Anda di halaman 1dari 19

SISTEM INFORMASI PENGADUAN PELANGGAN DENGAN

MENGGUNAKAN BAHASA PEMROGRAMAN


MICROSOFT VISUALVOXPRO 9.0
PADA PT. PLN (PERSERO)
AREA PALU


LAPORAN
KULIAH KERJA LAPANGAN PROFESI










Oleh:
PUTRA SION HONTONG
57201 10 318





PROGRAM STUDI SISTEM INFORMASI
SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN INFORMATIKA DAN KOMPUTER
(STMIK) ADHI GUNA
PALU-2013

ii

HALAMAN PERSETUJUAN
NAMA : PUTRA SION HONTONG
NIM : 57201 10 318
PROGRAM STUDI : SISTEM INFORMASI
JUDUL : SISTEM INFORMASI PENGADUAN
PELANGGAN DENGAN MENGGUNAKAN
BAHASA PEMROGRAMAN MICROSOFT
VISUAL VOXPRO 9.0 PADA PT. PLN
(PERSERO) AREA PALU




DISETUJUI
PEMBIMBING I



PEMBIMBING II










Megetahui :
Ketua Program Studi
Sistem Informasi,


Syahrullah, S.Kom
NIK. 140 201 030
3



BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
(Maaf Ibu Latar Belakang belum saya buat, kareana saya masih bingung
Ibu)
1.2 Batasan Masalah
Dengan melihat masih banyak kendala yang didapat pada proses kegiatan
pengaduan pelanggan pada PT. PLN (PERSERO) Area Palu, maka penelitian ini
dibatasi pada kegiatan Pengaduan Pelanggan pada PT. PLN (PERSERO) Area
Palu.
1.3 Rumusan Masalah
Adapun rumusan masalah yang selanjutnya akan digunakan sebagai tema
penelitian ini adalah Apakah Sistem Informasi Pengaduan Pelanggan dengan
menggunakan bahasa pemrograman Microsoft Visual Foxpro 9.0 yang diusulkan
lebih efektif dan efisien dibandingkan dengan sistem sebelumnya?.
1.4 Tujuan Penelitian
Adapun tujuan penelitian ini adalah untuk merancang Sistem Informasi
Pengaduan Pelanggan lebih efektif dan efisien dibandingkan dengan sistem
sebelumnya.
4



BAB II
TINJAUAN UMUM


2.1 Sejarah Singkat PT. PLN (PERSERO) Area Palu
Kelistrikan di Indonesia dimulai pada akhir abad ke-19, pada saat
beberapa Perusahaan Belanda, antara lain Pabrik Gula dan Pabrik Teh mendirikan
Pembangkit Tenaga Listrik untuk keperluan sendiri.Kelistrikan untuk
kemanfaatan umum mulai ada pada saat Perusahaan Swasta Belanda yaitu NV
NIGN yang semula bergerak dibidang gas memperluas usahanya dibidang listrik
untuk kemanfaatan umum. Pada tahun 1972 Pemerintah Belanda membentuk
sLands Waterkracht Bedrijven (LB) yaitu Perusahaan Listrik Negara yang
mengelola PLTA Plengan, PLTA Lamajan, PLTA Bengkok Dago, PLTA Ubrug
dan Kracak di Jawa Barat, PLTA Giringan di Madiun, PLTA Tes di Bengkulu,
PLTA Tonsea Lama di Sulawesi Utara, PLTU di Jakarta. Selain itu ada beberapa
Kotapraja dibentuk perusahaan-perusahaan listrik Kotapraja.
Dengan menyerahnya Pemerintah Belanda kepada Jepang dalam Perang
Dunia II, maka Indonesia dikuasai Jepang.Oleh karena itu Perusahaan Listrik dan
Gas yang ada diambil alih oleh Jepang, dan semua personil dalam perusahaan
listrik tersebut diambil alih oleh orang-orang Jepang.Dengan jatuhnya Jepang
ketangan Sekutu, dan diproklamasikannya Kemerdekaan Indonesia pada tanggal
17 Agustus 1945, maka kesempatan yang baik ini dimanfaatkan oleh pemuda
serta buruh listrik dan gas untuk mengambil alih perusahaan-perusahaan listrik
dan gas yang dikuasai Jepang.
5



Setelah berhasil merebut Perusahaan Listrik dan Gas dari tangan
kekuasaan Jepang, kemudian pada bulan September 1945, delegasi dari pegawai
listrik dan gas yang diketuai oleh Kobarsjih, menghadap pimpinan KNI Pusat
yang waktu itu dikuasai oleh Mr. Kasman Singidimejo untuk melaporkan hasil
perjuangan mereka. Selanjutnya delegasi Kobarsjih bersama-sama dengan
pimpinan KNPI Pusat menghadap Presiden Soekarno, untuk menyerahkan
Perusahaan-perusahaan Listrik dan Gas kepada Pemerintah Republik Indonesia.
Penyerahan tersebut diterima oleh Presiden Soekarno dan kemudian dengan
Penetapan Pemerintah tahun 1945 No. 1 tertanggal 27 Oktober 1945, maka
dibentuklah Jawatan Listrik dan Gas dibawah Departemen Pekerjaan Umum dan
Tenaga.
Dengan adanya Agresi Belanda I dan II, sebagian besar perusahaan-
perusahaan listrik dikuasai kembali oleh Pemerintah Belanda atau pemiliknya
semula. Pegawai-pegawai yang tidak mau bekerja sama kemudian mengungsi dan
menggabungkan diri pada Kantor-kantor Jawatan Listrik dan Gas didaerah-daerah
Republik Indonesia yang bukan daerah pendudukan Belanda untuk meneruskan
perjuangan. Para pemuda kemudian mengajukan mosi yang dikenal dengan Mosi
Kobarsjih, tentang Nasionalisme Perusahaan Listrik dan Gas swasta kepada
Pemerintah. Selanjutnya kristalisasi dari semangat dan jiwa mosi tersebut tertuang
dalam Ketetapan Parlemen RI Nomor 163 tanggal 3 Oktober 1953 tentang
Nasionalisme Perusahaan Listrik milik bangsa asing di Indonesia, jika waktu
konsesinya habis.
6



Sejalan dengan meningkatnya perjuangan Bangsa Indonesia untuk
membebaskan Irian Jaya dari cengkraman Penjajah Belanda, maka dikeluarkan
Undang-undang Nomor 86 tahun 1958 tentang Nasionalisme semua Perusahaan
Belanda dan Peraturan Pemerintah Nomor 18 tahun 1958 tentang Nasionalisme
Listrik dan Gas milik Belanda. Dengan Undang-undang tersebut, maka seluruh
Perusahaan Listrik berada ditangan Bangsa Indonesia.
Sejarah Ketenagalistrikan di Indonesia mengalami pasang surut sejalan
dengan pasang surutnya perjuangan bangsa. Tanggal 27 Oktober 1945 kemudian
dikenal sebagai Hari Listrik dan Gas, hari tersebut telah diperingati untuk pertama
kalinya pada tanggal 27 Oktober 1946 bertempat di Gedung Badan Pekerja
Komite Nasional Indonesia Pusat (BPKNIP) Yogyakarta. Penetapan secara resmi
tanggal 27 Oktober 1945 sebagai Hari Listrik dan Gas berdasarkan Keputusan
Menteri Pekerjaan Umum dan Tenaga Nomor 20 tahin 1960. Namun kemudian
berdasarkan Keputusan Menteri Pekerjaan Umum dan Tenaga Listrik Nomor
235/kpts/1975 tanggal 30 September 1975 peringatan Hari Listrik dan Gas
digabung dengan Hari Kebaktian Pekerjaan Umum dan Tenaga Listrik yang jatuh
pada tanggal 3 Desember. Mengingat pentingnya semangat dan nilai-nilai Hari
Listrik, maka berdasarkan Keputusan Menteri Pertambangan dan Energi Nomor
1134.k/43/mpe/1992 tanggal 31 Agustus 1992 ditetapkan tanggal 27 Oktober
sebagai Hari Listrik Nasional.



7



2.2 Teori yang Mendukung Penelitian
2.2.1 Konsep Dasar Sistem
Menurut Andri Kristanto (2008: 1), Suatu sistem adalah
jaringan kerja dari prosedur-prosedur yang saling berhubungan,
berkumpul bersama-sama untuk melakukan suatu kegiatan atau
menyelesaikan suatu sasaran tertentu.
Menurut Jogiyanto Hartono Mustakini (2005: 2) Sistem adalah
kumpulan dari elemen-elemen yang berinteraksi untuk mencapai suatu
tujuan tertentu.
Dari definisi sistem diatas maka penulis menyimpulkan bahwa
sistem merupakan suatu jaringan kerja dari prosedur-prosedur yang
saling berhubungan, berkumpul bersama-sama untuk melakukan suatu
kegiatan atau menyelesaikan suatu sasaran tertentu. Arti yang lain adalah
kumpulan dari elemen-elemen yang berinteraksi untuk mencapai tujuan
tertentu
2.2.2 Konsep Dasar Informasi
Informasi adalah data yang telah diproses dan memiliki arti atau
manfaat bagi penggunanya.Informasi sebagai hasil dari pengolahan data
dalam suatu organisasi sangatlah penting karena informasi merupakan
landasan untuk mengambil suatu keputusan dan data merupakan sumber
dari informasi.
8



Konsep dasar informasi menurut Jogiyanto Hartono
Mustakini(2005: 8) adalah data yang diolah menjadi bentuk yang lebih
berguna dan penting bagi yang menerimanya.
Dari pengertian diatas penulis dapat menyimpulkan bahwa
informasi merupakan suatu hasil dari pengolahan data dimana hasil
tersebut sangat berguna bagi penerimanya.
2.2.3 Konsep Dasar Sistem Informasi
Secara umum Sistem Informasi dapat didefinisikan sebagai
suatu sistem di dalam suatu organisasi yang merupakan kombinasi dari
orang-orang, fasilitas, teknologi, media prosedur-prosedur dan
pengendalian yang ditujukan untuk mendapatkan jalur komunikasi
penting, memproses tipe transaksi rutin tertentu, memberi sinyal kepada
manajemen dan yang lainnya terhadap kejadian-kejadian internal dan
eksternal yang penting dan menyediakan suatu dasar informasi untuk
pengambilan keputusan.
Menurut Budi Sutedjo Dharma Oetomo (2006: 36) Sistem
Informasi adalah kumpulan elemen yang saling berhubungan satu sama
lain untuk membentuk suatu kesatuan untuk mengintegrasi data,
memproses dan menyimpan serta mendistribusikan informasi tersebut.
Telah diketahui bahwa informasi merupakan hal yang sangat
penting di dalam pengambilan keputusan. Pertanyaannya adalah dari
mana informasi tersebut didapatkan?.Informasi dapat diperoleh dari
9



sistem informasi (information system) atau disebut juga dengan
processing systems atau information processing systems.
Suatu sistem informasi pada dasarnya terbentuk melalui suatu
kelompok kegiatan operasi yang tetap, yaitu:
a. Mengumpulkan data
b. Mengelompokkan data
c. Menghitung
d. Menganalisa
e. Menyajikan laporan
2.2.4 Konsep Dasar Basis Data
Basis data (database) dapat dibayangkan sebagai sebuah lemari
arsip. Basis data merupakan seluruh data disimpan dalam basis data pada
masing-masing tabel atau file sesuai dengan fungsinya, sehingga dengan
mudah dapat melakukan penelusuran data yang diinginkan, sehingga akan
cepat mendapatkan informasi yang di perlukan.
Menurut Andri Kristanto (2008: 79 )Basis data adalah kumpulan
data yang dapat digambarkan sebagai aktifitas dari satu atau lebih
organisasi yang berlelasi.





10



2.2.4.1 Manfaat Basis Data
Adapun manfaat basis dataadalah:
1. Sebagai komponen utama atau penting dalam sistem informasi,
karena merupakan dasar dalam menyediakan informasi.
2. Menentukan kualitas informasi yaitu cepat, akurat, dan
relevan, sehingga infromasi yang disajikan tidak basi.
Informasi dapat dikatakan bernilai bila manfaatnya lebih
efektif dibandingkan dengan biaya mendapatkanya.
3. Mengatasi kerangkapan data (redundancy data).
4. Menghindari terjadinya inkonsistensi data.
5. Mengatasi kesulitan dalam mengakses data.
6. Menyusun format yang standar dari sebuah data.
7. Penggunaan oleh banyak pemakai (multiple user). Sebuah
database bisa dimanfaatkan sekaligus secara bersama oleh
banyak pengguna (multiuser).
8. Melakukan perlindungan dan pengamanan data. Setiap data
hanya bisa diakses atau dimanipulasi oleh pihak yang diberi
otoritas dengan memberikan login dan password terhadap
masing-masing data.
9. Agar pemakai mampu menyusun suatu pandangan (view)
abstraksi dari data. Hal ini bertujuan menyederhanakan
interaksi antara pengguna dengan sistemnya dan databasedapat
11



mempresentasikan pandangan yang berbeda kepada para
pengguna, programmer dan administratornya.
2.2.5 Konsep Dasar ODBC
ODBC (Open Database Connectivity) adalah protocol standar yang
dapat digunakan untuk mengakses informasi dari SQL database server.
ODBC memungkinkan suatu aplikasi memanggil fungsi-fungsi interface
yang diimplementasikan pada modul-modul yang disebut driver.
Pada prinsipnya, ODBC merupakan penghubung dengan berbagai
database server lainnya untuk saling berkomunikasi. Sehingga Anda dapat
koneksi dengan beberapa database seperti Microsoft SQL Server 2000,
Microsoft SQL Server Database, Microsoft Foxpro Database, dan data
dari program lain yang menyediakan 32 bitdriver yang memenuhi ODBC
level 1 dalam mengakses data tersebut.
2.2.6 Konsep Dasar MySQL
MySQL merupakan software yang tergolong database server dan
bersifat Open Source.Open Source menyatakan bahwa software ini
dilengkapi oleh source code(kode yang dipakai untuk membuat MySQL),
selain tentu saja bentuk executable-nya atau kode yang dapat dijalankan
secara langsung dalam sistem operasi, dan bisa diperoleh dengan cara
mengunduh di internet secara gratis. Hal menarik lainnya adalah MySQL
juga bersifat multiplatform yang membuat MySQL dapat dijalankan pada
berbagai sistem operasi.
12



Pengaksesan data dalam database dapat dilakukan dengan mudah
melalui SQL (Structured Query Language).Data dalam database bisa
diakses melalui aplikasi non-Web (misalnya dengan Visual Basic) maupun
aplikasi Web (misalnya dengan PHP) (Abdul Kadir, 2009: 15).
2.2.7 Konsep Dasar Microsoft Visual Foxpro 9.0
Menurut Firgiawansyah (2005:1) Microsoft Visual Foxpro
merupakan salah satu bahasa pemrograman sistem manajemen database
yang berjalan didalam lingkungan windows.
Microsoft Visual FoxPro 9.0 dapat memanfaatkan kemampuan
Microsoft Windows secara optimal. Kemampuannya dapat dipakai untuk
merancang program aplikasi yang berpenampilan seperti program aplikasi
lainnya yang berbasis Microsoft Windows. Bahasa pemrograman ini sangat
populer pada saat ini.
Selain kecanggihannya dalam menyediakan berbagai fasilitas siap
pakai, Microsoft VisualFoxPro mampu mendukung pembuatan aplikasi,
baik secara single user maupun multiuser. Microsoft Visual FoxPro 9.0
selain disebut sebagai sebuah pemrograman tingkat tinggi, juga sering
disebut sebagai sarana (tool) untuk menghasilkan program-program
berbasiskan Windows.
Beberapa kemampuan atau manfaat dari Microsoft Visual FoxPro
9.0 diantaranya:
a. Untuk membuat program aplikasi berbasis Windows.
b. Untuk membuat objek-objek pembuatan program.
13



c. Menguji program (debugging) dan menghasilkan program akhir
berakhiran EXE yang bersifat executable, atau dapat langsung
dijalankan.
Salah satu metode pembelajaran untuk pemrograman yang sangat
efektif adalah metode belajar sambil mencoba penerapannya. Untuk
memberikan sebuah contoh pengembangan aplikasi sederhana tetapi dapat
mewakili sebuah sistem, dengan menggunakan Microsoft Visual FoxPro
9.0. Dengan contoh aplikasi sederhana ini, diharapkan dapat
mengembangkannya menjadi sistem yang lebih kompleks lagi. Microsoft
Visual FoxPro 9.0 merupakan salah satu bahasa pemrograman atau
pengembangan aplikasi yang sudah sangat dikenal di dunia. Dengan
menggunakanMicrosoft Visual FoxPro 9.0 dapat membuat database untuk
sistem informasi dan pembuatan form-form aplikasi beserta dengan
laporan. Selanjutnya dalam standar pengembangan sistem informasi akan
membahas, seperti login, password, dan juga fasilitas untuk mengubah
password. Dari segi pemrograman, Microsoft Visual FoxPro 9.0
menggunakan bahasa yang sangat sederhana dan mudah dipahami.
Program ini sebenarnya merupakan generasi penerus dari bahasa
pemrograman sebelumnya, yaitu Microsoft Visual FoxPro 5, 6, 7 ,8.




14



BAB III
BAHAN DAN METODE
3.1 Tempat dan Waktu KKLP
Adapun letak lokasi Kuliah Kerja Lapagan Profesi (KKLP) dilaksankan
pada PT. PLN (PERSERO)WILAYAH SULUTTENGO AREA PALU, tepatnya
di Bagian Transaksi Energi Listrik (TEL).Kegiatan ini dilaksanakan selama
kurang lebih 2 (dua) bulan, mulai tanggal 15 Juli 2013 sampai dengan 16
September 2013.
3.2 Alat dan Bahan
Beberapa peralatan yang digunakan dalam penelitian ini antara lain
sebagai berikut :
3.2.1 Alat
Adapun alat yang digunakan dalam mengolah sistem informasi ini agar
dapat beroperasi dengan baik antara lain:
a. Perangkat Keras
Perangkat keras yang digunakan sebagai pendukung dalam membuat sistem
informasi adalah sebagai berikut :
1. HP Pavilion g4 Notebook PC
2. Intel

Core i3
3. 2 GB RAM
4. 500 GB HDD
5. Printer Cannon 255

15



b. Perangkat lunak
Dalam pembuatan program dibutuhkan perangkat lunak (software) dengan
tujuan agar perangkat keras (hardware) dapat bekerja dan melakukan
fungsinya. Perangkat lunak (software) yang digunakan untuk membuat sistem
informasi ini adalah:
1. Microsoft Windows 7 Ultimate
2. Microsft Visual FoxPro 9.0
3. Xampp Control Panel Version 2.5
4. ODBC 5.1
3.2.2 Bahan
Bahan-bahan yang diperlukan penulis untuk merancang sistem informasi
ini berupa Database.Berikut nama-nama Tabel yang digunakan :
a. Penginputan Data Pelanggan
Nama Tabel : pelanggan.MYD
Tabel 1
Data Pelanggan

No Nama Field Type Width Keterangan
1 IDPEL Varchar 11 Id Pelanggan
2 nma_direk Varchar 30
Nama
Direkening
3 alamat Varchar 15 Alamat
4 Tarif Varchar 4 Tarif
5 Daya Varchar 10 Daya



16



b. Penginputan Data Daya
Nama Tabel : daya.MYD
Tabel 2
Data Daya

No Nama Field Type Width Keterangan
1 kd_daya Varchar 5 Kode Daya
2 daya Varchar 10 Daya

c. Penginputan Data Tarif
Nama Tabel : tarif.MYD
Tabel 3
Data Tarif

No Nama Field Type Width Keterangan
1 kd_trf Varchar 5 Kode Tarif
2 tarif Varchar 5 Tarif

d. Penginputan Data Login
Nama Tabel : login.MYD
Tabel 4
Data Login
No Nama Field Type Width Keterangan
1 User Varchar 10 User
2 Password Varchar 15 Password





17



e. Penginputan Data Master
Nama Tabel : master.MYD
Tabel 5
Data Master

No Nama Field Type Width Keterangan
1 no Varchar 4 No
2 tanggal Date Tanggal
3 jam Varchar 21 Jam
4 nma_pengadu Varchar 25 Nama Pengadu
5 nma_direk Varchar 30
Nama
Direkening
6 IDPEL Varchar 15 IDPEL
7 almt Varchar 15 Alamat
8 tarif Varchar 5 Tarif
9 daya Varchar 5 Daya
10 keluhan Longtext Keluhan
11 tindakan Longtext Tindakan

3.3 Cara Praktek Kerja
Langkah dalam melakukan penyusunan Kuliah Kerja Lapangan antara
lain :
a. Perencanaan
Pembuatan sistem awalnya dimulai dengan mencari dan melihat apa
yang diperlukan oleh sistem. Setelah semua kebutuhan sistem
lengkap semuanya akan diterapkan dalam sistem yang akan dibuat.
Perencanaan adalah mengambil salah satu masalah yang terjadi pada
PT. PLN (PERSERO) Area Palu
18



b. Mengumpulkan Data
Mengumpulkan data yang diperlukan untuk merancang sistem. Selain
itu, data yang dikumpul juga digunakan untuk proses pembuatan
Laporan Kuliah Kerja Lapangan Profesi.
c. Analisis
Setelah semua data-data yang dibutuhkan sudah terkumpulkan
selanjutnya ke tahap analisis.
d. Merancang Sistem
Tahap selanjunya adalah merancang sistem.Rancangan database
dimulai dengan mendefinisikan berkas yang dibutuhkan. Setelah
perancangan database dilanjutkan dengan merancang desain antar
muka, yakni merancang input, output, struktur file, program,
prosedur, perangkat keras dan perangkat lunak yang diperlukan untuk
mendukung sistem informasi.
e. Implementasi
Setelah perancangan sistem sudah selesai, selanjunya
mengimplementasikan ke dalam computer dengan suatu perangkat
lunak sebagai perangkat bantu dalam merancang sistem informasi.
Pada tahap ini sering terjadi perubahan sistem yang diperlukan
terhadap rancangan yang telah dibuat.Hal ini disebabkan karena
kurangnya kesesuaian antara rancangan sistem antara rancangan
sistem yang dibuat dengan implementasinya.

19



f. Testing
Program yang telah diimplementasikan kemudian diuji untuk
mendapatkan hasil yang diinginkan.Pengujian dilakukan secara
berulang-ulang agar sistem yang dibangun menghasilkan hasil yang
optimal.
g. Pemeliharaan Sistem (System Maintenance)
Setelah tahap implementasi selanjunya memperhatikan masalah
pemeliharaan sistem.Pemeliharaan sistem mem-backupdan scanning
virus.Selain itu implementasi dari sistem yang telah dibuat pasti akan
mengalami perubahan yang disebabkan adanya kesalahan-kesalahan
dalam sistem yang harus menyesuaikan dengan sistem operasi yang
baru. Selain itu, melakukan penyesuaian untuk menjaga sistem atau
memperbaiki keslahan-kesalahan yang mungkin akan terjadi.

Anda mungkin juga menyukai