Anda di halaman 1dari 7

BAB I

PENDAHULUAN
I.1 Latar Belakang
Pati merupakan komponen yang lebih kompleks daripada disakarida. Dimana Pati
adalah karbohidrat yang berbentuk polisakarida berupa polimer anhidro monosakarida
dengan rumus umum (C6H10O5)n. Komponen utama penyusun pati adalah amilosa dan
amilopektin. Amilosa memiliki karakteristik dimana dapat larut dalam air sedangkan
amilopektin tidak dapat larut dalam air. Pada praktikum kali ini kita akan membedah dan
mengamati tentang penguraian mikroorganisme dimana mikroorganisme ini melakukan
penguraiannya terhadap pati dan sucrose.
Maka dari itu pada percobaan ini kita akan melihat bahwasannya dari
mikroorganisme yang ada akan menghasilkan enzim enzim yang nantinya akan dapat
menguraikan beberapa jenis karbohidrat termasuk diantaranya adalah pati, sucrose dan
lain lain.
I.2 Tujuan
1. Untuk melihat daya urai enzym enzym yang dikeluarkan oleh beberapa jenis
bakteri, mold, dan yeast terhadap dan sucrose
2. Untuk mengetahui cara penguraian mikroorganisme terhadap pati dan sucrose
I.3 Manfaat
1. Praktikan dapat melihat daya urai enzym enzym yang dikeluarkan oleh
beberapa jenis bakteri, mold, dan yeast terhadap dan sucrose
2. Praktikan dapat mengetahui cara penguraian mikroorganisme terhadap pati dan
sucrose

LABORATORIUM TEKNIK KIMIA
FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI
UPN VETERAN JAWA TIMUR

Praktikum : MIKROBIOLOGI
Percobaan : PENGURAIAN M.O PADA
APATI & SUKROSA
Tanggal : 21 MEI 2013
Pembimbing : IR.SANI, MT
Nama : REZA ROSIADI
NPM/Semester : 1131010019 / IV
Romb/Group : II / H
NPM/ Teman Praktek : 1131010014 /VENY .F


DRAFT
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
II.1 Secara umum
Karbohidrat tersebar luas baik dalam jaringan hewan maupun jaringan tumbuh-
tumbuhan. Dalam tumbuh-tumbuhan, karbohidrat dihasilkan oleh fotosintesis dan
mencakup selulosa serta pati. Pada jaringan hewan, karbohidrat dalam bentuk glukosa
dan glikogen.Karbohidrat adalah polihidroksildehida dan keton polihidroksil atau
turunannya. selain itu, ia juga disusun oleh dua sampai delapan monosakarida yang
dirujuk sebagai oligosakarida. Karbohidrat mempunyai rumus umum Cn(H2O)n. Rumus
itu membuat para ahli kimia zaman dahulu menganggap karbohidrat adalah hidrat dari
karbon. Pada umumnya karbohidrat merupakan zat padat berwarna putih yang sukar
larut dalam pelarut organik tetapi larut dalam air (kecuali beberapa polisakarida).
Contoh reaksi :
Enzym amylase enzym maltase
1. Amylum maltose glucose
Enzym sucrase /
2. Sucrase glucose + fruktose
Invertase
Enzym laktase
3. laktose dextrose + galaktose
Karbohidrat dibagi dalam 4 golongan yaitu : monosakarida, disakarida,
oligosakarida, dan polisakarida. Monosakarida adalah karbohidrat yang tidak dapat
dihidrolisis menjadi bentuk yang lebih sederhana. Monosakarida dapat dibedakan
berdasarkan banyaknya atom C pada molekulnya, misalnya triosa dengan 3 atom C;
tetrosa dengan 4 atom C; pentosa dengan 5 atom C; heksosa dengan 6 atom C dan
heptosa sengan 7 atom C. Selain itu dibedakan atas gugus aldehid atau gugus keton
yang dikandungnya menjadi aldosa dan ketosa.
http://bisnisukm.com/penguraian mikroorganisme terhadap pati.html

Monosakarida meliputi glukosa, galaktosa, manosa, fruktosa, dan lain
sebagainya.
Disakarida adalah senyawa yang dapat dihidrolisis menjadi 2 molekul
monosakarida.
Oligosakarida adalah karbohidrat yang dapat diuraikan menjadi 2 sampai 10
molekul monosakarida.
Polisakarida merupakan polimer yang tetrdiri atas unit-unit monosakarida dan
bila dihidrolisis menghasilkan lebih dari 6 molekul monosakarida. Glikogen dan
amilum merupakan polimer glukosa.
Pati / Amilum
Yang terdapat dalam alam tidak larut dalam air dan memberikan warna biru
dengan iodium. Hasil hidrolisis pati/amilum adalah glukosa. Hidrolisis pati akan
terjadi pada pemanasan dengan asam encer dimana berturut-turut akan
dibentuk amilodeksterin yang memberi warna biru dengan iodium, eritrodekstrin
yang memberi warna merah dengan iodium serta berturut-turut akan dibentuk
akroodekstrin, maltosa, dan glukosa yang tida memberi warna dengan iodium.
Glikogen
Terdapat pada hewan, molekulnya lebih kecil daripada amilum. Glikogen tidak
mereduksi larutan Benedict dan dengan iodium memberikan warna merah.
Uji Karbohidrat:
1. Uji Molisch
Uji Molisch adalah uji umum untuk karbohidrat. Pereaksi molisch yang terdiri dari
-naftol dalam alkohol akan bereaksi dengan furfural tersebut membentuk
senyawa kompleks berwarna ungu yang disebabkan oleh daya dehidrasi asam
sulfat pekat terhadap karbohidrat. Uji ini bukan uji spesifik untuk karbohidrat,
walalupun hasil reaksi yang negatif menunjukkan bahwa larutan yang diperiksa
tidak mengandung karbohidrat. Terbentuknya cincin ungu menyatakan reaksi
positif.
2. Uji Benedict
Larutan tembaga alkalis akan direduksi oleh gula yang mempunyai gugus aldehid
atau keton bebas dengan membentuk kuprooksida yang berwarna. Gula
pereduksi beraksi dengan pereaksi menghasilkan endapan merah bata (Cu2O).
Pada gula pereduksi terdapat gugus aldehid dan OH laktol. OH laktol adalah OH
yang terikat pada atom C pertama yang menentukan karbohidrat sebagai gula
pereduksi atau bukan.
3. Uji Barfoed
Uji ini untuk membedakan monosakarida dan disakarida. Pada percobaan ini,
karbohidrat direduksi pada suasana asam. Disakarida juga akan memberikan
hasil positif bila didihkan cukup lama hingga terjadi hidrolisis.
4. Uji Seliwanoff
Reaksi ini spesifik untuk ketosa. Dasarnya adalah perubahan fruktosa oleh asam
panas menjadi levulinat dan hidroksimetilfurfural yang selanjutnya berkondensasi
dengan resorsinol membentuk senyawa berwarna merah.
5. Uji Tollens
Uji ini untuk positif terhadap karbohidrat pentosa yang membedakannya dengan
heksosa.
6. Hidrolisis Sukrosa
Sukrosa adalah karbohidrat golongan disakarida. Hidrolisis sukrosa ini untuk
membuktikan apakah hasil hidrolisis dari sukrosa adalah glukosa dan fruktosa
yaitu dengan cara setelah sukrosa dihidrolisis, larutan yang telah dihidrolisis itu
dites dengan test benedict untuk membuktikan glukosa dan test seliwanoff untuk
membuktikan ada fruktosa.
7. Percobaan glikolisis pada ragi
Pada manusia dan hewan, hasil akhir glikolisis anaerob adalah asam laktat,
sedangkan pada ragi glikolisis anaerob (peragian gula) menghasilkan etanol.
Pada percobaan ini akan dilihat hasil glikolisis anaerob pada ragi yang berupa
CO2 dan etanol. Selain itu akan dilihat pula pengaruh inhibitor terhadap glikolisis
anaerob.
8. Hidrolisis Pati
Pada percobaan ini akan terlihat bahwa pada hidrolisis pati ini glukosa akan
terbentuk sebagai zat akhir. Penambahan HCl pekat lalu pemanasan
dimaksudkan agar hidrolisis terjadi karena hidrolisis pati hanya terjadi dalam
pemanasan dengan asam.
9. Sukrosa
sukrosa atau gula tebu adalah diskarida dari glukosa dan fruktosa. Sukrosa
dibentuk oleh banyak tanaman tetapi tidak terdapat pada hewan tingkat tinggi.
Sukrosa mempunyai sidat memutar cahaya terpolarisasi ke kanan. Hasil yang
diperoleh dari reaksi hidrolisis adlah glukosa dan fruktosa dalam jumlah yang
ekuimolekuler. Sukrosa bereaksi negative terhadap pereaksi fehling, benedict dan
tollens.






Beberapa jenis mikroorganisme misalnya bakteri-bakteri, mold, yeast dapat
menghasilkan enzin-enzim yang dapat menguraikan beberapa jenis karbohidrat
(C
6
H
10
O
5
)n termasuk pati, sukrosa dan lain-lain. Pati dan tumbuh-tumbuhan ada dua
jenisnya yaitu amylase dan amilopectin. Amylase ini data larut dalam air, sedang
amylopectin tidak larit dalam air.

Cara mengujinya, apabila setelah pemanasan mikroorganisme tersebut
diinkubasikan dan dituangi larutan yodium menjadi biru, berarti amylase masih terdapat
dan tidak diubah oleh bakteri. Sedang amilopectin tidak larut dalam air dan menjadi
merah dengan larutan yodium.

http://mikrobiologi-mikroorganisme.blogspot.com/2013/05/.html

1. Cara kerja daya urai pati oleh mikroorganisme
a. 100 ml nutrient agar ditambah 1 gr pati atau 1 gr tepung jagung dalam 10 ml
air dingin (dituangkan dalam nutrient agar yang sedang mendidih, kemudian
sterilkan dalam media agar yang mengandung pati ini
b. Dinginkan sampai +45
o
C dan segera tuangkan kedalam petridist yang steril.
c. Media yang telah memadat, dibagi menjadi 4 bagian dengan pensil glass
d. Inokuler masing-masing bagian dengan :
Bagian I Saccaromyces cerevisae
Bagian II Aspergilus
Bagian III Escherichia colli
Bagian IV Basillus subtilus
e. Inkubasi selama 2-5 hari
f. Tuangilah petridist dengan larutan lugol yang encer
g. Ambillah kesimpulan dari hasil praktikum

2. Cara kerja penguraian sukrosa oleh mikroorganisme
a. Siapkan 4 tabung larutan sucrose pepton (dalam air) dan juga larutan glukosa
(5%) dalam air
b. Inokulen masing-masing tabung dengan kultur Sacch cerevisae, aspergilus, E.
Colli, bassilus subtils atau yang lain
c. Pengujian : adanya sukrosa dan glukosa yang tidak terurai oleh
mikroorganisme dengan larutan fehling
http://bisnisukm.com/penguraian pati.html





DAFTAR PUSTAKA
http://bisnisukm.com/penguraian mikroorganisme terhadap pati.html
http://bisnisukm.com/penguraian pati.html
http://mikrobiologi-mikroorganisme.blogspot.com/2013/05/.html

Anda mungkin juga menyukai