Anda di halaman 1dari 21

BAB I

PENDAHULUAN

I.1 Latar Belakang
Dalam kehidupan sehari hari kita sering dihadapkan dengan senyawa-
senyawa yang berasal dari alam dan diantara senyawa-senyawa tersebut sangat
berguna bagi tubuh, ataupun kehidupan sehari - hari. Seperti halnya dengan
senyawa alkohol dan karbohidrat.
Alkohol merupakan senyawa yang berasal dari alkana yang 1 atom H-nya
diganti dengan gugus hidroksil atau OH. Sedangkan karbohidrat merupakan
segolongan besar senyawa organik yang paling melimpah di bumi ini yang terdiri
dari unsur karbon, hidrogen, dan oksigen.
Dalam praktikum ini akan membahas tentang pengidentifikasian alkohol,
dan karbohidrat, juga akan dibahas hasil dari praktikum identifikasi alkohol dan
karbohidrat yang dapat menunjukkan reagen reagen apa saja yang kita gunakan
untuk mengidentifikasi dan pemisahan dalam golongan.

I.2 Tujuan
1. Untuk memahami identifikasi karbohidrat dalam suatu zat atau larutan
2. Untuk mengetahui reaksi kimia yang menjadi karakteristik karbohidrat
3. Untuk mengidentifikasi adanya alkohol di dalam suatu zat atau larutan






LABORATORIUM TEKNIK KIMIA
FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI
UPN VETERAN JAWA TIMUR
Praktikum : KIMIA ORGANIK
Percobaan : IDENTIFIKASI KARBOHIDRAT
DAN ALKOHOL
Tanggal : 28 MARET 2014
Pembimbing : IR. LULUK EDAHWATI, MT
Nama : YOHANES GILANG Y.
NPM/Semester : 1331010001/II
Romb./Grup : III/A
NPM/Teman Praktek : 1331010004/KARLINA




DRAFT
I.3 Manfaat
1. Agar praktikan dapat memahami identifikasi karbohidrat dalam suatu zat
atau larutan
2. Agar praktikan dapat memahami reaksi kimia yang menjadi karakteristik
karbohidrat
3. Agar praktikan dapat mengidentifikasi adanya alkohol di dalam suatu zat
atau larutan
























BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

II.2 Secara Umum
ALKOHOL
Alkohol merupakan senyawa yang berasal dari alkana yang 1 atom H-nya
diganti dengan gugus hidroksil atau OH. Alkohol dapat dibedakan menjadi
monoalkohol (-ol) yang memiliki 1 gugus OH dan polialkohol jika lebih dari 1
gugus OH. Polialkohol dengan 2 gugus OH disebut dialkohol (-diol) sedangkan
dengan 3 gugus OH disebut triakohol (-triol).
Rumus umum alkohol: C
n
H
2n+2
O
Berdasarkan jumlah atom C yang terikat pada atom C yang mengandung
gugus OH (atom C karbinol), maka alkohol dibedakan menjadi :
a. Alkohol primer
Alkohol primer adalah alkohol yang gugus OH-nya terikat pada atom C
primer atau yang mengikat 1 atom C lainnya dan 2 atom H
H
- C-C-OH
H
(Alkohol Primer)
b. Alkohol sekunder
Alkohol sekunder adalah alkohol yang gugus OH-nya terikat pada atom
C sekunder atau atom C yang mengikat 2 atom C lainnya dan 1 atom H
OH
-C-C-C-
H
(Alkohol Sekunder)
c. Alkohol tersier
Alkohol tersier adalah alkohol yang gugusnya OH-nya terikat pada atom
C tersier, atom C yang mengikat 3 atom C lainnya

OH
-C-C-C-
C
(Alkohol Tersier)
Reaksi terhadap alkohol umumnya mempunyai pola tertentu, yaitu akan
putusnya pada ikatan RO-H atau pada R-OH. Pola yang lain, yaitu bila alkohol
didehidrasi dengan asam sulfat atau dioksidasi akan dapat melepaskan sebuah
molekul air.
1. Alkohol bereaksi dengan logam reaktif (Na, K, Mg, Al) membebaskan H
2

2. Reaksi alkohol dengan HCl dengan menggunakan katalisator ZnCl
2

dikenal sebagai reaksi Lukas
3. Reaksi alkohol dengan Px
3
, Px
2
, atau SOx
2
, akan menghasilkan alkil
klorida
4. Oksidasi alkohol primer menghasilkan aldehida, alkohol sekunder,
menghasilkan keton, sedangkan alkohol tersier tidak dapat teroksidasi.
Pembuatan Alkohol :
1. Reduksi aldehida akan menghasilkan alkohol primer
2. Reduksi keton akan menghasilkan alkohol sekunder
3. Subtitusi alkil halida dengan menggunakan basa akan membentuk alkohol
4. Alkohol bereaksi dengan asam alkanoat membentuk ester (esterifikasi)
(Tim HTS.Modul Kimia SMA/MA Kelas XII.Surakarta:CV Hayati Tumbuh Subur)

KARBOHIDRAT
Karbohidrat merupakan segolongan besar senyawa organik yang paling
melimpah di bumi ini yang terdiri dari unsur karbon, hidrogen, dan oksigen.
Senyawa ini pernah disangka hidrat dari karbon. Istilah karbohidrat timbul
karena rumus molekul senyawa karbon ini (C
n
(H
2
O)
m
). Contoh glukosa yang
mempunyai rumus molekul C
6
H
12
O
6
, dapet juga dinyatakan dengan C
6
(H
2
O)
6
.
Meskipun rumus itu tidak digunakan dalam mempelajari kimia karbohidrat, tetapi
namanya masih tetap dipertahankan. Jadi, karbohidrat didefinisikan sebagai
polihidroksialdehida atau polihidroksiketon. Dengan kata lain karbohidrat adalah
senyawa kimia yang merupakan gabungan banyak gugus fungsi hidroksil (-OH)
dengan gugus karbonil (C=O). Karbohidrat dapat digolongkan sebagai berikut :
a. Monosakarida
Merupakan karbohisrat paling sederhana, tidak dapat dihidrolisis
menjadi karbohidrat yang lebih sederhana. Senyawa-senyawa
monosakarida berbentuk kristal, larut dalam air, serta mempunyai rasa
manis.
Contoh : glukosa, galaktosa, dan fruktosa
Glukosa, galaktosa, dan fruktosa, merupakan isomer, karena
ketiganya mempunyai rumus molekul yang sama, yaitu C
6
H
12
O
6
.
Ketiganya senyawa tersebut disebut senyawa heksosa, sebab memiliki
enam atom karbon. Glukosa dan galaktosa merupakan senyawa
aldoheksosa (aldosa) karena mempunyai gugus aldehid. Sedangkan
fruktosa disebut senyawa ketoheksosa (ketosa), karena mempunyai gugus
keton. Struktur monsakarida dengan rantai terbuka seperti di atas hanya
dijumpai dalam bentuk larutan. Dalam bentuk padat monosakarida
memiliki struktur siklis (siklohemiasetal dan siklohemiketal). Bila struktur
monosakarida tersebut dilipat memiliki atom karbon 6 dari glukosa
mendekati gugus aldehid kemudian gugus aldehid dan hidroksil bereaksi
sehingga terbentuk struktur siklis.
Beberapa reaksi pada monosakarida :
1. Oksidasi karbohidrat (reduksi glukosa)
2. Reduksi monosakarida
3. Esterifikasi
(Bailey, Philip S.1995.Organic Chemistry A Brief Survey Of Concept
And Applicationsfifth edition.New Jersey:Prentice-Hall, Inc.)
4. Reaksi monosakarida dengan phenylhidrazine
5. Metilasi monosakarida
(Solomons, T.W. Graham. 1978.Organic Chemistry reverised
printing.New York:John Miley & Sons, Inc.)
b. Disakarida
Disakarida merupakan karbohidrat yang dapat dihidrolisis menjadi
dua molekul monosakarida. Contoh :
a. Sukrosa (gula tebu) : terbentuk dari reaksi glukosa dan fruktosa
b. Laktosa (gula susu) : terbentuk dari reaksi glukosa dan
galaktosa
c. Maltosa :terbentuk dari dua molekul glukosa
Derajat kemanisan monosakarida dan disakarida adalah sebagai berikut:
Fruktosa > Glukosa > Galaktosa > Sukrosa > Maltosa > Laktosa
Disakarisa terbentuk dari kondensasi (melibatkan 2 gugus OH dan
melepas satu molekul air) dua molekul monosakarida. Ikatan yang
terbentuk antar molekul monosakarida disebut ikatan glikosida. Disakarida
terpenting adalah sukrosa, maltosa, dan laktosa yang mempunyai rumus
molekul C
12
H
22
O
11
.
a. Sukrosa
Sukrosa merupakan gula pasir biasa, diperoleh dari batang tebu atau
umbi tanaman bit, buah-buahan, dan madu. Sukrosa dapat terbentuk
dari 1 molekul glukosa dan 1 molekul fruktosa.
b. Maltosa
Maltosa terdiri dari dua molekul glukosa. Maltosa terdapat dalam
keadaan bebas, tetapi dapat diperoleh dari hidrolisis amilum dengan
pengaruh enzim atau asam. Maltosa terdapat dalam makanan bayi.
c. Laktosa
Laktosa disebut juga gula susu, terdiri dari satu molekul glukosa
dengan satu molekul galaktosa. Laktosa terdapat dalam air susu
binatang menyusui (mamalia).


c. Polisakarida
Polisakarida merupakan karbohidrat yang dapat dihidrolisis
menjadi banyak molekul monosakarida. Senyawa polisakarida berbentuk
serbuk atau amorf, tidak larut dalam air, dan tawar (tidak berasa).
Contoh : selulosa, amilum, glikogen.
Polisakarida juga dapat dikatakan sebagai polimer dari
monosakarida. Polisakarida merupakan polimer alam yang tersusun dari
D-glukosa dengan rumus (C
6
H
10
O
5
)
n
. Polisakarida terpenting adalah
selulosa, amilum, dan glikogen.
a. Amilum (Pati)
Amilum merupakan sumber karbohidrat yang paling penting yang
terbentuk dari proses fotosintesis tumbuhan. Molekul pati tersusun dari
satuan satuan glukosa dengan ikatan glikosida.
b. Glikogen
Glikogen adalah polisakarida yang disimpan dalam tubuh hewan
(dalam hati) sebagai cadangan karbohidrat
c. Selulosa
Selulosa merupakan polisakarida penyusun dinding sel tumbuh-
tumbuhan. Kapas sebagian besar terdiri atas selulosa.
(Tim HTS.Modul Kimia SMA/MA Kelas XII.Surakarta:CV Hayati Tumbuh Subur)

II.2 Sifat Bahan
a. Pati
1. Pati tidak larut dalam air, dan memberi warna biru dengan larutan
iodium
2. Pati terdiri atas dua bagian, bagian yang lurus disebut amilosa dan
bagian yang bercabang disebut amilopektin
3. Tidak dapat mereduksi pereaksi fehling
4. Hidrolisis pati dengan asam encer menghasilkan glukosa
(Tim HTS.Modul Kimia SMA/MA Kelas XII.Surakarta:CV Hayati
Tumbuh Subur)
b. Sukrosa
Sifat Fisik :
1. Rumus molekul : C
12
H
22
O
11

2. Berat molekul : 342,29648 g/mol
3. Berbentuk Kristal.
4. Rasanya manis.
5. Density : 1,587 gr/cm
3

6. Melting point : 186C.
Sifat Kimia :
1. Bersifat optis aktif putar kanan
2. Dapat mengalami hidrolisis menghasilkan glukosa dan fruktosa
3. Pada pemanasan kuat menghasilkan karamel
4. Tidak dapat mereduksi larutan fehling dan tollens
(Tim HTS.Modul Kimia SMA/MA Kelas XII.Surakarta:CV Hayati
Tumbuh Subur)
c. H
2
SO
4

Sifat Fisik
1. Tidak berwarna pada suhu kamar
2. Dapat bercampur baik dengan air
3. Berat molekul 98,08 gr/mol
4. Titik leleh 10,49C
5. Titik didih 340C
6. Panas larutan -22,99 kkal/gr mol
Sifat Kimia
1. Bereaksi dengan semua logam kecuali Al, Cr, Bi
2. Sangat korosif
3. Dapat mengoksidasi beberapaunsure non-metal (C & S)
4. Dengan HBr dan HI menghasilkan Br
2
dan I
2
)
5. Dapat digunakan untuk mengasamkan garam
(http://www.academia.edu/4744205/ABSTRAK)
d. Reagen Molish
Sifat Fisik:
1. Padatan Kristal putih
2. Bau seperti etanol
3. Berat molekul 144,17 gr/mol
4. Titik leleh 94 - 96C
5. Titik didih 288C
6. Densitas 1,181 gr/cm
3

Sifat Kimia:
1. Sedikit larut dalam air
2. Mudah larut dalam alkohol
3. Digunakan dalam pembuatan zatwarna dan sintesis
4. Stabil dalam kondisi suhu ruangan
5. Oksidator kuat dan toksik
(http://www.academia.edu/4744205/ABSTRAK)
e. Aquadest
Sifat fisika
a. Rumus molekul : H
2
O
b. Bentuk : larutan
c. Berat molekul : 18,0153 g/mol
d. Densitas : 0,998 g/cm
3

e. Titik lebur : 0 C
f. Titik didih : 100 C
g. Warna : tidak berwarna
Sifat kimia
a. Pelarut yang kuat
b. Air berada dalam kesetimbangan dinamis antara fase cair dan padat
di bawah tekanan dan temperatur standart
(http://www.pps.unud.ac.id/thesis/pdf_thesis/unud-330-401738002-
bab%20ii.pdf)
f. Alkohol
Sifat Fisik :
1. Kelarutan alkohol dalam pelarut polar makin berkurang dengan
pertambahan panjang rantai karbon
2. Kekuatan gaya london meningkat dengan pertambahan jumlah
atom C-nya, serta lebih besar pada rantai lurus daripada rantai
bercabang
3. Makin panjang rantai C-nya, makin besar titik didihnya.
Sifat Kimia :
1. Alkohol jika dipanaskan dengan asam sulfat pekat akan mengalami
dehidrasi. Pada suhu 140
o
C akan berbentuk eter, sedangkan pada
suhu 180
o
C akan dihasilkan alkena Alkohol bereaksi dengan logam
reaktif (Na, K, Mg, Al) membebaskan H2
2. Reaksi alkohol dengan HCl dengan menggunakan katalisator
ZnCl2 dikenal sebagai reaksi Lukas
3. Reaksi alkohol dengan Px3, Px2, atau Sox2, akan menghasilkan
alkil klorida
4. Oksidasi alkohol primer menghasilkan aldehida, alkohol sekunder,
menghasilkan keton, sedangkan alkohol tersier tidak dapat
teroksidasi.
5. Alkohol bereaksi dengan asam alkanoat membentuk ester
(esterifikasi)
(Tim HTS.Modul Kimia SMA/MA Kelas XII.Surakarta:CV Hayati
Tumbuh Subur)
g. HCl
Sifat Fisik
1. Rumus molekul: HCl
2. Massa molekul: 36,5 gr/mol
3. Warna: Tidak berwarna
4. Titik didih: 85C
5. Titik Beku: -114C
(http://repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/16979/4/Chapter%20II
.pdf)
Sifat kimia:
1. Larut dalam air
2. Larut dalam alkohol
3. Larut dalam eter
4. Melarutkan magnesium hidroksida
(http://digilib.its.ac.id/public/ITS-NonDegree-8887-2306030033-
Chapter1.pdf)
h. ZnCl
2

Sifat Fisik :
1. Bentuk : Padat, sebuk
2. Warna : Tidak berwarna
Sifat Kimia :
1. Berat molekul : 136.29
2. specific gravity : 2.91
3. Titik didih, C : 732 C
4. Titik leleh, C : 283 C
(http://digilib.its.ac.id/public/ITS-NonDegree-8887-2306030033-
Chapter1.pdf)
i. Asam Kromat
1. Rumus molekul: H
2
CrO
4

2. Berat molekul: 118,01 gr/mol
3. Penampilan: Kristal merah
4. Densitas: 1,201 gr/cm
3

5. Titik lebur: 197
o
C, 470 K, 387
o
F
6. Titik didih: 250
o
C, 523 K, 482
o
F (terurai)
7. Kelarutan dalam air: 1666,6 gr/dm
3
(http://digilib.its.ac.id/public/ITS-NonDegree-8887-2306030033-
Chapter1.pdf)



































DAFTAR PUSTAKA


Tim HTS.Modul Kimia SMA/MA Kelas XII.Surakarta:CV Hayati Tumbuh Subur

Bailey, Philip S.1995.Organic Chemistry A Brief Survey Of Concept And
Applicationsfifth edition.New Jersey:Prentice-Hall, Inc.

Solomons, T.W. Graham. 1978.Organic Chemistry reverised printing.New
York:John Miley & Sons, Inc.

http://www.academia.edu/4744205/ABSTRAK

http://digilib.its.ac.id/public/ITS-NonDegree-8887-2306030033-Chapter1.pdf


























BAB III
PELAKSANAAN PRAKTIKUM


III.1. Bahan-bahan yang digunakan
a. Sukrosa
b. Pati
c. H
2
SO
4

d. Reagen Molish
e. Acethyl Chloride
f. Alkohol
g. HCl
h. ZnCl
2

i. Asam Kromat
j. Aquadest
III.2. Alat-alat yang digunakan
a. Tabung reaksi
b. Pipet
c. Spatula
d. Steam bath
e. Beaker glass
f. Water bath
g. Gelas ukur
h. Corong kaca
i. Kaca arloji
j. Labu ukur
k. Neraca analitik





III.3. Gambar dan Susunan alat
1. Tabung reaksi

2. Pipet

3. Spatula

4. Steam bath







5. Beaker glass


6. Water bath

7. Gelas ukur

8. Corong kaca

9. Kaca arloji

10. Labu ukur

11. Neraca analitik










III.4. Prosedur Praktikum

A. IDENTIFIKASI KARBOHIDRAT
MOLISCH UNTUK KARBOHIDRAT
Masukkan masing-masing 2 ml karbohidrat : glukosa, fruktosa, sukrosa,
starch (pati). Juga tambahkan 4 ml aquadest kedalam tabung reaksi yang lain yang
dapat digunakan sebagai control.Tambahkan 2 tetes reagen molisch pada masing-
masing tabung dan kocoklah terus-menerus. Miringkan tabung reaksi dan
tambahkan 5 ml H
2
SO
4
secara hati-hati. Cairan asam akan terbentuk pada bagian
bawah tabung. Catat dan amati warna pembatas dari kedua cairan yang terpisah
tersebut. Warna ungu yang menunjukkan adanya karbohidrat.
Campuran yang diidentifikasi :
Lakukan percobaan terhadap :
a. Monosakarida : glukosa, fruktosa
b. Disakarida : sukrosa
c. Polysakarida : starch (pati)
Reagen :
Campur 5 gr -naphtol dalam 100 ml ethanol 95%

BIAL UNTUK PENTOSA
Masukkan masing-masing 2 ml karbohidrat 1% kedalam beberapa tabung
reaksi yang berisi : xylose, arabinosa, glukosa, galaktosa, fruktosa, laktosa,
sukrosa, starch (kocok) dan glikogen. Juga tambahkan 2 ml aquadest kedalam
tabung reaksi yang lain yang dapat digunakan sebagai control.Tambahkan 2 ml
reagen bial pada masing-masing tabung. Panaskan masing-masing tabung tersebut
dengan hati-hati diatan Bunsen sampai campuran tersebut mendidih. Catat
masing-masing warna yang terbentuk pada masing-masing tabung. Catat masing-
masing warna yang terbentuk pada masing-masing tabung. Jika tidak ada
perubahan warna, tambahkan 5 ml aquadest dan 1 ml pentanol kedalam tabung
reaksi tersebut, setelah dikocok kemudian amati dan catat perubahan warnanya.
Reagen :
Campur 3 ml Orcinol dalam 1 liter HCl pekat dan tambahkan 3 ml larutan
Ferri Chlorida 10%.

SELIWANOFF UNTUK KETOHEXOSE
Siapkan waterbath. Masukkan masing-masing 1 ml karbohidrat 1%
kedalam beberapa tabung reaksi yang berisi : xylose, arabinosa, glukosa,
galaktosa, fruktosa, laktosa, sukrosa, aquadest kedalam tabung reaksi yang lain
yang dapat digunakan sebagai control.Tambahkan 4 ml reagen seliwanoff pada
masing-masing tabung.Masukkan 10 tabung tersebut kedalam beaker glass yang
berisi air mendidih selama 60 detik.Pindahkan dan catat hasilnya.Sebagai
pengingat dari identifikasi seliwanoff, masukkan 3-4 tabung kedalam
waterbath. Amati dari masing-masing tabung dalam interval waktu dari 1 menit
hingga 5 menit. Catat hasilnya hingga interval waktu 1 menit kemudian pindahka
tabng-tabung tersebut dari waterbath seletelah 5 menit. Catat perubahan
warnanya.
Reagen :
Campur 0.5 gr Resorcinol dalam 1 liter HCl encer (1 volume HCl pekat
dan 2 volume aquadest).

BENEDICT UNTUK GULA REDUKSI
Siapkan water bath. Masukkan masing-masing beberapa ml karbohidrat
(1%) kedalam beberapa tabung reaksi yang berisi: glukosa, fruktosa, dan
sukrosa. Juga tambahkan beberapa ml aquadest dalam tabung reaksi yang lain
yang dapat digunakan sebagaikontrol.Tambahkan 5 ml reagen benedict kedalam
masing-masing tabung, kemudian masukkan masing-masing tabung tersebut
kedalam waterbath selama 2-3 menit.Kemudian pindahkan tabung tersebut dan
catat perubahannya. Endapan warna merah, coklat, atau kuning
mengidentifikasikan yang positif. Tidak perlu mengamati perubahan warna tetapi
yang harus diamati pembentukkan endapannya.
Campuran yang diidentifikasi :
Lakukan percobaan terhadap :
a. Monosakarida : glukosa, fruktosa
b. Disakarida : sukrosa
Reagen :
Campur 173 gr Hydrated sodium citrate dan 100 gr anhydrous sodium
carbonate dalam 800 ml aquadest panas. Saring larutan dan tambahkan
17,3 gr CuSO
4
.5H
2
O. campur dalam 100 ml aquadest, kemudian larutkan
sampai 1 liter.

B. IDENTIFIKASI ALKOHOL
ACETHYL CHLORIDE
Tambahkan 10-15 tetes acetyl chloride dengan hati-hati kedalam tabung
reaksi yang didalamnya berisi 0,5 ml alcohol. Adanya perubahan panas dan
timbulnya gas HCl dapat menunjukkan adanya reaksi.

LUCAS TEST
Masukkan 2 ml reagen lucas kedalam tabung reaksi berukuran kecil dan
kemudian tambahkan 3-4 tetes alcohol. Tutup tabung reaksi kemudian kocok
dengan kuat.Alcohol tersier, alcohol benzilic dan alcohol allelic dapat
menghasilkan alcohol yang keruh seperti alkil halide yang tidak dapat
tercampur.Dalam waktu singkat, alkil halide yang tidak dapat tercampur tersebut
akan memisah dengan sendirinya. Alcohol sekunder akan dapat membentuk
larutan keruh yang menyerupai awan setelah 2-5 menit. Alcohol primer larutkan
dalam reagen supaya terbentuk larutan yang bersih. Beberapa alcohol sekunder
harus sedikit dipanaskan supaya dapat bereaksi dengan reagen.Identifikasi ini
hanya dapat dilakukan untuk alcohol yang larut dalam reagen. Dan dapat diartikan
bahwa alcohol yang terdiri dari 6 atom karbon yang tidak dapat diidentifikasi.
Campuran yang diidentifikasi :
Lakukan percobaan terhadap :
a. butanol (n-butyl alcohol)
b. butanol (sec-butyl alcohol)
c. metyl-2-propanol (t-butyl alcohol)
Reagen :
Dinginkan 10 ml HCl pekat didalam beaker glass dengan menggunakan
ice bath. Selama pendinginan harus sambil dilakukan pengadukkan dan
kemudian larutkan 16 gram ZnCl
2
dalam asam.

ASAM KROMAT TEST
Ambil beberapa ml cairan, tambahkan beberapa tetes reagen asam kromat
dan catat perubahannya dalam waktu 2 detik. Identifikasi yang positif (+) dari
alkohol primer atau sekunder dapat menghasilkan warna biru kehijau-hijauan.
Alkohol tersier tidak dapast memberikan hasil dalam waktu 2 detik dan larutan
yang akan dihasilkan berwarna orange.
Campuran yang diidentifikasi :
Lakukan percobaan terhadap :
a. 1-butanol (n-butyl alcohol)
b. 2-butanol (sec-butyl alcohol)
c. 2-metyl-2-propanol (t-butyl alcohol)
Reagen :
Larutan 1 gram asam kromat dalam 1 ml H
2
SO
4
pekat.Kemudian
campurkan dengan 3 ml aquadest secara hati-hati.

Anda mungkin juga menyukai