Anda di halaman 1dari 21

DESAIN PENELITIAN

Kamis, 13 Oktober 2011


TUJUAN
Mengetahui manfaat desain penelitian
Mengetahui jenis-jenis desain penelitian
Dapat membedakan berbagai jenis desain
penelitian
PENELITIAN
Mengapa penelitian?
Pengembangan ilmu pengetahuan
Menjawab permasalahan
Evidence based medicine: cara pendekatan
untuk mengambil keputusan dalam tata
laksana pasien secara eksplisit dan sistematis
berdasarkan bukti penelitian terakhir yang
sahih (valid) dan bermanfaat.
PROSEDUR PENELITIAN
Perumusan masalah
Tujuan penelitian
Kerangka teori
Hipotesis
Pengumpulan data
Analisis data
Menarik simpulan
TUJUAN PENELITIAN
Menentukan berbagai komponen dalam
penelitian termasuk desain penelitian.

Contoh penelitian tentang malaria:
Bagaimana patogenitas Plasmodium?
Antimalaria apa yang paling efektif?
Prevalensi malaria
DESAIN PENELITIAN
Cara mencari jawaban
Harus tepat agar jawaban yang diperoleh
dapat dipercaya
Penelitian ilmiah menggunakan metode ilmiah
agar dapat dipertanggungjawabkan secara
ilmiah
Tuntutan evidence based medicine membuat
dokter harus menggunakan metode ilmiah
RUANG LINGKUP DESAIN PENELITIAN
Variabel bebas (variabel independent)
Variabel tergantung (variabel dependent)
Cara pengukuran
Analisis hasil pengukuran

KLASIFIKASI DESAIN PENELITIAN (1)
Berdasarkan ada tidaknya intervensi:
Penelitian observational: tidak ada intervensi
Penelitian eksperimental: ada intervensi dan dipelajari
efek dari intervensi tersebut

Intervensi/manipulasi:perlakuan terhadap subjek
penelitian yang dapat diamati, diukur dan dianalisis.
Jenis dan intensitas intervensi ditentukan oleh peneliti,
sedangkan penelitian observational mengukur kondisi
subjek penelitian yang dibiarkan secara alamiah
CONTOH
Pengaruh latihan fisik terhadap proses dan hasil
belajar anak
Membandingkan proses dan hasil belajar anak
yang diberi latihan fisik dan tanpa latihan fisik
Mengukur intensitas latihan fisik dan proses
serta hasil belajar anak tanpa ada instruksi
pada subjek penelitian
KLASIFIKASI DESAIN PENELITIAN (2)
Berdasarkan pada waktu
Penelitian transversal (cross-sectional): peneliti
melakukan pengukuran variabel satu kali saja
pada waktu tertentu
Penelitian longitudinal: peneliti melakukan
pengukuran pada subjek beberapa kali pada
jangka waktu yang ditentukan.
Penelitian kasus-kontrol: variabel bebas diukur secara
retrospektif
Penelitian kohort: variabel tergantung diukur secara
prospektif pada subjek yang memiliki resiko tertentu
KLASIFIKASI DESAIN PENELITIAN (3)
Berdasarkan pada ada atau tidaknya analisis
hubungan antar variabel
Penelitian deskriptif: tidak mempelajari
hubungan antar variabel
Penelitian analitik: mencari hubungan antar
variabel, memerlukan hipotesis untuk diuji
melalui data hasil penelitian
CONTOH
Penelitian cross-sectional deskriptif:
Persentase bayi yang mendapat ASI eksklusif di
komunitas tertentu
Prevalensi obesitas pada mahasiswa di Jakarta

Penelitian cross-sectional analitik:
Beda pemberian ASI eksklusif pada pelbagai
tingkat pendidikan ibu
Beda prevalensi obesitas antara mahasiswa dan
mahasiswi
KLASIFIKASI DESAIN PENELITIAN (4)
Berdasarkan ruang lingkup penelitian:
Penelitian klinis: uji coba pada manusia
Penelitian lapangan: uji coba pada komunitas,
umumnya prosedur pengobatan
Penelitian laboratorium: uji coba pada hewan
percobaan


Contoh: efek obat atau prosedur pengobatan TB
KLASIFIKASI DESAIN PENELITIAN (5)
Berdasarkan substansi
Penelitian dasar: hasil penelitian bermanfaat
dalam pengembangan ilmu
Penelitian terapan: hasil penelitian dapat
langsung digunakan dalam kehidupan sehari-
hari
CONTOH APLIKASI JENIS PENELITIAN
Seorang dokter anak mengamati bahwa sebagian besar
pasien yang telah menunjukkan gejala asma sebelum
berumur 1 tahun, pada anamnesis ternyata diberi susu
formula pada masa neonatus. Diperkirakan dalam
populasi persentase bayi yang mendapat formula pada
masa neonatus adalah 50%. Hal ini menimbulkan
dugaan bahwa pemberian formula pada neonatus yang
rentan akan mempercepat timbulnya manifestasi
asma. Studi literatur menunjukkan terdapatnya dugaan
bahwa pemberian protein asing dini (susu formula)
pada bayi baru lahir yang rentan akan mempercepat
terjadinya manifestasi alergi pada bayi tersebut
HIPOTESIS
Pemberian susu formula pada masa neonatus
(formula dini) berkaitan dengan peningkatan
kejadian asma di bawah usia 1 tahun (asma
dini)
DESAIN PENELITIAN?
Tujuan: Berapa rasio prevalensi asma dini pada
bayi yang diberi susu formula?

Rasio p. = p. bayi asma / p. bayi tanpa asma

Desain penelitian: studi cross sectional,
melakukan pemeriksaan satu kali pada
sekelompok bayi dengan atau tanpa asma


Tujuan: Berapa ratio odds atau berapa besar
peranan faktor resiko terhadap kejadian
penyakit?

Ratio odds = odds formula / odds tanpa formula

Desain: studi kasus kontrol, dengan mencari bayi
asma dan membentuk kelompok kontrol bayi
tanpa asma
Tujuan: Berapa resiko relatif (RR) pemberian
formula?

RR = insiden bayi formula / insiden bayi tanpa
formula

Desain kohort prospektif, dengan mengamati
bayi baru lahir, mencatat yang diberi formula
dini dan yang tidak


Tujuan: Adakah hubungan antara pemberian
formula dini dengan terjadinya asma dini?

Uji hipotesis
2

Desain: uji klinis, dengan mengalokasikan bayi
yang mendapat formula dan tidak
Any question?

Anda mungkin juga menyukai