TUJUAN Mengetahui manfaat desain penelitian Mengetahui jenis-jenis desain penelitian Dapat membedakan berbagai jenis desain penelitian PENELITIAN Mengapa penelitian? Pengembangan ilmu pengetahuan Menjawab permasalahan Evidence based medicine: cara pendekatan untuk mengambil keputusan dalam tata laksana pasien secara eksplisit dan sistematis berdasarkan bukti penelitian terakhir yang sahih (valid) dan bermanfaat. PROSEDUR PENELITIAN Perumusan masalah Tujuan penelitian Kerangka teori Hipotesis Pengumpulan data Analisis data Menarik simpulan TUJUAN PENELITIAN Menentukan berbagai komponen dalam penelitian termasuk desain penelitian.
Contoh penelitian tentang malaria: Bagaimana patogenitas Plasmodium? Antimalaria apa yang paling efektif? Prevalensi malaria DESAIN PENELITIAN Cara mencari jawaban Harus tepat agar jawaban yang diperoleh dapat dipercaya Penelitian ilmiah menggunakan metode ilmiah agar dapat dipertanggungjawabkan secara ilmiah Tuntutan evidence based medicine membuat dokter harus menggunakan metode ilmiah RUANG LINGKUP DESAIN PENELITIAN Variabel bebas (variabel independent) Variabel tergantung (variabel dependent) Cara pengukuran Analisis hasil pengukuran
KLASIFIKASI DESAIN PENELITIAN (1) Berdasarkan ada tidaknya intervensi: Penelitian observational: tidak ada intervensi Penelitian eksperimental: ada intervensi dan dipelajari efek dari intervensi tersebut
Intervensi/manipulasi:perlakuan terhadap subjek penelitian yang dapat diamati, diukur dan dianalisis. Jenis dan intensitas intervensi ditentukan oleh peneliti, sedangkan penelitian observational mengukur kondisi subjek penelitian yang dibiarkan secara alamiah CONTOH Pengaruh latihan fisik terhadap proses dan hasil belajar anak Membandingkan proses dan hasil belajar anak yang diberi latihan fisik dan tanpa latihan fisik Mengukur intensitas latihan fisik dan proses serta hasil belajar anak tanpa ada instruksi pada subjek penelitian KLASIFIKASI DESAIN PENELITIAN (2) Berdasarkan pada waktu Penelitian transversal (cross-sectional): peneliti melakukan pengukuran variabel satu kali saja pada waktu tertentu Penelitian longitudinal: peneliti melakukan pengukuran pada subjek beberapa kali pada jangka waktu yang ditentukan. Penelitian kasus-kontrol: variabel bebas diukur secara retrospektif Penelitian kohort: variabel tergantung diukur secara prospektif pada subjek yang memiliki resiko tertentu KLASIFIKASI DESAIN PENELITIAN (3) Berdasarkan pada ada atau tidaknya analisis hubungan antar variabel Penelitian deskriptif: tidak mempelajari hubungan antar variabel Penelitian analitik: mencari hubungan antar variabel, memerlukan hipotesis untuk diuji melalui data hasil penelitian CONTOH Penelitian cross-sectional deskriptif: Persentase bayi yang mendapat ASI eksklusif di komunitas tertentu Prevalensi obesitas pada mahasiswa di Jakarta
Penelitian cross-sectional analitik: Beda pemberian ASI eksklusif pada pelbagai tingkat pendidikan ibu Beda prevalensi obesitas antara mahasiswa dan mahasiswi KLASIFIKASI DESAIN PENELITIAN (4) Berdasarkan ruang lingkup penelitian: Penelitian klinis: uji coba pada manusia Penelitian lapangan: uji coba pada komunitas, umumnya prosedur pengobatan Penelitian laboratorium: uji coba pada hewan percobaan
Contoh: efek obat atau prosedur pengobatan TB KLASIFIKASI DESAIN PENELITIAN (5) Berdasarkan substansi Penelitian dasar: hasil penelitian bermanfaat dalam pengembangan ilmu Penelitian terapan: hasil penelitian dapat langsung digunakan dalam kehidupan sehari- hari CONTOH APLIKASI JENIS PENELITIAN Seorang dokter anak mengamati bahwa sebagian besar pasien yang telah menunjukkan gejala asma sebelum berumur 1 tahun, pada anamnesis ternyata diberi susu formula pada masa neonatus. Diperkirakan dalam populasi persentase bayi yang mendapat formula pada masa neonatus adalah 50%. Hal ini menimbulkan dugaan bahwa pemberian formula pada neonatus yang rentan akan mempercepat timbulnya manifestasi asma. Studi literatur menunjukkan terdapatnya dugaan bahwa pemberian protein asing dini (susu formula) pada bayi baru lahir yang rentan akan mempercepat terjadinya manifestasi alergi pada bayi tersebut HIPOTESIS Pemberian susu formula pada masa neonatus (formula dini) berkaitan dengan peningkatan kejadian asma di bawah usia 1 tahun (asma dini) DESAIN PENELITIAN? Tujuan: Berapa rasio prevalensi asma dini pada bayi yang diberi susu formula?
Rasio p. = p. bayi asma / p. bayi tanpa asma
Desain penelitian: studi cross sectional, melakukan pemeriksaan satu kali pada sekelompok bayi dengan atau tanpa asma
Tujuan: Berapa ratio odds atau berapa besar peranan faktor resiko terhadap kejadian penyakit?
Ratio odds = odds formula / odds tanpa formula
Desain: studi kasus kontrol, dengan mencari bayi asma dan membentuk kelompok kontrol bayi tanpa asma Tujuan: Berapa resiko relatif (RR) pemberian formula?
RR = insiden bayi formula / insiden bayi tanpa formula
Desain kohort prospektif, dengan mengamati bayi baru lahir, mencatat yang diberi formula dini dan yang tidak
Tujuan: Adakah hubungan antara pemberian formula dini dengan terjadinya asma dini?
Uji hipotesis 2
Desain: uji klinis, dengan mengalokasikan bayi yang mendapat formula dan tidak Any question?