Anda di halaman 1dari 28

IMUNOLOGI

(Heru Santoso Wahito Nugroho, S.Kep., Ns., M.M.Kes)


Referensi:
http://www.-immuno.path.cam.ac.uk : Immunology PartIB Home Page
http://www.biology.arizona.eu!immunology!tutorials!immunology!main.html : Introuction
to Immunology
http://www.bioweb.wku.eu!courses!biol"#$!ine%.html& Innate '(onspesific) Immunity
http://www.uhaweb!uhaweb.hartfor.eu!bugl!immune.htm& #**+& Immune ,ystem
http://www.spro-ects.mmi.mcgill.ca!immunology!immuno".htm& +..$& Basic Immunology
http://www.pathmicro.me.sc.eu!mayer& #**/& Immunology
Apa yang Dia!su" "engan Iunitas#
Iuno$ogi aalah ilmu yang mempela-ari tentang kekebalan tubuh. Imunologi berasal
ari kata iun yang berarti kebal an $ogos yang berarti ilmu. Iunitas aalah
perlinungan ari penyakit& khususnya penyakit infeksi. ,el-sel an molekul-molekul
yang terlibat i alam perlinungan membentuk siste iun. ,eangkan respon untuk
menyambut agen asing isebut respon iun. 0ai& agen asing atau antigen aalah
substansi yang apat menyebabkan ter-ainya respon imun& misalnya 1irus. 2iak
semua respon imun melinungi ari penyakit. Beberapa agen asing seperti a$$ergen
yang itemukan paa ebu& bulu kucing ll. apat menyebabkan penyakit sebagai
konsekuensi akibat menginuksi respon imun.
3a beberapa pengelompokan mengenai sistem imun& yang terpenting aalah
pengena$an se$% an non&se$%. Pengelompokan lainnya aalah: iunitas uu an
spesi%i!& iunitas a$aiah an a"apti% 4 'a(aan an "i"apat& iunitas se$u$er an
huora$& iunitas a!ti% an pasi%& serta iunitas prier an se!un"er.
Bagian-bagian ari sistem imun aalah spesi%i! antigen 'mereka mengenal an
beraksi melawan antigen khusus)& sistei! 'tiak terbatas paa lokasi infeksi awal&
tetapi beker-a i seluruh tubuh) an memiliki eori 'mengenal an meningkatkan
serangan terhaap antigen yang sama paa waktu yang akan atang.
Pengenalan self an non self icapai engan setiap sel menun-ukkan suatu penana
berasarkan paa ma-or histocompatibility comple% '5H6). Beberapa sel yang tiak
menun-ukkan penana ini iperlakukan sebagai non self an iserang.
7aang-kaang sistem imun menyerang sel-selnya seniri. 7asus ini inamakan
penya!it autoiun misalnya multiple sclerosis& systemic lupus erythematosus&
rheumatoi arthritis& iabetes serta myasthenia gra1is. 5ayoritas orang tiak menerita
penyakit autoimun karena mereka memiliki to$eransi terhaap -aringan mereka seniri.
Siste )airan *u'uh
3a ua sistem cairan utama i alam tubuh yaitu arah an limfe. ,istem arah an
limfe melalui seluruh tubuh an bertanggung-awab alam transportasi agen-agen
sistem imun.
Siste "arah
8rang engan berat baan /* kg memiliki kira-kira 9 liter arah& engan berat kira-kira
/: ari berat baan total. ;arah mengalir ari -antung menu-u arteri& kemuian kapiler
an kembali melalui 1ena menu-u -antung.
;arah teriri atas 9#-<#: cairan plasma an "$-=$: sel-sel arah. Plasma memiliki
kanungan utama air '.+&9:) an berperan sebagai sol1en 'pelarut) untuk mengangkut
material-material lain yaitu protein '/:) serta bahan lain '+&9:). ,el-sel arah ibuat
ari stem cell 'sel inuk) alam suatu proses yang inamakan hematopoiesis yang
umumnya ter-ai i alam sumsum tulang. ,tem cell menghasilkan hemocytoblasts
'hemositoblas) yang berubah men-ai prekursor untuk berbagai -enis sel arah.
Hemositoblas matur men-ai " -enis sel arah yaitu eritrosit 'sel arah merah)& $e!osit
'sel arah putih) an platelet 'tro'osit).
Sel-sel darah merah (eritrosit)
>ekosit ibagi men-ai ua yaitu granu$osit 'menganung granula i alam sitoplasma)
an agranu$osit 'tak menganung granula). ?ranulosit teriri atas netro%i$ '99-/*:)&
eosino%i$ '+-":) an 'aso%i$ '*&9-+:). ,eangkan agranulosit teriri atas $i%osit
'limfosit 2 an limfosit B) an onosit. >imfosit berear i alam sistem arah an
sistem limfe an membuat rumah i alam organ $i%oi".
Sel-sel darah (perhatikan eritrosit, trombosit dan berbagai jenis lekosit)
>ekosit apat hiup selama 9-. hari. @ritrosit hiup selama kira-kira +#* hari. @ritrosit ini
selan-utnya bermi kata imun: kebal an logos: ilmugrasi ke limpa untuk mati. Berikut ini
gambaran -umlah sel-sel arah.
+u$ah se$&se$ "arah orang "e(asa nora$
@ritrosit 9.*%+*
<
/mm
"

2rombosit #.9%+*
9
/mm
"

>ekosit /."%+*
"
/mm
"

(etrofil ?ranulosit 9*-/*:
>imfosit 3granulosit #*-=*:
5onosit 3granulosit +-<:
@osinofil ?ranulosit +-":
Basofil ?ranulosit A+:

Struktur 5 jenis lekosit
Siste $i%e
>imfe aalah cairan -ernih& transparan an tak berwarna. 6airan limfe mengalir i alam
pembuluh limfe melalui -aringan--aringan an organ-organ untuk memberikan
perlinungan. 2ak aa eritrosit i alam limfe an menganung lebih seikit protein
aripaa arah.
>imfe mengalir ari cairan interstitial melalui pembuluh limfe menu-u uktus thorakis
atau uktus limfe kanan an bermuara i 1ena subkla1ia& i sinilah limfe menyatu
engan arah. >imfe membawa lipi an 1itamin-1itamin yang larut alam lipi setelah
iserap ari saluran pencernaan. ,eperti pembuluh arah 1ena& pembuluh limfe
memiliki katup-katup yang mencegah aliran balik cairan. ;i sepan-ang pembuluh limfe
terapat limfonoi yang menyaring cairan limfe.
,istem limfoi manusia teriri atas:
+. 8rgan-organ primer& yaitu sumsum tulang an kelen-ar timus 'i belakang tulang
aa i atas -antung)
#. 8rgan-organ sekuner& umumnya ekat -alan masuk patogen: aenoi& tonsil& limpa&
limfonoi& appeniks an PeyerBs patches.
Sistem limfoid manusia
Iunitas ,a(aan "an Iunitas Di"apat
Ini1iu yang normal memiliki # tingkat pertahanan terhaap agen asing& yaitu imunitas
bawaan an imunitas iapat. Imunitas ini muncul paa binatang baru lahir an
in1ertebrata. Imunitas iapat sering isebut -uga engan imunitas aaptif& imunitas
spesifik& acquired immunity an adaptive immunity. Imunitas -enis keua ini imiliki oleh
1ertebrata.
Iunitas 'a(aan
Imunitas bawaan sering -uga isebut engan imunitas alamiah& imunitas non spesifik&
innate immunity an natural immunity. Imunitas bawaan muncul se-ak lahir& tersusun
ari beberapa komponen yaitu:
B3RI@R 3(3285I
+. Caktor mekanis
Beberapa pertahanan secara mekanis alam tubuh kita antara lain:
- 0aringan epitel 'kulit an mukosa) merupakan barier fisik terepan yang sangat
iperea'e$ terhaap agen-agen infeksi& kecuali -ika ter-ai kerusakan& misalnya
terluka. Des-uaasi kulit membantu melepaskan bakterian agen infeksi lainnya.
- Gera!an si$ia, 'atu! "an 'ersin membantu membebaskan saluran pernafasan
ari patogen
- 3liran air ata, sa$i.a "an urin apat mengeluarkan patogen
- Mu!us paa saluran pencernaan an pernafasan apat menangkap
mikroorganisme
- /erista$ti! membebaskan saluran pencernaan ari mikroorganisme
#. Caktor kemis
,ecara kimiawi& tubuh kita memiliki beberapa sistem pertahanan antara lain:
- Se!resi $a'ung, se!resi .agina$ "an !eringat yang bersifat asam 'pHA/) apat
menghambat pertumbuhan bakteri
- 0n1i&en1i pern2erna protein apat membunuh beberapa patogen
- Colikel rambut menghasilkan se'u "engan !an"ungan asa $a!tat "an asa
$ea! yang apat menghambat beberapa bakteri patogenik an -amur.
- Liso1i an %os%o$ipase paa sali1a& air mata& sekresi hiung& an perspirasi
merupakan enzim yang apat merusak ining sel bakteri ?ram positif sehingga
sel mengalami lisis.
- Sperin "an 1in2 paa sperma merusak beberapa patogen
- La!topero!si"ase merupakan enzim powerfull yang itemukan paa 3,I
- De%ensin paa paru an saluran pencernaan memiliki aktifitas antimikrobial
- Sur%a!tan paa paru beraksi sebagai opsonin yang memicu fagositosis partikel
oleh sel-sel fagosit
". Caktor biologis
3$ora nora$ 'mayoritas bakteri) paa kulit an saluran pencernaan apat
mencegah kolonisasi bakteri patogenik engan mengeluarkan substansi toksik atau
engan bersaing menapatkan nutrien. Biasanya flora normal tak membahayakan.
7ita memiliki +*
+"
sel an terapat +*
+=
bakteri& yang mayoritas hiup i usus besar.
- 3a +*
"
-+*
=
i!ro'a per cm
#
i !u$it ',taphylococcus aureus& ,taphylococcus
epiermiis& ;iphtheroi& ,treptococci& 6ania ll.).
- Berbagai macam 'a!teri hiup i hi"ung "an u$ut
- ;i $a'ung "an usus ha$us terapat >actobacilli
- ;i usus halus terapat +*
=
bakteri per gram an i usus besar +*
++
per gram& .9-
..: i antaranya aalah anaerob.
- ;i saluran kemih terapat koloni berbagai bakteri an ifteroi.
- ,etelah pubertas& terapat koloni >actobacillus aerophilus yang meng-fermentasi
glikogen untuk mempertahankan pH asam.
- Clora normal menciptakan kesesuaian ekologis alam tubuh& an menghasilkan
baktoriosiin& efensin& protein kationik an laktoferin yang merusak bakteri lain.
B3RI@R HD58R3>
Barier anatomi sangat efektif untuk mencegah kolonisasi mikroorganisme paa
-aringan. 2etapi& -ika barier tersebut rusak& maka infeksi apat ter-ai. ,ekali agen
infeksius menembus -aringan& mekanisme imunitas bawaan lainnya beker-a& yaitu
in%$aasi a!ut (ra"ang a!ut). Caktor-faktor humoral berperan penting alam raang&
ini itanai engan eema an rekrutmen sel-sel fagosit. Caktor-faktor humoral ini
itemukan i alam serum atau terbentuk i lokasi infeksi.
+. ,istem komplemen
,istem komplemen aalah mekanisme pertahanan non spesifik humoral utama&
suatu sistem yang teriri atas lebih ari #* protein& yang engan berbagai cara apat
iaktifkan untuk merusak bakteri. ,ekali komplemen iaktifkan maka apat memicu
peningkatan permeabilitas pembuluh arah& rekrutmen sel-sel fagositik serta lisis an
opsonisasi bakteri.
,istem komplemen menyelubungi mikroba engan molekul-molekul yang
membuatnya lebih muah itelan oleh fagosit. 5eiator permeabilitas 1askuler
meningkatkan permeabilitas kapiler sehingga apat menambah aliran plasma an
komplemen ke lokasi infeksi& -uga menorong marginasi 'fagosit menempel i
ining kapiler). ,ekali fagosit beker-a& mereka akan mati. ,el-sel mati ini bersama
-aringan rusak an air membentuk pus.
#. ,istem koagulasi
2ergantung beratnya kerusakan -aringan& sistem koagulasi akan iaktifkan atau tiak.
Beberapa prouk ari sistem koagulasi berperan alam pertahanan non spesifik
karena kemampuannya untuk meningkatkan permeabilitas 1askuler an aktifitas
sebagai agen kemotaksis untuk sel-sel fagositik. ,elain itu& beberapa prouk sistem
koagulasi merupakan antimikrobial langsung& misalnya beta-lisin& suatu protein yang
ihasilkan oleh trombosit selama koagulasi an apat menyebabkan lisis beberapa
bakteri ?ram positif engan aksi sebagai etergen kationik.
". >aktoferrin an transferrin
7arena mengikat besi& laktoferin an transferin membatasi pertumbuhan bakteri
'keua -enis protein ini merupakan nutrien esensial bagi bakteri).
=. Interferon
Interferon aalah protein yang apat membatasi replikasi 1irus i alam sel
9. >isozim
>isozim merusak ining sel bakteri
<. Interleukin
Interleukin -+ 'I>-+) memicu emam an prouksi protein fase akut& beberapa i
antaranya aalah antimikrobial yang menyebabkan opsonisasi bakteri.
B3RI@R ,@>D>@R
Bagian ari respon raang aalah rekrutmen netrofil& eosinofil an makrofag 'monosit i
-aringan) ke lokasi infeksi.
+. (etrofil atau P5(s 'polymorphonuclear cells)
(etrofil yang irekrut melakukan fagositosis terhaap organisme lalu membunuhnya
i alam sel.
Netrofil di dalam darah
#. 5akrofag
5akrofag -aringan an monosit yang baru irekrut yang akan berubah men-ai
makrofag& -uga melakukan fagositosis serta membunuh mikroorganisme i alam sel.
,elain itu& makrofag -uga mampu membunuh secara ekstraseluler. >ebih -auh&
makrofag menukung perbaikan -aringan an beraksi sebagai antigen-presenting
cells '3P6)& yang iperlukan untuk memicu respon imun spesifik.
akrofag alveolar (paru) menyerang bakteri !" coli
". ,el-sel natural killer '(7) an lymphokine acti1ate killer '>37)
,el-sel (7 an >37 secara non spesifik membunuh 1irus an sel-sel tumor. ,el-sel
ini bukan merupakan bagian ari respon raang.
#eran sel N$ dan %&$ dalam membunuh sel target
=. @osinofil
@osinofil memiliki protein i alam granula sel yang efektif untuk membunuh parasit-
parasit tertentu.
!osinofil di dalam darah
Iunitas "i"apat
Bagian-bagian ari sistem imun apat berubah an beraaptasi untuk serangan yang
lebih baik terhaap antigen yang meng-in1asi. 3a # mekanisme aaptif funamental
yaitu: imunitas iperantarai sel 'cell meiate immunity) an imunitas humoral 'humoral
immunity).
I5D(I23, ;IP@R3(23R3I ,@> 'I5D(I23, ,@>D>@R)
Imunitas seluler iperankan oleh limfosit 2. ;alam imunitas bawaan& kita ketahui bahwa
makrofag menelan antigen an membunuhnya i alam sel. Hal ini merangsang limfosit
2 'sel 2) untuk mengenal antigen tersebut. ,emua sel tertutup oleh berbagai substansi.
6luster of ifferentiation '6;) yang -enisnya aa lebih ari +<* cluster aalah molekul
berbea-bea yang menutup permukaan sel. ,etiap sel 2 an sel B memiliki kira-kira
+**.*** molekul paa permukaannya. Permukaan sel B tertutup oleh 6;#+& 6;"9&
6;=*& an 6;=9& serta molekul-molekul non 6;. ,eangkan sel 2 tertutup oleh 6;#&
6;"& 6;=& 6;#$& 6;=9R serta molekul-molekul non 6;.
,e-umlah besar molekul paa permukaan limfosit menyebabkan pembentukan reseptor
yang ber1ariasi. 3a +*
+$
macam reseptor karena perbeaan struktur molekul ini.
,el 2 awalnya ari timus& yang melalui # proses seleksi. Pertama& proses seleksi positif
yang hasilnya: hanya sel-sel 2 yang cocok engan reseptor yang apat mengenal
molekul 5H6 yang bertanggung-awab terhaap pengenalan 4se$%.5 7eua& proses
seleksi negatif yang imulai ketika sel-sel 2 yang apat mengenal molekul 5H6
bergabung engan peptie asing ikeluarkan ari timus.
3a beberapa macam sel 2& yaitu:
+. ,itotoksik atau Se$ * Ki$$er '6;$E)
,el ini mengeluarkan limfotoksin yang menyebabkan lisis sel.
#. Se$ * He$per '6;=E)
,el ini berperan sebagai pengelola& mengarahkan respon imun. ,el-sel ini
mengeluarkan limfokin yang merangsang sel 2 7iller an sel B untuk tumbuh an
membelah iri& memicu netrofil& an memicu kemampuan makrofag untuk menelan
an merusak mikroba.
6. Se$ * Supressor
,el ini menghambat prouksi sel 2 7iller -ika tak ibutuhkan lagi.
7. Se$ * Meory
,el ini iprogram untuk mengenal an merespon pathogen
I5D(I23, HD58R3>
Imunitas humoral iperankan oleh limfosit B. 3a # macam sel B yaitu:
8. Se$ p$asa
>imfosit B yang masih immatur irangsang men-ai matur ketika antigen terikat paa
permukaan reseptor an iekatnya terapat sel 2 Helper 'untuk mengeluarkan
sitokin). ,el B ini selan-utnya memasuki seleksi klonal& artinya berkembang biak
engan mitosis. Hasil mayoritas ari mitosis ini aalah sel plasma. ,el-sel plasma ini
menghasilkan antiboi yang sangat spesifik kira-kira #*** molekul per etik selama
=-9 hari.
9. Se$ , eori
,el-sel B lainnya memiliki masa hiup pan-ang inamakan sel memori.
Anti'o"i
;i atas telah isebutkan bahwa sel plasma menghasilkan antiboi. 3ntiboi '-uga
isebut immunoglobulin/Ig) aalah suatu gamma globulin yang merupakan sebagian
ari protein arah. ,truktur asar ari antiboi teriri atas:
+. ;ua Rantai ringan 'light chain) yaitu > an ua rantai berat 'hea1y chain) yaitu H
#. Ikatan isulfia
". Regio 1ariabel 'F) an regio constant '6)
=. Regio engsel 'hinge)
9. ;omain& yaitu omain light chain 'F> an 6>) an omain hea1y chain 'FH& 6H+& 6H#&
6H"& 6H=)
<. 7arbohirat berupa oligosakaria yang umumnya terikat paa 6H#
Struktur dasar dari imunoglobulin
3ntiboi ini apat meng-inaktifkan antigen engan cara:
Netra$isasi& yaitu pengeblokan aktifitas biologis ari molekul target mereka&
misalnya toksin berikatan engan reseptor
Opsonisasi& yaitu interaksi engan reseptor khusus paa berbagai macam sel&
termasuk makrofag& netrofil& basofil& an mast cells& membuat sel-sel tersebut
mengenal an berespon terhaap antigen
A!ti.asi Kop$een, menyebabkan lisis langsung oleh komplemen.
Rekrutmen komplemen -uga menghasilkan fagositosis.
'ara kerja antibodi
Struktur immunoglobulin
3a 9 kelas antiboi atau immunoglobulin yaitu:
+. Ig? 'immunoglobulin ?) engan proporsi /<:
Ig? memiliki rantai berat gamma& yang beakan men-ai = subkelas yaitu Ig?+&
Ig?#& Ig?" an Ig?=. Ig? memiliki karakteristik sebagai berikut:
a. 5erupakan imunoglobulin terbanyak paa serum
b. 5erupakan imunoglobulin terbanyak paa aerah ekstra1askuler
c. 2ransfer plasental. Ig? aalah satu-satunya Ig yang apat menembus barier
plasenta menu-u -anin an memberikan imunitas paa masa-masa awal
kehiupan bayi.
. 5engikat komplemen.
e. Berikatan engan sel. 5akrofag& monosit& netrofil an beberapa limfosit memiliki
Cc reseptor yang berikatan engan regio Cc paa Ig?. ,el-sel yang terikat Ig?
akan lebih mengenal antigen. Ig menyiapkan antigen agar lebih muah itelan
oleh fagosit. 8psonin merupakan substansi yang memicu fagositosis.
#. Ig5 'immunoglobulin ?) engan proporsi $:
Ig5 memiliki rantai berat 5u& engan karakteristik sebagai berikut:
a. 5erupakan imunoglobulin terbanyak ketiga alam serum
b. Ig5 aalah imunoglobulin yang ibuat pertama kali oleh fetus. Imunoglobulin
pertama ibuat oleh sel B 1irgin saat istimulasi oleh antigen.
c. Pengikat komplemen terbaik karena berstruktur pentamer. 8leh karena itu Ig5
sangat efisien untuk melisiskan mikroorganisme
. 5emiliki fungsi aglutinasi terbaik karena berstruktur pentamer. 8leh karena itu
Ig5 sangat membantu untuk menggumpalkan mikroorganisme untuk ikeluarkan
e. Berikatan engan beberapa sel
f. 5erupakan imunoglobulin paa permukaan sel B sebagai reseptor antigen.
". Ig3 'immunoglobulin ?) engan proporsi +9:
Ig3 memiliki rantai berat alfa& yang beakan men-ai # subkelas yaitu Ig3+ an Ig3#.
Ig3 memiliki karakteristik sebagai berikut:
a. 5erupakan imunoglobulin terbanyak keua alam serum
b. 5erupakan imunoglobulin terbanyak paa sekresi 'air mata& sali1a& kolostrum&
mukus). Ig3 penting untuk imunitas lokal.
c. 2iak mengikat komplemen
. Berikatan engan beberapa sel 'netrofil an limfosit)
=. Ig; 'immunoglobulin ?) engan proporsi +:
Ig; memiliki rantai berat elta. Imunoglobulin ; memiliki karakteristik sebagai berikut:
a. ;itemukan engan -umlah seikit alam serum
b. ,ecara primer Ig; itemukan paa permukaan sel B sebagai reseptor antigen.
c. 2iak mengikat komplemen
9. Ig@ 'immunoglobulin ?) engan proporsi *&**#:
Ig@ memiliki rantai berat epsilon. Imunoglobulin @ memiliki karakteristik sebagai
berikut:
a. Paling seikit terapat alam serum. 3ntiboi ini terikat sangat kuat engan Cc
reseptor basofil an mast cell sebelum berinteraksi engan antigen.
b. 2erlibat alam reaksi alergi. 3kibat terikat kuat engan basofil an mast cell& Ig@
terlibat alam reaksi alergi. Pengikatan alergen ke Ig@ paa sel menimbulkan
pelepasan berbagai meiator yang mengakibatkan ge-ala alergi.
c. Berperan alam melawan parasit cacing. @osinofil berikatan engan Ig@
kemuian menyelubungi cacing lalu membunuhnya.
. 2iak mengikat komplemen
,ecara klinis peningkatan an penurunan imunoglobulin ter-ai paa kasus-kasus
sebagai berikut:
Anti'o"i Mening!at pa"a !asus Menurunpa"a !asus
Ig?
a) 6hronic granulomatous infections
b) Infections of all types
c) Hyperimmunization
) >i1er isease
e) 5alnutrition 'se1ere)
f) ;ysproteinemia
g) ;isease associate with hypersensiti1ity
granulomas& ermatologic isorers& an
Ig? myeloma
h) Rheumatoi arthritis
a) 3gammaglobulinemia
b) >ymphoi aplasia
c) ,electi1e Ig?& Ig3 eficiency
) Ig3 myeloma
e) Bence 0ones proteinemia
f) 6hronic lymphoblastic leukemia
Ig5
a) GalenstrHmIs macroglobulinemia
b) 2rypanosomiasis
c) 3ctinomycosis
) 6arriJnIs isease 'bartonellosis)
e) 5alaria
f) Infectious mononucleosis
g) >upus erythematosus
h) Rheumatoi arthritis
I) ;ysgammaglobulinemia 'certain cases)
6atatan:
Paa bayi baru lahir& kaar Ig5 i atas #*
ng./l menginikasikan stimulasi in utero
oleh rubella 1irus& cytomegalo1irus& syphilis&
atau to%oplasmosis
a) 3gammaglobulinemia
b) >ymphoproliferati1e isorers 'certain
cases)
c) >ymphoi aplasia
) Ig? an Ig3 myeloma
e) ;ysgammaglobulinemia
f) 6hronic lymphoblastic leukemia
Ig3
a) Giskott-3lrich synrome
b) 6irrhosis of the li1er 'most cases)
c) 6ertain stages of collagen an other
autoimmune isorers such as rheumatoi
arthritis an lupus erythematosus
) 6hronic infections not base on
immunologic eficiencies
e) Ig3 myeloma
a) Hereitary ata%ia telangiectasia
b) Immunologic eficiency states 'e"g",
ysgammaglobulinemia& congenital an
acKuire agammaglobulinemia& an
hypogammaglobulinemia)
c) 5alabsorption synromes
) >ymphoi aplasia
e) Ig? myeloma
f) 3cute lymphoblastic leukemia
g) 6hronic lymphoblastic leukemia
Ig;
a) 6hronic infection
b) Ig; myelomas
Ig@
a) 3topic skin iseases such as eczema
b) Hay fe1er
c) 3sthma
) 3naphylactic shock
e) Ig@-myeloma
a) 6ongenital agammaglobulinemia
b) Hypogammaglobulinemia ue to faulty
metabolism or synthesis of immunoglobulins
,e'erapa pengetahuan ta'ahan tentang iuno$ogi
:0S/ON :ADANG (IN3LAMASI)
7erusakan -aringan akibat luka atau in1asi mikroorganisme patogenik akan memicu
suatu kompleks ke-aian yang inamakan respon raang atau inflamasi. 2ana-tana
klinik yang muncul antara lain:
Rubor 'kemerahan)
2umor 'bengkak)
6alor 'panas)
;olor 'nyeri)
3a beberapa fungsi ari inflamasi yaitu:
+. 5engirimkan molekul efektor an sel-sel ke lokasi infeksi
#. 5embentuk barier fisik terhaap perluasan infeksi atau kerusakan -aringan
". Pemulihan luka an perbaikan -aringan
7e-aian fisiologis utama selama inflamasi antara lain:
+. 2er-ai 1asokonstriksi segera paa area setempat
#. 2er-ai peningkatan aliran arah ke lokasi raang '1asoilatasi)
". 2er-ai penurunan 1elocity aliran arah ke lokasi raang 'lekosit apat mengalir
lambat an menempel i enotel pembuluh arah
=. 2er-ai peningkatan ahesi enotel pembuluh arah 'lekosit apat terikat paa
enotel pembuluh arah)
9. 2er-ai peningkatan permeabilitas 1askuler 'cairan masuk ke -aringan)
<. Cagosit masuk -aringan 'melalui peningkatanmarginasi an ekstra1asasi)
;alam waktu singkat setelah trauma atau infeksi& pembuluh arah membawa arah&
akibatnya memban-iri -aringan kapiler. 8leh karena itu -aringan men-ai merah an
memanas. Peningkatan permeabilitas kapiler mengakibatkan masuknya cairan an sel-
sel ari kapiler ke -aringan i sekitarnya. 6airan yang terakumulasi 'eksuat) berkaar
protein lebih tinggi aripaa cairan normal. 3kumulasi cairan ini mengakibatkan
bengkak 'eema).
Peningkatan permeabilitas kapiler& penurunan 1elocity arah& an peningkatan ekspresi
molekul ahesi -uga menyebabkan migrasi berbagai lekosit ari kapiler ke -aringan.
Cagosit aalah sel-sel utama yang bermigrasi 'pertama netrofil lalu iikuti makrofag).
(etrofil berumur penek lalu mati alam -aringan. 5akrofag berumur lebih lama.
,elan-utnya limfosit B an limfosit 2 -uga masuk ke lokasi raang.
Beberapa istilah penting mengenai raang:
5arginasi : menempelnya sel-sel paa enotel 1askuler
@kstra1asasi : emigrasi ari enotel kapiler ke -aringan. 'ekstra1asasi 4 iapeesis)
7emotaksis : migrasi langsung melalui -aringan ke lokasi inflamasi
Pus : akumulasi sel-sel mati& bahan-bahan yang tercerna oleh sel an cairan
Inflamasi iawali oleh kompleks interaksi yang melibatkan meiator-meiator kimiawi.
Beberapa i antaranya aa yang iturunkan ari organisme yang mengin1asi& aa yang
ikeluarkan oleh -aringan yang rusak& ari enzim plasma& serta ari sel-sel arah putih.
Beberapa meiator kimiawi yang penting iketahui antara lain:
+. Histamin 'ilepaskan oleh sel-sel setelah kerusakan -aringan an merangsang
1asoilatasi an peningkatan permeabilitas kapiler)
#. >ekotrin 'ihasilkan ari membran sel an meningkatkan kontraksi otot polos an
menorong kemotaksis untuk netrofil)
". Prostaglanin 'ihasilkan ari membran sel an meningkatkan 1asoilatasi&
permeabilitas 1askuler an menorong kemotaksis untuk netrofil)
=. Platelet aggregating factors 'menyebabkan agregasi platelet an menorong
kemotaksis untuk netrofil
9. 7emokin 'ihasilkan oleh berbagai sel an berperan sebagai pengatur lalu lintas
lekosit i lokasi inflamasi). 3a beberapa macam kemokin& misalnya: I>-$
'interleukin-$)& R3(2@, 'regulate upon acti1ation normal 2 cell e%presse an
secrete)& 56P 'monocyte chemoattractant protein)
<. ,itokin 'ihasilkan oleh sel-sel fagosit i lokasi inflamasi an berperan sebagai
pirogen enogen yang memicu emam melalui hipotalamus& memicu prouksi
protein fase akut oleh hati& memicu peningkatan hematopoiesis oleh sumsum tulang
sehingga ter-ai lekositosis). 3a beberapa macam sitokin yaitu: I>-+ 'interleukin-+)&
I>-< 'interleukin-<)& 2(C-a 'tumor necrosis factor alpha).
/. 5eiator lain 'ihasilkan akibat proses fagositosis). 3a beberapa meiator lain
yaitu nitrat oksia& peroksia an oksigen raikal. 8ksigen an nitrogen merupakan
intermeiat yang sangat toksik untuk mikroorganisme.
IMUNISASI
Imunisasi aalah memberikan perlinungan spesifik terhaap patogen-patogen tertentu.
Imunitas spesifik bisa iapat ari imunisasi aktif atau pasif an apat ter-ai secara
alamiah atau buatan.
Iunitas pasi%
Imunitas pasif bisa iperoleh ari transfer serum atau gamma globulin ari onor ke
akseptor. Imunitas pasif bisa iperoleh secara alamiah maupun buatan.
Iunitas pasi% "i"apat a$aiah& ter-ai paa saat Ig? itransfer ari ibu ke fetus
melalui plasenta atau transfer Ig3 melalui kolostrum.
Iunitas pasi% "i"apat 'uatan& ter-ai ketika gamma globulin ari seseorang atau ari
binatang iin-eksikan ke akseptor. Proses ini iterapkan paa keaaan infeksi akut
'ifteri& tetanus& measles& rabies ll)& keaaan keracunan 'serangga& reptil& botulisme)
an sebagai profilaksis 'hipogammaglobulinemia)
Imunitas aktif
Imunitas aktif ihasilkan oleh tubuh setelah terpapar oleh antigen. Imunitas aktif apat
iperoleh secara alamiah maupun buatan
Imunitas aktif iapat alamiah& ter-ai ketika paparan patogen menyebabkan infeksi sub
klinik atau klinik yang mengakibatkan respon imun terhaap patogen lainnya.
Imunitas aktif iapat buatan& merupakan imunisasi yang iperoleh engan pemberian
patogen hiup atau mati atau komponen-komponennya. Faksin yang iberikan untuk
imunisasi aktif menganung organisme hiup& organisme mati utuh& komponen
mikrobial atau toksin yang isekresikan 'telah ietoksifikasi).
Faksin hiup generasi awal aalah 1irus cowpo% yang ibuat oleh @war 0enner untuk
imunisasi smallpo%. Faksin hiup telah igunakan untuk melawan beberapa 1irus
antara lain 1irus polio '1aksin ,abin)& measles& mumps& rubella& chicken po%& hepatitis
3& yellow fe1er ll. Hanya aa satu 1aksin bakteri hiup yaitu untuk tuberculosis
'5ycobacterium bo1is: B6?).
Faksin 1irus mati 'oleh panas& kimiawi an ultra1iolet) aa beberapa macam misalnya
polio '1aksin ,alk)& influenza& rabies ll. Beberapa 1aksin bakterial merupakan
organisme mati misalnya tifoi& kolera& pertusis ll. Beberapa 1aksin bakterial ibuat
ari komponen ining sel misalnya hemofilus& pertusis& meningokokus& pneumokokus
ll. Beberapa 1aksin 1iral menganung protein antigenik misalnya hepatitis B& rabies ll.
5oifikasi ari toksin yang terlibat alam mekanisme patogenik agen tertentu -uga
apat ibuat men-ai 1aksin 'inamakan toksoi) misalnya ifteri& tetanus& kolera.
+a"ua$ iunisasi a!ti% untu! ana!
Uur
;a!sin
,u$an *ahun
+ # = < +# +9 +$ #= =-<
++-
+#
+=-
+<
Hepatitis-B
L
HeB HeB

HeB

HeB

;iphtheria& 2etanus&
Pertussis
M
;2aP ;2aP ;2aP ;2aP ;2aP 2
(emohilus
influen)ae-b '6F)
Hib Hib Hib Hib

Polio1irus
EE
IPF IPF IFP IPF

5easles& 5umps&
Rubella
55R

55R 55R
Faricella
N

Far

Hepatitis 3
MM

Hep3

Imunisasi aktif apat menyebabkan emam& malaise an ketiaknyamanan. Beberapa
1aksin -uga menyebabkan nyeri seni atau arthritis 'rubella)& ke-ang& kaang-kaang
fatal 'pertusis) atau gangguan neurologis 'influenza). 3lergi telur apat berkembang
sebagai konsekuensi ari 1aksin 1iral yang ihasilkan alam telur 'measles& mumps&
influenza& yellow fe1er). 2abel berikut memberikan contoh gambaran efek tak
iharapkan yang ter-ai paa 1aksin ;2P 'ifteri-tetanus-polio)

0%e!&e%e! yang ter<a"i se$aa 7= <a pas2a .a!sinasi D*/
Ke<a"ian 3re!uensi
Lo!a$
5erah& bengkak& nyeri + in #-" oses
Sistei! ringan>se"ang
emam& mengantuk& gelisah + in #-" oses
5untah& anoreksia + in 9-+9 oses
Sistei! $e'ih serius
5enangis persisten& emam + in +**-"** oses
7olaps& ke-ang + in +/9* oses
@nsefalopati akut + in +**&*** oses
;efisit neurologis permanen + in "**&*** oses
:0AKSI HI/0:S0NSI*I3I*AS (AL0:GI)
Hipersensitifitas aalah reaksi tak iinginkan 'kerusakan& ketiaknyamanan an
kaang-kaang fatal) akibat sistem imun normal. 3ntigen yang memicu reaksi alergi
inamakan alergen. Reaksi alergi igolongkan men-ai = macam yaitu tipe I& tipe II& tipe
II an tipe IF iasarkan paa mekanisme yang terlibat an waktu ter-ainya reaksi.
Biasanya konisi klinik khusus 'penyakit) terlibat alam lebih ari satu tipe alergi.
Hipersensiti%itas tipe I
3lergi 2ipe pertama ini inamakan -uga hipersensitif segera atau anafilaktik. Reaksi
melibatkan kulit 'urtikaria an eksema)& mata 'kon-ungti1itis)& nasofaring 'rhinore&
rhinitis)& -aringan bronkhopulmoner 'asthma) an saluran pencernaan 'gastroenteritis).
reaksi apat menyebabkan ge-ala minor sampai engan kematian. Reaksi biasanya
memerlukan +9-"* menit setelah terpapar antigen& meski kaang-kaang lambat '+*-+#
-am). 3lergi ini iperantarai oleh Ig@. ,el-sel primer yang terlibat aalah mast cell atau
basofil. Reaksi ilipatganakan oleh platelet& netrofil an eosinofil. Ikatan Ig@ engan
mast cell an basofil akan memicu pelepasan meiator farmakologik oleh sel. 5eiator-
meiator ini akan memberikan efek sebagaimana tertera paa tabel berikut:
Me"iator 3ara!o$ogi! pa"a Hipersensiti%itas *ipe I
Me"iator a(a$
Histamine
bronchoconstriction& mucus secretion& 1asoilatation& 1ascular
permeability
2ryptase Proteolysis
7ininogenase kinins an 1asoilatation& 1ascular permeability& eema
@6C-3
'tetrapepties)
attract eosinophil an neutrophils
Me"iator 'aru
leukotriene B= basophil attractant
leukotriene 6=& ;= same as histamine but +***% more potent
prostaglanins ;# eema an pain
P3C platelet aggregation an heparin release: microthrombi
Pengobatan untuk alergi tipe I aalah engan pemberian antihistamin.
Hipersensiti%itas tipe II
3lergi tipe keua ini inamakan -uga hipersensitifitas sitotoksik. Reaksi melibatkan
berbagai organ an -aringan. 3ntigen biasanya enogen meskipun -uga aa bahan
kimia eksogen 'hapten) yang menempel paa membran sel. 6ontoh ari alergi -enis ini
aalah anemia hemolitik akibat obat-obatan& granulositopenia an trombositopenia.
Reaksi ter-ai alam beberapa menit sampai beberapa -am. 3lergi -enis ini melibatkan
Ig5 atau Ig?& komplemen& fagosit an sel 7. >esi menganung antiboi& komplemen
an netrofil. Pengobatan alergi tipe II aalah engan pemberian anti inflamasi serta
agen imunosupresif.
Hipersensiti%itas tipe III
3lergi tipe ketiga ini inamakan -uga hipersensitifitas kompleks imun. Reaksi biasanya
sistemik atau melibatkan berbagai organ antara lain kulit 'contoh: ,>@/systemic lupus
erythematosus)& gin-al 'contoh: lupus nefritis)& paru 'aspergillosis)& pembuluh arah
'poliarteritis)& seni 'rheumatoi arthritis) serta organ lainnya. Reaksi ini mungkin
mekanisme patogenik penyakit akibat mikroorganisme.
Reaksi alergi ter-ai "-+* -am setelah terpapar oleh antigen. Ini iperantarai oleh
kompleks imun yang larut. 5eiator terbanyak aalah Ig?& meskipun Ig5 -uga apat
terlibat. 3ntigen apat eksogen 'infeksi kronik 1irus& bakteri atau parasit) apat pula
enogen 'autoimunitas spesifik non-organ misalnya ,>@). 3ntigen aalah larut an tak
terikat engan organ yang terlibat. 7omponen utama aalah kompleks imun yang larut
an komplemen. 7erusakan iakibatkan oleh platelet an netrofil. >esi menganung
netrofil an enapan kompleks imun an komplemen. Infiltrasi makrofag paa tahap
berikutnya mungkin terlibat alam proses penyembuhan. Pengobatan alergi tipe III
menggunakananti inflamasi.
Hipersensiti%itas tipe I;
3lergi tipe keempat ini inamakan -uga hipersensitifitas iperantarai sel atau
hipersensitifitas tipe lambat. 6ontoh ari alergi -enis ini aalah reaksi tuberkulin
'5antou%) =$ -am setelah in-eksi antigen 'PP; atau tuberkulin lama). >esi berupa
inurasi an eritema.
Hipersensitifitas tipe IF terlibat alam patogenesis beberapa penyakit autoimun an infeksi
'2B6& lepra& blastomikosis& histoplasmosis& toksoplasmosis& leishmaniasis ll.)& granuloma an
antigen asing. Bentuk lain ari alergi tipe ini aalah ermatitis kontak 'bahan kimia& logam berat
ll.) engan lesi papuler. 3lergi -enis ini ikelompokkan men-ai " tergantung onset an tana
klinis an histologis& sebagaimana tertera paa tabel berikut
:ea!si Hipersensiti%itas tipe I;
*ipe
Wa!tu
:ea!si
*an"a
K$inis
Histo$ogi
Antigen "an
$o!asi
7ontak
=$-/#
-am
@ksema
>imfosit
iikuti
makrofag&
eema
epiermis
epiermal
' kimia organik&
racun i1y&
logam berat ll.)
2uberculin
=$-/#
-am
Inurasi
lokal
>imfosit&
monosit&
makrofag
intraermal
'tuberculin&
lepromin& ll")
?ranuloma
#+-#$
hari
Pengerasan
5akrofag&
epiteloi& sel
raksasa&
fibrosis
antigen atau
bena asing
secara
persisten
'tuberculosis&
lepra)
5ekanisme kerusakan melibatkan limfosit 2 an monosit an/atau makrofag. ,el 2
sitotoksik '7iller) menyebabkan kerusakan langsung ketika sel 2 Helper mengeluarkan
sitokin yang mengaktifkan sel 2 sitotoksik serta merekrut an mengaktifkan monosit an
makrofag& yang menyebabkan kerusakan besar. >esi umumnya menganung monosit
an seikit sel 2. limfokin utama yang terlibat antara lain faktor kemotaktik monosit& I>-
#& interferon-gamma& 2(C alfa/beta ll. Pengobatan menggunakan kortikosteroi an
agen imunosupresif lainnya.
Perbaningan antara keempat tipe alergi& igambarkan alam tabel berikut.
/er'an"ingan !eepat tipe hipersensiti%itas
Kara!teristi!
tipe&I
(ana%i$a!ti!2)
tipe&II
(sitoto!si!)
tipe&III
(!op$e!s
iun)
tipe&I;
(tipe
$a'at)
antiboi Ig@ Ig?& Ig5 Ig?& Ig5 (one
antigen @ksogen Permukaan sel larut
0aringan M
organ
Gaktu respon +9-"* menit 5enit--am "-$ -am =$-/# -am
2ana Bilur M terang
lisis an
nekrosis
eritema an
eema&
nekrosis
eritema an
inurasi
Histologi
basophils an
eosinophil
antiboy an
complement
complement
an
neutrophils
monocytes
an
lymphocytes
;itransfer
engan
antiboy antiboy antiboy 2-cells
6ontoh
allergic
asthma& hay
fe1er
@rythroblastosis
fetalis&
?oopastureIs
nephritis
,>@&
farmerIs
lung
isease

tuberculin
test& poison
i1y&
granuloma

Anda mungkin juga menyukai