1) Faktor-faktor Samsung berkembang dengan pesat pada industri DRAM
Faktor-faktor tersbut adalah strategi-strategi yang dilakukan oleh perusahaan Samsung
sendiri dengan berpikir inovatif dan kreatif, untuk menghadapi kecenderungan yang terjadi di dalam perusahaan maupun di luar perusahaan. Pengembangan Bisnis Memori Saat awal membangun perusahaan semikonduktor, tanpa adanya modal yang kuat dan teknologi yang memadai, Samsung mengalami kesulitan dalam hal finansial. Sehingga untuk mengatasi hal tersebut, Samsung melakukan penggabungan dua perusahaannya yaitu perusahaan semikonduktor dan elektronik yang kemudian dapat berhasil dalam produksi chip pada jam tangan. Dan pada awal 1980an saat pasar global semikonduktor sedang turun, Samsung mulai memproduksi chip DRAM. Walaupun pada awalnya mengalami kerugian, namun pada akhir 1980an produksi ini mulai berkembang. Samsung terus melakukan penjadwalan para engineer untuk penelitian dan pengembangan DRAM yang akhirnya sejak tahun 1992 Samsung menjadi pengekspor DRAM terbesar di Korea Selatan. Pengembangan Teknologi Samsung harus menentukan pilihan dalam menerapkan teknologi yang tepat untuk memproduksi DRAM 4Mbit. Terdapat dua pilihan yang masing-masing memiliki pro dan kontra yaitu metode stacking dan trenching, yang pada akhirnya Samsung menggunakan metode stacking dengan pertimbagan metode trenching lebih kompleks dan sulit untuk memperbaiki apabila terjadi kesalahan sedangkan metode stacking lebih simpel dan modular. Saat perusahaan semikonduktor yang menerapkan trenching mengalami masalah, perusahaan yang menerapkan stacking berkembang termasuk Samsung. Samsung tetap menginginkan menjadi perusahaan semikonduktor nomor satu sehingga Samsung memproduksi DRAM dengan menambah lapisan sehingga menghasilkan chip DRAM 8 inchi. Belum terdapat perusahaan yang berani mengambil resiko untuk memproduksi DRAM ini, namun dengan mengambil keputusan ini Samsung brhasil menjadi perusahaan terbesar dalam pemasaran DRAM. Mix Produk Samsung memproduksi lebih dari 12000 variasi DRAM yang berbeda mulai dari produk frontier hingga produk legacy yang secara umum berhasil dalam menghadapi persaingan bisnis pada hampir selruh variasi produk. Selain itu pada tahun 2004 Samsung juga mengeluarkan produk DRAM yang memiliki fungsi yang sama dengan flash memory. Desain dan Produksi Samsung mencoba menciptakan DRAM terbaru dengan aplikasi yang lebih spesifik seperti pada laptop atau game palyers yang saat ini banyak dibutuhkan dan diminati oleh konsumen. Hal ini membuat Samsung tebukti memiliki kecakapan untuk mendesain dan memproduksi produk yang diminati pasar. Kebijakan Sumber Daya Manusia Selain memperhatikan produk yang dihasilkan, Samsung juga mengelola sumber daya manusia yang dalam hal ini karyawan dari yang memiliki jabatan rendah hingga jabatan tinggi. Samsung melakukan evaluasi terhadap karyawannya untuk meningkatkan kinerja karyawan. Samsung juga mengadakan program-program yang dapat mengembangkan kemampuan bisnis karyawannya. 2) Seberapa menarik flash memory dari segi ekonomi : Persaingan flash memory dalam pangsa pasar ekonomi sangatlah menarik, hal ini dapat dilihat dari tingkat pertumbuhan flash memory pada pasar yang mencapai hingga dua dijit dibandingkan dengan pertumbuhan DRAM yang saat ini hanya mencapai satu dijit. Pertumbuhan pasar yang tinggi dari flash memory ini juga diperkirakan akan bertahan hingga 5 tahun mendatang. Flash memory memberikan Samsung keuntungan persaingan pada industri memory : Pernyataan ini dapat dibenarkan karena Samsung berhasil dalam memenuhi pertumbuhan pangsa dari flash memory. Hal ini ditunjukkan juga pada Exhibit 9 yang memperlihatkan persaingan dari Samsung dan Toshiba pada flash memory. Samsung berhasil mencapai harga jual flash memory yang hampir sama tingginya dengan Toshiba, namun dengan biaya produksi yang jauh lebih rendah daripada Toshiba. Sehingga dapat dikatakan keuntungan yang diperoleh Samsung dari flash memory jauh lebih besar daripada Toshiba. 3) Seiring dengan perubahan tajam persaingan pada industri DRAM maka keputusan yang harus diambil adalah kebudayaan unik dari Samsung sendiri. Hal tersebut dikarenakan kebudayaan dari Samsung sendiri menghasilkan konsep berpikir inovatif dan kreatif, untuk menghadapi kecenderungan yang terjadi di dalam perusahaan maupun di luar perusahaan yang memperhatikan seluruh aspek produksi mulai dari produk yang dihasilkan hingga manajemen sumber daya manusia. Sehingga akan lebih mudah bagi Samsung untuk menentukan kebijakan produksi yang efektif dan efisien namun tetap memenuhi minat dan pangsa pasar. Dengan pengalaman dan kinerja dari Samsung sendiri yang telah menjadi perusahaan semikonduktor terbesar selama dekade 1980-an hingga 2000-an, maka Samsung pasti dapat menemukan solusi dalam menghadapi perubahan tajam persaingan pada industri DRAM.