Anda di halaman 1dari 17

BAB I

PROFIL PERUSAHAAN
A. Bentuk dan Nama Perusahaan
Bentuk perusahaan
Bentuk usaha kami adalah kios usaha kecil menengah yang dilakukan oleh
mahasiswa dengan modal usaha dari IBK (Ipteks Bagi Kewirausahaan) IBK memberikan
kami modal usaha dan kemudian modal usaha tersebut dikembalikan pada IBK dalam
jangka 1 tahun.

Nama Perusahaan
Nama usaha adalah banana queen

B. Alamat
Alamat kios : Jl. Raya Rungkut Madya UPN Veteran Jawa Timur
Telepon : 085645004150
E-mail : ps.sharie@yahoo.co.id

C. Gambar Logo/ Lambang Perusahaan
Banana Qween merupakan nama perusahaan yang dipiloih sebagai produk perusaan
kami. Nama ini dipilih karena mudah pengucapannya dan mudah diingat oleh semua
orang baik tua ataupun muda, laki-laki ataupun perempuan. Kata Banana Qween sendiri
merupakan pilihan nama diadopsi dari kata Ratu yang di harapkan agar produk pisang
kita menjadi ratu. Kata Qween kemudian dipadukan dengan kata banana karena
perusahaan ini memang berkecimpung dalam wirausaha olahan pisang. Pemilihan nama
ini merupakan hasil diskusi tepatnya tanggal 23 mei 2013 (tanggal pembuatan logo).

D. Visi dan Misi
Visi
Banana Qween merupakan visi dari usaha kami yang mempunyai arti olahan
pisang dengan berbagai rasa yang akan mengalir terus d tengah-tengah masyarakat dan
akan menjadi camilan pilihan keluarga maupun remaja.
Misi
1. Menyajikan olahan pisang dengan berbagai rasa di tengah-tengah masyarakat
2. Memberikan olahan pisang terbaik untuk menjadi makanan pilihan terbaik dan
kandungan gizi yang bagus
3. Memberikan inovasi terbaru dalam produk olahan pisang candi
4. Menjadi wadah bagi pencinta olahan pisang candi
E. Tujuan
1. Memperoleh laba yang optimal dan maksimal sebagai hasil dari kinerja usaha.
2. Memperoleh manfaat bagi masyarakat terutama kaum remaja
3. Membantu perekonomian nasional
4. Memuaskan konsumen dengan olahan produk
5. Sebagai bagian mata penceharian
F. Bidang Usaha
Bidang usaha kami bergerak dalam bidang kuliner yaitu pengolahan produk
pisang dengan berbagai macam produk,variasi rasa dan akan terus memberikan inovasi-
inovasi terbaru dalam produksinya.
G. Proyeksi Keuangan
No Nama Jumlah
Kebutuhan
Harga Per
Satuan / kg /
L (Rp)
Total Harga
(Rp)
Keterangan
1. Sewa Stand 1 500.000 500.000 Biaya
variabel
2. Kompor gas 1 200.000 300.000 Biaya tetap
3. Gas 2 70.000 140.000 Biaya tetap
4. Isi ulang gas 5 13.500 67.500 Biaya
variabel
5. Regulator 1 50.000 50.000 Biaya tetap
6. Dandang 1 100.000 100.000 Biaya tetap
7. Penggorengan 1 80.000 80.000 Biaya tetap
8. Pengemas Lusin 10.000 50.000 Biaya tetap
9. Botol saus 5 10.000 80.000 Biaya tetap
10. Sendok lusin 60.000 30.000 Biaya tetap
11. Irus 1 20.000 40.000 Biaya tetap
12. Saringan minyak 1 15.000 15.000 Biaya tetap
13. Sutil 1 20.000 20.000 Biaya tetap
14. Pisau 2 20.000 20.000 Biaya tetap
15. Telenan 2 6.000 6.000 Biaya tetap
16. Gallon 1 50.000 3.000.000 Biaya tetap
17. Gerobak 1 3.000.000 50.000 Biaya tetap
18. Parutan keju 1 10.000 10.000 Biaya tetap
19. Air isi ulang 5 3.000 15.000 Biaya
variabel
20. Gelas kaca/plastic lusin 20.000 60.000 Biaya
variabel
21. Sendok plastic lusin 15.000 30.000 Biaya
variabel
22. Pisang candi 1 tunduh 15.000 100.000 Biaya
variabel
23. Mentega 2 kg 27.000 54.000 Biaya
variabel
24. Susu kental manis 5 kaleng 8.500 42.500 Biaya
variabel
25. Gula 1 kg 12.000 12.000 Biaya
variabel
26. Garam 1 bungkus 4.000 4.000 Biaya
variabel
27. Keju 5 bungkus 25.000 125.000 Biaya
variabel
28. Kismis coklat kg 7.500 33.500 Biaya
variabel
29. Saus strabery 1 botol 6.000 6.000 Biaya
variabel
30. Saus blubery 1 botol 6.000 6.000 Biaya
variabel
31. Tepung terigu 2 kg 12.000 24.000 Biaya
variabel
32. Telur 2 kg 18.000 36.000 Biaya
variabel
33. Tepung roti 2 kg 7.500 15.000 Biaya
variabel
34. Biskuit 5 bungkus 6.000 30.000 Biaya
variabel
35. Es batu 2 kantong 5.000 10.000 Biaya
variabel
36. Tempat
plastic/kresek
3 pack 7.500 22.500 Biaya
variabel
37. Lain-lain 200.000 Biaya
variabel
TOTAL

BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

Pisang candi di Indonesia mempunyai masa depan yang cerah untuk dikembangkan
dikarenakan varietas pisang ini memiliki keunggulan dibandingkan dengan pisang biasa
yang dikenal masyarakat berbeda karena memiliki tekstur yang bagus sehingga mudah
diolah dan pisang jugas memiliki kandungan gizi yang cukup banyak. Seperti karbohidrat
136 kalori setiap 100 gramnya. Kandungan lemak dan proteinnya 2,3 dan 0,13 %.
Penulis memilih pisang candi karena kandungan gizi yang baik untuk mencukupi
kebutuhan tubuh. Seperti karbohidrat yang baik untuk menambah energy bagi tubuh.
Serta protein dan lemak yang cukup rendah sehingga tidak menyebabkan kegemukan.
Selain itu pisang juga kaya mineral seperti kalium, magnesium, fosfor, kalsium dan besi.
Pisang juga memiliki kadar provitamin A dan B6 yang tinggi, yang berfungsi sebagai
koenzim pada berbagai reaksi metabolisme baik protein ataupun karbohidrat. Karena hal
tersebut kami ingin menyuguhkan makanan sehat yang akan digemari masyarakat dari
berbagai kalangan khususnya mahasiswa/mahasiswi UPN Veteran Jawa Timur.
Kami adalah empat orang mahasiswa fakultas tekhnologi Industri yang mempunyai
makanan favorit yang sama, yaitu pisang. Setelah beberapa kali memakan olahan pisang
terpikir untuk membuka suatu usaha produksi olahan pisang. Apalagi setelah
mendapatkan biaya sebagai modal dari program IBK yang ada di kampus, kami semakin
termotivasi.
Peluang untuk berwirausaha pisang sangat tedrbuka lebar, terlebih lagi peminatnya
adalah orang-orang yang berasal dari kalangan menengah keatas. Selain itu, wirausaha
pisang masih jarang ditemui di areal kampus UPN jatim. Olahan pisang yang paling sering
ditemui adalah pisang goreg. Oleh karena itu perlu adanya suatu usaha untuk
memperkenalkan kepada masyarakat adanya olahan pisang lainnya.
Produk yang ditawarkan aman dikonsumsi, karena olahan ini bebas dari bahan pengawet
seperti formalin dan boraks. Produk ini cocok untuk pengganti makanan karena kaya
energi.
Penulis berencana memasarkan produk ini di wilayah kampus UPN jatim. Untuk
memperkenalkan produk ini penulis akan mulai bergerak dari segi promosi seperti
penyebaran brosur atau pemasangan iklan di internet social.


No Nama Produk Harga
1. BOREO (Banana Oreo) 5.000
2.
3.

B. Analisa SWOT
Pengertian analisis SWOT adalah salah satu bentuk analisis dalam manajemen
dengan menggunakan prinsip SWOT (Strength, Weaknesses, Opportunities, and Threats).
Analsis SWOT digunakan untuk melihat kekuatan, kelemahan, peluang dan ancaman yang akan
dihadapi oleh perusahaan. Dengan melihat kekuatan yang dimiliki serta mengembangkan
kekuatan tersebut dapat dipastikan bahwa perusahaan akan lebih maju dibanding pesaing yang
ada. Demikian juga dengan kelemahan yang dimiliki harus diperbaiki agar perusahaan bisa tetap
eksis. Peluang yang ada harus dimanfaatkan sebaik-baiknya oleh perusahaan agar volume
penjualan dapat meningkat. Dan ancaman yang akan dihadapi oleh perusahaan haruslah dihadapi
dengan mengembangkan strategi pemasaran yang baik.
SWOT menurut Sutojo dan F. Kleinsteuber (2002 : 8) adalah untuk menentukan tujuan
usaha yang realistis, sesuai dengan kondisi perusahaan dan oleh karenanya diharapkan lebih
mudah tercapai. SWOT adalah singkatan dari kata-kata Strength (kekuatan
perusahaan) Weaknesses(kelemahan perusahaan), Opportunities (peluang bisnis)
dan Threats (hambatan untuk mencapai tujuan).
Apabila teknik swot analisis tersebut diterapkan dalam kasus menentukan tujuan strategi
manajemen pemasaran dapat diutarakan sebelum menentukan tujuan-tujuan pemasaran yang
ingin dicapai hendaknya perusahaan menganalisis : kekuatan dan kelemahan, peluang bisnis
yang ada, berbagai macam hambatan yang mungkin timbul.
Kinerja perusahaan dapat ditentukan oleh kombinasi faktor internal dan eksternal. Kedua
faktor tersebut harus dipertimbangkan dalam analisis SWOT. SWOT adalah singkatan dari
lingkungan Internal Strengths dan Weaknesses serta lingkungan
eksternal Opportunities dan Thearts yang dihadapi dunia bisnis. Analisis SWOT
membandingkan antara faktor eksternal Peluang dan Ancaman dan faktor internal Kekuatan dan
Kelemahan.
Sedangkan Kotler (2008 : 88) mengemukakan bahwa analisis SWOT adalah evaluasi
terhadap keseluruhan kekuatan, kelemahan, peluang dan ancaman disebut analisis SWOT.
Teknik analisis SWOT yang digunakan adalah sebagai berikut :
Analisis Internal
Analisis Kekuatan (Strenght)
Setiap perusahaan perlu menilai kekuatan dan kelemahannya dibandingkan para
pesaingnya. Penilaian tersebut dapat didasarkan pada faktor-faktor seperti teknologi, sumber
daya finansial, kemampuan kemanufakturan, kekuatan pemasaran, dan basis pelaggan yang
dimiliki. Strenght(kekuatan) adalah keahlian dan kelebihan yang dimiliki oleh perusahaan
pesaing.
Analisis Kelemahan (Weaknesses)
Merupakan keadaan perusahaan dalam menghadapi pesaing mempunyai keterbatasan dan
kekurangan serta kemampuan menguasai pasar, sumber daya serta keahlian. Jika orang berbicara
tentang kelemahan yang terdapat dalam tubuh suatu satuan bisnis, yang dimaksud ialah
keterbatasan atau kekurangan dalam hal sumber, keterampilan dan kemampuan yang menjadi
penghalang serius bagi penampilan kinerja organisasi yang memuaskan. Dalam praktek, berbagai
keterbatasan dan kekurangan kemampuan tersebut bisa terlihat pada sarana dan prasarana yang
dimiliki atau tidak dimiliki, kemampuan manajerial yang rendah, keterampilan pemasaran yang
tidak sesuai dengan tuntutan pasar, produk yang tidak atau kurang diminta oleh para pengguna
atau calon pengguna dan tingkat perolehan keuntungan yang kurang memadai.
Opportunities (peluang)
Opportunities (peluang) merupakan kondisi peluang berkembang di masa datang yang
terjadi. Kondisi yang terjadi merupakan peluang dari luar organisasi, proyek atau konsep bisnis
itu sendiri. misalnya kompetitor, kebijakan pemerintah, kondisi lingkungan sekitar.
Analisis Eksternal
Analisis Peluang (Opportunity)
Setiap perusahaan memiliki sumber daya yang membedakan dirinya dari perusahaan lain.
Peluang dan terobosan atau keunggulan bersaing tertentu dan beberapa peluang membutuhkan
sejumlah besar modal untuk dapat dimanfaatkan. Dipihak lain, perusahaan-perusahaan
baru bemunculan. Peluang pemasaran adalah suatu daerah kebutuhan pembeli di mana
perusahaan dapat beroperasi secara menguntungkan.
Analisis Ancaman (Threats)
Ancaman adalah tantangan yang diperlihatkan atau diragukan oleh suatu kecenderungan
atau suatu perkembangan yang tidak menguntung-kan dalam lingkungan yang akan
menyebabkan kemerosotan kedudukan perusahaan. Pengertian ancaman merupakan kebalikan
pengertian peluang. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa ancaman adalah faktor-faktor
lingkungan yang tidak menguntungkan suatu satuan bisnis.
Jika tidak diatasi, ancaman akan menjadi ganjalan bagi satuan bisnis yang bersangkutan
baik untuk masa sekarang maupun di masa depan. Dengan melakukan kedua analisis tersebut
maka perusahaan dikenal dengan melakukan analisis SWOT.
C. Analisa POAC
Sebagai pemimpin selain harus memiliki karakter kepemimpinan, juga harus menguasai fungsi-
fungsi manajerial. Fungsi manajerial inilah yang akan membantu pemimpin untuk menjalankan
organisasi dalam pencapaian tujuan organisasi. Perlu diingat bahwa jika seorang pemimpin tidak
memiliki kemampuan manajerial, maka ia hanya akan mampu merumuskan dan menentukan
visi/misi organisasi kedepan, namun tidak mampu untuk menjalankan seluruh aktivitas
organisasi menuju pencapaian visi/misi organisasi tersebut. Untuk itu sebagai pemimpin
mengenal fungsi-fungsi manajerial adalah sangat penting, karena manajemen merupakan seni
dalam pengelolahan organisasi guna pencapaian tujuan organisasi
Manajemen adalah suatu proses pengaturan atau ketatalaksanaan untuk mencapai suatu tujuan
dengan melibatkan orang lain. Manajemen adalah ilmu dan seni mengatur proses pemanfaatan
sumber sumber lainya secara efektif dan efesien untuk mencapai tujuan tertentu. Ada banyak
fungsi manajemen yang diungkapkan oleh para ahli manajemen, seperti : Planning
(Perencanaan), Organizing (Pengorganisasian), Commanding (Pemberian Komando),
Coordinating (Pengkoordinasian), Controlling (Pengawasan) oleh Henry Fayol; Planning
(Perencanaan), Organizing (Pengorganisasian), Staffing (Penyusunan Pegawai), Directing
(Pembinaan Kerja), Coordinating (Pengkoordinasian), Reporting (Pelaporan), Budgeting
(Anggaran) oleh Luther Gullick; Planning (Perencanaan), Organizing (Pengorganisasian),
Staffing (Penyusunan Pegawai),Directing (Pembinaan Kerja), Controlling (Pengawasan)
oleh Harold Koontz dan Cyril ODonnel; dan beberapa ahli manajemen lagi. Namun dalam
materi ini akan memuat fungsi manajemen yang lebih sederhana dan bersifat menyeluruh oleh
George R. Terry, yakni POAC (Planning, Organizing, Actuating & Controlling).

Mengapa POAC ? Karena POAC merupakan fungsi manajemen yang bersifat umum dan
meliputi keseluruan proses manajerial. Banyak para ahli menambah banyak pengertian dari
fungsi manajemen, namun diantara banyak tambahan tersebut, didalamnya sudah termasuk
keempat fungsi yang diperkenalkan oleh George R Terry, yakni Perencanaan, Pengorganisasian,
Penggerak dan Pengawasan.




Keempat fungsi manajemen tersebut dalam manajemen modern tidak berjalan linear, namun
spiral. Hal ini memungkinkan organisasi akan bergerak terus menerus dan tidak berhenti pada
satu tahap. Secara sederhana dapat dikatakan bahwa siklus manajemen yang dilakukan oleh
suatu organisasi adalah merencanakan, mengorganisasi staf dan sumber daya yang ada,
melaksanakan program kerja, dan mengendalikan (pengawasan) jalannya pekerjaan. Di dalam
tahapan pengendalian dilakukan evaluasi untuk memperoleh umpan balik (feed back) untuk
dasar perencanaan selanjutnya, atau untuk perencanaan kembali (replanning). Demikian
seterusnya sehingga kegiatan fungsi-fungsi manajemen tersebut merupakan suatu siklus spiral.

(Bentuk jalan proses fungsi manajerial)

PLANNING (PERENCANAAN)
Perencanaan merupakan susunan langkah-langkah secara sistematik dan teratur untuk mencapai
tujuan organisasi atau memecahkan masalah tertentu. Perencanaan juga diartikan sebagai upaya
memanfaatkan sumber-sumber yang tersedia dengan memperhatikan segala keterbatasan guna
mencapai tujuan secara efisien dan efektif. Perencanaan merupakan langkah awal dalam proses
manajemen, karena dengan merencanakan aktivitas organisasi kedepan, maka segala sumber
daya dalam organisasi difokuskan pada pencapaian tujuan organisasi.
Dalam melaksanakan perencanaan ada kegiatan yang harus dilakukan, yaitu melakukan
prakiraan (rencana) kegiatan organisasi dan penganggaran (budgeting). Prakiraan berfungsi
untuk menentukan rencana kegiatan yang akan dilaksanakan kedepan oleh organisasi sebagai
upaya mencapai tujuan organisasi. Dalam melakukan prakiraan, haruslah selalu memperhatikan
tujuan organisasi, sumber daya organisasi dan juga melakukan suatu analisis organisasi (bisa
menggunakan SWOT) untuk mengetahui potensi internal dan eksternal.
Ada beberapa faktor yang perlu diperhatikan dalam melakukan perencanaan, yakni
harus SMART. SMART yaitu Specific artinya perencanaan harus jelas maksud maupun ruang
lingkupnya. Tidak terlalu melebar dan terlalu idealis. Measurable artinya program kerja
organisasi atau rencana harus dapat diukur tingkat keberhasilannya. Achievable artinya dapat
dicapai. Jadi bukan hanya sekedar angan-angan dalam merencanakan dan tidak dapat
dilaksanakan. Realistic artinya sesuai dengan kemampuan dan sumber daya yang ada. Tidak
terlalu mudah dan tidak terlalu sulit. Time artinya ada batas waktu yang jelas. Mingguan,
bulanan, triwulan, semesteran atau tahunan. Sehingga mudah dinilai dan dievaluasi.
Setelah merencanakan aktivitas organisasi secara sistematis dan terukur, maka perlu juga
melakukan perencanaan penganggaran untuk pelaksanaan kegiatan. Prinsip dalam melakukan
perencanaan penganggaran,adalah mengunakan segala sumber daya keuangan secara efesien dan
se-efektif mungkin. Hal ini perlu direncanakan secara serius, agar organisasi tidak melakukan
pemborosan, keuangan, selain itu sekaligus juga melihat sumber-sumber daya keuangan yang
bisa diperoleh dari luar organisasi.

Langkah-langkah dalam membuat perencanaan :
1. Analisis situasi & identifikasi masalah
Melakukan analisa dan identifikasi terhadap situasi organisasi dengan memperhatikan tujuan
organisasi. dalam melakukan analisa situasi dapat menggunakan teknik analisis SWOT
2. Menentukan skala prioritas
Setelah dianalisa dan mengidentifikasi masalah, maka perlu dilakukan penentuan skala prioritas
terhadap pelaksanaan kegiatan. Hal ini agar kebutuhan organisasi yang mendesak didahulukan
untuk menjamin keberlangsungan organisasi
3. Menentukan tujuan program
Agar pelaksanaan seluruh kegiatan organisasi akan mengarah pada pencapaian tujuan organisasi,
maka dibutuhkan penentuan tujuan program, sehingga nantinya pelaksanaan program dapat
diukur capaiannya.
4. Menyusun rencana kerja operasional (termasuk didalamnya menyusun anggaran)


ORGANIZING (PENGORGANISASIAN)
Pengorganisasian diartikan sebagai kegiatan pembagian tugas-tugas pada orang yang terlibat
dalam aktivitas organisasi, sesuai dengan kompetensi SDM yang dimiliki. Dengan demikian
dapat dikatakan bahwa kegiatan ini merupakan keseluruhan proses memilih orang-orang serta
mengalokasikannya sarana dan prasarana untuk menunjang tugas orang-orang itu dalam
organisasi, serta mengatur mekanisme kerjanya sehingga dapat menjamin pencapaian tujuan
program dan tujuan organisasi. Menurut George R. Terry, tugas pengorganisasian adalah
mengharmonisasikan kelompok orang yang berbeda, mempertemukan macam-macam
kepentingan dan memanfaatkan seluruh kemampuan kesuatu arah tertentu.
Dalam pengorganisasian kegiatan yang dilakukan yakni staffing (penempatan staf) dan
pemaduan segala sumber daya organisasi. Staffing sangat penting dalam pengorganisasian.
Dengan penempatan orang yang tepat pada tempat yang tepat dalam organisasi, maka
kelangsungan aktivitas organisasi tersebut akan terjamin. Fungsi pemimpin disini adalah mampu
menempatkan the right man in the right place. Pemimpin harus mampu melihat potensi-potensi
SDM yang berkualitas dan bertanggung jawab untuk melaksanakan aktivitas roda organisasi.
Setelah menempatkan orang yang tepat untuk tugas tertentu, maka perlu juga mengkoordinasikan
dan memadukan seluruh potensi SDM tersebut agar bekerja secara sinergis untuk mencapai
tujuan organisasi.

Langkah-langkah Pengorganisasian :
Tujuan organisasi harus dipahami oleh staf. (Menjelaskan keseluruh staff tentang tujuan
organisasi yang harus dicapai)
Mendistribusi pekerjaan ke staff secara jelas. (Mendudukan orang-orang yang berkompetensi
pada posisi tepat. Dan jangan sampai ada posisi strategis yang kosong, karena akan berpengaruh
pada keseluruan pencapaian organisasi)
Menentukan prosedural staf. (Menentukan cara kerja dan evaluasi para staff,
serta punishmentdan reward yang diterima. Selain itu juga menjelaskan tentang garis koordinasi
dan sinergitas dalam organisasi, sehingga seluruh posisi dipadukan untuk menuju tujuan
organisasi)
Mendelegasikan wewenang. (Berani untuk mendelegasikan wewenang sesuai dengan tugas dan
fungsi tiap-tiap staff)

ACTUATING (PENGGERAKAN)
Perencanaan dan pengorganisasian yang baik kurang berarti bila tidak diikuti dengan
pelaksanaan kerja organisasi yang bertanggung jawab. Untuk itu maka semua Sumber Daya
Manusia (SDM) yang ada harus dioptimalkan untuk mencapai visi, misi dan program kerja
organisasi. Pelaksanaan kerja harus sejalan dengan rencana kerja yang telah disusun. Setiap
pelaku organisasi harus bekerja sesuai dengan tugas, fungsi dan peran, keahlian dan kompetensi
masing-masing SDM untuk mencapai visi, misi dan program kerja organisasi yang telah
ditetapkan. Inti dari Actuating adalah menggerakkan semua anggota kelompok untuk bekerja
agar mencapai tujuan organisasi.
Dalam mengimplementasikan aktivitas organisasi, pelaku organisasi harus :
Merasa yakin dan mampu melakukan suatu pekerjaan,
Percaya bahwa pekerjaan telah menambahkan nilai untuk diri mereka sendiri,
Tidak terbebani oleh masalah pribadi atau tugas lain yang lebih penting atau mendesak,
Tugas yang diberikan cukup relevan,
Hubungan harmonis antar rekan kerja.

Actuating (penggerakan) meliputi kepemimpinan dan koordinasi. Kepemimpinan yakni gaya
memimpin dari sang pemimpin dalam mengoptimalkan seluruh potensi dan sumber daya
organisasi agar mengarah pada pencapaian tujuan program dan organisasi. Sedangkan koordinasi
yakni suatu aktivitas membawa orang-orang yang terlibat organisasi ke dalam suasana kerjasama
yang harmonis. Dengan adanya pengoordinasian dapat dihindari kemungkinan terjadinya
persaingan yang tidak sehat dan kesimpangsiuran di dalam bertindak antara orang-orang yang
terlibat dalam mencapai tujuan. Koordinasi ini mengajak semua sumber daya manusia yang
tersedia untuk bekerjasama menuju ke satu arah yang telah ditentukan.

Pekerjaan memimpin meliputi lima kegiatan yaitu :
Mengambil keputusan
Mengadakan komunikasi agar ada saling pengertian antara pemimpin dan bawahan.
Memberi semangat, inspirasi, dan dorongan kepada bawahan supaya mereka bertindak.
Memilih orang-orang yang menjadi anggota kelompoknya secara tepat
Memperbaiki pengetahuan dan sikap-sikap bawahan agar mereka terampil dalam usaha
mencapai tujuan yang ditetapkan.


Dalam memimpin ada kegiatan direction (perintah) dan motivasi. Perintah adalah petunjuk atau
penjelasan kerja, serta pertimbangan dan bimbingan, terdapat para pelaku organisasi yang
terlibat, baik secara struktural maupun fungsional, agar pelaksanaan tugas dapat berjalan dengan
lancar. Dalam pelaksanaannya direction (perintah) seringkali dilakukan bersamaan
dengan controlling. Jika perintah yang disampaikan pemimpin sesuai dengan kemauan dan
kemampuan dari staff, maka staff pun akan termotivasi untuk memberdayakan potensinya dalam
melaksanakan kegiatan organisasi. Sedangkan motivasi dapat dilakukan dengan cara mejadikan
staff sebagai rekan kerja, serta memberikan reward (penghargaan) apabila staff bekerja secara
baik.

Tujuan Actuating (Penggerakan) adalah :
Menciptakan kerjasama yang lebih efisien
Mengembangkan kemampuan & keterampilan staf
Menumbuhkan rasa memiliki & menyukai pekerjaan
Mengusahakan suasana lingkungan kerja yang meningkatkan motivasi & prestasi kerja staf
Membuat organisasi berkembang secara dinamis.


CONTROLLING (PENGENDALIAN/ PENGAWASAN)
Controlling bukanlah hanya sekedar mengendalikan pelaksanaan program dan aktivitas
organisasi, namun juga mengawasi sehingga bila perlu dapat mengadakan koreksi. Dengan
demikian apa yang dilakukan staff dapat diarahkan kejalan yang tepat dengan maksud
pencapaian tujuan yang telah direncanakan. Inti dari controlling adalah proses memastikan
pelaksanaan agar sesuai dengan rencana.
Agar pekerjaan berjalan sesuai dengan tujuan organisasi dan program kerja maka dibutuhkan
pengontrolan, baik dalam bentuk pengawasan, inspeksi hingga audit. Kata-kata tersebut memang
memiliki makna yang berbeda, tapi yang terpenting adalah bagaimana sejak dini dapat diketahui
penyimpangan-penyimpangan yang terjadi, baik dalam tahap perencanaan, pelaksanaan maupun
pengorganisasian. Sehingga dengan hal tersebut dapat segera dilakukan antisipasi, koreksi dan
penyesuaian-penyesuaian sesuai dengan situasi, kondisi dan perkembangan lingkungan sekitar
organisasi.
Proses pengawasan sebagai bagian dari pengendalian akan mencatat perkembangan organisasi
kearah tujuan yang diharapkan dan memungkinkan pemimpin mendeteksi penyimpangan dari
perencanaan tepat pada waktunya untuk mengambil tindakan korektif sebelum terlambat.
Melalui pengawasan yang efektif, terhadap aktivitas organisasi, maka upaya pengendalian mutu
dapat dilaksanakan dengan lebih baik.


Manfaat pengawasan :
Dapat mengetahui sejauh mana program telah dilaksanakan
Dapat mengetahui adanya penyimpangan
Dapat mengetahui apakah waktu & sumber daya mencukup
Dapat mengetahui sebab-sebab terjadinya penyimpangan
Dapat mengetahu staff yang perlu diberikan penghargaan/promosi


Proses controlling meliputi :
Menentukan standar yang akan digunakan sebagai dasar pengendalian,
Mengukur pelaksanaan atau hasil yang sudah dicapai dengan melaksanakan evaluasi terhadap
kinerja serta kompetensi SDM yang dimiliki,
Membandingkan pelaksanaan atau hasil dengan standar.
Kembali membandingkan hasil pelaksanaan kegiatan dengan tujuan awal (rencana) kegiatan
tersebut dilaksanakan, dan mengukur capaian keberhasilannya,
Melakukan tindakan perbaikan.
Jika ada kesalahan atau penyimpangan, segera melakukan perbaikan,
Meninjau dan menganalisis ulang rencana.
Kembali membuat rencana baru jika terjadi penyimpangan. Namun jika hasilnya sesuai dengan
tujuan program, maka perlu dibuatkan rencana lanjutan untuk melanjutkan program yang
berhasil tersebut, sehingga tujuan organisasi semakin dekat untuk dicapai.

Pengawasan dibedakan menurut sifat dan waktunya :
Preventive control
Pengawasan yang dilakukan sebelum kegiatan dilaksanakan. Pemimpin mengawasi perencanaan
kegiatan yang akan dilaksanakan hingga persiapan yang dilakukan, termasuk rekruitmen anggota
Repressive control
Pengawasan yang dilakukan setelah kegiatan berlangsung, dengan mengawasi hasil yang dari
pelaksanaan kegiatan, serta evaluasi dan laporan yang didapatkan (melakukan pengukuran
capaian hasil)
Pengawasan saat proses dilakukan
Pengawasan yang dilakukan bersamaan dengan proses, sehingga langsung mengikuti proses dan
mengadakan korkesi jika ada penyimpangan
Pengawasan berkala
Pengawasan yang dilakukan dalam kurun waktu tertentu berdasarkan kesepakatan (bisa 1 bulan
sekali, 2 atau 3 bulan)
Pengawasan mendadak (sidak)
Pengawasan yang dilaksanakan mendadak untuk melihat kinerja staff sehari-hari dan
menghindari terjadinya penyimpangan
Pengawasan Melekat (waskat)
Pengawasan yang dilakukan secara dekat terhadap staff, hal ini sering dilakukan untuk tujuan-
tujuan yang spesifik dan bersifat khusus, sehingga menghindarkan sekecil-kecilnya terjadi
penyimpangan atau kesalahan

Kegiatan-kegiatan yang juga termasuk dalam kegiatan controlling termasuk adalah evaluasi dan
pelaporan. Evaluasi merupakan suatu penilaian terhadap hasil pelaksanaan kegiatan atau
program. Dalam melakukan evaluasi haruslah menyeluruh, mencakup capaian tujuan kegiatan,
kinerja staff, pengetahuan staff, efektifitas dan efesiensi penganggaran dan proses kegiatan.
Sedangkan pelaporan merupakan penyampaian perkembangan hasil kegiatan atau pemberian
keterangan mengenai segala hal yang berkaitan dengan tugas dan fungsi-fungsi kepada
pemimpin yang lebih tinggi.
Controlling akan mengarahkan seluruh potensi organisasi yang terlibat agar tidak melakukan
penyimpangan dalam pencapaian tujuan. Untuk itu controlling haruslah dilakukan secara
bertanggung jawab dan dengan standar organisasi, sehingga pelaku-pelaku organisasi tetap
bekerja secara maksimal dan fokus pada pencapaian tujuan organisasi.



BAB IV
STRATEGI PERUSAHAAN / BISNIS
A. Cara Meningkatkan Produksi
Usaha olahan pisang memiliki massa depan yang cerah untuk dikembangkan. Karena
pisang memiliki rasa yang manisnya khas serta teksturnya yang pas untuk berbsgai
pengolahan. Dengan dominan rasa yang begitu khas dapat menarik masyarakat atau
konsumen menyukai produk ini. Oleh karena itu, usaha Banana Qween ini dapat
dikembangkan. Banana Qween ini diolah dalam bentuk camilan yang unik dengan
berbagai macam produk dan rasa yang bervariasi yang dapat dipilih sesuai selera. Cara
meningkatkan minat dapat dilakukan dengan menawarkan inovasi tertentu tentang rasa
serta bentuk olahan lain agar terkesan menarik dan menambah rasa keingintahuan
pelanggan/konsumen untuk terus mencobanya.

B. Memperbesar Usaha
Memperbesar usaha Banana Qween ini yaitu dengan cara membuka cabang di wilayah
kampus UPN VETERAN Jawa Timur dan membuka pesenan melalui online dan siap
antar. Selain itu, untuk memperkuat konsumen dengan maksud agar lebih mudah dalam
pembelian dan menginformasikan produk kami agar banyak yang menyukainya.

C. Mengatasi Pesaing
Untuk mengatasi suatu pesaing dalam bisnis Banana Qween yaitu dengan cara meberikan
pelayanan yang baik dan kualitas produk yang baik dan berbagai variasi yang menarik.
Semua bisnis pasti terikat dengan yang namanya persaingan. Dunia bisnis memang tidak
jauh dari hal tersebut, satu dengan lainnya saling menunjukkan variasi produk yang baik.
Setiap perusahaan berusaha memberikan sesuatu yang terbaik terutama unrtuk konsumen.
Disinilah kami mencoba untuk melakukannya dengan menganggap persaingan dalam
usaha sebagai media pengembangan diri sehinnga dapat memunculkan ide-ide baru yang
lebih kreatif dan inovatif bagi perkembangan usaha kedepan yang kita rintis.







LAMPIRAN
DATA KELOMPOK
KETUA
Nama : Permata Sari
Tempat/Tanggal lahir : Trenggalek/ 23 juli
1991
NPM : 1033010020
Alamat : griyo mapan sentosa FB
4 no 23 waru-sidoarjo
ANGGOTA
Nama : Faidatul Rizky Rohma
Tempat/Tanggal Lahir : Jaya Pura, 31 januari
1992
NPM : 1033010044
Alamat : jetis GG.IV. no. 154a.
sidoarjo
ANGGOTA
Nama : erdianti
Tempat tanggal lahir :
NPM :
Alamat :
ANGGOTA
Nama : wienda ardiani
Tempat tanggal lahir :
NPM :1033010045
Alamat :

Anda mungkin juga menyukai