+ + + =
256
8
...
4
2
2
1
10
A A A
V Vo
44
Kompensasi dan desain Penguatan Referensi
Amplifier referensi memberikan tegangan pada pin 14 untuk mengubah tegangan
referensi menjadi arus referensi. Arus referensi input I14 harus slalu mengalir pada Pin 14.
Koneksi untuk tegangan positi fseperti gambar 19. Sumber tegangan referensi memberikan
arus penuh I14. Untuk sinyal bipolar R15 dapat dihubungkan ketegangan negatif yang
besarnya sama dengan level input minimum. Jika R15 dihilangkan akan memengaruhi
akurasi dan temperatur drift. Nilai kapasitor kompensasi harus dinaikkan dengan naiknya
R14 agar dapat menjaga fase batas yang sesuai, untuk R14 nilai 1,2 K dan 5K, nilai minimum
kapasitor adalah 37 pF dan 75 pF. Kapasitor dapat dihubungkan ke VEE atau ground. Tetapi
jika menggunakan VEE, maka dapat menaikkan buangan tegangan negatif.
Tegangan referensi negatif dapat digunakan jika R14 di ground dan tegangan referensi
dapat diberikan k R15 seperti gambar 19. Impedansi input yang tinggi adalah keuntungan
dari metode ini. Kompensasi dilakukan dengan memberikan kapasitor terhadap ground
pada pin 16. Tegangan referensi negatif yang diberikan yang diberikan paling tidak 4V diatas
VEE. Sinyal input bipolar dapat diberikan dengan menghubungkan R14 dengan tegangan
referensi positif yang sama dengan level input positif pada pin 15.
Range tegangan output
Tegangan pada pin 4 tidak boleh berada pada range -0.55 sampai 0.4 volt jika VEE = -5 volt.
Tegangan output negatif dari DAC0808 dianjurkan lebih negatif dari 10 volt. Dengan
menggunakan arus skala penuh 1.992 mA dan resistor beban 2K5 antara pin 4 dan ground
akan menghasilkan tegangan output dengan 256 level antara 0 sampai -498 volt. Pin 1jika
dibiarkan tidak akan mempengaruhi kecepatan dan disipasi daya. Besarnya resistor beban
menentukan waktu switch karena naiknya tegangan outputnya. Nilai RL sampai dengan 500
Ohm tidak memengaruhi performansi signifikan, tetapi jika dinaikkan sampai 2K5 akan
menyebabkan settling time lebih jelek dari 1.2 mikrosekon (jika Semua Bit On).
45
PERTEMUAN KE 12 & 13
APLIKASI SISTEM MIKROPROSESSOR
1. Aplikasi I/O
Pada bagian ini, MP board dihubungkan dengan modul Interfacing dimana modul ini
terdiri dari:
a. Modul I/O
b. Modul Display
a. SIPO (Serial Input Paralel Output)
b. PIPO (Paralel Input Paralel Output)
c. LCD (Light Cell Display)
c. Modul Motor Stepper dan Motor DC
Sehingga aplikasi yang digunakan nanti adalah sesuai dengan modul. Selain itu pada MP
board juga terdapat display scanning dan keypad.
1.1 Modul I/O pada Modul Interfacing
Langkah pertama dalam menerapkan teori dalam bab bab di depan adalah membuat
LED berjalan yang dikontrol oleh PPI dengan alamat:
a. 00H untuk port A
b. 01H untuk port B
c. 02H untuk port C
d. 03H untuk control word
Percobaan ke -1: gunakan modul seperti gambar 1.3 dengan langkah langkah berikut:
1. Jumper J1, J2, J3 harus pada posisi Tx (OUT)
2. Semua posisi DIPSWITCH harus OFF
3. Perhatikan format data untuk port A, B dan C output sebagai berikut:
D7 D6 D5 D4 D3 D2 D1 D0
1 0 0 A Cu 0 B 0
1 0 0 0 0 0 0 0
4. Ketik program pada sembarang EDITOR:
5. Kemudian tambahkan program 4 diatas (pada bagian program utama)
46
6. Simpan program dengan nama less1.asm, kemudian compile program dengan
menuliskan A Less 1 pada DOS Prompt. Jika tidak ada kesalahan, maka akan
dihasilkan file baru dengan nama:
a. Less1.obj
b. Less1.map
c. Less1.com
7. Hubungkan board MP dengan modul EPROM EMULATOR dengan meletakkan pada
soket EPROM ( Tanda Merah pada kabel EMULATOR adalah GROUND). Jalankan
eeu.exe dan pilih LOAD, kemudian isilah dengan less1.com. Pilih OPTION dan
ubahlah EPROM menjadi 2764. Jika tidak terjadi kesalahan pilih DOWNLOAD,
kemudian tekan RESET pada board MP.
8. Dengan cara yang sama gantilah data yang sesuai dengan tabel berikut dengan
mengganti nilai data sesuai dengan yang tertera pada tabel putar:
9. Kemudian dengan cara yang sama istilah data, sehingga LED yang menyala sesuai
dengan tabel.
2. Aplikasi Display
2.1.1 Display SIPO ( Serial Input Paralel Output)
Untuk percoban ini, lihat gambar skematik berikut ini:
Port A0 untuk sinyal Clock: 010
Port A1 untuk sinyal data
o 0 segment akan menyala
o 1 segment akan padam
Data di port A1 akan dipindahkan apabila mendapatkan sinyal naik port A0 dari logika 0
ke 1. Display 7 segmen yang digunakan adalah common anoda sehingga segmen akan
menyala apabila diberi data 0. Untuk mempelajari display, ada urutan yang harus diikuti:
Menentukan urutan segmen
Menampilkan angka 0 sampai 9
Menampilkan 3 digit angka sebelah kanan
Menampilkan 4 digit angka sebelah kanan
47
Gambar 17. Aplikasi SIPO (Adaptasi dari
2.1.2 Display PIPO
Gambar 18 Display PIPO
48
PERTEMUAN KE 14, 15 & 16
INTERFACE MIKROPROSESSOR
1. Programmable Peripheral Interface
PPI 8255 dari INTEL adalah chip paralel yang sederhana. Keuntungan utamanya adalah
interface yang sederhana dari 8 port 8 bit bidirectional. PPI mengandung register control
dari tiga port terpisah yang mampu dialamati, disebut port A, B dan C. Diakses tidaknya PPI
ini ditentukan dari sinyal pada pin CS dan arah akses sesuai dengan sinyal RD dan WR. Pin
A0 dan A1 menentukan register mana yang dialamati. Tabel 1.1 menunjukkan bagaimana 4
buah internal register (port) diakses untuk operasi pembacaan dan operasi penulisan oleh
CPU.
2. Data bus buffer
8 bit buffer tristate 2 arah digunakan untuk perantara 8255 dengan sistem data bus.
Data dikirim atau diterima oleh buffer tergantung kepada instruksi input dan output oleh
CPU. Informasi kontrol dan status juga dikirim lewat buffer data bus.
3. Aplikasi dengan PPI untuk motor PC
Tujuan dari aplikasi ini adalah untuk mempelajari cara pengaturan kecepatan motor DC
dengan komputer. Disini pengaturan kecepatan dilakukan dengan mengatur tegangan yang
diberikan kepada motor tersebut. Input tegangan ini dihasilkan oleh modul digital to analog
converter, yang biasanya dapat diatur dari komputer. Dengan demikian kita dapat mengatur
kecepatan motor sesuai dengan yang diinginkan dengan menekan tombol tombol di PC.
Tombol tombol yang digunakan dalam percobaan ini adalah tombol ENTER juga berfungsi
sebagai tombol untuk menghentikannya. Tombol lainnya adalah tombol panah ke atas (UP
Arrow) yang berfungsi untuk mempercapat kecepatan motor. Jika kecepatan sudah
maksimum, maka kecepatan motor tidak akan menambah meskipun tombol UP arrow
ditekan terus. Demikian pula halnya dengan tombol untuk memperlambat kecepatan
motor. Disini digunakan tombol panah ke bawah untuk memperlambat kecepatan motor.
49
Diagram Alir :
Gambar 18 Diagram alir PPI untuk motor PC
4. Aplikasi PPI untuk sistem kontrol tertutup
Tujuan aplikasi ini adalah untuk memperlajari cara pengaturan tertutup. Disini yang
diatur adalah kecepatan motor DC. Pengaturan kecepatan dilakukan dengan mengatur
tegangan yang diberikan kepada motor tersebut. Input tegangan ini dihasilkan oleh modul
DAC, yang besarnya dapat diatur dari komputer. Sedangkan sebagai elemen umpan baliknya
adalah sebuah sensor optocoupler yang memberikan informasi mengenai perputarandari
motor tersebut. Dengan demikian kita dapat mengatur kecepatan motor sesuai dengan
START
Input
dari PC
Tombol
PC
ENTER
Toggle
Motor
UP
Tambah
Kecepatan
DOWN
Kurangi
Kecepatan
ESC
Motor Mati
END
50
yang diinginkan dengan menekan tombol tombol di PC dan membandingkan hasil
kecepatan yang sebenarnya dengan yang dinginkan.
Tombol yang digunakan dalam percobaan ini adalah tombol ENTER untuk
menghidupkan motor dan bila dalam keadaan hidup, tombol ENTER juga berfungsi sebagai
tombol untuk menghentikannya. Tombol lainnya adalah tombol panah ke atas (UP Arrow)
yang berfungsi untuk mempercepat kecepatan motor. Jika misalnya kecepatan sudah
maksimum, maka kecepatan motor tidak akan bertambah meskipun tombol UP Arrow
ditekan terus.
Diagram alir :
N Y
Enter Up down esc
Kurang Lebih
Sama
Gambar 19 Aplikasi PPI untuk kontrol tertutup
Start
Tombol
PC
Ambil
Speed
Tombol
PC
Inc volt Inc speed
1
1
Baca
Tombol
Toggle motor
Inc speed Dec speed Motor off
1 Stop
51
Demikian pula halnya dengan tombol untuk memperlambat kecepatan motor. Disini
digunakan tombol panah ke bawah (Down Arrow) untuk memperlambat kecepatan motor.
Bagian feedback memberikan informasi apakah kecepatan yang dihasilkan sudah tepat
seperti yang dinginkan atau belum. Bila sudah tepat maka statusnya akan locked, tegangan
DAC sudah terkunci sesuai dengan keinginan. Sedangkan apabila tidak tepat, maka
statusnya adalah running, tegangan berusaha mencari level yang tepat agar kecepatan yang
dihasilkan sesuai dengan keinginan.
52
Daftar Pustaka :
1 Setiawan Rachmad.2005.Mikrokontroller MCS 51.Graha Ilmu.Yogyakarta.
2 Intel.2005.Microprocessor /Application. NY.
3 Soebakti Hendawan.2007.Sistem Mikrokontroller.Politeknik Batam. Batam
4 Setiawan Rachmad.2005.Teknik Interface. Graha Ilmu.Yogyakarta.