Gangguan Skizoafektif mempunyai gambaran baik skizofrenia maupun
gangguanafektif. Gangguan skizoafektif memiliki gejala khas skizofrenia yang jelas dan padasaat bersamaan juga memiliki gejala gangguan afektif yang menonjol.
KRITERIA DIAGNOSIS
DSM-IV juga membantu klinisi untuk menentukan apakah pasien menderita gangguanskizoafektif, tipe bipolar, atau gangguan skizoafektif, tipe depresif. Seorang pasiendiklasifikasikan menderita tipe bipolar jika episode yang ada adalah dari tipe manik atau suatuepisode campuran dan episode depresif berat. Selain itu, pasien diklasifikasikan menderita tipedepresif.
Pada PPDGJ-III, gangguan skizoafektif diberikan kategori yang terpisah karena cukupsering dijumpai sehingga tidak dapat diabaikan begitu saja. Kondisi- kondisi lain dengan gejala-gejala afektif saling bertumpang tindih dengan atau membentuk sebagian penyakit skizofrenik yang sudah ada, atau di mana gejala- gejala itu berada bersama-sama atau secara bergantiandengan gangguan- gangguan waham menetap jenis lain, diklasifikasikan dalam kategori yangsesuai dalam F20-F29. Waham atau halusinasi yang tak serasi dengan suasana perasaan (mood incongruent) pada gangguan afektif tidak dengan sendirinya menyokong diagnosis gangguan skizoafektif.
Kriteria Diagnostik untuk Gangguan Skizoafektif (DSM-IV)
F25.0 Gangguan skizoafektif tipe manic Pedoman Diagnostik Kategori ini digunakan baik untuk episode skizoafektif tipe manic yang tunggal maupun untuk gangguan berulang dengan sebagian besar episode skizoafektif tipe manic. Afek harus meningkat secara menonjol atau ada peningkatan afek yang tak begitumenonjol dikombinasi dengan iritabilitas atau kegelisahan yang memuncak. Dalam episode yang sama harus jelas ada sedikitnya satu, atau lebih baik lagi dua, gejalaskizofrenia yang khas (sebagaimana ditetapkan untuk skizofrenia, F20.-pedomandiagnostic (a) sampai (d).
F 25.1 Skizoafektif tipe depresif Pedoman diagnostik Kategori ini harus dipakai baik untuk episode skizoafektif tipe depresif yang tunggal, danuntuk gangguan berulang dimana sebagian besar di dominasi oleh skizoafektif tipe depresif. Afek depresif harus menonjol, disertai oleh sedikitnya 2 gejala khas, baik depresif maupun kelainan prilaku terkait seperti tercantum dalam uraian untuk episode depresif (F32) Dalam episode yang sama harus jelas ada sedikitnya satu, atau lebih baik lagi dua, gejalas kizofrenia yang khas (sebagaimana ditetapkan untuk skizofrenia, F20.-pedomandiagnostic (a) sampai (d).
MANIA DENGAN GEJALA PSIKOTIK
KRITERIA DIAGNOSIS Berdasarkan tabel Diagnostic and Statistical Manual of Mental Disorder edisi 3 yang direvisi (DSM-III-R) kriteria diagnostik episode mania adalah sebagai berikut : a. Suatu masa yang berbatas jelas dengan afek yang abnormal, menetap, ekspansif, dan iritabel. b. Saat terjadinya gangguan afek,sedikitnya ada 3 dari gejala di bawah ini ( 4 bila afeknya hanya iritabel ) dan cukup dirasakan oleh lingkungannya. 1. Harga diri yang dibesarkan atau grandiosis 2. Kebutuhan tidur berkurang 3. Suka bicara lebih dari biasanya dan ada dorongan untuk bicara terus 4. Loncat pikir atau ia merasa alur pikirnya seperti berpacu 5. Mudah teralihkan perhatiannya 6. Bertambahnya kegiatan yang bertujuan atau agitasi psikomotor 7. Ikut serta secara berlebih pada kegiatan yang menggembirakan yang beresiko tinggi untuk mengakibatkan penderitaan. c. Gangguan afek yang cukup gawat menyebabkan gangguan yang nyata dalam fungsi kerja, kegiatan social, atau hubungan dengan orang lain, atau membutuhkan perawatan inap demi mencegah menciderai diri atauorang lain. d. Pada saat tiada gangguan afek yang menonjol, tak ada halusinasi atau waham selama 2 minggu. e. Tidak bertumpang tindih pada skizofrenia, gangguan skizofreniform, gangguan waham, atau gangguan psikotik yang tak ditentukan. f. Tak dapat dibuktikan bahwa faktor organik menyebabkan atau mempertahankan gangguan itu.
Dari ICD-10 Classification of Mental and Behavioral Disorders: Diagnostic Criteria for Research, disebutkan pedoman diagnostic episode mania dengan gejala psikotik : a. Suasana perasaan meningkat dengan jelas, ekspansif, atau iritabel, dan abnormal bagi pribadi yang bersangkutan. Perubahan suasana perasaan harus nyata dan menetap sekurangnya selama 1 minggu( kecuali jika cukup berat dan membutuhkan perawatan rumah sakit). b. Setidaknya ada 3 tanda yang harus menyertai ( 4 bila afeknya hanya iritabel ) : 1. Peningkatan aktivitas atau kegelisahan fisik. 2. Suka bicara ( ada dorongan untuk bicara terus ) 3. Flight of ideas atau alur pikirnya seperti berpacu. 4. Hilangnya larangan sosial normal, menyebabkan perilaku yang tidak sesuai kepada keadaan 5. Kebutuhan tidur berkurang 6. Meningkatnya harga diri atau grandiositas 7. Distraktibilitas atau perubahan terus-menerus dalam aktivitas dan rencana. 8. Perilaku sembrono atau membabibuta dengan resiko yang tidak diketahui 9. Kecerobohan seksual. c. Episode tidak dihubungkan dengan penggunaan zat psikoaktif atau gangguan mental organic lain. d. Episode tidak bertumpang tindih dengan kriteria skizofrenia atau gangguan skizoafektif tipe mania. e. Waham atau halusinasi muncul.
Menurut PPDGJ III F30 Episode Manik Kesamaan karakteristik dalam afek yang meningkat, disertai peningkatan dalam jumlah dan kecepatan aktivitas fisik danmental, dalam berbagai derajat keparahan. Kategori ini hanyauntuk satu episode manik tunggal (yang pertama), termasuk gangguan afektif bipolar, episode manik tunggal. Jika ada episode afektif (depresi, manik atau hipomanik) sebelumnyaatau sesudahnya, termasuk gangguan afektif bipolar. (F31).
F30.2 Mania Dengan Gejala Psikotik Gambaran klinis merupakan bentuk mania yang lebih berat dari F30.1 (mania tanpa gejala psikotik). Harga diri yang membumbung dan gagasan kebesaran dapat berkembang menjadi waham kebesaran (delusion of grandeur), Irritabilitas dan kecurigaan menjadi waham kejar (delusion of persecution). Waham dan halusinasi sesuai dengan keadaan afek tersebut (mood congruent).