Anda di halaman 1dari 9

BUDIDAYA PERIKANAN IKAN BAWAL AIR

TAWAR SECARA MODERN




Disusun Oleh :

Arif Faishal
26010312130055




FAKULTAS PERIKANAN DAN ILMU KELAUTAN
UNIVERSITAS DIPONEGORO
2013
SEMARANG
I. PENDAHULUAN

1.1. Latar belakang
Ikan bawal air tawar diperdagangkan dengan nama ikan Pacu atau Red Belly
Pacu. Di Amerika Serikat dan Venezuella , ikan bawal dikenal sebagai ikan
Cachama. Di Brazil, ikan bawal lebih populer disebut Tambaqui atau Pir Pitanga,
sedangkan di Indonesia disebut ikan bawal air tawar. Sebutan ikan bawal di Indonesia
ini kemungkinan dipengaruhi oleh nama ikan bawal putih dan ikan bawal hitam yang
banyak ditangkap di perairan laut Indonesia yang ketiganya memiliki kemiripan
postur tubuh (Abbas, 2001).
Ikan bawal merupakan biota ikan air tawar yang pertumbuhannya relatif lebih
cepat dibandingkan dengan beberapa jenis biota ikan air tawar lainnya. Proses
pembudidayaan ikan bawal air tawar sangatlah mudah dilakukan dan membutuhkan
waktu yang relatif singkat. Ciri-ciri dari ikan bawal air tawar itu sendiri yaitu
memiliki bentuk tubuh yang bulat dan pipih, memiliki lubang hidung yang besar,
warna kulitnya yang keperak-perakan, dan ujung siripnya yang berwarna kuning
kemerah merahan. Ikan bawal termasuk jenis ikan karnivora yang biasa hidup
bergerombol dalam jumlah yang kecil, makanan ikan bawal air tawar ini yaitu seperti
udang, siput , katak, dan ikan-ikan kecil.

1.2 Tujuan
Dalam makalah Budidaya Perikanan Ikan Bawal Air Tawar Secara Modern ini
mempunyai tujuan sebagai berikut :
a.) Mengetahui kebutuhan bahan dan peralatan yang dibutuhkan
b.) Mengetahui metode dalam pembesaran ikan bawal air tawar
















II. METODELOGI

2.1 Kebutuhan Bahan dan Peralatan
2.1.1 Bahan
Dalam budidaya ikan sangatlah dibutuhkan adanya sarana dan prasarana yang
memadahi. Hal itu dikarenakan untuk menunjang atau membantu dalam proses
budidaya agar menghasilkan hasil yang maksimal. Bahan pokok untuk usaha
budidaya ikan bawal meliputi pakan ikan ( pakan alami dan pakan buatan), pupuk
organik (pupuk kandang, pupuk hijau, dan kompos), pupuk anorganik (urea, TSP,
amonium nitrat, atau pupuk nitrogen), kapur tohor insektisida, ikan donor (kelenjar
hypofisa atau ovaprim. Jumlah dan takaran setiap bahan disesuaikan dengan
kebutuhan dan metode aplikasi yang dianjurkan. Selain bahan pokok, adapun bahan
pelengkap yang dibutuhkan terdiri dari atas obat bius (MS 222 dan quinaldine),
formalin, Nacl, alkohol dan aquades.

2.1.2 Peralatan
Peralatan yang diperlukan dalam budidaya ikan bawal air tawar meliputi sarana
dan prasarana. Sarana budidaya meliputi perkakas dan peralatan lain yang
diperlukan dalam pelaksanaan budidaya, sedangkan prasarana itu sendiri merupakan
bangunan kolam atau bangunan lainnya yang bersifat permanen yakni kolam
pemijahan dan penetasan, kolam induk, kolam pembenihan, kolam pengendapan,
kolam induk, gudang , dan saluran irigasi.

2.2 Metode Pembesaran
Pembesaran ikan bawal dapat dilakukan secara konvensional di kolam yang
besar tanpa adanya pengelolaan pakan dan pembesaran secara intensif dan terkontrol
dan dikelola secara baik. Pada umumnya , pemeliharaan ikan bawal di Indonesia
dilakukan secara intensif . Alternatif ini dilakukan untuk meningkatkan produktivitas
dan keuntungan, sekaligus menekan resiko kegagalan (Abbas, 2001).

2.2.1 Persiapan Kolam
Kolam untuk pemeliharaan ikan bawal dipersiapkan seperti halnya ikan air
tawar lainnya. Persiapan kolam ini dimaksudkan untuk menumbuhkan makanan
alami dalam jumlah yang cukup.
1. Mula-mula kolam dikeringkan sehingga tanah dasarnya benar-benar kering.
Tujuan pengeringan tanah dasar antara lain :
1. Membasmi ikan-ikan liar yang bersifat predator atau kompetitor
(penyaing makanan).
2. Mengurangi senyawa-senyawa asam sulfida (H2S) dan senyawa
beracun lainnya yang terbentuk selama kolam terendam.
3. Memungkinkan terjadinya pertukaran udara (aerasi) dipelataran
kolam, dalam proses ini gas-gas oksigen (02) mengisi celah-celah dan
pori-pori tanah.
2. Sambil menunggu tanah dasar kolam kering, pematang kolam diperbaiki dan
diperkuat untuk menutup kebocoran-kebocoran yang ada.
3. Setelah dasar kolam benar-benar kering dasar kolam perlu dikapur dengan
kapur tohor maupun dolomit dengan dosis 25 kg per 100 meter persegi. Hal
ini untuk meningkatkan pH tanah, juga dapat untuk membunuh hama maupun
patogen yang masih tahan terhadap proses pengeringan.
4. Kolam pembesaran tidak mutlak harus dipupuk. Ini dikarenakan makanan
ikan bawal sebagian besar diperoleh dari makanan tambahan atau buatan. Tapi
bila dipupuk dapat menggunakan pupuk kandang 25 - 50 kg/100 m2 dan TSP
3 kg/100 m2. Pupuk kandang yang digunakan harus benar-benar yang sudah
matang, agar tidak menjadi racun bagi ikan.
5. Setelah pekerjaan pemupukan selesai, kolam diisi air setinggi 2-3 cm dan
dibiarkan selama 2-3 hari, kemudian air kolam ditambah sedidit demi sedikit
sampai kedalaman awal 40-60 cm dan terus diatur sampai ketinggian 80-120
cm tergantung kepadatan ikan. Jika warna air sudah hijau terang, baru benih
ikan ditebar (biasanya 7~10 hari setelah pemupukan).

2.2.2 Pemilihan dan Penebaran Benih
1. Pemilihan benih.
1. Pemilihan benih mutlak penting, karena hanya dengan benih yang baik
ikan akan hidup dan tumbuh dengan baik.
2. Adapun ciri-ciri benih yang baik antara lain Sehat, Anggota tubuh
lengkap, Aktif bergerak, Ukuran seragam, tidak cacat, Tidak membawa
penyakit, jenis unggul.
2. Penebaran benih.

Sebelum benih ditebar perlu diadaptasikan, dengan tujuan agar benih ikan
tidak dalam kondisi stress saat berada dalam kolam. Cara adaptasi : ikan
yang masih terbungkus dalam plastik yang masih tertutup rapat dimasukan
kedalam kolam, biarkan sampai dinding plastik mengembun. Ini tandanya
air kolam dan air dalam plastik sudah sama suhunya, setelah itu dibuka
plastiknya dan air dalam kolam masukkan sedikit demi sedikit kedalam
plastik tempat benih sampai benih terlihat dalam kondisi baik. Selanjutnya
benih ditebar/dilepaskan dalam kolam secara perlahan-lahan.




2.2.3 Kualitas Pakan dan Cara Pemberian
Kualitas dan kuantitas pakan sangat penting dalam budidaya ikan, karena hanya
dengan pakan yang baik ikan dapat tumbuh dan berkembang sesuai dergan yang kita
inginkan. Kualitas pakan yang baik adalah pakan yanq mempunyai gizi yang
seimbang baik protein, karbohidrat maupun lemak serta vitamin dan mineral. Karena
ikan bawal bersifat omnivora maka makanan yang diberikan bisa berupa daun-daunan
maupun berupa pelet. Pakan diberikan 3-5 % berat badan (perkiraan jumlah total
berat ikan yang dipelihara). Pemberian pakan dapat ditebar secara langsung.

2.2.4 Pemungutan Hasil
Pemungutan hasil usaha pembesaran dapat dilakukan setelah ikan bawal
dipelihara 4-6 bulan, waktu tersebut ikan bawal telah mencapai ukuran kurang lebih
500 gram/ekor, dengan kepadatan 4 ekor/m 2 . Biasanya alat yang digunakan berupa
waring bemata lebar. Ikan bawal hasil pemanenan sebaiknya penampungannya
dilakukan ditempat yang luas (tidak sempit) dan keadaan airnya selalu mengalir.

Anda mungkin juga menyukai