Anda di halaman 1dari 2

Larutan Asam Klorida (HCl) merupakan larutan elektrolit kuat

HCl dikelompokkan menjadi larutan elektrolit kuat karena dapat


menghantarkan listrik. Hal ini ditandai dengan keadaan lampu yang menyala terang
saat elektroda dicelupkan. Cara kerjanya yaitu, larutan HCl di dalam air mengurai
menjadi kation (H
+
) dan anion (Cl
-
). Terjadinya hantaran listrik pada larutan HCl
disebabkan ion H
+
menangkap elektron pada katoda dengan membebaskan gas
Hidrogen. Sedangkan ion-ion Cl
-
melepaskan elektron pada anoda dengan
menghasilkan gas klorin.
Dalam HCl, ion-ion H
+
dan Cl
-
tidak memiliki kecenderungan untuk bergabung
kembali membentuk molekul HCl. Oleh karena itu, ia menggunakan tanda panah
tunggal untuk menunjukkan ionisasi sempurna.
6. Larutan CH3COOH merupakan larutan elektrolit lemah
Larutan CH3COOH merupakan larutan elektrolit lemah. Hal ini ditandai dengan
keadaan lampu yang menyala redup saat elektroda dicelupkan ke larutan
CH3COOH.
Asam asetat (CH3COOH) yang ditemukan pada larutan cuka, mengalami ionisasi
sebagian. Ionisasi asam asetat dapat dinyatakan dengan

CH3COOH(aq) <---> CH3COO
-
(aq) + H
+
(aq)

Dimana CH3COO
-
di sebut ion asetat, dengan menuliskan rumus molekul asam
CH3COOH, dapat kita ketahui bahwa proton yang dapat terionisasi berasal dari
gugus COOH.
Panah rangkap <---> dalam persamaan reaksi di atas berarti bahwa reaksi
tersebut reversible: yaitu reaksi dapat berlangsung dalam dua arah. Awalnya,
sejumlah molekul CH3COOH terurai menjadi ion-ion H
+
dan CH3COO
-
. Seiring
berjalannya waktu, beberapa ion H
+
dan CH3COO
-
bergabung kembali membentuk
molekul CH3COOH. Akhirnya, tercapai suatu keadaan dimana molekul-molekul
asam terurai secepat penggabungan kembali ion-ionnya. Keadaaan kimiawi seperti
ini, dimana tidak ada perubahan menyeluruh yang dapat teramati (walaupun
aktivitas yang berkesinambungan terus berlangsung dalam tingkat molekul), disebut
kesetimbangan kimia.
Oleh karena itu, CH3COOH merupakan elektrolit lemah, sebab ionisasi yang
dialaminya dalam air tidak sempurna.

Larutan elektrolit adalah larutan yang dapat menghantarkan listrik. Suatu larutan dapat
digolongkan ke larutan elektrolit karena larutan tersebut dapat terionisasi. Larutan
elektrolit terbagi dua, yaitu:
- Larutan elektrolit lemah adalah larutan yang daya hantar listriknya lemah. Pada
elektrolit lemah, ionisasi terjadi secara tidak sempurna (terionisasi sebagian).
Contoh: Larutan NH3 (ammonia) dan larutan CH3COOH (asam cuka)
- Larutan elektrolit kuat adalah larutan yang mempunyai daya hantar listrik yang kuat
karena zat terlarutnya didalam pelarut (umumnya air), seluruhnya berubah menjadi
ion-ion (alpha = 1). Pada elektrolit kuat, ionisasi terjadi secara sempurna (terionisasi
seluruhnya).
Contoh: Larutan NaCl (garam), larutan HCl (Asam Klorida), larutan NaOH, larutan
H2SO4 (Asam Sulfat), dll

2. Larutan non elektrolit adalah larutan yang tidak dapat menghantarkan arus listrik,
karena zat terlarutnya di dalam pelarut tidak dapat menghasilkan ion-ion (tidak
mengion).
Contoh: Larutan gula (C12H22O11), larutan glukosa (C6H12O6), air suling, dll

3. Larutan elektrolit dan non elektrolit dapat dibedakan melalui kedaan lampu yang
menyala/tidak saat batang elektroda dicelupkan, dan juga gelembung-gelembung
yang terdapat di sekitar elektroda.
Semakin terang nyala suatu lampu, maka semakin kuat daya hantar listrik larutan
tersebut. Sebaliknya, semakin redup nyala suatu lampu, maka semakin buruk daya
hantar listrik suatu larutan.

4. Cara kerja larutan elektrolit hingga dapat menyalakan lampu adalah sebagai berikut,
senyawa yang dilarutkan akan terionisasi sehingga menjadi ion positif (kation)
dan negatif (anion) yang bergerak bebas. Selanjutnya kation akan menuju elektroda
negatif (katoda) dan anion akan menuju elektroda positif (anoda) sehingga terjadi
aliran elektron yang menghantarkan listrik. Lampu akan mati ketika tidak ada lagi
yang dapat terionisasi.

Anda mungkin juga menyukai