KEPANITERAAN KLINIK STATUS ILMU BEDAH FAKULTAS KEDOKTERAN UKRIDA RUMAH SAKIT UMUM DAERAH KOJA
Nama : Tanda Tangan NIM : Dr. Pembimbing :
I. IDENTITAS PASIEN Nama lengkap : Ny. K Jenis kelamin : Perempuan Tempat/tanggal lahir : Cilacap, 25 Mei 1975 Usia : 38 tahun Status perkawinan : Menikah Suku bangsa : Jawa Pekerjaan : Ibu rumah tanggal Agama : Islam Alamat : Marunda, Rusunawa RT 05/10 Pendidikan : SLTA
II. ANAMNESIS Diambil dari : Autoanamnesis Tanggal : 22 Maret 2013 Jam : 13.30 WIB
Keluhan utama: Muntah-muntah sejak 4 hari SMRS
Riwayat Penyakit Sekarang: Sejak 4 hari SMRS, pasien mengeluh muntah-muntah berisi makanan. Muntah setiap setelah pasien makan. Hal itu menyebabkan nafsu makan pasien menurun karena setiap kali makan akan dimuntahkan lagi. Muntah dalam sehari bisa sampai 5 kali. Nyeri perut di ulu hati. Pasien merasa badannya lemas dan tidak bisa makan atau minum. Pasien juga mengeluh pusing, demam, dan batuk pilek sejak 4 hari SMRS. Pasien mengaku memiliki riwayat sakit tulang belakang semenjak 1 tahun SMRS. Pasien dibawa keluarganya untuk memeriksa keadaan tulang belakangnya namun tidak pernah diketahui apa penyebabnya. 4 bulan SMRS, pasien dibawa untuk memeriksakan keadaan tulang belakangnya karena sakitnya menjadi lebih sering dan pasien tidak bisa bergerak secara leluasa karena sakitnya. Saat itu diketahui bahwa pasien mengalami TB tulang. Pasien hanya menjalani pengobatan TB dalam 4 bulan terakhir. Pasien mengaku tidak ada kesulitan BAK maupun BAK. Pada tanggal 18 Maret 2013, pasien dibawa oleh keluarganya ke RSUD Koja dan awalnya dijadwalkan pasien akan dioperasi pada tanggal 21 Maret 2013. Namun ternyata pasien belum dioperasi karena ditunda sampai tanggal 27 Maret 2013. Selama dirawat di rumah sakit, pasien tidak lagi muntah, mulai bisa makan siang dan malam dan sekali makan maksimal sampai 5 sendok. Pasien masih mengeluh sakit pada tulang belakangnya saat ingin bergerak. Riwayat batuk berdarah disangkal. Riwayat kontak dengan penderita TB disangkal. Pasien mengaku tidak memiliki riwayat DM, hipertensi, asma, alergi maupun penyakit jantung.
Riwayat Hidup Riwayat kelahiran: () Di rumah ( ) Rumah sakit ( ) Rumah bersalin Ditolong oleh ( ) Dokter () Bidan ( ) Dukun ( ) Lainnya
Kehidupan berkeluarga dan perkawinan: Pasien sudah berkeluarga + 20 tahun dan memiliki 2 orang anak, anak pertama perempuan 18 tahun, anak kedua laki-laki 12 tahun. Adanya kesulitan: Pekerjaan : tidak Keuangan : tidak Keluarga : tidak
Riwayat Makanan Frekuensi/hari : 3x dalam sehari, sekali makan 1 piring Variasi/hari : makan bervariasi Jumlah/hari : makan dalam jumlah yang cukup Nafsu makan : baik
Riwayat Imunisasi (pasien mengaku tidak mengingat dengan jelas) ( - ) BCG ( - ) DPT ( - ) Polio ( - ) Hep B ( - ) Campak ( ) Lainnya,.
Penyakit Dahulu (-) Wasir/Hemorrhoid (-) Appendisitis (-) Struma tiroid (-) Batu Ginjal/Saluran Kemih (-) Tumor (-) Penyakit jantung bawaan (-) Hernia (-) Penyakit Prostat (-) Perdarahan otak () Thypoid (-) Diare Kronis (-) Gastritis (-) Batu empedu (-) DM (-) Hipertensi (-) Tifus abdominalis (-) Kelainan kongenital (-) Penyakit pembuluh darah (-) Ulkus ventrikuli (-) Colitis (-) ISK (-) Tuberkulosis (-) Tetanus (-) Volvulus (-) Invaginasi (-) Hepatitis (-) Abses hati (-) Penyakit degeneratif (-) Fistel (-) Patah tulang (-) Luka bakar (-) Operasi (-) Kecelakaan
Riwayat Keluarga Hubungan Umur (Tahun) Jenis Kelamin Keadaan Kesehatan Penyebab Meninggal Kakek Tidak tahu Laki-laki Meninggal Sakit tua Nenek Tidak tahu Perempuan Meninggal Sakit tua Ayah 67 Laki-laki Sehat - Ibu 63 Perempuan Sehat - Saudara - - - - Anak ke-1 18 Perempuan Sehat - Anak ke-2 12 Laki-laki Sehat -
Adakah Keluarga /Kerabat Yang Menderita: Penyakit Ya Tidak Hubungan Alergi Asma Tuberkulosis Hipertensi Diabetes Jantung Ginjal
Haid Kapan haid terakhir? Kurang lebih 2 minggu yang lalu ( ) Jumlah dan lamanya (pasien tidak mengingat jelas jumlahnya, sekitar 5 hari ( ) Teratur/tidak ( - ) Nyeri ( - ) Gangguan haid ( - ) Gejala klimakterium ( - ) Pasca menopause
BERAT BADAN Berat badan rata-rata (Kg) : 35 kg Berat tertinggi (Kg) : 40 kg Berat badan sekarang (Kg) : tidak tahu Tetap ( ) Turun ( ) Naik ( )
III. STATUS GENERALIS Keadaan Umum: Tampak Sakit Sedang Kesadaran: Compos Mentis Tanda-tanda Vital: TD: 110/80 mmHg N: 100x/menit Suhu: 36,5C RR: 20x/menit Kepala Mata : Isokor, tidak ada conjungtiva anemis maupun sklera ikterik pada kedua mata Telinga : Normotia, sekret ( - ) Hidung : luka ( - ), deviasi septum ( - ), nafas cuping hidung ( - ) Mulut : oral hygiene baik, tonsil T1 T1 Leher : KGB dan tiroid tidak tampak membesar
Thorax: Paru-paru: Inspeksi : pergerakan dada simetris Palpasi : Fremitus kiri dan kanan sama Perkusi : Sonor di kedua lapang paru Auskultasi : Suara nafas vesikuler, Ronkhi (-), Wheezing (-)
Jantung: Inspeksi : Tidak tampak pulsasi iktus cordis. Palpasi : Teraba iktus cordis Perkusi : Batas kanan : sela iga VI linea sternalis kanan. Batas kiri : sela iga V, 1cm sebelah medial linea midkavikularis kiri. Batas atas : sela iga II linea parasternal kiri. Auskultasi : Bunyi jantung I-II murni reguler, Gallop (-), Murmur (-)
Abdomen: Inspeksi : simetris, sedikit membuncit, benjolan (-) saat berbaring Palpasi : supel, nyeri tekan ( - ) Hati : tidak teraba membesar Limpa : tidak teraba membesar Ginjal : tidak teraba Perkusi : timpani Auskultasi : bising usus (+)
Alat kelamin dan Colok dubur : Tidak dilakukan karena tidak ada indikasi
Ekstremitas ( lengan dan tungkai ) Tonus : Normotonus Massa : Normal (normotrofi) Sendi : Normal Kekuatan : +5 +5 Sensori : + + +5 +5 + +
Edema : - - Cyanosis : - - - - - -
Lain lain : Refleks Kanan Kiri Refleks Tendon Positif Positif Bisep Positif Positif Trisep Positif Positif Patela Positif Positif Achiles Positif Positif Kremaster Positif Positif Refleks Kulit Positif Positif Refleks Patologis Negatif Negatif
IV. STATUS LOKALIS Regio Vertebra Look : Gibus (+) Feel : nyeri tekan (+) Move : gerak terbatas karena nyeri V. PEMERIKSAAN PENUNJANG LABORATORIUM Pemeriksaan Darah pada tanggal 19 Maret 2013 jam 07:45:41 Hematologi Hasil Nilai normal Satuan Hemoglobin (Hb) Leukosit Hematokrit Eritrosit MCV (VER) MCH (HER) MCHC (KHER)
Hitung jenis : Basofil Eosinofil Batang Segmen Limfosit Monosit Trombosit LED RDW
Hemostasis Masa pembekuan Masa perdarahan 13 4.700 39 4,6 70 23 33
RADIOLOGI Pemeriksaan foto Rontgen Thorax posisi PA pada tanggal 19 Maret 2012 jam 08:41 Kesan: suspense massa di daerah paravertebra thorakal VII IX kanan dan kiri.
VI. RINGKASAN (RESUME/SAILENT FEATURES) Seorang perempuan berusia 38 tahun datang ke RSUD Koja dengan mual muntah sejak 4 hari SMRS. Mual muntah dirasakan setiap selesai makan. Pasien juga mengeluh demam, pusing, batuk pilek. Pasien memiliki riwayat pengobatan TB dalam 4 bulan SMRS. Pada pemeriksaan fisik terdapat nyeri tekan dan gibus pada daerah vertebra, pergerakan terbatas karena nyeri. Pemeriksaan foto rontgen menunjukan adanya suspensi massa di saerah paravertebra thorakal VII IX kanan dan kiri.
VII. DIAGNOSIS KERJA Berdasarkan anamnesis, pemeriksaan fisik dan pemeriksaan penunjang : 1. Dispepsia fungsional Dasar diagnosis: Pasien mengeluh mual muntah, di mana sebelumnya terjadi perubahan pola makan yang tidak teratur di mana nafsu makan pasien menurun sehingga lambung dalam keadaan kosong. Perut terasa cepat penuh saat makan dan tidak nyaman setelah makan.
2. Spondiolitis TB vertebra thorakal VII IX Dasar diagnosis : Badan lemah dan lesu Nafsu makan berkurang Berat badan menurun Sakit pada punggung yang terlokalisir, pergerakan terbatas. Adanya gibbus pada daerah paravertebral thorakal VII IX Dalam masa pengobatan TB Pada pemeriksaan rontgen ditemukan suspense massa di daerah paravertebra thorakal VII IX kanan dan kiri VIII. DIAGNOSIS DIFERENSIAL 1. Tukak peptik Dipikirkan dyspepsia organik karena dari anamnesis ditemukan adanya tanda alarm, yaitu pasien mual muntah dan adanya anoreksia. Dipikirkan tukak peptik karena pasien mengeluh rasa tidak nyaman selalu saat setelah makan dan adanya rasa nyeri ulu hati. Dasar yang tidak mendukung: belum dilakukan pemeriksaan endoskopi.
2. Kifosis adolesens (Scheuermann) Dipikirkan adanya kifosis adolesens disebabkan perubahan struktur tulang punggung menjadi lebih bungkuk disertai rasa nyeri. Dasar yang tidak mendukung: kifosis adolesens seharusnya diturunkan secara autosomal dan berlanjut hingga pertumbuhan tulang berhenti, sedangkan pada pasien ini, gejala-gejala baru timbul 1 tahun SMRS.
3. Fraktur kompresi traumatik Dipikirkan adanya fraktur kompresi traumatik karena pasien tidak bisa bergerak secara leluasa disebabkan adanya keterbatasan gerak akibat nyeri di daerah punggung. Dasar yang tidak mendukung: tidak ada riwayat trauma dan dari pemeriksaan rontgen ditemukan suspense massa di daerah paravertebra thorakal VII IX.
IX. PENATALAKSANAAN Medikamentosa: Ketorolac 1 x 15 mg IV per hari Ranitidine 2 x 50 mg IV per hari OAT dilanjutkan : INH 1 x 300 mg per hari Rifampicin 450 mg per hari Pirazinamid 500 mg per hari Etambutol 250 mg per hari Non-medikamentosa: IVFD RL 500 cc 20 tetes/menit Edukasi : Tirah baring Perbaiki pola makan Usahakan untuk menghindari mengangkat benda-benda yang berat Usahakan untuk menghindari aktivitas yang berat OAT diminum teratur
X. PROGNOSIS - Vitam : dubia ad bonam - Fungsionam : dubia ad bonam - Sanationam : dubia ad bonam
XI. FOLLOW UP Tanggal 23 Maret 2012. Jam 13.25 WIB S Nyeri di punggung, mual dan muntah berhenti. O Keadaan umum : baik Kesadaran : compos mentis TD : 110/70 mmHg RR : 16 x/menit N : 89 x/menit Suhu : 35,8 o C Status lokalis regio vertebrae Look : Gibus (+), Feel : nyeri tekan (+), Move : terbatas karena nyeri. A Masalah dyspepsia teratasi Spondilitis TB vertebrae Thorakal VII - IX P Terapi dilanjutkan dan tunggu jadwal operasi