Berkaitan dengan prosedur pengeringan cepat (24 hari) dan permasalahan kadar

pengeringan yang tinggi (67%), nilai kalori dari endapan/lumpur tetap pada 7700-10.400 kJ/kg,
oleh karena itu mempertahankan kualitas sangat diperlukan dalam proses pembakaran endapan
Nilai kalori ini sejalan dengan pengeringan butiran endapan lainnya dan dekat dengan nilai
pemanasan dari batu bara, oleh karena itu dapat menjadi alternatif lain dari batu bara, namun
bukan pengganti batu bara antrasit (batu bara kilap) yang memiliki 3 kali lipat nilai pembakaran
daripada produk akhir dari studi ini. endapan kering dari studi ini memiliki nilai kalori yang
sebanding dengan akhir produk MSW.
Permintaan untuk membakar limbah sampah kota (MSW) meningkat. Contohnya Beijing
yang mulai berinvestasi pada pembakaran limbah sejak negaranya mulai kekurangan lahan untuk
pembuatan tempat pembuangan akhir. Ghana dan Jerman juga melihat pembakaran limbah
sampah kota sebagai salah satu pilihan yang menarik untuk strategi pengurangan energi CO2.
Limbah sampah kota mengandung fraksi bahan organik, yang akan menurunkan nilai kalori yang
berkaitan dengan tingginya kadar air. Karena alasan tersebut, pendekatan yang serupa
memunculkan konsep biodrying yang memanfaatkan tanaman utnuk meningkatkan nilai
pembakaran dari total produk akhir. Hal ini disebut juga dengan perlakuan biologi mekanis dari
limbah organik, yang juga digunakan untuk menurunkan kadar air dari kandungan limbah
organik sebagai upaya untuk meningkatkan nilai pembakaran kalori.
Konsep biodrying menawarkan sebuah alternatif menarik untuk memproduksi energi dari
endapan kering dan sumber limbah bahan organik lainnya. Walaupun ada kecenderungan yang
jelas pada masyarakat eropa terhadap pembakaran limbah, namun harus digaris bawahi bahwa
pilihan pertama dalam hierarki peraturan lingkungan Eropa adalah menggunakan kembali (reuse)
limbah, sementara pembakaran adalah pilihan kedua. Penilaian dari parameter mikrobiologi dan
kimia dari endapan tetap tersisa, oleh karena itu menjadi hal yang sangat menarik, dan
pergeseran dari penggunaan pembakaran endapan pertanian mungkin akan lebih populer. Disini
disajikan instalasi yang menunjukkan pengubahan biomassa yang kuat menjadi produk yang
memiliki nilai tinggi, oleh karenanya menunjukkan bahwa banyak penelitian dalam teknologi ini
yang menarik untuk meningkatkan kembali lebih banyak pengetahuan sebagai upaya
meningkatkan pemahaman kita tentang konsep teknologi ini.

Kesimpulan
Penelitian ini menyajikan data dari tanaman biodrying yang dapat mengurangi total
endapan sebanyak 73%, sehingga menurunkan biaya terkait transpor dan pengolahan endapan
limbah. Beberapa sumber daya internal telah digunakan kembali (reused) dan didaur ulang.
Dengan fasilitas panas 9.3 MW dan 7.3 kton dari 40% (v/v) larutan amonia sulfat telah
dipulihkan setiap tahun. Produk akhir dari proses ini memiliki kalori yang tinggi sehingga
menawarkan alternatif yang baik sebagai pengganti batu bara dan juga memenuhi standar
kualitas mikrobiologi dan logam berat yang dibutuhkan untuk aplikasi sebagai pupuk organik.
Proses ini menciptakan sebuah pemikiran bahwa endapan dapat juga dijadikan sebagai sumber
energi, bukan hanya sebagai limbah semata.