Anda di halaman 1dari 11

MAKALAH KAPITA SELEKTA

PENERIMAAN DAN PENYIMPANAN OBAT, OBAT NARKOTIK, DAN


BAHAN BERBAHAYA MENURUT STANDAR JOINT COMMISSION
INTERNATIONAL (JCI)
Pembimbing D!"# Le$%"!i R"&"'(, MS#, A)%#
Ke*+m)+, -
A"$ S"."/"& (0123112030)
Ab/(* R"&m"n (0123112033)
A4&m"/ Ri5"i (0123112036)
Anggi%" P($)i%" S"!i (0123112037)
Ani%" P"8!in" (0123112039)
E:" D+:i%" (0123112060)
PRO;RAM STUDI PRO<ESI APOTEKER
<AKULTAS <ARMASI
UNI=ERSITAS PANCASILA
JAKARTA
0126
ABSTRAK
Joint Commission International (JCI) merupakan salah satu divisi dari Joint Commission International
Resurces. JCI akan mengupayakan peningkatan kualitas kesehatan dan keselamatan pasien dengan
keahlian dalam pengendalian infeksi, pengobatan keselamatan, keamanan fasilitas, dan persiapan standar
1
akreditasi. Peran apoteker dalam mewuudkan keselamatan pasien meliputi dua aspek yaitu aspek
manaemen dan aspek klinik. !spek manaemen meliputi pemilihan perbekalan farmasi, pengadaan,
penerimaan, penyimpanan dan distribusi, alur pelayanan, sistem pengendalian (misalnya memanfaatkan I").
#edangkan aspek klinik meliputi skrining permintaan obat (resep atau bebas), penyiapan obat dan obat
khusus, penyerahan dan pemberian informasi obat, konseling, monitoring dan evaluasi. Penerimaan
merupakan kegiatan untuk menerima perbekalan farmasi yang telah diadakan sesuai dengan aturan
kefarmasian, melalui pembelian langsung, tender, konsinyasi atau sumbangan, sedangkan penyimpanan
merupakan kegiatan pengaturan perbekalan farmasi. $erdasarkan standar%standar yang telah di tetapkan
oleh JCI itu kita harus memperhatikan terhadap obat yang beresiko tinggi yang perlu penanganan
khusus dalam penerimaan dan penyimpanan perbekalan farmasi karena ditakutkan adanya
penyalahgunaan (abuse,misuse), ataupun untuk demi keselamatan para petugas medis itu sendiri.
&bat yang perlu penanganan khusus ini adalah obat golongan narkotik dan $' (bahan berbahaya
bera(un).
DA<TAR ISI
)alaman
)alaman *epan
!bstrak
*aftar isi.......................................................................................................................... i
$!$ I Pendahuluan......................................................................................................... 1
1.1 +atar $elakang................................................................................................ 1
1., "uuan............................................................................................................. '
$!$ II -ateri Pokok........................................................................................................ .
,.1 Penerimaan..................................................................................................... .
,., Penyimpanan.................................................................................................. /
!. Penyimpanan &bat.................................................................................... 0
$. Penyimpanan 1arkotik.............................................................................. 11
C. Penyimpanan $ahan $erbahaya...............................................................1,
$!$ III Pembahasan....................................................................................................... 1/
$!$ I2 3esimpulan......................................................................................................... 10
*aftar 4uukan

BAB I
PENDAHULUAN
2#2 L"%"! Be*","ng
Joint Commission International (JCI) merupakan salah satu divisi dari Joint Commission International
Resurces. Joint Commission International (JCI) telah bekera dengan organisasi perawatan kesehatan,
departemen kesehatan, dan organisasi global di lebih dari 56 negara seak tahun 100.. JCI adalah
pemimpin dunia yang diakui dalam memandu kualitas kesehatan dan keselamatan pasien. JCI akan
mengupayakan peningkatan kualitas kesehatan dan keselamatan pasien dengan keahlian dalam
pengendalian infeksi, pengobatan keselamatan, keamanan fasilitas, dan persiapan standar akreditasi.
-isi JCI adalah to continuously improve the safety and quality of care in the international community
,
through the provision of education and consultation services and international accreditation and
certification7. 3eselamatan pasien merupakan iwa dan tulang punggung dari akreditasi JCI.
$erdasarkan undang%undang 1omor 8 tahun 109' pasal , bahwa perbekalan kesehatan di bidang
farmasi adalah perbekalan yang meliputi obat, bahan obat, obat asli Indonesia, bahan obat asli
Indonesia, alat kesehatan, kosmetik dan sebagainya. Pengelolaan perbekalan farmasi menurut #3
-enteri 3esehatan 1omor 1108:-enkes:#3:;:,66., menelaskan bahwa merupakan suatu siklus
kegiatan yang dimulai dari pemilihan, peren(anaan, pengadaan, penerimaan, penyimpanan,
pendistribusian, pengendalian, penghapusan, administrasi dan pelaporan serta evaluasi yang diperlukan
bagi kegiatan pelayanan. Penerimaan obat adalah menerima fisik obat dari pabrik, prinsipal atau
distributor yang disesuaikan dengan dokumen pemesanan dan pengiriman dan dalam kondisi yang
sesuai dengan persyaratan penanganan obatnya. Penyimpanan merupakan kegiatan pengaturan
perbekalan farmasi menurut persyaratan yang telah ditetapkan disertai dengan sistem informasi yang
selalu menamin ketersediaan perbekalan farmasi sesuai kebutuhan. "uuan dari pengelolaan
perbekalan farmasi adalah untuk mengelola perbekalan farmasi yang efektif dan efisien, menerapkan
farmakoekonomi dalam pelayanan, meningkatkan kompetensi tenaga farmasi, serta mewuudkan #istem
Informasi -anagemen berdaya guna dan tepat guna serta melaksanakan pengendalian mutu pelayanan.
Pada makalah ini akan dibahas lebih spesifik mengenai perbekalan farmai yang meliputi obat, obat
1arkotik dan bahan berbahaya.
-enurut undang%undang kesehatan 1o. '9 tahun ,660, obat adalah bahan atau paduan bahan,
termasuk produk biologi yang digunakan untuk mempengaruhi atau menyelidiki sistem fisiologi atau
keadaan patologi dalam rangka penetapan diagnosis, pen(egahan, penyembuhan, pemulihan,
peningkatan kesehatan dan kontrasepsi, untuk manusia. Pada undang%undang 1o. '/ tahun ,660
tentang 1arkotika pasal 1 yang dimaksud dengan 1arkotika adalah <at atau obat yang berasal dari
tanaman atau bukan tanaman baik sintesis atau semi sintesis yang dapat menyebabkan penurunan atau
perubahan kesadaran, hilangnya rasa, mengurangi sampai menghilangkan rasa nyeri, dan dapat
menimbulkan ketergantungan. Pasal 1 angka 1 Peraturan -enteri 3esehatan 4I 1omor
.8,:-=13=#:P=4:2:1009 tentang Pengamanan $ahan $erbahaya $agi 3esehatan, ditetapkan bahwa
$ahan $erbahaya adalah <at, bahan kimia dan biologi, baik dalam bnetuk tunggal maupun (ampuran
yang dapat membahayakan kesehatan dan lingkungan hidup se(ara langsung atau tidak langsung, yang
mempunyai sifat ra(un, karsinogenik, teratogenik, mutagenik, korosif dan iritasi.
'
2#0 T(8("n
1. -empelaari proses penerimaan dan peyimpanan obat, narkotik, serta bahan berbahaya sesuai
standar JCI.
,. -emahami peran dan fungsi apoteker dalam proses penerimaan dan penyimpanan obat, narkotik,
serta bahan berbahaya sesuai standar JCI.
BAB II
MATERI POKOK
Peran apoteker dalam mewuudkan keselamatan pasien meliputi dua aspek yaitu aspek manaemen dan
aspek klinik. !spek manaemen meliputi pemilihan perbekalan farmasi, pengadaan, penerimaan,
penyimpanan dan distribusi, alur pelayanan, sistem pengendalian (misalnya memanfaatkan I"). #edangkan
aspek klinik meliputi skrining permintaan obat (resep atau bebas), penyiapan obat dan obat khusus,
penyerahan dan pemberian informasi obat, konseling, monitoring dan evaluasi. Pengadaan perbekalan
farmasi harus diren(akan dengan baik agar obat tersedia dengan enis dan umlah yang tepat sesuai
kebutuhan dan menghindari teradinya kekosongan sediaan farmasi dan perbekalan kesehatan.
0#2 PENERIMAAN
-enurut 3eputusan -enteri 3esehatan 4epublik Indonesia 1omor 1108:-=13=#:#3:;:,66.,
penerimaan merupakan kegiatan untuk menerima perbekalan farmasi yang telah diadakan sesuai
dengan aturan kefarmasian, melalui pembelian langsung, tender, konsinyasi atau sumbangan. Pedoman
dalam penerimaan perbekalan farmasi adalah sebagai berikut >
1. Pabrik harus mempunyai #ertifikat !nalisa
,. $arang harus bersumber dari distributor utama
'. )arus mempunyai -aterial #afety *ata #heet (-#*#)
.. 3husus untuk alat kesehatan:kedokteran harus mempunyai (ertifi(ate of origin
/. =?pire date minimal , tahun.
Penerimaan 1arkotika dari P$@ harus diterima oleh !P! atau dilakukan dengan sepengetahuan
!P!. !poteker akan menandatangani faktur tersebut setelah sebelumnya dilakukan pen(o(okan dengan
surat pesanan. Pada saat diterima dilakukan pemeriksaan yang meliputi enis dan umlah narkotika yang
dipesan. !dapun syarat%syarat yang harus diperhatikan dalam hal penyerahan narkotik, antara lain >
1. Penyerahan narkotika hanya dapat dilakukan oleh apotek, rumah sakit, puskesmas, balai pengobatan
dan dokter.
,. !potek hanya dapat menyerahkan narkotika kepada rumah sakit, puskesmas, apotek lainnya, balai
pengobatan, dokter dan pasien.
'. 4umah sakit, apotek, puskesmas, dan balai pengobatan hanya dapat menyerahkan narkotika kepada
pasien berdasarkan resep dokter.
Penyerahan narkotika oleh dokter hanya dapat dilaksanakan dalam hal berikut ini >
-enalankan praktek dokter dan diberikan melalui suntikan
-enolong orang sakit dalam keadaan darurat melalui suntikan atau
-enalankan tugas didaerah terpen(il yang tidak ada apotek
1arkotika dalam bentuk suntikan dalam umlah tertentu yang diserahkan dokter hanya dapat
diperoleh dari apotek.
0#0 PENYIMPANAN
-enurut 3eputusan -enteri 3esehatan 4epublik Indonesia 1omor 1108:-=13=#:#3:;:,66.,
penyimpanan merupakan kegiatan pengaturan perbekalan farmasi menurut persyaratan yang ditetapkan
>
1. *ibedakan menurut bentuk sediaan dan enisnya.
,. *ibedakan menurut suhunya, kestabilannya.
'. -udah tidaknya meledak:terbakar.
.
.. "ahan:tidaknya terhadap (ahaya disertai dengan sistem informasi yang selalu menamin ketersediaan
perbekalan farmasi sesuai kebutuhan.
-enurut Joint Commission International (JCI) !((reditation #tandards for )ospitals =disi / "ahun
,61. tentang penyimpanan obat, yaitu sebagai berikut >
#tandard -edi(ation -anagement and Ase (--A.') > &bat%obatan dengan benar dan aman
disimpan. -aksud dari --A.' > &bat bisa disimpan dalam tempat penyimpanan, di dalam
pelayanan farmasi atau kefarmasian, atau di unit asuhan pasien pada unit%unit farmasi atau
di nurse station dalam unit klinis. #tandar --A.1 menyiapkan mekanisme pengawasan bagi
semua lokasi dimana obat disimpan. *alam semua lokasi tempat obat disimpan, hal berikut
ini adalah elas>
a) &bat%obatan disimpan dalam kondisi yang sesuai untuk stabilitas produk, termasuk obat%obatan
yang tersimpan pada unit perawatan individual pasien.
b) $ahan yang terkontrol (controlled substances) dilaporkan se(ara akurat sesuai undang%
undang dan peraturan yang berlaku.
c) &bat%obatan dan bahan kimia yang digunakan untuk mempersiapkan obat diberi label se(ara
akurat menyebutkan isi, tanggal kadaluwarsa dan peringatan.
d) =lektrolit pekat konsentrat tidak disimpan di unit asuhan ke(uali merupakan kebutuhan klinis yang
penting dan bila disimpan dalam unit asuhan dilengkapi dengan pengaman untuk men(egah
penatalaksanaan yang kurang hati%hati.
e) #eluruh tempat penyimpanan obat, termasuk area penyimpanan obat di unit perawatan
pasien, se(ara periodik diinspeksi sesuai kebiakan rumah sakit untuk memastikan obat
disimpan se(ara benar.
f) &bat%obatan dilindungi dari kehilangan atau pen(urian di seluruh rumah sakit.
=lemen "erukur --A.' > #etiap elemen a) sampai dengan f) tersebut dalam maksud dan
tuuan dinilai:skor se(ara terpisah, karena mewakili area%area yang kritis dan berisiko tinggi.
1. &bat disimpan dalam kondisi yang sesuai bagi stabilitas produk, termasuk obat%obatan yang
tersimpan pada unit perawatan individual pasien.
2. $ahan yang terkontrol dilaporkan se(ara akurat sesuai undang%undang dan peraturan yang
berlaku.
3. &bat%obatan dan bahan kimia yang digunakan untuk menyiapkan obat diberi label se(ara akurat
menyebutkan isi, tanggal kadaluwarsa dan peringatan.
4. #eluruh tempat penyimpanan obat, termasuk area penyimpanan obat di unit perawatan pasien,
diinspeksi se(ara berkala sesuai kebiakan rumah sakit untuk memastikan obat disimpan se(ara
benar.
5. &bat%obatan dilindungi dari kehilangan atau pen(urian di seluruh rumah sakit.
#tandard --A.'.1 > !da proses untuk penyimpanan obat%obatan dan produk nutrisi yang
memerlukan pertimbangan khusus. -aksud dari --A.'.1 > !da beberapa enis obat yang
karena risikonya tinggi (obat%obatan radioaktif), lingkungan yang tidak biasa (dibawa oleh
pasien), kemungkinan untuk penyalahgunaan, misal obat sample dan obat emergen(y atau
sifat yang khusus (produk nutrisi), perlu didukung oleh kebiakan sebagai pedoman untuk
penyimpanan dan pengendalian dalam penggunaannya. 3ebiakan mengatur proses
penerimaan, identifikasi pengobatan:medi(ation dan bila perlu, (ara penyimpanan dan
setiap distribusi. =lemen "erukur --A.'.1 >
1. 3ebiakan rumah sakit menetapkan dan menerapkan (ara penyimpanan yang tepat bagi
produk nutrisi.
2. 3ebiakan rumah sakit menetapkan dan menerapkan (ara penyimpanan obat radioaktif,
untuk keperluan investigasi dan seenisnya.
3. 3ebiakan rumah sakit menetapkan dan menerapkan (ara obat sample disimpan dan dikendalikan.
/
.. 3ebiakan rumah sakit menetapkan dan menerapkan (ara penyimpanan obat yang dibawa oleh
pasien.
#tandard --A.'., > &bat%obatan emergensi yang tersedia, dimonitor dan aman bilamana
disimpan di luar farmasi. -aksud dari --A.'., > $ila teradi keadaan daruratan pasien, akses
(epat terhadap obat emergensi yang tepat adalah sangat penting:kritis. #etiap rumah sakit
meren(anakan lokasi obat emergensi dan obat yang harus disuplai ke lokasi tersebut.
Contoh, bahan untuk pemulihan anestesi berada di kamar operasi. +emari, mea troli, tas
atau kotak emergensi dapat digunakan untuk keperluan ini. Antuk memastikan akses ke
obat emergensi bilamana diperlukan, rumah sakit menetapkan suatu prosedur untuk
men(egah penyalahgunaan, pen(urian atau kehilangan terhadap obat. Prosedur ini
memastikan bahwa obat diganti bilamana digunakan, rusak atau kadaluwarsa. Jadi rumah
sakit memahami keseimbangan antara akses kesiapan dan keamanan dari tempat
penyimpanan obat emergensi. =lemen "erukur --A.'., >
1. &bat emergensi tersedia pada unit%unit dimana akan diperlukan atau dapat terakses segera dalam
rumah sakit untuk memenuhi kebutuhan yang bersifat darurat.
2. 3ebiakan rumah sakit menetapkan bagaimana obat emergensi disimpan, diaga dan dilindungi
dari kehilangan atau pen(urian.
3. &bat emergensi dimonitor dan diganti se(ara tepat waktu setelah digunakan atau bila kadaluwarsa
atau rusak.
#tandard --A.'.' > 4umah sakit mempunyai sistem penarikan (recall) obat. -aksud dari
--A.'.' > 4umah sakit mempunyai proses untuk mengidentifikasi, menarik kembali dan
mengembalikan atau memusnahkan dengan (ara yang aman dan benar obat%obatan yang ditarik
kembali oleh pabrik atau supplier. !da kebiakan atau prosedur yang mengatur setiap penggunaan
atau pemusnahan dari obat yang diketahui kadaluwarsa atau ketinggalan aman (outdated). =lemen
"erukur --A.'.' >
1. !da sistem penarikan obat di tempat.
2. 3ebiakan rumah sakit menetapkan dan menerapkan prosedur untuk setiap penggunaan obat
yang diketahui kadaluwarsa atau ketinggalan aman.
3. 3ebiakan rumah sakit menetapkan dan menerapkan prosedur mengatur pemusnahan obat yang
diketahui kadaluwarsa atau ketinggalan aman.
4. 3ebiakan dan prosedur diimplementasikan :dilaksanakan.
"uuan penyimpanan adalah sebagai berikut >
1. -emelihara mutu barang dan menaga kelangsungan persediaan (selalu ada sto(k).
,. -enamin keamanan dari ke(urian dan kebakaran.
'. -emudahkan dalam pen(arian dan pengawaasan persediaan barang kadaluarsa.
.. -enamin pelayanan yang (epat dan tepat.
A# PENYIMPANAN OBAT
-etode penyimpanan perbekalan farmasi di Instalasi @armasi 4umah #akit yaitu sebagai berikut >
1. $erdasarkan bentuk sediaan, penyimpanan sediaan padat (tablet), sediaan (air (sirup), serta alat%
alat kesehatan harus dipisahkan, sesuai sifat fisika kimianya (ikuti petunuk yang tertera pada
kemasan).
,. -enurut abad atau alfabetis.
'. -enurut farmakoterapi.
.. #istem @I@& (irst In irst !ut) atau @=@& (irst "#pired irst !ut) atau kombinasi keduanya.
@I@& dimana barang yang baru diterima disimpan dibagian belakang dari barang yang diterima
sebelumnya. #istem @=@& yang berdasarkan tanggal kadaluarsa barang.
)al%hal yang perlu diperhatikan dalam penyimpanan untuk menurunkan kesalahan pengambilan
obat dan menamin mutu obat>
9
1. #impan obat dengan nama, tampilan dan u(apan mirip (loo$%ali$e,sound%ali$e medication names)
se(ara terpisah.
,. &bat%obat dengan peringatan khusus (high alert drugs) yang dapat menimbulkan (edera ika
teradi kesalahan pengambilan, simpan ditempat khusus. -isalnya >
-enyimpan (airan elektrolit pekat seperti 3Cl in, heparin, warfarin, insulin, kemoterapi, narkotik
opiat, neuromuscular bloc$ing agents, thrombolitik, dan agonis adrenergik.
3elompok obat antidiabet angan disimpan ter(ampur dengan obat lain se(ara alfabetis, tetapi
tempatkan se(ara terpisah.
'. #impan obat sesuai dengan persyaratan penyimpanan.
Persyaratan ruang penyimpanan perbekalan farmasi yaitu sebagai berikut >
1. !((essibility, ruang penyimpanan harus mudah dan (epat diakses
,. Atilities, ruang penyimpanan harus memiliki sumber listrik, air, !C, dan fasilitas lain.
'. Communi(ation, ruangan penyimpanan itu harus memiliki alat komunikasi.
.. *rainage, ruangan penyimpanan harus berada di lingkungan baik dengan sistem pengairan yang
baik pula.
/. #i<e, ruang penyimpanan harus memiliki ukuran yang (ukup untuk menampung barang yang ada.
9. #e(urity, ruang penyimpanan aman dari resiko pen(urian dan penyalahgunaan serta hewan
pengganggu.
Indikator mutu penyimpanan obat di Budang @armasi adalah sebagai berikut >
1. Prosentase ketidaksesuaian barang antara di gudang dengan pen(atatan sample (ounting.
#ampel (ounting dilakukan dengan (ara men(o(okkan umlah barang yang ada di gudang dengan
yang ter(antum di kartu stok, serta yang tertera dalam komputer. Pengamatan dilakukan dalam
waktu yang sama.
,. "&4 ("urn &ver 4atio)
$eberapa kali perputaran yaitu modal dalam satu tahun. #emakin tinggi nilai "&4 semakin efisien
persediaan obat.
4umus >
"&4 C )arga pokok pembelian dibagi rata%rata persediaan
)PP C #tok awal D pembelian E stok akhir.
'. Prosentase sto(k akhir
.. #to(k mati
*eath sto(k (stok mati) menunukkan item persediaan barang di gudang yang tidak mengalami
transaksi dalam waktu minimal ' bulan.
/. Prosentase $arang yang akan =*
Pemeriksaan obat yang akan e?pire date atau kadaluarsa harus dilakukan dengan teliti dengan
tuuan untuk mengetahui tingkat keamanan penggunaannya dan kepastian umlah fisik obat yang
masa aman penggunaannya hampir atau sudah berakhir di dalam sistem penyimpanan yaitu
gudang farmasi.
9. Prosentase sto(k berlebih
8. 3esesuaian sistem distribusi obat @I@&, @=@&.
B# PENYIMPANAN NARKOTIK
-enurut Andang%Andang 4epublik Indonesia 1omor '/ "ahun ,660 tentang 1arkotika pasal 1. ayat
1, 1arkotika yang berada dalam penguasaan industri farmasi, pedagang besar farmasi, sarana
penyimpanan sediaan farmasi pemerintah, apotek, rumah sakit, pusat kesehatan masyarakat, balai
pengobatan, dokter, dan lembaga ilmu pengetahuan waib disimpan se(ara khusus. #edangkan pada
ayat ,, Industri @armasi, pedagang besar farmasi, sarana penyimpanan sediaan farmasi pemerintah,
apotek, rumah sakit, pusat kesehatan masyarakat, balai pengobatan, dokter, dan lembaga ilmu
pengetahuan waib membuat, menyampaikan, dan menyimpan laporan berkala mengenai pemasukan
dan:atau pengeluaran 1arkotika yang berada dalam penguasaannya.
8
-enurut Per-en3es 1o.,5:-en3es:Per:1058 tentang tata (ara penyimpanan narkotika pasal /
dan 9 menyebutkan bahwa apotek harus memiliki tempat khusus untuk menyimpan narkotika yang
memenuhi persyaratan yaitu >
1. )arus dibuat seluruhnya dari kayu atau bahan lain yang kuat.
,. )arus mempunyai kun(i ganda yang berlainan.
'. *ibagi , masing%masing dengan kun(i yang berlainan. $agian 1 digunakan untuk menyimpan
morfin, petidin, dan garam%garamnya serta persediaan narkotika. $agian , digunakan untuk
menyimpan narkotika yang digunakan sehari%hari.
.. +emari khusus tersebut berupa lemari dengan ukuran lebih kurang .6?56?166 (m
'
, lemari tersebut
harus dibuat pada tembok atau lantai.
/. +emari khusus tidak dipergunakan untuk menyimpan bahan lain selain narkotika, ke(uali
ditentukan oleh -en3es.
9. !nak kun(i lemari khusus harus dipegang oleh pegawai yang diberi kuasa.
8. +emari khusus harus diletakkan di tempat yang aman dan yang tidak diketahui oleh umum.
C# PENYIMPANAN BAHAN BERBAHAYA
$ahan berbahaya adalah bahan yang sifat, konsentrasi, dan umlahnya se(ara langsung maupun
tidak langsung dapat men(emarkan, merusak lingkungan hidup atau dapat membahayakan
lingkungan hidup, kesehatan, kelangsungan hidup manusia serta makhluk hidup lainnya. $ahan
bera(un adalah bahan yang dalam umlah relatif ke(il berbahaya bagi kesehatan dan iwa manusia.
Jadi bahan berbahaya dan bera(un ($') merupakan bahan%bahan yang selama pembuatan,
pengolahan, pengangkutan, penyimpanan, penggunaan dan pembuangan limbah dapat melepaskan
debu, partikel, gas, serat, radiasi yang bisa menimbulkan iritasi, korosif, kera(unan, kebakaran,
ledakan dan bahaya lain yang bisa menimbulkan gangguan kesehatan, (a(at, kematian dan
kerusakan harta benda dan lingkungan hidup. Persyaratan tempat menyimpan $' yaitu >
1. "empat penyimpanan tidak untuk aktifitas.
,. *ekat dengan hidrant : safety shower.
'. 4uang (ukup luas dapat melindungi mutu produk.
.. -enamin keamanan produk.
/. -enamin keamanan petugas.
9. !da rambu atau tanda, denah lokasi, serta alur evakuasi.
8. $ahan tidak diletakkan di lantai (letakkan di atas palet, rak, lemari).
5. #umber listrik seauh mungkin.
0. !da alat pengukur suhu dan kelembaban.
16. !lat deteksi kebakaran.
11. !da !P*.
Penyimpanan $' harus disertai -#*# (-aterial #afety *ata #heet). Contoh -#*#> *isimpan di
tempat yang aman, terhindar dari benturan fisik, ruangan penyimpanan kering, seuk, berventilasi
(ukup, auh dari tempat berpotensi kebakaran,bebas rokok. Pada wadah diberi tanda peringatan >
FJ!A)3!1 *!4I P!1!#, P=4CI3!1 *!1 #=-$A4!1 !PI, "I*!3 $&+=) *I)I4AP, )I1*!4I
3&1"!3 *=1B!1 -!"!, 3A+I", *!1 P!3!I!1, G!*!) )!4A# "=4"A"AP 4!P!", BA1!3!1
*!+!- 3=!*!!1 2=1"I+!#I CA3AP, CACI "!1B!1 #="=+!) -=1BBA1!3!1 !+3&)&+.7
Antuk penanganan sitostatika persyaratan ruang aseptik diantaranya aliran serta partikel udara
sangat dibatasi dan terkontrol, punya ruang (u(i tangan, diperhatikan endela antara ruang, +!@,
kelengkapan alat pelindung diri (seperti bau, masker, sarung tangan, sepatu) dan adanya biologi(al
safety (abinet yakni alat yang melindungi petugas, materi dan lingkungan sekitar.
BAB III
PEMBAHASAN
*alam meningkatkan kualitas suatu rumah sakit se(ara internasional maka rumah sakit itu harus sudah diberi
akreditas oleh suatu lembaga independen yang bernama JCI. Joint Commission International (JCI)
merupakan salah satu divisi dari Joint Commission International Resurces. Joint Commission International
5
(JCI) telah bekera dengan organisasi perawatan kesehatan, departemen kesehatan, dan organisasi global di
lebih dari 56 negara seak tahun 100.. !kreditasi JCI adalah berbagai inisiatif yang diran(ang untuk
menanggapi meningkatnya kebutuhan seluruh dunia akan sebuah sistem evaluasi berbasis standar di bidang
perawatan kesehatan. "uuannya adalah untuk menawarkan kepada masyarakat internasional proses obektif
untuk mengevaluasi organisasi pelayanan kesehatan yang berbasis standar.
#alah satu dalam upaya meningkatkan kualitas pelayanan suatu rumah sakit yang sesuai dengan
standar JCI adalah pengeolahan perbekalan farmasi. Pengelolaan perbekalan farmasi di suatu rumah sakit
sangat sekali dibutuhkan dalam mewuudkan keselamatan pasien. Pengelolaan perbekalan farmasi ini harus
diren(akan dengan baik agar obat tersedia dengan enis dan umlah yang tepat sesuai kebutuhan dan
menghindari teradinya kekosongan sediaan farmasi dan perbekalan kesehatan.
#etiap rumah sakit harus menetapkan obat mana yang harus tersedia untuk diresepkan dan dipesan
oleh praktisi pelayanan kesehatan. 3eputusan ini didasarkan pada misi rumah sakit sakit, kebutuhan pasien,
dan enis pelayanan yang disiapkan. 4umah sakit mengembangkan suatu daftar (formularium) dari semua
obat yang ada di stok atau sudah tersedia, dari sumber luar. *alam beberapa kasus, undang%undang atau
peraturan bisa menentukan obat dalam daftar atau sumber obat tersebut. Pemilihan obat adalah suatu
proses kera sama :kolaboratif yang mempertimbangkan baik kebutuhan dan keselamatan pasien maupun
kondisi ekonomisnya. 3adang%kadang teradi kehabisan obat karena terlambatnya pengiriman, kurangnya
stok nasional atau sebab lain yang tidak diantisipasi dalam pengendalian inventaris yang normal. &leh sebab
itulah pengelolahan perbekalan farmasi dalam hal ini penerimaan dan penyimpanan harus diperhatikan agar
dapat mengatasi hal%hal yang tidak diinginkan itu.
-enurut 3eputusan -enteri 3esehatan 4epublik Indonesia 1omor 1108:-=13=#:#3:;:,66.,
pedoman dalam penerimaan perbekalan farmasi adalah sebagai berikut >
1. Pabrik harus mempunyai #ertifikat !nalisa
,. $arang harus bersumber dari distributor utama
'. )arus mempunyai -aterial #afety *ata #heet (-#*#)
.. 3husus untuk alat kesehatan:kedokteran harus mempunyai (ertifi(ate of origin
/. =?pire date minimal , tahun.
#ementara itu, metode penyimpanan perbekalan farmasi di Instalasi @armasi 4umah #akit yaitu sebagai
berikut >
1. $erdasarkan bentuk sediaan, penyimpanan sediaan padat (tablet), sediaan (air (sirup), serta alat%alat
kesehatan harus dipisahkan, sesuai sifat fisika kimianya (ikuti petunuk yang tertera pada kemasan).
,. -enurut abad atau alfabetis.
'. -enurut farmakoterapi.
.. #istem @I@& (irst In irst !ut) atau @=@& (irst "#pired irst !ut) atau kombinasi keduanya. @I@&
dimana barang yang baru diterima disimpan dibagian belakang dari barang yang diterima sebelumnya.
#istem @=@& yang berdasarkan tanggal kadaluarsa barang.
!da beberapa hal yang harus diperhatikan dalam penyimpanan dan penerimaan terhadap obat%obat
tertentu yang beresiko tinggi yang perlu penanganan khusus dalam penerimaan dan penyimpanan
perbekalan farmasi karena ditakutkan adanya penyalahgunaan (abuse,misuse), ataupun untuk
demi keselamatan para petugas medis itu sendiri. &bat yang perlu penanganan khusus ini adalah
obat golongan narkotik dan $' (bahan berbahaya bera(un). !dapun penanganan kedua obat ini
dapat diuraikan sebagai berikut >
!. Penerimaan 1arkotika
1. Penerimaan 1arkotika dari P$@ harus diterima oleh !P! atau dilakukan dengan sepengetahuan !P!
agar faktur pemesanan dapat diperiksa dan ditandatangani oleh !poteker untuk menamin kesesuaian
enis dan umlah narkotika yang dipesan.
,. Penyerahan narkotika hanya dapat dilakukan oleh apotek, rumah sakit, puskesmas, balai pengobatan
dan dokter.
'. !potek hanya dapat menyerahkan narkotika kepada rumah sakit, puskesmas, apotek lainnya, balai
pengobatan, dokter dan pasien.
.. 4umah sakit, apotek, puskesmas, dan balai pengobatan hanya dapat menyerahkan narkotika kepada
pasien berdasarkan resep dokter.
0
Penyerahan narkotika oleh dokter hanya dapat dilaksanakan dalam hal berikut ini >
-enalankan praktek dokter dan diberikan melalui suntikan
-enolong orang sakit dalam keadaan darurat melalui suntikan atau
-enalankan tugas didaerah terpen(il yang tidak ada apotek
1arkotika dalam bentuk suntikan dalam umlah tertentu yang diserahkan dokter hanya dapat diperoleh
dari apotek.
$. Penyimpanan 1arkotik
-enurut Per-en3es 1o.,5:-en3es:Per:1058 tentang tata (ara penyimpanan narkotika pasal / dan 9
menyebutkan bahwa apotek harus memiliki tempat khusus untuk menyimpan narkotika yang memenuhi
persyaratan yaitu >
1. )arus dibuat seluruhnya dari kayu atau bahan lain yang kuat.
,. )arus mempunyai kun(i ganda yang berlainan.
'. *ibagi dua masing%masing dengan kun(i yang berlainan. $agian pertama digunakan untuk menyimpan
morfin, petidin, dan garam%garamnya serta persediaan narkotika. $agian kedua digunakan untuk
menyimpan narkotika yang digunakan sehari%hari.
.. +emari khusus tersebut berupa lemari dengan ukuran lebih kurang .6?56?166 (m
'
, lemari tersebut
harus dibuat pada tembok atau lantai.
/. +emari khusus tidak dipergunakan untuk menyimpan bahan lain selain narkotika,ke(uali ditentukan
oleh -en3es.
9. !nak kun(i lemari khusus harus dipegang oleh pegawai yang diberi kuasa.
8. +emari khusus harus diletakkan di tempat yang aman dan yang tidak diketahui oleh umum.
C. Penyimpanan $' ($ahan $erbahaya $era(un)
#esuai dengan pengertian $' sendiri $' adalah bahan%bahan yang selama pembuatan, pengolahan,
pengangkutan, penyimpanan, penggunaan dan pembuangan limbah dapat melepaskan debu, partikel,
gas, serat, radiasi yang bisa menimbulkan iritasi, korosif, kera(unan, kebakaran, ledakan dan bahaya lain
yang bisa menimbulkan gangguan kesehatan, (a(at, kematian dan kerusakan harta benda dan lingkungan
hidup. &leh karena sifat bahan $' ini yang sangat berbahaya maka diperlukannya penanganan khusus.
BAB I=
KESIMPULAN
3esimpulan yang dapat diambil adalah sebagai berikut >
1. !kreditasi JCI adalah penilaian yang diran(ang untuk menanggapi meningkatnya kebutuhan seluruh dunia
akan sebuah sistem evaluasi berbasis standar di bidang perawatan kesehatan. "uuannya adalah untuk
menawarkan kepada masyarakat internasional proses obektif untuk mengevaluasi organisasi pelayanan
kesehatan yang berbasis standar.
,. Pengelolaan perbekalan farmasi di suatu rumah sakit sangat sekali dibutuhkan dalam mewuudkan
keselamatan pasien yang meliputi pengadaan dan penyimpanan. Pengelolahan perbekalan farmasi ini
harus diren(akan dengan baik agar obat tersedia dengan enis dan umlah yang tepat sesuai kebutuhan
dan menghindari teradinya kekosongan sediaan farmasi dan perbekalan kesehatan.
3. &bat narkotik dan $' (bahan berbahaya bera(un) yang ditetatapkan JCI sebagai obat yang beresiko tinggi
sehingga perlu penanganan khusus dalam penerimaan dan penyimpanan perbekalan farmasi
karena ditakutkan adanya penyalahgunaan ataupun untuk demi keselamatan para petugas
medis itu sendiri.
DA<TAR RUJUKAN
1. !nonim a. 109'. Andang%Andang 4epublik Indonesia 1omor 8 "ahun 109' "entang @armasi.
,. !nonim b. 1058. Peraturan -enteri 3esehatan 4epublik Indonesia 1omor ,5:-=13=#:lP=4:l:1085
"entang Penyimpanan 1arkotika.
'. !nonim (. 1009. Peraturan -enteri 3esehatan 1o. .8, "ahun 1009 "entang Pengamanan $ahan
$erbahaya $agi 3esehatan.
16
.. !nonim d. ,66.. 3eputusan -enteri 3esehatan 4epublik Indonesia 1omor 1108:-=13=#:#3:;:,66.
"entang #tandar Pelayanan @armasi di 4umah #akit.
/. !nonim e. ,660. Andang%Andang 4epublik Indonesia 1omor '9 "ahun ,660 "entang 3esehatan.
9. !nonim f. ,660. Andang%Andang 4epublik Indonesia 1omor '/ "ahun ,660 "entang 1arkotika.
8. JCI. ,61.. Joint Commission International !((reditation #tandards for )ospitals /
th
=dition. Joint
Commission 4esour(es. A.#.!.
,,:68:,61' 1,>.0>,. P-
Inilah & R' Indonesia (era$reditasi Internasional JCI
J","!%" % #embilan rumah sakit (4#) di Indonesia telah mendapat akreditasi dari Joint Commission
International. 4#%4# itu masuk dalam daftar bersama ratusan institusi kesehatan lain dari /6 negara.
Informasi tersebut dimuat dalam oint(ommissioninternational.org.
1. E," H+$)i%"*
#erpong%"angerang, $anten
*iakreditasi pada> 11 *esember ,616
,. RS P!emie! Bin%"!+ > PT A55ini%' He"*%&
In/+ne$i"
"angerang, $anten
*iakreditasi pada> 1/ Januari ,611
'. RS P!emie! J"%ineg"!" > P T A55ini%'
He"*%& In/+ne$i"
*3I Jakarta
*iakreditasi pada ' *esember ,611
.. RS P!emie! S(!"b"'" > PT A55ini%'
He"*%& In/+ne$i"
#urabaya, Jawa "imur
*iakreditasi pada> 9 -aret ,61'
/. RSUP S"ng*"&
*enpasar, $ali
*iakreditasi pada ,. !pril ,61'
9. RSUPN D!# Ci)%+ M"ng(n,($(m+
*3I Jakarta
*iakreditasi pada> ,6 !pril ,61'
8. R(m"& S",i% P+n/+, In/"& > P(!i In/"&
*3I Jakarta
*iakreditasi pada> 19 -aret ,61'
5. S"n%+$" H+$)i%"*
$andung, Jawa $arat
*iakreditasi pada> 1' 1ovember ,616
0. Si*+"m H+$)i%"*$ Li))+ =i**"ge
+ippo 3arawa(i, "angerang, $anten
*iakreditasi pertama kali pada> 10
#eptember ,668
!kreditasi kedua> . #eptember ,616
(I?N > )/)e!$i#4+#i/)
11

Anda mungkin juga menyukai