Anda di halaman 1dari 17

I.

PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Estuari adalah ekosistem peralihan sebagai tempat pertemuan antara air tawar dan
air asin. Perairan estuari bersifat sangat dinamis dengan variasi faktor fisik dan kimia
yang tinggi, interaksi antar komponen sangat kompleks, serta memiliki habitat dan
organisme penyusunyang spesifik. Wilayah ini memiliki tingkat kesuburan yang tinggi,
karena adanya masukan unsur hari dari daratan serta kecukupan penetrasi cahaya. Estuari
mempunyai peran ekologi yang sangat penting sebagai spawning ground, nursery ground
dan feeding ground bagi berbagai spesies ikan dan udang.
Ekosistem perairan memiliki berbagai komponen jasad hidup (biotik) dan
lingkungan fisik (abiotik) yang merupakan suatu kesatuan saling terkait dan tidak dapat
dipisahkan. alam ekosistem, kedua komponen tersebut saling berinteraksi sehingga
menyebabkan terjadinya pertukaran !at (energi). "omponen abiotik berperan sebagai
pendukung kelangsungan hidup organisme. "omponen abiotik berperan sebagai
pendukung kelangsungan hidup organisme. "omponen abiotik dalam ekosistem estuari
terdiri dari senyawa anorganik, senyawa organik, dan iklim, sedangkan komponen biotik
meliputi berbagai vegetasi seperti fitoplankton dan berbagai tumbuhan emerjen
(mencuat)# konsumer terdiri dari !ooplankton, benthos, nekton, dan mamalia# dan
pengurai (dekomposer) yang didominasi oleh berbagai jenis bakteri (ahuri dkk., $%%&).
ata dan informasi berkaitan dengan faktor biotik maupun abiotik suatu perairan sangat
penting dalam upaya konservasi dan pengelolaan sumberdaya perikanan.
aerah 'stimewa (ogyakarta memiliki beberapa perairan estuari, salah satunya
adalah estuari )pak yang terletak di "abupaten *antul. +asyarakat memanfaatkan
kawasan perairan tersebut sebagai lokasi kegiatan perikanan tangkap. Penangkapan ikan
dilakukan dengan alat pancing, jaringinsang, dan jala. *erdasarkan informasi, jenis,jenis
yang tertangkap adalah belanak, nila, bandeng, dan udang. -dang merupakan salah satu
komoditas perikanan yang mempunyai nilai ekonomi tinggi dan diperdagangkan secara
lokal maupun ekspor. -dang diperoleh dari hasil budidaya maupun penangkapan di
perairan umum. .elama siklus hidupnya, beberapa spesies udang menggunakan muara
atau estuari sebagai salah satu tempat melengkapi tahap hidupnya. Penelitian yang
berkaitan dengan komposisi hasil tangkapan udang telah dilakukan di beberapa lokasi
antara lain di "ali Pantai (Purnomo, $%%/), .ungai .erang (Pratama dkk, $%%0
a
, Pratama
dkk, $%%0
b
), dan muara .ungai *ogowonto (Prayitno, $%%1). 2asil penelitian Pratama
dkk. ($%%0
a
) di .ungai .erang menunjukkan bahwa terdapat 3 jenis udang yang
mendiami perairan tersebut, yaitu Penaeus indicus, Penaeus monodon, Metapenaeus
ensis, Macrobrachium rosenbergii, dan Palaemon concinnus.
ata dan informasi mengenai komposisi udang hasil tangkapan di suatu perairan
sangat penting untuk langkah,langkah pengelolaan. +eskipun penelitian tentang udang
telah banyak dilakukan di wilayah selatan '(, namun demikian penelitian serupa belum
pernah dilakukan di estuari )pak "abupaten *antul. Penelitian ini bertujuan untuk
mengetahui komposisi spesies dan aspek biologi udang yang ditemukan di estuari )pak
"abupaten *antul. ata dan informasi yang berkaitan dengan komposisi dan aspek
biologi udang di suatu perairan sangat penting tidak hanya untuk kepentingan ekologis
tetapi dapat juga menjadi dasar strategi kegiatan penangkapan untuk pemanfaatan
sumberdaya perikanan secara optimal dan berkelanjutan.
B. Tujuan
4ujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui komposisi spesies dan aspek biologi
udang yang ditemukan di estuari )pak, "abupaten *antul, meliputi komposisi hasil
tangkapan, se5 ratio, fekunditas, dan hubungan panjang karapas dan beratnya.
C. Manfaat Penelitian
2asil penelitian diharapkan menjadi sumber data dan informasi ynag bermanfaat
tidak hanya untuk kepentingan ekologis tetapi dapat juga menjadi dasar strategi kegiatan
penangkapan untuk pemanfaatan sumberdaya perikanan secara optimal dan
berkelanjutan.
II. STUDI PUSTAKA
1. Ekoiologi U!ang
-dang merupakan salah satu organisme yang banyak ditemukan di 'ndonesia.
+enurut 6arpenter dan 7iem (&881), jenis udang yang ditemukan di Perairan 'ndonesia
berasal dari &% famili yang terdiri dari $8 genus. 4aksonomi udang menurut 4ricahyo
(&883) dan 6arpenter dan 7iem (&881), yaitu 9
:ilum 9 ;rthropoda
"elas 9 6rustacea
)rdo 9 ecapoda
:amili 9 .ergestidae, 2ymenoceridae, ;risteidae, .olenoceridae, Penaeidae,
.icyoniidae, ;tyidae, , Palaemonidae, Pandalidae, <hynchocinetidae
-dang mempunyai habitat yang berbeda, tergantung dari jenis dan persyaratan
hidup dari masing,masing tingkatan dalam daur hidupnya. -dang famili Penaeidae
bersifat benthis dan hidup menyukai habitat dasar laut berupa campuran antara lumpur dan
pasir. 2utan mangrove merupakan ekosistem yang sesuai bagi udang sebagai tempat
berlindung dan mencari makan (4ricahyo, &883). -dang galah (:amili Palaemonidae)
mempunyai habitat di perairan umum, misalnya rawa, danau, dan sungai yang
berhubungan dengan laut ("hairuman dan ;mri, $%%=). .elain daerah percampuran antara
air sungai dengan air laut, daerah banjiran juga disukai oleh beberapa jenis ikan dan
udang. aerah rawa banjiran merupakan habitat yang cocok untuk pemijahan jenis ikan
dan udang karena banyak tersedia pakan berupa detritus.
Penyebaran udang yang luas juga ditunjukkan dengan luasnya penyebaran alat
tangkap udang yang sering digunakan oleh nelayan 'ndonesia. .ekitar 1& jenis udang
panaeid ditemukan di perairan 'ndonesia, =/ jenis diantaranya sering tertangkap oleh
nelayan 'ndonesia. >enis,jenis udang yang memilki nilai jual tinggi yaitu Penaeus
merguiensis, P. Indicus, P. Monodon, P. Semisulcatus, P. Latisucatus, Metapenaeus
monoceros, M. Ensis dan M. Elegans. iantara udang air tawar yang tersebar di seluruh
kepulauan 'ndonesia terdapat &/ spesies yang dianggap mempunyai nilai niaga, antara lain
9 Macrobrachium rosenbergii, M. Caledonicum, M. Aemulum, M. Euidens dan Palaemon
concinnus ( 2olthuis &81% dalam 2adie dkk., &81/).
-dang bersifat nocturnal, yaitu binatang yang aktif mencari makan pada waktu
malam hari. -dang lebih suka beristirahat ketika siang hari, baik membenamkan diri di
dalam lumpur maupun menempel pada sesuatu benda yang terbenam dalam air. .elain itu
udang bersifat !anibal, yaitu suatu sifat yang suka memangsa jenisnya sendiri. .ifat
kanibalisme sering timbul pada udang sehat, yang tidak sedang ganti kulit. .asarannya
adalah udang,udang yang kebetulan sedang ganti kulit. .elama pertumbuhannya mulai
dari udang muda hingga udang dewasa udang selalu berganti cangkang (moulting) karena
kulit udang tidak elastis sehingga tidak bisa mengikuti pertumbuhan tubuhnya.
-dang mempunyai siklus hidup yang kompleks dan mengalami metamorfosa
selama hidupnya. .ebagai suatu contoh, udang penaeid menjadi dewasa danbertelur di
laut. .etelah telur menetas maka akanmenjadi nauplius. "auplius tumbuh menjadi #oea
dalam waktu =/,3% jam, yang akan berubah menjadi mysis setelah lima hari kemudian.
Mysis akan tumbuh menjadi postlar$a dalam waktu =,3 hari. .elama hidupnya dari
nauplius sampai postlar$a, hidupnya terkatung,katung dalam air mengikuti ombak dan
arus, yang kemudian mendekati pantai. Post lar$a yang menyebar di pantai kemudian
menyusuri terus,terusan dan muara sungai dan akhirnya masuk ke rawa,rawa air payau
dan tambak,tambak, kemudian tumbuh menjadi udang muda (%u$enile).
". Perairan E#tuari
.ecara fisik estuari merupakan ekosistem yang salinitasnya fluktuatif. .ubstrat
umumnya berupa lumpur dengan tekstur yang sangat lunak. .uhu air bervariasi secara
hori!ontal dan vertikal. ;rus perairan cenderung tenang, namun kecepatan arus dapat
mengalami peningkatan bagian,bagian kanal (saluran). 4ingkat kekeruhan air dapat
berubah,ubah karena besarnya kandungan bahan tersuspensi. "andungan oksigen
bervariasi sesuai dengan variasi parameter suhu dan salinitas (7ybakken, &88$).
Estuari adalah ekosistem peralihan sebagai tempat pertemuan antara air tawar dan
air asin. Perairan estuari bersifat dinamis dengan variasi faktor fisik dan kimia yang tinggi,
interaksi antar komponen yang kompleks, serta memiliki habitat dan organisme penyusun
yang spesifik. Wilayah ini memiliki tingkat kesuburan yang tinggi karena adanya masukan
hara daridaratan serta kecukupan penetrasi cahaya. Estuari mempunyai peran ekologi yang
sangat penting sebagai spawning ground,nursery ground dan feeding ground bagi berbagai
spesies udang dan ikan.
$. Ko%&o#i#i !an a#&ek iologi u!ang untuk &engelolaan &erikanan tangka&
Perairan estuari dilihat dari sisi kepemilikannya termasuk ke dalam sumberdaya
alam milik umum, artinya setiap orang berhak atas akses terhadap sumberdaya tersebut.
)leh sebab itu, kegiatan pengelolaan sumberdaya termasuk kegiatan penangkapan ikan,
harus dilakukan secara rasional dengan tetap menjaga kelestarian sumberdaya dan
lingkungan. -ntuk dapat melaksanakan langkah,langkah pengelolaan secara optimal perlu
dilakukan pengumpulan data monitoring yang dapat dilakukan dengan sampling hasil
penangkapan gua mencatat komposisi spesies, komposisi panjang dan berat, aspek
reproduksi, otolit maupun saluran isi pencernaan (7ikolsky, &81%9 .ukadi, &88/).
;spek biologi yang meliputi ukuran individu, habitat dan daur hidup merupakan hal
yang penting untuk diketahui dalam pemanfaatan dan pengelolaan sumberdaya udang
(.umiono dan *adruddin, $%%&). ;spek biologi meliputi 9
&. istribusi frekuensi panjang karapas, panjang total, dan berat
-ntuk menduga besarnya sediaan ikan dan udang dapat diperoleh dari analisis
frekuensi panjang ikan dan udang yang tertangkap sebagai informasi tingkat awal
(.umiono dan *adruddin, $%%&). engan mengetahui sediaan ikan atau udang, maka
langkah,langkah pengelolaan dapat dilakukan dengan baik.
$. ;spek reproduksi
;spek reproduksi berkaitan dengan kemampuan ikan dalam menghasilkan jumlah
keturunan sebagai suatu strategi dalam rangka mempertahankan kehadiran spesies ikan
di alam. *eberapa pengamatan yang penting dalam aspek reproduksi adalah se5 ratio,
proporsi udang dewasa, dan fekunditas. .e5 ratio menggambarkan komposisi jantan dan
betina dalam suatu populasi. Penentuan se5 ratio dan urutan perubahan dalam tahapan
kematangan pada tahun tertentu bertujuan sebagai pertimbanagan biologi yang penting
dalam memanfaatkan stok. .e5 ratio dihitung pada seluruh musim penangkapan dan
dijadikan dasar untuk memperkirakan total jumlah jantan dan betina yang didaratkan
serta dilaporkan setiap bulan atau setiap daerah penangkapan. .eluruh data se5 ratio
dilaporkan dari data sebelumnya hingga data yang terbaru (*iswas, &88?). 'nformasi
tentang proporsi udang dewasa berfungsi untuk memperkirakan jumlah anakan yang
mungkin dihasilkan sebagai anggota baru dalam populasi. 7amun demikian, jumlah
anggota baru yang akan dihasilkan sangat terkait dengan fekunditas, yaitu jumlah telur
yang dihasilkan oleh masing,masing udang dewasa.
?. :aktor kondisi
:aktor kondisi menunjukkan keadaan baik bagi ikan dilihat dari segi kemampuan fisik
untuk bertahan hidup dan reproduksi. .ecara komersial kondisi ini dapat
menggambarkan kualitas dan kuantitas daging udang untuk konsumsi.
ata dan informasi tentang aspek biologi udang menjadi sangat penting dalam
pengelolaan. engan mengetahui faktor kondisi dan aspek reproduksi ikan, diharapkan
kegiatan penangkapan dapat dilakukan secara bijaksana agar tidak mengganggu proses
rekruitmen yang sedang terjadi, ikan yang ditangkap bukan merupakan ikan yang sedang
berada dalam kondisi siap memijah, dan kualitas hasil tangkapan menjadi lebih baik.
<ekruitmen merupakan faktor yang sangat penting dalam menjaga ketersediaan
sumberdaya ikan di alam karena berperan sebagai penambahan suplai baru ke dalam stok
lama yang sudah ada dan sedang dieksploitasi. .uplai baru tersebut merupakan hasil
reproduksi yang telah tersedia pada tahapan tertentu dalam siklus hidupnyadan mencapai
ukuran tertentu, sehingga penangakapn dapat dilakukan dengan alat yang sesuai ukuran
target ikan tangkapan dan mencegah terjadinya eksploitasi yang berlebihan (Effendie,
&880# .uparmoko, $%%$).
III. BAHAN DAN MET'DE PENELITIAN
A. Alur Kerja Penelitian
;lur pelaksanaan penelitian tentang komposisi udang hasil tangkapan di estuari
)pak dapat dilihat pada diagram berikut ini9
Sampel Udang
Pengukuran panjang (ketelitian %,& cm)
Pengukuran berat (ketelitian %,& g)
Penentuan jenis kelamin (secara morfologi)
Pemisahan jenis udang
(morfologi)
Pengamatan dan Pengukuran
Pengamatan dan Pengukuran
Penangkapan sampel udang
@ambar ?. ;lur pelaksanaan penelitian
B. Loka#i Penelitian
Penelitian ini akan dilakukan di estuari )pak, yang terletak di wilayah "ecamatan
"retek dan .amas "abupaten *antul.

@ambar &. Aokasi Penelitian Estuari )pak, "abupaten *antul

C. Alat !an Ba(an
;lat yang digunakan dalam penelitian berupa alat tangkap udang (bubu, jaring,
penggaris (ketelitian %,& cm) dan timbangan (ketelitian %,& g). *ahan yang diperlukan
yaitu sampel udang dari hasil tangkapan sendiri atau tangkapan nelayan.
D. Pro#e!ur Penelitian
.ampel udang dikumpulkan dari hasil tangkapan sendiri atau hasil tangkapan
nelayan, yang ditangkap dari berbagai alat tangkap (bubu, jaring, dan jala). Pengumpulan
"omposisi 2asil 4angkapan
istribusi :rekuensi Panjang dan *erat
7isbah "elamin
:ekunditas
2ubungan Panjang total dan
:ekunditas
Analisis Hasil
sampel akan dilakukan setiap $ minggu sekali selama = bulan. Penangkapan udang
dilakukan dengan menyisir seluruh area perairan. -dang yang diperoleh kemudian
dikumpulkan dan dipilah berdasarkan kesamaan sifat morfologisnya, yang selanjutnya
akan diidentifikasi dengan buku identifikasi &he Li$ing Marine 'esources of (estern
Central Pacific tahun &881 dari :;).
.etiap sempel udang yang diperoleh diukur panjang total, panjang karapas, berat
tubuh, kemudian ditentukan jenis kelamin dan fekunditasnya.
i) Pengukuran Panjang
Panjang udang yang diukur yaitu panjang total dan panjang karapas. Panjang total
merupakan panjang dari ujung rostrumsampai ujung telson. ata panjang total
diperoleh dari pengukuran langsung dengan menggunakan jangka sorong (ketelitian
%,& cm).
Panjang karapas adalah panjang garis lurus antara bagian posterior mata hingga bagian
tepi posterior karapas (6arpenter dan 7iem, &881). Pengukuran panjang karapas
dilakukan menggunakan jangka sorong (ketelitian %,& cm).
ii) Pengukuran *erat
*erat udang ditimbang dengan menggunakan timbangan digital dengan kapasitas /%
gram (ketelitian %,%%& gram). .ebelum ditimbang, udang dibersihkan dengan kertas
tissue untuk membersihkan kotoran yang menempel.
iii) Penentuan >enis "elamin
-dang famili Panaeidae jantan memiliki plasma diantara pasangan kaki renang
(pleopoda) pertama, sedangkan pada betina memiliki thelycum di antara pasangan kaki
jalan (periopoda) kelima. ;lat kelamin udang galah jantan terletak pada kaki jalan
yang kelima, sedangkan pada betina terletak di pangkal kaki jalan yang ketiga.
Penentuan fekunditas dilakukan terhadap udang betina yang sedang membawa telur
dengan metode gravimetri.
E. Anali#i# Ha#il
&. "omposisi udang
>enis dan proporsi masing,masing udang yang tertangkap di estuari )pak.
$. istribusi frekuensi panjang dan berat
;nalisis frekuensi panjang dan berat dilakukan untuk mengetahui sebaran ukuran
udang dalam suatu populasi berdasarkan data panjang total dan berat udang.
?. 2ubungan panjang karapas dan berat.
=. .e5 ratio
3. :ekunditas (:)
: B *erat @onade 5 C telur sampel
*erat sampel
I). HASIL PENELITIAN
;. "omposisi -dang 2asil 4angkapan
Estuari )pak merupakan daerah yang subur sebagai habitat berbagai jenis udang.
.ejumlah udang telah tertangkap selama penelitian. .ebagian besar udang yang tertangkap
adalah Penaeus marguiensis. >enis,jenis lain yang tertangkap adalah Palaemon concinnus,
Penaeus sp., &halassina anomala, dan Macrobrachium euidens. >enis dan komposisi udang
yang tertangkap di estuari )pak secara rinci dapat dilihat pada tabel berikut ini.
>umlah sampel yang diamati pada penelitian ini sebanyak ?// ekor, terdiri dari 3 jenis
udang, yaitu Palaemon concinnus &&& ekor (?%.??D), Penaeus marguiensis $?3 ekor
(/=.$&D), Penaeus sp. &% ekor ($.0?D), &halassina anomala & ekor (%.$0D), dan
Macrobrachium euidens 8 ekor ($.=/D). Persentase udang hasil tangkapan dapat dilihat
pada @ambar &.
4abel &. "omposisi udang hasil tangkapan di Estuari )pak, "abupaten *antul
@ambar &. Persentase -dang 2asil 4angkapan
*eni# U!ang *u%la( u!ang Per#enta#e +
Palaemon concinnus &&& ?%.??
Penaeus marguiensis $?3 /=.$&
Penaeus sp. &% $.0?
&halassina anomala & %.$0
Macrobrachium euidens 8 $.=/
4otal ?// &%%.%%
-dang Palaemon concinnus betina berjumlah 81 ekor terdiri dari $=.=8D bertelur dan
03.3&D tidak bertelur. ata selengkapnya mengenai proporsi udang yang bertelur di Estuari
.ungai )pak terdapat pada 4abel $.
4abel $. Proporsi udang betina hasil tangkapan yang bertelur
>enis -dang *ertelur D 4idak bertelur D
Palaemon concinnus $=
$=,=
8 0=
03,3
&
2asil pengamatan selama penelitian menunjukkan rasio jantan dan betina masing,
masing spesies bervariasi. <asio udang jantan dan udang betina dapat dilihat pada 4abel ?.
2asil uji dengan menggunakan metode Chi Suare (E
$
) menunjukkan nisbah kelamin pada
udang Penaeus marguiensis tidak berbeda nyata dari &9& (PF%,%3), sedangkan nisbah kelamin
udang Palaemon concinnus berbeda nyata dari &9& (PG%,%3). Pada Macrobrachium euidens
telah didapatkan nisbah kelamin &9&. .ecara alamiah, nisbah kelamin yang normal antara
udang jantan dan betina adalah &9&.
4abel ?. 7isbah kelamin (Se)*ratio) udang hasil tangkapan di Estuari .ungai )pak
>enis -dang >antan *etina 7isbah kelamin -ji E
$
Penaeus marguiensis &%/ &$8 & 9 &,$$ B &9&
Palaemon concinnus &? 81 & 9 0,3= H &9&
Macrobrachium euidens = 3 & 9 &,$3 I &9&
-dang hasil tangkapan di Estuari .ungai )pak memiliki ukuran panjang total dan
berat yang bervariasi. istribusi panjang total dan berat udang dipisahkan berdasarkan spesies
yang telah ditemukan antara lain Penaeus marguiensis, Palaemon concinnus, Penaeus sp.,
dan Macrobrachium euidens. istribusi panjang total dan berat udang masing,masing
spesies secara rinci disajikan pada @ambar $# @ambar ?# @ambar =# dan @ambar 3.
,a%ar ". Di#triu#i &anjang total !an erat P. Marguiensis
istribusi panjang total maupun berat P. Marguiensis dapat dilihat pada @ambar $.
istribusi panjang total didominasi oleh ukuran 0,1,1,1 cm yang berjumlah /0 ekor,
sedangkan distribusi berat didominasi oleh ukuran &,/,$,18 yang berjumlah 1? ekor.
,a%ar $. Di#triu#i &anjang total !an erat Palaemon concinnus
istribusi panjang total dan berat P. concinnus dapat dilihat pada @ambar ?. istribusi
panjang total didominasi oleh ukuran =,0=,3,& cm dan 3,$,3,3/ yang masing masing memiliki
jumlah $0 ekor. .edangkan distribusi berat spesies ini didominasi ukuran %,08,&,&? dengan
jumlah 0% ekor.
,a%ar -. Di#triu#i &anjang total !an erat Macrobrachium equidens
istribusi panjang total dan berat Macrobrachium euidens dapat dilihat pada @ambar
=. istribusi panjang total didominasi oleh ukuran 3,$,/ cm dan /,&,/,8 cm. .edangkan
distribusi berat didominasi ukuran %,8,$,%3 gram dan $,%/,?,$& gram.
,a%ar .. Di#triu#i &anjang total !an erat Penaeus #&
istribusi panjang total dan berat Penaeus sp. dapat dilihat pada @ambar 3. istribusi
panjang total didominasi ukuran &%,8,&$,&/ cm, sedangkan distribusi berat didominasi oleh
ukuran &,3,?,= gram.
2asil pengamatan selama penelitian menunjukkan distribusi panjang karapas udang di
Estuari .ungai )pak pada masing,masing spesies bervariasi. 7ilai rerata, modus, minimum
dan maksimum panjang karapas dapat dilihat pada 4abel =.
4abel =. 7ilai rerata, modus, minimum dan maksimum panjang karapas udang hasil
tangkapan
Panjang Kara&a# /0%1
S&e#ie# Kela%in 2erata Mo!u# Min Mak#
Penaeus marguiensis J $,==/ $,/$% &,&8% ?,$3%
K $,/%$ $,&$% &,%3% =,=?%
Palaemon concinnus J &,&10 &,%?% %,&%% $,3%%
K &,=&8 &,%%% %,0%% $,8%%
Macrobrachium
euidens
J &,$13 , &,&%% &,3/%
K &,3?% , &,&8% &,8/%
Penaeus sp. K $,1&$ $,%$% $,%$% ?,1&%
2asil pengamatan selama penelitian menunjukkan hubungan panjang total dan berat
udang di Estuari .ungai )pak berbeda,beda pada masing,masing spesies dan juga satu
spesies dengan jenis kelamin yang berbeda. 2ubungan panjang , berat udang hasil tangkapan
dapat dilihat secara rinci pada @ambar /# @ambar 0# @ambar 1# @ambar 8.
Betina *antan
,a%ar 3. Huungan Panjang4Berat Penaeus marguiensis
Betina *antan
Betina *antan
,a%ar 5. Huungan Panjang4Berat Palaemon concinnus
Betina *antan
,a%ar 6. Huungan Panjang 7Berat Macrobrachium equidens
Betina
,a%ar 8. Di#triu#i &anjang total !an erat Penaeus #&.
). KESIMPULAN DAN SA2AN
A. KESIMPULAN
Pada pengamatan yang dilakukan di Estuari )pak ditemukan beberapa jenis
spesies udang, antara lain9 Penaeus marguiensis, Palaemon concinnus, Penaeus sp.,
&halassina anomala, dan Macrobrachium euidens. >umlah sampel yang diamati pada
penelitian ini sebanyak ?// ekor dengan spesies yang paling dominan yang tertangkap
Penaeus marguiensis $?3 ekor dengan persentase /=.$&D.
*erdasarkan hasil diperoleh distribusi panjang total dan berat udang yang
ditemukan data panjang berat yang bervariasi berdasarkan spesiesnya. .edangkan hasil
pengamatan selama penelitian menunjukkan hubungan panjang total dan berat udang di
Estuari .ungai )pak berbeda,beda pada masing,masing spesies dan juga satu spesies
dengan jenis kelamin yang berbeda.
B. SA2AN
Perlu dilakukan konservasi ekosistem udang khususnya di Estuari *aros agar
keanekaragaman jenis udang dapat lestari dan berkelanjutan serta perlu dilakukan
penelitian lebih lanjut mengenai biologi udang di Estuari *aros.

Anda mungkin juga menyukai