Anda di halaman 1dari 12

MENGGALI IDE DAN

MENGEMBANGKANNYA


Dari mana datangnya ide?
Ide banyak. Ada di mana-
mana. Tinggal membuka
lebar-lebar semua indera
kita. Lalu kita akan
mendengar, merasa,
melihat, mengecap, dan
mencium ide.

Untuk mengembangkan ide, kita tidak boleh
membatasih imajenasi, tapi harus melepaskan
imajenasi sebebas-bebasnya. Misalkan saja,
kita melihat seorang pengemis tua bertangan
buntung. Bisa saja kemudian kita berimijanasi
dia dahulunya adalah seorang pejuang yang
tangannya buntung terkena lemparan geranat.
Atau bisa juga dia adalah seorang pawang
harimau yang tangannya buntung karena
digigit harimau peliharaannya.



Kapan datangnya ide? Ide bisa datang kapan
saja dan dimana saja. Orang yang sudah
terbiasa berimajenasi akan peka terhadap
situasi dan kondisi sehingga ide dengan
mudah didapatnya. Karenanya sebelum ide itu
hilang, kita harus segera menangkapnya
dengan cara menuliskan point ide itu sendiri.

Cara lain untuk mendapatkan ide juga bisa menggunakan
pendekatan disiplin ilmu jurnalistik.

5W + 1H adalah
memahami proses
terjadinya cerita di dalam sebuah film
itu dengan meneliti jalan
Yakni peristiwanya: what APA,
yang telibat: who SIAPA,
terjadi when: KAPAN,
where: DI MANA, why
MENGAPA dan
Kejadiannya: how
BAGAIMANA.




Cek ricek: untuk mendapatkan ide bisa juga kita
bertindak seperti wartawan yang mewawancarai
narasumber. Tapi tentu saja kita tidak boleh mengaku
sebagai wartawan, namun kita menggunakan
pendekatan sebagai seorang teman.
Setelah kita memiliki cukup ide dan sudah mampu
mengembangkannya, barulah kita membuat synopsis
dan treatment.
Sinopsis sendiri memiliki arti penting dalam
pembuatan skenario, yaitu sebagai pijakan. Kita akan
kesusahan bikin skenario bila kita tidak tahu sinopsis
ceritanya.


KAREKTERISASI tokoh. Hal ini sangat penting untuk membuat cerita
film lebih hidup. Contoh::

NAMA : ASEP
USIA : 20 Thn.
FISIK : TINGGI, KULIT PUTIH, RAMBUT GONDRONG
HOBY : MUSIK.
STATUS : MAHASISWA
KARAKTER: SETIAKAWAN, PENOLONG, TEGAS DAN SEDIKIT
PEMARAH.
KENDARAAN: MOTOR VESPA
LATAR BELAKANG: BERASAL DARI KELUARGA KAYA.
BAPAKNYA ADALAH SEORANG PENGUSAHA SUKSES DAN
MENGINGINKAN ASEP MENERUSKAN USAHANYA, TAPI ASEP
MEMILIH JADI MUSISI. MESKI ORANGTUANYA KAYA RAYA,
ASEP TIDAK HIDUP GLAMOUR
TREATMEN
Treatmen: adalah pembabakan. Sebuah film umumnya
tiga babak. Sinopsis itu harus dipecah ke dalam tiga
babak ini. Babak pertama sebagai pengenalan seting,
tokoh, dan awal masalahnya. Babak kedua sebagai
bagian berkecamuknya masalah. Babak ketiga sebagai
penyelesaiannya
Logline atau premis bertujuan untuk memperjelas film
apa yang kamu buat. Logline sejenis iklan. Logline yang
bagus akan menarik orang untuk menonton film yang kita
buat. Contoh:
JUDUL FILM: MATAHARI DI LANGIT KARANGANTU
LOGLINE: PERJUANGAN HIDUP ANAK NELAYAN
DALAM MENGEJAR CITA-CITANYA

Bila yang kamu bikin bukan film lepas (FTV/layar lebar),
melainkan sinetron, maka selain menyiapkan sinopsis
global, kamu juga harus menyiapkan sinopsis per episode
yang tentu saja lebih detail dibanding dengan sinopsis
global.
Logline atau premis bertujuan untuk memperjelas film
apa yang kamu buat. Logline sejenis iklan. Logline
yang bagus akan menarik orang untuk menonton film
yang kita buat. Contoh:
JUDUL FILM: MATAHARI DI LANGIT KARANGANTU
LOGLINE: PERJUANGAN HIDUP ANAK NELAYAN
DALAM MENGEJAR CITA-CITANYA

Bila yang kamu bikin bukan film lepas (FTV/layar lebar),
melainkan sinetron, maka selain menyiapkan sinopsis
global, kamu juga harus menyiapkan sinopsis per
episode yang tentu saja lebih detail dibanding dengan
sinopsis global.

ISTILAH SKENARIO
OBB : Opening Bilboard
BUMPER IN Transisi ke adegan/film dimulai
BUMPER OUT: Transisi ke commercial break
FADE IN : Adegan dimulai/kamera dibuka
EXT. (EXTERIOR) Menunjukan set lokasi di outdoor,
seperti jalanan, lapangan dan dll.
INT.(INTERIOR) Menunjukan set lokasi di indoor,
seperti didalam rumah, di dalam bioskop dll.
CUT TO: Perpindahan scene ke scene
DISSOLVE: Proses pengambilan gambar/bukaan
kamera yang ditumpuk, biasanya dipakai saat adegan
flash back, atau sedang melamun.
OUT SOUND (O/S): Suara pemain terdengar
terlebih dahulu
VO (Voice Over) menunjukan adegan seseorang
yang berbicara dengan hatinya, sedangkan bibirnya
tetap diam, namun suaranya dapat didengar oleh
penonton.
SFX: Sound effect (suara hujan, lalu lintas)
FS (full shot) : Gambar loksai/pemain menyeluruh
NAH SEKARANG
MULAILAH MENULIS
SEKENARIO!

Anda mungkin juga menyukai