0 penilaian0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
28 tayangan13 halaman
Budaya organisasi dikatakan kuat jika nilai inti didalamnya dipegang dan dianut oleh seluruh elemen di dalamnya secara intensif dan meluas. Sedangkan budaya organisasi dipandang lemah bila sangat terfragmentasi dan tidak disatukan atau diikat oleh berbagai nilai dan keyakinan bersama
Budaya organisasi dikatakan kuat jika nilai inti didalamnya dipegang dan dianut oleh seluruh elemen di dalamnya secara intensif dan meluas. Sedangkan budaya organisasi dipandang lemah bila sangat terfragmentasi dan tidak disatukan atau diikat oleh berbagai nilai dan keyakinan bersama
Budaya organisasi dikatakan kuat jika nilai inti didalamnya dipegang dan dianut oleh seluruh elemen di dalamnya secara intensif dan meluas. Sedangkan budaya organisasi dipandang lemah bila sangat terfragmentasi dan tidak disatukan atau diikat oleh berbagai nilai dan keyakinan bersama
yang kuat mendasari aspek kunci pelaksaan fungsi organisasi dalam hal efisiensi, inovasi, kualitas serta mendukung reaksi yang tepat untuk membiasakan mereka terhadap kejadian-kejadian, karena etos yang berlaku mengakomodasikan ketahanan( McKenna, etal, Terj. Toto Budi Santoso , 2002: 19)
Talizuduhu Ndraha mengungkapkan bahwa Budaya kuat juga bisa dimaknakan sebagai budaya yang dipegang secara intensif, secara luas dianut dan semakin jelas disosialisasikan dan diwariskan dan berpengaruh terhadap lingkungan dan prilaku manusia( Ndraha, 2003:123) Robbin (1999) menyatakan bahwa budaya organisasi yang kuat memberikan para karyawan suatu pemahaman yang jelas dari berbagai tugas yang diberikan oleh organisasi, mempunyai pengaruh yang besar terhadap perilaku para anggotanya karena tingginya tingkat kebersamaan. Sepuluh karakteristik kunci yang merupakan inti budaya organisasi menurut Robbins (1993) 1. Member identity 2. Group emphasis 3. People focus 4. Unit integration 5. Control 6. Risk tolerance 7. Reward criteria 8. Conflict tolerance 9. Means-ends orientation 10. Open-system focus
Budaya organisasi dikatakan kuat jika nilai inti didalamnya dipegang dan dianut oleh seluruh elemen di dalamnya secara intensif dan meluas.
Sedangkan budaya organisasi dipandang lemah bila sangat terfragmentasi dan tidak disatukan atau diikat oleh berbagai nilai dan keyakinan bersama Faktor faktor yang mempengaruhi Budaya organisasi yang kuat 1. Faktor kepemimpinan 2. Faktor Kesamaan a. Orientasi b. Penghargaan 3. Faktor Intensitas 4. Penguatan dengan Cerita dan Kepercayaan Anggota
Langkah dan Fungsi Penguatan Budaya Organisasi 1. Perlunya upaya untuk membaca atau menemukan, menyadari, dan menguraikan budaya perusahaan yang berada di bawah kulit organisasi. 2. Penetapan sasaran- sasaran yang jelas dan dapat diukur mengenai bagaimanakah perselisihan dapat dikurangi dan norma- norma positif bisa dipertahankan. a. sasaran prestasi b. sasaran program c. sasaran kultural, yaitu keyakinan, sikap, serta perilaku.
Langkah dan Fungsi Penguatan Budaya Organisasi (cont.) 3. Perencanaan dan penerapan dari tindakan yang secara ideal akan mewujudkan perubahan pada empat dimensi a. Pada setiap individu b. Pada tim-tim sekerja c. Pada pimpinan d. Pada organisasi secara proses, sistem, kebijakan, dan struktur Langkah dan Fungsi Penguatan Budaya Organisasi(cont.) 4. Tetapkan kawasan-kawasan kunci yang dapat mempengaruhi persepsi karyawan atau key influence areas. 5. Usahakan untuk menghablurkan norma- norma yang negatif sekaligus menguatkan atau menempatkan norma yang positif pada kawasan kunci yang telah ditetapkan. 6. Periksa dan buat suatu evaluasi dari usaha pembentukan atau penguatan itu. Tanda tumbuhnya BO yang kuat 1. Perilaku para anggotanya dibatasi oleh kesepakatan bersama dan bukan karena perintah atau karena ketentuan-ketentuan formal.
2. Dampak budaya yang kuat terhadap perilaku para anggotanya berdampak besar ditandai dengan menurunnya keinginan anggotanya yang pindah berkarya di organisasi lain.
Tanda tumbuhnya BO yang kuat(cont.) 3. Budaya yang kuat berarti akan makin banyak anggota organisasi yang menerima keterikatannya pada norma- norma dan sistem nilai-nilai organisasional yang berlaku, dan makin meningkatnya komitmen anggotanya terhadap keberhasilan penerapan norma-norma dan sistem nilai tersebut
Keuntungan Mempunyai BO yang Kuat 1. Menciptakan suatu tingkatan yang luar biasa dalam diri para karyawan 2. memberikan struktur dan control yang dibutuhkan tanpa harus bersandar pada birokrasi formal yang kaku dan yang dapat menekan tumbuhnya motivasi dan inovasi 3. Meletakkan kepercayaan- kepercayaan tingkah laku, dan cara melakukan sesuatu, tanpa perlu dipertanyakan lagi. 4. Perekat bagi setiap anggota organisasi
Empat fungsi dasar BO yang kuat 1. Perasaan identitas dan menambah komitmen organisasi 2. Alat pengorganisasian anggota 3. Menguatkan nilai-nilai dalam organisasi 4. Mekanisme kontrol atas perilaku.