Anda di halaman 1dari 5

Salam yang

Tertunda
Ttiiiiiiiiiiiiiiiiinnnnnntttiiiiiiiiiiiiiiiiiiinnnnnnnn.......tttiiiiiiiiinnnnnnnnnnn!!!!,
terdengar riuh paduan suara antara klakson bus, mobil, dan sepeda motor yang saling bersaut-
sautan. Mobil berderet-deret berbaris rapi, dan sepeda motor berjejalan mencari tempat yang
kosong. Itulah pemandangan yang setiap hari kusaksikan dan kurasakan setiap berangkat
dan pulang sekolah. Haaaaaaahh!!membosankan
Siang itu tak seperti biasanya. Matahari bersinar begitu teriknya, rasa dahaga pun
seketika menyerang. Kulihat disampingku, ada seorang anak kecil yang sedang
meminum es kelapa muda. Hhhhuuuuuuuuuaaaaaaaahhhhhh!!!! Pasti rasanya
seeegggaaaaaarrr sekali!!!!. Air kelapa muda yang begitu segar, ditambah
daging dari buah kelapa yang amat lembut, waw itu pasti enak sekali. Sayang,
aku hanya dapat menelan ludah dan membayangkan kesegaran dari es kelapa
muda itu, karena uangku telah habis untuk membayar buku paket biologi.
Akhirnya, kulajutkan perjalan pulang ke rumah yang masih panjang dan
melelahkan.
Akhirnya Louren sampai dirumah. Setibanya dirumah, ia langsung naik ke lantai dua menuju
kamarnya. Ia menjatuhkan tasnya ke lantai lalu merebahkan tubuhnya ke atas kasur dan
memejamkan matanya sebentar.
fffiiuuuuuuhhh!! Lelah sekali hari ini!!!, keluhnya.
Hari ini memang hari yang melelahkan untuknya. elajaran olah raga, praktikum
kimia, praktikum biologi, dan ulangan matematika memang sudah menguras habis tenaganya.
krru!uuuuukkk!!!"
aduuuuhh#laper#", teriaknya.
Salam yang Tertunda
1
Akhirnya ia putuskan untuk turun ke lantai satu dan mengambil makanan.
$ini perutnya sudah kenyang, ia berkeliling rumah sebentar dan baru menyadari
bah%a kakak dan adiknya belum pulang dari akti&itas mereka. Ia memutuskan untuk naik ke
lantai dua menuju kamarnya untuk bermain laptop.
Seperti biasa ia membuka fa!ebook, my spa!e, ym dsb. $etika ia membuka fa!ebook
miliknya, ternyata ada satu permintaan pertemanan. 'ernyata permintaan itu dari (ra&en,
sepupunya yang sudah lama tak dijumpainya. $emudian, Louren mengirim pesan ke
)a!ebook sepupunya tersebut,
Hai dek, apa kabar* Sudah lama ya kita gak ketemu# ungkapnya.
+an ternyata, (ra&en juga kebetulan sedang ,nline juga. (egitu menerima pesan
tersebut, (ra&en langsung membalas pesan itu,
Iya Mbak, sudah lama banget gak ketemu. $abarku baik kog, Mbak sendiri
gimana*" 'anya sang sepupu (ra&en balik.
Sama# aku juga baik." -a%ab Louren.
erbin!angan mereka belanjut terus, hingga menjurus pada suatu masalah yang sudah
sering terjadi,
Mbak, kenapa ya, setiap .atal kita gak bisa ketemu* adahal aku sudah kangen"
/ngkap sang sepupu
0a jelas ga ketemu, aku kan pulang ke rumah 1yang 2 hari sebelum natal, tapi
kamu pulang ke rumah 1yang 3 hari setelah .atal. -adi ya kita gak bisa ketemu." -elas
Louren.
Hahahahahaha#iya juga ya mbak.hhahahaha#" ja%ab sang sepupu.
Meski memendam sejuta rindu untuk sepupunya, tapi Louren berusaha untuk tetap
bersikap sebagaimana mestinya.
Hari terus berjalan sebagaimana 'uhan mengharuskan. $ehidupan Louren pun juga
berjalan seperti biasa. Hari ini, Louren kembali ,nline dengan sepupunya, tapi sepertinya ada
sesuatu yang aneh yang tidak ia ketahui pada sepupunya.
+isela4sela per!akapannya didunia maya, (ra&en mengu!ap kalimat yang membuat
hatinya risau,
Salam yang Tertunda
2
Mbak, aku titip salam buat pakdhe dan budhe." /!apnya.
Kata-kata itu terdengar aneh, seperti sebuah pertanda. Aneh rasanya
aku membaca kata-kata itu. ataku masih terus memandang kata-kata itu.
!iba-tiba jantungku berdegup sangat cepat. Aneh, benar-benar aneh. "amun
aku mencoba berpikir positi# dan menghiraukan perasaanku itu. !anpa
menanyakan maksud dari ucapannya itu, aku langsung mengiyakannya.
+ikemudian harinya, Louren menyempatkan diri untuk ,nline kembali. Ia berharap
(ra&en juga sedang ,nline. .amun perkiraannya salah, ternyata (ra&en tidak sedang
,nline. . +an mun!ul suatu perasaan tidak enak yang mulai menyelimuti hatinya saat itu.
Malam harinya, perasaan tidak enaknya men!apai pada pun!aknya. Louren menerima
kabar tentang sepupunya. (ah%a (ra&en telah mengalami ke!elakaan dan sekarang sedang
koma. Mungkin pertanda akan semua itu sudah dialami oleh Louren, tapi sebagai manusia
biasa tentu ia tidak mengira akan sejauh ini kejadiannya. Membayangkan sepupunya yang
hanya bisa terbaring lemas tak berdaya dikamar 5umah Sakit, tentu membuat sedih hati
Louren dan seluruh keluarga besarnya.
$e!elakaan itu terjadi saat (ra&en sedang ,utbond. +isela kesenangannya bersama
teman4temannya, ia melihat sebuah kolam renang yang sudah tak digunakan. Airnya sangat
kotor, hingga membuat orang malas untuk melihatnya. A%alnya hanya iseng, tapi kemudian
berujung pada ke!elakaan itu. (erjalan perlahan mendekati kolam renang, sambil melihat
sekitar. A%alnya ia juga tidak ingin berlama4lama disana, tapi ternyata semua berubah dengan
!epat. 'ak sengaja ia terpeleset dan jatuh kedalam kolam renag itu. Ia tak bisa berbuat
banyak, karena kakinya terkilir saat itu. 6elembung4gelembung udara terus bermun!ulan
dipermuakaan kolam renang, teman4temannya yang melihat kejadian itu hanya diam dan
mengira jika itu hanya sebatas !andaan. 'api sayangnya tidak.
Air kolam yang kotor mulai masuk dalam paru4parunya, dan akhirnya menutup akses
pernafasannya. 'ak sampai disitu saja, sumsum tulang belakangnya juga ikut mengalami
kerusakan. $otoran dari air kolam yang kotor masuk dalam sumsum tulang belakangnya, dan
akhirnya menjadikannya koma.
Salam yang Tertunda

Ia sempat sadar, namun akhirnya kembali koma. 1ntah apa yang menjadikannya
seperti itu, tapi melihat kondisinya yang seperti itu, tentulah siapa saja yang melihatnya
seperti itu akan merasakan kesedihan yang sama seperti yang Louren rasakan. (erharap ada
keajaiban yang bisa membantu keadaan sepupunya, hanya itu yang terlintas dibenak Louren
saat adiknya mulai mengalami ke!elakaan itu.
Seluruh keluarga Louren berkumpul mendoakan sepupunya, berharap 'uhan
memberikan kesembuhan pada sepupunya tersayang. .amun tiba4tiba, terdengar suara anjing
menggonggong, sontak semua orang kaget dan gelisah dibuatnya. 'ak biasanya anjing di
belakang rumah Louren menggonggong malam4malam.
ertanda apakah ini 'uhan*** Apakah sudah %aktunya ia $au ambill***" batinku
dalam hati.
Louren hanya bisa berharap yang terbaik untuk sepupunya. -ika 'uhan berkehendak
mengambilnya sekarang, ia merelakannya. .amun bila 'uhan masih berkehendak sepupunya
sembuh, ia akan sangat bersyukur.
agi itu, suasana rumah terasa hening dan sepi. Semua berkumpul di ruang tengah,
berharap kesembuhan pada sepupu tersayang. apa dan Mama Louren beren!ana sore nanti
akan pergi ke -akarta menjenguk (ra&en. .amun keheningan dan ren!ana itu han!ur dan
berubah menjadi tangisan, ketika papanya Louren mendapat kabar bah%a sepupunya telah
meninggal.
5asa tidak per!aya menyelimuti Louren. (etapa tidak, dia adalah sepupu yang
dimatanya begitu sempurnya. 'api harus dipanggil se!epat ini oleh 'uhan. +uka tentu
dirasakan setiap orang yang mengenalnya. +an sampai saat terakhirnya, ia masih menjadi
sepupu yang sempurna dimata Louren.
Louren teringat akan sesuatu. 0ah, salam dari sepupunya untuk kedua orang tuanya
yang belum sempat Louren sampaikan.
a..Ma#sebenarnya (ra&en menitipkan salam buat mama sam papa sebelum ia
meninggal" ungkapnya.
Lhooo!!kenapa ga kamu sampein!!kamu itu, lain kali kalau ada salam seperti itu
langsung disampaikan!!" teriak mama Louren.
Maaf Maa#aku lupa. Aku pikir itu bukan salam terakhir dari dy.." jelas Louren.
0a sudah, lain kali jangan diulangi" pinta mama.
(aik Ma.." ja%ab Louren lemas.
Salam yang Tertunda
!
$eesokan harinya apa dan Mama Louren bersiap4siap pergi ke -akarta untuk datang
ke pemakaman (ra&en. Louren berharap sekali bisa ikut pergi mengikuti pemakaman (ra&en,
karena itu adalah kesempatan terakhirnya untuk dapat melihat sepupunya tersayang. .amun
keberuntungan tidak sedang berpihak padanya, karena tiket penerbangan ke -akarta sudah
habis terjual. Louren hanya dapat mendoakan (ra&en dari Semarang.
Air mata semua orang yang datang melayat, tentu tak bisa mengulang ataupun
menghidupkan (ra&en kembali. 'etapi mulai sekarang, hanya lantunan doa yang bisa
memba%anya dalam indahnya kehidupan disana.
Selamat tinggal (ra&en#semoga kamu mendapatkan tempat terindah di sisi 'uhan.
Amin.
TAMAT
Salam yang Tertunda
"

Anda mungkin juga menyukai