No. ID dan Nama Wahana : Topik : Malaria Tanggal (kasus) : Nama Pasien : Tn. A No. MR 10.33.87 Tanggal Presentasi : 7 Mei 2014 Pendamping : Tempat Presentasi : Objektif Presentasi : Keilmuan Keterampilan Penyegaran Tinjauan Pustaka Diagnostik Manajemen Masalah Istimewa Neonatus Bayi Anak Remaja Dewasa Lansia Bumil Deskripsi : Pasien laki-laki usia 19 tahun datang dengan keluhanpanas badan sejak 1 minggu SMRS. Disertai menggigil dan keringat dingin, sebelumnya pasien kerja di mandulang selama 14 hari. Dan pulang dari mandulang pasien sakit.disertai dengan mual dan tidak nafsu makan. Pasien mengeluh lemas dan sakit kepala. Tujuan Menentukan penyebabmalaria, memberikan terapi yang tepat, dan memberikan edukasi pada keluarga pasien tentang penyebab dan pencegahan malaria. Bahan Bahasan : Tinjauan Pustaka Riset Kasus Audit Cara Membahas : Diskusi Presentasi dan Diskusi E-mail Pos
Data Pasien : Nama : Tn. A No. Registrasi : Nama Klinik : RSUD Datu Sanggul Telp : - Terdaftar sejak : 29 Maret 2014 Data Utama untuk Bahan Diskusi :
1. Diagnosis /Gambaran Klinis : malaria 2. Riwayat Pengobatan : Sehari sebelum ke RS pasien berobat ke mantri dan disuntik. 3. Riwayat Kesehatan/ Penyakit : pasien belum pernah sakit sebelumnya 4. Riwayat Keluarga : tidak ada keluarga yang memiliki keluhan seperti ini 5. Riwayat Pekerjaan : bekerja di tambang 6. Kondisi Lingkungan Sosial dan Fisik : - 7. Riwayat Imunisasi (disesuaikan dengan pasien dan kasus) : - Lain-lain : Status generalisata : Keadaan umum : tampak sakit berat Kesadaran : Letargis Tekanan Darah : 110/70 mmHg Nadi : 88x/mnt Nafas : 24x/mnt Suhu : 39,2 0 C
Status Lokalis untuk dugaan diagnosis dan penyingkir diagnosis banding : Mata: Konjungtiva anemis, sklera ikterik, pupil isokor, RC +/+ Thoraks: paru dan jantung dalam batas normal Abdomen : NT epigastrium dan kuadran kanan atas (+), hepatomegali (3 jari bawah arcus costae), BU (+) normal
Daftar Pustaka : 1. Buku ajar ilmu penyakit dalam jilid 3 2. Standar pelayanan medikPerhimpunanDokterSpesialis Penyakit Dalam Indonesia
Hasil Pembelajaran : 1. Diagnosis danPenatalaksanaan malaria 2. Edukasi penyebab malaria dan pencegahannya
Rangkuman Hasil Pembelajaran Portofolio Subjektif : Pasien laki-laki usia 19 tahun datang dengan keluhanpanas badan sejak 1 minggu SMRS. Disertai menggigil dan keringat banyak, sebelumnya pasien kerja di mandulang selama 14 hari. Dan pulang dari mandulang pasien sakit.disertai dengan mual dan tidak nafsu makan. Pasien mengeluh lemas dan sakit kepala. Objektif : Keadaan umum : tampak sakit berat Kesadaran : Letargis Tekanan Darah : 110/70 mmHg Nadi : 88x/mnt Nafas : 24x/mnt Suhu : 39,2 0 C
Status Lokalis: Mata : Konjungtivaanemis, Sklera ikterik, pupil isokor, RC +/+ Thoraks : paru dan jantung dalam batas normal Abdomen: NT epigastrium (+), hepar dan lien tidak teraba, BU (+) normal
Assestment : DEFINISI Malaria adalah penyakit infeksi parasit yang disebabkan oleh plasmodium yang menyerang eritrosit dan ditandai dengan ditemukannya bentuk aseksual didalam darah. Dapat berlangsung akut maupun kronik. ETIOLOGI Penyebab infeksi malaria adalah plasmodium, yang selain menginfeksi manusia juga menginfeksi binatang seperti golongan burung, reptil dan mamalia. Termasuk genus plasmodium dari famili plasmodidae. Plasmodium ini pada manusia menginfeksi eritrosit (sel darah merah) dan mengalami pembiakan aseksual di jaringan hati dan di eritrosit. Pembiakan seksual terjadi pada tubuh nyamuk yaitu anopheles betina. Plasmodium malaria yang sering dijumpai di Indonesia adalah plasmodiun vivax yang menyebabkan malaria tertiana ( benign malaria) dan plasmodium falciparum yang menyebabkan malaria tropika ( malignan malaria ). Plasmodium malariae sangat jarang. Plasmodium ovale pernah dilaporkan dijumpai di irian jaya, pulau timor, pulau owi (utara Irian Jaya). Pemeriksaan fisik a. Malaria tanpa komplikasi 1. Demam ( pengukuran dengan termometer > 37,5 C) 2. Konjungtiva atau telapak tangan terbakar 3. Pembesaran limpa ( splenomegali ) 4. Pembesaran hati ( hepatomegali ) b. Malaria dengan komplikasi dapat ditemukan keadaan dibawah ini: 1. Gangguan kesadaran dalam berbagai derajat 2. Keadaan umum yang lemah ( tidak bisa duduk / berdiri ) 3. Kejang kejang 4. Panas sangat tinggi 5. Mata atau tubuh kuning Gejala yang klasik yaitu terjadinya TRIAS MALARIA 1. Periode dingin ( 15-60menit ) : mulai menggigil, penderita sering membiungkus diri dengan selimut atau sarung dan pada saat menggigil sering seluruh badan bergetar dan gigi gigi saling terantuk, diikuti dengan meningkatnya temperatur. 2. Periode panas : penderita muka merah, nadi cepat, dan panas badan tetap tinggi beberapa jam diikuti dengan keadaan berkeringat 3. Periode berkeringat : penderita berkeringat banyak dan temperatur turun, dan penderita merasa sehat. Trias malaria lebih sering terjadi pada infeksi P.vivax, pada P. Falciparum menggigil dapat berlangsung berat ataupun tidak ada. Periode tidak panas berlangsung 12 jam pada P. Falciparum, 36 jam pada P. Vivax dan ovale, 60 jam pada P. Malariae.
PENGOBATAN MALARIA Secara global WHO telah menetapakan dipakainya pengobatan malaria dengan memakai obat ACT ( Artemisinin base Combination Therapy ). Golongan Artemisinin ( ART ) telah dipilih sebagai obat utama karena efektif dalam mengatasi plasmodium yang resisten dengan pengobatan. Selain itu juga bekerja membunuh plasmodium dalam semua stadium termasuk gametosit. Juga efektif terhadap semua spesies. Pengobatan Golongan artemisin Nama obat Kemasan/tablet/cap dosis 1. Artesunat Oral : 50mg/200mg
Injeksi im/iv : 60 mg/amp
Hari I : 2 mg/kg BB, 2x sehari, hari II-V: dosis tunggal. 2,4 mg/kg BB hari I; 1,2 mg/kg/hari minimal 3 hari/ bisa minum oral.
Suppositoria : 100/200mg/sup
1600 mg/3 hari atau 5 mg/kg/12 jam.
2. artemeter Oral : 40 mg/50 mg
Injeksi 80mg/amp 4 mg/kg dibagi 2 dosis hari I; 2 mg/kg/hari untuk 6 hari 3,2 mg/kg BB pada hari I; 1,6 mg/kg selama 3 hari/bisa minum oral
3. artemisinin Oral 250 mg
Suppositoria; 100/200/300/400/500mg/supp 20 mg/kg dibagi 2 dosis hari I;10 mg/kg untuk 6 hari 2800mg/3 hari; yaitu 600mg dan 400mg hari I dan 2x400 mg 2 hari berikutnya.
4. Dihidroartemisinin Oral ; 20/60/80 mg
Supppositoria : 80 mg/sup 2mg/kg BB/ dosis 2x sehari hari I dan 1x sehari 4 hari selanjutnya.
5. artheether Injeksi im: 150mg/amp arteether ( artemotil ): 4,8 dan 1,6 mg/kg 6 jam kemudian dan hari I; 1,6 mg/kg 4 hari selanjutnya
I. Infeksi plasmodium vivax atau ovale a. daerah sensitif klorokuin : klorokuin basa 150mg : hari I : 4 tablet + 2 tablet (6 jam kemudian) hari II dan III : 2 tablet atau hari I dan II : 4 tablet hari III : 2 tablet terapi radikal : ditambah primakuin 1x15mg selama 14 hari. b.daerah resisten klorokuin kina 3x400-600 mg selama 7 hari terapi radikal : ditambah primakuin 1x15mg selama 14 hari.
II. Infeksi P.falciparum ringan/sedang, infeksi campur P.falciparum dan P.vivax Artemisin Hari I : 4 tablet Hari II : 4 tablet Hari III : 4 tablet Amodiaquin Hari I : 4 tablet Hari I I : 4 tablet Hari III : 2 tablet Klorokuin basa 150 mg : Hari I : 4 tablet + 2 tablet Hari II : 2 tablet Hari III : 2 tablet atau Hari I : 4 tablet Hari II : 4 tablet Hari III : 2 tablet Bila perlu ditambah terapi radikal : ditambah primakuin 45mg (3tablet)(dosis tunggal),infeksi campur :primakuin 1x15mg selama 14 hari; bila resisten dengan Pengobatan tersebut : SP 3 tablet (dosis tunggal) atau kina sulfat 3x400-600mg/hari selama 7 hari.
III. Malaria berat Artesunat iv/im2,4mg/kgbb diberikan pada jam ke-0,12,24 dilanjutkan satu kali perhari. Drip kina HCL 500 mg (10mg/kgbb) dala 250-500 ml D5% diberikan dalam 6 sampai 8 jam(maksimal 2000mg) Pengobatn dengan kinadapat dikombinasikan dengan tetrasiklin 94mg/kgbb diberikan 4 kali sehari atau doksisiklin 3 mg/kgbb sekali sehari.
PENCEGAHAN Dianjurkan untuk memperhatikan tindakan pencegahan untuk menghindari diri dari gigitan nyamuk yaitu dengan cara : 1. Tidur dengan kelambu sebaiknya dengan kelambu impregnated ( dicelupkan peptisida : pemethrin atau deltamethrin ). 2. Menggunakan obat pembunuh nyamuk ( mosquitoes repellents) : gosok, spray, asap, elektrik. 3. Mencegah berada di alam bebas dimana nyamuk dapat menggigit atau harus memakai proteksi ( baju lengan panjang, kaus/stocking . 4. Memproteksi tempat tinggal/ kamar tidur dari nyamuk dengan kawat anti nyamuk.
Plan Diagnosis : malaria berat Pengobatan : Pro transfusi 3 kolf PRC IVFD NaCL : D5% 2 : 1 20 tpm Ranitidin 2 x 50 mg i.v. Artesunat 2 x II vial i.v. diberikan pada jam ke-0,12, dan 24 Primakuin 1 x III tab p.o. selanjutnya 1 x 1 tab p.o. Parasetamol 3 x 500 mg p.o.
Pendidikan : Dilakukan kepada keluarga pasien tentang gejala malaria,komplikasiserta pencegahannya.