Anda di halaman 1dari 15

Asuhan Keperawatan Pada

Klien Dengan Karsinoma Buli-Buli


A. Tinjauan Teori
I Pengertian
Tumor buli-buli adalah tumor yang didapatkan pada buli-buli.
II Insiden
Terjadi 3 kali lebih besar laki-laki daripada perempuan, buli-buli
lebih sering dijangkiti kanker dari pada organ yang lain pada alat
perkemihan.
III Klasifikasi
1. Staging dan Klasifikasi
Klasifikasi DK! "#SDI"#, $!%TT dengan modifikadsi ST&'()
"#&S*#+ untuk menentukan operasi atau obser,asi.
1- T . /embesaran lokal tumor primer ditentukan melalui0 pemeriksaan
klinik, urografi, 1ysto1opy, pemeriksaan bimanual di ba2ah anestesi
umum dan biopsi atau trans urethral reseksi.
3- ( . /embesaran se1ara klinis untuk pembesaran kelenjar limfe,
pemeriksaan klinis, lympgrafi, urografi dan operati,e.
3- " . "etastase jauh termasuk pembesaran kelenjar limpe yang jauh,
pemeriksaan klinis,thora4,forto dan test biokimia.
3, Tipe dan lokasi
Tipe tumor didasarkan pada tipe sel, tingkat analasia dan in,asi.
1- !fidermoid 5a, kira-kira 67 neoplasma buli-buli s8uamukosa sel,
anaplastik, in,asi yang dalam dan 1epat metastasenya.
3- #deno 5a, sangat jarang dan sering mun1ul pada bekas ura1hus.
3- &habdomiyo sar1oma, sering terjadi pada anak laki-laki 9adole1ent-,
infiltrasi, metastase 1epat dan biasanya fatal.
:- /rimery malignant lympoma, neuritriboma dan pheo1hroma1ytoma,
dapat menimbulkan serangan hi pertensi selama ken1ing.
6- 5a daripada kulit, melanoma,lambung, paru dan mama mungkin
mengadakan metastase ke buli-buli, in,asike buli-bili
olehendometriosis dapat terjadi.
I; /atofisiologi
5a. <uli-<uli
lserasi 'klusi retery
/el,i1 &enal
"etastasis
1
Infeksi=
"asalah Kep.
- )g. &asa (yaman0
suhu tubuh
- Infeksi=
- &esiko Infeksi
&efluks
*idronephrosis
"asalah Kep0
- )g. rasa nyaman0
nyeri
- Kurang
/engetahuan
In,asi =
&etensio rine
"asalah Kep.0
- )g. !liminasi0
I
;. /enatalaksanaan
a. /emeriksaan /enunjang
1- +aboratorium
- *b. &endah karena kehilngandarah, infeksi, uremia,mi1ros hematuria.
- +eukositosis bila terjadi infeksi sekunder dan terdapat pus dan ba1teri
dalam urine.
- &>T normal
- +ympphopenia 9 ( . 1:?@-3?3@-
3- &adiologi
- !41retory urogram biasanya normal, tapi mungkin dapat menunjukkan
tumornya.
- &etrogred 1ystogram dapat menunjukkan tumor.
- >ra1tionet 1ystogram adanya in,asi tumor dalam dinding buli-bili.
- #ngograpi untuk mengetahui adanya metastase le2at pembulu
lymphe.
3- 5ysto1opy dan <iopsi
- 5ysti1opy hampir selalu menghasilkan tumor.
- <iopsi daripada lesi selalu dikerjakan se1ara rutin
:- 5ystologi
- /enge1atan siemanA papani1elaou pada sidimen urine terdapat
transisional sel daripada tumor.
3
b. Therapi
1- 'perasi
3- &adioterapy
- Diberikan pada tomor yang radiosensitif seperti undifferentiated pada
grade III dan I; dan stage <3-5.
- &adiasi diberikan sebelum operasi selama 3-: minggu, dosis 3@@@-
:@@@ rads. /enderita die,aluasi 3-: minggu dengan inter,al
1ystos1opy, foto thoraks dan I;/, kemudian B minggu setelah radiasi
diren1anakan operasi. /ost operasi radiasi tambahan 3@@@-3@@@ &ads
selama 3-3 minggu.
3- 5hemotherapy
'bat-obat anti kanker0
- 5itral, 6 flouro urasil
- Tophi1al 1hemoterapy yaitu Thi1- tepa, 1hemotherapi merupakan
paliattif. 6 C >+'&'&#5D+ 96->- dan do4orubi1in 9andriamy1in-
merupakan bahan yang sering dipakai. Thiotepa dapat dimasukkan ke
dalam buli-buli sebagai pangobatan topikal. Klien dibiarkan menderita
dehidrasi E-13 jam sebelum pengobatan dengan theotipa dan obat
dibiarkan dalam buli-buli selama 3 jam.
;I /rognosis
/enemuan dan pemeriksaan dini, prognosisnya baik, tetapi bila
sudah lama dan adanya metastase ke organ lain lebih dalam dan lainnya
prognosisnya jalek.
;II. Komplikasi
- Infeksi se1under bila tumor mengalami ul1erasi
- &etensio urine bila tumor mengadakan in,asi ke bladder ne1k.
- *ydronefrosis oleh karena bladder mengalami oklusi.
A. KON!P K!P!"A#ATAN
$. Pengkajian
a. Identitas
<uli-buli adalah organ yang paling sering dijangkiti pada alat
perkemihan. /ria 3 kali lebih banyak terjangkit daripada perempuan,
tumor multiple lebih sering, kira-kira 367 klien mempunyai lebih dari
satu lesi pada satu kali dibuat diagnosa.
b. &i2ayat kepera2atan
Keluhan penderita yang utama adalah mengeluh ken1ing darah yang
intermiten, merasa panas 2aktu ken1ing. "ereka ingin ken1ing
terutama pada malam hari dan pada fase selanjutnya sukar ken1ing,
nyeri suprapubik yang konstan, panas badan dan merasa lemah, nyeri
3
pinggang karena tekanan syaraf dan nyeri satu sisi karena
hidronephrosis.
1. /emeriksaan fisik dan klinis
Inspeksi0 tampak ken1ing 2arna merah 1ampur darah, pembesaran
suprapubik bila tumor sudah besar.
/alpasi0 teraba tumor 9masa- suprapubi1, pemeriksaan bimanual
teraba =..pada dasar buli-buli dengan bantuan general anestesi baik
saat ;T atau &T.
d. /emeriksaan penunjang.
II. Peren%anaan
1. 5emasAtakut berhubungan dengan situasi krisis 9kanker-, perubahan
kesehatan, sosial ekonomi, peran dan fungsi bentuk interaksi,
persiapan kematian, perpisahan dengan keluarga ditandai dengan
peningkatan tegangan, kelelahan, mengekspresikan ke1anggungan
peran, perasaan tergantung, tidak adekuat kemampuan menolong diri,
stimulasi simpatetik.
Tujuan0
- Klien dapat mengurangi rasa 1emasnya.
- &ileks dan dapat melihat dirinya se1ara obyektif.
- "enunjukkan koping yang efektif serta mampu berpartisipasi dalam
pengobatan.
I(T!&;!(SI &#SI'(#+
a. Tentukan pengalaman klien
sebelumnya terhadap penyakit
yang dideritanya.
b. <erikan informasi tentang
prognosis se1ara akurat.
1. <eri kesempatan pada klien
untuk mengekspresikan rasa
marah , takut dan beri informasi
dengan emosi 2ajar dan
ekspresi yang sesuai.
d. $elaskan pengobata, tujuan,
dan efek samping. <antu klien
mempersiapkan diri dalam
pengobatan.
e. 5atat 1oping yang tidak efektif
seperti kurang interaksi sosial,
ketidakberdayaan dan lain-lain.
f. #njurkan untuk
a. dapat memberikan dasar untuk
penyuluhan dan menghindari
adanya duplikasi.
b. Dapat memahami proses
penyakitnya.
1. Dapat menurunkan ke1emasan
dan ketegangan.
d. "embantu klien dalam
memahami kebutuhan untuk
pengobatan dan efek
sampingnya.
e. "engetahui dan menggali pola
koping dan dapat memberikan
solusinya.
f. #gar memperoleh dukungan dari
:
mengembangkan interaksi
dengan suppor sistem
g. <erikan lingkungan yang
tenang dan nyaman.
h. /ertahankan kontak dengan
klien, bi1ara dan berilah
sentuhan.
orang yang terdekat.
g. ntuk beri kesempatan agar
merenung dan istirahat.
h. "endapatkan keper1ayaan
bah2a dirinya ditolong.
3. (yeri 9akut- berhubungan dengan proses penyakitnya
9penekananAkerusakan jaringan syaraf, infiltrasi sistem suplay syaraf,
obstruksi jalur syaraf, inflamasi-, efek samping theraoi kanker ditandai
dengan klien mengatakan nyeri, sulit tidur, tidak mampu memusatkan
perhatian, ekspresi nyeri, kelemahan.
Tujuan0
- Klien mampu mengontrol nyeri melalui akti,itas.
- "elaporkan nyeri yang dialaminya.
- "engikuti program pengobatan.
- "endemonstrasikan teknik relaksasi dan pengalihan rasa nyeri melalui
akti,itas yang mungkin.
I(T!&;!(SI &#SI'(#+
a. Tentukan ri2ayat nyeri, lokasi,
durasi dan intensitasnya.
b. !,aluasi therapi0 pembedahan,
kemoterapi, radiasi, bioterapi,
ajarkan pada klienAkeluarga 1ara
menghadapinya
1. "enganjurkan teknik penangan
stress 9teknik rekaksasi,
,isualisasi, bimbingan-, dan
berikan sentuhan terauphitik.
d. <eri pengalihan seperti reposisi
dan akti,itas yang
menyenangkan seperti
mendengarkan radio dll.
e. <eri pengobatan bila perlu.
f. Diskuskan dengan tim kes.
untuk menangani nyeri.
g. <eri analgesik sesuaio indikasi.
a. Dapat memberikan informasi
yang diperlukan untuk
meren1anakan asuhan.
b. ntuk mengetahui efekti,itas
therapi.
1. "eningkatkan kontrol diri atas
efek samping dengan
menurunkan ansietas dan
stress.
d. "eningkatkan kenyamanan
dengan mengalihkan
perhatianklien dari rasa nyari.
e. ntuk mengetahui efekti,itas
penanganan nyeri .
f. #gar therapi tepat sasaran.
g. ntuk mengatasi nyeri.
3. Kurangnya penetahuan tentang penyakit, prognosis dan pengobatan
sesuai dengan kurangnya informasi, missinterprestasi dan
keterbatasan kognitif ditandai dengan seringnya bertanya, menyatakan
6
masalahnya, pernyataan miskonsepsi, tidak akurat dalam mengukuti
intruksiApen1egahan komplikasi.
Tujuan0
- Klien dapat mengatakan se1ara akurat tentang diagnosis dan
pengobatan pada tingkatan siap.
- "engikuti prosedur dengan baik dan menjelaskan tentang alasan
mengikuti prosedur tersebut.
- "empunyai inisiatif dalam perubahan gaya hidup dan berpartisipasi
dalam pengobatan.
- <ekerjasama dengan pemberi informasi.
I(T!&;!(SI &#SI'(#+
a. "engulang pengertian tentang
diagnoasa, pengobatan dan
akibatnya.
b. Tentukan persepsi klien tentang
kanker dan pengobatabnnya,
1eritakan pada klien tentang
pengalaman klien lain yang
menderita kanker.
1. <eri informasi yang akurat dan
faktual. $a2ab pertanyaan
spesifik, hindarkan informasi
yang tidak informasi.
d. <erikan bimbingan kepada
klienAkeluarga sebelum
mengikutu prosedur
pengobatan, therapi yang lama,
komplikasi. $ujurlah pada klien.
e. #njurkan pada klien untuk
memberikan umpan balik ,erbal
dan mengoreksi miskonsepsi
tentang penyakitnya.
f. &e,ie2 klienAkeluarga tentang
pentingnya status nutrisi yang
optimal.
g. #njurkan pada klien untuk
mengkaji membran mukosa
mulutnya se1ara rutin,
perhatikan adanya erutema.
h. #njurkan klien memelihara
kebersihan kulit dan rambut.
a. "enghindari adanya duplikasi
dan pengulangan terhadap
pengetahuan klien.
b."emungkinkan dilkukan
pembebnran terhadap kesalahan
persepsi dam konsepsi serta
kesalahan pengertian.
1."embantu klien dalam memahami
proses penyakit.
d."embantu klien dan keluarga
dalam membuat keputusan
pengobatan.
e."engetahui sampai sejauh
manakah pemahaman klien
Akeluarga mengenai penyakit klien.
f. "eningkatkan pengetahuan
klienAkeluarga mengenai nutrisi
yang adekuat.
g."engkaji mengembangan proses
Cproses penyembuhan dan tanda-
tanda infeksi serta masalah dengan
kesehatan mulut yang dapat
mempengaruhi intake makanan dan
minuman.
h. "eningkatkan integritas kulit dan
kepala.
:.)angguan nutrisi 9kurang dari kebutuhan tubuh- berhubungan dengan
hipermetabolik yang berhubungan dengan kanker, konsekuensi
B
khemoterapi, radiasi, pembedahan 9anoreksia, iritasi lambung, kurangnya
rasa ke1ap, nausea-, emosional distress, fatigue, ketidakmampuan
mengontrol nyeri ditandai dengan klien mengatakan intake tidak adekuat,
hilangnya rasa ke1ap, kehilangan selera, berat badan turun sampai 3@7
atau lebih di ba2ah ideal, penurunan masa otot dan lemak subkutan,
konstipasi, abdominal 1ramping.
Tujuan0
- Klien menunjukkan berat badan yang stabil, hasil lab. (ormal dan tidak
ada tanda malnutrisi.
- "enyatakan pengertiannya terhadap perlunya intake yang adekuat.
- <erpartisipasi dalam penetalaksanaan diet yang berhubungan dengan
penyakitnya.
I(T!&;!(SI &#SI'(#+
a."onitor intakemakanan setiap
hari,apakah klien makan sesuai
dengan kebutuhan.
b. Timbang dan ukur berat badan,
ukuran tri1ep serta amati
penurunan berat badan.
1. Kaji pu1at, penyembuhan luka
yang lama dan pembesaran
kelenjar paritis.
d. #njurkan klien untuk
mengkonsumsi makanan tinggi
kalori dengan intake 1airan yang
adekuat. #njurkan pula makanan
ke1il untuk klien.
e. Kontrol faktor lingkungan seperti
bau atau bising. *indarkan
makanan yang terlalu manis,
berlemak dan pedas.
f. 5iptakan suasana makan yang
menyenangkan misalnya makan
bersama teman atau keluarga.
g. #njurkan teknik relaksasi,
,isualisasi, latihan moderate
sebelum makan.
h. #njurkan komunikasi terbuka
tentang problem anoreksia yang
dialami klien.
i. Kolaboratif
j. #mati studi laboratprium seperti
total limposit, serum transferin dan
albumin.
k. <erikan penggobatan sesuai
a. "emberikan informasi tentang
status giFi klien.
b. "emberikan informasi tentang
penambahan dan penurunan
berat badan klien.
1. "enunjukkan keadaan giFi klien
sangat buruk.
d. Kalori merupakan sumber energi
e. "en1egah mual dan muntah,
distensi berlebihan, dispepsia
yang menyebabkan penurunan
nafsu makan serta
mengurangistimulus berbahaya
yang dapat meningkatkan
ansietas.
f. #gar klien merasa seperti
berada di rumah sendiri.
g. ntuk menimbulkan perasaan
ingin makanAmembangkitkan
selera makan.
h. #gar dapat diatasi se1ara
bersama-sama 9dengan ahli giFi,
pera2at dan klien-.
i. nrtuk mengetahuiAmenegakkan
terjadinya gangguan nutrisi
sebagai akibat perjalanan
penyakit, pengobatan dan
pera2atan terhadap klien.
j. "embantu menghilangkan
gejala penyakit, efek samping
dan meningkatkan status
kesehatan klien.
G
dengan indikasi.
l. /henotiasin, antidopaminergi1,
1orti1osteroids, ,itamin khususnya
#,D,! dan <B, antasida.
m. /asang pipa nasogastrik untuk
memberikan makanan se1ara
interal, imbangi dengan infus.
k. "empermudah intake makanan
dan minuman dengan hasil yang
maksimal dan tepat sesuai
kebutuhan.
l. !fektifitas therapi
m. #gar intake makanan dan 1airan
adekuat.
6. &esiko tnggi kerusakan membran mukaosa mulut berhubungan
dengan efek samping kemotherapi dan radiasaiAradiotherapi.
Tujuan0
- "embran mukosa tidak menunjukkan keruisakan, terbatas dari
inflamasi dan ul1erasi.
- Klien mengungkapkan faktor penyebab se1ara ,erbal.
- Klien mampu mendemonstrasika teknikmempertahankan Amenjaga
kebersihan rongga mulut.
I(T&;!(SI &#SI'#(#+
a. Kaji kesehatan gigi dan mulut
pada saat pertemuan dengan
klien se1ara periodik.
b. Kaji rongga mulut setiap hari,
amati perubahan mukosa
membran, #mati tanda terbakar
di mulut, perubahan suara, rasa
ke1ap, kekentalan ludah.
1. Diskusikan dengan klien tentang
metode pemeliharaan oral
hygine.
d. Intruksikan perubahan pola diet
misalnya hindari makanan
panas, pedas, asam dan
makanan yang keras.
e. #mati dan jelaskan pada klien
tentang tanda sumber infeksi
oral.
f. Kolaboratif.
g. Konsultasi dengan dokter gigi
sebelum kemotherapi.
h. <erikan obat sesuai indikasi,
analgesik, topikal lidokain,
antimikrobal mouth2ash.
i. /reparation.
j. Kultur oral.
a. "engkaji perkembangan proses
penyembuhan dan tanda-tanda
infeksi memberikan informasi
penting untuk mengembangkan
ren1ana kepera2atan.
b. "asalah dengan kesehatan
mulut dapat mempengaruhi
pemasukan makanan dan
minuman.
1. "en1ari alternatif lain mengenai
pemeliharaan mulut dan gigi.
d. "en1egah rasa tidak nyaman
dan iritasi lebih lanjut pada
membran mukosa.
e. #gar klien mengetahui dan
segera memberitahu bila ada
tanda-tanda tersebut.
f. "eningkatkan kebersihan dan
kesehatan gigi dan guFi.
g. TindakanAtherapi yang dapat
menghilanhkan nyerri,
menangani nyeri dalam rongga
mulut Ainfeksi sistemik.
h. ntuk mengetahui jenis kuman
sehingga dapat diberikan therapi
antibiotik yang tepat.
E
B. &esiko tinggi infeksi berhubungan dengan tidak adekuatnya
pertahanan tubuh sekunder dan sistimimun 9efek
khemetherapiAradiasi-, malnutrisi, prosedur in,asif.
Tujuan0
- Klien mampu mengidentifikasi dan berpatisipasi dalam tindakan
pen1egahan infeksi.
- Tidak menunjukkan tanda-tanda infeksi.
I(T!&;!(SI &#SI'(#+
a. 5u1i tangan sebelum melakukan
tindakan. /engunjungAkeluarga
dianjurkan hal yang sama.
b. $aga persona lhigine klien
dengan baik.
1. "onitor temperatur.
d. Kaji semua sistem untuk
memonitor adanya tanda-tanda
infeksi.
e. *indarkanAbatasi prosedur
in,asif dan jaga aseptif
prosedur.
f. Kolaboratif
g. "onitor 5<5, %<5, granulosit,
platelets.
h. <erilah antibiotik sesuai indikasi.
a. "en1egah terjadinya infeksi
silang.
b. "enurunkan atau mengurangi
adanya organisme hidup.
1. /eningkatan suhu merupakan
tanda terjadinya infeksi.
d. "en1egah atau mengurangi
terjadinya infeksi.
e. "en1egah terjadinya infeksi.
f. Segera dapat diketahui apabila
terjadi infeksi.
g. #danya indikasi yang jelas
sehingga antibiotik yang
diberikan dapat mengatasi
organisme penyebab infeksi.
h. "enghilangkanAmengurangiinfe
ksi.
G. &esiko tinggi gangguan fungsi seksual berhubungan dengan defisit
pengetahuanAketrampilan tentang alternatif respon terhadap transisi
kesahatan, penurunan fungsiAstruktur tubuh, dampak pengobatan.
Tujuan0
- Klien dapat mengungkapkan pengertiannya terhadap efek kanker dan
therapi terhadap seksualitas.
- "emperhatikan akti,itas seksual dalam batas kemampuan.
I(T!&;!(SI &#SI'(#+
a. Diskusikan dengan
klienAkeluarga tentng proses
seksualitas dan reaksi serta
hubungan nya dengan
penyakitnya.
b. <erikan ad,ise tentang akibat
pengobatan terhadap
seksualitasnya.
1. <erikan pri,asi kepada klien dan
a. "eningkatkan ekspresi
seksuakitas dan meningkatkan
komunikasi terbuka antara klien
dengan pasangannya.
b. "embantu klien dalam
mengatasi masalah seksual yang
dihadapi.
"emberikan kesempatan
padaklien dan pasangannya
?
pasangannya. Ketuk
pintusebelum masuk.
untuk merngekspresikan
perasaan dan keinginan se1ara
2ajar,
E. &esiko tinggi kerusakan integritas kulit berhubungan dengan efek
radiasi dan kemotherapi, defisit imunologik, penurunan intake nutrisi
dan anemia.
Tujuan0
- Klien dapat mengidentifikasi inter,ensi yang berhubungan dengan
kondisi spesifik.
- <erpartisipasi dalam pen1egahan komplikasi dan per1epatan
penyembuhan.
I(T!&;!(SI &#SI'(#+
a. Kaji integritas kulit untuk melihat
adanya efek samping therapi
kanker, amati penyembuhan
luka.
b. #njurklan klien untuk tidak
menggaruk bagian yang gatal.
1. bah posisi klien se1ara teratur.
d. <erikan ad,ise pada klien untuk
menghindari pemakaian 1ream
kulit, minyak, bedak tanpa
rekomendasi dokter.
a. "emberikan informasi untuk
peren1anaan asuhan dan
mengembangkan identifikasi
a2al terhadap perubahan
integritas kulirt.
b. "enghindari perlukaan yang
dapat menimbulkan infeksi.
1. "enghinfdari penekanan yang
terus menerus pada suatu
daerah tertentu.
d. "en1egah trauma berlanjut
pada kulit dan produk yang
kontra indikatif.
?. &esiko tinggi kurangnya ,olume 1airan berhubungan dengan output
yang tidak normal 9,omiting, diare-, hipermetabolik, kurangnya intake.
Tujuan0
Klien menunjukkan keseimbangan 1airan dengan tanda ,ital normal,
membran mukosa normal, turgor kulit bagus, 1apilarry ferill normal,urine
output nortmal.
I(T!&;!(SI &#SI'(#+
a. "onitor intake dan output
termasuk keluaran yang tidak
normal seperti emesis, diare,
dranase luka,. *itang
keseimangan selama 3: jam.
b. Timbang berat badab jika perlu.
1. "onitor ,ital signs, e,aluasi
pulse peripheral, 1apilary refil.
d. Kaji turgor kulit dan keadaan
membran mukosa. 5atat
a. pemasukan oral yang tidak
adekuat dapat
menyebabkanhipo,olemia.
b. Dengan monotor berat badan
dapat diketahui bila tidak ada
keseimbangan.1airan.
1. Tanda-tanda hipo,olemik
segera diketahui dengan
adanya takikardi,, hipotensi dan
peningkatan suhu tubuh dengan
1@
keadaan kehauasan pada klien.
e. #njurkan intake 1airan sampai
3@@@ ml perhari sesuai
kebutuhan klien.
f. 'bser,asi kemungkinan
perdarahan seperti perlukaan
membran mukosa, luka bedah,
adanya ekimosis dan pethekie.
g. *indarkan trauma dan tekanan
yang berlebihan pada luka
bedah.
h. Kolaboratif.
i. <erikan 1airabn I; bila
diperlukan.
j. <erikan therapi antiseptik.
k. "onitor hasil laboratorium.
dehidrasi.
d. Dengan mengetahui tanda-tanda
dehidrasi dapat men1egah
terjadinya hipo,olemia.
e. memenuhi kebutuhan 1airan
yang kurang.
f.Segera diketahui adanya
perubahan keseimbangan
,olume 1airan.
g."en1egah terjadinya perdarahan.
h."emenuhi kebutuhan 1airan.
i."en1egah Amenghilangkan mual
dan muntah.
j."engetahui perubahan yang
terjadi.
k. "enunjang ketepatan therapi.
DA&TA" P'TAKA
Dongoes 93@@@-, Asuhan Keperawatan, !)5. $akarta
!liFabeth.$.5. 93@@@-. Patofisiologi. !)5. $akarta.
>K#. 91?EE-. Ilmu bedah dan Teknik Operasi. <aratajaya->K#.
Surabaya.
+inda $ual. 93@@@-. Dokumentasi Proses Keperawatan. !)5. $akarta.
Soelarso, 9 -. Urologi. !)5. $akarta.
11
#(#+IS# D#T#
T)+ D#T# !TI'+')I "#S#+#* TTD
E $uli
3@@3
S0 K4. "engatakan
nyeri pada kaki
sampai pinggang
kiri.
'0 /ostur tidak
biasanya 9kaki
ditarik ke
abdomen-. S1ala
nyeri E
S K4. "engatakan
sudah 1@ hari
lebih 1ateter
belum diganti.
'0 Kateter dipasang
sejak tanggal
Suhu tubuh 3B,G
,kateter nampak
bersih.
S0K4.-
'0#lat genetalia
sering terpasang
'klusi retery /el,i1
&enal

&efluks

*idronefrosis

nyeri
<enda asing

%aktu lama

"edia
perkembangbiakan
mi1ro organisme

infeksi
pemasangan 5ateter

/enurunan >ungsi
)g. rasa
nyaman0
nyeri.
&esiko
terjadinya
infeksi
)g. >ungsi
seksualitas
13
1ateter sejak :
bulan yang lalu.

Seksual

)g. >ungsi Seksual


(ama klien0
(o. &eg. 0
DI#)('S# K!/!&#%#T#( 9berdasarkan prioritas-
1. )g. &asa nyaman 0 nyeri bAd proses penyakitnya 9penekanan
Aperusakan jaringan infiltrasi suplai syaraf, obstruksi jalur syaraf,
inflamasi- ditandai dengan posisi tubuh tidak seperti biasanya 9kaki
ditarik keabdomen-.
3. &esiko infeksi bAd pemasangan 1ateter sejak 1@ hr. yang lalu dan tidak
adekuatnya pertahan tubuh.
3. )g. >ungsi seksualitas bAd pemasangan 1ateter, penggunaan kateter
91ukup lama- sejak : bulan yang lalu.
&!(5#(# TI(D#K#( K!/!&#%#T#(
T
)
+
DI#)('S#
K!/.
&!(5#(# TI(D. &#SI'(#+ "*S
E
$ul
i
@3
D4.1
Tujuan0
1. "elaporka
n nyerinya.
3. "endemon
strasikan
teknik
relaksasi
13
dan
pengalihan
rasa nyeri
melalui
mendengar
kan radio.
3. "engukuti
program
pengobata
n.
K*0
1. K4.
"engataka
n nyeri
berkurang.
3. S1ala nyeri
H 6.
3. K4.
"endemon
trasikan
teknik
relaks.
:. Setuju
untuk
operasi.
D4. 3
Tujuan0
1. K4. Ikut
berpartisip
asi
dlm.pen1eg
ahan
infeksi.
3. Tidak
menunjukk
an
tanda,gelal
a infeksi
K*0
1. Kateter
lama dioff
dan diganti
kateter
baru.
3. Sh. Tubuh
1:
3B-3G,3 5
D4. 3
Tujuan0
1. K4. Dapat
mengungk
apkan efek
kanker dan
pemasang
an kateter
thd. pe
fgs.
Seksualitas
3. "emperhat
ikan
akti,itas
seks. Dlm
batas
kemampua
n.
K*0
1. K4.Ipasan
gannya
mengataka
n keb.
Se4nya
terpenuhi.

16

Anda mungkin juga menyukai