PROGRAM PASCASARJANA
UNIVERSITAS UDAYANA
DENPASAR
2011
TESIS
PROGRAM MAGISTER
PROGRAM STUDI TEKNIK MESIN
PROGRAM PASCASARJANA
UNIVERSITAS UDAYANA
DENPASAR
2011
PROGRAM MAGISTER
PROGRAM STUDI TEKNIK MESIN
PROGRAM PASCASARJANA
UNIVERSITAS UDAYANA
DENPASAR
2011
Lembar Pengesahan
Pembimbing I.
Pembimbing II.
Mengetahui,
Direktur
Program Pascasarjana
Universitas Udayana
Anggota
1.
2.
3.
4.
NAMA
NIM
: 0991961001
Dengan ini menyatakan bahwa karya ilmiah Tesis ini bebas plagiat. Apabila di
kemudian hari terbukti terdapat plagiat dalam karya ilmiah ini, maka saya
bersedia menerima sanksi sesuai peraturan Mendiknas RI No. 17 tahun 2010 dan
perundang-undangan yang berlaku.
perkenankanlah
penulis
memanjatkan
puji
syukur
kehadapan Ida Sang Hyang Widhi Wasa/ Tuhan Yang Maha Esa, karena hanya
atas asung wara nugraha-Nya/karunia-Nya, tesis ini dapat diselesaikan.
Pada kesempatan ini perkenankanlah penulis mengucapkan terima kasih
yang sebesar-besarnya kepada Prof. Dr. Ir. I Gusti Bagus Wijaya Kusuma,
pembimbing I yang dengan penuh perhatian telah memberikan dorongan,
semangat, bimbingan, dan saran selama penulis mengikuti program magister,
khususnya dalam penyelesaian tesis
yang telah memberikan masukan, saran, sanggahan, dan koreksi sehingga tesis ini
dapat terwujud seperti ini.
Pada kesempatan ini penulis menyampaikan ucapan terima kepada Ibu dan
Ayah yang telah mengasuh dan membesarkan penulis, dan Tutarani yang telah
membantu dalam proses penulisan tesis ini. Akhirnya penulis sampaikan terima
kasih kepada teman-teman angkatan pertama Program Magister Program Studi
Teknik Mesin Program Pascasarjana Universitas Udayana yang telah memberikan
dukungan dan bantuan kepada penulis dalam menyelesaikan tesis ini.
Semoga Ida Sang Hyang Widhi Wasa/ Tuhan Yang Maha Esa selalu
melimpahkan rahmat-Nya kepada semua pihak yang telah membantu pelaksanaan
dan penyelesaian tesis ini.
Abstrak
PROSES TREATMENT DENGAN MENGGUNAKAN NaOCl DAN H2SO4
UNTUK MEMPERCEPAT PEMBUATAN BIOETANOL DARI LIMBAH
RUMPUT LAUT JENIS EUCHEUMA COTTONII
Terbatasnya sumber energi fosil perlu diupayakan dengan pembuatan
energi alternatif dalam mengatasi masalah energi di Indonesia. Provinsi Bali
memiliki potensi pengembangan rumput Jenis Eucheuma cottonii dengan baik.
Namun tidak semua hasil panen rumput laut dapat dimanfaatkan, karena ada
rumput laut yang menjadi limbah. Limbah rumput laut tersebut dimanfaatkan
sebagai bahan baku pembuatan bioetanol karena memiliki kandungan karbohidrat
yang cukup tinggi. Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis laju
fermentasi limbah rumput laut jenis Eucheuma cottonii untuk setiap variasi pretreatmet, treatment, dan variasi penambahan ragi, agar dapat dijadikan studi awal
pengembangan energi alternatif yang ramah lingkungan dan terbaharukan.
Perendaman menggunakan air, delignifikasi dengan NaOCl dengan Variasi
campuran 0,25%, 0,50% dan 0,75%, perendaman dengan konsentrasi H2SO4 0,5%
dan fermentasi dengan variasi perbandingan 1: 0,0015; 1: 0,003; 1: 0,0045; 1: 0,006
dan 1: 0,0075 untuk setiap kilogram limbah Eucheuma cottonii dan setiap kilogram
ragi, serta waktu fermentasi dari 3, 6 dan 9 hari. Sebagai pembanding adalah
treatment yang sama, tetapi tanpa H2SO4.
Kadar alkohol tertinggi yang dihasilkan 14,0% denngan waktu fermentasi enam
hari, laju fermentasi tertinggi 4,4% per hari dengan waktu fermentasi tiga hari,
dan volume bioetanol terbanyak 274,2 ml dengan waktu fermentasi 9 hari. Hal ini
diperoleh dari satu kilogram limbah rumput laut jenis Eucheuma cottonii
diproses secara delignifikasi dengan konsentrasi NaOCl 0,5% dimana hanya
sebagian kecil selulosa yang larut. Kemudian treatment secara fisika, dimana saat
perendaman limbah Eucheuma cottonii dengan larutan H2SO4, larutan tersebut
masuk ke jaringan yang menyebabkan limbah bersifat asam, membuat ragi
banyak yang mati sehingga fermentasi tidak berjalan dengan baik. Semakin
banyak ragi yang ditambahkan maka kadar alkohol yang dihasilkan semakin
tinggi karena bakteri yang mengurai glukosa menjadi bioetanol semakin banyak,
tapi pada penambahan ragi 7,5 gr cenderung turun karena raginya banyak yang
mati saat proses fermentasi.
Mempercepat proses pembuatan bioetanol dilakukan dengan cara setiap
kilogram limbah rumput laut Eucheuma cottonii diproses secara delignifikasi dengan
konsentrasi NaOCl 0,5% , treatment secara fisika, fermentasi dengan penambahan dua
butir ragi (0,006 kg), dengan waktu fermentasi tiga hari hingga enam hari. Hendaknya
dilakukan penelitian serupa agar diketahui kadar bioetanol yang dihasilkan dari
berbagai jenis limbah rumput laut. Dan juga dilakukan penelitian mengenai proses
pembuatan bioetanol, baik pre-treatment, treatment, maupun fermentasi agar
menghasilkan kadar alkohol yang lebih tinggi dalam waktu yang lebih singkat.
Kata kunci: Bioetanol,ragi,fermentasi,mempercepat proses, limbah Eucheuma
cottonii, NaOCl, H2SO4
Abstract
PROCESS AND TREATMENT BY USING NAOCL AND H2SO4 TO SPEED
DEVELOPMENT BIOETHANOL FROM WASTE OF SEAWEED
EUCHEUMA COTTONII
Due the limited resources of fossil energy, it should been made the
alternative energy sources in addressing energy issues in Indonesia. Bali
Province has the potential development of grass-type Eucheuma cottonii well.
However, not all harvests seaweed can be used, because there is seaweed that
becomes waste. Waste seaweed is used as raw material for bioethanol production
because it has a fairly high carbohydrate content. The purpose of this study was
to analyze the rate of fermentation waste seaweed Eucheuma cottonii for every
variation of pre-treatmet, treatment, and variations of the addition of yeast, that
can be used as the initial study alternative energy development that is
environmentally friendly and renewable.
Soaking with water, delignification with a mixture of NaOCl with 0.25%
variation, 0.50% and 0.75%, soaking with 0.5% H2SO4 concentration and
fermentation with the variation ratio of 1: 0.0015; 1: 0.003; 1: 0.0045: 1: 0.006
and 1: 0.0075 for each kilogram of waste per kilogram of Eucheuma cottonii and
yeast, and fermentation time of 3, 6 and 9 days. As a comparison is the same
treatment, but without H2SO4.
The Generated highest alcohol content is about 14.0% and the highest rate
of fermentation of 4.4% per day. This is obtained from one kilogram of waste
seaweed Eucheuma cottonii delignification processed with 0.5% NaOCl
concentrations where only a small fraction of soluble cellulose. Then treatment in
physics, where Eucheuma cottonii waste time soaking with dilute H2SO4, the
solution into the tissue that causes acidic waste, create a lot of dead yeast so that
fermentation does not go well. The more yeast is added then the resulting alcohol
content higher because the bacteria that breaks down glucose into bioethanol
more and more, but the addition of 7.5 g yeast tends to fall because raginya many
died during the fermentation process. Time of three days of fermentation produces
the highest fermentation rate and fermentation time of six days produced the
highest alcohol content.
The Accelerate process of making bioethanol made by each kilogram of
waste processed seaweed Eucheuma cottonii in delignification with a
concentration of 0.5% NaOCl, treatment in physics, two-point fermentation with
the addition of yeast (0.006 kg), with a fermentation time of three days to six days.
Similar studies should be conducted in order to known levels of bioethanol
produced from various types of waste seaweed different. And also do further
research on the process of making bioethanol, either pre-treatment, treatment,
and fermentation to produce higher levels of alcohol in a shorter time.
Kata kunci: Bioethanol,yeast, fermentation,process increasing, waste of Eucheuma
cottonii, NaOCl, H2SO4
DAFTAR ISI
Halaman
DAFTAR TABEL
Halaman
2.1
5.1
5.2
6.1
6.2
DAFTAR GAMBAR
Halaman
2.1
2.2
2.3
2.4
3.1
3.2
3.3
4.1
4.2
4.3
4.4
4.5
4.6
4.7
Sampel ............................................................................................................. 43
4.8
4.9
5.1
5.2
5.3
5.4
5.5
5.6
5.7
5.8
5.9
5.10
5.11
5.12
5.13
5.14
5.15
5.16
5.17
5.18
5.19
5.20
5.21
5.22
5.23
5.24
6.1
6.2
6.3
6.4
6.5
6.6
6.7
6.8
6.9
6.10
6.11
6.12
6.13
6.14
6.15
6.16