PENGARUH EKSTRAK MENGKUDU TERHADAP KADAR MDA DARAH
DAN AKTIVITAS KATALASE TIKUS DM YANG DIINDUKSI ALOKSAN
Husnil Kadri ABSTRAK Diabetes Melitus (DM) yang tidak terkontrol dengan baik dapat menyebabkan terjadinya stres oksidatif. Stres oksidatif adalah keadaan dimana produksi radikal bebas melebihi kemampuan antioksidan dalam tubuh untuk meredamnya. Produksi radikal bebas yang berlebihan menyebabkan kerusakan oksidatif yang dapat terjadi pada lipid, protein dan D!. "ntuk mengantisipasi efek radikal bebas pada DM dan kemungkinan terjadinya komplikasi, maka diperlukan tambahan antioksidan eksogen. Salah satu tanaman yang mengandung bahan aktif antioksidan adalah mengkudu (Morinda #itrifolia linn). Penelitian ini bertujuan mengetahui pengaruh pemberian ekstrak mengkudu terhadap kadar MD! darah dan akti$itas katalase tikus yang menderita diabetes melitus akibat pemberian aloksan. Penelitian eksperimental ini menggunakan %& ekor tikus putih dengan berat badan &''(&)' gram yang dibagi menjadi tiga kelompok, yaitu kelompok kontrol negatif (hanya diberi makan dan minum), kelompok kontrol positif (makan dan minum,serta diinduksi aloksan), kelompok perlakuan (makan dan minum, diinduksi aloksan, dan diberi ekstrak mengkudu ()'' mg*kg ++*hari) selama %& hari. Data yang diperoleh dianalisa se#ara statistik dengan uji !no$a dengan derajat keper#ayaan ,) -. Hasil penelitian menunjukkan rata(rata kadar MD! darah kelompok kontrol negatif (.,&/%',.&0 nmol*ml), kelompok kontrol positif (),/')',1,% nmol*ml), kelompok perlakuan (.,&/%',.&0 nmol*ml) dan rata(rata akti$itas katalase kelompok kontrol negatif (/,)2'',&00 unit*mg), kelompok kontrol positif (.,,).',.2) unit*mg), kelompok perlakuan (/,1%.',/)% unit*mg). Hasil penelitian tersebut menunjukkan adanya perbedaan yang bermakna pada rata(rata kadar MD! darah dan akti$itas katalase tikus pada ketiga kelompok penelitian (p3',')), sehingga dapat disimpulkan bah4a pemberian ekstrak mengkudu berpengaruh terhadap kadar MD! darah dan akti$itas katalase tikus DM yang diinduksi aloksan. I.PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang dari ekor Pola penyakit di 5ndonesia selama kurun 4aktu /' tahun merdeka telah mengalami perubahan. Penyakit infeksi dan kekurangan gi6i berangsur turun sedangkan penyakit degeneratif, di antaranya diabetes meningkat dengan tajam. Perubahan pola penyakit itu berhubungan dengan #ara hidup yang berubah. Pola makan tradisional yang mengandung banyak karbohidrat dan serat dari sayuran beralih ke pola makan siap saji. Di samping itu #ara hidup yang sibuk dengan pekerjaan menyebabkan kurangnya kesempatan untuk berolahraga. Pola hidup berisiko seperti inilah yang menyebabkan tingginya kekerapan penyakit jantung koroner, hipertensi, diabetes, dan hiperlipidemia. (Slamet S, &''/). Diabetes Melitus adalah suatu sindrom yang ditandai hiperglikemia dengan gangguan metabolisme karbohidrat, protein, dan lemak yang disebabkan oleh defisiensi absolut atau relatif dari sekresi insulin dan atau diduga seseorang menderita diabetes melitus bila ditemukan keluhan yang khas seperti polifagi, polidipsi, poliuria dan berat badan yang menurun (S4a K, &''.). Penderita diabetes melitus di dunia dari tahun ke tahun semakin meningkat. Menurut 7H8, pada tahun &''' jumlah penderita diabetes melitus di dunia men#apai %0% juta ji4a. Pada tahun &'1', jumlah penderita diabetes melitus di dunia diperkirakan meningkat menjadi 1// juta ji4a. Penderita diabetes melitus di 5ndonesia pada tahun &''' men#apai 2..&/.''' ji4a. Pada tahun &'&', diperkirakan jumlahnya meningkat menjadi &%.&)0.''' ji4a. (7H8, &''%). Hiperglikemia pada diabetes melitus terlibat dalam pembentukan radikal bebas. Hiperglikemia menyebabkan autooksidasi glukosa, glikasi protein, dan akti$asi jalur metabolisme poliol yang selanjutnya memper#epat pembentukan senya4a oksigen reaktif. Pembentukan senya4a oksigen reaktif tersebut dapat meningkatkan modifikasi lipid, D!, dan protein pada berbagai jaringan. Modifikasi molekuler pada berbagai jaringan tersebut mengakibatkan ketidakseimbangan antara antioksidan protektif (pertahanan antioksidan) dan peningkatan produksi radikal bebas. Hal ini merupakan a4al kerusakan oksidatif yang dikenal sebagai stres oksidatif. Dampak negatif pada membran sel akan terjadi reaksi rantai yang disebut peroksidasi lipid. !kibat akhir dari rantai reaksi ini adalah terputusnya rantai asam lemak menjadi berbagai senya4a yang toksik terhadap sel, antara lain Malondialdehid (MD!), etana, dan pentana (Purnomo S,&'''). "ntuk meredam kerusakan oksidatif tersebut diperlukan antioksidan (+ambang S dan 9ko S, &'')). !ntioksidan adalah senya4a(senya4a yang dapat meredam dampak negatif oksidan (Purnomo S,&'''). +erdasarkan sumbernya, antioksidan ada &, yaitu antioksidan endogen dan antioksidan eksogen. !ntioksidan endogen berasal dari dalam & tubuh sendiri, terdiri dari Super 8ksida Dismutase (S8D), glutation peroksidase, dan katalase. !ntioksidan eksogen diperoleh dari luar melalui makanan yang kita makan untuk membantu tubuh mela4an kelebihan radikal bebas dalam tubuh. Peningkatan suplai antioksidan yang #ukup akan membantu pen#egahan komplikasi klinis diabetes melitus (+ambang S dan 9ko S, &'')). Mengkudu (Morinda :itrifolia linn) adalah salah satu tanaman obat tradisional yang mengandung bahan aktif antioksidan (9ko S,+ambang S, 9dyson, dkk., &'')). Mengkudu mengandung Selenium yang berfungsi penting untuk mengaktifkan glutation peroksidase, yaitu salah satu en6im yang sangat penting dalam tubuh yang menetralisir radikal(radikal bebas, terutama yang menyerang molekul lemak. (Purbaya ;<, &''&= Kusnindar ! dan Mitra <, &''1). Mengkudu juga mengandung $itamin ! dan $itamin :. Selain itu, mengkudu juga mengandung berbagai komponen aktif yang penting bagi tubuh, seperti senya4a(senya4a terpenoid, damnacanthal, xeronine, proxeronine, anthraquinone, dan scopoletin (:hristina 7, &'')). +eberapa peneliti telah melakukan pengujian akti$itas antioksidan buah mengkudu. Hasil penelitian 7ang dan Su (&''%) membuktikan bah4a jus mengkudu sangat potensial untuk menghambat radikal bebas. !ktifitas antioksidan jus mengkudu &,2'> lebih kuat dari $itamin :, %,.'> lebih kuat dari pikogenol, dan %,%'> lebih kuat dari biji anggur (:hristina 7, &'')). Penelitian 9ko Suhartono dkk pada tahun &'') membuktikan bah4a jus buah mengkudu mampu menurunkan laju pembentukan !?9s (Advanced Glycation End Products) dan berperan sebagai senya4a antioksidan. !ktifitas antioksidan jus buah mengkudu konsentrasi ',&) g*ml adalah %&),./ &0,0, -. (9ko Suhartono dkk, &'')). Penelitian yang dilakukan Su4eino dkk membuktikan bah4a pemberian sari mengkudu se#ara oral dapat melindungi hati tikus dari kerusakan akibat stres oksidatif pada kera#unan ::l . . (Su4eino,Par4ati !,ur !,dkk., &''.). +erdasarkan latar belakang di atas, maka penulis ingin mengetahui bagaimana pengaruh pemberian ekstrak mengkudu terhadap kadar MD! darah dan akti$itas katalase tikus yang diinduksi aloksan. MD! terbentuk dari peroksidasi lipid pada membran sel. Katalase adalah en6im antioksidan yang se#ara spesifik mengkatalisis dekomposisi hidrogen peroksida (Sulistyo4ati @, &'''). Pemeriksaan kadar MD! darah menggunakan 1 metode Pla#er, :ushman, dan ;ohnson. !kti$itas katalase memakai metode kalorimetrik dengan menggunakan alat Spektrofotometer ASpe#troni# &%B. II.METODE PENELITIAN 4.1. Te!at Penel"t"an Penelitian ini dilakukan di Caboratorium +iokimia Dakultas Kedokteran "ni$ersitas !ndalas Padang, Caboratorium Darmakologi dan Caboratorium Kimia +ahan !lam jurusan Darmasi Dakultas Matematika dan 5lmu Pengetahuan !lam "ni$ersitas !ndalas Padang 4.#. $en"% Penel"t"an ;enis penelitian ini adalah penelitian eksperimental dengan tikus sebagai he4an #oba. 4.&. Sa!el 'an Be%ar Sa!el Sampel dari penelitian ini adalah tikus putih sebanyak %& ekor yang dipilih se#ara a#ak yang terdiri dari tikus jantan dan betina dengan berat badan berkisar &''(&)' gram. +esar sampel ditentukan dengan rumus menurut Draenkle and 7allen. (np %) E (p %) p & Di mana F p G jumlah kelompok he4an #oba n G jumlah he4an #oba tiap kelompok (np %) E (p %) p & (n.1 %) E (1 %) 1 & (1n %) E & , 1n %& n . .... Hariabel Penelitian dan Definisi 8perasional ....%. Hariabel Penelitian Hariabel bebas F Pemberian ekstrak mengkudu Hariabel @ergantung F Kadar MD! darah !kti$itas katalase . ....&. Definisi 8perasional !loksan (&,.,),/ @etra oksipirimidin ),/ dioksiurasil) merupakan bahan kimia yang digunakan untuk menginduksi diabetes pada binatang per#obaan. Dosis aloksan yang digunakan untuk menginduksi diabetes tergantung kepada spesies per#obaan. Penelitian ini menggunakan aloksan dengan dosis %)' mg*kg berat badan se#ara intraperitoneal. 9kstrak mengkudu dibuat dari buah mengkudu segar yang melalui tahapan tertentu sehingga didapatkan ekstrak mengkudu yang kental. 9kstrak mengkudu ini disuspensikan dalam a :M: % - kemudian diberikan se#ara oral ke tikus dengan dosis )'' mg*kg ++*hari. Malondialdehid (MD!) adalah salah satu senya4a yang dihasilkan oleh peme#ahan lipid peroksida !ktifitas katalase dinyatakan sebagai banyaknya H & 8 & (dalam mikromol) yang dihan#urkan oleh katalase per menit dalam % mg*ml protein. 4.(. Alat 'an Ba)an 4.(.1. Alat*alat seperangkat tempat pemeliharaan tikus sonde oral timbangan seperangkat alat bedah minor spektrofotometer sentrifus seperangkat tabung reaksi 4ater bath pipet $orte> seperangkat alat destilasi $akum rotary e$aporator ) blender ..).&. +ahan(bahan makanan standar buah mengkudu etanol ,/ - serum sampel a(thio barbiturate a#id (a(@+!) % - Carutan tris @:! %''- H:C % M !Iuades H & 8 & ',& M Carutan +uffer Dosfat pH 0 Potassium dikromat ) - !sam asetat gla#ial Carutan Kingsley ../. Prosedur Kerja ../.%. Persiapan alat dan bahan ../.&. Persiapan he4an per#obaan Sebelum perlakuan, %& ekor tikus terlebih dahulu diaklimatisasi dalam kondisi laboratorium selama satu minggu dengan diberi makan yang #ukup. Pada hari terakhir, diukur kadar glukosa darah puasa. @ikus yang dipilih adalah tikus yang mempunyai kadar gula darah normal (,'(%%' mg*dl). Pengukuran kadar glukosa darah dilakukan dengan menggunakan glu#ose meter (glu#o(D<). Darah diambil tikus. 4.+.&. Pe,-atan ek%trak engk-'- +uah mengkudu segar diiris(iris dengan pisau, dihaluskan dengan blender. Kemudian buah mengkudu dimaserasi dengan etanol ,/ - sampai semuanya terendam. Diaduk sekali(sekali dan dibiarkan selama ) hari kemudian disaring dan ampasnya dimaserasi lagi. Perlakuan ini dilakukan se#ara berulang sebanyak tiga kali yang masing( / masingnya selama ) hari. Semua filtrat disatukan, kemudian didestilasi $akum dan hasil destilat dikentalkan dengan menggunakan rotary e$aporator hingga diperoleh ekstrak kental (asir,SM,%,,2) 4.+.4. Peren.anaan '/%"% !. !loksan %)' mg*kg ++ +. 9kstrak mengkudu )'' mg*kg ++*hari ../.). Perlakuan pada he4an #oba %& ekor tikus yang mempunyai kadar gula darah puasa normal dibagi menjadi tiga kelompok yaitu F Kelompok 5 (Kontrol negatif) tikus tidak diinduksi aloksan dan tidak diberi ekstrak mengkudu hanya diberi makan dan minum. Kelompok 55 (Kontrol positif) tikus diinduksi aloksan se#ara intraperitoneal dengan dosis %)' mg*kg ++ dan tidak diberi ekstrak mengkudu Kelompok 555 (Perlakuan) tikus diinduksi aloksan se#ara intraperitoneal dengan dosis %)' mg*kg ++ dan diberi ekstrak mengkudu se#ara oral dengan dosis )''mg*kg ++ Khusus untuk kelompok 55 dan 555 beberapa hari setelah penginduksian aloksan segera dilakukan pemeriksaan kadar glukosa darah karena pemberian ekstrak mengkudu dilakukan jika kadar glukosa darah tikus di atas &'' mg*dl () E/ hari). 9kstrak mengkudu yang diberikan mempunyai dosis )'' mg*kg ++ per oral selama %& hari (Kelompok 555). Sedangkan untuk pengukuran kadar MD! darah dan uji akti$itas katalase dilakukan pada hari terakhir penelitian. 0 4.0. Kerangka O!era%"/nal Penel"t"an ..2. Pemeriksaan Kadar MD! Darah Pemeriksaan kadar MD! darah menggunakan metode Pla#er, :usman, dan ;ohnson dengan uji @hio +arbiturat !#id (@+!) dan pemba#aannya dengan menggunakan Spektrofotometer ASpe#troni# &%B pada panjang gelombang )1& nm .:ara Kerja F %. !mbil darah tikus ) ## kemudian sentrifugasi selama %) menit (%''' rpm). &. Serum sampel dipipet % ## dan dimasukkan ke dalam tabung reaksi %' ml. 1. @ambahkan %'' l @:! %'' -, lalu di$orte>. .. @ambahkan &)' C H:C % M, lalu di$orte> dan sentrifugasi selama %) menit ()'' rpm). ). !mbil supernatannya dan tambahkan a(@hio %'' l, lalu di$orte>. /. Kemudian masukkan ke dalam 4ater bath %'' derajat :el#ius selama &' menit. 0. !ngkat dan biarkan dingin dalam suhu kamar. 2. +a#a dengan spektrofotometer ASpe#troni# &%B pada panjang gelombang )1& nm. 2 %& ekor tikus (kadar glukosa normal) Kontrol positif . tikus Kontrol negatif . tikus Perlakuan . tikus "kur glukosa "kur ?lukosa Kadar MD! Darah !ktifitas Katalase "kur glukosa "kur ?lukosa Kadar MD! Darah !ktifitas Katalase "kur ?lukosa Kadar MD! Darah !ktifitas Katalase Katalase @anpa 5nduksi !loksan 5nduksi !loksan 5nduksi !loksan @anpa ekstrak mengkudu 9kstrak Mengkudu 4.1. U2" Akt"3"ta% Katala%e "ji ini disebut metode Kalorimetrik dengan menggunakan 4arna sebagai indikator . Satu unit akti$itas katalase dinyatakan sebagai banyaknya H & 8 & (dalam mikromol) yang dihan#urkan oleh katalase per menit dalam tiap % mg*ml protein. <eagen F :ampuran )' ml Potassium di#hromate ) - dengan %)' ml !setat gla#ial H & 8 & ',& M &)' ml +uffer Phospat pH 0 dengan konsentrasi ','% M Pembuatan Kur$a Standar F 5silah , tabung dengan H & 8 & dengan jumlah yang berbeda(beda (%' sampai %/' mi#romol). Pada tiap tabung ditambahkan & ml di#hromate*asetat gla#ial, bila terbentuk presipitat biru maka lakukan hal berikut F %. Panaskan tiap tabung selama %' menit di dalam air mendidih pada 4ater bath untuk mendekomposisi presipitat biru hingga mun#ul 4arna hijau dari #hromi# asetat. &. Dinginkan pada suhu kamar, dan tambahkan pada tiap tabung H & 8 hingga $olumenya men#apai 1 ml. 1. Pindahkan 1 ml larutan tersebut ke dalam #u$ete dan ukur absorbannya pada panjang gelombang )0' nm. "langi pada lima tabung lainnya. .. ?unakan data tersebut untuk membuat grafik dengan absorban pada sumbu J dan konsentrasi H & 8 & pada sumbu K Pengujian F %. Masukkan 2'' mikromol (','''2 mol) H & 8 & ke dalam tabung. 5ni sama dengan . ml larutan H & 8 & ',& M &. @ambahkan ) ml buffer Phospat 1. @ambahkan % ml serum dan homogenkan dengan perlahan. .. !mbil % ml dari hasil reaksi ini, dan tambahkan ke dalam & ml di#hromate*asetat gla#ial. Dengan tabung yang berbeda ulangi prosedur ini dengan inter$al /' detik. , ). Panaskan tabung selama %' menit pada air mendidih untuk menghilangkan presipitat biru dan menghasilkan larutan hijau. /. "kur absorban pada panjang gelombang )0' nm. 0. ?unakan kur$a standar untuk menentukan berapa banyak H & 8 & yang tersisa di dalam serum saat reaksi dihentikan oleh asam asetat. 2. Setelah didapatkan jumlah H&8& (mikromol) yang tersisa, maka untuk mendapatkan berapa banyak H&8& yang telah dihan#urkan oleh katalase adalahF H&8& yang direaksikan (2'' mikromol)(H&8& yang tersisa. ,. !kti$itas katalase (unit*mg) G H&8& yang dihan#urkan katalase*menit Kadar Protein serum (mg*ml) Penent-an Ka'ar Pr/te"n %. Masukkan ','') ml serum ke dalam tabung reaksi. &. @ambahkan 1 ml larutan Kingsley dan homogenkan dengan perlahan dan dibiarkan pada suhu kamar selama %) menit. 1. Setelah %) menit, ba#a absorbannya pada panjang gelombang )1/ nm. .. Cakukan juga prosedur ini pada serum standar yang telah diketahui kadar proteinnya sebagai perbandingan. ). !bsorban yang didapat dimasukkan ke dalam rumus F Kadar protein sampel G ! sampel > Kadar protein standar (mg*ml) ! standar ..%'. Pengolahan dan !nalisa Data Data yang diperoleh diolah dan dianalisis dengan !no$a dengan derajat keper#ayaan ,) -. ;ika terdapat perbedaan bermakna antara ketiga kelompok perlakuan (p3 ',')), maka dilanjutkan dengan Post Ho# @est. % ". HASIL DAN PEMBAHASAN &.1. Ha%"l Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui adanya pengaruh pemberian ekstrak mengkudu terhadap kadar MD! darah dan akti$itas katalase tikus DM yang diinduksi aloksan. Sampel dibagi dalam tiga kelompok, yaitu kelompok kontrol negatif yang hanya diberi makan dan minum, kelompok kontrol positif yang diinduksi aloksan, dan kelompok perlakuan yang diinduksi aloksan dan diberi ekstrak mengkudu )'' mg*kg ++ selama %& hari. Pada penelitian ini juga dilakukan pemeriksaan kadar glukosa darah puasa tikus yang dapat dilihat pada Campiran %. Hasil yang diperoleh pada pengukuran kadar MD! darah dan pengujian akti$itas katalase adalah sebagai berikut F Ta,el &.1. Ka'ar MDA Dara) T"k-% !a'a Ket"ga Kel/!/k Penel"t"an No Kadar MDA Darah (nmol/ml) p Kontrol Negatif Kontrol Positif Ekstrak Mengkudu Value 1 3!! "#$" %1#! &&&3 # %&3' $11# "&%# 3 %"(% "33# %$$# % %$% "!1 %''" )ata*rata %#$1 "$&" %$!( +D &%#! &3(1 &% +erdasarkan tabel di atas tampak bah4a kadar rata(rata MD! darah kelompok kontrol negatif adalah .,&/%L',.&0 nmol*ml, kadar rata(rata MD! darah kelompok kontrol positif adalah ),/')L',1,% nmol*ml, dan kadar rata(rata MD! darah kelompok perlakuan (ekstrak mengkudu) adalah .,/0,L',1,, nmol*ml. +erdasarkan analisis statistik !no$a pada ketiga kelompok penelitian dengan derajat keper#ayaan ,) - didapatkan p G ',''1 (p3',')). Hasil ini menunjukkan terdapat perbedaan bermakna antara ketiga kelompok penelitian. 8leh sebab itu, analisis statistik dapat dilanjutkan dengan Post Ho# @ests Multiple :omparison (@ukey HSD). Hasilnya dapat dilihat pada tabel ).& berikut ini. % Ta,el &.#. T"ngkat Keaknaan Ha%"l U2" T-ke4 HSD ter)a'a! Ka'ar MDA Dara) T"k-% Kelompok Kelompok Perbedaan rata(rata Standar 9rror Probabilitas (p) Kontrol negatif Kontrol positif Perlakuan (%.1..'&)M (..%2&)' . &20&'&' . &20&'&' .''1 .1)) Kontrol positif Kontrol negatif Perlakuan %.1..'&)M .,&)00)M . &20&'&' .&20&'&' .''1 .'&/ Perlakuan (ekstrak mengkudu) Kontrol negatif Kontrol positif ..%2&)' (.,&)00)M . &20&'&' . &20&'&' .1)) .'&/ (N G ,) -, p 3 ','), Mterdapat perbedaan bermakna) +erdasarkan tabel ).&. tampak bah4a terdapat perbedaan bermakna antara kelompok kontrol negatif dengan kelompok kontrol positif (p3',')) dan kelompok kontrol positif dengan kelompok perlakuan (p3',')). Ta,el&.&. Akt"3"ta% Katala%e T"k-% !a'a Ket"ga Kel/!/k Penel"t"an No Aktifitas Katalase (unit/mg) p Kontrol Negatif Kontrol Positif Ekstrak Mengkudu Value 1 $331 """1 $%"3 &&&3 # $("1 %$#" "3$! 3 $%1# "13' $'%3 % $$#" %" $"(% )ata*rata $"' %("% $31% +D &#!! &%'" &$"1 +erdasarkan ta,el "-3 di atas tampak bah4a rata(rata akti$itas katalase kelompok kontrol negatif adalah $"'& &#!! unit/mg rata(rata akti$itas katalase kelompok kontrol positif adalah .,,). ',.2) unit*mg, dan rata(rata akti$itas katalase kelompok perlakuan (ekstrak mengkudu) adalah /,1%. ',/)% unit*mg. +erdasarkan analisis statistik !no$a pada ketiga kelompok penelitian dengan derajat keper#ayaan ,) - didapatkan p G ',''1 (p3',')). Hasil ini menunjukkan terdapat perbedaan bermakna antara ketiga kelompok penelitian. 8leh sebab itu, analisis statistik dapat dilanjutkan dengan Post Ho# @ests Multiple :omparison (@ukey HSD). Hasilnya dapat dilihat pada tabel )... berikut ini. % Ta,el &.4. T"ngkat Keaknaan Ha%"l U2" T-ke4 HSD ter)a'a! Akt"3"ta% Katala%e T"k-% Kelompok Kelompok Perbedaan rata(rata Standar 9rror Probabilitas (p) Kontrol negatif Kontrol positif Perlakuan %./&),)1M .&/)%%% .1)'&&.2 .1)'&&.2 .'%, .010 Kontrol positif Kontrol negatif Perlakuan (%./&),)1M (%.1/'2.&M .1)'&&.2 .1)'&&.2 .''1 .'', Perlakuan (ekstrak mengkudu) Kontrol negatif Kontrol positif (.&/)%%% %.1/'2.&M .1)'&&.2 .1)'&&.2 .010 .'', (N G ,) -, p 3 ','), Mterdapat perbedaan bermakna) +erdasarkan tabel ).1. di atas tampak bah4a terdapat perbedaan bermakna antara kelompok kontrol negatif dengan kelompok kontrol positif (p3',')) dan kelompok kontrol positif dengan kelompok perlakuan (p3',')). &.#. PEMBAHASAN % Diabetes melitus yang tidak dikontrol dengan baik dapat menyebabkan stres oksidatif, dimana produksi radikal bebas (oksidan) yang melebihi kemampuan antioksidan tubuh untuk meredamnya (Syafril S, &'''). Kerusakan oksidatif akan membentuk hasil akhir berupa MD!, ,(hidroksi nonenal, peroksida, dan berma#am( ma#am senya4a hidrokarbon yang toksik terhadap sel (Suryohudoyo, &'''). MD! merupakan salah satu produk final dari lipid peroksida dan parameter yang mudah terdeteksi. Penelitian yang dilakukan terhadap %& ekor tikus dan dibagi menjadi 1 kelompok , yaitu kelompok kontrol negatif, kelompok kontrol positif DM akibat pemberian aloksan, dan kelompok yang menderita DM akibat pemberian aloksan yang diberikan ekstrak mengkudu ()'' mg*kg++) se#ara oral selama %& hari berturut(turut. +erdasarkan pada tabel ).%. tampak bah4a kadar rata(rata MD! darah kelompok kontrol negatif adalah .,&/%',.&0 nmol*ml dan kelompok kontrol negatif merupakan kelompok dengan kadar rata(rata MD! darah terendah. Hal ini menunjukkan kadar MD! darah dalam batas normal karena pada kelompok ini tikus tidak diberi perlakuan. +erdasarkan tabel ).1. rata(rata akti$itas katalase kelompok kontrol negatif adalah $"'& &#!! unit*mg dan merupakan rata(rata aktifitas katalase dalam batas normal karena pada kelompok ini tikus tidak diberi perlakuan. +erdasarkan tabel ).%. kadar rata(rata MD! darah kelompok kontrol positif adalah ),/')',1,% nmol*ml dan kelompok kontrol positif merupakan kelompok dengan kadar rata(rata MD! darah tertinggi. Hal ini disebabkan pada kelompok kontrol positif diinduksi aloksan sehingga menyebabkan rusaknya sel beta pankreas. <usaknya sel beta pankreas mengakibatkan terjadinya hiperglikemia yang mengakibatkan peningkatan produksi radikal bebas melalui tiga mekanisme, yaitu peningkatan akti$itas jalur poliol, glukoautooksidasi, dan glikasi protein. (+artosiko$a et al, &''1=Syafril S, &'''). Peningkatan produksi radikal bebas yang menyerang membran sel akan menghasilkan MD! (Malondialdehid) dalam jumlah yang banyak. Hasil penelitian terhadap akti$itas katalase pada kontrol positif (tabel ).1), didapatkan rata(rata akti$itas katalase kelompok kontrol positif adalah .,,). ',.2) unit*mg. Hasil ini menunjukkan rata(rata akti$itas katalase yang terendah dibandingkan dua kelompok lainnya. Hal ini disebabkan sel beta pankreas sangat rentan terhadap kerusakan akibat radikal bebas karena sistem pertahanan % antioksidan tubuh seperti katalase, Super 8ksida Dismutase (S8D), dan ?lutation peroksidase (?p>) menurun pada keadaan diabetes (Srini$asan et al., &''1). +erdasarkan tabel ).% pada kelompok perlakuan yang diinduksi aloksan dan diberi ekstrak mengkudu dengan dosis )'' mg*Kg ++*hari selama %& hari, didapatkan rata(rata kadar MD! darah adalah .,/0,',.'' nmol*ml. Hasil ini lebih rendah dari kelompok kontrol positif yang diinduksi aloksan dan terdapat perbedaan bermakna dengan kelompok kontrol positif (p3',')). Hal ini menunjukkan bah4a pemberian ekstrak mengkudu ()'' mg*kg ++*hari) se#ara oral pada tikus DM selama %& hari dapat menurunkan kadar MD! darah se#ara signifikan (Campiran .). Hasil penelitian pada kelompok perlakuan terhadap rata(rata akti$itas katalase (tabel ).1.) adalah /,1%. ',/)% unit*mg. Hasil ini lebih tinggi dari kelompok kontrol positif dan terdapat perbedaan bermakna dengan kelompok kontrol positif (p3',')). Hal ini menunjukkan bah4a pemberian ekstrak mengkudu ()'' mg*kg ++*hari) se#ara oral pada tikus DM selama %& hari dapat meningkatkan akti$itas katalase. Penurunan kadar MD! darah dan peningkatan akti$itas katalase pada kelompok perlakuan di atas disebabkan pengaruh ekstrak mengkudu yang berfungsi sebagai antioksidan. 9kstrak mengkudu mengandung berbagai 6at aktif yang berperan penting untuk antioksidan, yaitu $itamin !, $itamin :, Selenium dan De (:hristina 7,&'')). Hitamin ! dalam bentuk betakaroten berperan menangkap radikal bebas peroksi di dalam jaringan pada tekanan parsial oksigen yang rendah (Mayes P!, &''1). Hitamin : berperan menekan proses akti$asi jalur poliol dan glikasi protein pada penderita diabetes melitus sehingga produksi radikal bebas menjadi berkurang (5Ibal K, &''.= Judkin, ;ohn S, %,,&). Selenium berperan mengaktifkan glutation peroksidase yang dapat menetralisir hidrogen peroksida menjadi air sehingga dapat mengurangi radikal bebas (Kusnindar !, Mitra <, &''1). De berperan penting untuk mengaktifkan beberapa en6im di dalam tubuh termasuk en6im antioksidan. Semua antioksidan yang terdapat dalam ekstrak mengkudu di atas bekerja sinergis untuk meredam radikal bebas pada diabetes melitus. Peran katalase sebagai antioksidan adalah menguraikan H & 8 & menjadi H & 8 dan 8 & . ;adi kalau akti$itas katalase rendah maka H & 8 & akan diuraikan menjadi radikal hidroksil (8H) yang sangat toksik terhadap jaringan. % Penelitian yang dilakukan Su4eino dkk menemukan bah4a pemberian sari buah mengkudu pada tikus yang dipapari ::l . dapat menurunkan kadar MD! plasma dan MD! hati tikus dibanding kelompok yang dipapari ::l . tanpa diberi sari buah mengkudu (Su4eino dkk, &''.). Penelitian yang dilakukan Padoli menemukan bah4a pemberian ekstrak buah mengkudu pada tikus de4asa yang diinduksi aloksan dapat menurunkan kadar MD! darah dan meningkatkan akti$itas Superoksida Dismutase (Padoli, &''0). +erdasarkan penelitian peneliti dan peneliti di atas dapat disimpulkan bah4a stres oksidatif pada diabetes melitus dapat diatasi dengan pemberian ekstrak mengkudu yang dapat dilihat dari penurunan kadar MD! darah dan peningkatan akti$itas katalase kelompok perlakuan dibandingkan kelompok kontrol positif. Dengan demikian dapat juga disimpulkan bah4a ekstrak mengkudu dapat meredam akti$itas radikal bebas yang dipi#u stres oksidatif akibat induksi aloksan. IV. KESIMPULAN DAN SARAN 4.1. Ke%"!-lan % %. @erdapat pengaruh pemberian ekstrak mengkudu terhadap penurunan kadar MD! darah tikus DM yang diinduksi aloksan. &. @erdapat pengaruh pemberian ekstrak mengkudu terhadap peningkatan akti$itas katalase tikus DM yang diinduksi aloksan. 1. @erdapat hubungan bermakna kadar MD! darah dan akti$itas katalase tikus antara kelompok kontrol negatif dengan kelompok kontrol positif serta kelompok kontrol positif dengan kelompok perlakuan. .. @idak terdapat hubungan bermakna kadar MD! darah dan akti$itas katalase tikus antara kelompok kontrol negatif dengan kelompok perlakuan. 4.#. Saran %. Diperlukan penelitian lebih lanjut dengan dosis yang ber$ariasi agar didapatkan dosis optimal ekstrak mengkudu yang bermanfaat sebagai antioksidan. &. Diperlukan penelitian lebih lanjut dengan ran#angan Pre and Postest :ontrol Design sehingga diperoleh hasil yang bermakna antara kelompok kontrol negatif dan perlakuan 1. Kandungan ekstrak mengkudu yang kaya dengan berbagai 6at aktif, sehingga perlu dilakukan penelitian lebih lanjut untuk memisahkan 6at aktif tersebut dan pengaruhnya bagi kesehatan. DA5TAR PUSTAKA !skandar @jokropra4iro,%,,2. Hidup Sehat dan +ahagia +ersama Diabetes. 9disi &. ;akarta F ?ramedia. % +ambang Setia4an dan 9ko Suhartono, &''). Stres 8ksidatif dan Peran !ntioksidan pada Diabetes Melitus. Majalah Kedokteran 5ndonesia, Hol )), o &, hal 20(,'. +ambang Setia4an=9ko Suhartono=9dyson=dkk, &''). "ji !kti$itas !ntioksidan ;us +uah Mengkudu (Morinda :itrifolia Cinn) dan Perannya Sebagai 5nhibitor !d$an#ed ?ly#ation 9nd Produ#ts (!?9s) !kibat <eaksi ?likosilasi. Dalam +erkala 5lmu Kedokteran Hol.10, o. %, &''). +artosiko$a C, e#as ;, Su#hy H, et al.&''1. Monitoring of antio>idati$e 9ffe#t of Morine in !lo>an(5ndu#ed Diabetes Melitus in the Caboratory <at. !:@! H9@. +<8 &''1, 0&F %,%(&''. :hristina 7inarti, &''). Peluang Pengembangan Minuman Dungsional dari +uah Mengkudu (Morinda :itrifolia Cinn). ;urnal Citbang Pertanian, &.(.), hal %.,( %)1. Dorland 7!, e4man, &''&. Kamus Kedkteran Dorland. @erjemahan Huria4ati Hartanto,dkk. 9disi &,. ;akarta F 9?:. 5Ibal K, &''.. +iologi#al Signifi#an#e of !s#orbi# !#id (Hitamin :) in Human Health E ! <e$ie4. Pakistan ;ournal of utrition 1 (%) F )(%1. Kusnindar !tmosukarto dan Mitri <ahma4ati, &''1. Men#egah Penyakit Degeneratif dengan Makanan. Majalah :ermin Dunia Kedokteran. o %.', ;akarta F P@ Kalbe Darma, hal .%(.0. Mayes P!, &''1. Struktur dan Dungsi Hitamin Carut Cipid. Dalam +iokimia Harper, 9disi &). ;akarta F 9?:. hal /%). M#Cet#hie, &''&. !llo>an Diabetes,! Dis#o$ery, !lbeit ! Minor 8ne. ;< :oll Physi#ian 9dinb &''&=1&F%. Diakses dari 444.r#pe.a#.uk*transplants#otland Moningkey S5, &'''. 9pidemiologi Diabetes Melitus dan Pengendaliannya. ;urnal Kedokteran Darmasi Medika o.1 @ahun K>$i F %20(%,' asir SM, %,22. 5solasi Senya4a(Senya4a Kimia +uah Mengkudu. Dalam buku Kimia dan Cingkungan. Penyunting @heresia Sita Kusuma. Penerbit F Pusat Penelitian "ni$ersitas !ndalas Padang. Solomon , &'''. oni S#ientifi# Studies and oni @raditional "ses. Diakses dari httpF**444.#n4.#om*timo*s#ien*s#ientifi#.html Padoli, &''0. !kti$itas !ntioksidan dari 9kstrak +uah Mengkudu (Morinda #itrifolia linn) pada @ikus De4asa yang Diinduksi !loksan. ;urnal "ni$ersitas !irlangga. % Purnomo Suryohandono, &'''. 8ksidan, !ntioksidan, dan <adikal +ebas. +uku askah Cengkap Simposium Pengaruh <adikal +ebas @erhadap Penuaan dalam <angka Custrum 5K DK"! 0 September %,))(&'''. Purbaya ;<, &''&. Mengenal dan Memanfaatkan Khasiat +uah Mengkudu. +andung F :H. Pionir ;aya. <obert KM=Daryl K?=Peter !M=et al, &''1. 8ksidasi +iologi. Dalam +uku +iokimia Harper. 9disi &). ;akarta F Penerbit +uku Kedokteran 9?:. hlm %&1. S#hteingart D9, %,,). Metabolisme ?lukosa dalam Diabetes Melitus. Dalam (Pri#e S!, 7ilson CM,ed) Patifisiologi, Konsep Klinis Proses(Proses Penyakit 9disi . +uku 55. ;akarta F Penerbit +uku Kedokteran 9?:, hal %%%%(%%%). Slamet Suyono, &''/. Diabetes Melitus di 5ndonesia. Dalam 5lmu Penyakit Dalam ;ilid 555.9disi Keempat. ;akarta F Pusat Penerbitan Departemen 5lmu Penyakit Dalam Dakultas Kedokteran "ni$ersitas 5ndonesia, hal %20.(%20). Suharmiati, &''1. Pengujian +ioakti$itas !nti Diabetes Melitus @umbuhan 8bat.Majalah :ermin Dunia Kedokteran o %.' tahun &''1. Diakses dari http F **444.kalbefarma.#om pada tanggal 1' ;anuari &''0. Sulistyo4ati @uminah, &'''. <adikal +ebas dan !ntioksidan. Majalah :ermin Dunia Kedokteran, o %&2.Diakses dari http **F444.kimiafarma.#om Sunita !lmatsier, &''1. Hitamin dan Hitamin Carut dalam Cemak. Dalam +uku Prinsip Dasar 5lmu ?i6i. ;akarta F P@ ?ramedia Pustaka "tama. Su4eino dkk, &''.. Kemampuan Sari Mengkudu (Morinda #itrifolia ) dalam Menangkal Stress 8ksidatif !kibat Pemberian ::l . pada @ikus. Prosiding Seminar asional dan Pra Kongres P++M5 pada & 8ktober &''. di Jogyakarta. Syafril Syahbudin, &'''. Peran <adikal +ebas dan !ntioksidan pada Proses Penuaan pada Diabetes Melitus. askah Cengkap Simposium Pengaruh <adikal +ebas @erhadap Penuaan dalam <angka Custrum 5K Dakultas Kedokteran uni$ersitas !ndalas Padang 0 September %,))(&'''. 7H8 @e#hni#al <eport Series,&''%. Diakses dari http **F444.4ho.#om Judkin, ;ohn S, %,,&. 9ffe#t of Hitamin : on ?ly#osylation of Protein. Diabetes .% F %/0(01.