1. edema ekstremitas 2. batuk malam hari 3. dispneu de effort 4. hepatomegali 5. efusi pleura 6. takikardi 7. penurunan kapasitas vital sepertiga dari normal
Kriteria mayor atau minor Penurunan berat badan > 4,5 kg dalam 5 hari setelah terapi Diagnosis ditegakkan dari 2 kriteria mayor atau 1 kriteria mayor dan 1 kriteria minor harus ada pada saat yang bersamaan.
Pemeriksaan penunjang Foto rontgen dada: pembesaran jantung, distensi vena pulmonaris danredistribusinya ke apeks paru(opasifikasi hilus paru bisa sampai ke apeks), peningkatan tekanan vascular pulmonary, kadang-kadang ditemukan efusi pleura. Elektrokardiografi: membantu menunjukkan etiologi gagal jantung (infark,iskemia, hipertrofi dll) dapat ditemukan low voltage, T inverse, QS, depresi stdll. Laboratorium Kimia darah (termasuk ureum, kreatinin, glukosa, elektrolit), hemoglobin, tesfungsi tiroid, tes fungsi hati, dan lipid darah Urinalisa untuk mendeteksi proteinuria atau glukosuriaEkokardiografi Dapat menilai dengan cepat dengan informasi yang rinci tentang funsi danstruktur jantung, katup dan perikard
Penatalaksanaan CHF Penatalaksanaan pada pasien gagal jantung kongestif terdiri dari yaitu non-farmakologi dan farmakologi. Penatalaksaan non farmakologi meliputi: 1. modifikasi gaya hidup. 2. Pemberian nutrisi : pembatasan lemak jenuh, pemberian serat untuk mencagah konstipasi. 3. Tidak minum alkohol, pembatasan minum yang berkafein. 4. tidak merokok.
Pengobataan CHF Diagnosis Banding CHF Penyakit paru: pneumonia, PPOK, asma eksaserbasi akut, infeksi paru beratmisalnya ARDS, emboli paru Penyakit ginjal: gagal ginjal kronik, sindrom nefrotik Penyakit hati: sirosis hepatik
Komplikasi CHF 1. Syok kardiogenik Merupakan stadium akhir disfungsi ventrikel kiri / gagal jantung kongestif, terjadi bila ventrikel kiri mengalami kerusakan yang luas.Otot jantung kehilangan kekuatan kontraktilitasnya, menimbulkan penurunan curah jantung dengan perkusi jaringan yang tidak adekuat ke organ vital (jantung, otak, ginjal).Derajat syok sebanding dengan disfungsi ventrikel kiri.Syok kardiogenik biasanya sering terjadi pada tamponade jantung, emboli paru, kardiomiopati, dan disritmia.
2. Episode tromboembolik Episode yang tersering adalah emboli paru pasien meningkat aktivitasnya setelah mobilitas lama, sebuah thrombus terlepas (thrombus yang terlepas dinamakan embolus) dan dapat terbawa ke otak, ginjal, usus, dan paru.Gejala emboli paru meliputi nyeri dada, sianosis, nafas pendek dan cepat, serta hemoptisis ( batuk berdarah).Emboli paru akan menyumbat sirkulasi ke bagian paru, menghasilkan daerah infark paru.Nyeri bersifat pleuritik artinya akan semakin nyeri saat bernafas dan menghilang saat pasien menahan nafasnya.
Komplikasi CHF 3. Effusi pericardial dan tamponade jantung Effusi pericardial mengacu pada masuknya cairan ke dalam kantung pericardium.Secara normal kantung pericardium berisi cairan sebanyak kurang dari 50 ml.Cairan pericardium akan terakumilasi secara lambat tanpa menyebabkan gejala yang nyata, perkembangan effusi yang cepat dapat meregangkan ukuran pericardium sampai ukuran maksimal dan menyebabkan penurunan curah jantung serta aliran balik vena ke jantung.Hasil akhir ini adalah temponade jantung.
Prognosis CHF Prognosis gagal jantung tergantung dari derajat disfungsi miokardium. Menurut New York Heart Assosiation, gagal jantung kelas IIII didapatkan mortalitas 1 dan 5 tahun masing- masing 25% dab 52%. Sedangkan kelas IV mortalitas 1 tahun adalah sekitar 40%-50%.