Anda di halaman 1dari 1

Jumat, 2008 Juni 27

Tetanus
Etiologi
Tetanus disebabkan oleh bakteri gram positif berbentuk batang, Clostridium tetani. Bakteri ini
menghasilkan toksin tetanospamin dan tetanolisin. Tetanolisin merusak jaringan yang masih hidup dan
mengoptimalkan kondisi untuk multiplikasi bakteri dan tetanospamin yang menghasilkan sindrom
tetanus. Toksin dalam jumlah sangat kecil bisa mematikan bagi manusia. Bakteri ini memiliki banyak
tipe yang dibedakan oleh antigen flagel. Bakteri ini tidak bersifat invasif. Bakteri ini menghasilkan
spora. Spora yang dihasilkan tidak berwarna, berbentuk oval, menyerupai raket tenis atau paha ayam.
Spora dapat bertahan bertshuntahun pada lingkungan tertentu, tahan sinar matahari, resisten terhadap
berbagai macam desinfektan serta pendidihan selama !" menit. #$ahim, %&&'( Brooks, !"")( *smanoe,
!""+,
-atogenesis
Tetanospamin berikatan dengan reseptor di membran prasinaps pada motor neuron. .emudian bergerak
ke hulu melalui sistem transpor aksonal retrograd menuju cell bodies neuronneuron tersebut hingga
medula spinalis dan batang otak.Toksin berdifusi ke terminal dari sel inhibitor, termasuk interneuron
glisinergik dan neuron yang mensekresi asam aminobutirat dari batang otak. Toksin menurunkan
sinaptobrevin, yaitu protein yang berperan mengikat vesikel neurotansmiter pada membran parasinaps.
-engeluaran glisin inhibitor dan asam aminobutirat gama diblok dan motor neuron tidak dihambat.
/iperrefleksia, spasmeotot dan paralisis spastik terjadi. #Brooks, !""),
0anifestasi .linik
0anifestasi klinik yang muncul dapat diklasifikasi beratnya menurut 1bblet menjadi 2
%. 3erajat * #ringan,
Trismus ringan sampai sedang, spastisitas generalisata, tanpa gangguan pernafasan, tanpa spasme,
sedikit atau tanpa disfagia.
!. 3erajat ** #sedang,
Trismus sedang, rigiditas yang nampak jelas, spasme singkat ringan sampai sedang, gangguan
pernafasan sedang dengan frekuensi pernafasan lebih dari 4", disfagia ringan.
4. 3erajat *** #berat,
Trismus berat, spastisitas generalisata, spasme refleks berkepanjangan, frekuensi pernafasan lebih dari
'", serangan apneua, disfagia berat, dan takikardi 5%!".
'. 3erajat *6 #sangat berat,
3erajat tiga dengan gangguan otonomik berat menggunakan sistem kardiovaskuler. /ipertensi berat
dan takikardia terjadi berselingan dengan hipotensi dan bradikardia, salah satunya dapat menetap.
#*smanoe, !""+,
-emeriksaan -enunjang
3iagnosis tetanus mutlak didasarkan gejala klinis. Tetanus tidaklah mungkin apabila terdapat riwayat
serial vaksinasi yang telah diberikan secara lengkap dan vaksin ulangan yang sesuai telah diberikan.
Sekret luka hendaknya dikultur pada kasus yang dicurigai tetanus. 7umlah leukosit kemungkinan
meningkat. #*smanoe, !""+,
-enatalaksanaan
Strategi terapi melibatkan tiga prinsip penatalaksanaan2 organisme yang terdapat dalam tubuh
hendaknya dihancurkan untuk mencegah pelepasan toksin lebih lanjut( toksin yang terdapat dalam
tubuh, di luar sistem saraf pusat hendaknya dinetralisasi( dan efek dari toksin yang telah terikat pada
sistem saraf pusat diminimasi. #*smanoe, !""+,

Anda mungkin juga menyukai