Anda di halaman 1dari 6

BIOLISTRIK

2.1 Pengertian Biolistrik


Biolistrik adalah energi yang dimiliki setiap manusia yang bersumber dari ATP (Adenosine Tri
Posphate) dimana ATP ini di hasilkan oleh salah satu energi yang bernama mitchondria melalui
proses respirasi sel. Biolistrik juga merupakan fenomena sel. Sel-sel mampu menghasilkan
potensial listrik yang merupakan lapisan tipis muatan positif pada permukaan luar dan lapisan tipis
muatan negatif pada permukaan dalam bidang batas/membran. Kemampuan sel syaraf (neurons)
menghantarkan isyarat biolistrik sangat penting.
2.2 HukumAtau Rumus Dalam Biolistrik
Ada beberapa hukum yang berkaitan dengan biolistrik diantaranya:
Hukum Ohm
Perbedaan potensial antara ujung konduktor berbanding langsung dengan arus yang
melewati, berbanding terbalik dengan tahanan dari konduktor.
Hukum Joule
Arus listrik yang melewati konduktor dengan perbedaan tegangan (V) dalam waktu tertentu
akan menimbulkan panas.
2.3 Macam-Macam Gelombang Arus Listrik
Gelombang arus listrik bekaitan erat dengan penggunaan arus listrik untuk merangsang saraf
motoris atau saraf sensoris. Gelombang yang dimaksud diantaranya :
1. Arus bolak balik/sinosuidal
2. Arus setengah gelombang
3. Arus setengah penuh
4. Arus searah murni
5. Faradik
6. Sentakan faradik
7. Sentakan sinosuidal
8. Galvanik yang interuptus
9. Arus gigi gergaji

2.4 Listrik dan Magnet Dalam Tubuh
2.4.1 Sistem Syaraf dan Neuron
Sistem saraf dibagi dalam dua bagian yaitu sistem saraf pusat dan sistem saraf otonom.
a. Sistem saraf pusat
Terdiri dari otak, medulla spinalis dan saraf perifer.
b. Sistem saraf otonom
Serat saraf ini mengatur organ dalam tubuh. Misalnya jantung, usus dan kelenjar-kelenjar.
Pengontrolan ini dilakukan secara tidak sadar.

2.4.2 Kelistrikan Saraf
Dalam bidang neuroanatomi akan dibicarakan kecepatan impuls serat saraf ; serat saraf yang
berdiameter besar mempunyai kemampuan menghantar impuls lebih cepat dari pada serat saraf
yang berdiameter kecil. Serfat saraf bermielin : banyak terdapat pada manusia. Mielin merupakan
suatu insulator ( isolasi) yang baik dan kemampuan mengalir listrik sangat rendah. Potensial aksi
makin menurun apabila melewati serat saraf yang bermielin.
2.4.3 Perambata Potensial Aksi
Potensial aksi bisa terjadi apabila suatu daerah membran saraf atau otot mendapat rangsangan
mencapai nilai ambang. Potensial aksi itu sendiri mempunyai kemampuan untuk merangsang
daerah sekitar sel membran untuk mencapai nilai ambang. Dengan demikian dapat terjadi
perambatan potensial aksi ke segala jurusan sel membran keadaan ini disebut perambatan potensial
aksi atau gelombang depolarisasi.
Periode refrekter absolut
Selama periode ini tidak ada rangsangan, tidak ada unsur kekuatan untuk menghasilkan
potensial aksi yang lain.
Periode refrekter relatif
Setelah sel membran mendeteksi repolarisasi seuruhnya maka dari periode refrekter absolut
akan menjadi periode refrekter relatif, dan apabila ada stimulasi/rangsangan yang kuat secara
normal akan menghasilkan potensial aksi yang baru.
2.4.4 Kelistrikan Pada Sinapsis dan Neuromyal Junction
Hubungan antara dua buah saraf disebut sinapsis; berakhirnya saraf pada sel otot/hubungan
saraf otot disebut Neuromnyal junction.
Baik sinapsis maupun Neuromnyal junction mempunyai kemampuan meneruskan gelombang
depolarisasi dengan cara lompat dari satu sel ke sel yang berikutnya.
2.4.5 Kelistrikan Otot Jantung
Sel membran otot jantung sangat berbeda dengan saraf dan otot bergaris. Pada saraf maupun
otot bergaris dalam keadaan potensial membran istirahat dilakukan ragsangan ion-ion Na
+
akan
masuk ke dalam sel dan setelah tercapai nilai ambang akan timbul depolarisasi.
2.4.6 Macam-Macam Gelombang Potensial Aksi
Gelombang potensial aksi dari akson
Gelombang potensial aksi dari sel otot bergaris
Gelombang potensial aksi dari sel oto jantung
2.4.7 Elektroda
Untuk mengukur potensial aksi secara baik dipergunakan elektroda. Kegunaan dari elektroda
untuk memindahkan transmisi ion ke penyalur elektron. Bahan yang dipakai sebagai elektroda
adalah perak dan tembaga. Apabila sebuah elektroda tembaga da sebuah elektroda perak di
celupkan dalam sebuah larutan misalnya larutan elektrolit seimbang cairan badan/tubuh maka akan
terjadi perbedaan potensial antara kedua elektroda itu.
Macam- macam bentuk elektroda :
a. Elektroda Jarum (Mikro Elektroda)
Berbentuk konsentrik ( consentrik elektoda ). Elektroda berbentuk jarum ini dipergunakan
untuk mengukur aktivitas motor unit tunggal.
b. Elektroda Mikropipet
Elektroda ini dibuat dari pada gelas.
c. Elektroda Permukaan Kulit
Elektroda permukaan kulit terbuat dari metal/logam yang tahan karat, Misalnya perak, nikel,
atau alloy.
Bentuk-bentuk ;
o Bentuk plat.
o Bentuk suction cup.
o Bentuk floating.
o Bentuk ear clip.
o Bentuk batang.
2.4.8 Isyarat Listrik Tubuh
Isyarat listrik ( elektrical signal ) tubuh merupakan hasil perlakuan kimia dari tipe-tipe sel
tertentu. Dengan mengukur isyarat listrik tubuh secara selektif sangat berguna untuk memperoleh
informasi klinik tentang fungsi tubuh.
Yang termasuk dalam isyarat listrik tubuh :
1) EMG ( Elektromiogram ).
2) ENG ( Elektroneurogrfam ).
3) ERG ( Elektroretionogrfam ).
4) EOG (Elektrookulogram ).
5) EGG ( Elektrogastrogram ).
6) EEG ( Elektroensefalogram ).
7) EKG ( Elektrokardiogram ).
2.4.9 Aktivitas Kelistrikan Otot Jantung
Sel membran otot jantung serupa dengan sel membran otot bergaris, yaitu mempunyai
kemampuan menuntun suatu perambatan potensial aksi/gelombang depolarisasi. Depolarisasi
membran otot jantung (miokardium) oleh perambatan potensial aksi dengan menghasilkan kontraksi
otot. Hanya saja ada 3 hal penting perbedaan antara sel otot jantung dengan sel otot bergaris .
FISIKA RADIASI
Dalam fisika, radiasi mendeskripsikan setiap proses di mana energi bergerak melalui media
atau melalui ruang, dan akhirnya diserap oleh benda lain. Apa yang membuat radiasi adalah bahwa
energi memancarkan (yaitu, bergerak ke luar dalam garis lurus ke segala arah) dari suatu sumber.
geometri ini secara alami mengarah pada sistem pengukuran dan unit fisik yang sama berlaku untuk
semua jenis radiasi. Beberapa radiasi dapat berbahaya.
Radiasi ionisasi
Radiasi alpha ()
Peluruhan Alpha adalah jenis peluruhan radioaktif di mana inti atom memancarkan partikel alpha,
dan dengan demikian mengubah (atau 'meluruh') menjadi atom dengan nomor massa 4 kurang dan
nomor atom 2 kurang.
Namun, karena massa partikel yang tinggi sehingga memiliki sedikit energi dan jarak yang rendah,
partikel alfa dapat dihentikan dengan selembar kertas (atau kulit).
Radiasi beta ()
peluruhan beta adalah jenis peluruhan radioaktif di mana partikel beta (elektron atau positron)
dipancarkan.
Radiasi beta-minus ()terdiri dari sebuah elektron yang penuh energi. radiasi ini kurang terionisasi
daripada alfa, tetapi lebih daripada sinar gamma. Elektron seringkali dapat dihentikan dengan
beberapa sentimeter logam. radiasi ini terjadi ketika peluruhan neutron menjadi proton dalam
nukleus, melepaskan partikel beta dan sebuah antineutrino.
Radiasi beta plus (+) adalah emisi positron. Jadi, tidak seperti , peluruhan + tidak dapat terjadi
dalam isolasi, karena memerlukan energi, massa neutron lebih besar daripada massa proton.
peluruhan + hanya dapat terjadi di dalam nukleus ketika nilai energi yang mengikat dari nukleus
induk lebih kecil dari nukleus. Perbedaan antara energi ini masuk ke dalam reaksi konversi proton
menjadi neutron, positron dan antineutrino, dan ke energi kinetik dari partikel-partikel
Radiasi gamma ()
Radiasi gamma atau sinar gamma adalah sebuah bentuk berenergi dari radiasi elektromagnetik yang
diproduksi oleh radioaktivitas atau proses nuklir atau subatomik lainnya seperti penghancuran
elektron-positron. Radiasi gamma terdiri dari foton dengan frekuensi lebih besar dari 1019 Hz.
Radiasi gamma bukan elektron atau neutron sehingga tidak dapat dihentikan hanya dengan kertas
atau udara, penyerapan sinar gamma lebih efektif pada materi dengan nomor atom dan kepadatan
yang tinggi. Bila sinar gamma bergerak melewati sebuah materi maka penyerapan radiasi gamma
proporsional sesuai dengan ketebalan permukaan materi tersebut.


Radiasi non-ionisasi
Radiasi Neutron
Radiasi Neutron adalah jenis radiasi non-ion yang terdiri dari neutron bebas. Neutron ini bisa
mengeluarkan selama baik spontan atau induksi fisi nuklir, proses fusi nuklir, atau dari reaksi nuklir
lainnya. Ia tidak mengionisasi atom dengan cara yang sama bahwa partikel bermuatan seperti
proton dan elektron tidak (menarik elektron), karena neutron tidak memiliki muatan. Namun,
neutron mudah bereaksi dengan inti atom dari berbagai elemen, membuat isotop yang tidak stabil
dan karena itu mendorong radioaktivitas dalam materi yang sebelumnya non-radioaktif. Proses ini
dikenal sebagai aktivasi neutron.
Radiasi elektromagnetik
Radiasi elektromagnetik mengambil bentuk gelombang yang menyebar dalam udara kosong atau
dalam materi. Radiasi EM memiliki komponen medan listrik dan magnetik yang berosilasi pada
fase saling tegak lurus dan ke arah propagasi energi. Radiasi elektromagnetik diklasifikasikan ke
dalam jenis menurut frekuensi gelombang, jenis ini termasuk (dalam rangka peningkatan frekuensi):
gelombang radio, gelombang mikro, radiasi terahertz, radiasi inframerah, cahaya yang terlihat,
radiasi ultraviolet, sinar-X dan sinar gamma. Dari jumlah tersebut, gelombang radio memiliki
panjang gelombang terpanjang dan sinar gamma memiliki terpendek. Sebuah jendela kecil
frekuensi, yang disebut spektrum yang dapat dilihat atau cahaya, yang dilihat dengan mata berbagai
organisme, dengan variasi batas spektrum sempit ini. EM radiasi membawa energi dan momentum,
yang dapat disampaikan ketika berinteraksi dengan materi.
Cahaya
Cahaya adalah radiasi elektromagnetik dari panjang gelombang yang terlihat oleh mata manusia
(sekitar 400-700 nm), atau sampai 380-750 nm. Lebih luas lagi, fisikawan menganggap cahaya
sebagai radiasi elektromagnetik dari semua panjang gelombang, baik yang terlihat maupun tidak.
Radiasi termal
Radiasi termal adalah proses dimana permukaan benda memancarkan energi panas dalam bentuk
gelombang elektromagnetik. radiasi infra merah dari radiator rumah tangga biasa atau pemanas
listrik adalah contoh radiasi termal, seperti panas dan cahaya yang dikeluarkan oleh sebuah bola
lampu pijar bercahaya. Radiasi termal dihasilkan ketika panas dari pergerakan partikel bermuatan
dalam atom diubah menjadi radiasi elektromagnetik.





Sinar X adalah salah satu radiasi gelombang elektromagnetik buatan yang memiliki panjang
gelombang sangat pendek 10-7m s/d 109 m sehingga memiliki daya tembus yang tinggi terhadap
material yang dilaluinya.
SPEKTRUM GELOMBANG
SIFAT SIFAT SINAR X
1. Daya tembus
Sinar X dapat menembus bahan atau massa yang padat
2. Penyebaran
Apabila berkas sinar x melalui suatu bahan atau suatu zat, maka berkas sinar
tersebut akan bertebaran keseluruh arah, menimbulkan radiasi sekunder(radiasi hambur) pada bahan
atau zat yang dilalui
3. Penyerapan ( Absorbtion )
Sinar x dalam radiografi diserap oleh bahan atau zat sesuai dengan berat atom atau kepadatan bahan
atau zat tersebut.
4. Fluoresensi
Sinar x menyebabkan bahan-bahan tertentu seperti kalsium tungstat atau zink sulfide memendarkan
cahaya (luminisensi).
5. Ionisasi
Sinar x apabila mengenai suatu bahan atau zat dapat menimbulkan ionisasi partikel-partikel atau zat
tersebut
6. Efek Biologi
Sinar x akan menimbulkan perubahan-perubahan biologi pada jaringan. Efek biologi ini yang
dipergunakan dalam pengobatan radioterapi
7. Fotografi
Sinar X dapat menghitamkan film

Anda mungkin juga menyukai