Anda di halaman 1dari 7

A.

Definisi Gips
Gips adalah imobilisasi eksternal yang kaku yang dicetak sesuai kontur tubuh
tempat gips dipasang ( brunner dan suddart, 2000 ). Gips adalah balutan ketat
yang digunakan untuk immobilisasi bagian tubuh dengan menggunakan bahan
gips tioe plester dan fiberglass ( Barbara Engram ,1999 ). Jadi gips adalah alat
immobilisasi eksternal yag terbuat dari bahan mineral yang terdapat di alam
dengan formula khusus dengan tipe plster atau fiberglass.
B. Tujuan pemasangan gips
Imobilisasi kasus pemasangan dislokasia sendi
Fiksasai fraktur yang telah direduksi
Koreksi cacat tulang (mis. skoliosis )
Imobilisasi pada kasus penyakit tulang satelah dilakukan operasi
(mis.spondilitis )
Mengoreksi deformitas
C. Gips
Indikasi dilakukan pemasangan gips adalah :
Untuk pertolongan pertama pada fraktur yang dapat berfungsi sebagai bidai
Immobilisasi sementara untuk mengistirahatkan dan mengurangi nyeri
misalnya pada penggunaan gips korset pada tuberculosis tulang belakang
atau pascaoperasi seperti pada operasi skoliosis tulang belakang.
Immobilisasi dan penyangga fraktur
Istirahatkan dan stabilisasi
Koreksi deformitas pada kelainan bawaan misalnya pada defornitas sendi
lutut serta talipes ekuinovarus congenital.
Mengurangi aktifitas untuk mempercepat penyembuhan dan penyatuan
tulang yang fraktur
Membuat cetakan tubuh orthotic
Tipe dan karakteristik gips Kegunaan
Gips untuk ekstremitas atas:
Gips pendek untuk lengan (panjangnya
dari bawah siku sampai ke bagian
tangan).

1. Fraktur stabil pada pergelangan tangan
(metacarpal, carpal, dan tulang radius
bagian distal).
Gips panjang untuk lengan (meliputi
lengan atas sampai ke bagian tangan).
Gips untuk lengan dan digantung (sama
dengan no.2 , tapi lebih berat dengan
ditambahlengkung pada lengan bawah).
2. Fraktur yang tidak stabil pada
pergelangan tangan, humerus bagian
distal, radius dan/atau ulna.
3. Fraktur humerus yang tidak dapat
diluruskan dengan gips panjang, traksi
yang ringan bisa dipasang sementara
klien tetap di tempat tidur.
Gips untuk ekstremitas bawah:
Short leg cast (SLC), dari bawah lutu
sampai ke dasar kaki.
Long leg cast (LLC), dari pertengahan paha
ke dasar kaki.
Gips yang bisa untuk dibuat jalan (alat
untuk berjalan pada pantat pada
SLC/LCC).
Leg cylinder (mirip dengan SLC, tapi
pergelangan kaki tidak digips).
Long-leg cylinder (mirip dengan LLC tetapi
pergelangan kaki tidak digips)


Fraktur pergelangan kaki dan
metatarsal.
Fraktur tibia yang tidak stabil dan
fibula.
Sama dengan SLC/LLC.
Fraktur tibia yang stabil, fibula dan
lutut.
Fraktur femur distal yang stabil,
proksimal tibia dan fraktur pada
lutut.
Gips penahan:
Patella weight-bearing cast (mirip
dengan SLC atau leg cylinder)

Fraktur femur bagian tengah atau
distal.
Gips badan:
Hip spica (dari bawah mammae ke kaki,
kaki bawah dan setengah dari kaki yang
tak terpengaruh atau kedua kaki).
Risers cast (jaket dari bahu ke iliaca dan
panggul dan terbuka di depan dada).
Halo cast(jaket yang berisi beban).

Dislokasi pada pinggul, pelvis, dan
injury pada pinggul.
Scoliosis, fraktur spina thoracis.
Fraktur pada spina cervical.

D. Kontraindikasi
Terdapat fraktur terbuka
Hal hal yang perlu diperhatikan saat melepas gips
a. Hindari pemotongan langsung yang terdapat pada bagian yang terdapat
penonjolan
b. Waspada pada terjadinya abrasi atau laserasi pada permukaan kulit
pasien ketika dilakukan tindakan pelepasan.
c. Bahan gips yang terbuat dari fiberglass memiliki tingkat kesulitan yang
tinggi untuk dilakukan pelepasan
E. Komplikasi
1. Rasa sakit akibat tekanan
Rasa sakit dapat timbul akibat tekanan pada tonjolan-tonjolan tulang,
berasal dari permukaan dalam gips yang tidak rata, atau berasal darai
takanan benda asing diantara gips dan tungkai. Gajala yang sering tarjadi
adalah selama beberapa hari penderita mengeluh tidak enak akan tempat
keras yang menetap, jika keluhan tersebut tidak dihiraukan gejala akan
berlanjut, kemudian jaringan yang tertekan menjadi hilang rasa dan mulai
mengelupas, dan lapisan gips benoda dan cairan akan menumpuk dan
sekret bertambah banyak. Cara mengatasi rasa sakit akibat tekanan dengan
cara membuat lubang ventilasi pada gips pada bagian yang dimaksud
dengan gergaji gips bersudut dan kecil. Jika tidak ada ulkus, bersihkan
tempat tersebut dan balut, jika terdapat lesi yang serius, tutupi lubang
ventilasi dengan bantalan katun wol yang seragam. Pada semua kasus,
guanakan sepotong gips dan pasanglah pembalut halus diatasnya untuk
menghindari edema dari jaringan lunak yang tidak tersokong didaerah
ventilasi.
2. Edema pada distal garis gips
Edema akibat cidera biasanya hilang dalam waktu dua sampai tiga hari
dengan menaikkan tungkai dan melakukan latihan aktif berulang pada
sendi-sendi yang tidak bergips. Jika setelah 2-3 hari edema tidak hilang,
mungkin edema tersebut disebabkan oleh gips yang kencang. Pada kasus
demikian, belah gips sepanjang gips dan potong pembalut atau stockinet
sampai ke permuakaan kulit. Usahakan gips membuka 1-2 cm sepanjang-
panjang gips tersebut. Angkat tungkai dan lanjutkan latihan aktif.
3. Kulit melepuh
Kekeringan dan bersisik tidak dapat dihindari pada kulit yang dibungkus
gips karena epitel-epitel yang lepas tidak dapat dibersihkan. Kadang-
kadang kulit dapat alergi tehadap gips dan dapat berkembang menjadi
dematitis jika hal ini dibiarkan akan menimbulkan nyeri hebat dan
dermatitis purulenta. Cara mengatasi dengan pemberian antihistamin,
antibiotika sistemik dan mengangkat tungkai dapat menghilangkan
sebagian nyeri dalam waktu 48 jam.
4. Gangren
Terjadinya gangren setelah fraktur biasanya disebabkan oleh kerusakan
sistem vaskular pada tungkai yang cidera, tetapi dengan pengontrolan yang
hati-hati terhadap sirkilasi kapiler (dan denyut nadi jika memungkinkan)
baik sebelum atau sesudah pemasangan gips dapat menghindari terjadinya
gangren atau kontraktur Volkmann akibat lilitan yang keras dan tidak diberi
bantalan.
F. Persiapan alat
Persiapan alat pemasangan gips
a. Bahan gips dengan ukuran sesuai ekstremitas tubuh yang akan di gips
b. Baskom berisi air biasa ( untuk merendam gips )
c. Baskom berisi air hangat
d. Gunting perban
e. Bengkok
f. Perlak dan alasnya
g. Waslap
h. Pemotongan gips
i. Kasa dalam tempatnya
j. Alat cukur
k. Sabun dalam tempatnya
l. Handuk
m. Krim kulit
n. Spons rubs
o. Padding
Periapan alat pelepasan gips
a. gergaji listrik/pemotongan gips
b. gergaji kecil manual
c. gunting besar
d. baskom berisi air hangat
e. gunting perban
f. bengkok dan plastic untuk tempat gips
g. sabun dalam tempatnya
h. handuk
i. perlak dan alasnya
j. waslap
k. krim atau minyak
G. Persiapan pasien pemasangan gips
Pasien diberi penjelasan tentang tindakan yang akan dilakukan agar
kooperatif.
Posisi pasien diatur sesuai jenis tindakan
Bila diperlukan pembiusan pasien dipuasakan
Bila diperlukan debridement sebelumnya, pemasangan gips pasien masih
dalam pemeriksaan
H. Prsiapan lingkungan
Siapkan lingkungan yang nyaman dan melindungi privasi klien yaitu dengan
menutup tirai ruangan pasien.
I. Prosedur
Prosedur pemasangan gips
a. Cuci Tangan
b. Memakai handschoon
c. Pemeriksa menempatkan diri disebelah kanan tempat tidur pasien
d. Menjelaskan prosedur yang akan dilakukan
e. Mengatur posisi klien
f. Daerah yang akan dipasang gips dicukur bila perlu,dibersihkan, dan dicuci
dengan sabun, kemudian dikeringkandengan handuk
g. Sokong ekstremitas atau bagian tubuh yang akan di gips
h. Pasang padding pada bagian yang akan dipasang gips secarasirkuler
i. Masukkan gips dalam baskom berisi air, rendam beberapa saatsampai
gelembung-gelembung dari gips habis keluar.Selanjutnya, diperas untuk
mengurangi jumlah air dalam gips.
j. Pasang gips secara merata pada bagian tubuh, pembalutan gipssecara
melingkar mulai dari distal ke proksimal tidak terlalukendur atau terlalu
ketat. Pada waktu membalut, lakukandengan gerakan berkesinambungan
agar terjaga ketimpangtindihan lapisan gips. Dianjurkan dalam jarak yang
tetap (kira-kira 50% dari lebar gips). Lakukan dengan gerakan
yang berkesinambungan agar terjaga kontak yang konstan dengan bagian
tubuh.
k. Sokong gips selama pengerasan dan pengeringan dengantelapak tangan.
Jangan diletakkan pada permukaan keras atau pada tepi yang tajam dan
hindari tekanan pada gips
l. Melepas sarung tangan dan merapihkan pasien
m. Membereskan alat-alat
Prosedur pelepasan gips, antara lain
a. jelaskan pada pasien prosedur yang akan dilakukan
b. yakinkan pasien bahwa gergaji listrik atau pemotongan gips tidak akan
mengenai kulit
c. gips akan dibelah dengan menggunakan gergaji listrik
d. gunakan pelindung mata pada pasien dan petugas pemotong gips
e. potong bantalan gips dengan gunting
f. sokong bagian tubuh ketika gips dilepas
g. cuci dan keringkan bagian yang habis di gips dengan lembut, oleskan krim
atau minyak
h. ajarkan pasien secara bertahap melakukan aktivitas tubuh sesuai program
terapi
i. ajarkan pasien agar meninggikan ekstremitas atau menggunakan elastis
perban jika perlu untuk mengontrol pembengkakan
J. Evaluasi
Melakukan observasi terhadap :
o Respon, setelah tindakan/keluhan pasien
o Neuro vaskuler baik (NVB)
o Memindahkan pasien dari meja pemasangan gips ke brankar atau kursi
dorong
o Mencatat seluruh tindakan dalam catatan perawatan.
Hal-hal yang perlu diperhatikan
Pemasangan gips tidak boleh terlalu kencang atau terlalu longgar
Neuro vaskular baik
Segera lapor dokter bila ada reaksi
o Rasa sakit pada daerah fraktur
o Rasa gatal
o Rasa kesemutan
Tanggal pemasangan gips harus ditulis pada gips yang terpasang
Waktu dan tempat berobat selanjutnya.

Anda mungkin juga menyukai