BAB I - INSTALASI SISTEM ALARM KEBAKARAN I.1 UMUM Kontraktor pelaksana wajib mempelajari juga sistem alarm kebakaran yang ada (existing) terutama pada saat testing commissioning dan instalasi. Apabila sistem alarm kebakaran yang ada berlainan dengan spesifikasi ini kontraktor wajib memberitahukan kepada Pemberi Tugas. emua perlengkapan dan komponen yang akan digunakan dalam sistem ini harus terdaftar dan disetujui oleh badan yang berwenang. !okumen pembuktian seperti data dan penyetujuan harus diberikan kepada arsitek untuk diperiksa. emua peralatan dan perlengkapan harus dibuat oleh pabrik yang sama. "al ini mencakup khusus pada detektor# titik panggil manual# interfacing module# kontrol unit dan peralatan central data processing. istem yang terdiri dari peralatan dari pabrik yang berbeda tidak diperkenankan. I.2 URAIAN SISTEM $.%.& 'mum (sebagai petunjuk pelaksanaan ( sistem operasi pelaksanaan) istem alarm kebakaran yang akan dipasang sesuai gambar perencanaan adalah sistem semi analog addressable artinya bahwa beberapa detektor dirangkai dalam beberapa )one# dimana setiap )one mempunyai satu address tersendiri yaitu dengan cara menambahkan addressing module pada setiap circuit ()one). !etektor asap# detektor panas# titik panggi manual# interfacing module dan flow switch untuk sistem sprinkler dalam gedung dibagi atas )one dan tersambung langsung pada masing*masing T+ (Terminal +ox) setiap lantai dan dari T+ tersebut tiap lantai menuju ,aster -ontrol Panel. inyal alarm kebakaran harus dapat dilakukan lewat titik panggil manual dan detektor panas.asap. Tindakan selanjutnya adalah membunyikan bu))er pada Anunciator.,-P*/A. $ndikator 01! yang berhubungan pada /ire ,imic +oard harus menyala dan lokasi )one dari titik lokasi dari peralatan yang terjadi alarm harus tampak pada 0-! dari ,-P*/A dalam bentuk plain text. Pada saat yang bersamaan# semua bel alarm kebakaran dalam gedung harus berbunyi terus menerus dan semua fungsi pengatur yang berhubungan seperti lift homing# fan control dan lain*lainnya harus bekerja seperti yang dirancang dan bekerja secara otomatis. Pengoperasian cut*off key switch pada ,-P*/A harus dapat mematikan bu))er dan bel alarm. +agaimanapun pengoperasian dari fire alarm cut*off key switch tidak boleh mematikan indikasi 2isual pada ,-P*/A dan fire mimic board. 3isual indikasi hanya boleh mati ketika sistem direset dengan reset key switch pada ,-P*/A. !alam kejadian menerima sinyal kedua kebakaran dalam periode ini# bel tanda kebakaran dan bu))er harus menyala kembali dan kejadian kedua alarm kebakaran berikutnya harus terlihat pada panel seperti sebelumnya. Keseluruhan sistem alarm kebakaran harus bertipe close circuit electrically super2ised sehingga apabila terjadi kegagalan dalam rangkaian dapat segera terlihat kemudian fault bu))er dan indikator 01! yang berhubungan pada ,-P*/A dan fire mimic board yang terhubung akan menyala. 0okasi )one INSTALASI ELEKTRONIK I - 1 AS GEDUNG UTAMA DEPLU - RI seperti titik lokasi dimana ada kegagalan dan tipe kegagalan akan ditampilkan di 0-! pada ,-P*/A dalam bentuk plain text. ,uting switch harus tersedia pada ,-P*/A yang terhubung untuk memungkinkan audible fault alarm dapat dimatikan tetapi fault alarm dapat terus menyala sampai kegagalan diperbaiki. Pre*setting time harus dimasukkan dalam ,-P*/A untuk mengembalikan secara otomatis bunyi dari bel tanda kebakaran setelah periode waktu 4 * 5 menit terlampaui. Penggunaan silencing switch selama kondisi alarm bekerja harus tidak mematikan 2isual indikasi dari alarm dan harus menunjukan keadaan alarm berikutnya pada ,-P*/A. etiap perubahan dari status# seperti alarm# mode kegagalan atau tidak normal muncul di sistem harus segera diproses oleh ,-P*/A dan dicetak dalam sistem 0ogging Printer seperti yang ditampilkan dalam bentuk plain text pada 0-! sebagai tambahan dari semua fungsi sistem yang dijelaskan diatas. inyal data yang diterima oleh ,-P*/A harus diproses secara otomatis dan ditampilkan dalam bentuk text dan grafik dinamis oleh colour -6T. $.%.% 7perasi e8uence (e8uence of 7peration) istem jaringan komunikasi (networked) fire alarm harus mempunyai grup yang sama secara logically dengan detektor dalam satu )one. etiap )one harus mewakili lantai tersebut atau tenant area dan normalnya dalam satu )one terdiri dari detektor asap# detektor panas# break glass.pull station dan flow switch. uatu )one dapat dikategorikan dalam kondisi alarm jika satu atau lebih dari hal*hal yang terjadi seperti dibawah ini ( !etektor asap.panas mendeteksi sebuah alarm +reak glass dipecahkan Pull station sedang ditarik /low switch sedang dipicu Apabila terjadi alarm disalah satu )one maka seperti yang tertera dibawah ini harus segera beroperasi secara otomatis untuk mencegah menjalarnya api dan untuk menahan asap ( Peralatan A- (A"') pada lantai yang terjadi kebakaran harus off. Alarm bel pada lantai yang terjadi kebakaran harus aktif secara terus menerus memberitahukan ke semua orang pada lantai tersebut agar segera die2akuasi untuk dikosongkan. Alarm bel pada satu tingkat diatas dan satu tingkat dibawah dari lantai yang terindikasi kebakaran dalam selang beberapa menit harus memberikan peringatan ke semua orang akan kemungkinan diadakan e2akuasi. 0ift penumpang dan ser2ice harus bisa secara otomatis turun ke lantai dasar (lift homing). 1xtract smoke fan harus bisa secara otomatis hidup atau aktif untuk menarik asap yang terkumpul didaerah atrium. 9ika sebuah )one terjadi kebakaran dalam jangka waktu lebih dari : menit seluruh gedung akan general alarm dan perlu untuk die2akuasi. istem jaringan komunikasi fire alarm akan secara terus menerus memberi bunyi bel pada setiap lantai dalam gedung dan semua peralatan A- harus di ;7//; kan. +el harus secara kontinu berbunyi hingga )one fire alarm tersebut sudah dapat diatasi dan sistem jaringan komunikasi fire alarm sudah ;6eset; atau kembali ke status ;<ormal; pada semua sistem dan bunyi bel akan berhenti. I.3 KETENTUAN BAHAN DAN PERALATAN INSTALASI ELEKTRONIK I - 2 AS GEDUNG UTAMA DEPLU - RI +ahan dan peralatan yang akan dipakai harus memenuhi dan atau mendekati persyaratan teknis sebagai berikut ( $.5.& ,aster -ontrol Panel = /ire Alarm (,-P*/A) ( 1xisting (a) 'mum /ire $ndicator +oard (/$+) harus bertipe microprocessor based dengan software yang tersimpan dalam memori yang non*nolatile. /$+ harus dirancang secara modular dalam arti plug*in card dalam single motherboard untuk memudahkan perawatan dari pengembangan kapasitas di kemudian hari. ,-P*/A harus bisa untuk digunakan dalam addressable sistem dengan kemungkinan dapat meningkatkan jumlah address dalam satu loop yaitu dengan menambah plug*in card. Penggabungan dari penambahan indi2idual addressable loop harus tidak menyebabkan perubahan dalam module yang sudah ada. ,icroprocessor harus dapat melakukan scanning terus menerus dari keseluruhan indi2idual addressable loop. >aktu yang diperlukan untuk scanning keseluruhan titik addressable dalam tiap indi2idual addressable loop harus tidak kurang dari % detik. emua peralatan deteksi seperti detektor# manual call points# interfacing module dan lainnya harus terhubung dalam -lass A addressable loop terpisah dari jumlah )one yang akan ditentukan oleh programming pada ,-P*/A. 9umlah indi2idual addressable loop yang dibutuhkan harus ditentukan oleh kontraktor dalam kondisi untuk setiap loop harus memiliki kapasitas cadangan sekitar 54? dari total detektor dan addressable modul yang diperbolehkan dalam setiap loop. 0oop yang sama harus dibatasi untuk penyambungan indi2idual addressable point dalam lantai yang sama. +agaimanapun keadaan lebih dari % lantai tidak boleh dihubungkan dalam & loop. Pembuatan )one dalam setiap loop harus dilakukan dalam melalui programming keypad yang merupakan bagian dari ,-P*/A. 9umlah software programmable )one yang disediakan harus sesuai dengan specification drawings. etiap software )one harus dapat menyediakan potential free )one alam output apabila diperlukan. ,-P*/A harus dapat disambungkan ke -olour @raphics !isplay dan -ontrol ystem dengan menggunakan kabel data 6 %5% atau sejenisnya. !esain modular dari /$+ harus terdiri dari sekurang*kurangnya dari % bagian besar autonomous modules seperti -entral Processing ,odule dan ,ain ,imic ,odule. "al ini akan memungkinkan apabila terjadi kegagalan dari suatu module dapat dideteksi oleh module lain dan dapat memberikan audible dan suatu 2isual alarm kepada operator. emua data pemakai harus dapat disimpan dalam non*2olatile memory atau 6A, dengan sekurang*kurangnya A% jam batere cadangan untuk menjaga data pemakai dalam keadaan listrik mati atau ketika salah satu module card dilepas. emua keluaran untuk signalling atau interlocking control function harus dapat diprogram secara bebas lewat programming keypad. ,-P*/A harus memiliki software function untuk scanning terus menerus atas kegagalan (fault) dengan self diagnosis. Tipe dari kegagalan harus ditampilkan pada 0-! dalam bentuk plain text. 6umah untuk indicator board harus dari INSTALASI ELEKTRONIK I - 3 AS GEDUNG UTAMA DEPLU - RI tipe dust*proff wall mounted terbuat dari lembaran baja dengan ketebalan yang sesuai dan hinged lockable door dimana terpasang indicator lamp dan external control lainnya. emua bahan dari logam harus dibuat tahan dari korosi# dicat dengan cat primer dan dilapis ulang dari luar dengan signal red gla)ed enamis. Pengabelan harus disatukan dengan rapi dan dilindungi dalam arti menggunakan pengikat self*locking nylon cable. -able termination yang mencakup berbagai tegangan harus dipisahkan dengan benar dan diberi label. ,-P*/A harus memilki kemampuan untuk mengolah sinyal analog dari dektektor dan mengadakan kompensasi secara otomatis dari penyimpangan sinyal yang disebabkan oleh kontaminasi faktor umur dari detektor. +esarnya kompensasi harus dibatasi dengan suatu nilai ambang tertentu dimana apabila nilai tersebut dicapai# ,-P*/A harus dapat memberi tahu operator untuk mengadakan perbaikan pada detektor yang bersangkutan. ,-P*/A harus memiliki kemampuan untuk memberikan sinyal pre*alarm ke operator berdasarkan sinyal analog dari detektor. Pre*alarm harus dikirim hanya pada operator dan tidak menjalankan alarm sampai kondisi alarm sesungguhnya tercapai. (b) ignal !isplay dan -ontrol /unction $ndikasi berupa signal display berikut harus tersedia pada ,-P*/A. emua sinyal status sistem harus ditunjukan oleh 0-! dalam plain text. inyal yang ditujukan mencakup ( Tanggal# bulan# tahun dan waktu yang berlaku. tatus yang berlaku untuk ( 9umlah alarm pada sistem 9umlah kegagalan pada sistem 9umlah )one terisolasi 9umlah )one dalam pengujian ,enampilkan )one dan kondisi kegagalan (fault) pada suatu titik dengan sekurang*kurangnya 5% karakter untuk menunjukan lokasi )one dan sekurang*kurangnya 5% karakter untuk menujukkan lokasi titik. ,enampilkan sinyal alarm dengan sekurang*kurangnya 5% karakter untuk menujukkan lokasi )one dan sekurang*kurangnya 5% karakter untuk menujukkan lokasi titik. ,enampilkan tulisan pembatu untuk system programming functions. Tulisan yang ditempatkan pada 0-! harus berwarna hitam dengan latar belakang berwarna kuning atau putih untuk memudahkan pembacaan. Penunjukan master 01! harus berupa ( ;ystem on; dengan 01! hijau. ;,aster fault; denga 01! kuning. ;Part of system off; dengan 01! kuning. ;!etector )one off; dengan 01! kuning. ;!etector test; dengan 01! kuning. ;1mergency power; dengan 01! kuning. Kata ;A0A6,; ditunjukkan dalam warna merah. INSTALASI ELEKTRONIK I - 4 AS GEDUNG UTAMA DEPLU - RI Kata ;/A'0T; ditunjukan dalam warna kuning. /ungsi kontrol berikut harus tersedia untuk ,-P*/A ( Alarm acknowledgement key switch Alarm reset key switch /unction button untuk memanggil kembali detail dari status yang berlaku Key pad untuk fungsi*fungsi berikut ( ,emasukkan kata sandi ,emprogram dan mengubah data pemakai ,engadakan lamp test ,enyekat keseluruhan )one ,enyekat titik atau beberapa titik dalam )one ,embuat )one dalam mode pengujian 'ntuk mensimulasi )one alarm atau kondisi gagal ,enanyakan untuk fungsi pemeriksaan kegagalan (c) /ungsi Pemograman /ire $ndicator +oard (/$+) harus bertipe micro*processor based dengan software yang mencukupi untuk mengadakan fungsi pengaturan yang dibutuhkan. $solation switch harus disediakan untuk manual isolation selama pengujian dari sistem. Tombol fungsi berikut harus merupakan bagian dari ,-P*/A ( aklar tekan 'ntuk membuat )one dalam setiap addressable loop 'ntuk mengadakan pengaturan )one antar )one 'ntuk memprogram )one untuk operasi pulse memory 'ntuk menentukan le2el prioritas dari indi2idual )one 'ntuk menentukan waktu tunda untuk fault signal selama A- power mati untuk menghindari pesan kesalahan yang tidak diperlukan ketika emergency generator dijalankan 'ntuk menandakan aktifitas dari indi2idual output contact untuk mengadakan specific control function dalam perhubungan dengan alarm )one yang bekerja 'ntuk memprogram pewaktuan dari alarm organisation 'ntuk menentukan tipe dari addressable loop 'ntuk menentukan nilai ambang untuk kompensasi detektor secara otomatis dan untuk tingkat pre*alarm $.5.% ub /ire Alarm -ontrol Panel (/A*-P) /A*-P ini dalam kondisi alarm atau kondisi troble di sistem jaringan line fire alarm harus bisa menunjukan detektor dan )one mana yang aktif sehingga satpam akan dapat dengan mudah untuk melakukan tindakan pencegahan kebakaran. ub fire alarm control panel tersebut harus bisa bekerja stand alone artinya bahwa dalam kondisi fault (gangguan) dan alarm# /A*-P tetap akan bisa mendeteksi dan mengidentifikasikan kondisi alarm tersebut. /A*-P harus dilengkapi dengan features (perlengkapan) minimal seperti berikut dibawah ini ( A- main fower Alarm condition Trouble condition ignal silence acti2ated INSTALASI ELEKTRONIK I - 5 AS GEDUNG UTAMA DEPLU - RI $.5.5 ,ain -ontrol ,odule ,ain -ontrol ,odule (,-,) harus digunakan untuk mendapatkan pengendalian secara otomatis dari peralatan yang berbeda selama kondisi alarm kebakaran seperti lift homing# pengaktifan dari staircase pressuri)ation fans# smoke free lobby fans dan lain*lainnya. ,-, harus berbasis microprocessor dan terdiri atas perangkat keras dan lunak tersendiri untuk memungkinkan autonomous operation meskipun -entral Processing ,odule mengalami kegagalan. ,-, juga harus menyediakan jumlah keluaran dan masukan yang dapat diprogram untuk memenuhi persyaratan dalam specification dan drawings termasuk 54? kapasitas cadangan untuk penggunaan di masam mendatang. emua keluaran harus dapat diprogram secara bebas untuk menghasilkan sinyal alarm kebakaran yang tepat oleh 3oltage /ree normally open contact. 6asio contact harus kurang dari B4 mA.3dc. emua masukan harus dapat diprogram secara bebas untuk penyambungan ke external contact untuk menghasilkan sinyal pengawas status pada /ire ,imic +oard di /ire 6uang Kontrol untuk memastikan fungsi pengendalian yang benar. ,anual push button (,P+) harus disediakan pada /$+ untuk memungkinkan penyalaan secara manual dari setiap sistem dengan fungsi berikut. ,P+ harus dirancang dan diatur sehingga fungsi dari setiap ,P+ terindikasi secara jelas sehibgga tidak membingungkan operator untuk menghindarikan flase manipulation dari perintah. (a) 0ift "oming !alam setiap keadaan dari alarm kebakaran# sinyal dari /$+ (normally open atau normally close contact) harus dapat mengatur ruang mesin lift untuk menyalakan emergency homing dari lift dalam setiap grup lift. Kontraktor harus menyediakan dan memasang satu set kabel sinyal (& x %.: mm % .%- P3- cabel dalam konduit) untuk masing*masing ruang mesin lift. Kontraktor harus bekerja sama dengan kontaktor lift untuk menentukan permintaan secara pasti dalam usaha untuk memenuhi fungsi ini dan sinyalnya diakhiri dalam /ire Alarm -ontrol Panel (/A-P) yang bedekatan ke 0ift -ontrol Panel untuk penyambungan akhir oleh kontraktor lift. Penyambungan antara /$+ dan /A-P harus diawasi secara kelistrikan. (b) /an -ontrol !alam setiap keadaan dari alarm kebakaran# sinyal dari /$+ (normally open atau normally close contact) harus dapat menjalankan setiap sistem dari staicase 2entilation.pressuration fans dan smoke stop lobby 2entilation fans. Kontraktor harus menyediakan dan memasang satu set kabel sinyal (& x %.: mm % . %- P3- cabel dalam konduit) ke masing*masing fan dan harus mengakhiri kabel sinyal dalam /A-P yang berdekatan ke ubsidiary -ontractor Panel untuk penyambungan akhir oleh Air -onditioning and 3entilation $nstallation (A3-$) kontraktor. (c) moke -ontrol istem INSTALASI ELEKTRONIK I - 6 AS GEDUNG UTAMA DEPLU - RI !alam setiap keadaan dari alarm kebakaran# sinyal (normally open atau normally close contact) harus dibuat untuk menjalankan keseluruhan pelayanan A"' yang melayani smoke control area multi purpose hall dan untuk menjalankan setiap sistem dari smoke extract fans# automatic smoke dampers untuk lantai atau ruangan khusus. Kontraktor harus menyediakan dan memasang satu set kabel sinyal (& x%.: mm % . %- P3- cable dalam konduit) ke setiap A"'# fan damper dan lainnya dan harus mengakhiri kabel sinyal dalam /A-P yang berdekatan ke ubsidiary -ontactor Panel untuk penyambungan akhir oleh Air -onditioning and 3entilation $nstallation (A-3$) kontraktor. (d) Automatic liding !oor !imana automatic sliding door dipasang# sinyal harus dibuat dapat mengendalikan pintu untuk menahan pintu dalam posisi terbuka dalam setiap keadaan alarm kebakaran. Kontraktor harus menyediakan dan memasang satu set kabel sinyal (& x %.: mm % .%- P3- cable dalam konduit) ke masing*masing pintu dan harus mengakhiri kabel sinyal dalam /A-P diatas setiap pintu untuk penyambungan lebih lanut oleh kontraktor lain. (e) @as elenoid 3al2e -ontrol !alam keadaan alarm kebakaran# sinyal harus dapat menggerakkan gas selenoid 2al2e untuk menutup gas. tatus dari gas selenoid 2al2e harus diindikasikan secara jelas dengan 01! indicator pada /ire ,imic +oard. 6ancangan dan lokasi dari selenoid 2al2e harus ditunjukan secara jelas dengan 01! indikator yang tepat. Kontraktor harus menyediakan dan memasang satu set kabel sinyal (5 x %.: mm % .%- P3- cable dalam konduit) ke masing*masing katup untuk sinyal alarm kebakaran dan juga untuk mengawasi status katup. Kabel sinyal harus diakhiri dalam /A-P yang berdekatan dengan gas control panel untuk penyambungan lebih lanut oleh kontraktor lain. (f) $nterfacing ignal to -omputer*+ases -ontrol ystem $nterfacing signal contact dengan -omputer +ased -ontrol ystem akan disediakan dan semua contact harus dapat diprogram secara bebas. Kontraktor harus bekerja sama dengan masing*masing sub*kontraktor dan menyediakan informasi yang diperlukan untuk mendapatkan interfacing yang memuaskan antara % sistem. $.5.B /ire Alarm ignal Transmission ,odule Transmission module harus digunakan untuk mengirimkan signal alarm ke stasium monitor lewat saluran telpon langsung. Transmission module ini harus merupakan code wheel transmitter atau relay. Transmission module ini harus dirumahkan dalam terminal box yang kedap air. $.5.: !etektor Asap Tipe $onisasi !etektor asap inoisasi ini harus mempunyai legalitas dari !inas Pemadam Kebakaran $ndonesia dan harus mengikuti standard + :BB:# '0 %CD. !etektor asap ionisasi ini terdiri dari sebuah ioni)ation smoke head lengkap INSTALASI ELEKTRONIK I - 7 AS GEDUNG UTAMA DEPLU - RI dengan sensor asapnya dan sebuah base frame. !etektor asap tipe ionisasi ini minimum mempunyai spesifikasi teknik sebagai berikut ( 7perating 2oltage ( %4 * %B 3dc tand*by current ( C: mA max Alarm current ( &44 mA max 7perating temperature ( 4 4 - * B4 4 - 6elati2e humidity ( D: ? max ensiti2ity ( &#: ?.feet obscuration elama masa konstruksi kontraktor harus melindungi dari debu# kontaminasi. !etektor asap ini harus dilengkapi dengan lampu indikator 01! (berwarna merah) yang mana untuk mengindikasikan status dari detektor tersebut aktif atau non aktif. $.5.C !etektor Panas (1xisting) !etektor panas ini harus mempunyai legalitas dari !inas Pemadam Kebakaran $ndonesia dan harus mengikuti standard +. :BB:# '0 :%&. !etektor panas ini harus dipasang pada ruang*ruang yang rawan menimbulkan panas seperti ruang genset# ruang boiler# dapur dll atau seperti yang tertera didalam spesifikasi gambar. !etektor panas ini terdiri dari sebuah thermal head lengkap dengan sensor panasnya dan base frame. !etektor panas ini harus dilengkapi dengan lampu indikator 01! (berwarna merah) yang mana untuk mengindikasikan status demi detektor tersebut aktif atau non aktif. Akurasi dari detektor panas ini harus tidak berpengaruh terhadap perubahan temperatur# kelembaban dan tekanan udara. !etektor panas ini terdiri dari % macam yaitu ( $.5.C.& /ixed Temperature of "eat !etector !etektor ini bekerja didasarkan atas suhu.temperatur. Apabila temperatur ruangan tinggi maka detektor tersebut akan aktif. pesifikasi teknis detektor ini minimum adalah sebagai berikut ( 3oltage and current ( 543 (!-) A4,a Ambient temperature ( *&4 o - to B4 o - 6ate operating temperature ( A4 o - 3oltage range ( !- &:3 * !- 543 ,aterial main body ( Polycarbonate resin "eat recei2ing plate ( Aluminium Type ( urface mounting type 6espone lamp ( 6ed 01! $.5.C.% 6ate of 6ise "eat !etector !etektor ini bekerja didasarkan atas kenaikan temperatur. !alam hal ini apabila suatu ruangan terjadi kenaikan temperatur secara tiba*tiba maka detektor tersebut akan aktif. !etektor ini cocok dipasang diarea parkir. pesifikasi teknis detektor ini minimum adalah sebagai berikut ( 3oltage and current ( 543 (!-) A4mA Ambient temperature ( *&4 o - to :4 o - INSTALASI ELEKTRONIK I - 8 AS GEDUNG UTAMA DEPLU - RI 7perating type ( <ormally open type "eat sensing panel ( Tin Plated teel heet ,aterial body ( <oryl resin Type ( urface mounting Type $.5.A @as !etektor @as detektor harus mempunyai legalitas dari !inas Pemadam Kebakaran $ndonesia dan mengikuti tandar '0. @as detektor dipasang pada tempat yang rawan menimbulkan gas seperti ruang boiler# dapur dan lain*lain. @as detektor harus dilengkapi dengan lampu indicator alarm# audible alarm E electrical 2al2e. Apabila gas detektor ini aktif maka lampu indicator akan linking dan mengeluarkan suara alarm. !etektor ini minimum mempunyai spesifikasi teknis sebagai berikut ( Alarm type ( 3isual dan audible alarm 7utput ( %:43*:A (7n relay power cut) Power lamp ( @reen 01! Type ( >all ,ounted @as detection ( +utane# Propane# <atural @as# 0P@ $.5.D +reakglass +reakglass ini harus mempunyai legalitas dari !inas Pemadam Kebakaran $ndonesia dan harus mengikuti standar +.. :D5F E '0. +reakglass ini harus dipasang di public area untuk memudahkan seseorang mengaktifkan breakglass tersebut dengan cara memecahkan dan menekan tombol pada bagian breakglass tersebut. /rame daripada breakglass tersebut harus diberi tulisan tanda ;/$61; yang jelas dan mudah dibaca orang. witch atau tombol dari breakglass tersebut harus dihubungkan dengan sebuah monitor module untuk diberikan alamat. $.5.F Alarm +ell +ell ini harus mempunyai legalitas dari !inas Pemadam Kebakaran $ndonesia dan harus mengikuti standar +. :D5F E '0. +ell ini harus dipasang diatas breakglass atau didalam box alarm yang menyatu dengan hydrant box# demikian juga dengan break glass tersebut diatas# hal ini dimaksudkan untuk memberikan feed back apabila breakglass aktif maka bell juga akan aktif. +ell harus dicat berwarna merah untuk memudahkan identifikasi. +ell tersebut dalam kondisi alarm harus bisa minimum mengeluarkan kuat suara &44 d+ pada jarak & meter. $.5.&4 $ndicator Alarm Panel 6ated 2oltage ( !- %B3 Type ( urface mounting $.5.&& Addressable ,onitor ,odule (A,,) A,, harus digunakan untuk memonitor status indikasi dari suatu peralatan alarm dan dapat memberikan informasi atau laporan dalam kondisi aktif. A,, ditempatkan dalam Terminal +ox Addressing ,odule /ire Alarm (T+* A,/A). A,, harus bisa secara terus menerus memberikan laporan mengenai kondisinya ke ,-P*/A. A,, harus terbuat dari bahan yang kuat terhadap cuaca# kelembaban# korosi# debu dan benturan. >iring dari A,, harus diproteksi terhadap pengaruh electrical transient dan elektromagnetik interference. A,, harus bisa ditest INSTALASI ELEKTRONIK I - 9 AS GEDUNG UTAMA DEPLU - RI lewat ,-P*/A dalam hal bekerja atau tidaknya peralatan alarm. $.5.&% Addressable -ontrol ,odule (A-,) A-, harus dapat dioperasikan pada tegangan %B 3dc# dan harus bisa memberikan sinyal dry contact untuk mengaktifkan atau mematikan peralatan bel dan indikator lamp. $.5.&5 /ire Alarm -ontactor Panel (/A-P) /A-P terdiri dari contactor yang dipakai untuk start.stop suatu peralatan ,.1 dan dipasang dalam suatu box# yang mana dry contact /A-P ini diberikan oleh Addressable -ontrol ,odule. /A-P dipasang untuk peralatan ,.1 seperti 0ift# moke 1xtract /an# A"'# /ire Pump atau seperti yang tertera dalam gambar spesifikasi. $.5.&B Addressable $nterfacing ,odule ($,) $, harus digunakan untuk interfacing dari sinyal luar seperti flow switch# pressure switch# dan lain*lainnya dengan menggunakan indi2idual addressable loop. $, juga harus dapat berhubungan langsung dengan indi2idual addressable loop. $, harus memiliki 01! secara built*in yang akan berkedip pada keadaan aktif. $.5.&: Terminal +ox Addressing ,odule /ire Alarm (T+*A,/A) T+*A,/A harus terbuat dari black steel (plat baja) dengan tebal minimum % mm % dan difinish dengan cat anti bakar warna abu*abu. T+*A,/A ini berisikan -ontrol ,odule# ,onito ,odule# dan $nterfacing ,odule yang disusun secara rapi. T+*A,/A dipasang didinding dengan memakai dyna*bolt dengan ukuran yang sesuai setinggi &:4 cm rata atas dari finish floor. Kabel yang masuk dan keluar dari T+*A,/A harus dipasang kabel gland dan tanda untuk mengidentifikasikan route kabel dipasang kabel marking. $.5.&C /ire $ntercom /ire $ntercom sistem harus terdiri dari ,aster -ontrol 'nit# /ire $ntercom tation ($ntercom "andset)# battery nicad dan perlengkapan lainnya atau seperti tertera dalam gambar spesifikasi. $.5.&C.& ,aster -ontrol 'nit ,aster -ontrol 'nit dipasang diruang kontrol dengan mempunyai kemampuan untuk dapat berkomunikasi dengan setiap /ire $ntercom tation. /ire $ntercom tation dibagi dalam beberapa )one. ,aster -ontrol 'nit dilengkapi dengan indikator lamp dan bu))er yang menunjukkan )one dari fire intercom# apabila salah satu fire intercom aktif maka indikator lamp dan bu))er yang ada di master control unit harus aktif. $.5.&C.% /ire $ntercom tation /ire $ntercom tation dipasang disetiap hydrant box atau seperti tertera dalam gambar spesifikasi. /ire $ntercom tation harus terbuat dari hea2y duty material dan dicat warna merah serta diberi label ;/ire Phone;. Komunikasi /ire $ntercom dengan ,aster -ontrol 'nit harus bisa dilakukan dengan mengangkat handset dari fire intercom tersebut dari kabinet (by lifting the handset). etiap fire INSTALASI ELEKTRONIK I - 10 AS GEDUNG UTAMA DEPLU - RI intercom mempunyai satu )one. $.5.&A +attery -harger dan -atu !aya !- 'nit catu daya harus terdiri dari battery %B 2olt <ickel -admium dengan kapasitas dapat back*up power selama 54 menit dalam kondisi genset alarm dan BD jam dalam keadaan stand by. 'ntuk unit catu daya tersebut harus dilengkapi charger full automatic yang minimal terdiri atas double*wound 2acuum impregnated transformer# rectifier c.w full wa2e bridge# relay dan peralatan lainnya demi kesempurnaan fungsi charger tersebut dimana battery selalu terisi penuh. +attery dan pengisi battery.charger harus dilengkapi dengan "6- fuse# ammeter untuk membaca besar arus pengisian dan arus beban !-# !- 3oltmeter# lampu indicator on.off# saklar pengujian beban non locking dan ratio beban pengujian dengan skala 2oltmeter yang diberi warna merah yang menunjukkan tegangan terminal pada saat melayani beban pengujian# saklar pemilih float.alarm kegagalan pengisi battery dan alarm battery cut*off. I.4 PERSYARATAN TEKNIS PEMASANGAN $.B.& Peralatan Koordinat tempat setiap peralatan akan ditentukan kemudian. ,anual push button dipasang bersatu dengan hydrant box. Alarm bell dipasang bersatu dengan hydrant box# dan untuk ruangan tertentu dimana tidak terdapat hydrant box maka pemasangannya 4#: m dibawah plafond. Alarm lamp dipasang bersatu dengan hydrant box. !isekitar detector harus ada ruang bebas dengan radius minimal 4#A: m dari detector Peralatan sistem fire alarm ini harus ditanahkan (grounding) dengan hambatan max. % 7hm. upply listrik untuk peralatan ini dimasukkan dalam kelompok emergency load dari genset. $.B.% istem $nstalasi emua instalasi kabel detektor yang berada pada daerah kolom menggunakan sistem instalasi ;$<+7>;. emua kabel yang dipasang mendatar harus dipasang di trunking kabel.kabel tray. emua kabel yang dipasang di shaft secara 2ertikal harus dipasang pada tangga kabel.lader. Konduit harus di klem ke struktur bangunan dengan sadle klem. $.B.5 Trunking Kabel dan Tangga kabel Trunking kabel dan tangga kabel harus dipasang "ori)ontal dan satu garis 2ertikal. Tangga kabel dipasang ke dinding shaft dengan memakai 5 buah dynabolt berukuran G &.%*%; x %; pada jarak A: cm. Trunking kabel digantung dilantai bangunan dengan dynabolt berukuran G &.*%; x %;. $.B.B Kabel Kabel yang dipakai harus dari jenis <H, % x &#: mm dipasang dalam P3- konduit untuk kabel intercom digunakan indoor telepon cable dengan diameter 4#C mm dipasang dalam conduit. $.B.: Konduit Konduit yang dipakai adalah P3- high impact conduit dengan diameter dalam INSTALASI ELEKTRONIK I - 11 AS GEDUNG UTAMA DEPLU - RI minimum & &.% kali diameter luar kabel. I.5 PERAWATAN DAN PEMELIHARAAN $.:.& Pemeliharaan &) Peralatan instalasi ini harus digaransi selama satu tahun terhitung sejak saat penyerahan pertama. %) ,asa pemeliharaan untuk instalasi ini adalah selama enam bulan terhitung sejak saat penyerahan pertama. 5) elama masa pemeliharaan ini# sub*kontraktor instalasi ini diwajibkan mengatasi segala kerusakan yang terjadi tanpa adanya tambahan biaya (termasuk spare parts). B) elama masa pemeliharaan ini# seluruh instalasi yang telah selesai dilaksanakan masih merupakan tanggung jawab dari sub*kontraktor sepenuhnya. :) Kontraktor diharuskan menyerahkan tool set yang diperlukan untuk pemeliharaan perlatan sistem fire alarm. C) !alam kurun waktu 54 hari setelah kontrak selesai (prestasi pelaksanaan pekerjaan instalasi sudah mencapai &44?) kontraktor harus menyerahkan buku panduan pendahuluan (preliminary) manual operasi sistem peralatan fire alarm dan pemeliharan sebanyak 5 rangkap# yang pada dasarnya harus berikan ( (a) !etail yang menggambarkan sistem kerja peralatan (features) fire alarm# input sinyal e2akuasi# auxiliary function# s8uence of operation# expansion capability# aplikasi dan batasan*batasan. (b) !etail yang mnggambarkan tahap*tahap pemeliharaan atau seperti yang direkomendasikan di dalam skedule pemeliharaan untuk setiap peralatan yang di pasang. (c) !ata*data pabrik dan instalasi atau manual untuk semua peralatan yang terpasang. (d) !aftar spare parts.suku cadang yang direkomendasikan. (e) er2ice !irectory. A) etelah testing dan commisioning dinyatakan selesai kontraktor harus menyerahkan re2isi buku panduan manual operasi sistem peralatan fire alarm dan harus menggambarkan (merefleksikan) instalasi fire alarm secara detail dan lengkap dan harus mencakupi tambahan informasi sebagai berikut ( atu gambar lengkap as built drawing riser diagram dan semua detail wiring diagram kontrol panel dalam bentuk kertas plastik transfaran. $nstruksi soft ware program dan dokumentasi secara lengkap. $.:.% Training (Pelatihan) Kontraktor harus memberikan training kepada personel operator gedung mengenai sistem operasi dan pemeliharan sistem fire alarm. Pelaksanaan training tersebut harus dilaksanakan lagi untuk setiap B (empat) bulan selama periode garansi. INSTALASI ELEKTRONIK I - 12 AS GEDUNG UTAMA DEPLU - RI Training harus menjabarkan sistem fire alarm minimum sebagai berikut( Penjabaran tentang sistem operasi peralatan (features). Penjabaran tentang lokasi dari peralatan dan perlengkapan sistem. Pedoman datail operasi sistem fire alarm. Prosedur pemeliharaan secara periodik. Prosedur testing secara periodik. I.6 TESTING DAN COMMISSIONING Kontraktor instalasi ini harus melakukan semua testing dan pengukuran yang dianggap perlu untuk mengetahui apakah keseluruhan instalasi dapat berfungsi dengan baik dan telah memenuhi semua persyaratan yang di minta dan sesuai dengan P'$0. Kontraktor harus menyediakan semua material# perlengkapan dan personel yang dibutuhkan untuk pelaksanaan testing. ebelum melakukan testing commissioning kontraktor harus mengajukan prosedur yang disetujui oleh pemilik.konsultan. Testing sistem fire alarm minimum harus mencakupi testing*testing sebagai berikut( Testing kontinyuitas penghantar.konduktor kabel instalasi fire alarm dengan menggunakan A-.!- 3oltmeter. Tes merger dengan menggunakan alat merger dengan tegangan operasi :4 3olt !- untuk mengetahui instalasi antar konduktor.penghantar. emua peralatan kontrol dan annunciator harus di instalasi# di interkoneksi dan di beri power selama %B jam (tidak boleh dalam keadaan power terputus dalam arti suplai power harus bersumber dari P0<.@enset. emua peralatan seperti lampu indikator# detektor# break glass# alarm bell# auxiliary function relay# kontrol panel# annunciator# stand by power battery# fire intercom dan lain*lain harus di tes untuk meyakinkan bahwa peralatan tersebut dapat bekerja dan berfungsi dengan baik. emua sirkuit annunciator harus di tes untuk meyakinkan bahwa alat tersebut bekerja dengan baik. I.7 PRODUK +ahan dan peralatan harus memenuhi spesifikasi. Kontraktor dimungkinkan untuk mengajukan alternatif lain yang setara dengan yang dispesifikasikan ke Pemberi Tugas.7wner. Kontraktor baru bisa mengganti bila ada persetujuan resmi dan tertulis dari Pemberi Tugas.7wner. Produk bahan dan peralatan pada dasarnya adalah sebagai berikut ( Baha!P"#a$a%a M"#&!P"'()a% 1) Peralatan implex# "oneywell# 1dward# 1sser# "ochiki# hinwa INSTALASI ELEKTRONIK I - 13 AS GEDUNG UTAMA DEPLU - RI %) Kabel Kabel ,etal# Kabelindo# upreme# Tranka 5) Kabel Tahan Api -,# 6adox# >ilson# <exan 4) Konduit P3- "igh $mpact 1@A# -lipsal :) Kabel Tray.Kabel 0adder $nterak# ,etosu INSTALASI ELEKTRONIK I - 14 AS