UPAYA INDONESIA DALAM MENGATASI KASUS ILLEGAL FISHING
Latar Belakang Indonesia merupakan negara kepulauan dengan garis pantai sekitar 81900 kilometer. Dengan wilayah yang dimiliki, Indonesia memiliki luas lautan yang lebih luas apabila dibandingkan dengan luas daratannya. Dengan luas wilayah lautan yang dimiliki, Indonesia mempunyai kekayaan biota laut yang melimpah seperti kekayaan akan ikan laut dan terumbu karang. Selain itu, secara geografis, Indonesia berbatasan langsung dengan negara-negara seperti Malaysia, Singapura dan Filipina. Dalam kasus perbatasan wilayah dengan negara seperti Malaysia, Singapura dan Filipina, wilayah perbatasan ini merupakan wilayah yang paling kaya akan dinamika dan rentan untuk terjadinya konflik. Salah satu konflik yang sering terjadi antara Indonesia dengan negara-negara seperti Malaysia, Singapura dan Filipina adalah kasus illegal fishing yang seringkali terjadi di wilayah perbatasan laut negara-negara ini. Masalah illegal fishing yang terjadi ini tentunya sangat merugikan negara. Untuk itu, perlu adanya solusi dan upaya yang dilakukan negara untuk menangani kasus illegal fishing yang terjadi. Indonesia sebagai negara dengan luas wilayah lautannya pun tak luput dari masalah illegal fishing. Sebagai negara yang berdaulat, Indonesia juga mengupayakan beberapa cara yang dapat dilakukan untuk mengatasi masalah illegal fishing. Karena pentingnya untuk mengatasi masalah ini, makalah ini akan lebih lanjut membahas upaya-upaya yang dilakukan negara Indonesia untuk mengataasi kasus illegal fishing yang terjadi di wilayah lautan Indonesia. Rumusan Masalah Upaya apa yang dilakukan Indonesia untuk mengatasi kasus illegal fishng di wilayah peraian Indonesia? Kerangka Konseptual Flo Frank dan Anne Smith menyatakan bahwa kerjasama dapat didefinisikan sebagai suatu hubungan dua pihak atau lebih yang mempunyai tujuan bersama, yang berjanji untuk melakukan bersama-sama. 1 Kerjasama adalah tentang orang-orang yang bekerja bersama
1 Flo frank and Anne Smith, 2004 dalam penyelenggaraan kerjasama antar daerah, LAN, Jakarta, hal 13 dalam suatu hubungan yang menguntungkan, selalu mengerjakan sesuatu hal bersama yang tidak mungkin dicapai sendirian. Dalam acuan intergovernmental cooperation, kerjasama antar pemerintahan didefinisikan sebagai susunan antara dua pemerintah atau lebih untuk mencapai tujaun bersama, penyediaan suatu pelayanan atau memecahkan masalah scara bersama. Dari kedua definisi yang telah dikemukakan, maka dapat disimpulkan bahwa kerjasama internasional adalah suatu tindakan kegiatan atau usaha yang dilakukan bersama oleh dua atau lebih negara dalam rangka mencapai tujuan bersama. Berkaitan dengan pengertian kerjasama internasional, Dr Budiono Kusumohamidjojo berpendapat bahwa, sikap kooperatif dalam menyelenggarakan politik Luar Negeri senantiasa dapat dikembalikan kepada asumsi bahwa persoalan tertentu tidak dapat dicapai dengan mengandalkan kekuatan sendiri. Sikap kooperatif juga dapat bangkit bila ada perkiraan bahwa kerjasama akan membawa dampak yang menguntungkan bila dibandingkan dengan mengandalkan kekuatan sendiri. Kerjasama internasional dapat meliputi kerjasama dalam bidang politik, social, keamanan, kebudayaan, ekonomi dan bidang lainnya yang berpedoman pada politik luar negerinya. Sedangkan kerjasama internasional menurut Holsti adalah Sebagian besar transaksi atau interaksi negara dalam sistem internasional sekarang ini bersifat rutin dan hampir bebas dari konflik 2 . Berbagai jenis masalah nasional, regional dan global bermunculan dan memerlukan perhatian dari berbagai negara. Banyak kasus yang terjadi pemerintah saling berhubungan atau pembicaraan mengenai masalah yang dihadapi mengemukakan berbagai bukti teknis untuk menolong permasalahan tertentu, beberapa perjanjian yang memuaskan semua pihak proses ini disebut kerjasama. Hipotesis Upaya yang dilakukan Indonesia untuk mengatasi kasus illegal fishing secara internasional adalah 1. Memanfaatkan IMO sebagai organisasi yang khusus menangani permasalahan maritim 2. Menyusun sebuah International Plan of Action 3. Melakukan kerjasama internasional untuk mengatasi illegal fishing
2 Holsti, 1998, Politik Internasional Studi Analisis jilid 1, Erlangga :Jakarta. hal 89
Catatan kuliah 13/06/14 Buku 1. H.J Morgenthau Politic Among Nation 2. Nicholson Diplomacy 3. Lerche & A. Said Concept of International Politics Diplomasi kebudayaan mulai berkembang > oleh fukuda, Jepang > tahun 60an TVA proyek otonomi di AS > valley authonomy Chalmer Johnson>leader jepang yang membangun pasca PD II MITI : Japanese Miracle Confrontation diplomacy 1945-50 1948 KNIP 1950-59 parlementer 1959-1966Soekarno 1966-98Soeharto (ORBA) 1998-sekarangreformasi