Anda di halaman 1dari 4

Feriana Kushindarti 13/355762/PSP/4780

UPAYA INDONESIA DALAM MENGATASI KASUS ILLEGAL FISHING


Latar Belakang
Indonesia merupakan negara kepulauan dengan garis pantai sekitar 81900 kilometer.
Dengan wilayah yang dimiliki, Indonesia memiliki luas lautan yang lebih luas apabila
dibandingkan dengan luas daratannya. Dengan luas wilayah lautan yang dimiliki, Indonesia
mempunyai kekayaan biota laut yang melimpah seperti kekayaan akan ikan laut dan terumbu
karang. Selain itu, secara geografis, Indonesia berbatasan langsung dengan negara-negara
seperti Malaysia, Singapura dan Filipina. Dalam kasus perbatasan wilayah dengan negara
seperti Malaysia, Singapura dan Filipina, wilayah perbatasan ini merupakan wilayah yang
paling kaya akan dinamika dan rentan untuk terjadinya konflik.
Salah satu konflik yang sering terjadi antara Indonesia dengan negara-negara seperti
Malaysia, Singapura dan Filipina adalah kasus illegal fishing yang seringkali terjadi di
wilayah perbatasan laut negara-negara ini. Masalah illegal fishing yang terjadi ini tentunya
sangat merugikan negara. Untuk itu, perlu adanya solusi dan upaya yang dilakukan negara
untuk menangani kasus illegal fishing yang terjadi. Indonesia sebagai negara dengan luas
wilayah lautannya pun tak luput dari masalah illegal fishing. Sebagai negara yang berdaulat,
Indonesia juga mengupayakan beberapa cara yang dapat dilakukan untuk mengatasi masalah
illegal fishing. Karena pentingnya untuk mengatasi masalah ini, makalah ini akan lebih lanjut
membahas upaya-upaya yang dilakukan negara Indonesia untuk mengataasi kasus illegal
fishing yang terjadi di wilayah lautan Indonesia.
Rumusan Masalah
Upaya apa yang dilakukan Indonesia untuk mengatasi kasus illegal fishng di wilayah peraian
Indonesia?
Kerangka Konseptual
Flo Frank dan Anne Smith menyatakan bahwa kerjasama dapat didefinisikan sebagai
suatu hubungan dua pihak atau lebih yang mempunyai tujuan bersama, yang berjanji untuk
melakukan bersama-sama.
1
Kerjasama adalah tentang orang-orang yang bekerja bersama

1
Flo frank and Anne Smith, 2004 dalam penyelenggaraan kerjasama antar daerah, LAN, Jakarta, hal 13
dalam suatu hubungan yang menguntungkan, selalu mengerjakan sesuatu hal bersama yang
tidak mungkin dicapai sendirian. Dalam acuan intergovernmental cooperation, kerjasama
antar pemerintahan didefinisikan sebagai susunan antara dua pemerintah atau lebih untuk
mencapai tujaun bersama, penyediaan suatu pelayanan atau memecahkan masalah scara
bersama. Dari kedua definisi yang telah dikemukakan, maka dapat disimpulkan bahwa
kerjasama internasional adalah suatu tindakan kegiatan atau usaha yang dilakukan bersama
oleh dua atau lebih negara dalam rangka mencapai tujuan bersama. Berkaitan dengan
pengertian kerjasama internasional, Dr Budiono Kusumohamidjojo berpendapat bahwa,
sikap kooperatif dalam menyelenggarakan politik Luar Negeri senantiasa dapat
dikembalikan kepada asumsi bahwa persoalan tertentu tidak dapat dicapai dengan
mengandalkan kekuatan sendiri. Sikap kooperatif juga dapat bangkit bila ada perkiraan
bahwa kerjasama akan membawa dampak yang menguntungkan bila dibandingkan dengan
mengandalkan kekuatan sendiri.
Kerjasama internasional dapat meliputi kerjasama dalam bidang politik, social,
keamanan, kebudayaan, ekonomi dan bidang lainnya yang berpedoman pada politik luar
negerinya. Sedangkan kerjasama internasional menurut Holsti adalah Sebagian besar
transaksi atau interaksi negara dalam sistem internasional sekarang ini bersifat rutin dan
hampir bebas dari konflik
2
. Berbagai jenis masalah nasional, regional dan global
bermunculan dan memerlukan perhatian dari berbagai negara. Banyak kasus yang terjadi
pemerintah saling berhubungan atau pembicaraan mengenai masalah yang dihadapi
mengemukakan berbagai bukti teknis untuk menolong permasalahan tertentu, beberapa
perjanjian yang memuaskan semua pihak proses ini disebut kerjasama.
Hipotesis
Upaya yang dilakukan Indonesia untuk mengatasi kasus illegal fishing secara internasional
adalah
1. Memanfaatkan IMO sebagai organisasi yang khusus menangani permasalahan
maritim
2. Menyusun sebuah International Plan of Action
3. Melakukan kerjasama internasional untuk mengatasi illegal fishing


2
Holsti, 1998, Politik Internasional Studi Analisis jilid 1, Erlangga :Jakarta. hal 89



























Catatan kuliah 13/06/14
Buku
1. H.J Morgenthau Politic Among Nation
2. Nicholson Diplomacy
3. Lerche & A. Said Concept of International Politics
Diplomasi kebudayaan mulai berkembang > oleh fukuda, Jepang > tahun 60an
TVA proyek otonomi di AS > valley authonomy
Chalmer Johnson>leader jepang yang membangun pasca PD II MITI : Japanese Miracle
Confrontation diplomacy
1945-50 1948 KNIP
1950-59 parlementer
1959-1966Soekarno
1966-98Soeharto (ORBA)
1998-sekarangreformasi

Anda mungkin juga menyukai