Anda di halaman 1dari 24

BAB II

KAJIAN TEORI
A. Sistem Komunikasi Serat Optik
Sistem komunikasi serat optik merupakan sistem komunikasi yang
mengirimkan sinyal informasi dalam bentuk energi cahaya yang
ditransmisikan menggunakan kabel optik menuju optical receiver yang
ada pada blok penerima. Optical receiver berupa photodiode yang
mendeteksi setiap cahaya dan mengubahnya menjadi sinyal listrik.
Sistem komunikasi serat optik menggunakan sinyal dengan panjang
gelombang 660 nm dan 1550 nm (Crisp, 00!"#.
1. Serat Optik
Serat optik adalah sebuah kaca murni yang panjang dan tipis
yang dilapisi dengan isolator dan pelindung yang berfungsi untuk
menyalurkan informasi dalam bentuk gelombang cahayadalam
pengunaannya sebagai media transmisi beberapa serat optik dibuat
dalam bentuk kabel optik.
Serat optik menggunakan gelombang optik (cahaya laser#
sebagai gelombang pemba$anya. %al ini berbeda dengan jenis media
transmisi lain yang menggunakan sinyal listrik yang merambat melalui
kabel sebagai pemba$a sinyal. Serat optik memiliki karakteristik yang
8
9
membedakannya dengan media transmisi lain seperti kabel koaksial
(Stalling, 001"11!# yaitu "
a. &apasitas yang lebih besar, serat optik mampu
mentransmisikan data sebesar ratusan 'bps sepanjang
puluhan kilometer, sedangkan kabel koaksial sebesar
ratusan (bps sepanjang kurang dari ) km.
b. *kuran yang lebih kecil dan bobot yang lebih ringan
c. +ingkat attenuasi yang lebih rendah dibandingkan
kabel koaksial.
d. )solasi ,lektromagnetik, serat optik tidak
memancarkan energi listrik sehingga tidak terjadi
interferensi terhadap benda disekitar serat.
e. -arak repeater yang lebih besar sehingga lebih
ekonomis
.erdasarkan karakteristik dari serat optik maka serat optik
sangat cocok digunakan untuk proses pengiriman sinyal informasi
terutama untuk komunikasi jarak jauh.
2. Struktur Serat Optik
'ambar . Struktur Serat /ptik
(0ajar 'untara,011#
Serat optik berbentuk silinder yang terdiri dari tiga bagian yaitu
a. core adalah bagian terdalam atau bagian inti dari serat optik yang
terdiri dari satu serat atau lebih, serat inilah yang merupakan jalur
10
bagi sinyal cahaya. Core mempunyai diameter 2m sampai 15
2m (0reeman, 003 "14#.
b. Cladding adalah materi yang mengelilingi inti yang berfungsi
memantulkan sinar kembali ke dalam inti(core#. Cladding
memiliki diameter 5 2m sampai 50 2m (0reeman, 003 "14#.
c. Buffer Coating (pembungkus# atau bisa disebut jaket adalah bagian
terluar yang merupakan suatu plastik pelapis yang akan
melindungi serat optik dari kerusakan akibat pengaruh luar. seperti
kelembapan udara, abrasi dan kerusakan.
3. Prinsip kerja serat optik
5ada dasarnya serat optik merupakan suatu kesatuan yang
terdiri dari komponen6komponen pendukung yang membentuk suatu
sistem. %al ini dikarenakan informasi (data# yang akan ditransmisikan
dalam serat optik berupa cahaya, sehingga sebelum informasi
disalurkan terlebih dahulu informasi tersebut diubah bentuknya
menjadi cahaya. 5ada umumnya sistem transmisi serat optik terdiri
tiga bagian yaitu dari sumber cahaya, media transmisi dan detektor.
Sumber cahaya adalah bagian dari sistem yang mengubah sinyal
listrik menjadi sinyal cahaya yang sesuai.
7,8 (Light Emitting Diode# atau bisa juga menggunakan
dioda laser, yaitu dioda yang dapat memancarkan sinar laser. (edia
transmisi dijalankan oleh serat optik. Sebagai detektor digunakan
11
photodiode yaitu dioda yang dapat menyerap cahaya dan
mengubahnya menjadi sinyal listrik yang sesuai. 5enyaluran data
melalui serat optik dapat digambarkan sebagai berikut" data berupa
sinyal listrik diubah menjadi cahaya yang sesuai oleh 7,8 sebagai
sumber cahaya, kemudian cahaya berisi data tadi merambat di dalam
serat optik sebagai media transmisi menuju ke penerima berupa
photodioda sebagai detektor dan mengubah cahaya menjadi sinyal
listrik yang sesuai.
Serat optik bekerja berdasarkan prinsip perbedaan indeks bias
dua medium. Satu cahaya merambat dari medium 1 ke medium
maka cahaya tersebut akan mengalami pembiasan menurut hukum
Snellius. persamaan untuk menentukan besarnya indeks bias dua
medium menurut Crisp (00!"1!# dinyatakan pada persamaan (1#.
n
1
sin
1
9 n

sin

(1#
dimana "
n
1
9 indeks bias pada medium 1
n

9 indeks bias pada medium

1
9 sudut datang cahaya


9 sudut bias cahaya
Cahaya akan mengalami pemantulan sempurna jika indeks
bias dari medium 1 lebih besar dari indeks bias medium ( n
1
: n

#
12
dan sudut datang sinar lebih besar dari sudut kritis ( ;
1
: ;
c
#. Sudut
kritis adalah sudut yang terbentuk bila suatu cahaya merambat dari
suatu medium ke medium lain dimana cahaya tersebut mengalami
pemantulan sempurna. .esarnya sudut kritis dapat diproleh dari
persamaan 1 dengan mensubtitusi ;
c
sebesar <0=. 5eristi$a
pemantulan sempurna pada serat optik dimanfaatkan untuk merambat
cahaya sepanjang serat optik (5+.+elekomunikasi, 003 "1#. .erikut
adalah gambar mekanisme pembiasan sinar pada dua medium dengan
indeks bias yang berbeda.
'ambar 1. 5eristi$a pembiasan dan pemantulan pada dua medium
(5+. +elekomunikasi, 003"1#
4. Jenis Serat Optik
.erdasarkan karakteristiknya maka serat optik terdiri dari
beberapa jenis"
a. u!timo"e
13
Serat optik jenis ini dikatakan multimode karena penjalaran
cahaya dari satu ujung ke ujung lainnya terjadi melalui beberapa
lintasan cahaya. .erdasarkan susunan indeks biasnya serat optik
multimode dibedakan atas dua (Stalling, 001"11<# yaitu "
1# Graded index.
Serat optik mempunyai inde> bias cahaya yang
merupakan fungsi dari jarak terhadap sumbu?poros serat optik,
sehingga cahaya yang menjalar melalui beberapa lintasan pada
akhirnya akan sampai pada ujung lainnya pada $aktu yang
bersamaan.
# Step index.
Serat optik mempunyai inde> bias cahaya sama. Sinar
yang menjalar pada sumbu akan sampai pada ujung lainnya
dahulu (dispersi#. %al ini dapat terjadi karena lintasan yang
melalui poros lebih pendek dibandingkan sinar yang
mengalami pemantulan pada dinding serat optik, sehingga
terjadi pelebaran pulsa atau dengan kata lain mengurangi lebar
bidang frekuensi.
5erbedaan dari serat optik jenis graded index dengan
step index adalah dari proses jalannya sinar pada masing6
masing serat optik. 5roses jalannya sinar pada graded index
berbentuk garis lengkung dan tidak patah6patah sedangkan
pada jenis step index jalannya sinar seperti patah6patah.
14
#. Sin$!e o"e
Serat optik single mode?monomode mempunyai diameter
inti (core# yang sangat kecil 5 @ 10 2m (Senior, 1<<"1!1#, sehingga
hanya satu berkas cahaya saja yang dapat melaluinya sehingga tidak
ada pengaruh inde> bias terhadap perjalanan cahaya atau pengaruh
perbedaan $aktu sampainya cahaya dari ujung satu sampai ke ujung
yang lainnya (tidak terjadi dispersi#. 8engan demikian serat optik
singlemode sering dipergunakan pada sistem transmisi serat optik
jarak jauh atau luar kota (long haul transmission system#.
Sedangkan graded inde> dipergunakan untuk jaringan
telekomunikasi lokal (local network#.
'ambar 3. Serat /ptik ASinglemode dengan (ultimode
15
(Stalling, 001"1#
%. Pen&am#un$an Ka#e! Optik
5enyambungan kabel optik dilakukan untuk mendapatkan panjang
kabel sesuai dengan yang diinginkan. 5enyambungan pada kabel optik
menggunakan konektor optik sebagai penghubung antara serat dengan
serat, serat dengan sumber optik atau serat dengan detektor. (enurut
8onald (001"116#, sebuah konektor yang baik adalah dengan
karakteristik sebagai berikut "
a. (emiliki loss yang rendah yaitu 0,1 sampai 18b
b. (udah dalam penginstalasian
c. 8apat digunakan berkali6kali (epeata!ility#
d. +idak memiliki loss yang berBariasi (&onsisten#
e. ,konomis
Setiap serat optik yang akan disambungkan memiliki konektor
dibagian ujungnya, dan kemudian konektor ini akan ditancapkan pada
sebuah adaptor yang sama. Cdaptor pada dasarnya adalah sebuah tabung
yang berfungsi sebagai penyangga kedudukan sambungan (Crisp,
00!"113#. 5enyambungan pada kabel optik dilakukan dengan dua tipe
yaitu"
a. 5enyambungan mekanik ("echanical Splice#
5enyambungan secara mekanik yaitu penyambungan serat optik
dengan menggunakan splicer fi!erlock (pengunci serat#, serta peralatan
16
mekanik seperti pengupas kabel serat optik dan pisau. persambungan
secara mekanik ini dapat bersifat sementara, karena hasil dari
persambungan dapat dilepas dan digunakan kembali. "echanical
splice menghasilkan rugi daya (insertion loss# sebesar 0,1 @ 0.1 d.
untuk setiap titik persambungan (Crisp 00! "1!#.
b. 5enyambungan 0usi (fussion splice#
5enyambungan secara fusi dilakukan dengan menyolder ujung
kedua serat optik yang tela disesuaikan posisinya. +eknik
penyambungan memberika hasil yang permanen sehingga
menghasilkan rugi daya yang lebih kecil yaitu 0,05 d., atau sekitar 1D
dari daya total (Crisp, 00!"113#.
B. Karakteristik Transmisi Serat Optik
1. Eedaman (#ttenuation#
Eedaman adalah turunnya leBel tegangan sinyal yang diterima
akibat karakteristik media. Eedaman merupakan gangguan dalam
sistem komunikasi yang mempengaruh performance dari sistem
komunikasi. Sinar mele$ati media fiber akan mengalami penurunan
daya akibat redaman, pembiasan dan efek lainnya. Semakin besar
attenuasi berarti semakin sedikit cahaya yang dapat mencapai detektor,
ini berarti semakin besar rugi daya tyang terjadi disepanjang &abel
17
optik. 0aktor6faktor yang menimbulkan terjadinya redaman pada
transmisi fiber optik antara lain "
a. 5enyerapan (#!sor!tion#
5enyerapan pada serat optik ada dua yaitu penyerapan
internal dan eksternal. 5enyerapan internal yaitu penyerapan yang
disebabkan oleh bahan pembuat fiber optik itu sendiri. 5enyerapan
eksternal adalah penyerapan yang terjadi karena benda lain yang
berada di sekitar serat optik seperti besi, cobalt.
Fat kotoran (impurity# apa pun yang masih tersisa di dalam
bahan inti akan menyerap sebagian dari energi cahaya yang
merambat dalam inti serat optik. &ontaminan yang menimbulkan
efek paling berbahaya adalah ion6ion hidroksil dan Gat logam
(Crisp. 00!"5!#
b. 5encaran Eeyleigh
5encaran Eeyleigh adalah efek terpencarnya cahaya akibat
terjadinya perubahan kecil yang bersifat lokal pada indeks bias
bahan inti dan bahan mantel. 5encaran Eayleigh ini terjadi karena
perubahan kerapatan dari bahan serat optik seperti terjadi pad kaca
silica mulai membeku dan kemudian menjadi padat. .erikut adalah
gambar terpencarnya cahaya karena perubahan indek bias.
18
'ambar 5. cahaya terpencar kesegala arah
(Crisp, 00! "5<#
c. 5emantulan 0resnel
Sinar cahaya menumbuk sebuah bintik terjadi perubahan
indeks bias yang terpancar kesegala arah, komponen pencaran yang
merambat dengan sudut datang mendekati garis normal. ,fek ini dapat
menimbulkan perubahan perubahan indeks bias inti ke indeks bias
udara yang ada diluar serat optik. .esarnya cahaya yang menembus
bidang batas dan besarnya cahaya yang di pantulkan ditentukan oleh
besarnya perubahan indeks bias. 8aya pantul dinyatakan dengan
persamaan (# menurut Crisp (00!"61# "
8aya 5antul 9 (#
8imana "
n
1
9 indeks bias inti
n

9 indeks bias udara
19
'ambar 6. 5emantulan 0resnel
(Crisp, 00!"61#
'ambar 4. 5emantulan 0resnel disetiap bidang batas
(Crisp, 00!"61#
d. 7engkungan serat optik (.ending#
Eugi daya yang ditimbulkan dengan melengkungkan sepotong
serat optik lebih besar dari rugi daya total yang ditimbulkan pada
seluruh kabel serat optik 1 km yang digelar secara normal
(Crisp,00!"6661#. *ntuk mengurangi terjadinya pembengkokan
dapat dilakukan dengan cara menggunakan pelindung? jacket yang
20
tahan terhadap tekanan pada fiber optik. )ndeks bias serat saat
dilengkungkan berbeda dengan saat serat dalam keadaan lurus.
Semakin kecil jari6jari lengkungan maka nilainya semakin mendekati
nilai indeks bias selubung?cladding sehingga makin banyak cahaya
yang keluar dari inti serat atau semakin besar ruginya ( +omi " 00<#.
(enurut )+*6+ '.0651,, kabel serat optik harus mempunyai
koefisien redaman 0.5 d.?km untuk panjang gelombang 1110 nm dan
0.3 d.?km untuk panjang gelombang 1550 nm. +api besarnya
koefisien ini bukan merupakan nilai yang mutlak, karena harus
mempertimbangkan proses pabrikasi, desain H komposisi fiber, dan
desain kabel. *ntuk itu terdapat range redaman yang masih diijinkan
yaitu 0.160.3 d.?km untuk panjang gelombang 1110 nm dan 0.1460.5
d.?km, untuk panjang gelombang 1550. &oefisien redaman
dipengaruhi oleh spektrum panjang gelombang yang diperoleh dari
hasil pengukuran pada panjang gelombang yang berbeda. (enentukan
besarnya redaman yang terjadi pada suatu link serat optik berdasarkan
persamaan (1# dalam ((ooniarsih, 01"#.
I
d.
9 J(5
in
6 5
out
# 6I
ct
K ? 7 (1#
I
d.
9 (7 > 0,# L (Ms > 0,15# L (nC > 0,5# (3#
dimana "
I 9 redaman kabel per km (d.#
79 5anjang Serat /ptik (d.#
21
5
in
9 daya input (d.#
5
out
9 daya output (d.#
I
ct
9 Eugi Splicer (d.#
I
0
9 Eugi 0iber (d.#
I
C+
9 Eugi Splicer (d.#
I
S+
9 Eugi konektor (d.#
e. 8ispersi
8ispersi adalah pelebaran pulsa yang terjadi ketika sinyal
merambat melalui sepanjang serat optik yang disebabkan oleh
keterbatasan material dan efek linear seperti polarisasi, material dan
lainnya. 0aktor dispersi ini akan mempengaruhi kualitas sinyal yang akan
ditransmisikan dalam jaringan. 8ispersi menyebabkan terjadinya
pelebaran atau pemuaian pulsa cahaya menjadi lebih besar, sehingga
mengakibatkan terjadinya tumpang tindih pulsa antara satu sama lain.
8ispers dapat dikurungi dengan mengurangi frekuensi pulsa sehingga
jarak antar pulasa menjadi lebih lebar dan ini dapat memperkecil
disperse. (Crisp,00!"41#. -enis dispersi pada serat optik yaitu "
1# 8ispersi )ntermodal
Cahaya dari sumber masuk ke dalam serat optik multimode
dirambatkan dalam beberapa mode. Setiap mode ada yang merambat
sejajar sumbu inti dan ada pula yang merambat GigGag. 8engan
22
demikian jarak yang ditempuh oleh tiap mode akan berbeda6beda.
8ispersi intermodal disebut juga pelebaran pulsa (Crisp, 00!"44#.
# 8ispersi &romatik.
8ispersi material terjadi karena indeks bias berBariasi
sebagai fungsi panjang gelombang optik. Salah satu dispersi yang
paling dominan dalam jaringan optik adalah dispersi kromatik.
3) 8ispersi .umbung 'elombang ($aveguide Dispersion#.
8ispersi ini terjadi akibat dari karakteristik perambatan mode
sebagai fungsi perbandingan antara jari6jari inti serat dan panjang
gelombang.
f. Cpatur Mumerik % &umeral #parture ' MC#
&umeral #parture merupakan besarnya nilai dari sudut
pantulan sumber serat optik yang cahaya dapat dipantulkan melalui inti
serat. .esarnya &umeral #parture dipengaruhi oleh indeks bias core
dan clodding dari serat optik. (enurut Crisp (00!"16# dinyatakan
dengan persamaan (3#.
MC9sin;9 (5#
8imana "
M
1
9 indeks bias Core
23
M

9 indeks bias Cladding


MC 9 &umeral #parture
N 9 sudut cahaya serat optik
g. ise time !udget
Oaktu naik (rise time( $aktu yan dibutuhkan oleh cahaya
untuk membesar dari 10D ke <0D dari nilai akhirnya. Semakin tinggi
frekuensi sebuah bentuk gelombang, semakin singkatlah $aktu
naiknya. Oaktu naik berhubungan dengan .and$idth, $aktu naik
yang singkat membutuhkan band$ith yang lebar. (Crisp, 00!"13#.
Eise time budget merupakan metoda untuk menentukan
batasan dispersi pada saluran transmisi, tujuannya adalah untuk
menganalisis kerja sistem secara keseluruhan dan memenuhi kapasitas
kanal yang diinginkan. Eise time budget sistem secara keseluruhan
diberikan dengan persamaan (5# menurut Crisp (00!"16#.
t
sist

9 t
t>

L t
r>

L t
f

(6#
8imana "
t
t>
9 rise time sumber optik
t
r>
9 rise time detector
t
f
9 rise time fi!er
h. Eugi6rugi Serat /ptik
1# Eugi serat (7oss 0iber#
24
Eugi yang disebabkan oleh serat optik yang digunakan, di
hitung dengan persamaan (6# dalam (ooniarsih (01"1#.
I
f
9 7 > I (4#
# Eugi Splicing (penyambungan#
Eugi yang disebabkan oleh proses persambungan dari kabel
serat optik. (enurut (oonarsih (01"1# analisis rugi Splicing
dinyatakan dengan persamaan (!#
I
C+
9 I
C
> y (!#
dimana "
I
C
9 Eugi splice
y 9 jumlah splice
Eugi6rugi sambungan yang diperbolehkan adalah 0,1
d. pada setiap link berukuran 1 hingga km (0reeman,
003"51#.
1# Eugi &onektor
Eugi konektor merupakan rugi yang diakibatkan dari
konektor yang digunakan,dihitung dengan persamaan (!# dalam
(oonarsih (01"1#.
I
S+
9 I
S
> P (<#
25
dimana "
I
c
9 Eata6rata rugi konektor.
P 9 -umlah konektor
Eugi rata6rata total dapat dihitung dengan persamaan (10# (11#
menurut (oonarsih (01 " 1#"
C 9 Q loss (10#
Q loss 9 I
0
LI
C+
LI
S+
(11#
i. )ower Link Budget
5erhitungan daya yang dilakukan pada suatu sistem transmisi
yang didasarkan pada karakteristik saluran redaman serat optik,
sumber optik dan sensitiBitas detektor. (enentukan besarnya daya
(po$er link budget# digunakan persamaan (11#. (5+.+elekomunikasi,
003"34#
5
r>
9 5
t>
6 (Q loss L (argin# (1#
5
+
9 I
C+
LI
S+
I
0
. 7L Sitem (argin (11#
dimana "
5
r>
9 8aya 5enerima (d.m#
5
t>
9 8aya +ransmit (d.m#
Q loss 9 jumlah loss yang terjadi disepanjang kabel optik
26
(argin 9 kompensasi nilai redaman serat optik sebesar
1,0 d. rekomendasi )+*6+
(enurut &5) (*ey )erformance +ndicator( yang
merupakan standar yang dapat digunakan untuk menetukan kinerja
dari suatu sistem transmisi untuk po$er link budget sebesar 63
d.m dan rise time budget 40 ps. (0ajar "011#
'. Instrumen Pen$ukuran
1. OT(R )Optical Time Domain Reflector*
/+8E digunakan untuk melakukan pengukuran terhadap
parameter6parameter dari serat optik, ini bertujuan untuk mengetahui
kinerja atau performance dari serat optik.
'ambar !. 5rinsip kerja /+8E
(+rijoyo, 010 "1!#
Cahaya yang akan disalurkan oleh serat optik dibangkit
oleh pulse light source, difokuskan oleh Collimating Lens sehingga
cahaya yang menuju serat optik memiliki daya yang optimal
dengan rugi6rugi yang kecil. Cahaya tersebut disalurkan ke serat
optik dan dipantulkan kembali sesuai dengan pantulan 0resnel dan
27
kemudian dihamburkan (Eayleigh Scatterring#, pada saat mencapai
bagian !eam splitter, cahaya tersebut akan dibelokkan sejauh 6<0
0
.
Cahaya hasil pembelokkan tersebut diukur oleh -i Speed
)hoto Detector. 8aya tersebut akan dikuat oleh #mplifier, karena
cahaya telah mengalami dua kali lintasan sehingga diperlukan
penguatan daya akibat redaman yang dialami. 5ulsar berfungsi
untuk penentu lebar pulsa yang dipancarkan ke dalam serat optik,
dan juga sebagai trigger dari scope. Scope akan menampilkan
hasil pengukuran dan tracing dari /+8E.
/+8E akan mengirimkan secara periodik pulsa cahaya
kedalam serat dan menganalis cahaya yang dipantulkan oleh serat
ketika pulsa cahaya tersebut merambat sepanjang serat. /+8E
menampilkan grafik daya cahaya yang dipantulkan tersebut
sebagai fungsi dari panjang serat. 0ungsi /+8E adalah sebagai
berikut
a. 5enunjuk lokasi /ault
/+8E dapat menunjukkan lokasi /ault atau
ketidaknormalan dalam suatu serat optik, dengan
mengeBaluasi grafik redaman terhadap jarak yang
ditampilakan.
b. ,Baluasi 5o$er .udget
28
5erhitungan dan pengecekan loss budget, digunakan
untuk analisa po$er link budget suatu serat optik.
c. ,Baluasi Splicing dan konektor
8engan membandingkan redaman yang ditimbulkan
dengan referensi toleransi nilai redaman, sehingga dapat
diketahui suatu sambungan atau koneksi berada pada keadaan
baik atau buruk.
d. (enghitung 0aktor redaman.
Eedaman dapat diketahui berdasarkan hasil pengukuran.
2. Po+er eter
5o$er (eter digunakan untuk mengukur total loss (redaman#
dalam sebuah link optik baik saat instalasi (uji akhir# atau
pemeliharaan. Eedaman serat optik merupakan fungsi panjang
gelombang, maka pengukuran harus dilakukan sesuai dengan panjang
gelombang pada perangkat transmisi .ila perangkat bekerja pada
panjang gelombang 1550 nm, maka sumber cahaya yang digunakan
harus juga 1550 nm 5engukuran dengan po$er meter dinyatakan
dengan satuan decibel (d.#. 8ecibel merupakan perbandingan daya,
tegangan, maupun arus antara dua titik, satu titik ditempatkan pada
permulaan atau masukan sistem yang diukur, sedangkan titik yang lain
diletakkan pada ujung atau keluaran sistem. .esar daya dalam decibel
menurut Crisp, (00! "5# dinyatakan pada persamaan (1#"
29
'ain
(d.#
9 10 log (1#
.ila daya keluaran lebih kecil dari daya masukan maka
persamaan ini menjadi negatiBe. &eluaran daya cahaya dari serat optik
selalu lebih kecil dari daya yang masuk kedalam serat tersebut. /leh
karena itu harga persamaan selalu negatiBe. 'ain yang negatif ini dapat
dipandang sebagai loss cahaya. Loss tersebut disebabkan oleh seluruh
komponen dalam suatu link optik, meliputi"
a. &abel
b. &onektor
c. Sambungan Cttenuator
d. Eata6rata daya pancar cahaya
e. SensitiBitas 5enerima
&onfigurasi atau skema pengukuran dengan menggunakan
po$er meter seperti gambar <.
'ambar <. &onfigurasi pengukuran dengan 5o$er (eter
(ilmu komputer.com#
7ight source merupakan cahaya yang dipancarkan pada titik C,
menuju titik akhir (.# . .esar daya pancar dari titik C menuju titik . dapat
30
diukur dengan menggunakan 5o$er meter yang telah terpasang
sebelumnya pada titik ..
(. Pene!itian Re!e,an
1. &arnando (001#, ACnalisis &esiapan Serat /ptik .ackbone 8alam
5enerapan +eknologi 8ense OaBelangth 8iBision (ultiple>ing 8i
5+.Calte> 5acific )ndonesiaR . %asil penelitiannya Cttenuasi serat
optik adalah sebesar 0,15 d.?&m masih berada batas niali toleransi,
sedangkan niali dispersi sebesar ,5 'bps masih berada diba$ah batas
maksimum yang diisyarakatkan Bendor.
. Selnita (001# A&inerja Saluran +ransmisi 0iber /ptik Cntara Stasiun
.ukittinggi 8engan Stasiun 5adang 5anjang 5ada *nit 5elayanan
.erlangganan 8iBisi Eegional 5+.+elkom .ukittinggiR. %asil
penelitiannya, 5erhitungan 5o$er 7ink .udget dan Eedaman +tidak
mempengaruhi kinerja saluran transmisi karena rugi total yang terjadi
sebesar 15,1! d., nilainya lebih rendah dari rugi daya maksimum
yaitu 1!,4 d..
1. Eahma$ati CGril (005# AStudi Sistem 5roteksi S$itching %ot
Standby (1L1# Serat /ptik 5ada 5+.+elkom E/ 5adangR. %asil
penelitian redaman yang terjadi sebesar 0,145 d.?&m, masih berada
pada kondisi yang diiGinkan oleh CC)+ yaitu sebesar 0,5 d.?&m.
Delay time saat terjadi error 12s lebih kecil dari spec yang ditentukan
oleh Siemens yaitu sebesar 1!2s. sistem proteksi sinyal tingkat
31
CBailiability adalah sebesar <<,<<D, melebihi batas standart
5+.+elkom sebesar <!,<<D.

Anda mungkin juga menyukai