Variabel Jumlah Uang Beredar (JUB) dan Nilai
Tukar US$/IDR tidak berpengaruh terhadap
inflasi di Indoenesia tahun 2000-2013.
2.
Variabel Jumlah Uang Beredar (JUB) dan Nilai
Tukar US$/IDR berpengaruh terhadap inflasi di
Indoenesia tahun 2000-2013.
III. METODE PENELITIAN
Penelitian ini dilakukan untuk
menganalisis inflasi di Indonesia dimana inflasi
sebagai variabel dependen atau terikat (Y) dan
variabel yang mempengaruhi inflasi yaitu jumlah
uang beredar (M2) dan nilai tukar (US$/IDR)
sebagai variabel independen atau bebas (X). Data
yang digunakan dalam penelitian ini adalah data
tahun 2002-2013. Dengan periode waktu tersebut,
maka dapat digunakan analisis time series.
Data yang digunakan dalam penelitian ini
data sekunder yaitu data yang telah dikumpulkan
oleh lembaga pengumpul data serta dipublikasikan
pada masyarakat pengguna data. Data dalam
penelitian ini diperoleh dari hasil publikasi Bank
Indonesia dan berbagai website serta artikel dan
literatur lain yang terkait dengan penelitian ini.
Metode yang digunakan dalam penelitian
ini yaitu metode regresi linear berganda dengan
menggunakan Eviews 7. Adapun persamaan dalam
penelitian ini yaitu sebagai berikut:
Operasionalisasi variabel dalam penelitian ini yaitu:
Variabel Konsep Skala
JUB
(David Ricardo)
Jumlah uang beredar yaitu jumlah uang yang
beredar di masyarakat yang ditentukan dari
kuat atau lemahnya nilai uang sangat
tergantung pada jumlah uang yang beredar.
Apabila jumlah uang berubah menjadi dua
kali lipat, maka nilai uang akan menurun
menjadi setengah dari semula
Rasio
NT
(Teori Paritas Daya
Beli)
Nilai tukar yaitu nilai atau harga mata uang
suatu negara terhadap mata uang negara lain.
Nilai tukar di antara dua mata uang adalah
identik dengan rasio dari tingkat harga
umum dari kedua negara yang bersangkutan.
Artinya, penurunan daya beli mata uang
domestik akan di iringi dengan depresiasi
mata uangnya secara proporsional dalam
pasar valas. Sebaliknya, kenaikan daya beli
mata uang domestik akan di ikuti atau di
susul dengan apresiasi mata uangnya secara
proporsional..
Rasio
Inf Inflasi sebagai kecenderungan dari harga- Rasio
JUB (X1)
Nilai Tukar (X2)
Inflasi (Y)
6
(Boediono:1994:155) harga untuk menaik secara umum dan terus
menerus atas suatu keadaan dimana terjadi
penurunan nilai uang. Tingkat harga yang
dianggap tinggi belum tentu menunjukan
inflasi.
IV. HASIL DAN PEMBAHASAN
Berdasarkan model regresi yang telah
dijelaskan dengan menggunakan alat analisis
Eviews 7, hubungan antara Jumlah Uang Beredar
(JUB) dan Nilai Tukar US$/IDR terhadap Inflasi
(Inf) dapat disimpulkan sebagai berikut:
Inf = -22.32237 - 2.10E06 JUB + 0.003573 Kurs +
i
Hasil yang di peroleh r korelasi (R-
squared) sebesar 0.551424 dan koefisien
determinasi (Adjustedd R-squared) = 0.469864.
Hal ini menunjukkan bahwa inflasi dipengaruhi
sebesar 46.98% oleh JUB dan NT, sedangkan
sisanya 53.02% di pengaruhi oleh faktor lain. Nilai
R-squared berkisar antara 0 sampai 1, jika nilai R-
squared > 0.6 maka hubungan antar variabel kuat
dan jika R-squared < 0.6 maka hubungan antar
variabel lemah. Dalam penelitian ini R-square < 0.6
yaitu 0.551424 yang artinya hubungan kedua
variabel lemah.
4.1 Asumsi Klasik
a. Hasil Uji Normalitas
Berdasarkan Hasil Uji Normalitas hasil
yang di peroleh nilai jarque-bera test sebesar
5.023352 > = 0.05 maka H0 di tolak dan H1 di
terima yang artinya data berdistribusi normal.
b. Hasil Multikolinearitas
Berdasarkan Hasil Coefficient Covariance
Matrix dapat di ketahui bahwa tidak terdapat
multikolinearitas. Hal ini di ketahui dari koefisien
korelasi yang dihasilkan sebesar -1.78E-10 < 0.08.
c. Hasil Uji Autokorelasi
Berdasarkan Hasil LM Test dapat di
ketahui bahwa nilai probabilitas Obs*R-Square <
0,05, yaitu 1.872217 < 0.05 yang artinya terdapat
autokorelasi.
d. Uji Heteroskedastisitas
Dari hasil Uji White di dapat nilai
probabilitas sebesar 0.5939 dengan Obs*R-squared
= 3.696227 lebih besar dari 0,05. Hal ini berarti
tidak terdapat heteroskedastisitas atau H0 diterima.
4.2 Hasil Pengujian Hipotesis
1. Uji Parsial (Uji-t)
Apabila t-hitung
> t-tabel
maka H0 ditolak,
artinya signifikan. t-hitung < t-tabel maka H0
diterima artinya tidak signifikan. t-tabel di peroleh
dari n-k (14-3) = 1.795 ( = 5%).
Hasil hipotesis penelitian pengaruh jumlah
uang beredar (JUB) dan nilai tukar US$/IDR
(Kurs) terhadap Inflasi (Inf) secara parsial adalah
sebagai berikut :
a. Nilai probabilitas JUB adalah 0.0267 lebih
kecil dari nilai probabilitas 0,05 atau
t-hitung < t-tabel -2.555372 < 1.795 dengan
demikian H0 diterima, maka tidak terdapat
pengaruh JUB terhadap inflasi.
b. Nilai probabilitas Kurs
adalah 0.0106 leih
kecil dari nilai probabilitas 0,05 atau
t-hitung > t-tabel 3.073807 > 1.795 dengan
demikian H0 ditolak, maka terdapat pengaruh
Kurs terhadap Inflasi.
2. Uji Pengaruh Simultan (Uji-F)
Apabila F-hitung
F-tabel maka H0 ditolak,
artinya signifikan. F-hitung
F-tabel maka H0
diterima artinya tidak signifikan. F-tabel di peroleh
dari Dk. Pembilang = k, dimana k = variabel x;
Dk.Penyebut n-k-1 dimana n = banyaknya data, k =
variabel x. F-tabel
dalam penelitian ini yaitu 3.96 (
= 5%).
Berdasarkan hasil pengujian di ketahui F-
hitung > F-tabel
6.761013 > 3.96 maka H0 ditolak,
maka secara simultan terdapat pengaruh jumlah
uang beredar (JUB) dan nilai tukar US$/IDR
terhadap inflasi.
V. KESIMPULAN
Penelitian ini dimaksudkan untuk
mengkaji pengaruh Jumlah uang beredar dan nilai
tukar terhadap tingkat inflasi di Indonesia selama
tahun 2000-2013 dengan menggunakan Model
Analisis Regresi Berganda. Hasil analisis dan
pembahasan yang telah dilakukan dapat diambil
kesimpulan sebagai berikut :
1. Jumlah Uang Beredar (JUB) dan nilai
tukar US$/IDR (NT) berpengaruh secara
simultan terhadap Inflasi (Inf) di Indonesia
periode 2000-2013. Di lihat dari F-hitung
> F-tabel sebesar 6.761013 > 3.96 dan
7
nilai probabilitas yaitu sebesar 0.012165
lebih kecil dari = 5%.
2. Secara parsial Jumlah Uang Beredar
(JUB) tidak berpengaruh terhadap inflasi
di Indonesia periode 2000-2013. Di lihat
dari t-hitung < t-tabel sebesar -2.555372 <
1.795 dan nilai probabilitas yaitu sebesar
0.0267 lebih kecil dari = 5%.
3. Secara parsial Nilai Tukar US$/IDR
berpengaruh terhadap inflasi di Indonesia
periode 2000-2013. Di lihat dari t-tabel >
t-hitung yaitu 3.073807 > 1.795 dan nilai
probabilitas yaitu sebesar 0.0106 lebih
kecil dari = 5%.
DAFTAR PUSTAKA
Endri.2008. Analisis Faktor yang Mempengaruhi
Inflasi di Indonesia.Jurnal Ekonomi
Pembangunan Kajian Ekonomi Negara
Berkembang. 13(1), pp:1-13.
Gregory, N Mankiw. 2006. Principles Of
Economics (Pengantar Ekonomi Makro).
Edisi Ketiga. Jakarta: Salemba Empat.
Gujarati, D.N. dan Porter, D.C,. 2010. Dasar-
Dasar Ekonometrika. Buku I Edisi 5.
(Terjemahan Mardanugraha,dkk). Jakarta;
Salemba Empat.
Nopirin. 2000. Ekonomi Moneter. Buku II Edisi
ke 1. Cetakan Kesepuluh. BPFE UGM:
Yogyakarta.
Nugroho, Primawan Wisda dan Maruto Umar
Basuki, 2012. Analisis Faktor-faktor yang
Mempengaruhi Inflasi di Indonesia Periode
2000.1-2011.4. Diponegoro Journal of
Economics. 1(1), pp:1-10.
Rahardja, Prathama. (1997). Uang dan
Perbankan. Jakarta: Rineka Cipta.
Sarwoko. 2005.Dasar-Dasar Ekonometrika.
Penerbit Andi. Yogyakarta.
Sukirno, Sadono. 2006. Makroekonomi : Teori
Pengantar. Edisi Ketiga.Jakarta : PT. Raja
Grafindo Persada.