Anda di halaman 1dari 5

BLOK BASIC DENTAL SCIENCE-1

SELF LEARNING REPORT


CASE STUDY-2
DENTAL MATERIAL








Tutor:



Disusun oleh:
Adinda Yoko Prihartami
G1G012003



KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAAN
UNIVERSITAS JENDERAL SOEDIRMAN
FAKULTAS KEDOKTERAN DAN ILMU-ILMU KESEHATAN
JURUSAN KEDOKTERAN GIGI
PURWOKERTO

2013

Malam

Menurut McCabe dan Walls (2008), malam merupakan material
termoplastik, mengeras pada suhu kamar, dapat melebur, dan tidak mengalami
dekomposisi. Malam yang biasanya dipergunakan di kedokteran gigi biasanya
terdiri dari dua komponen atau lebih. Komponen utama malam dental adalah lilin
paraffin hidrokarbon yang diperoleh dari penyulingan minyak tanah. Lilin parrafin
meleleh pada suhu 48-70
o
C dan lunak pada suhu kamar.
A. Jenis-jenis Malam
Menurut OBrien (2002), jenis-jenis malam adalah sebagai berikut.
1. Pattern Wax
Pattern Wax adalah malam yang digunakan untuk membuat bentukan-
bentukan restorasi atau aplikasi-aplikasi lain.
a. Inlay Wax/ Casting Wax digunakan dalam pembuatan model
malam pada tahap utama proses lost-wax. Jika model malam
langsung dibuat pada gigi yang akan di preparasi disebut teknik
langsung. Jika malam dibuat pada die disebut teknik tidak
langsung. Malam inlai terbagi menjadi dua macam, yaitu:
1) Tipe I merupakan malam medium yang digunakan pada teknik
langsung.
2) Tipe II merupakan malam lunak yang digunakan pada teknik
tidak langsung.
b. Base Plate Wax digunakan untuk membuat pola full denture dan
oklusal rim. Base Plate Wax terbagi menjadi tiga tipe yaitu:
1) Tipe I merupakan malam lunak yang digunakan untuk veneer.
2) Tipe II merupakan malam medium yang digunakan untuk
model malam yang dicobakan dalam rongga mulut pada suhu
normal.
3). Tipe III merupakan malam keras yang dicobakan dalam rongga
mulut pada suhu tropis.

2. Processing Wax
a. Boxing-in Wax digunakan untuk membungkus (boxing) cetakan
dalam sebelum diisi gipsum.
b. Sticky Wax digunakan sebagai penyambung sementara dua
komponen misalnya sebelum soldering atau sebelum reparasi
potongan potongan gigi tiruan yang patah.
c. Carding Wax digunakan untuk menggabungkan komponen
misalnya pada saat soldering.
d. Blackout Wax digunakan untuk menutup undercut pada protesa
lepasan.
e. White Wax digunakan membuat pola veneer.
f. Utility Wax digunakan untuk prosedur laboratorium.
3. Impression Wax
Malam ini digunakan sebagai bahan cetak non-elastik,
biasanya diperlukan untuk memperbaiki bagian kecil yang kurang
tercetak dengan baik pada bahan cetak lain misalnya tipe eugenol atau
zinc oksida.
a. Corrective Wax digunakan untuk mencetak detail dan melapisi
jaringan lunak pada edentulous.
b. Bite Wax digunakan untuk teknik prostetik.

B. Sifat- sifat Malam yang Diinginkan
Menurut Anusavience (2003), syarat utama untuk membentuk model
malam baik dengan teknik langsung maupun tidak langsung adalah
sebagai berikut.
1. Malam harus sesuai dengan ukuran, bentuk, dan permukaan gigi yang
akan dipreparasi. Malam tidak boleh terkelupas atau kasar. Hal ini
biasanya terjadi pada malam parafin.
2. Setelah model malam memadat, perlu dilakukan pengukiran anatomi
gigi asli pada bagian tepi sehingga model malam duduk tepat pada
permukaan die.
3. Tidak mengalami perubahan dimensi. Sebaiknya, model malam
bersifat kaku dan stabil dimensinya sampai nantinya dihilangkan.
4. Setelah pembentukan mould selesai, malam dihilangkan dengan
pemanasan atau pembakaran tanpa meninggalkan residu. American
Dental Association Specification No.4 mengharuskan agar malam yang
mencair jika menguap pasa suhu 500
o
C tidak meninggalkan residu
padat lebih dari 0,1% dari berat aslinya.

Kemampuan malam untuk mencetak detail bahan yang akan
dibentuk bergantung pada aliran malam pada suhu mould. Aliran
maksimal yang diperbolehkan untuk Casting Wax tipe I pada 37
o
C adalah
1%. Malam tipe I dan tipe II harus memiliki aliran minimal 70% dan
maksimal 90% pada suhu 45
o
C (Anusavice, 2003). Distorsi merupakan
masalah yang yang dapat terjadi sewaktu membentuk dan melepas model
malam dari rongga mulut atau die. Menurut OBrien (2002), cara untuk
meminimalisir distorsi. Pada teknik langsung, pemanasan malam
dilakukan pada suhu 50
o
C selama 15 menit sebelum digunakan. Pola
harus disimpan pada lingkungan suhu rendah.
















Daftar Pustaka

Anusavice, K.J., 2003, Buku Ajar Ilmu Bahan Kedokteran Gigi, Edisi 10, EGC,
Jakarta.
McCabe, J.F., Walls, A.W.G., 2008, Applied Dental Materials, Edisi 9,
Blackwell Publishing, Singapore.
OBrien, W.J., 2002, Dental Materials and Their Slelection, Edisi 3, Quintessence
Publishing, London.

Anda mungkin juga menyukai