Anda di halaman 1dari 39

ANTI HIPERLIPIDAEMIA

Budhi Surastri
Lipid adalah suatu molekul yang
dibutuhkan untuk kehidupan manusia.
Kolesterol merupakan komponen esensiel
dari membran sel, merupakan prekusor dr
sterol dan steroid yg disintesa dlm badan.
Trigliserid t.d. 3 asam lemak & gliserol,
terut tersimpan sebagai cadangan energi
dlm bentuk ATP,yg digunakan u/ kontraksi
otot atau reaksi metabolik. Tp selain fungsi
esnsiel ini, bila terjadi kean konsentrasi
dr kolesterol dan trgliserid memegang
peranan penting terjadinya atherosis
jantung & penyakit lain.
Kolesterol: ( Yun: chole=empedu, stereos=
padat ) zat alamiah dg sifat fisik serupa
lemak rumus bangun steroida seperti
senyawa alamiah lain.
Digunakan sbg bahan untuk sintesa spt
membran sel, bahan isolasi sekitar serat
saraf (sarung myelin), hormon kelamin &
hormon anak ginjal, vitamin D dan asam
empedu.
Terdapat dalam lemak hewani, kuning
telur, batu empedu.
Penyerapan dari makanan mel usus
hanya terjadi bila cukup asam empedu
untuk mengemulsinya.
Jumlah penyerapan tgt dari susunan
makanan, a.l. kandungan kolesterol,
lemak hewani & serat nabati.
Tiap hari dpt diserap 200-600 mg
kolesterol.
Selain itu tubuh (terutama hati )
membentuk 700-1000mg / hari untuk
memenuhi kebutuhan.
Sintesa : normal, hati melepaskan kolesterol ke
darah sesuai kebutuhan. Bila makanan
mengandung banyak kolesterol / lemak hewani
jenuh kadar kolest darah.
Lemak panganenergi (rx penguraian CO2
+H2O+kalori) & sintesa kolest+lemak lain.
Sintesa endogen : sesuai kebutuhan (puasa/
makanan banyak kolestpembtkan ber<) & bila
kadar asam empedu<sintesauntuk
dibiotransformasikan asam empedu lagi.
Lazim 2/3 kolest tubuh disintesa scr endogen, &
1/3 berasal dari makanan (eksogen).

Sebagian orang secara bawaan
cenderung membentuk banyak kolesterol
endogen, terlepas dari kebiasaan
makannya. Mereka merupakan penderita
hiperkolesterolemia familial (keturunan).
Telur mengandung kolest tinggi,
asupannya dibatasi 1 telur tiap minggu.
Diketahui bhw orang sehat dapat
mengkonsumsi telur tiap hari tanpa
meningkatkan resiko PJP ( Penyakit
Jantung dan Pembuluh darah) atau stroke.
Lipoprotein:Kolest: zat serupa lemak / lipida.
Lipida darah terutama dapat berjenis :
1. Kolesterol; 2. Trigliserida(minyak) 3. asam
lemak bebas dan 4, fosfolipida. Semuanya ini
tdk dpt larut dalam darah (>50% darah t.d air ).
Lipida diangkut oleh plasma darah dlm btk
partikel-partikel yg memiliki kulit (shell) hidrofil
yg t.d. Fosfolipide & kolesterol bebas. Laps
permukaan partikel t.d. apolipoprotein berfs sbg
etiket (label pengenal ) untuk reseptor sel.
Senyawa kompleks disebut lipoprotein yg dpt
bercampur baik dg darah.
2/3 plasma lipoprotein disintesaa di hati.
Ada beberapa jenis lipoprotein yang
dibedakan berdasarkan kandungan
lipidanya :
1.Chylomicron (baca : kilomikron)
dibentuk di diding usus dari trigliserida dan
kolesterol yg berasal dari makanan.
Trigliserida ini dihidrolisa oleh lipoprotein
lipase dan sisanya diekskresi oleh hati.
Kilomikron ini memiliki perbandingan
lemak dan protein tertinggi, tugasnya
membawa lemak ke otot. Mskp molekul ini
mengandung lemak tinggi, chylomicron
tidak penyakit jantung karena 2 alasan :
a).Chylomicron adalah 90% trigliserida
dan hanya memiliki sedikit kolesterol
didalamnya.
b).Orang dg metabolisme lipid yg normal,
membersihkan chylomicron dari aliran
darah 12 jam stlh mengkonsumsi
makanan berlemak. Inilah alasan dokter
meminta pasien berpuasa selama 12 jam
sblm menjalani tes kolester chylomicron
tdk akan ada dlm darah sama sekali.
Ini memungkinkan dokter mendapatkan
angka akurat dari lipoprotein lainnya yg di
anggap memiliki dampak > pada PJP/
atheroskeloris (akibat endapan LDL).
Ada 3 kemungkinan saat lemak dibawa
Chylomicron yang beredar: # digunakan
sbg energi oleh jar tubuh,# diambil oleh jar
adiposa dan disimpan sbg energi bila
suatu saat dibutuhkan (simpanan). # diba-
wa ke hati , tempat mereka dpt digunakan
sbg bhn bakar atau diubah menjadi
trigliserida. Trigliserida ini oleh hati
dikemas bersama kolesterol dan protein,
dan melepaskan paket-paket ini kedalam
aliran darah sbg lipoprotein dg densitas
sangat rendah (VLDL).
2. VLDL (very low density lipoprotein).
Dari hati , bersama chylomicron
mengangkut sebagian besar TG dan asam
lemak bebas ke jaringan otot dan lemak.
VLDL ini dibuat oleh hati dari lemak,
protein & KH yg berasal dari makanan.
VLDL berfungsi sama dg chylomicron
membawa lemak ke otot shg otot bisa
menggunakannya sbg energi. Namun tdk
spt chylomicron, ketika tubuh melepaskan
TG dari suatu partikel VLDL untuk
menghasilkan energi, VLDL tadi LDL.
3. LDL (low density lipoprotein)
mengangkut sebagian besar (70%)
kolesterol darah dari hati yang memiliki
reseptor-reseptor LDL ke jaringan. Proses
penarikan LDL dari plasma melalui
reseptor-reseptor ini merupakan
mekanisme utama dalam pengendalian
level LDL.
Dalam hal tertentu, oksi LDL, yakni
kolesterol yg telah dioksidasi oleh radikal
bebas, dapat mengendap pada dinding
pembuluh darah & mengakibatkan
terjadinya atheroskerosis.
4. HDL ( High Density Lipoprotein )
mengangkut kelebihan kolesterol (dan
asam lemak) yg tidak dapat digunakan
oleh jaringan perifer, kembali ke hati untuk
diubah menjadi asam empedu. Dengan
bantuan enzim LCAT (lechitin Cholesterol
acyl-transferase), yang telah mengendap
pada dinding pembuluh darah dilarutkan
(secara kimiawi menjadi ester +lesitin)
diangkut ke hati. HDL mempunyai Berat
Jenis tertinggi.
Partikel-partikel lipoprotein (chylomicron
dan VLDL) tidak bersifat aterogen karena
ukurannya yang besar (diameter 30-600
nm) shg tdk memungkinkan menembus
dinding pembuluh darah. Sebaliknya
partikel LDL(diamter19-25 nm) dapat dg
mudah menembus dinding arteri dan
menjadi penyebab utama dari
atherosklerosis. HDL yang memiliki
partikel terkecil (diameter 4-10 nm)
mampu mengangkut kolesterol dari
dinding arteri, yang merupakan dasar dari
sifat anti-aterogennya.
Apolipoprotein (apo) : komponen protein
penting dari pelbagai lipoprotein. Apo ini
berfungsi a.l. sbg ligand (label,etiket) bagi
pengikatan reseptor LDL. Ada 5 jenis,
yaitu: apo A,B,C,D dan E dg subkelasnya.
Selain fraksi2 lipida, hanya apo B -100
dan apo E ( yang dapat dikenal oleh
reseptor membran sel jaringan ). Ternyata
apo B dan apo A1 bersifat aterogen kuat
dan merupakan indikator resiko terjadinya
PJP
Hiperlipidaemia (HLD) atau lebih tepat
hiperlipoproteinemia: adalah kelainan atau
penyakit dimana kadar lipoprotein darah
meningkat ( hiperkolesterolemia dan hiper-
trigliseridemia atau kombinasi keduanya )
akibat predisposisi genetik/ keturunan/
hiperlipidaemia primer dan/ atau yang
berhubungan dgn kebiasaan makan (diet)
individual.
Hiperkolesterolemia PJP
Hipertrigliseridemia meningkatnya nyeri
perut dan pankreatitis.
Hiperkolest dan hipertrigliserida ringan
dapat dikendalikan dg diet lemak jenuh &
kalori .
Pada kasus berat dan herediter
(menyerang usia muda) digunakan obat
antihiperlipidemia (mampu mengendalikan
kadar plasma kolesterol, trigliserida & ke-2
nya dengan baik).
Inti dari kelainan patologis pd hiperlipide
mia ini adalah kegagalan transportasi
dan pengelolaan lipid (kolest,trgliserid,
fosfolipid & asam lemak bebas)
Hiperlipidemia :
Type I (Familial hiperchylomicronemia)
Hiperkilomikronemia bahkan wkt puasa/
diet lemak normal. Pu ok defisiensi
lipoproteinlipase (untuk metab kilomikron).
Kel.yg kekurangan apoprotCllsindr sma.
Muncl sblm 10 th.Tdk dihubungkn dg PJP.
Gjl : kolik, nyeri perut berulang, xantoma,
hepatosplenomegali. Pd dws : nyeri mirip
akut abdomen+demam, leukositosis,
anoreksia,muntah.Perdrah akibat komplik
pankretitis akut biasanya fatal. Tx dietlmk
Type II (Familial Hipercholesterolemia):
II A: LDL dan apoprotein Bdg VLDL N.
II B: LDL dan apoprotein B dg VLDL .
Gjl timbul pd anak (homozygot) dan tdk
muncul sblm 20 th (heterozygot). Type II
terjadi akibat penurunan jumlah reseptor
LDL berafinitas tinggi. Pd heterozygot,
jmlh reseptor LDL fungsional normal,
homozygot lbh sedikit lagi. Blokade degra-
dasi LDLpenimbunan LDL plasmaPJP
terjadi sblm 20 th(homozygot) 60% terjadi
pd 50 th (heterozygot) ! deteksi dini.

Terapi : Dietkolest, lemak jenuh, alkohol.
Obat : type II cholestyramin/colestipol+
lovastatin/ mevastatin (heterozygot), homozygot
seperti pd heterozygot,+ niacin.
Type III ( Familial Dysbetalyproteinemia)
Penimbunan IDL akibat blokade parsial dalam
metabolisme VLDL LDL, prod apoprot B
kadar apoprotein E total . Kolesterol & trigiserid
. Gjl : xanthoma dan PJP terjadi pd usia 40-50
th., 40% pendert menglm intolerans glukosa &
hiperurisemia.
Terapi : Pean BB, diet kolest dan alkohol
dibatasi.
Obat :Niacin+clofibrat /gemfibrosil atau
lovastatin/ mevastatin.
Type IV ( Familial Hypertriglyceridemia)
Merupakan hiperlipidaemia yg banyak dijumpai
di negeri Barat.
VLDL, LDL normal atau menurun. Triglycerd
(pd usia 25 th). Penyebab kelainan familial tdk
diketahui, tipe IV yang didapat biasanya
sekunder dari peny lain : alkoholisme berat atau
diet kaya KH dan biasanya penderita gemuk,
diabet dan hiperurisemia. Ischemia jantung
mungkin terjadi > jarang dr tipe II pd umur 40 th
atau setelahnya. Terapi: !penurunan BB, diet
KH, lemak dan alkohol.
Obat : Niacin,+/ gemfibrozil/clofibrat, atau
lovastatin/mevastatin.
TypeV(Familial Mixed hipertriglyceridemia)
VLDL dan kilomikron, LDL normal atau. Ini
menyebabkan kenaikan kolesterol dan
triglyceride sangat tinggi mungkin krn gangguan
katabolisme trygliceride endogen dan eksogen.
Kelainan ini jarang ditemukan. Kadar triglycerde
harus dikan untuk mencegah terjadinya
xanthoma, pankreatitis dan nyeri abdominal.
Terapi : pean BB. Diet protein, rendah lemak,
rendah KH dan tanpa alkohol.
Obat : Niacin, Clofibrat/gemfibrozil, clofibrat
+/lovastatin/ mevastatin.
Obat-obat hiperlipidemia :
1. Asam Fibrat (clofibrat, gemfibrozil dan
fenofibrat ).
Ketiganya merupakan derivat asam fibrat,
& memp mekanisme kerja yg sama. Obat2
ini meningkatkan aktivitas lipoproteinlipase
shg katabolisme kaya trigliserida seperti
VLDL dan IDL. Kadar kolesterol HDL
akan scr tdk langsung akibat trgliserida &
VLDL .
Efek pean LDL oleh asam fibrat diduga
berhubungan dg menya bersihan VLDL
dan IDL dlm hati shg produksi LDL me.
1.Fibrat dpt menurunkan kolesterol plasma
dg cara menghambat sintesa kolesterol
dlm hepar dan menaikkan ekskresi kolest
mel empedu & feces. Fibrat juga mekan
kadar fibrinogen plasma! Bl diberikan
bersama antikoagulan. Digunakan untuk
pengobatan hiperlipidemia tipe III,IV &V.
Farmakokinetik : diabsorbsi lengkap stlh
pemberian oral, ketiganya terikat pd
albumin & didistribusikan luas dlm tubuh.
Ke3nya scr ekstensif mengalami biotrans-
formasi glukoronid & diekskresi melalui
urine.
Efek samping : a). Gangguan GI yang
menghilang bl pemberian obat diteruskan.
b) Lithiasis : ok obat ini mekan ekskresi
kolesterol mel empedu,predisposisi
terbentuknya batu kandung empedu.
c). Keganasan : pengobatan dg
menggunakan clofibrat, banyak
dihubungkan dg keganasan yg berakibat
kematian. d) Ototmiositis (peradangan).
e). Interaksi obat dengan antikogulan.
f). KI: pd wanita hamil dan menyusui :
keamanan blm dipastikan, KI pd ggn fs
hepar dan ginjal, pend peny kand empedu.
2. HMG-CoA reduktase inhibitor : lovastatin,
pravastatin, simvastatin, mevastatin, fluvastatin,
atorvastatin, rosuvastatin.
Menghambat tahap pertama dari sintesis sterol.
Obat ini merupakan analog dari 3-hydroksi-3-
methylglutarat (prekusor kolest) Obat ini
menghambat enzim HMG-CoA reduktase shg
menghambat salah satu tahap dari sintesa
kolesterol meng-i suplai kolesterol.
Pengosongan kolest intraselulermekan
jumlah reseptor LDL. Efeknya : mekan kadar
kolest plasma dan menaikkan katabolisme LDL
yg berlangsung di hati. Mekan kadar HDL
me-i kejadian PJP.
Digunakan untuk menurunkan kadar kolest
plasma pada semua tipe hiperlipidemia. Pd
penderita homozygot familial yg memp reseptor
LDL sedikit tdk efektif dg menggunakan obat ini.
Obat ini sering diberikan dalam kombinasi dg
obat lain. pasien yg mendapat obat ini tetap
mengalami peny jantung koroner, shg diet dan
olah raga merupakan terapi yg dibutuhkan.
Farmakokinetik : diabsorbsi lengkap pd
pemberian oral. Dosis oral lovastatin &
simvastatin diabsorbsi 30-50% diubahasam,
pravastatin & fluvastatin adalah btk aktif.
Ekskresi mel empedu dan feces, mskpun sebgn
juga melalui urin.
Penelitian pemberian simvastatin slm 5 th
sedikit e.s. Antara lain : a) hati : ggn fs hati
akibat akumulasi obat perlu pemeriksaan
serum transaminase scr periodik. b) otot :
miopati dan rhabdomiopati. c). Interaksi obat dg
koumarin perlu pemeriksaan wkt protombin
scr periodik. d). KI : Wanita hamil dan menyusui.
Tdk boleh diberikan pada anak2 dan remaja.
Terapi kombin. Pd hiperlipidemia tipe II pu
diterapi kombin niacin dan pengikat asam
empedu (kolestiramin yg mekan reseptor
LDLmembersihkan LDL sirkulasi) & niacin
mekan sintesis VLDL tentu saja juga sintesis
LDL,kombin statin+kolestiraminmekan LDL.
3. Niacin (Nicotinic Acid)
Niacin mempunyai kemampuan menurun-
kan lipid yang luas, tp penggunaannya
dibatasi krn efek sampingnya yg tdk
menyenangkan. Derivat obat ini tdk
tersedia di pasaran A.S. mskipun memp.
es yg lbh kecil. Mekanisme kerja :
merupakan vitamin(vit B3) yg larut air,
sangat kuat menghambat terjadinya
lipolisis di jar adiposus, yg merupakan
produsen utama lemak bebas dlm sirk.
Hepar scr normal menggunakan asam
lemak dlm sirk tsb sbg prekusor u/sintesa
triacylglycerol.
Jadi Niacinmek sintsa trgliserida di hepar
dimana ini dibutuhkan untuk sintesa VLDL.
Akibatnya kadar LDL juga akan. Niacin
juga mekan kadar HDL. Selain itu niacin
dpt pe+an sekresi plasminogen aktivator
dan pean fibrinogen plasma, shg niacin
dapat mengembalikan sel endotel p. drh
yg mengalami disfungsi (dimana keadaan
ini membantu terbentuknya trombosis
yg dihubungkan dg hiperkolesterolemia
dan atherosklerosis). Digunakan u/ tx
hiperkolest &hipertrigliserd (pd tipe IIb&IV)
dimana terjadi kean VLDL dan LDL.
Niacin diberikan peroral. Di tbh diubah
nikotinamid yg diinkorporasikan kedalam
kofaktor nicotinamide adenine dinucleotide
(NAD). Niacin merupakan derivat nikotinamide
dan metabolit yg lain diekskresikan mel urin.
Es Niacin berupa kemerahan pd kulit yg hebat
disertai rasa panas & gatal. Pemberian aspirin
bersama niacin mekan es ini yg diakibatkan
oleh prostaglandin. Bbrp pasien mengalami
nausea & nyeri perut. Asam nikotinat
menghambat sekresi as. uratpredisposisi
hiperurisemia & gout. Juga ggn toleransi
glucose & toksik hepar (pernah dilaporkan).
4.Resin=pengikat asam empedu ( Koles-
tiramin dan kolestipol,Colesevelam ).
Merupakan anion- exchace resin yang
mengikat asam empedu dan garam
empedu di usus kecil. Kompleks resin dan
asam empedu akan diekskresi mel feces
mencegah pembentukan asam empedu
kembali mel sirk enterohepatik. Pean
asam empedu hepatosit mekan
konversi kolestasam empedu(merupkan
komponen esensial dari empedu)
konsentr kolest intraselulerambilan
LDL hepatikLDL plasma.(mel
upregulation reseptor LDL)
Obat ini juga kean HDL dg hasil akhir
dari pean kolesterol total.
Digunakan u/ pengobatan terpilih(dg kom-
binasi diet & niacin) u/ HLD tipe IIa & IIb.
Kolestiramin dptpruritus akibat akumula-
si asam empedu pd penderita penyumba-
tan kandung empedu.
Farmakokinetik : Kolestiramin & kolestipol
diberikan oral, krn obat ini tdk larut dlm air
& merupakan mol sangat besar tdk
diabsorbsi/dimetabolisme di usus halus
total diekskresi dalam feces.
Efek samping: a). Gangguan GI (konstipa-
si, nausea, kembung). b). Pd resin dosis
gangguan absorbsi vitamin larut lemak
(vit A,D,E,K). c). Interaksi dg obat2 al
tetrasiklin, fenobarbital, digoxin, warfarin,
pravastatin, fluvastatin, aspirin & thiazide
(mengganggu absorbsi) obat diberikan
1-2 jam sblm/ 4-6 jam sesudah resin
diberikan.
5. Ezetimibe : menghambat absorbsi
kolesterol yg berasal dari diet / makanan.
Setelah pemberian oral, ezetimibe
diabsorbsi melalui usus ezetimibe-
glukoronide ( bentuk aktif ).
Metabolit ini akan didistribusikan oleh
sirkulasi darah ke silia usus halus
menghambat kolesterol yg berasal dari
empedu/ yg berasal dari diet. Wkt paruh
ezetimibe glukoronide : 22 jam, diekskresi
mel urine & feses.
Penggunaan : sbg obat tunggal /kombinasi
dg statin, u/ mengurangi dosis statin.
Efektif u/ pengobatan homozygot familial
hiperkolesterolemia.
6. Probukol : diperkenalkan th 1970, tp krn
obat ini mekan kadar HDL > dp efeknya
dlm mekan LDL, tdk digunakan lagi.
Informasi terakhir obat ini memp efek sbg
antioksidan yg menghambat terbentuknya
atherosklerosis> menarik.
Mekanisme kerja: probukol menghambat
oksidasi kolesterol yg akan difagositosis
oleh makrofagsel foam yg menempel pd
endotel pemblh drh yg dsr pembtkan
plaque (atherosklerosis). Digunakan u/ tx
HLD tipe IIa &IIb mskp < efektif dibanding
resin penggunaannya dibatasi krn me
kan kadar HDL plasma,& mekan LDL.
(kecuali bl obat lain tdk efektif).
Farmakokinetik : probukol sangat larut dalam
lemak dan absorbsinya bervariasi. Probukol
dibawa oleh partikel LDL & diakumulasi di
jaringan adiposa yg akan menetap sp ber-
bulan2. Ekskresi: mel empedu kedlm feces.
Efek samping : ggn GI yg menghilang bl
pengobatan diteruskan. E.s. serius berupa
perpanjangan QT interval KI diberikan pd
pend dg abnormalitas QT interval. Hati2 bl
diberikan bersama obat2 yg juga memperpan-
jang QT interval spt : digitalis, quinidin, sotalol,
astemizole & terfenadine. Ok obat ini ditimbun
dlm tbh lamahrs dihentikan 6 bln sblm hamil.

Anda mungkin juga menyukai