Anda di halaman 1dari 11

Tanggal Praktikum : Selasa, 29 April 2014

Jam Praktikum : 14.30 17.00 WIB


Dosen Pembimbing : Dr. Drh. Koekoeh Santoso
Kelompok Praktikum : 3C7



SUSUNAN SAEAF PUSAT I



Anggota Kelompok :

1. Lee Shinh Nian* B04128008 ..
2. Grace Victoria Mani B04128013 ..
3. Shobha Rajantiran B04128017 ..
4. Tay Pik Mun B04128015 ..






FAKULTAS KEDOKTERAN HEWAN
INSTITUT PERTANIAN BOGOR
2014

PENDAHULUAN
Sistem saraf pusat merupakan pusat pengaturan informasi. Seluruh aktivitas tubuh
dikendalikan oleh sistem saraf pusat. Sistem saraf pusat terdiri atas otak dan sumsum
tulang belakang (medula spinalis). Dalam kegiatannya, saraf mempunyai hubungan kerja
seperti mata rantai (berurutan) antara reseptor dan efektor. Sistem saraf terdiri dari jutaan
sel saraf (neuron), neuron adalah kesatuan structural dan fungsional system saraf. Fungsi
sel saraf adalah mengirimkan pesan (impuls) yang berupa rangsang atau tanggapan. (Dwi
Jo. 2014.)
Otak dibagi menjadi empat bagian, yaitu otak besar (cerebrum), otak tengah
(mesencefalon), otak kecil (cerebellum), dan sumsum lanjutan (medula oblogata). Otak
besar merupakan pusat ingatan, kesadaran, kecerdasan, dan kemauan. Otak tengah
berhubungan dengan sistem penglihatan dan pendengaran. Di bagian depan dari otak
tengah terdapat talamus dan hipotalamus yang berfungsi untuk pengaturan syaraf otonom
dan sekresi hormon dari kelenjar pituitari. Sinyal-sinyal dalam bentuk aliran arus listrik
yang disebut impuls saraf, diangkut dari satu bagian menuju bagian lain(Fried, 1999).
Otak kecil terletak di bawah otak besar, di dalam rongga tengkorak bagian belakang.
Fungsi otak kecil adalah untuk mengatur keseimbangan tubuh, posisi tubuh, dan gerakan
otot yang disadari. Sumsum lanjutan terdapat di muka otak kecil dan di bawah otak besar,
dan merupakan perpanjangan dari sumsum tulang belakang. Fungsi sumsum lanjutan
adalah sebagai pengatur pernapasan, gerakan jantung, dan gerak alat pencernaan.
Sumsum tulang belakang (medula spinalis) terletak memanjang dari ruas-ruas leher
sampai ruas pinggang yang kedua. Fungsi sumsung tulang belakang yaitu pusat perantara
antara susunan saraf tepi dan otak,menghantarkan impuls menuju atau dari otak, dan
mengatur gerak reflekss tubuh. (Fried, 1999)
Susunan syaraf katak lebih sederhana dibandingkan dengan mamalia, tetapi
prinsip-prinsip dasar susunan syaraf pusat dapat dipelajari dengan menggunakan katak.
Seperti halnya pada hewan berderajat tinggi,susunan syaraf pusat katak dapat dibagi
menjadi beberapa bagian, yaitu prosensepalon, mesensefalon, rombesefalon, dan medulla
spinalis. Lebih lanjut prosensefalon dapat dibagi lagi menjadi dua, yaitu telensefalon dan
diensefalon. Telensefalon setelah masa embriona akan berubah menjadi cerebrum.
Daerah cerebrum merubah pangkal dari saraf otak I (nervus olfaktorius) dan saraf otot II
(nervus optikus). (Wiwi. 2006)
Bagian kulit cerebrum (kortek serebri) terdiri atas berpuluh-puluh area dengan
fungsi yang berbeda-beda, antara lain sebagai pusat sensorik, pusat motorik, pusat
asosiasi, pusat kesadaran, pusat penerimaan ransang penglihatan, pusat pengaturan
tingkah laku dan pada hewan yang berderajat lebih tinggi, juga merupakan pusat refleks
bersyarat. (Dellmann, 1988)
Bagian otak lain berkembang menjadi cerebellum, medula oblongata dan medula
spinalis. Pada dasarnya, system-sistem organisme bekerja secara selaras dan teratur
dalam menyelenggarakan aktivitas metabolisme tubuh secara keseluruhan. Untuk
mengontrol dan mengatur kerja system organ tubuh kita memiliki suatu system yang
dikenal sebagai system koordinasi atau system syaraf.
Untuk mengetahui cara kerja dan fungsi sistem saraf maka dilakukan percobaan
dengan lebih awal mengamati aktivitas normal pada katak kemudian untuk mempelajari
fungsi dari suatu organ atau suatu sistem dapat diketahui dengan cara melakukan
rangsangan (stimulasi) atau penghambatan (inhibisi) pada organ atau sistem tersebut dan
dengan cara menghilangkan bagian-bagian dari organ atau sistem, kemudian diamati
aktivitas fungsional organ atau sistem yang hilang dan dilanjutkan pengamatan
deserebrasi dan spinal.








A. FUNGSI BAGIAN-BAGIAN DARI OTAK KATAK (SSP 1)
TUJUAN
Mempelajari fungsi bagian-bagian otak katak dengan menghilangkan bagian-
bagian otak tersebut dan mengamati reaksi yang timbul. Pengamatan yang dilakukan
terhadap: Katak normal, katak deserebrasi, dan katak spinal.
Bahan dan Alat
Katak/kodok sawah (Fejervarya cancrivora), pinset, alat diseksi, baskom berisi air,
scalpel, arloji, gunting.
Tata Kerja
Pengamatan-pengamatan harus dicatat. Data ditulis dalam isiian yang disediakan.
A. Amatilah reaksi-reaksi berikut pada katak normal.
Pengamatan yang pertama dilakukan adalah dengan mengamati sikap badan katak
tersebut. Kemudian dilanjut dengan gerakan-gerakan spontan terhadap stimulasi
yang diberikan. Seterusnya adalah keseimbangan yaitu refleks bangkit apabila
katak diterbalikkan. Kemudian dilanjut dengan kemampuan berenang di dalam
basin. Frekuensi napas diukur dengan mengamati gerakan-gerakan bagian dasar
mulut. Dan frekuensi jantung diambil dengan mengamati gerakan-gerakan lembut
pada bagian sentral di sebelah posterior garis yang menghubungkan kedua kaki
depan jika diregangkan. Hasilnya dicatat pada isiian yang disediakan.
B. Deserebrasi
Dengan scalpel runcing yang tajam, potonglah dengan cepat kepala katak
melintang sepanjang garis yang menghubungkan tepi-tepi anterior dari kedua
gendang telinga (membrane tymphani yang terletak di belakang dan di bawah
kedua mata). Tunggulah 10-15 menit agar katak bebas dari keadaan shock,
kemudian catatlah reaksi-reaksi seperti pada A, pemotongan itu biasanya anterior
dari thalamus.


C. Katak spinal.
Rusak serebelum dan medulla oblongata dengan menusukkan jarum penusuk otak
kira-kira 1-1.25 cm (sesuaikan dengan besar katak, jangan sampai melebihi batas
antara kepala dengan punggung) ke belakang dari tempat pemotongan terakhir.
Putarkan jarum penusuk otak untuk merusak tenunan sarafnya. Berikan waktu
sekitar 10 menit untuk kembali dari shock dan catat reaksi-reaksinya kembali.


















Hasil Percobaan
Dalam kegiatan praktikum ini disediakan tiga ekor katak sawah (Fejervarya cancrivora)
yang diberikan tiga perlakuan yang berbeda-beda pada masing-masing katak. Katak
pertama merupakan katak normal yang digunakan sebagai kontrol. Katak kedua
dilakukan deserebrasi dan katak ketiga merupakan katak spinal. Reaksi-reaksi yang
diamati meliputi sikap badan, gerakan-gerakan spontan, reflekss bangkit, kemampuan
berenang, frekuensi napas dan frekuensi denyut jantung.
Sikap
Badan
Gerakan
Spontan
Keseimbangan
(bangkit)
Kemampuan
berenang
Frekuensi
napas
(per
menit)
Frekuensi
denyut
jantung
(per
menit)
Katak
normal
+++ +++ +++ +++ 72 80
Katak
Desereb
rasi
++ ++ - ++ 44 60
Katak
Spinal
- - - - 41 51
Keterangan: +++ : Sangat baik
++ : Baik
- : Tiada reaksi





Pembahasan
Susunan sistem saraf tersusun dari sistem saraf pusat dan sistem saraf tepi. Sistem
saraf pusat terdiri atas otak dan sumsum tulang belakang. Sedangkan sistem saraf tepi
terdiri atas sistem saraf somatis dan sistem saraf otonom. Fungsi utama dari sistem saraf
pusat adalah untuk memilah-milah semua informasi yang diterimanya. Sistem kemudian
menempatkan bersama informasi dalam rangka untuk mengendalikan tindakan dari tubuh
manusia. Seiring dengan sistem saraf perifer yang terletak di berbagai organ dalam tubuh,
sistem saraf pusat bertindak sebagai kepala petugas kontrol untuk semua fungsi tubuh.
Itu dua bagian utama, otak dan sumsum tulang belakang, memiliki tanggung jawab
mereka sendiri yang berkontribusi terhadap tugas umum sistem. (Sridianti, 2014)
Otak dilapisi oleh selaput otak yang disebut selaput meninges. Selaput meninges
terdiri dari 3 lapisan, yaitu lapisan durameter, lapusan araknoid, dan lapisan piameter.
Otak merupakan alat tubuh yang sangat penting dan sebagai pusat pengatur dari segala
kegiatan manusia ataupun hewan. Otak terletak di dalam rongga tengkorak, beratnya
lebih kurang 1/50 dari berat badan. Bagian utama otak adalah otak besar (Cerebrum),
otak kecil (Cerebellum), dan batang otak. Otak dibagi menjadi beberapa bagian, di
antaranya adalah cerebrum, mesenchepalon, dienchephalaon, dan cerebellum.
Cerebrum merupakan bagian otak yang memenuhi sebagian besar dari otak kita
yaitu 7/8 dari otak. Cerebrum mempunyai 2 bagian belahan otak yaitu otak besar belahan
kiri yang berfungsi mengatur kegiatan organ tubuh bagian kanan. Kemudian otak besar
belahan kanan yang berfungsi mengatur kegiatan organ tubuh bagian kiri. Kedua bagian
dan cortex cerebrum adalah area motorik yang berfungsi mengendalikan koordinasi
kegiatan otot rangka. Ketiga adalah area asosiasi yang berkaitasn dengan ingatan, memori,
kecedasan, logika, kemauan. Cerebrum mempunyai 4 macam lobus yaitu lobus frontal,
temporal, oxsipetal, dan parietal. Lobal frontal berfungsi sebagai pusat penciuman, indera
peraba. Lobus temporal berungsi sebagai pusat pendengaran Lobus oxsipetal berfungsi
sebagai pusat pengliihatan sedangkan lobus parietal berfungsi sebagai pusat ingatan,
kecerdasan, memori, kemauan, nalar, sikap. (Society for Neuroscience, 2014)
Manakala cerebellum, atau "otak kecil", mirip dengan cerebrum, dalam hal ini
memiliki dua belahan otak dan memiliki permukaan yang sangat terlipat atau korteks.
Cerebellum mengontrol banyak fungsi otomatis otak, diantaranya: mengatur sikap atau
posisi tubuh, mengkontrol keseimbangan, koordinasi otot dan gerakan tubuh. Jika terjadi
cedera pada otak kecil, dapat mengakibatkan gangguan pada sikap dan koordinasi gerak
otot. Fungsi medula spinalis adalah sebagai pusat gerakan otot tubuh terbesar yaitu
dikornu motorik atau kornu ventralis. Selain itu, mengurus kegiatan refleks spinalis dan
refleks tungkai, menghantarkan rangsangan koordinasi otot dan sendi menuju cerebellum
dan mengadakan komunikasi antara otak dengan semua bagian tubuh. (Marshal Hall,
2014)
Suatu bagian otak yang penting yaitu medula oblongata yang merupakan suatu
bagian bawah di pons (sumsum sambung) turut bertanggungjawab dalam mengontrol
fungsi-fungsi otonomi, seperti bernapas, denyut jantung, menelan, bersin dan pencernaan.
( Nia Haryanto, 2009)
Dalam hasil yang telah diperlakukan untuk katak normal, didapati katak normal
memiliki keseimbangan tubuh yang baik, gerak spontan, respon berenang dan
keseimbangan untuk bangkit sangat baik. Sikap badan katak normal yaitu sekitar
60
o
sudut tubuhnya. Frekuensi nafas katak normal dari hasil berkisar 72 kali per menit.
Frekuensi denyut jantung katak normal sekitar 80 kali per menit. Katak normal ditinjau
dari responnya terhadap rangsangan luar sangat bagus. Ini dibuktikan bahwa medulla
oblongata katak yang normal berfungsi dengan baik untuk mengatur frekuensi napas
yang stabil.
Katak deserebrasi adalah katak yang telah dihingkan serebrumnya. Katak spinal
adalah katak yang tinggal memiliki medulla spinalis sedangkan cerebrumnya serebellum
dan medulla oblongata telah dirusak. Dalam hasil perlakuan yang didapati, katak
deserebrasi mengalami penurunan untuk sikap badan yaitu sudut badan miring ke
samping. Selain itu, gerakan spontan juga membutuhkan waktu yang lebih lama untuk
respon termasuk kemampuan berenang. Manakala untuk keseimbangan badan tidak
menunjukkan hasil positif. Ini mungkin karena katak mengalami kelelahan dan tidak
peka terhadap stimulasi yang diberikan sehingga hasil yang didapati menyimpang.
Sehingga kebanyakan fungi otomatis otak yang berperan penting seperti penagturan sikap
atau posisi tubuh, mengkontrol keseimbangan, koordinasi otot dan gerakan tubuh jelas
kelihatan mengalami gangguan. . (Marshal Hall, 2014). Hasil untuk frekuensi napas turut
turun dengan drastis hingga ke 44 per menit dan frekuensi denyut jantung ke 60 per menit.
Katak spinal adalah katak yang hanya tinggal memiliki medulla spinalis
sedangkan serebrum, serebellum dan medulla oblongata dirusakkan. Hasil yang didapati
untuk sikap badan, gerakan spontan, keseimbangan untuk bangkit dan kemampuan
berenang tidak menunjukkan respons terhadap stimulasi dan lingkungan. Reaksi yang
hilang pada katak spinal menunjukkan dengan jelas bahwa pusat kesadaran dan integrasi
gerakan yang dapat diatur oleh tubuh, seperti kemampuan berenang dan sikap badan,
dipegang peranannya oleh serebrum atau otak besar. Sedangkan pengaturan sistem
motoris, termasuk keseimbangan, pengatur utamanya adalah serebellum. (Marshal Hall,
2014). Manakala untuk frekuensi napas yang didapati adalah sekitar 41 per menit. Namun
hasil ini tersebut menyimpang karena medulla oblongata telah dirusakkan seharusnya dan
tidak bisa mengendalikan aturan pernapasannya lagi. Kemungkinan kesalahan dari
perlakuan merusakkan bagian otak medula dan lain tidak sempurna atau pengambilan
kontraksi dari jantung. Sedangkan hasil frekuensi jantung adalah sebanyak 51 per menit.
Keadaan jantung yang masih dapat dirasakan denyutannya membuktikan bahwa jantung
tidak diatur oleh sistem syaraf pusat saja, melainkan diatur melalui sistem syaraf otonom
dan dibantu oleh sel jantung itu sendiri yang memiliki kekhasan tersendiri yang dapat
menghasilkan potensial aksi secara mandiri, atau biasa yang disebut sebagai pacemaker
jantung, sehingga denyutan masih dapat dihasilkan dan dirasakan walaupun frekuensinya
menurun drastis.





Pertanyaan:
1. Fungsi-fungsi apakah (pada katak) yang dipunyai serebrum, serebellum, medulla
oblongata, dan medulla spinalis?
Jawab: Serebrum berfungsi sebagai pusat kesadaran dan integrasi tubuh secara
keseluruhan. Serebellum berfungsi sebagai pusat keseimbangan dan memperhalus
gerakan. Medulla oblongata berfungsi sebagai pusat pengatur pernapasan dan sistem
kardiovaskuler secara umum. Sedangkan medulla spinalis berfungsi sebagai pengatur
gerakan refleks.

Kesimpulan
Susunan saraf pusat terdiri dari otak dan medulla spinalis yang memiliki
fungsinya masing-masing dalam pengaturan tubuh. Fungsi dari sistem saraf adalah untuk
menerima rangsangan dan mentransmisi informasi ke pusat saraf untuk menghasilkan
respons yang sesuai terhadap stimulasi. Otak terdiri dari dari serebrum, serebellum, dan
batang otak yang terdiri atas otak tengah, pons, dan medulla oblongata. Serebrum
berfungsi sebagai pusat kesadaran dan integrasi seluruh tubuh, pengatur emosi,
penyimpan memori, dan pusat pengatur hormonal di dalam tubuh sebagai pengatur
homeostasis. Serebellum berfungsi sebagai pengatur keseimbangan dan gerakan
harmonis serta mengatur kehalusan dari setiap gerakan yang dilakukan oleeh tubuh. Otak
tengah, terutama medulla oblongata, merupakan pusat pengaturan frekuensi pernapasan
dan sistem kardiovaskular. Medulla spinalis merupakan pusat gerak refleks.






Daftar Pustaka
Dwi Jo. 2014. Sistem Syaraf pada hewan. http://www.dwijo.com/2014/01/macam-
macam-sistem-saraf-pada-hewan.html
Dellmann, H. D. 1988. Buku Teks Histologi Veteriner. Jakarta: Penerbit: Universitas
Indonesia
Fried, G. H. dan G. J. Hademenos. 1999. Biologi. Jakarta: Erlangga
Marshal Hall, 2014. The Spinal Cord.
http://www.britannica.com/EBchecked/topic/428733/On-the-Functions-of-the-
Medulla-Oblongata-and-Medulla-Spinalis-and-on-the-Excito-motory-System-of-
Nerves
Nia Haryanto, 2009. Ada apa dengan otak tengah. Yogjakarta: Penerbit Agromedia
Pustaka
Society of Neuroscience, 2014. The Cerebellum http://www.brainfacts.org/brain-
basics/neuroanatomy/articles/2012/the-cerebellum/
Sridianti, 2014. Fungsi Sistem Saraf Pusat http://www.sridianti.com/fungsi-sistem-
saraf-pusat.html
Wiwi. 2006. Fisiologi Hewan. Yogyakarta: Kanisius.

Anda mungkin juga menyukai