C$n%i"en
.e
Se%2
m$ti4ati$n
)ea,nin
g
En5$!me
nt
Higher productivity
Improved Communication
Better working relationships
Quality of life in the workplace
Greater recognition
More customer care
Realita memeriksa situasi saat ini. Coach menanyakan coachee untuk menjelaskan
situasinya saat ini* ,pa yang sedang terjadi sekarang1 ,pa, siapa, kapan, dan berapa
sering1 ,pa dampak atau hasil dari hal itu1
O!tio". Pilihan dan strategi atau program tindakan alternatif. Coach membantu
coachee untuk mencari pilihan!pilihan yang memungkinkan untuk mencapai tujuan
yang ingin dicapai* ,pa lagi yang dapat anda lakukan1 agaimana jika hambatan ini
disingkirkan1 ,pa benefit dan kelemahan dari setiap pilihan ini1 9aktor!faktor apa
yang akan anda gunakan untuk mempertimbangkan pilihan ini1
#$at %,pa yang harus dilakukan#,When "kapan#, Whom "oleh siapa# , dan Will
"kehendak atau keinginan untuk melakukannya#.Coach membantu dan memoti$asi
coachee menetapkan kemauan8komitmen untuk bertindak melakukan sesuatu yang
spesifik. >alu apa yang akan anda lakukan sekarang dan kapan1 ,pa yang dapat
menghambat anda untuk melangkah selanjutnya1 agaimana anda akan
mengatasinya1 ,pakah ini akan membantu mencapai tujuan anda1 agaimana
sepertinya pilihan ini akan sukses1 ,pa yang akan anda lakukan kemudian1
>angkah!langkah dalam struktur di atas dapat membantu coachee dalam menangani masalah
yang berhubungan dengan kinerja coachee. /ujuan dibentuk dengan memastikan solusi
jangka panjang yang ideal, kemudian menentukan langkah!langkah yang realistis menuju
yang ideal. >angkah!langkah yang mumnya jauh lebih inspiratif , kreatif , dan memoti$asi.
Dalam training bisnis ada yang disebut dengan SP4?, S%,(/, =(4/ dan struktur coaching
=(0W yang kadang!kadang disalah artikan sebagai obat mujarab untuk semua penyakit
bisnis. Semuanya itu mempunyai manfaat dan bernilai tinggi apabila dilakukan dalam
konteks kesadaran dan tanggung ja'ab. Struktur =(0W juga tanpa keahlian membuat
pertanyaan dalam coaching yang dapat membangkitkan kesadaran dan tanggung ja'ab akan
memberikan manfaat dan nilai yang kecil.
C. PENENTUAN TUJUAN DALAM COACHING
Proses penetapan tujuan sangat penting dalam coachig. Setiap sesi coaching perlu dimulai
dengan menetukan tujuan untuk sesi itu sendiri. Coachee perlu menentukan apa tujuan
coaching itu bagi dirinya, apa yang ingin dia dapatkan dari situ. Sekalipun coach atau
manager yang meminta sesi coaching ini diadakan untuk menyelesaikan
permasalahanspesifik yang ada pada kinerja coachee. Penentuan tujuan dari coachee dapat
dilakukan dengan mengajukan pertanyaan!pertanyaan berikut
,pa yang akan anda harapkan dari sesi ini 1
,pa hal yang paling membantu bagi anda untuk mengambil dari sesi ini1
,kan menimbulkan ja'aban seperti berikut *
3 Sebuah outline untuk bulan ini yang saya bisa mengembangkan .
6
3 Sebuah gagasan yang jelas dan komitmen untuk dua langkah tindakan saya
kemudian.
3 Sebuah keputusan yang memberikan cara untuk mele'ati masalah
3 sebuah pemahaman tentang prinsip dari masalah yang ada
3 Sebuah anggaran yang disepakati untuk pekerjaan
,pabila kita sudah mendapatkan tujuan dari permasalahan yang ada, maka kita harus bisa
membedakan tujuan akhir dari tujuan kinerja .
3 Sebuah tujuan akhir. /ujuan 9inal ! untuk menjadi pemimpin pasar , untuk
diangkat direktur penjualan , untuk memenangkan medali emas. /ujuan akhir, jarang
benar!benar ada dalam kendali anda sendiri . ,nda tidak dapat mengetahui atau
mengendalikan apa yang anda akan lakukan dalam persaingan.
3 Sebuah tujuan kinerja. %engidentifikasi tingkat kinerja yang anda yakini akan
memberikan kesempatan yang sangat baik untuk mencapai tujuan akhir . &al ini
sebagian besar ada dalam kendali anda dan umumnya menyediakan sarana untuk
mengukur pencapaiannya . Sebuah tujuan akhir sedapat mungkin harus didukung oleh
tujuan kinerja. /ujuan akhir dapat memberikan inspirasi , tetapi tujuan kinerja
mendefinisikan spesifikasi .
/ujuan akhir dan tujuan kinerja bukan tujuan yang sesungguhnya, kadang!kadang perlu
didukung oleh dua komponen lainnya. Sebagai contoh (ebecca Ste$ens , 'anita 4nggris
pertama yang mendaki =unung @$erest. Dia memberikan ceramah bagi prestasi bisnis dan
juga sekolah!sekolah . Dia mengatakan bah'a mimpi pribadi kitamerupakan $isi yang
memicu tindakan yang kita lakukan. ,da kalanya kita perlu diingatkan pada hal!hal yang
dapat menginspirasi kita untuk melakukan apa yang kita inginkan "mimpi pribadi kita#.
%elalui beberapa pengalaman pendakian yang cukup , (ebecca Ste$ens mengatakan untuk
mencapai tingkat keterampilan mendaki @$erest yang tampaknya menjadi tujuan akhir yang
'ajar bagi kita, namun pada a'alnya keinginan itu merupakan sesuatu yang tidak masuk
akal. )ntuk melakukan itu dia melakukan pekerjaan yang besar , persiapan latihan,
pencapaian yang harus dilakukan untuk itu. (ebecca rasanya tidak dapat melalui proses
tersebut tapi dia diingatkan bah'a @$erest adalah mimpi. 4tulah yang mendorongnya untuk
dapat mencapai e$erest. &al inilah yang sering ditanyakan dalam tahap penentuan tujuan
coaching dan disebut sebagai proses dalam tujuan kinerja.
%eskipun direksi perusahaan bebas menentukan tujuan mereka sendiri, namun sering
mele'ati tujuan yang sudah digariskan dan itu tidak dipertanyakan. &al 4ni menyangkal
kepemilikan mereka yang diharapkan dapat memenuhi target dan kinerja mereka yang sesuai.
Direksi yang bijaksana akan berusaha untuk mempertahankan detasemen sehat dari tujuan
mereka sendiri ketika mereka berusaha untuk memoti$asi manajernya, dan akan selalu
mendorong mereka untuk menetapkan tujuan yang menantang mereka. ?ilai pilihan dan
tanggung ja'ab dalam hal moti$asi diri tidak boleh diremehkan.
7
)ntuk mendukung kualitas tujuan akhir dengan tujuan kinerja yang baik, tidak cukup hanya
S%,(/ "Specific, %easurable, ,greed, (ealistic, /ime phased# tapi juga P)(@ "Positi$ely
stated, )nderstood, (ele$ant, @thical# dan C>@,( "Challenging, >egal, @n$ironmentally
sound, ,ppropriate, (ecorded#
/ujuan harus disepakati antara semua pihak yang terlibat * bos yang berpikir dia harus
mengatur mereka , manajer penjualan , dan tim yang harus melakukan pekerjaan. /anpa
kesepakatan, dari kepemilikan dan tanggung ja'ab dari semua tim maka kinerja akan
berkurang. Penetapan tujuan yang baik harus dimoti$asi oleh tujuan akhir dan didukung oleh
tujuan kinerja yang jelas.
Da&ta' P(ta)a*
7. Jhon Whitmore, 5665, Coaching for Performance: Growing People, Performance
and Purpose, ?icholas realay Publishing
5. 2as'an, 5675, Coaching dan Mentoring untuk Pengembangan SM dan
Peningkatan !inerja "rganisasi, ,lfabeta, andung
8