Anda di halaman 1dari 33

1

SISTEM PAKAR PENDIAGNOSA PENYAKIT KANKER PAYUDARA PADA


RUMAH SAKIT IBNU SINA MAKASSAR DENGAN METODE CERTAINTY
FACTOR
1. LATAR BELAKANG
Kanker payudara merupakan kanker ganas yang paling banyak
terjadi di kalangan wanita. Kanker payudara menduduki persentase
sekitar 10% berbagai tumor ganas di seluruh tubuh dan menjadi
ancaman serius bagi kesehatan wanita. Penyerangan kanker payudara
membuat wanita kehilangan kepercayaan diri terhadap hidup.
Kecerdasan buatan (Artifical Inteligence) didefinisikan sebagai
kecerdasan yang ditunjukan oleh suatu entitas buatan. Salah satu
cabang dari Artificial Inteligence adalah sistem pakar yang merupakan
perangkat lunak yang didesain khusus untuk merekam dan menduplikasi
kemampuan pakar.
Sistem pakar berupa aplikasi pendiagnosis penyakit kanker
payudara berbasis web menggunakan metode certainty factor merupakan
suatu aplikasi untuk membantu masyarakat yang ingin mengetahui
informasi penyakit kanker payudara stadium I hingga stadium IV dan
2

mendeteksi gejala gejala dari kanker payudara sejak dini sehingga
masyarakat yang telah di diagnosis menderita penyakit kanker dapat
segera mengambil tindakan pengobatan.
Berdasarkan wacana yang telah diuraikan di atas penulis
bermaksud membuat suatu perangkat lunak untuk agar lebih efektif.
Maka penulis mengangkat judul tentang Sistem Pakar Pendiagnosa
Penyakit Kanker Payudara Pada Rumah Sakit Ibnu Sina dengan
Metode Certainty Factor.

2. RUMUSAN MASALAH
Berdasarkan latar belakang masalah, maka diambil rumusan
masalah yaitu:
a. Bagaimana membuat sistem pakar berupa aplikasi pendiagnosa
penyakit kanker payudara pada Rumah Sakit Ibnu Sina dengan
metode certainty factor.
3

b. Bagaimana sistem pakar dapat mendiagnosa penyakit kanker
payudara stadium I hingga stadium IV berdasarkan gejala-gejala yang
dirasakan.



3. BATASAN MASALAH
Berdasarkan Latar belakang dan pokok masalah diatas maka
dalam penelitian ini penulis membatasi permsalahan yang antara lain :
a. Pembuatan aplikasi ini berdasarkan gejala-gejala umum dan klinis
yang sering dialami oleh seseorang dan tidak berdasarkan hasil tes
laboratorium.
b. Sistem ini hanya membahas penyakit kanker payudara dari stadium I
hingga stadium IV.
c. Aplikasi yang dibuat merupakan aplikasi berbasis web menggunakan
metode Certainty Factor untuk menunjukkan besarnya nilai
kepercayaan pasti atau tidak pasti dari penyakit kanker payudara
stadium I hingga stadium IV.
4

d. Output yang dihasilkan berupa hasil diagnose dokter berdasarkan
tingkatan stadium penyakit kanker payudara, pengobatan, dan
pencegahan.






4. TUJUAN PENELITIAN
Tujuan dari penelitian yaitu:
a. Menyajikan suatu aplikasi untuk membantu masyarakat mendiagnosa
penyakit kanker payudara dan dapat segera mengambil tindakan
pencegahan atau pengobatan.
b. Memberikan hasil diagnosa penyakit kanker payudara stadium I
hingga stadium IV berdasarkan gejala-gejala yang di derita.

5

5. MANFAAT PENELITIAN
Adapun yang menjadi manfaat penelitian ini adalah sebagai berikut :
a. Manfaat penelitian bagi Peneliti adalah di harapkan dapat
memperdalam pengetahuan, memperoleh banyak pembelajaran,
pengalaman dan wawasan dalam mengembangkan Aplikasi
Pendiagnosis Penyakit Kanker Payudara pada Rumah Sakit Ibnu
Sina Makassar.
b. Manfaat Bagi Masyarakat adalah memudahkan masyarakat untuk
melakukan tindakan yang harus diambil jika mengetahui seberapa
besar kemungkinan menderita penyakit kanker payudara dan
tingkatan stadium jika telah terdeteksi menderita penyakit kanker
payudara.

6. SISTEMATIKA PENULISAN
Untuk mempermudah penulisan dan pembahasan selanjutnya maka
uraian pembahasan skripsi ini ditulis secara sistematis sebagai berikut :
BAB I Pendahuluan
6

Bab ini meliputi latar belakang masalah, perumusan masalah,
batasan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, dan sistematika
penulisan.
BAB II Tinjauan Pustaka
Bab ini berisi landasan teori yang selanjutnya digunakan dalam
bagian pembahasan dan sebagai dasar dalam pembuatan Aplikasi
Pendiagnosis Penyakit Kanker Payudara Berbasis Web pada RS. Ibnu
Sina.



BAB III Analisa Kebutuhan dan Perancangan Sistem
Bab ini berisi tentang perancangan sistem yang meliputi lokasi dan
waktu penelitian, metode pengumpulan data, jenis dan sumber data,
7

populasi dan sampel, metode certainty factor, dan definisi operasional
variabel.
BAB IV Implementasi dan Pengujian Sistem
Bab ini berisi jenis perancangan, materi perancangan, alat
perancangan, rancangan aplikasi secara umum serta desain input dan
desain output dari aplikasi yang dibangun.
BAB V Penutup
Bab ini membahas tentang kesimpulan dan saran-saran dari tugas
akhir ini.

7. Rencana Kegiatan
Dalam merancang Sistem Informasi Panti sosial Bina Daksa Wirajaya
Makassar, penulis melakukan beberapa tahap penelitian, antara lain :
Analisis sistem, Desain sistem, Pembuatan program, Pengetesan
Program dan Pengujian program.
8


No

Tahapan
Penelitian
Mei
2014
Juni
2014
Juli
2014
Agustus
2014
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
1
Observasi
2
Desain Sistem
3
Pembuatan
Program

4
Pengetesan
program

5
Pengujian program

Tabel 1. Jadwal Pelaksanaan Penelitian

Dari tabel 1. jadwal pelaksanaan penelitian di atas dapat dilihat
bahwa pelaksanaan kegiatan yang dimulai dari tahap Observasi di
lakukan pada minggu keempat bulan Mei dan dilakukan selama satu
bulan. Kemudian kegiatan selanjutnya adalah tahap Desain sistem
yang di lakukan pada minggu ketiga bulan Juni selama tiga minggu
dilanjutkan dengan tahap pembuatan program yang dimulai pada
minggu keempat bulan Juni sampai minggu keempat bulan Juli.
Setelah tahap pembuatan program dilakukan, kemudian dilanjutkan
dengan tahap pengetesan program pada minggu keempat bulan Juli
9

selama sampai minggu pertama bulan Agustus dan kemudian
dilanjutkan dengan pengujian program yang dilaksanakan selama
kurang lebih dua minggu pada minggu pertama bulan Agustus sampai
minggu kedua bulan Agustus.
8. TINJAUAN PUSTAKA
A. Konsep Dasar Sistem
1) Pengertian Sistem
Sistem adalah suatu jaringan kerja dari prosedur-
prosedur yang saling berhubungan, berkumpul bersama untuk
melakukan kegiatan atau untuk menyelesaikan suatu sasaran
tertentu (Jogianto, H. M, 2003:34).
Pendekatan sistem yang lebih menekankan pada
komponen atau elemennya di definisikan sebagai berikut:
Sistem adalah kumpulan dari elemen-elemen yang
berinteraksi untuk mencapai suatu tujuan tertentu (Jogianto, H.
M, 2003:34)
Dari definisi-definisi di atas, penulis menyimpulkan
sebgai berikut:
10

Sistem adalah jaringan kerja dengan segala aktifitas
yang saling terkait yang dilakukan oleh objek yang saling
berhubungan dalam suatu wadah yang sama untuk mencapai
suatu tujuan atau sasaran yang telah ditentukan.

2) Karakteristik sistem
Untuk membedakan dan mengembangkan suatu sistem,
berikut adalah karasteristik sistem yang dapat membedakan
suatu sistem dengan sistem lainnya :
1. Komponen (components)
Terdiri dari sejumlah komponen yang saling
berinteraksi,bekerjasama membentuk suatu kesatuan.
2. Batas sistem (boundary)
Merupakan daerah yang membatasi antara suatu sistem
dengan sistem lainnya atau dengan lingkungan luarnya,
menunjukkan ruang lingkupnya (scope)dari sistem tersebut.
3. Lingkungan luar sistem (environments)
Merupakan apapun diluar batas dari sistem yang
mempengaruhi operasi sistem
11

4. Penghubung (interface)
Merupakan media penghubung antar subsistem, yang
memungkinkan sumber - sumber daya mengalir dari suatu
sub
sistem ke sub sistem lainnya.
5. Masukan (input)
Adalah energi yang dimasukkan ke dalam sistem, dapat
berupa masukan perawatan(maintenance input)dan masukan
sinyal (signal input).
6. Keluaran (output)
Adalah hasil energi yang diolah dan diklasifikasikan
menjadi keluaran yang berguna dan sisa pembuangan.
7. Pengolah (process)
Suatu sistem dapat mempunyai bagian pengolah yang
akan merubah masukan menjadi keluaran.
8. Sasaran (objective) atau tujuan (goal) suatu sistem dikatakan
berhasil apabila mengenai sasaran dan tujuannya.

B. Pengertian Sistem Pakar
Menurut Sri Kusuma Dewi (2003), Sistem pakar (Expert System)
dibuat untuk dapat menyelesaikan yang dapat meneyelesaikan
12

masalah yang cukup rumit yang sebenarnya hanya bias diselesaikan
oleh para ahli. Pembuatan system pakar bukan untuk menggantikan
ahli itu sendiri melainkan dapat digunakan sebagai asisten yang
sanagt berpengalaman.
Dalam bukunya, Turban (2005) mengemukakan pendapat Sistem
pakar adalah suatu system yang dirancang di depan komputer
dengan cara meniru proses-proses pemikiran yang digunakan oleh
seorang pakar untuk menyelesaikan maslaah-masalah tertentu yang
biasanya memerlukan keahlian seorang pakar.
Jika ditarik kesimpulan secara umum, sistem pakar dibuat dengan
mengadopsi pengetahuan manusia ke dalam system komputer,
sehingga memodelkan suatu kemampuan untuk memecahkan
masalah layaknya seorang pakar.

C. Komponen Sistem Pakar
Kompoenen utama dalam sistem pakar menurut Hul el al (1987)
meliputi:
a. Basis Pengetahuan (Knowledge Base)
13

Basis pengetahuan merupakan inti dari suatu sistem
pakar, yaitu berupa representasi pengetahuan dari pakar. Basis
pengetahuan tersusun atas fakta dan kaidah. Fakta adalah
informasi tentang obje, peristiwa, atau situasi. Kaidah adalah cara
untuk membangkitkan suatu fakta baru dari fakta yang sudah
diketahui.
b. Mesin Inferensi (Inference Engine)
Mesin inferensi berperan sebagai otak dari sistem pakar.
Mesin inferensi berfungsi untuk memandu proses penalaran
terhadap suatu kondisi, berdasarkan pada basis pengetahuan
yang tersedia. Di dalam mesin inferensi terjadi proses untuk
memanipulasi dan mengarahkan kaidah, model, dan fakta yang
disimpan dalam basis pengetahuan dalam rangka mencapai
solusi atau kesimpulan. Dalam prosesnya, mesin inferensi
menggunakan strategi penalaran dan strategi pengendalian.
Strategi penalaran terdiri dari strategi penalaran pasti (Exact
Reasoning) dan strategi penalaran tidak pasti (Inexact
Reasoning). Exact Reasoning akan dilakukan jika semua data
yang dibutuhkan untuk menarik suatu kesimpulan tersedia,
sedangkan inexact reasoning dilakukakan sebagai panduan arah
dalam melakukan proses penalaran. Terdapat tiga teknik
14

pengendalian yang sering digunakan, yaitu forward chaining,
backward chaining, dan gabungan dari kedua teknik tersebut.
c. Basis Data (Data Base)
Basis data terdiri atas semua fakta yang diperlukan,
dimana fakta-fakta tersebut digunakan untuk memenuhi kondisi
dari kaidah-kaidah dalam sistem. Basis data menyimpan semua
fakta, baik fakta awal pada saat sistem mulai beroperasi, maupun
fakta-fakta yang diperoleh pada saat proses penarikan
kesimpulan sedang dilaksanakan. Basis data digunakan untuk
menyimpan data hasil observasi dan data lain yang dibutuhkan
selama pemrosesan.
d. Antarmuka Pemakai (User Interface)
Fasilitas ini digunakan sebagai perantara komunikasi antar
pemakai dengan komputer.

D. Metode Certainty Factor
Faktor Kepastian (Certainty Factor) menyatakan kepercayaan
dalam sebuah kejadian (fakta atau hipotesis) berdasarkan bukti atau
penilaian pakar (Turban, 2005).
Faktor kepastian (Certainty factor) diperkenalkan oleh Shortliffe
Buchanan dalam pembuatan MYCIN. Certainty Factor (CF)
15

merupakan nilai parameter klinis yang diberikan MYCIN untuk
menunjukkan besarnya kepercayaan. Certainty factor menurut
Giarrantano dan Rilley dalam Kusrini (2008:15) diformulasikan dalam
rumusan sebagai berikut:
CF (H, E) = MB (H, E) MD (H, E) (1)
CF (H,E) : Certainty factor dari hipotesis H yang dipengaruhi oleh
gejala (evidence) E. Besarnya CF berikisar antara -1
sampai 1. Nilai -1 menunjukkan ketidakpercayaan mutlak
sedangkan nilai 1 menunjukkan keprcayaan mutlak.
MB (H,E): Ukuran kenaikan kepercayaan (measure of increased
belief) terhdap hipotesis H yang dipengaruhi oleh gejala E.
MD (H,E): Ukuran kenaikan ketidakpercayaan (measure of disbelief)
terhdap hipotesis yang dipengaruhi oleh gejala E.
Berikut ini adalah deskripsi beberapa kombinasi Certainty
Factor terhadap berbagai kondisi:
a. Certainty factor untuk kaidah premis tunggal (single premis rules):
CF (H, e) = CF (E, e) * CF (H, E)
= CF (user)* CF (pakar) (2)
b. Certaint factor untuk kaidah premis majemuk (multiple premis
rules):
CF ( A AND B ) = Minimum (cf (a), CF(b))*CF(rule) (3)
16

CF ( A OR B ) = Maximum (cf (a), CF(b))*CF(rule) (4)
c. Certainty factor untuk kaidah dengan kesimpulan yang serupa
(similiarly concluded rules )
CF
combine
(CF
1
, CF
2
) = CF
1
+ CF
2
* (1-CF
1
) (5)

Metode certainty factor ini hanya bisa mengolah 2 bobot dalam
sekali perhitungan. Untuk bobot yang lebih dari 2 banyaknya, untuk
melakukan perhitungan tidak terjadi masalah apabila bobot yang
dihitung teracak, artinya tidak ada aturan untuk mengkombinasikan
bobotnya, karena untuk kombinasi seperti apapun hasilnya akan tetap
sama. Misalnya, untuk mengetahui apakah seorang pasien tersebut
menderita penyakit jantung atau tidak, dilihat dari hasil perhitungan
bobot setelah semua keluhan-keluhan diinputkan dan semua bobot
dihitung dengan menggunakan metode certainty factor. Pasien yang
divonis mengidap penyakit jantung adalah pasien yang memiliki bobot
mendekati +1 dengan keluhan-keluhan yang dimiliki mengarah kepada
penyakit jantung. Sedangkan pasien yang mempunyai bobot
mendekati -1 adalah pasien yang dianggap tidak mengidap penyakit
jantung, serta pasien yang memiliki bobot sama dengan 0
diagnosisnya tidak diketahui atau unknown atau bisa disebut dengan
netral.

17

Kelebihan metode Certainty Factor adalah:
1. Metode ini dapat digunakan dalam mengukur sesuatu apakah
pasti atau tidak pasti dalam mendiagnosis penyakit sebagai salah
satu contohnya.
2. Perhitungan dengan menggunakan metode ini dalam sekali hitung
hanya dapat mengolah 2 data saja sehingga keakuratan data
dapat terjaga.
Kekurangan metode Certainty Factor adalah:
1. Ide umum dari pemodelan ketidakpastian manusia dengan
menggunakan numerik biasanya diperdebatkan. Sebagian orang
akan membantah pendapat bahwa formula untuk metode certainty
factor di atas memiliki sedikit kebenaran.
2. Metode ini hanya dapat mengolah 2 data saja. Perlu melakukan
beberapa kali pengolahan data untuk data yang lebih dari dua.

E. PHP (Pear Hypertext Preprocessor)
PHP merupakan bahasa server-side scripting yang menyatu
denganHTML (Hypertext Markup Language) untuk membuat halaman
18

web yang dinamik. Artinya semua sintaks yang diberikan akan
sepenuhnya dijalankan pada server sedangkan yang dikirimkan ke
browser hanya hasilnya saja. PHP dapat mengirim HTTP header,
dapat mengeset cookies, mengatur authentication dan redirect users
(Nugroho, 2004).
Intepreter PHP dalam mengeksekusi kode PHP pada sisi server
serverside) berbeda dengan mesin maya Java yang mengeksekusi
program pada sisi klien (client-side).
PHP merupakan suatu bahasa pemrograman, sehingga dapat
juga digunakan struktur kontrol, diantaranya percabangan dan
perulangan. Perintah percabangan adalah perintah yang
memungkinkan pemilihan atas perintah yang akan dijalankan sesuai
dengan kondisi tertentu. Dalam PHP terdapat 3 macam perintah
percabangan yaitu: if, if..else, dan switch. Selain percabangan, struktur
kontrol yang digunakan lainnya adalah perulangan. Pada perulangan
ini digunakan untuk mengulang suatu perintah. Perintah-perintah yang
dapat digunakan diantaranya : for, while dan do..while.
19

F. MySql
MySQL adalah sebuah perangkat lunak Pembuat database
yang bersifat terbuka atau open source dan berjalan disemua platform
baik Linux maupun Si Windows, MySQL merupakan program
pengakses database yang bersifat network sehingga dapat digunakan
untuk aplikasi Multi User (Pengguna Banyak).
MySQL adalah Relational Database Management System
(RDBMS) yang didistribusikan secara gratis dibawah lisensi GPL
(General Public License). Dimana setiap orang bebas untuk
menggunakan MySQL, namun tidak boleh dijadikan produk turunan
yang bersifat komersial
G. Macromedia Dreamweaver 8.0
Macromedia Dreamweaver 8.0 merupakan HTML editor
professional yang mendesain, melakukan coding, dan
mengembangkan website yang paling terkenal di dunia web. Salah
satu kelebihan Dreamweaver merupakan ruang kerja dan tool yang
20

tersedia dapat digunakan secara mudah dan cepat tanpa melakukan
coding. Dreamweaver dapat mendukung pembuatan web yang
berbasis HTML, selain itu juga dapat mendukung program-program
web lain diantaranya PHP, ASP, Perl, dan Javascript (Wahidin, 2005).
H. Pengertian Web dan Website
Situs web (bahasa Inggris: web site) atau sering disingkat
dengan istilah situs adalah sejumlah halaman web yang memiliki topik
saling terkait, terkadang disertai pula dengan berkas-berkas
gambar, video, atau jenis-jenis berkas lainnya. Sebuah situs web
biasanya ditempatkan setidaknya pada sebuah server web yang dapat
diakses melalui jaringan seperti internet, ataupun jaringan wilayah
lokal (LAN) melalui alamat internet yang dikenali sebagai URL.
Sebuah halaman web merupakan berkas yang ditulis
sebagai berkas teks biasa (plain text) yang diatur dan dikombinasikan
sedemikian rupa dengan instruksi-instruksi berbasis HTML,
atau XHTML, kadang-kadang pula disisipi dengan sekelumit bahasa
skrip. Berkas tersebut kemudian diterjemahkan oleh peramban
21

web dan ditampilkan seperti layaknya sebuah halaman pada monitor
komputer. Halaman-halaman web tersebut diakses oleh pengguna
melalui protokol komunikasi jaringan yang disebut sebagai HTTP.

I. Kanker Payudara
Kanker payudara (Carcinoma mammae) dalam bahasa
inggrisnya disebut breast cancer merupakan kanker pada jaringan
payudara. Kanker ini paling umum menyerang wanita, walaupun laki-
laki juga berpotensi terkena, akan tetapi kemungkinan sangat kecil
dengan perbandingan 1 diantara 1000.
Kanker ini terjadi karena pada kondisi dimana sel telah
kehilangan pengendalian dan mekanisme normalnya. Sehingga,
mengalami pertumbuhan yang tidak normal, cepat dan tidak
terkendali. Kanker ini sering didefinisikan sebagai penyakit neoplasma
yang ganas dan berasal dari parenchyma.
Stadium dalam kanker untuk menggambarkan kondisi kanker
berdasarkan letaknya, penyebarannya, dan sejauh mana
pengaruhnya terhdap organ tubuh yang lain. Dokter menggunakan
test-test untuk menentukan stadium dari kanker. Jadi, stadium belum
bisa ditentukan jika test-test tersebut belum lengkap/selesai. Dengan
22

mengetahui stadium, dokter dapat menentukan pengobatan yang
sesuai untuk pasien.
Salah satu cara yang dokter gunakan untuk menggambarkan stadium
dari kanker adalah system TNM. System ini menggunakan tiga kriteria
untuk menentukan stadium kanker, yaitu:
1. Tumor itu sendiri. Seberapa besar ukuran tumornya dan dimana
lokasinya (T, Tumor),
2. Kalenjar getah bening di sekitar tumor. Apakah tumor telah
menyebar ke kalenjar getah bening disekitarnya? (N, Node)
3. Kemungkinan tumor telah menjalar ke organ lain (M, Metastasis).
STADIUM I:
Tumor masih sangat kecil dan tidak menyebar serta tidak ada titik
pada pembuluh getah bening.

STADIUM II:
Pasien pada kondisi ini:
a. Diameter tumor lebih kecil atau sama dengan 2 cm dan telah
ditemukan pada titik-titik saluran getah bening di ketiak (axillary
limph nodes).
23

b. Diameter tumor lebih lebar dari 2 cm tapi tidak lebih dari 5 cm.
Belum menyebar ke titik-titik pembuluh getah bening pada ketiak
(axilliary limph nodes).
c. Tidak ada tanda-tanda tumor pada payudara, tapi ditemukan pada
titik-titik di pembuluh getah bening ketiak.
STADIUM IIB:
Pasien pada kondisi ini:
a. Diameter tumor lebih lebar dari 2 cm tapi tidak melebihi 5 cm.
b. Telah menyebar pada titik-titik di pembuluh getah bening ketiak.
c. Diameter tumor lebih lebar dari 5 cm tapi belum menyebar.
STADIUM IIIA:
Pasien pada kondisi ini:
a. Diameter tumor lebih kecil dari 5 cm dan telah menyebar ke titik-
titik pada pembuluh getah bening ketiak.
b. Diameter tumor lebih besar dari 5 cm dan telah menyebar ke titik-
titik pada pembuluh getah bening ketiak.
STADIUM IIIB:
Tumor telah menyebar ke dinding dada atau menyebabkan
pembengakakan atau luka bernanah pada payudara. Di diagnosis
24

sebagai Inflammatory Breast Cancer. Bisa sudah atau belum
menyebar ke titik-titik pada pembuluh getah bening di ketiak dan
lengan atas tapi tidak menyebar ke bagian organ lain.
STADIUM IIIC:
Seperti stadium IIIB, tetapi telah menyebar ke titik-titik pada pembuluh
getah bening dalam group N3 (kanker telah menyebar lebih dari 10
titik di saluran getah bening di bawah tulang selangka).
STADIUM IV:
Ukuran tumor bisa berapa saja, tetapi telah menyebar ke lokasi yang
jauh, yaitu : Tulang, paru-paru, liver atau tulang rusuk.

J. Penelitian Terkait
a. Mukhlis Ramadhan (2011), melakukan penelitian tentang sistem
pakar untuk penyakit kanker pada anak sejak dini. Implementasi
sistem ini dibuat dengan menggunakan bahasa pemrograman
visual basic 6.0. Hasil pengujian sistem pakar ini diketahui bahwa
metode forward chaining dapat melakukan penelusuran untuk
menetukan penyakit kanker pada anak.
25

b. Dedi Kurniawan (2009), melakukan penelitian tentang sistem
pakar pendiagnosa penyakit demam berbasis web yang dirancang
menggunakan bahasa pemrograman PHP. Sistem ini mengadopsi
cara kerja seorang dokter untuk mendiagnosis penyakit pasien
dengan metode wawancara. Sistem ini memungkinkan pengguna
mengetahui penyakit yang dideritanya dengan menjawab
pertanyaan yang diajukan oleh sistem. Kemudian hasil jawaban
pengguna tersebut diolah dan dibandingkan dengan pusat data
tentang penyakit beserta gejalanya yang kemudian akan
ditampilkan pada anjuran obat bagi pengguna dan penyebab dari
penyakit tersebut.
c. Elisa Sempa A.K (2010), melakukan penelitian tentang penyakit
kanker payudara dan kanker darah. Metode yang digunakan
adalah backward chaining. Sistem ini menjelaskan mengenai
gejala, ciri-ciri, cara pendeteksian, dan pencegahan awal untuk
mengurangi kemungkinan berkembangnya kanker dalam tubuh.
Sistem ini dikembangkan menggunakan pernagkat lunak Microsoft
Visual BASIC 6.0 dan Microsoft Access 2003.
d. Putu Ary D. (2012), melakukan penelitian dengan
mengembangkan sebuah sistem pakar dalam mendiagnosa
penyakit kulit sebelum melakukan tindak lanjut ke dokter
26

ahli/spesialis. Aplikasi ini berbasis web menggunakan metode
Certainty factor.
e. Hamdani (2010), melakukan penelitian tentang sistem pakar
pendiagnosa penyakit mata pada manusia agar setiap pendrita
penyakit mata dapat dengan mudah mengetahui jenis penyakit
mata tanpa harus ke dokter terlebih dahulu.

K. Metode Penelitian
A. Lokasi dan waktu Penelitian
a. Lokasi Penelitian
Rumah Sakit Ibnu Sina Makassar, Jl. Urip Sumohardjo 264
Km. 5 telp/fax (0411) 451958, Makassar 90232
b. Waktu Penelitian
Penelitian ini dilakukan selama satu bulan terhitung dari
tanggal 26 Mei 2014 hingga 22 Juni 2014.
c. Teknik analisa data
Sesuai dengan metode penelitian, teknik analisa data yang
dipergunakan penulis dalam penelitian ini adalah teknik analisa
data kualitatif, yaitu analisa terhadap data yang diperoleh
berdasarkan kemampuan nalar peneliti dalam menghubungkan
fakta, informasi, dan data.
27


B. Metode pengumpulan data
Metode penelitian merupakan langkah penting dalam
penyusunan laporan proposal khususnya bagi perancangan
system. Didalam kegiatan penelitian penulis melakukan
pengumpulan data melalui cara :
1. Observasi
Melakukan pengamatan langsung di lapangan dan
pengambilan data yang sesuai dengan fakta yang ada.
2. Wawancara (Interview)
Dalam penulisan laporan propsal ini,untuk mendapatkan
informasi secara lengkap maka penulis melakukan suatu
metode suatu tanya jawab mengenai semua kegiatan yang
berhubungan dengan Penyakit Kanker Payudara.
2. Studi pustaka
Selain melakukan kegiatan diatas penulis juga
melakukan studi kepustakaan melalui referensi-referensi yang
ada di buku maupun di internet dengan mengunjungi website
yang menyediakan bahan dan teori yang sesuai kasus di atas
sebagai bahan acuan atau membaca tulisan ilmiah yang
berhubungan dengan masalah yang di bahas dalam penelitian.
28


C. Metode Analisis
Sesuai dengan metode penelitian, teknik analisa data
yang dipergunakan penulis dalam penelitian ini adalah teknik
analisa data kualitatif, yaitu analisa terhadap data yang
diperoleh berdasarkan kemampuan nalar peneliti dalam
menghubungkan fakta, informasi, dan data.
Jadi dalam penelitian ini teknik analisa data dilakukan
dengan menyajikan hasil wawancara, observasi, dan
melakukan analisa terhadap masalah yang ditemukan di
lapangan. Sehingga dapat diperoleh gambaran yang jelas
tentang objek yang diteliti dan menarik kesimpulan.
Analisis sistem merupakan tahap penguraian suatu
informasi yang telah utuh kedalam bagian-bagian komponennya
dengan maksud mengidentifikasi dan mengevaluasi
permasalahan-permasalahan, kesempatan yang terjadi dan
kebutuhan yang diinginkan sehingga dapat diusulkan
perbaikannya.
Tujuan dari analisis secara umum untuk mendapatkan
data-data yang dibutuhkan oleh pemakai tentang sistem yang
29

baru. Pada tahap perancangan sistem secara umum
komponen-komponen sistem informasi dirancang dengan tujuan
untuk dikomunikasikan kepada pemakai.
L. Dokumen Flowchart
Dokumen flowchart adalah bagan alir yang menunjukkan arus
data dari laporan dan formulir termasuk tembusan-tembusannya,
bagan ini menggunakan symbol yang sama dengan sistem flowchart.
Tabel 2. Simbol-simbol Bagan Alir
Simbol Fungsi
Terminal / Interup (Mulai
/Berhenti)

Digunakan untuk menunjukan
awal dan akhir dari suatu
program.
Input / Output (Data / Hasil)

Untuk mewakili data input dan
menuliskan outputnya.
Proses (pengolahan)

Digunakan untuk menunjukan
suatu operasi yang rinciannya
ditunjukan di tempat lain.
Predefined (Proses Terdefinisi)

Digunakan untuk menunjukan
suatu operasi yang rinciannya
ditunjukan tempat lain.
30

Decisian (Keputusan)


Digunakan untuk suatu
penyelesaian kondisi di dalam
program, bila hasilnya ya,
maka arah alir akan menuju ke
suatu tempat, bila tidak, akan
menuju ke tempat lain.
Connector (Penghubung)


Digunakan untuk menunjukan
sambungan dari bagan alir
yang terputus di halaman yang
masih sama atau halaman
yang lainnya.
Flow Lines (Garis Alir)

Digunakan untuk menunjukan
arus dari proses.

Preparation (Persiapan)


Persiapan digunakan untuk
memberikan nilai awal suatu
besaran.

1. Data Flow Diagram (DFD)
Data flow diagram adalah diagram yang menggambarkan
arus dari data yang mengalir dari sistem secara terstruktur.



31

Tabel 3. Simbol-Simbol Diagram Arus Data
Simbol Fungsi


Kesatuan ruang (external entity). Kesatuan di
lingkungan luar sistem yang dapat berupa orang,
organisasi atau sistem lainnya yang berada di
lingkungan luarnya yang memberi input atau
menerima output dari sistem.
Arus Data (data flow). Arus dari data yang dapat
berupa masukan untuk sistem atau hasil dari
proses sistem.

Proses (proses). Kegiatan atau kerja yang
dilakukan oleh orang lain, mesin atau komputer
dari hasil suatu arus data yang masuk ke dalam
proses untuk dihasilkan arus data yang akan
keluar dari proses.
Simpanan data (data flowchart). Media yang
digunakan untuk menyimpan data hasil proses
sebuah sistem.

2. Entity Relation Diagram (ERD)
ERD adalah suatu pemodelan dari basisdata relasional
yang didasarkan atas persepsi di dalam dunia nyata, dunia ini
32

senantiasa terdiri dari sekumpulan objek yang saling
berhubungan antara satu dengan yang lainnya.
Adapun komponen-komponen yang digunakan dalam
ERD, antara lain:
a. Entity adalah suatu objek yang dapat dibedakan secara
unik dengan objek lainnya, dimana semua informasi yang
berkaitan dengannya dikumpulkan.
Simbol dari entity:
b. Relationshipadalah hubungan yang terjadi antara satu
entity dengan entity lainnya.
Simbol relationship :
c. Atribut adalah karakteristik dari entity atau relationship
yang menyediakan penjelasan detail tentang entity atau
relationship tersebut.
Simbol atribut




33


DAFTAR PUSTAKA
Bunafit Nugroho, 2004, Pengertian dasar PHP (Pear Hypertext
Preprocessor), Yogyakarta.
Cyber, Pengertian Mysql, http://cyberkomputer.com/komputer/pengertian-
mysql-arti-mysql-dan-definisi-mysql-serta-keistimewaan-mysql/
tanggal akses 8 januari 2014
Fathansyah,1999, Basis Data. Bandung, Informatika Bandung.
Hartono, 1999. Sistem Informasi. Semarang. PT. Wahana Komputer.
Jogiyanto, HM.2005, Analisis dan Desain Sistem Informasi, Yogyakarta,
Andi
Kadir, A, 2003. Pengenalan Sistem Informasi. Yogyakarta. Andi.
Kasiman,2006. Aplikasi WEB dengan PHP dan MySQL, Yogyakarta,Andi.
Kendall, 2003, Analisis dan Perancangan Sistem: Jilid 2, Edisi Kelima, PT.
Indeks.
Kristanto, Andri, 2008, Perancangan Sistem Informasi dan Aplikasinya,
Gaya Media, Yogyakarta.
Kurniawan,2008, Membangun Situs dengan PHP, Palembang. Maxikom.
Ladjamudin, Al-Bahra. 2005. Analisis dan Desain sistem informasi.
Yogyakarta. Graha Ilmu.
OBrien,2005, Sistem Informasi. Jakarta, PT. Salemba Teknika.
Wahidin, 2005. Pengertian Macromedia Dreamwaver. Yogyakarta.

Anda mungkin juga menyukai