4.1. Silsilah Subjek Penelitian Populasi penelitian ini adalah dokter internsip lulusan Universitas Jember angkatan 2006-2007 yang sedang atau telah melewati fase internsip di Puskesmas. Jumlah populasi awal penelitian ini adalah 66 orang. Dari jumlah tersebut, dokter internsip yang mengisi kuesioner dengan lengkap berjumlah 54 orang. Sedangkan, dokter pendamping yang bersedia mengisi kuesioner hanya memberikan penilaian kepada 53 dokter internsip. Setelah dilakukan penyaringan, dokter internsip yang sudah mengisi kuesioner yang kinerjanya sudah dinilai oleh dokter pendamping, didapatkan sampel akhir berjumlah 52 orang.
4.2. Hasil Tabel 4.1 Sebaran karakteristik menurut kinerja dokter internsip Variabel Kinerja dokter internsip Jumlah Kurang baik Baik n % n % n % Prestasi belajar Kurang baik Baik
6
40,0
9
60,0
15
100,0 7 31,7 19 68,3 26 100,0 Gaya belajar Tunggal Campuran
12
35,3
22
64,7
34
100,0 9 52,9 8 47,1 17 100,0 Jenis kelamin Laki-laki Perempuan
7
35,0
13
65,0
19
100,0 14 43,8 18 56,3 32 100,0 Taraf kecerdasan Rata-rata Superior
9
27,3
24
72,7
33
100,0 4 50,0 4 50,0 8 100,0 Waktu kelulusan Terlambat Tepat waktu
19
76,0
6
24,0
25
100,0 2 7,4 25 92,6 27 100,0 Persepsi internsip terhadap kualitas dokter Meningkat Kurang meningkat
1
14,3
6
85,7
7
100,0 20 45,5 24 54,5 44 100,0 Penempatan Kurang adil Adil
7
53,8
6
46,2
13
100,0 14 36,8 24 63,2 38 100,0 Durasi Kurang cukup Cukup
1
20,0
4
80,0
5
100,0 20 42,6 27 57,4 47 100,0 Persepsi gaji Kurang cukup Cukup
20
47,6
22
52,4
42
100,0 1 10,0 9 90,0 10 100,0 Jaminan sosial Kurang cukup Cukup
20
43,5
26
56,5
46
100,0 1 16,7 5 83,3 6 100,0 Sistem birokrasi Kurang mudah Mudah
100,0 18 40,9 26 59,1 44 100,0 Adaptasi Kurang mudah Mudah
11
84,6
2
15,4
13
100,0 10 25,6 29 74,4 39 100,0 Beban jam kerja Kurang cukup Cukup
2
33,3
4
66,7
6
100,0 19 41,3 27 58,7 46 100,0 Beban tugas Kurang cukup Cukup
5
50,0
5
50,0
10
100,0 16 38,1 26 61,9 42 100,0 Jumlah dan jenis kasus Kurang cukup Cukup
13
59,1
9
40,9
22
100,0 8 26,7 22 73,3 30 100,0 Hak cuti Kurang adil Adil
4
26,7
11
73,3
15
100,0 17 45,9 20 54,1 37 100,0 Kurikulum FK UJ Kurang memadai Memadai
2
26,6
5
71,4
7
100,0 19 42,2 26 57,8 45 100,0 Percaya diri Kurang tinggi Tinggi
2
66,7
0
33,3
2
100,0 19 38,8 31 61,2 50 100,0 Persepsi pengetahuan medis Kurang cukup Cukup
1
50,0
1
50,0
2
100,0 20 40,0 30 60,0 50 100,0 Upaya kesehatan masyarakat Kurang sesuai Sesuai
11
61,1
7
38,9
18
100,0 10 29,4 24 70,6 34 100,0 Peran dokter pendamping Kurang sesuai Sesuai
15
65,2
8
34,8
23
100,0 6 20,7 23 79,3 29 100,0 Keteladanan dokter di wahana Kurang sesuai Sesuai
13 8
56,5 27,6
10 21
43,5 72,4
23 29
100,0 100,0 Minat menjadi dokter Puskesmas Kurang sesuai Sesuai
14 7
46,7 31,8
16 15
53,3 68,2
30 22
100,0 100,0 Kedisiplinan Kurang baik Baik
13 8 59,1 26,7 9 22 40,9 73,3 22 30 100,0 100,0 Tanggungjawab Kurang baik Baik
5 16 50 38,1 5 26 50 61,9 10 42 100,0 100,0 Komunikasi Kurang efektif Efektif
10 11 62,5 30,6 6 25 37,5 69,4 16 36 100,0 100,0 Kerjasama Kurang baik Baik
4 17 57,1 37,8 3 28 42,9 62,2 7 45 100,0 100,0 Plihan tindakan Kurang tepat Tepat
9 12
75 30
3 28
25 70
12 52
100,0 100,0 Tabel 4.1 menunjukkan bahwa subjek penelitian terdistribusi merata berdasarkan prestasi belajar, gaya belajar, jenis kelamin, taraf kecerdasan, waktu kelulusan, persepsi internsip terhadap kualitas dokter, penempatan, duraso, persepsi gaji, jaminan sosial, sistem birokrasi, penerimaan internsip, penerimaan oleh jarjarn di wahana, penerimaan oleh masyarakat, fasilitas Puskesmas, suasana di Puskesmas, proses adaptaso, beban jam kerja, beban tugas, jumlah dan jenis kasus, hak cuti, kurikulum FK UJ, rasa percaya diri, upaya kesehatan masyarakat, peran dokter pendamping, keteladanan dokter pendamping, minat menjadi dokter Puskesmas, kedisiplinan,tanggung jawab, komunikasi, kerjasama, dan pilihan tindakan.
Tabel 4.2 Hubungan berbagai faktor dalam mempengaruhi kinerja dokter internsip Variabel Kinerja dokter internsip Rasio Odds Derajat kepercayaan 95% Nilai p Kurang baik Baik n % n % Prestasi belajar Kurang baik Baik
6 7
40,0 31,7
9 19
60,0 68,3 1,810 0,470-6,969 0,492 Gaya belajar Tunggal Campuran
12 9
35,3 52,9
22 8
64,7 47,1 0,485 0,148-1,564 0,227 Jenis kelamin Laki-laki Perempuan
7 14
35,0 43,8
13 18
65,0 56,3 0,593 0,180-1,957 0,389 Taraf kecerdasan Rata-rata Superior
9 4
27,3 50,0
24 4
72,7 50,0 0,375 0,077-1,827 0,215 Waktu kelulusan Terlambat Tepat waktu
19 2
76,0 7,4
6 25
24,0 92,6 39,583 7,175- 218,389 0,000 Persepsi internsip terhadap kualitas dokter Meningkat Kurang meningkat
1
14,3
6
85,7 0,200 0,022-1,802 0,217 20 45,5 24 54,5 Penempatan Kurang adil Adil
7
53,8
6
46,2 2,000 0,559-7,151 0,282 14 36,8 24 63,2 Durasi Kurang cukup Cukup
1
20,0
4
80,0 0,338 0,035-3,255 0,637 20 42,6 27 57,4 Persepsi gaji Kurang cukup
20
47,6
22
52,4 8,182 0,950-70,444 0,036 Cukup 1 10,0 9 90,0 Jaminan sosial Kurang cukup Cukup
20
43,5
26
56,5 3,842 0,416-35,582 0,382 1 16,7 5 83,3 Sistem birokrasi Kurang mudah Mudah
62,5 0,867 0,184-4,093 1,000 18 40,9 26 59,1 Adaptasi Kurang mudah Mudah
11
84,6
2
15,4 15,950 3,005-84,670 0,000 10 25,6 29 74,4 Beban jam kerja Kurang cukup Cukup
2
33,3
4
66,7 7,111 0,118-4,281 0,706 19 41,3 27 58,7 Beban tugas Kurang cukup Cukup
5
50,0
5
50,0 1,625 0,406-6,506 0,490 16 38,1 26 61,9 Jumlah dan jenis kasus Kurang cukup Cukup
13 8
59,1 26,7
9 22
40,9 73,3 3,972 1,229-12,843 0,019 Hak cuti Kurang adil Adil
4 17
26,7 45,9
11 20
73,3 54,1 0,426 0,115-1,593 0,199 Kurikulum FK UJ Kurang memadai Memadai
2 19
26,6 42,6
5 26
71,4 57,8 0,547 0,096-3,129 0,494 Percaya diri Kurang tinggi Tinggi
2 19
66,7 38,8
0 31
33,3 61,2 3,158 0,268-37,270 0,558 Persepsi pengetahuan medis Kurang cukup Cukup
1 20
50,0 40,0
1 30
50,0 60,0 1,500 0,089-25,392 1,000 Upaya kesehatan masyarakat Kurang sesuai Sesuai
11 10
61,1 29,4
7 24
38,9 70,6 3,711 1,135-12,533 0,027 Peran dokter pendamping Kurang sesuai Sesuai
15 6
65,2 20,7
8 23
34,8 79,3 7,188 2,075-24,897 0,001 Keteladanan dokter di wahana Kurang sesuai Sesuai
13 8
56,5 27,6
10 21
43,5 72,4 3,413 1,071-10,872 0,035 Minat menjadi dokter Puskesmas Kurang sesuai Sesuai
14 7
46,7 31,8
16 15
53,3 68,2 1,875 0,595-5,914 0,281 Kedisiplinan 3,972 1,229-12,843 0,019 Kurang baik Baik 13 8 59,1 26,7 9 22 40,9 73,3
Tanggungjawab Kurang baik Baik 1,625 0,406-6,506 0,500 5 16 50 38,1 5 26 50 61,9
Komunikasi Kurang efektif Efektif 3,788 1,101-13,035 0,030 10 11 62,5 30,6 6 25 37,5 69,4
Kerjasama Kurang baik Baik 2,196 0,437-11,027 0,420 4 17 57,1 37,8 3 28 42,9 62,2
Plihan tindakan Kurang tepat Tepat
9 12
75 30
3 28
25 70 7,000 1,607-30,483 0,008 Tabel 4.2 menunjukkan bahwa kinerja dokter internsip dipengaruhi oleh waktu kelulusan, persepsi gaji, penerimaan internsip, adaptasi, jumlah dan jenis kasus, upaya kesehatan masyarakat, peran dokter pendamping, keteladanan dokter di wahana, kedisiplinan, komunikasi, dan pilihan tindakan. Sedangkan, variabel lain tidak mempengaruhi kinerja dokter internsip.
Tabel 4.3 Hubungan faktor-faktor yang paling mempengaruhi kinerja dokter internsip Variabel Sesuai Tidak Sesuai Rasio Odds Derajat Kepercayaan 95% Nilai p n % n % Gaya belajar
Taraf kecerdasan
Waktu kelulusan 10,929 1,410-84,692 0,022 Persepsi internsip terhadap kualitas dokter
0,892 0,031-25,562 0,947 Persepsi gaji 2,610 0,104-75,603 0,538 Sistem birokrasi
Penerimaan internsip
2,383 0,253-22,465 0,448 Adaptasi 11,128 0,756-163,734 0,079 Jumlah dan jenis kasus
Hak cuti 0,561 0,048-7,069 0,670 Upaya kesehatan masyarakat
Komunikasi 3,645 0,419-31,715 0,241 Pilihan tindakan 2,374 0,153-36,859 0,537 Tabel 4.5 menunjukkan bahwa peran dokter pendamping dan waktu kelulusan merupakan faktor yang paling mempengaruhi kinerja dokter internsip.
4.3.Keterbatasan Penelitian
4.4.Pembahasan Kinerja adalah suatu kemampuan kerja yang dimiliki oleh seseorang untuk mendapatkan hasil yang sesuai dengan apa yang dia miliki. Dalam hal ini, kinerja dokter internsip Persepsi gaji mempengaruhi kinerja dokter internsip karena dengan kinerja dokter internsip yang bagus, mereka mengharapkan gaji yang sesuai dengan kinerjanya. Tetapi, hal yang diharapkan tidak sesuai dengan keadaan yang sebenarnya sehingga kinerja dokter internsip menurun setelah mereka mengetahui bahwa gaji yang mereka dapatkan tidak sesuai dengan kinerja mereka. Waktu kelululusan juga mempengaruhi kinerja dokter internsip. Dokter internsip yang lulus tepat waktu mempunyai kinerja yang lebih baik daripada dokter internsip yang lulus terlambat. Pilihan tindakan Kedisiplinan Penerimaan internsip Hak cuti Peran dokter pendamping berpengaruh terhadap kinerja dokter internsip karena apabila dokter pendamping tidak menjalankan tugasnya, kinerja dokter internsip akan memburuk dan tak sesuai dengan tanggungjawabnya. Bahkan, beberapa dokter pendamping memberikan beban tugas dan laporan yang tidak sesuai dengan yang harusnya dokter internsip lakukan. Adapula, Adaptasi Jumlah dan jenis kasus Komunikasi Upaya kesehatan masyarakat