Anda di halaman 1dari 27

POLITEKNIK HARAPAN BERSAMA

MATEMATIKA 1
POLITEKNIK HARAPAN BERSAMA
Rekursi
Ada kalanya kita mengalami kesulitan untuk
mendefinisikan suatu obyek secara eksplisit.

Mungkin lebih mudah untuk mendefinisikan obyek
tersebut dengan menggunakan dirinya sendiri. Ini
dinamakan sebagai proses rekursif.

Kita dapat mendefinikan barisan, fungsi dan
himpunan secara rekursif.
POLITEKNIK HARAPAN BERSAMA
Barisan yang didefinisikan secara rekursif
Contoh:
Barisan bilangan pangkat dari 2
a
n
= 2
n
untuk n = 0, 1, 2, .

Barisan ini dapat didefinisikan secara rekursif:
a
0
= 1
a
n+1
= 2a
n
untuk n = 0, 1, 2,

Langkah-langkah untuk mendefinisikan barisan secara rekursif:
1. Langkah basis: Spesifikasi anggota awal.
2. Langkah rekursif: Berikan aturan untuk membangun anggota baru
dari anggota yang telah ada.
POLITEKNIK HARAPAN BERSAMA
Berikan definisi rekursif dari a
n
=r
n
, dengan reN,
r0 dan n bilangan bulat positif.

Solusi:
Definisikan a
0
=r
0
=1
dan a
n+1
=r
.
a
n
untuk n = 0, 1, 2,
Contoh barisan yang didefinisikan
secara rekursif
POLITEKNIK HARAPAN BERSAMA
Fungsi yang didefinisikan
secara rekursif
Langkah-langkah untuk mendefinisikan fungsi dengan
domain bilangan cacah:

1. Langkah basis: Definisikan nilai fungsi pada saat nol.
2. Langkah rekursif: Berikan aturan untuk mencari
nilai fungsi untuk setiap bilangan bulat berdasarkan
nilai fungsi pada bilangan bulat yang lebih kecil.

Definisi seperti itu disebut rekursif atau definisi
induktif.
POLITEKNIK HARAPAN BERSAMA
f(0) = 3
f(n + 1) = 2f(n) + 3
Maka
f(0) = 3
f(1) = 2f(0) + 3 = 23 + 3 = 9
f(2) = 2f(1) + 3 = 29 + 3 = 21
f(3) = 2f(2) + 3 = 221 + 3 = 45
f(4) = 2f(3) + 3 = 245 + 3 = 93
Contoh fungsi yang didefinisikan
secara rekursi
POLITEKNIK HARAPAN BERSAMA
Fungsi Rekursif
Fungsi yang berisi definisi dirinya sendiri
Fungsi yang memanggil dirinya sendiri
Prosesnya terjadi secara berulang-ulang
Yang perlu diperhatikan adalah stopping role
POLITEKNIK HARAPAN BERSAMA
Bagaimana kita dapat mendefinisikan fungsi
faktorial f(n) = n! secara rekursif?

f(0) = 1
Karena (n+1)! = n! (n+1) maka
f(n + 1) = (n + 1)f(n)

f(0) = 1
f(1) = 1 f(0) = 1 1 = 1
f(2) = 2 f(1) = 2 1 = 2
f(3) = 3 f(2) = 3 2 = 6
f(4) = 4 f(3) = 4 6 = 24
Contoh fungsi yang didefinisikan
secara rekursif (2)
POLITEKNIK HARAPAN BERSAMA
Contoh fungsi yang didefinisikan
secara rekursif (3)
Bagaimana kita dapat
mendefinisikan fungsi


secara rekursif?

=
=
n
k
k
a n f
0
) (
POLITEKNIK HARAPAN BERSAMA
Fibonacci
Sepasang kelinci yang baru lahir (jantan dan
betina) ditempatkan pada suatu pembiakan.
Setelah dua bulan pasangn kelinci tersebut
melahirkan sepasang kelinci kembar (jantan
dan betina). Setiap pasangan kelinci yang
lahir juga akan melahirkan sepasang kelinci
juga setiap 2 bulan. Berapa pasangan kelinci
yang ada pada akhir bulan ke-12?
POLITEKNIK HARAPAN BERSAMA
Fibo (2)

POLITEKNIK HARAPAN BERSAMA
Fibo (3)
Deret Fibonacci adalah suatu deret
matematika yang berasal dari penjumlahan
dua bilangan sebelumnya.
1, 1, 2, 3, 5, 8, 13, 21,
POLITEKNIK HARAPAN BERSAMA
Contoh terkenal: Bilangan Fibonacci
f
0
= 0, f
1
= 1
f
n
= f
n-1
+ f
n-2
, n=2,3,4,
f
0
= 0
f
1
= 1
f
2
= f
1
+ f
0
= 1 + 0 = 1
f
3
= f
2
+ f
1
= 1 + 1 = 2
f
4
= f
3
+ f
2
= 2 + 1 = 3
f
5
= f
4
+ f
3
= 3 + 2 = 5
f
6
= f
5
+ f
4
= 5 + 3 = 8
Tunjukkan bahwa untuk n > 3,
f
n
< o
n
dengan

o = (1+5)/2.
POLITEKNIK HARAPAN BERSAMA
Himpunan yang
didefinisikan secara rekursif
Langkah-langkah dalam mendefinisikan suatu
himpunan secara rekursif:

1. Langkah basis:
Spesifikasi koleksi awal dari anggota

2. Langkah rekursif:
Mendefinisikan aturan konstruksi anggota
baru dari anggota yang telah diketahui
POLITEKNIK HARAPAN BERSAMA
Contoh himpunan yang didefinisikan secara
rekursif
Misalkan S didefinisikan secara rekursif oleh:
3 e S
(x+y) e S jika x e S dan y e S

Maka S adalah himpunan bilangan bulat positif yang habis
dibagi 3.
Bukti:
Misalkan A himpunan yang beranggotakan semua bilangan
bulat positif yang habis dibagi 3.
Untuk membuktikan bahwa A = S, harus ditunjukkan
A _ S and S _ A.
Bagian I: Akan dibuktikan A _ S, yaitu menunjukkan bahwa
setiap bilangan bulat positif yang habis dibagi 3 ada di S
(dengan menggunakan induksi matematika).
POLITEKNIK HARAPAN BERSAMA
Misalkan P(n): proposisi 3n anggota S.
1. Langkah basis: P(1) benar, karena 3 e S.
2. Langkah induktif:
Asumsikan P(k) benar, yaitu 3k e S.
Akan ditunjukkan P(k+1) juga benar, yaitu
3(k+1) e S
Karena 3k e S dan 3 e S, berdasarkan definisi rekursif dari
S, 3k+3 = 3(k+1) juga ada di S.
3. Konklusi:
Jadi, setiap bilangan bulat positif yang habis dibagi 3 ada di S.

Kesimpulan dari bagian I adalah A _ S.
Contoh himpunan yang didefinisikan secara
rekursif (2)
POLITEKNIK HARAPAN BERSAMA
Contoh perluasan rekursi
Misalkan didefinisikan
secara rekursif untuk (m,n)e N x
N oleh
dan
n m
a
,

> +
> = +
=

0 jika ,
0 dan 0 jika , 1
1 ,
, 1
,
n n a
m n a
a
n m
n m
n m
Tunjukkan bahwa

untuk setiap (m,n)e N x N.
0
0 , 0
= a
2 / ) 1 (
,
+ + = n n m a
n m
POLITEKNIK HARAPAN BERSAMA
Problems
Faktorial
5! = 5 x 4 x 3 x 2 x 1
4! = 4 x 3 x 2 x 1
Berarti 5! = 5 x 4!

Metode Iteratif
Salah satu cara untuk menghitung adalah dengan
menggunakan loop, yang mengalikan masing-masing bilangan
dengan hasil sebelumnya. Penyelesaian dengan cara ini
dinamakan iteratif, yang mana secara umum dapat
didefinisikan sebagai berikut:
n! = (n)(n-1)(n-2) (1)
POLITEKNIK HARAPAN BERSAMA
Faktorial Rekursif
Metode Rekursif
Cara lain untuk menyelesaikan permasalahan di atas
adalah dengan cara rekursi, dimana n! adalah hasil
kali dari n dengan (n-1)!.
Untuk menyelesaikan (n-1)! adalah sama dengan n!,
sehingga (n-1)! adalah n-1 dikalikan dengan (n-2)!,
dan (n-2)! adalah n-2 dikalikan dengan (n-3)! dan
seterusnya sampai dengan n = 1, kita menghentikan
penghitungan n!
POLITEKNIK HARAPAN BERSAMA
FPB (Faktor Persekutuan Terbesar)
Misal FPB 228 dan 90:
228/90 = 2 sisa 48
90/48 = 1 sisa 42
48/42 = 1 sisa 6
42/6 = 7 sisa 0

FPB adalah hasil terakhir sebelum sisa = 0 adalah 6

POLITEKNIK HARAPAN BERSAMA
Ilustrasi FPB rekursif
FPB(228,90) m>n
FPB(48,90) m<n
FPB(90,48) m>n
FPB(42,48) m<n
FPB(48,42) m>n
FPB(6,42) m<n
FPB(42,6) m>n
FPB(0,6) m=0
POLITEKNIK HARAPAN BERSAMA
Legenda Menara Hanoi
(oleh Edouard Lucas abad 19)
- Seorang biarawan memiliki 3 menara.
- Diharuskan memindahkan 64 piringan emas.
- Diameter piringan tersebut tersusun dari ukuran kecil ke besar.
- Biarawan berusaha memindahkan semua piringan dari menara
pertama ke menara ketiga tetapi harus melalui menara kedua
sebagai menara tampungan.
Kondisi:
Piringan tersebut hanya bisa dipindahkan satu-satu.
Piringan yang besar tidak bisa diletakkan di atas piringan yang lebih
kecil.
- Ternyata : mungkin akan memakan waktu sangat lama (sampai
dunia kiamat).
- Secara teori, diperlukan 2
64
-1 perpindahan. Jika kita salah
memindahkan, maka jumlah perpindahan akan lebih banyak lagi.
Jika satu perpindahan butuh 1 detik, maka total waktu yang
dibutuhkan lebih dari 500 juta tahun !!.
POLITEKNIK HARAPAN BERSAMA
Tower of Hanoi
POLITEKNIK HARAPAN BERSAMA
Tower of Hanoi
Algoritma:
Jika n==1, pindahkan pringan dari A ke C
Jika tidak:
Pindahkan n-1 piringan dari A ke B menggunakan C
sebagai tampungan
Pindahkan n-1 piringan dari B ke C menggunakan A
sebagai tampungan
POLITEKNIK HARAPAN BERSAMA
Ilustrasi Tower of Hanoi
POLITEKNIK HARAPAN BERSAMA
Proses Kerja
POLITEKNIK HARAPAN BERSAMA
27
Soal latihan
Tentukan rumus (formula) rekursif barisan
0, 3, 8, 15, 24,
Jika 2 merupakan faktor dari ,
buktikan bahwa 2 juga merupakan faktor
dari
.
n n +
2
) 1 ( ) 1 (
2
+ + + n n
1.
2.

Anda mungkin juga menyukai