SIGNED-RANKS TEST
MAKALAH
Diajukan untuk Melengkapi Tugas Mata Kuliah
Statistika Non Parametrik dengan dosen pengasuh
Dr. Marwan Ramli, M.Si
Oleh
Rizki Kurniawan Rangkuti
(NPM : 7108051059)
Program Studi Pendidikan Matematika
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS ISLAM SUMATERA UTARA
MEDAN
2012
THE WILCOXON MATCHED-PAIRS SIGNED-RANKS TEST
Teknik ini merupakan penyempurnaan dari uji tanda (Sign Test). Kalau
dalam uji tanda besarnya selisih nilai angka antara positif dan negatif tidak
diperhitungkan sedangkan dalam uji Wilcoxon nilai selisih (X-Y) diperhitungkan,
uji ini digagas pertama kali oleh Frank Wilcoxon (1892-1965). Seperti dalam uji
tanda, teknik ini digunakan untuk menguji signifikansi hipotesis komparatif dua
sampel yang berkorelasi bila datanya berbentuk ordinal (berjenjang).
Caranya adalah sebagai berikut :
1. Beri nomor urut untuk setiap harga mutlak selisih (X
i
-Y
i
). Harga mutlak
yang terkecil diberi nomor urut atau peringkat 1, harga mutlak selisih
berikutnya diberi nomor urut 2, dan akhirnya harga mutlak terbesar diberi
nomor urut n. Jika terdapat selisih yang harga mutlaknya sama besar, untuk
nomor urut diambil rata-ratanya.
2. Untuk tiap nomor urut berikan pula tanda yang didapat dari selisih (X-Y).
3. Hitunglah jumlah nomor urut yang bertanda positif dan juga jumlah nomor
urut yang bertanda negatif.
4. Untuk jumlah nomor urut yang didapat pada langkah 3, ambillah jumlah
yang harga mutlaknya paling kecil. Sebutlah jumlah ini sama dengan J.
Jumlah J inilah yang dipakai untuk menguji hipotesis :
H
0
: tidak ada perbedaan pengaruh kedua perlakuan
H
a
: terdapat perbedaan pengaruh kedua perlakuan
Untuk menguji hipotesis di atas dengan taraf nyata atau ,
kita bandingkan J di atas dengan T yang diperoleh dari harga-harga kritis untuk
tes wilcoxon. Jika J dari perhitungan lebih kecil atau sama dengan T
tabel
dari daftar
berdasarkan taraf nyata yang dipilih maka terima H
a
. Dalam hal lainnya H
0
diterima.
Kriteria Uji :
H
a
diterima jika T hitung < T tabel
H
0
diterima jika T hitung T tabel
Dalam penerapannya, uji peringkat bertanda Wilcoxon analog dengan uji t
berpasangan (paired t test), dengan objek perbandingan ialah pengamatan-
pengamatan dari dua buah sampel berhubungan.
Ciri-ciri yang membedakan dari uji t berpasangan :
1. Uji peringkat bertanda Wilcoxon tidak membuat asumsi tentang normalitas
distribusi populasi.
2. Uji peringkat bertanda Wilcoxon tidak membutuhkan informasi tentang
varians, baik varians populasi maupun populasi sampel.
3. Uji peringkat bertanda Wilcoxon bila digunakan meskipun data yang
tersedia hanya ordinal.
4. Perhatian analisis untuk membedakan satu sampel dengan sampel lainnya
pada uji peringkat bertanda Wilcoxon adalah mediannya.
Langkah Langkah Uji Peringkat Bertanda Wilcoxon :
1. Asumsikan bahwa populasi perbedaan pasangan nilai pengamatan kedua
sampel adalah variable acak kontinu.
2. Hipotesis
Uji satu sisi :
a. Ho : W (+) = W (-) Hi : W (+) > W (-)
b. Ho : W (+) = W (-) Hi : W (+) < W (-)
Uji dua sisi :
Ho : W (+) = W (-) Hi : W (+) W (-)
W(+) : Jumlah semua peringkat selisih pasangan pengamatan (W
i
, Y
i
)
yang bertanda positif.
W (-) : Jumlah semua peringkat selisih pasangan pengamatan (W
i
, Y
i
)
yang bertanda negatif.
3. Untuk setiap pasangan nilai pengamatan (X
i
, Y
i
), hitung perbedaannya (d
i
=
X
i
Y
i
).
4. Berikan peringkat terhadap perbedaan nilai pasangan pengamatan, mulai
dari peringkat 1 untuk perbedaan terkecil hingga peringkat n untuk
perbedaan terbesar. Bila terdapat perbedaan nilai pasangan yang sama,
perbedaan pasangan nilai yang sama di beri peringkat rata-ratanya. Untuk
beda nol, tidak diperhatikan.
5. Bubuhkan tanda kepada peringkat yang sudah dibuat itu positif atau negatif
sesuai dengan tanda perbedaan nilai pengamatan aslinya.
6. Hitung banyaknya d
i
yang bertanda positif (disebut W+) dan negative
(disebut W-).
7. Statistik uji peringkat bertanda Wilcoxon ialah W. M yang dipakai ialah W+
atau W- yang nilainya lebih kecil :
W+= R
i (Semua peringkat positif)
dan W-= R
i
Dimana :
.
Kriteria Uji :
Ha ditolak jika z hitung < z tabel
Ho diterima jika z hitung z tabel
Dengan demikian :
Rumus ini dapat juga digunakan untuk membuktikan contoh diatas tentang
penerapan pendidikan karakter bagi proses pembelajaran. Harga-harga dalam
contoh disubtitusikan dalam rumus tersebut, sehingga :
Bila taraf kesalahan 0,025 (p), maka harga z tabel = 1,96 (Tabel harga-harga
kritis z dalam observasi pada distribusi normal). Harga z hitung 3,92 ternyata
lebih besar dari z tabel, dengan demikian tolak H
0
dan jangan tolak H
a
. Maka
penerapan pendidikan karakter berpengaruh secara signifikan terhadap hasil
belajar siswa. Kesimpulan ini sama dengan pengujian dengan sampel kecil dari uji
wilcoxon match pairs test.
Suatu data berikut dapat diuji apakah sampel itu berasal dari sebuah
populasi dengan median M. Bila sampel lebih besar dari 25, maka distribusinya
akan mendekati distribusi normal. Untuk itu digunakan rumus z dalam
pengujiannya.
Dimana :
.
Kriteria Uji :
Ha ditolak jika z hitung < z tabel
Ho diterima jika z hitung z tabel
Dengan demikian :
Rumus ini dapat juga digunakan untuk membuktikan contoh diatas tentang
penerapan pendidikan karakter bagi proses pembelajaran. Harga-harga dalam
contoh disubtitusikan dalam rumus tersebut, sehingga :
Bila taraf kesalahan 0,025 (p), maka harga z tabel = 1,96 (Tabel harga-harga
kritis z dalam observasi pada distribusi normal). Harga z hitung 2,56 ternyata
lebih besar dari z tabel, dengan demikian disimpulkan bahwa sampel itu berasal
dari sebuah populasi dengan median M.