Anda di halaman 1dari 35

Tiniauan Umum Pengembangan Sistem 35

TINJAUAN
UMUM
PENGEMBANGAN
SISTEM
2. 1. PERLUI{YA
PENGEMBANGAN
SISTEM
Pengembangan
sistem (systents
developntent) dapat berarti men),usun
suatu si stem yang baru untuk mengganti kan
si stem yang l ama secara kesel uruhan
atau memperbaiki
sistem yang
telah ada. Sistem yang lama perlu diperbaiki atau
diganti disebabkan karena beberapa hal, yaitu
sebagai berikut ini.
1. Adanya permasalahan-permasalahan
Qtroblenrs)
yang timbul di sistem yang
l ama. Permasal ahan yang ti mbul dapat berupa:
a. Keti dakberesan.
Kcti dakberesan
dal am si stem yang l ama menyebabkan
si stsm yang l ama
ti dak dapat beroperasi sesuai dongan yang di harapkan. Keti dak beresan i ni
dapat berupa:
-
kecurangan-kecurangan
di scngaj a yang menyebabkan
ti dak amannya
harta kekayaan perusahaan
dan kebenaran
dari data menj adi kurang
terj ami n;
-
kesal ahan-kesal ahan
yang
ti dak di sengaj a yangj uga dapat menyebabkan
kebcnaran
dari data kurang
terj ami n;
-
t i dak ef i si cnnya opcr asi ;
-
ti dak di taati nya kebi j aksanaan manaj enen yang
tel ah di tetapkan.
b. Pertumbuhan
organi sasi .
Pertumbuhan
organi sasi yang menycbabkan harus di susunnya si ste m l anr:.
baru. Pertumbuhan
organi sasi di antaranya
adal ah kebutuhan i nl ormasi
yang semaki n l uas, vol ume pengol ahan
data semaki n meni ngkat, perubahan
pri nsi p
akuntansi yang
baru. Karena adanya perubahan i ni , maka menye-
2.
36 Analisis dan Deiain Sistem Informasi: Pendekatan Terstrul?tur
babkan sistem yang lama tidak efektif lagi, sehingga sistem yang lama sudah
ti dak dapat memenuhi l agi semua kebutuhan i nformasi yang di butuhkan
manaj emen.
Untuk meraih kesempatan-kesempatan (opportunities).
Teknologi informasi telah berkembang dengan cepatnya. Perangkat keras
komputer, perangkat lunak dan teknologi komunikasi telah begitu cepat
berkembang. Organisasi mulai merasakan bahwa teknologi informasi ini
perlu digunakan untuk meningkatkan penyediaan informasi sehingga dapat
mendukung dalam proses pengambilan keputusan yang akan dilakukan oleh
manajemen. Dalam keadaan pasar bersaing, kecepatan informasi atau efisien-
si waktu sangat menentukan berhasil atau tidaknya strategi dan rencana
rencana yang telah disusun untuk meraih kesempatan-kesempatan yang ada.
Bila pesaing dapat memanfaatkannya, sedang perusahaan tidak dapat
memanfaatkan teknol ogi i ni , maka kesempatan-kesempatan akan
j atuh
ke
tangan pesaing. Kesempatan-kesempatan ini dapat berupa peluang-peluang
pasar, pelayanan yang meningkat kepada langganan dan lain sebagainya.
Adanya instruksi-instruksi (directives).
Penyusunan sistem yang
baru dapat
juga
terjadi karena adanya instruksi-
i nstruksi dari atas pi mpi nan ataupun dari l uar organi sasi , seperti mi sal nya
peraturan pemerintah.
Berikut ini dapat digunakan sebagai indikator adanya permasalahan-
permasal ahan dan kesempatan-kesempatan yang dapat di rai h, sehi ngga menye-
babkan si stem yang l ama harus di perbai ki , di ti ngkatkan bahkan di ganti kesel uru-
hannya. Indi kator-i ndi kator i ni di antaranya adal ah sebagai beri kut:
-
keluhan dari langganan;
-
pengi ri man barang yang seri ng tertunda;
-
pembayaran gaj i yang
tcrl ambat;
-
Iaporan yang ti dak tepat waktunya;
-
isi laporan yang sering salah;
-
tanggungj awab yang ti dakj el as;
-
waktu kerja yang berlebihan;
-
ketidak beresan kas;
-
produktivitas tenaga kerja yang rendah;
-
banyaknya pekerja yang menganggur;
-
kegiatan yang tumpang tindih;
-
tanggapan yang lambat terhadap langganan;
-
kehi l angan kesempatan kompeti si pasar;
-
kesalahan-kesalahan manual yang tinggi;
-
persediaan barang yang terlalu tinggi;
-
pemesanan kembal i barang yang ti dak efi si en;
-
biaya operasi yang tinggi;
-
file-file yang kurang teratur;
-).
Tiniauan Umum Peneembanean Sistem
37
-
keluhan dari supplier karena tertundanya pembayaran;
-
bertumpuknya
back-order ( tertundanya pengiriman karena kurangnya
persediaan
barang);
-
investasi yang tidak efisien;
-
peramalan penjualan
dan produksi tidak tepat;
-
kapasitas produksi yang mengan ggur (idle capacities);
-
pekerjaan
manajer yang terlalu teknis;
Karena
adanya permasalahan,
kesempatan
atau instruksi, maka sistem yang baru
perlu
dikembangkan
untuk memecahkan
permasalahan-permasalahan
yang
timbul, meraih kesempatan-kesempatan
yang ada atau memenuhi instruksi yang
diberikan.
Per masa L ahan
Keseffpatan
I n s t r u k s i
memecahkan masat ah
merai h kesempat an
memenuhi i nst r uksi
Dengan telah dikembangkannya
sistem yang baru, maka diharapkan akan terjadi
peningkatan-peningkatan
di sistem yang baru.
peningkatan-peningkatan
ini
berhubungan
dengan PIECES (merupakan
singkatan untuk memudahkan
I
.t
38 Analisis dan Desain Sistem Informasi. Pendekatan Terstruktur
mengingatnya), yaitu sebagai berikut ini I
-
Performance (kinerja), peningkatan terhadap kinerja (hasil kerja) sistem yang
baru sehingga menjadi lebih efektif. Kinerja dapat diukur dari throughput dan
response time. Throughpul adalah
jumlah
dari pekerjaan yang dapat dilakukan
suatu saat tertentu. Response time adalah rata-rata waktu yang tertunda dian-
tara dua transaksi atau pekerjaan ditambah ddngan waktu response untuk
menanggapi pekerjaan tersebut.
-
Infonnation (informasi), peningkatan terhadap kualitas informasi yang disaji-
kan.
-
Econonty(ekonomis), peningkatan terhadap manfaat-manfaat atau keuntun-
gan-keuntungan atau penurunan-penurunan biaya yang terjadi.
-
Control (pengendalian), peningkatan terhadap pengendalian untuk mendetek-
si dan memperbaiki kesalahan-kesalahan serta kecurangan-kecurangan yang
dan akan terjadi.
-
Efficiency (efisiensi), peningkatan terhadap efisiensi operasi. Efisiensi berbeda
dengan ekonomis. Bila ekonomis berhubungan dengan
jumlah
sumber daya
yang digunakan, efisiensi berhubungan dengan bagaimana sumber daya terse-
but di gunakan dengan pemborosan yang pal i ng mi ni mum. Efi si ensi dapat
di ukur dari ouputnya di bagi dengan i nputnya.
-
Sewi ces (pel ayanan), peni ngkatan terhadap pel ayanan yang di beri kan ol eh
si stem.
2.2. PRINSIP PENGEMBANGAN SISTEM
Sewaktu Anda melakukan proses pengembangan sistem, beberapa prin-
sip harus tidak boleh dilupakan. Prinsip-prinsip ini adalah sebagai berikut ini I
1. Sistem yang dikembangkan adalah untuk manajemen.
Setelah sistem selesai dikembangkan, maka yang akan menggunakan informasi
dari si stem i ni adal ah manaj emen, sehi ngga si stem harus dapat mendukung
kebutuhan yang di perl ukan ol eh manaj emen. Pada waktu Anda mengembang-
kan sistem, maka prinsip ini harus selalu diingat.
2. Sistem yang dikembangkan adalah investasi modal yang besar.
Sistem informasi yang akan Anda kembangkan membutuhkan dana modal
yang ti dak sedi ki t, apal agi dengan di gunakannya teknol ogi yang mutakhi r.
l ' J"ffr"y
L. Whi tten, l .onni e D. Bentl ey,' I' homas I.M. Ho, Svstenrs Anal vsi s & Desi qn
Methods, (St. l ,oui s: Ti mes Mi rror/Mosby Col l ege Publ i shi ng, 1986), hal . 107-113.
2'rvid.,n,i..
:Lr,-rz3
Tiniauan Umum Pensembansqn Sistem
Si stem yang di kembangkan i ni merupakan i nvcstasi modal yang bcsar. Seperti
hal nya dengan i nvetasi modal l ai nnya yang di l akukan ol eh perusahaan, maka
seti ap i nvestasi modal harus memperti mbangkan 2 hal beri kut i ni .
a. Semua al ternati p yang ada harus di i nvesti gasi .
Bi l a al ternati p yang ada di abai kan dan sudah terl anj ur menanamkan dana
ke suatu proyek investasi tertentu, maka investor akan kehilangan kesempa-
tan untuk mcnanamkan dananya ke i nvestasi yang l ai n. Ekonom menyebut
hal ini dengan istilah biaya kesempatan (opporlunity cost). Misalnya Anda
mempunyai dana sebesar Rp X,- dan bila diinvestasikan ke proyek A akan
mendapatkan keuntungan sebcsar Rp A,-, maka Rp A,- i ni yang di sebut
dengan opporturtity cost. Brla Anda tidak menginvestasikan dana Anda
sebesar Rp X,- tersebut ke proyek A. tetapi ke proyek B, maka proyek B
harus memberikan hasil lebih besar dari opportwtity cost yang hilang akibat
ti dak di i nvestasi kan ke proyek A. Ol eh karena i tu dari beberapa al ternati pr
i nvestasi yang ada harus di i nvesti gasi untuk menentukan al ternati p yang
terbai k atau yang pal i ng menguntungkan.
b. Investasi yang terbai k harus berni l ai .
Bel um tentu al ternati p terbai k merupakan i nvestasi yang menguntungkan.
Investasi terbai k i ni memang menguntungkan di bandi ngkan dengan al terna-
ti p yang l ai nnya, tetapi untuk i nvestasi terbai k i ni sendi ri harus
j uga
di ukur.
Invcstasi i ni baru di katakan menguntungkan bi l a berni l ai yang arri n)a
manfaat (benefi t) atau hasi l bal i knya l cbi h besar dari bi aya untuk mompcro-
lehnya (cost). Cost-benefit analysis atau cost- effectiv,eness analysis dapat
di gunakan untuk menentukan apakah proyek i nvcstasi tersebut berni l ai
atau ti dak.
3. Si stem yang di kembangkan memerl ukan orang yang terdi di k.
Manusi a mor upakan f akt or ut an. r a yang menent ukan bcr hasi l t i daknya suat u
si stem, bai k dal am proscs pengembangannya, penerapannya, maupun dal am
proscs operasi nya. Ol ch karena i tu orang
vang
terl i bat dal am pengombangan
maupun penggunaan si stem i ni harus merupakan orang yang terdi di k tentang
pcr masal ahan- pcr masal ahan yang ada dan t er hadap sol usi - sol usi yang mung-
ki n di l akukan. Terdi di k di si ni bukan bcrarti harus secara formal duduk di
pcrguruan ti nggi , tetapi dapat di l akukan secara l ati han kerl a (ort-tl rc-j ob trai tt-
i ttg). Anal i s si stem harus mcmpunyai pendi di kan terhadap masal ah yang
di hadapi nya. Ti dakl ah mungki n seorang anal i s si stem akan mengembangkan
suat u si st em i nf or masi bi sni s t anpa mempunyai penget ahuan sedi ki t pun t en,
tang bi sni s atau akan mengembangkan si stem i nformasi akuntansi tenpJ
mengctahui pengetahuan sedi ki tpun tentang akuntansi dan teknol ogi kompur-
er. Bagai mana mungki n nanti nya anal i s si stem i ni akan berkomuni kasi dengan
manaj emen dan progottnter yang akan membuat programnya. Demi ki an
j uga
dengan pemakai si stem harus merupakan orang yang terdi di k tentang si stcm
ini dan dapat dilakukan dcngan memberikan on-the-job training kepada
mereka tentang cara menggunakan si stem yang di terapkan.
4. Tahapan kerj a dan tugas-tugas yang harus di l akukan dal am proses pengem-
39
40 Analisis dan Desain Sistem Informasi: Pendekatan Terstruhtur
bangan sistem.
Proses pengembangan sistem umumnya melibatkan beberapa tahapan kerja
dan melibatkan beberapa personil dalam bentuk suatu teant untuk mengerja-
kannya. Pengalaman menunjukkan bahwa tanpa adanya perencanaan dan
koordinasi kerja yang baik, maka proses pengembangan sistem tidak akan
berhasil dengan memuaskan. Untuk maksud ini sebelum proses pengemban-
gan sistem dilakukan, maka harus dibuat terlebih dahulu skedul kerja yang
menunjukkan tahapan-tahapan kerja dan tugas-tugas pekerjaan yang akan
dilakukan, sehingga proses pengembangan sistem dapat dilakukan dan selesai
dengan berhasil sesuai dengan waktu dan anggaran yang direncanakan. Siklus
atau daur hidup pengembangan sistem (Systents Development Life Cycle atau
SDLC) umumnya menunjukkan tahapan-tahapan kerja dan tugas-tugas kerja
yang harus dilakukan. Beberapa nrcthodologt pengembangan sistem
juga
menyediakan lebih terinci konsep kerja yang harus dilakukan dalam proses
pengembangan sistem.
5. Proses pengembangan si stem ti dak harus urut.
Pri nsi p i ni kel i hatannya bertentangan dengan pri nsi p nomor 4, tetapi ti dakl ah
demi ki an. Tahapan kerj a dari pengembangan si stem di pri nsi p nomor 4
menunj ukkan l angkah-l angkah yang harus di l akukan dan l angkah-l angkah i ni
dapat saj a ti dak harus urut, tetapi dapat di l akukan secara bersama-sama.
Ingatlah waktu adalah uang. Misalnya di dalam pengembangan sistem, peran-
cangan output merupakan tahap yang harus dilakukan sebelum melakukan
perancangan file. Ini tidak berarti bahwa semua output harus dirancang
semuanya terlebih dahulu baru dapat melakukan perancangan file, tetapi
dapat dilakukan secara serentak, yaitu sewaktu proses perancangan output
masih dilakukan, hasil perancangan output yang telah selesai dapat digunakan
untuk merancang file. Contoh yang lainnya, yaitu sewaktu proses pengadaan
hardware dilakukan, tidak berarti proses pengembangan sistem yang lainnya
dihentikan hanya untuk menanti datangnya hardware yang dibutuhkan, tetapi
dapat dilakukan perancangan lainnya yang tidak tergantung dengan kebera-
daan hardware.
6. Jangan takut membatal kan proyek.
Umumnya hal i ni merupakan pantangan untuk membatal kan suatu proyek
yang sedang berj al an. Keputusan untuk meneruskan suatu proyek atau
membatal kannya memang harus di eval uasi dengan cermat. Untuk kasus-kasus
yang tertentu, di mana suatu proyek terpaksa harus di henti kan atau di batal kan
karena sudah tidak layak lagi, maka harus dilakukan dengan tegas. Keraguan-
raguan untuk terus mel anj utkan proyek yang ti dak l ayak l agi karena sudah
terserapnya dana ke dal am proyek i ni hanya akan membuang dana yang si a-
sia. Ekonom menyebut dana yang sudah terserap ini dengan istilah surrk cosl
dan sunk cost ini tidak relevan untuk digunakan sebagai dasar pengambilan
keputusan, karena bi aya i ni sudah ti dak dapat di tari k kembal i . Ji ka proyek
yang tidak layak masih terus dilanjutkan lagi, maka dana berikutnya yang
terserap akan si a-si a.
Tiniauan Umum Pensembansan Sistem
4l
7. Dokumentasi harus ada untuk pedoman dalam pengembangan
sistem.
Kegagalan
untuk membuat
suatu dokumentasi kerja adalah salah hal yang
seri ng terj adi dan merupakan kesal ahan kri ti s yang di buat ol eh anal i s si stem.
Banyak
analis sistem yang membicarakan pentingnya
dokumentasi. Mereka
membuat dokumentasi hasil dari analisis setelah mereka selesai mengembang-
kan sistemnya dan bahkan ada yang tidak membuat dokumentasi ini. Doku-
mentasi ini seharusnya dibuat pada waktu proses dari pengembangan
sistem
itu sendiri masih dalam proses, karena dokumentasi ini dapat dihasilkan dari
hasil kerja tiap-tiap langkah di pengembangan
sisrem. Dokumenrasi yang
dibuat dan dikumpulkan
selama proses
dari pengembangan
sistem dapat
digunakan untuk bahan komunikasi
antara analis sistem dengan pemakai
sistem dan dapat digunakan untuk mendorong keterlibatan pemakai
sistem.
2.3. SIKLUS HIDUP PENGEMBANGAN
SISTEM
Pengembangan
sistem informasi yang
berbasis komputer dapat merupa-
kan tugas kompleks yang membutuhkan
banyak sumber daya dan dapat mema-
kan waktu berbulan-bulan
bahkan bertahun-tahun untuk menyelesaikannya.
Proses pengembangan
sistem melewati beberapa tahapan dari' mulai' sistem itu
direncanakan
sampai dengan sistem tersebut diterapkan, dioperasikan dan dipe-
lihara. Bila operasi sistem yang sudah dikembangkan masih timbul kembali
permasalahan-permasalahan
yang kritis serta tidak dapat diatasi dalam tahap
pemeliharaan
sistem, maka perlu dikembangkan kembali suatu sistem untuk
mengatasi nya
dan proses i ni kembal i ke tahap yang pertama, yai tu tahap peren-
canaan si stem. Si kl us i ni di sebut dengan si kl us hi dup suatu si stem (systents l i fe
cycl e). Daur atau si kl us hi dup dari pengembangan
si stem merupakan suatu
bentuk yang
di gunakan untuk menggambarkan
tahapan utama dan rangkah-
l angkah
di dal am tahapan tersebut dal am proses pengembangannya.
Ide dari svstett$ life cycle adalah sederhana dan masuk akal. Di -r-y5tc/1r'
lift cycle, tiap-tiap bagian dari pengembangan
sisrem dibagi menjadi beberapa
tahapan kerj a. Ti ap-ti ap
tahapan i ni mempunyai karakteri sti k
tersendi ri . Tahapan
utama si kl us hi dup pengembangan
si stem dapat terdi ri dari tahapan perencanaan
sistem (systems planning), analisis sistem (systents analysis), desain sistem (sys-
terns desigt), seleksi sistem (systents selection), implementasi
sistem (g,sterns
irttplertrcrtation)
dan perawatan
sistem (systents nwintenance). Tahapan-tahapan
seperti i ni sebenarnya merupakan
tahapan di dal am pengembangan
si stem tekni k
(engitrceittg
systents). Pengembangan
konstruksi
dari gedung, jaringan
transmisi
tenaga l i stri k, mesi n-mesi n
dan pabri k-pabri k
ki mi a merupakan contoh dari
pengembang
an engineeing systen$ . Tampak
bahwa daur hidup dari sistem teknik
dan si stem i nformasi dapat sama atau mi ri p. Hal i ni ti dakl ah kebetul an, karena
proses pengembangan
sistem informasi
adalah proses
teknik dan proses
semacam
ini harus mengikuti langkah-langkah yang
sama serta prinsip-prinsip
umum dari
sistem teknik. Istilah software engineeing merupakan
proses pengembangan
perangkat
lunak yang merupakan
subsistem dari pingembangan
siite- informa-
42 Analisis dan Desain Sistem Informasi: Pendekaten Terstruktur
si. Jika ditinjau kembali siklus pengembangan sistem sejak tahun 1970 yang
diusulkan oleh beberapa penulis, maka akan didapatkan kesamaan dengan siklus
di sistem teknikl.
Sebelum dibahas siklus pengembangan sistem yang akan digunakan di
buku ini, terlebih dahulu akan disajikan beberapa siklus pengembangan sistem
dari beberapa penulis sejak tahun 1970. Penyajian beberapa siklus pengemban-
gan sistcm ini akan berguna sebagai perbandingan dengan yang digunakan di
buku i ni .
1910. J. F Kelly, CotnputeizedMarngentail h{tnrntiotr Systents, (MacMilan,
1970), dikutip oleh A. Zrya Aktas, Struclured Analysis & Design of Infonrru-
tion Systems, (NJ: Prentice-Hall, 1987):
1. Penel i t i an si st cnr ( syst ems sur vey) .
a. I ) ef i ni si r uang- l i ngkup ( scope def i nr t i on) .
b. St udi pencl i t i an ( sur vey st udy) .
2. Anal i si s dan desi n si st en' ) ( syst em anal ysi s and dcsr gn) .
a. St udi pencl i t i an ( sur ac) sr udv) .
b. Pcngunr pul an dat a dan anal i si s ( dat a col l cct i on and anal ysi s) .
c. Dcsai n si st cnr ( syst ent desi gn) .
d. Rencana i mpl eme nt asi ( i mpl cmcnt at i on pl annr r r g) .
3. I ' cngembangan si st enr ( syst enr devekr pnr cnt ) .
a. I ' cngembangan ( devel opment ) .
b. Penget esan ( t est i ng) .
c. Pengoperasi an si stent baru (cutover).
d. Perawatan (mai ntenance).
1970. Marti n L. Rubi n, Thomas Harrel (edi tor), Irttroducti ott to Tl re S),stcnr Li ft:
Ci ci e (Vol ume 1; London: Brandon/Systems Prcss):
1. Konsepsi si st em ( syst em cor r cept i on) .
2. Anal i si s pendahul uan ( pr el i mi nar y anal ysi s) .
a. Pendcf i nr si an nt asal ah pendahul uan ( pr el i nt i nar y pr obl ent def i ni t i on) .
b. I nvest i gasi ( i nvest i gat i on) .
c. Persi apan usul an si stem (system proposal preparati on).
3. Desai n si st em ( syst em desi gn) .
a. Anal i si s t er i nci ( det ai l ed anal ysi s) .
b. Mendesai n keput usan ( desi gn deci si on) .
?
"' Zi ya
A. Akt as, St r uct ur ed Anal vsr s and Desi gn of I nf or mat i on Svst enr s, ( New . l cr scy
Pr ent i ce- I l al l . 1987) . hal . 13- 18.
Tiniauan Umum Pensembansan Sistem 43
c. Mendesi gn sasaran (desi gn obj ecti ve).
d. Rancang bangun si stem (system speci fi cati ons).
4. Pemrograman (programmi ng).
a. Memecahkan kembal i rancang bangun (resol ve speci fi cati on).
b. Mengembangkan bagan al i r secara gans besar (devel op macro fl owchart).
c. Menul i s i nstruksi program (wri te program i nstructi ons).
d. Meraki t program (assembl e program).
e. Mempersi apkan data untuk tes (prepare rest data).
f. Mel akukan pengetesan (make test run)
g. Mengecek hasi l (checl : resul t).
h. Mendi agnosa kesal ahan (di agnose errors).
i . Membetul kan program (correct program).
j .
Memul ai pengetesan si stem (begi n system testi ng).
5. l )okumentasi (documentati on).
6. Instal asi si stem (systent i nstal l ati on).
7. Operasi si stem (system operati on).
1978. Robert G. Murdi ck
,
Thomas C. Ful l er, Joel E. Ross, Frank J. Wi nnermark,
Accounting Information Systents, (NJ: Prentice-hall) :
l . Tahap st udi ( st udy phase. ; .
a. Studi tuj uan dan masal ah organi sasi (study organi zati on goal s and probl ents).
b. Studi sumber daya dan kesempatan yang di mi l i ki perusahaan (study conl pany
resources and opportuni ti es).
c. St udi kenr ampuan komput er yang di nt i l i ki ( st udy cont put er capabi l i t i es) .
d. Memper si apkan usul an unt uk st udi desi gn SI M ( pr epar e pr oposal f or MI S dcsr gr r
st uoy) .
2. Tahap desai n kotor (gross desi gn phase).
a. Mengenal subsi st em- subsi st enr dr but ul r kan ( i dent i f y r equi r ed subsi st ems) .
3. Tahap desai n t er i nci ( det ai l ed desi gn phase) .
a. Menyebarkan kepada organi sasi tentang si fat dari proyek yang mempunyai nrasa
depan i nr (di ssemi nate to the organi zati on the nature of the prospecti ve proj ecr).
b. Mengenal kri teri a pri nsi p dan domi nanyangperl u di perti mbangkan untuk SIM
(i denti fy domi nant and pri nci pal trade-off cri teri a for the MIS).
c. Mendefi ni si kan kembal i subsi stem-subsi stem dengan l ebi h ri nci (redefi ne the
subsi stems i n great detai l ).
d. Tent ukan t i ngkat ot omat i s yang memungki nkan unt uk masi ng- masi ng kegr at an ar au
transaksi (determi ne the degree of automati on possi bl e for each acti vi ry or rrans-
acti on).
e. Desai n basi s data atau fi l e i nduk (desi gn rhe dara base or mater fi l e).
f. Membuat model dari si stem secara kuanti tati f (model the system quanti tati vel y).
g. Kembangkan dukungan untuk komputer (devel op computer support).
h. Terapkan format dari i nput dan output (establ i sh i nput and output formats).
i . Mengetes si stem (test the s)Etenl ).
44 Analisis dan Desain Sistem Informqsi: Pendekatan Terstruktur
j .
Usul kan struktur organi sasi formal untuk mengoperasi kan si stem (propose the
formal organi zati on structure to operate the system).
k. Dokumentasi kan desai n teri nci i ni (document the detai l ed desi gn).
4. Tahap i mpl ementasi (i mpl ementati on phase).
a. Rencanakan urut-urutan i mpl ementasi (pl an the i mpl ementati on sequence).
b. Mengatur i mpl ementasi (organi ze for i mpl ementati on).
c. Mengembangkan prosedur untuk proses i nstal asi (devel op the procedures for the
i nstal l ati on process).
d. Mel ati h personi l operasi (trai n operati ng personnel ).
e. Mendapatkan perangkat keras (obtai n hardware).
f. Mengembangkan perangkat l unak (devel op the software).
g. Mendapatkan formul i r yang tel ah di tentukan di desai n teri nci atau mengembang-
kan formul i r bi l a di perl ukan (obtai n forms speci fi ed i n detai l desi gn or devel op
forms as necessary).
h. Mendapat kan dat a dan menr buat f i l e i nduk ( obt ar n dat a and col l st r uct t he n) ast cr
fi l e).
i . Mengetes si stem sebagi an-bagi an (test rhe sysrem by parts).
j .
Menget es si st em secar a kesel ur uhan ( t est t he compl et e syst em) .
k. Memul ai mengoper asi kan SI M yang bar u ( cut over r o t he new MI S) .
l . Mencar i kesal ahan si st enr ( debug t he syst em) .
m. Mendokument asi kan SI M yang di oper asi kan ( document t he oper at i onal Ml S.
n. Mengeval uasi si st em yang sedang di oper asi kan ( eval uat e t he syst ent i n opcr ar r on) .
1,980. Charles L. Biggs, Evan G. Birks, William Atkins, Managing the Systents
Development Process, (NJ: Prentice-hall):
1. Perencanaan si stem (systems pl anni ng).
a. Investi gasi awal (i ni ti al i nvesti gati on).
b. Studi kel ayakan (feasi bi l i ty study).
2. Kebut uhan- kebut uhan si st em ( syst ems r equi r ement s) .
a. Operasi dan anal i si s si stem (operati ons and systcnt anal ysi s).
b. Kebut uhan- kebut uhan pemakai ( user r equr r ement s) .
c. Pendekat an dukungan secar a t ekni k ( t echni cal suppor r appr oach) .
d. Desi gn secara konsep dan kaj i ul ang paket (conceptual desi gn and package re-
uew).
e. Peni l ai an al t er nat i i dan per encanaan ( al t er nat r ves eval uat i on and pl anni ng) .
3. Pengembangan si st enr ( syst ems devel opment ) .
a. Rahcang bangun si stem secara tekni s (systent techni cal speci fi cati ons).
b. Rancang bangun apl i kasi (appl i cati ons speci fi cati ons).
c. Pemrograman apl i kasi dan pengetesan (appl i cati ons programmi ng and testi ng).
d. Prosedur pemakai dan pengendal i an (user procedures and control s.
e. I-ati han untuk pemakai (user trai ni ng).
f . Per encanaan i mpl ement asi ( i mpl emenr ar i on pl anni ng) .
45
Tiniauan Umum Pensembanpan Sistem
g. Perencanaan konversi (conversi on pl anni ng).
h. Pengetesan si stem (systems test).
4. Impl ementasi si stem (systems i mpl ementati on).
a. Konversi dan tahap i mpl ementasi (conversi on and phase i mpl ementati on).
b. I ' er bai kan dan pembet ul an ( r ef i nemenr and r uni ng) .
c. Kal i ul ang setel ah i l rrpl enrentasi (post i mpl enrentati on revi ew).
5. Per awat an si st em ( syst ems nt ai nt enance) .
1980. Enid Squire, Introducing Systems Desigtt, (Massachusetts: Addison-Wesley):
1. Mengaj ukan desai n dam i mpl ementasi proyek (request for proj ect desi gn & i mpl e-
ment at r on) .
2. Studi kel ayakan (feasi bi l ty study).
3. Merencanakan dan memproyeksi kan perki raan bi aya (pl anni ng and proj ect cost
est i mat i on) .
4. Desai n dan pengembangan si stem (system desi gn & devel opurent).
5. I mpl ement asi si st em ( syst em i mpl ement at i on) .
6. Perawatan si stem (syttem mai ntenance).
1982. Joseph W. Wilkinson, Accoutttitry and Infomrution Systents, (New York:
John Wi l ey & Sons):
1. Perencanaan si stem (systems pl anni ng).
2. Anal i si s si stem (systems anal ysi s).
a. Penel i ti an terhadap si stem yang ada (suwey of present system).
b. Anal i si s dari temuan penel i ti an (anal ysi s of survey fi ndi ngs).
c. I dent i f i kasi kebut uhan- kebut uhan i nf or masi ( i dent i f i cat i on of i nf or r nat i on necds) .
d. I dent i f i kasi kebut uhan si st em ( i dent i f i cat i on of syst enr r equi r enr ent s) .
e. Penyer ahan l apor an anal i si s si st cnr ( subn' r ssi on of syst er n anal ysi s r epol t ) .
3. Desai n si st er n ( syst ems desi gn) .
a. Eval uasi dar i al t er nat i f desai n ( eval uat i on of desi gn al t er nat i ves) .
b. Peni apan r ancang bangun desai n ( pr epar at i on of desi gn speci f i cat r ons) .
c. Penyerahan l aporan desai n si stem (submi ssi on of system desi gn report).
4. Justi fi kasi dan sel eksi si stem (systems j usti fi cati on
and sel ecti on).
a. Penentuan kel ayakan desai n (determi nati on of desi gn feasi bi l i ty).
b. Permi ntaan usul an pengadaan perangkat keras dan perangkat l unak (sol i ci tati on cl f
hardware and software proposal s).
c. Eval uasi usul an-usul an si stem (eval uati on of system proposal s).
d. Penyel eksi an perangkat l unak dan perangkat keras untuk si stem (sel ecti on of
system hardware and sofware).
5. Impl ementasi si stem (systems i mpl ementati on).
a. Penerapan rencana dan pengendal i an untuk i mpl ementasi (establ i shment of
i mpl ementati on pl ans and control s).
b. Eksekusi dari kegi atan-kegi atan i mpl ementasi (executi on of i mpl ementati on actl v.t-
46 Analisis dan Desain Sistem Informasi: Pendekatan Terstruktur
ti es).
c. Pengawasan dan peni l ai an dari si stem baru (fol l ow up and eval uati on of new
system).
6. Operasi dan peni l ai an si stem (systems operati on and eval uati on).
1982. John Page, Paul Hooper,Accounting
a,ld Infonnation Systems, (NJ:
pren-
ti ce-Hal l ):
1. Anal i si s si stem (system anal ysi s).
2. Pernyataan dari sasaran (statement of obj ecti ve).
3. Desai n si stem (system desi gn).
4. Rancang bangun si stem (system speci fi cati on).
5. Pemrograman (programmi ng).
6. I mpl ement asi ( i mpl ement at i on) .
7. Peni l ai an ( eval uat i on) .
1982. Robert J. verzello/John Reuter rrl, Data Processirtg:
Systenrs ottd concepts,
(Tokyo: McGraw-Hill Kogakusha) :
1. Anal i si s (anal ysi s).
a. Studi si stem (sysrem studi ).
b. Usul an pemecahan (proposal of sol uti on).
c. Studi ketayakan (feasi bi l i ty
study).
2. Desai n (desi gn).
a. Pendefi ni si an kebutuhan-kebutuhan
fungsi onal (defi ni ti on of functi onal re-
qui r ement ) .
b. Persi apan rancang bangun i mpl enrentasi (preparati on of i mpl ementari orr speci fi -
catl ons).
3. I mpl emenr asi ( i mpl ement ar i on) .
a. Pemrograman (programmi ng).
b. I nst al asi ( i nst al l at i on) .
c. Konversi (conversi on).
1982. Henry c. Lucas, Infonnatiort
systents Concepts
for
Managentent, (Tokyo:
McGraw-Hill Kogakusha):1. Penelitian pendahulu an
Qtreliminary
survey).
2. Studi kel ayakan (feasi bi l i ty
study).
3. Anal i si s si stem (systems anal ysi s).
4. Desai n (desi gn).
5. Rancang bangun (speci fi cati ons).
a. Logi ka pengol ahan (processi ng l ogi c).
b. Desai n f i l e ( f i l e desi gn) .
c. Masukan/Kel uaran (i nput/output).
d. Kebutuhan pemrograman (programmi ng requi rement).
Tiniauan Umum Penqembansan Sistem
47
e. Prosedur-prosedur manual (manual procedures).
6. Pemrograman (programmi ng).
7. Pengetesan (testi ng).
8. Pel at i han ( t r ai ni ng) .
9. Konver si dan i nst al asi ( conver si on and i nsr al l at i on) .
l 0.Operasi (operati on).
a. Per awat an
( mai nt enance) .
b. Per bai kan dan peni ngkat an- peni ngkar an ( enhancement ) .
1983. Robert A. Leicth/K. Roscoe Davis,Accounting Information Systenrs, (NJ:
Prentice-Hall):
1. Anal i si s si stem (sl stem anal ysi s).
a. Def i ni si kebut uhan dan pendekat an al t er nat i f ( r equi r er nent def i nt i on & al t er na-
ti ve approaches).
b. Desai n si stem secara umum atau secara konsep (general system desi gn
/
conccp-
t ual desi gn) .
2. Desai n dan i mpl ement asi si st en' ) ( syst em desi gn and i mpl ement at i on) .
a. Desai n si st enr t er i nci ( det ai l ed syst em desi gn) .
b. Rancang bangun pr ogr am dan per encanaan i mpl ement asi ( pr ogr am speci f i cat i on
and i mpl emenr . r '
-
.
I r l anni ng) .
c. Pemrograman d.r r
i
' c
ngctesan (programmi ng and testi ng).
d. Pengetesan si srcm (system testi ng).
e. Konversi (conversi on).
f . l nr pl ement asi ( i mpl enr ent at i on) .
3. Peni l ai an si st enr
( syst enl
eval uat i on) .
1983. Wi l l i am S. Davi s,S' yrteri t.i Anul ysi s und Desi gn, (Massachusetts: Addi son-
We sl cv):
l . Def i ni si masal ah ( pr obl enr def i ni t i on) .
2. St udi kel ayakan ( f easi bi l i t y st udy) .
3. Anal i si s ( anal ysi s) .
4. Desai n si st em ( syst em desi gn) .
5. Desai n t er i nci ( det ai l ed desi gn) .
6. I mpl ement asi ( i r npl ement at i on) .
7. Perawatan (mai nter.rance).
1984. Frederick H. Wrt, Accoutttitrg ltfonnatiort Systenrs Theory attd Pracli(:c.
(Tokyo: McGraw-Hi l l Kogakusha):
l . Awal dar i pr oyek si st cm ( i ni t i at i on of sysr ent s pr oj ect ) .
2. Anal i si s dan pcni l ai an si st em ( syst e ms anal ysi s and cval uat i on)
3. l ) esai n dan sel eksi si st em ( sl st ems desi gn and sel ect i on) .
48 Analisis dan Desain Sistem Informasi: Pendekatan Terstruktur
4. Impl ementasi si stem (systems i mpl ementati on).
5. Pemeri ksaan setel ah i mpl ementasi
Q>ost
audi t).
6. Perawatan si stem (systems mai ntenance).
1985. Gordon B. Davis, Management Information
system: conceptual Founda-
tions, Stntcture, and Development, (Tokyo: McGraw-Hill Kogakusha):
1. Tingkat definisi (definiton stage).
a. Definisi usulan (proposal definition).
b. Peni l ai an kel ayakan (feasi bi l i ty assesment).
c. Anal i si s kebutuhan
i nformasi (i nformati on requi rement anal ysi s).
d. Desai n secara konsep (conceptual desi gn).
2. Ti ngkat pengembangan (devel opment
stage).
a. Desai n si srem secara fi si k (physi cal system desi gn).
b. Desai n basi s data secara fi si k (physi cal dal abase desi gn).
c. Pengembangan program (program devel opment).
d. Pengenrbangan prosedur (procedure devel opnrent).
3. Instal asi dan operasi (i nstal l ati on and operatron).
a. Konversi (conveni on).
b. Operasi dan perawatan (operati on and mai ntenance).
c. Pemeri ksaan setel ah i mpl ementasi (post audi t).
1985. Donald H. Sander, Computer Today, (New
york:
McGraw-Hill):
1.. Defi ni si masal ah (probl em defi ni ti on).
2. Anal i si s si stem (sysrem anal ysi s).
3. Desai n si stem (system desi gn).
4. Impl ementasi si stem (system i mpl emehtati on).
1985. Robert H. Blismer,
computer Annual, An htroduction to Infomtatiott
Systems, (New York: John Wiley & Sons):
1. Memahami si stem yang ada (understandi ng
the exi sti ng system).
a. Mengumpul kan i nformasi (col l ecti ng i nformati on).
b. Menganal i si s si stem yang ada (anal yzi ng the exi strng sysrem).
2. Mendefi ni si kan kebutuhan si stem baru (defi ni ng new system requrrenrenr).
a. Perti mbangan-perti mbangan
perencanaan (pl anni ng consi derati ons).
b. Kebut uhan kel uar an, masukan, si mpanan dan pengol ahan ( out pur . i npur . st or age
and processi ng req ui rement).
c. Mengi denti fi kasi kan
kri teri a peni l ai an (i denti fy eval uati on cri teri a).
3. Proses desai n si stem (the sl stem desi gn process).
a. Desai n kel uaran (output desi gn).
b. Desai n masukan (i nput desi gn).
c. Desai n fi l e (fi l e desi gn).
Tiniauan Umum Pengemba.nsan Sistem 4g
d. Desai n pengol ahan si stem (system processi ng desi gn).
e. Pengendal i an si stem (systen.r control ).
f . Dokument asi r i nci ( det ai l document at i on) .
4. Pengembangan dan i mpl ent ent asi si st cnr ( syst em
devel opment and i mpl enl epr ar i on) .
a. Meni l ai per angkar
l unal : paker ( cval uat i ng
packaged sof t war e) .
b. Pengembangan per angkat l unak ( sof r war e
devel opnr enr ) .
c. Dokumenr asi si st cm dan pel at i han ( syst em document at i on and t r ai nr ng) .
d. Penget esan si st em ( sysr enr r cst i ng) .
e. I mpl ement asi si st em ( syst em i nr pl emenr ar i on) .
1986. John Burch, Gary Grudnitski, Ittfonnatiort
Systents, Theory and
prsctic(.,
(New York: John Wi l ey & Sons):
1. Kebi j akan dan perencanaan
si stcr.t.r (systenr pol i cy al rd pl anni ng).
2. Pengembangan si st em ( syst ent devel opment ) .
a. Anal i si s si st em ( syst em anal ysi s) .
b. Desai n si st enl secar a unr unt ( gencr al syst enr desi gn) .
c. Peni l ai an si st em ( syst em eval uat i on) .
d. Desai n si st em t er i nci ( det ai l ed sysr enl desi gn) .
e. I nr pl ement asi si st em ( syst em i nt pl ement at i on) .
3. Manaj en, en si st ent dan oper asi ( syst enl management and opcr at i on) .
1986. Jcffrey L. whi tten, Lonni e D. Bentl cy, Thomas I.M. Ho, systents Anal ysi .s
&. Dcsi gt Metl utds, (St. Loui s: Ti mes Mi rror/Mosby
col l ege
publ i shi ng):
l . Anal i si s si sl cnt ( sysr ent s anal ysi s) .
a. I ' cnel i t i an si t uasi / i nvesr i gasi
pendahul uan/ sr udi
kel ayakan ( sun, cy
t l r c
si t uat i on/ pr el i r l r r r ar yr
r nvest i gar i on or l easi br l r r y st uoyr .
b. Mcnr pel a. l ar i si st cm yang ada ( st udy r l t e cur . r er l t syst cnt ) .
c. Mendef r ni si kan kebur ul r a' kci r ut uhar r penr akai ( def i nc user r ccl ui r eur enl ) .
d. N{ eni l ai pe. r ccahan- pe' r ccaha' al t c. nat i f
( eval uat e
al t er nat i ve sol ut i ons) .
2. Desai n si st ent ( syst en' ) s desi gn) .
a. Me' r i l i h per al at an komput er bar u dar per angkat I unak ( sel ect new cor . r . l put er
equl pntent and software).
b. Desai n si stem yang baru (desi gn the new systent).
-
Desai n kel uar an ( desi gn out put ) .
-
Desai n f i l e/ basi s dat a ( desi gn f i l e/ dat abasc) .
-
Desai n masukan ( desi gn i nt put ) .
-
Desai n di al og t er nr i nal ( ci esi gn r cr mi nal di al ogue) .
-
l ) esai n met ode dan pr osedur ( desi gn nt ct hods and pr occdur es) .
-
Desai n progrant (desi gn progrants).
3. I mpl ement asi si st em ( syst ems i mpl ent enr at i on) .
A. Mengkonst r uksi si st er n i nf or masi bar u ( co. st r uct t he new i nf or nr at i o. syst cm) .
a. Mengi nst al l per angkar ker as dan per angkar l unak si st em ( i ' st al l har dwar . c
50 AnaLisis dan Desain Sistem Informasi: Pendekatan Terstruktur
and system software).
b. Mer encanakan unt uk pemr ogr anl an ( pl an f or pr ogr ammi ng) .
c. Membangun dat a t es dan menget es f i l e/ basi s dat a ( bui l d t est dat a and t est
fi l es/databases).
d. Menul i s dan nrengetes program (wri te and test custom program)
e. Mengi nstal perangkat l unak apl i kasi (i nstal l appl i cati ons software).
f. Memodi fi kasi perangkat l unak apl i kasi (modi fy appl i cati ons software).
B. Mengi r i m si st cm i nf or masi bar u unt uk opcr asr ( del i ver t he new i nf or mat i on
system to operatron).
a. Mengi nst al f i l e dan basi s dat a ( i nst al l f i l es and dat abases) .
b. Mel at i h pemakai si st em unt uk menggunakan si st em bar u ( t r ai n user s t o use
t he net r , syst em) .
c. Konversi ke si stem baru (convert to the new system).
d. Kaj i ul ang sct el ah i nr pl ement asi ( post i r r r pl enr ent at i on r evi ew) .
1986. George M. Scott, Pittciples of Motngentetil Infontvtiorr Sl,stetrts, (New
Yor k: McGr aw- Hi l l ) :
l . St udi pcndahul uan ( pr cl i r l i nar y st udy) .
a. Penenr uan nr asal ab ( pr obl enr dr scover y) .
b. St udi pcndahul uan ( pr cl i nr i nar l st udy) .
c. l - apor an si ngkat st udi pendahul uan ( pr el i r ni nar y st udy br i ei ) .
2. Anal i si s si st enr ( syst cnr s anal ysi s) .
a. I ' er encanaan pr oyek ( pr oj ect pl anni ng)
b. Penel i t i an si st em yang ada ( sur vey cxi st r ng syst cm) .
c. Mendef i ni sr kan masal ah ( def i ne pr obl cnt s) .
d. Anal i si s si stem (systen.rs anal ysi s).
c. Kcbut uhan- kebut uhan si st em ( syst ems r ecl ui r enr cnt s) .
f. [-aporan rancang bangun (speci fi cati ou rcport).
3. Desai n si st em ( syst em desi gn) .
a. Desai n secara makro (macro desi gn).
b. Desai n t er i nci ( det ai l ed desi gn) .
c. Rancang bangun desai n ( desi gn speci f i cat i ons) .
. 1.
I mpl ement asi ( i mpl ement at i on) .
a. Pel at i han ( t r ai ni ng) .
b. Penyel eksi an program dan peral atan (sel ecti or.r programs & equi pment)
c. Pemrograman (programmi ng).
d. Per si apan t empat ( si t e pr epar at i on) .
e. I nst al asi ( i nsr al l at i on) .
f. Konversi (conversi on).
g. Pcner i nr aan ( accept ance) .
1987. A. Zi ya Akt as, St r uct r r r ed Anal ysi s & l ) csi gn ol l nI or nr at i on
Syst cr . ns, ( NJ: I ' r ent i ce- Hal l ) :
51
Ti ni auan Umum Pengembangan Si stem
1. Perencanaan (pl anni ng).
a. Per mi nt aan unt uk st udi sual u si st ent ( r cqucsr f or a syst cm st udi ) .
b. I nvest i gasi awal ( i ni t i al i nvcst i gat i on) .
c. St udi kel ayakan ( f easi bi l i l v sr ud) ) .
2. Anal i si s ( anal ysi s) .
a. Mendef i ni si kan
kenbal i nt asal ah ( r cdet r nc
t he pr obl enr ) .
b. Memahami si st cm yang ada ( und( - r sr dnd
t hc er i st i ng syst cm) .
c. Menent ukan kebut uhan- kcbut uhan
pcmakai dan hambat an- hambat an pada
: J: ; ,
. t . , ""t bar u ( det er nr i ne
uscr r equi r enl ent s and const r ai nr s on a ncw sys-
d. Model l ogi ka dar i pen: ecahan
; ' ang
dr r ckonr cndasi ( l ogi cal nr odel of t l . l c r econl -
nt ended sol ut i on) .
3. I ) esai n secar a f i si k ( physi cai t l csr gn
)
a. I ) esai n si st ct t t at au desai t ' t sccar a unr unr ar au r ancang t ) angur l st sr cnr ( s\ st cr ) r
dest gl . r or gener al desr gn or syst e l t . ) speci l r cat i ons) .
b. L) csar n t er r ncl al au dcsar r r hhusus
l r l ut ai l cd
desi gn or specr l i c <j csr gnl .
: 1.
I nl pl ent ent asi
at au konst r uksl ( t nl pl ent cl l t Jt r \ ) n
ul . eunst r ual r ( ) l l ) .
a. Pembangunan
si st cnr ( syst ent bur l dr ngl .
b. Pengct esan ( r esr r ng) .
c. I nst al asr / konver si ( i nst ai l ar r on/ convcr sr on) .
d. Opcr asi ( oper . ar r on) .
e. Kal i ul ang sct e l ah i mpl cment asi ( p( ) st _nl pl ent cnr ar t on
r evl cw, ) .
i . I ) c r r u r t a r t
I n t i l n l c r ) J t l c e
) .
a. I ) e r awal an dat t pct l t t t gkat at t pcr r r r t gkat an
( nl al nt cnal l cc al t d enl ' ) al ce
pr cot
) .
Dar i bcber apa si kl us pcngcnr l ) an[ an
si st em yang di saj i kan i ni . nr l l i a
pr ( ) scs cl ur i pcngcr nbl r r t r l un
si st e nt
Yi l ns I L r ut i l ma
adal ah anal i si s Si st cm, de sui r r
si st cl r t cl l t n i nt pl cr r cnt asi
si st cm. Be be r apa pcnui i s
. j uga
r ncnr asukkar i pr oscs
kcbi i akan
dan pcr t , ncanai i n
si st em dal anr t ahapan pcngcmbangan si st cr r . Sct r c,
nar n\ ; a pr ( ) scs i ni r ncr upakan t ahapan sc[ ) cl ur n di l akukan pcngcnl bang. r n
: i sl unr .
13cbcrapa
l )cnul i s
mcnyobut tahap i ni scbagai awal tcrj adi nya proyek si stcrrrr
(i tti t i uti ort
()f
sysl ent proj ect).
Be ber apa penul i s
j uga
memi sahkan
dcsai n si st sm monj adr dua t ahapan
vanq tcrpi sah, yai tu desai n si stcm secara umum atau desai n si stem socara konscp
:rtau secara makro atau secara kotor al au secara l ogi ka atau secara khusus
Qgttteral
desigtt or cotrceptual design orntecro design or gross desigrt or logit:ul
desi gtr or ,speci fi c desi gr) dongan dcsai n si stem secrra ri nci atau secara l i si k (r/r:-
l ai l t:tl rl esi gtt orpl rysi cal desi gt). Di buku i ni , tahap dcsai n
j uga
akan di pi sahkan kc
dal anr dua t ahap t er scbut . Beber apa
buku. i uga acl a yanl l mcmasukkun t ahal r
dcsai n sccar a umum at au socar a konsepsual t er scbut kc cl al ar n t ahap anal i si s.
Tahap pcrawatan
si stem (.r1,.r/cnr.l nrui tttt:rtatrcc)
scbenarnvu
.j ugr
nre rLr-
pakan t ahapan set el ah pengcmbansan
si st cnt scl csai di l akukan dan si st cm t cl ai r
52 AnaLisis dan Desain Sistem Informasi: Pendekatan Terstruktur
di operasi kan. Beberapa penul i s menyebut
j uga
tahap i ni sebagai tahap manaj c-
men si st em, kar ena yang mel akukan pr oses i ni sudah bukan anal i s si st cm, t ct api
manaj emen.
Si kl us hi dup pengembangan si stem dengan l angkah-l angkah utamanya
yang akan di gunakan di buku i ni adal ah sebagai beri kut:
- - t ar al
pr oyek
si st em
pengembangan si st em
l mp t e me n t a s i
( p e n e r a p a n )
s i s t e m
---------+
mana
j
emen s i stem
Gambar. 2.1. Si kl us hi dup pengembangan si stem.
2.4. PENDEKATAN PENGEMBANGAN
SISTEM
Ter dapat beber apa pendekat an unt uk mcngembangkan si st cm, y: r i t u
sebaeai beri kut i ni .a
-
[ - i hat Wi l ki nson. Accounl i ng and I nf or nt at i on Svst en] s. ( New Yor k: John Wr l cy &
Sons, 1982), hal . 5.17-549
Kebi j akan dan
per encanaan
si st em
Pe r a wa t a n s i s t e m
A n a l i s i s s i s t e m
Desai n
( per ancangan)
si st em secar a umum
( per ancangan)
Tinieuan Umum Pensembangen Sistem 53
1. Pendekatan
kl asi k l awan pendekatan
terstruktur (di pandang dari mctodol ogi
yang di gunakan).
2. Pendekatan
sepotong l awan pendekatan
si stem (di pandang
dari sasaran yang
akan di capai ).
3. Pendekatan
bawah-nai k l awan pcndekatan
atas-turun
mencntukan
kebutuhan
dari si stcm).
(di pandang
dari cara
4. Pendekatan
si stem-meycl uruh
l awan pcndekatan nrodul er (di pandang dari
cara mengembangkannya).
5. Pcndekatan
l ompatan j auh
l awan pendekatan
berkembang (di pandang
dari
teknol ogi yang akan di gunakan).
2.,1.1. Pendekatan kl asi k l awan pendekatan
terstruktur
Pendckatan kl asi k (c/n.r.ri <:ul ul tpntucl t) nrcruapakan l arvan dari pcncl e kr-
tan terstrukl ur (sl nrcl ttrcd
approacl t). N{e todol ogi pcndckatan
kl asi k nre r-rse nr-
bangkan si stcm dcngan mcngi kuti
tahapan-tahupan
ci i .!\' r' Icl l t.r /i !' e t:.r,cl t: . Pcndcka-
t an i ni mcnekankan
bahwa pengcmbanuan
si st cr n akan bcr hasi l bi l a nr engi kut i
tahapan di .ryu/errr.r' l i fe c1,cl s. Akan tctapi savangnya di dal am praktek, hal i ni
t i dakl ah cukup, kar cna pendekat an i ni t i dak mcmbcr i kan pcdoman l ebi h l al j ur
t cnt ang bagai mana mel akukan
t ahapan- t ahapan
t cr scbut dengan t cr i nci . or ang
vang mengcmbangkan
si st em masi h mcn" r cr l ukan
al at - al at dan t ekni k- t ekni k
unt uk mengcmbangkan
si st em t er scbut . Mul ai awal t ahun 1970 muncul suat u
pcncl ckat an
bar u di scbut dengan pcndckat an
t cr st r ukt ur . Pencl ckat an i ni pacl a
dasar nva mcncoba mcnycdi akan
kcpada anal i s si st cr l t ambahan al at - al at cl an
t ckni k- t ckni k unt uk mcngcmbangkan
si st cm di sampi ng t ot ap mcngi kut i i dc dar i
-t-),r/ci /r.r lifc c|,gle.
2. 1. 1. 1. Pendekat an
kl asi k
Pcndekatan
kl asi k (c/assi cal
approacl t) di scbut
j uga
dcngan pendckatan
tradi si onal (tradi ti orrul
approactr) atau pcndekatan konvensi onal (corrl ettti ()ttal
appr oacl t )
adal ah pendckat an
di dal am pengembangan
si st cm yang mcngi kut i
t ahapan- t ahnpan
di . ! ' ! ) s/ s/ nJ' l i f e ct cl e t anpa di bckal i dcngan al at - al at dan r ckpi k-
t ckni k yanu mcmadai . Kar cna si l ' at cl ar i si st cr r i nf ' or r nasi
se kar ang r r r cnj acl i l cSi h
kompl ck,
pendckat an kl asi k
t i dak cukup di gunakan unt uk nr cngenr r ) i r nqxl p
suat u si st cm i nl or nr asi yang
sukscs dan akan mcni m[ t ul kan
be l t e r apa pe r nl r sal a
han. Pcr masal ahan- pcr masal ahan
vang dapat t i nr bul di pcncl e kat an kl asi k ai l l i ul r
scbagai bcr i kut i ni .
1. Pcnge n. r bangan
per angkat l unak akan nr cn. j adi
sul i t .
Pcndckat an
kl asi k kur ang membcr i kan
al at - al at dan t ekni k- t ckni k ci i cl al apr
mcngcmbangkan
si stem dan sebagai aki batnya proscs pcngcmbangan
perans-
kat l unak menj adi
t i dak t er ar ah dan sul i t unt uk ci i kcr j akan
ol eh pemr ogr anr .
M Analisis dan Desain Sistem Informasi: Pendekatan Terstruktur
Lai n hal nya dengan pendekatan
terstruktur yang memberi kan al at-al at seperti
diagram arus data (dataJlow diagrant), kamus daLa (data dictionqry), tabel
keputusan (decisiott table), diagram IPO dan bagan terstruktur (slructurcd
clruft) dan lain sebagainya yang memungkinkan pengembangan perangkat
l unak l ebi h terarah berdasarkan al at-al at dan tekni k-tekni k tersebut.
2. Bi aya perawatan atau pemel i haraan si stem akan menj adi l ebi h mahal .
Bi aya pengembangan si stem yang termahal adal ah terl ctak di tahap porawa-
tannya scpcrti tampak pada gambar bi aya gunung es (cost i cebery) di gambar
2.2. Bi aya perawatan tordapat di bagi an tcrbawah dari gunung cs. Karcna
ti dak terl i hat dari permukaan, maka banyak orang ti dak menyadari bahwa
hi aya per awat an i ni yang t er bcsar .
Gambar. 2.2. Gunung cs bi aya pengembangan si stcm.
Di bandi ngkan dengan pendekatan terstruktur, bi aya
untuk pcndekatan kl asi k akan l cbi h mahal scperri
beri kut i ni .
pemel i haraan si stcnr
t ampak pada
sambar
per encanaan
i mp L ement as i
per aHa t an
Tiniauan{Jmum Pensembansan Sistem'
55
bi aya
pendekat an kt asi k
\
\
pendekat an t er st nukt ur
' \
-).
t a h a p s i k t u s h i d u p s i s t e m
oer encanaan anat i si s desai n i mpl ement asi
per aHat an
Mahalnya biaya pcrawatan di pendekatan klasik disebabkan karena doku-
mentasi si stem yang di kembangkan kurang l engkap dan kurang terstruktur.
Dokumentasi i ni merupakan hasi l dari al at-al at dan tekni k-tekni k yang
di gunakan. Karena pendekatan kl asi k kurang di dukung dengan al at-al at dan
tekni k-tckni k, maka dokumcntasi menj adi ti dak l engkap dan wal aupun ada
t ct api st r ukt ur nya kuang kel as, schi ngga pada wakt u pemcl i har aan si st um
menj adi kesul i tan.
Kemungki nan kesal ahan si stem besar.
Di pendekatan terstruktur, pengcmbangan si stem di l akukan dal am bentuk
modul -modul yang terstruktur. Modul -modul i ni akan l ebi h mudah di tes
secara terpi sah dan kemudi an pengetcsan dapat di l akukan pada i ntegrasi
semua modul untuk meyaki nkan bahwa i nteraksi antar modul tel ah berfungsi
semesti nya. Pengetesan si stem sebel um di terapkan merupakan hal yang kri ti s
karena koreksi kesal ahan si stem setel ah di terapkan akan mengaki batkan
pengel uaran bi aya yang l ebi h besar. Beberapa penel i ti an menunj ukkan bahwa
si stem yang ti dak di tes sel ama tahap pengembangannya merupakan sumber
utama dari kesal ahan-kesal ahan si stem. Pendekatan kl asi k ti dak menyedi akan
kepada anal i s si stem cara untuk mel akukan pengetesan si stem, sehi npga
kemungki nan kesal ahan-kesal ahan si stem akan menj adi l ebi h besar.
Keber hasi l an si st em kur ang t er j ami n.
Penekanan dari pendekatan kl asi k adal ah kerj a dari personi l -personi l pen-
gembang si stem, bukan pada pemakai si stem, padahal sekarang sudah di sa-
dari bahwa dukungan dan pemahaman dari pemakai si stem terhadap si stcnr
yang sedang di kembangkan merupakan hal yang vi tal untuk keberhasi l an
proyek pengembangan si stem pada akhi rnya. Sal ah satu dari kontri busi utama
pendekatan terstruktur adal ah parti si pasi dan dukungan dari pemakai si stem.
4.
56 Analisis dan Desain
Sistem Informasi: Pendekatan Terstruktur
Pcndekatan kl asi k mcngasumsi kan
bahwa anal i s si stcm tel ah mengerti akan
kebutuhan-kebutuhan
pemakai si stem dengan
j el as
dan benar.
pengal aman
tcl ah menunj ukkan
bahwa di beberapa kasus, kebutuhan-kebutuhan
pomakai
si stem ti dakl ah scl al u
j el as
dan benar menurul anal i s si stem.
pendekatan
kl asi k karena kurang mel i batkan pemakai
si stem dal am pengembangan si s-
tem, maka kebutuhan-kebutuhan
pemakai
si stsm menj adi kurang sesuai
dengan yang diinginkan dan sebagai akibatnya sistem yang diterapkan menja-
di kurang berhasil.
5. Masal ah dal am pener apan
si st em.
Karena kurangnya keterl i batan pemakai
si stcm dal am tahapan pengemban-
gan si stem, maka pcmakai si stem hanya akan mengenal si stem yang baru pada
tahap di terapkan saj a. Sebagai aki batnya pemakai si srem akan menj adi kaget
dan ti dak terbi asa dengan si stem baru yang ti ba-ti ba di kenal kan. Sebagai
aki bat l ebi h l anj ut, pemakai si stem akan menj adi frustasi karena ti dak dapat
mengoperasi kan
si stem dengan bai k.
2.4.1.2. Pendekatan
terstruktur
Karena
banyak terj adi permasal ahan-permasal ahan
di pendekatan
kl a-
si k, maka kebutuhan
akan pendekatan pengembangan
si stem
yang
l ebi h bai k
mul ai tcrasa di butuhkan.
Sayangnya sampai sekarang masi h banyak orang yang
ti dak menyadari bahwa hanya dengan mengi kuti tahapan di l i fe cycl c saj a ti dak
akan mcmbuat pcngembangan
si st em i nl br masi menj adi ber hasi l . C) l ch kar cna
i t u di per l ukan suat u pendekat an pengembangan
si st em
yang
bar u yang di l engka-
pi dengan bcberapa al at dan tckni k supaya mcmbuarnya berhasi l .
pendekaran
i ni
yang
di mul ai dari awal tahun 1970 di sebut denga.n pendekatan tcrstrukrur (srnrc-
tured approacl r). Pendckatan
tcrstruktur di l engkapi
dengan al at-al at (tool s)
dan
tekni k-tekni k (techti ques)
yang di butuhkan
dal am pcngembangan
si srcm, se-
hi ngga hasi l akhi r dari si stem yang di kembangkan
akan di dapatkan si stem yang
strukturnya di defi ni si kan
dengan bai k dan
j el as.
Beberapa metodol ogi pcngcm-
bangan si stem yang tcrstruktur tel ah banyak yang di kenal kan bai k dal am buku-
buku maupun ol eh pcrusahaan-perusahaan
konsul tan pcngembang
si stem (l i hat
bab 2.5). Metodol ogi -metodol ogi
i ni mengcnal kan pcnggunaan
al at-al at dan
tekni k-tekni k untuk mengembangkan
si stem yang terstruktur. Kebutuhan
dari
suatu metodol ogi di pcngembangan
si stem i nl ormasi
j uga
di ungkapkan ol ch
C.H.P. Brooks dan kawan-kawan
sebasai beri kut:
)
"' C. H. P
Br ooks, P. J. Gr ouse, D. R. Jef Ter y dan M. J. Lawr ence, I nf or mar i on Sysr cms
Desi sn, (New Jersey: I' renti ce-Hal l ,
1982); di kuti p ol el ' t A.' zi ya Akras, srruoured Anal vsi s &
Dcsi gn of I nf or mat i on Svst ems, ( New Jer sey:
pr ent i ce- Hal l ,
l 97g) , hal . 30.
Tiniauan Umum Pengembangan Sistem
57
r r wat aupun
syst ems t i f e cyct e mer upakan f r amel or k yang ber guna unt uk
memper t i mbangkan pr oses anat i si s dan per ancangan si st em secar a ut uh,
t et api or ang- or ang yang
ber t anggung- j wab dat am mel aksanakan t ugas-
t ugas i ni masi h membut uhkan suat u gaf i bar an yang
t ebi h t er i nci at au
masi h membut uhkan suat u met odol ogi yang har us di i kut i nya. Tanpa
adanya suat u met odot ogi yang
cukup, maka per ancang at au anat i s
si st em yang kur ang ber pengat aman akan dapat menj umpai kesut i t an
dat am memahami aspek- aspek dar i pr oyek yang har us di ker j akannya
dat am bat as wakt u yang
di ber i kan. Sebagai t ambahan, bi asanya mer upa-
k a n s u a t u h a L y a n g p e n t i n g b a g i s e I u r u h i n d i v i d u - i n d i v i d u y a n g
beker j a daI am pengembangan
si st em daI am suat u or gani sasi unt uk
mengi kut i pr osedur - pr osedur yang sef agam dat am bent uk ur ut an- ur ut an
t ahap dan car a- car a mendokument asi kan hasi t dar i anat i si s dan peker -
j aan
r ancangannya unt uk membant u bai k dal am pengendaI i an pr oyek
ma u p u n b i l . a t e r j a d i
p e r t u k a r a n
s t a f f . r l
Konsep pengembangan sistem terstruktur bukan merupakan konsep
yang baru. Teknik perakitan di pabrik-pabrik dan perancangan sirkuit untuk alat-
al at el ektroni k adal ah dua contoh dari konsep i ni yang banyak di gunakan di
i ndustri -i ndustri . Konsep i ni memang rel ati p masi h baru di gunakan dal am
mengembangkan si stem i nformasi untuk di hasi l kan produk si stem yang me-
muaskan pemakai nya. Mel al ui pendekatan terstruktur, permasal ahan-permasal a-
han yang kompl ek di organi sasi dapat di pecahkan dan hasi l dari si stem akan
mudah untuk di pel i hara, fl eksi bel , l ebi h memuaskan pemakai nya, mempunyai
dokumentasi yang baik, tepat pada waktunya, sesuai dcngan anggaran biaya
pengembangannya,
dapat meningkatkan produktivitas dan kualitasnya akan lebih
baik
(bebas
kesalahan).
2.4.2. Pendekatan sepotong l awan pendekatan
si stem
Pendekatan sepotong
Qti ecettteal
approacl t) merupakan pendekatan
pengembangan si st em yang menekankan pada suat u kcgi at an al . au apl i ksi t cr t cn-
t u saj a. Pada pendekat an i ni , kegi at an at au apl i kasi yang di pi l i h, di kembangkan
t anpa memper hat i kan posi si nya di si st em i nl or masi at au t anpa mempcr hat i kan
sasaran kesel uruhan dari organi sasi . Pendekatan i ni hanya memperhati kan sasa-
ran dari kegi atan atau apl i kasi i tu saj a.
Lain halnya dengan pendekatan sistem (s1,s/erirs approaclt) yang mcmp-
erhati kan si stem i nformasi sebagai satu kesaLuan tcri ntegrasi untuk masi ng-
masing kegiatan atau aplikasinya. Pendekatan sistem ini
juga
menekankan pada
pencapai an sasaran kesel uruhan dari organi sasi , ti dak hanya menekankan pada
sasaran dari sistem informasi itu saja.
58 Analisis
dan Desain Sistem Informasi: Pendekatan Terstruktur
2.43. Pendekatan bawah-nai k l awan pendekatan atas-turun
Pendekatan bawah-naik (bottortt-up approach) dimulai dari level bawah
organisasi, yaitu level
operasional dimana transaksi dilakukan. Pendekatan ini
dimulai dari perumusan kebutuhan-kebutuhan untuk menangani transaksi dan
naik ke level atas dengan merumuskan kebutuhan informasi berdasarkan trans-
aksi tersebut. Pendekatan ini
juga
merupakan ciri-ciri dari pendekatan klasik.
Pendekatan bawah-naik bila digunakan pada tahap analisis sistem disebut
juga
dengan isttlah data analysis, karena yang menjadi tekanan adalah data yang akan
diolah terlebih dahulu, informasi yang akan dihasilkan menlusul mengikuti
datanya.
Pendekatan atas-turun (top-down approach) sebaliknya dimulai dari level
atas organi sasi , yai tu l evel perencanaan strategi . Pendekatan i ni di mul ai dengan
mendefinisikan sasaran dan kebijaksanaan organisasi. Langkah selanjutnya dari
pendekatan i ni adal ah di l akukannya anal i si s kebutuhan i nformasi . Setel ah
kebutuhan i nformasi di tentukan, maka proses turun ke pemrosesan transaksi ,
yatu penentuan output, i nput, basi s data, prosedur-prosedur operasi dan kontrcl l .
Pendekatan i ni
j uga
merupakan ci ri -ci ri dari pendekatan tersruktrur. Pendekatan
atas-turun bi l a di gunakan pada tahap anal i si s si stem di sebut
j uga
dengan i sti l ah
decisiort analysis, karena yang menjadi tekanan adalah informasi yang dibutuhkan
untuk pengambi l an keputusan
ol eh manaj emen terl ebi h dahul u, kemudi an data
yang perl u di ol ah di defi ni si kan menyusul mcngi kuti i nformasi yang di butuhkan.
2.4.,1. Pendekatan si stem-meyel uruh l awan pendekatan modul er
Pendekatan si stem-me nyel uruh (total -s.vste nt upproach) merupakan
pendekatan yang mcngembangkan
si stem serentak secara menyel uruh. Pendeka-
tan i ni kurang mcngena
untuk si stem uang kompl ck, karena akan menj adi sul i t
untuk di kembangkan. Pendekatan i ni
j uga
merupakan ci ri -ci ri dari pendekatan
kl asi k.
Pendckatan modul er
Qnodul ar
approach) berusaha memecah si stcm
yang rumi t menj adi beberapa bagi an atau modul yang
sederhana, sehi ngga
si stem akan l ebi h mudah
di pahami dan di kembangkan. Aki bat l ebi h l anj ut
adal ah si stem akan dapat di kembangkan tepat pada waktu yang tel ah di rcncakan,
mudah di pahami ol eh pemakai si stem dan mudah untuk di pel i hara. Pendekat.an
i ni
j uga
merupakan ci ri -ci ri dari pendekatan terstruktur.
2.4.5. Pendekatan Inmpatan-j auh l awan pendekatan
berkembang
Pendekatan lompatan-jauh (great
loop approacll) menerapkan peruba-
han menyel uruh secara serentak menggunakan teknol ogi canggi h. Perubahan i ni
banyak mengandung resi ko, karena teknol ogi komputer begi tu cepat berkem-
Tiniauan Umum Pensembangen Sistem
59
bang dan untuk tahun-tahun mendatang sudah menj adi usang. Pendekatan i ni
j uga
terl al u mahal , karcna memerl ukan i nvestasi seketi ka untuk semua teknol ogi
vang di gunakan dan pcndekatan i ni
j uga
sul i t untuk di kembangkan, karena terl a-
l u kompl ek.
.Pcndekatan
berkembang (evoltttiotrun approach) menerapkan tekologi
canggi h hanya untuk apl i kasi -apl i kasi yang memerl ukan saj a pada saat i tu dan
akan terus di kembangkan untuk peri ode-pcri ode beri kutnya mcngi kuti kebutu-
hannya sesuai dengan perkembangan teknol ogi yang ada. Pendekatan berkem-
bang menyebabkan i nvestasi ti dak terl al u mahal dan dapat mengi kuti perkem-
bangan teknologi yang cepat, sehingga teknologi yang digunakan tidak ccpat
menj adi usang.
2.5. METODOLOGI PENGEMBANGAN
SISTEM
Tel ah di ketahui bahwa terdapat beberapa pendekatan di dal am pengem-
bangan si stem i nformasi . Akan tetapi bagai mana cara atau metode untuk mel a-
kukan pendekatan-pendekatan i ni ? Untuk mel akukan suatu pengembangan
si stem di butuhkan suatu mctodol ogi .
Metodol ogi adal ah kesatuan metode-metode, prosedur-prosedur,
konsep-konsep pekerj aan, aturan-aturan dan postul at-postul at yang di gunakan
ol eh suatu i l mu pengetahuan,
seni atau di si pl i n yang l ai nnya. Sedang metodc:
adal ah suatu cara, tekni k yang si stemati k untuk mengerj akan sesuatu. Metodol o-
gi pengembangan
si stem bcrarti adal ah metode-metodc, prosedur-prosedur.
konscp-konsep pekerj aan, aturan-aturan dan postul at-postul at yang akan di gu-
nakan unt uk mengembangkan suat u si st em i nf cl r masi . Dal am pcngembangan
si stcm i nformasi , perl u di gunakan suatu mctodol ogi yang dapat di gunakan
scbagai pedoman bagai mana dan apa yang harus di kerj akan sel ama pengemban-
gan i ni . Dengan mengi kuti metodc atau prosedur-prosedur yang di beri kan ol eh
suatu metodol ogi , maka pengembangan
si stom di harapkan akan dapat di sel esai -
kan dengan berhasi l . Urut-urutan prosedur untuk pemecahan masal ah i ni di ke-
nal dengan istilah algoritma (algoitltnt).
Pada pertengahan tahun 1960 sampai dengan tahun 1910 banyak
di kembangkan si stem-si stem yang besar. Si stem-si stem yang di kembangkan i ni
banyak yang di pandang ti dak efi si en, kurang berhasi l dan bahkan banyak yang
gagal . Kegagal an-kegagal an i ni di sebabkan karena ti dak tersedi anya rekni k
pcngembangan
si stem yang bai k. Baru pada awal -awal tahun 1970-an, mul ai
muncul metodol ogi -metodol ogi pengembangan
si stem i nformasi yang cukup
bai k. Sej ak i tu banyak usul an-usul an metodol ogi yang di buat.
Sebagi an besar dari metodol ogi
vang di buat di maksudkan hanya unruk
tahap di sai n si stem saj a. Akan tetapi banyak
j uga
yang ci apat di gunakan untuk
tahap anal i si s si stem. Buku i ni menggunakan metodol ogi anal i si s dan di sai n
sistem terstruktur (strucnred systen$ analysis and desig) untuk digunakan pada
pengembangan
si stem. Metodol ogi i ni dapat di gunakan pada tahap anal i si s dan
60 Analisis dan Desain Sistem Informasi: Pendekatan Terstruktur
tahap di sai n dan metodol ogi i ni menggunakan pendekatan
pengcmbangan
si stcn.r
tcrstruktur.
Metodol ogi pcngembangan
si stem yang ada bi asanya di buat atau di usul -
kan ol eh para penul i s
buku, penel i l i ,sT,stents
l tousa, konsul tan-konsul tan
atau
ol eh pabri k-pabri k
pcrangkat l unak. Metodol ogi yang di buat ol eh systents l tottsc
dan pabri k-pabri k
perangkat l unak umumnya tersedi a sccara komersi al dal am
bentuk paket program. Metodologi ini diklasifikasikan
sebagai prescriptir,e
rtrctltodologies.
Lebih lanjut klasifikasi dari metodologiyang
ada dapat diklasifi-
kasi kan ke dal am ti ga kcl ompok, yai tu metodol ogi pemocahan fungsi onal (/unc-
tiotnl decompositiott nrctltodologies),
metodologi
orientasi-data (data-oiented
ntetltodologies)
dan prescilstive nrcthodologics.-Kctiga
kclompok mctodologi ini
akan di urai kan l ebi h l anj ut sebagai beri kut i ni .
6
l. Fttttcliortal
dccontltositiott tttclltodotlogics.
Met odol ogi i ni menckankan
pada pemccahan
dar i si st enr ke dal am suDsl sr cnr -
subsi st em yang l ebi h keci l ,
sehi ngga akan l ebi h mudah unt uk di pahami , cl i r an-
cang dan di t cr apkan. Yang t cr masuk dal am kel ompok nr et odol ogi i ni adal ah:
-
HI PO ( Hi er ar chy pl us I nput - por cess- Our pur ) .
-
Stepwi se rcfi nemen[
(SR) atau Iterati ve
stcpwi sc refi ncment (l SR).
-
Information-hiding.
2. D ata-oiented nt etlrcdo logi es.
Metodol ogi i ni menekankan
pada karakteri sti k
dari data yang akan di prosos.
Metodol ogi i ni dapat di kcl ompokkan
kembal i ke dal am dua kcl as, yai ru:
a. Data-flow
orienled trtetlndologies.
Metodol ogi i ni secara umum di dasarkan pada pemocahan
dari si stcm
kedal am modul - modul
ber dasar kan
dar i t i pe cl cmen dat a dan t i ngkah- l aku
l ogi ka modul
t er sebut di dal am si st em. Dcngan mot odol ogi i ni , si sr cnr
secara l ogi ka
dapat di gambarkan
secara krgi ka dari arus data dan hubungan
antar fungsi nya di dal am modul -modul
di si stem.
yans
termasuk dal arl
met.odol ogi i ni adal ah:
-
SADT (Strucfttred Analysis
and Desigt TechniEtes).
-
Composi te Desi gn.
-
Structured Sysrems anal ysi s and desi gn (SSAD).
b. Data structltre oiented nrctlrcdolollies.
Met odol ogi i ni menekankan
st r ukt ur dar i i nput dan out put di si st cm. Sr r uk-
t ur i ni kemudi an
akan di gunakan
scbagai dasar st r ukt ur dar i si st unr uvl .
Hubungan f ungsi
ant ar modul at au cl cmcn, cl cn' r cn
si st cm kcmucl i an
cl i l c-
l askan
dar i st r ukt ur si st cnr nya. Yang t e r masuk dal am mct odol ogi i ni adal i h:
-
JSD ( Jakson' s
svst cms dr : vel opmcnr , l
-
W/ O ( War ni cr / Or r ) .
6' A. Zi yu"Akt as,
Op. ci t . , hat . 132-133, 155-157
Tiniauan Umum Pensembangan Sistem 61
3. Presciptive Methodologies.
Yang termasuk dal am metodol ogi i ni adal ah:
-
ISDOS (Informatiott Systent Design and Optitttization Systern).
ISDOS merupakan perangkat l unak yang di kembangkan di Uni versi ty of
Mi chi gan. Kegunaan dari ISDOS adal ah mengotomati sasi pruse s
pengembangan
si stem i nformasi . ISDOS mempunyai 2 komponcn, yai ru
PSL dan PSA. PSL merupakan komponen utama dari ISDOS, yai tu
suatu bahasa untuk mencatat kcbutuhan pemakai dal am bentuk nta-
chine-readable
fontr.
PSL dirancang sehingga output yang dihasilkannya
dapat di anal i si s ol eh PSA. PSL merupakan bahasa untuk menggambar-
kan si stemnya dan bukan merupakan bahasa pemograman prosedural .
PSA merupakan paket perangkat lunak yang mirip dengan kamus data
(data dictiortary) dan digunakan untuk mengecek data yang dimasukkan,
yang disimpan, yang dianalisis dan yang dihasilkan sebagai output lapo-
ran. PSA memanfaatkan DBMS untuk menyi mpan data. PSA akan
menganal i si s PSL untuk kesal ahan-kesal ahan si ntak dan akan mengha-
silkan sejumlah laporan-laporan,
seperti dota dictionary,fwtctiott dictiott-
ary serta anal i si s dari hubungan-hubungan proses. Laporan dal am bcntuk
grafi k
j uga
dapat di hasi l kan ol eh PSA, seperti l aporan yang menggam-
barkan hubungan dari proses termasuk apakah suatu proses merupakan
bagi an dari proses yang l ai n atau suatu proses mempunyai komponcn
proses-proses yang l ai n. PSA akan mel akukan anal i si s
j ari ngan
untuk
mengecek kel engkapan dari semua hubungan data dan proses-proses.
PSA
j uga
akan mel akukan anal i si s dari hubungan ketergantungan waktu
dari data dan anal i si s dari spesi fi kasi vol ume.
.
PLEXSYS.
Kegunaan dar i PLEXSYS adal ah unt uk mcl akukan t r ansf or masi suat u
statemsn bahasa komputer ti ngkat ti nggi kc suatu erecuLabl e code untuk
suatu konfi gurasi perangkat keras yang di i ngi nkan. PLEXSYS merupa-
kan t ambahan unt uk I SDOS. Kal au I SDOS di gunakan pada aspck
pcnentuan kebutuhan, PLEXSYS di gunakan pada aspek penghasi l kode
pr ogr am sccar a ot omat i s.
.
PRI DE.
PRIDE di tawarkan ol eh suatu perusahaan di Ameri ka Seri kat, yai tu M.
Bryce & Associ ates. PRIDE merupakan suatu perangkat l unak terpadu
yang bai k untuk anal i si s/di sai n si stem terstruktur, manaj emen data,
manaj emen proyek dan pendokumentasi an. PRIDE
j uga
menyedi akan
alat CAD (Contputer Aided Desigt) untuk pengembangan sistem.
-
sDM/70
SDM/70 (Systems Devel opment Methodol oCy/10) di kembangkan dan
di pasarkan ol eh suatu perusahaan di Ameri ka Scri kat, yai tu Atl anti c
Software, Inc. SDM/70 merupakan suatu perangkat l unak beri si dengan
kumpul an metode, esti masi , dokumentasi dan petunj uk admi ni strasi
guna membant u pemakai unt uk mcngcmbangkan dan mer awat si st cm
62 AnaLisis dan Des(tin Sistem Informesi: Penllertu[an Terotruktur
yang efekti p.
SPECTRUM.
SPECTRUM merupakan metodol ogi pengi :mbangan
si stem yang
di kembangkan
dan di pasarkan
ol eh suatu perusahaan di Ameri ka Scri -
kat, yai tu
SII (Spectrum l nternati onal . Inc.).
perangkat
l unak i ni
mempunyai
bcberapa versi
untuk keperl uan yang berbeda, semacanl
SPECTRUM-1 (untuk l i fe cycte konvcnsi onal ),
SPECTRUM-2 (unruk
si stem manaj emen proyek terstruktur) dan SpECTRUM-3 (
untuk orr-
litrc interactive es titrtator).
SRES dan SREM.
SRES (Sofnvarc Requi rcment Engi neeri ng
Sy.stem) di kembangkan ol eh
TRW untuk SDS (Software Devel opment
Systems) dari angkatan udara
Ameri ka
Seri kat (U.S Ai r Force). Di SRES, kebutuhan pemakai di nva-
takan di RSL (Requi rement
Statoment Language). Defrni si RSL kernud-
i an dapat di anal i si s dengan menggunakan
REVS (Rcqui rements Engi -
neeri ng
and Val i dati on System). REVS
j uga
di gunakan unruk nremel i ha-
ra database. Metodol ogi yangmendasari
perangkat l unak i ni tl i scbut
dengan SREM (Software Requi remcnr
Engi nccri ng Methocl ol ogy).
Si stem i ni pcrtamakal i di terapkan di Texas Instrumcnts Advanced
Sci cn-
ti c Computer pada tahun 1976. SRES mempunvai
bcbcrapa konsep
vang
sama dengan I SDOS.
Beborapa presci pti vc tttatl ndol ogi c.r
vang l ai nnya adal ah
Chapi n' s appr oach, DBO ( Dcsi gn By Obj ccr i vc) ,
pAD
( pr ogr am
Anal _v-
si s Di agr am) ,
HOS ( Hi gher
Or der Sol ' t r var e) , MSR ( Mct a
Sr cpr r r sc
Rel i nement)
dan PDL (Program
Desi gn Language;.
2.6. AI,AT DAN TEKNIK
DAI.AM PENGEMBANGAN
SISTEM
Untuk dapat mel akukan
l angkah-l angkah
sesuai dengan yang
di beri kan
ol eh metodol ogi pemgembangan
si stem yang tcrstruktur, maka <Ji butuhkan al at
dan tekni k untuk mel aksanakannya.
Al at-al at yang
di gunakan dal am suaLu
metodol ogi umumnya
berupa suatu gambar atau di agram atau grafi k.
pcnggu-
naan di agram atau gambar i ni di pandang l ebi h msngena dan l ebi h nrudah
di mengerti seperti kata suatu ungkapan "suatu
gambar
berni l ai ri buan kata" (a
pi cture i s wortl t a l l tousattd words).
Sol ai n bcrbentuk gambar,
al at-al at yang
digunakan
juga
ada yang tidak berupa gambar
atau grafik (nongraphicat
toots),
seperti mi sal nya
dota di cti ona4y (di bahas di modul J
vang
di gunakan di metodol -
ogi structured system analysis and desigt), stnrcturerl englisir (dibahas
di modul M),
pseudocode (di bahas
di modul L) serta formul i r-formul i r
untuk mencatat dan
menyaj i kan data (di modul P).
Al at-al at pengembangan
si stem yang berbentuk grafi k
di antaranya
adal ah sebagai beri kut i ni .
a. HIPO di agram, di gunakan di metodol ogi HIpO dan di metodol ogi yang l ai n-
Tiniauan Umum Pensembansqn Sistem
63
nya (dibahas di modul O).
b. Data flow diagram, digunakan di metodologistructttred systen$ analysis attd
design (drbahas di modul I).
c. Structured chart, digunakan di mctodologi structured systen$ analysis and
desig (dibahas di modul K).
d. SADT diagram, digunakan di metodologi SADT (dibahas di lampiran C).
e. Warni er/Orr di agram, di gunakan di metodol ogi Warni cr/C)rr (di bahas di
l ampi ran B).
f. Jakson' s di agram, di gunakan di metodol ogi Jackson System Devel opment
(di bahas di l ampi ran A).
Disamping alat-alat berbentuk grafik yang digunakan pada suatu meto-
dologi tertentu, masih tcrdapat beberapa alat berbentuk grafik yang sifatnya
umum, yai tu dapat di gunakan di scmua metodol ogi yang ada. Al at-al at i ni
berupa suatu bagan (di bahas di modul N). Bagan dapat di kl asi fi kasi kan sebagai
beri kut i ni .
1. Bagan untuk mcnggambarkan akti vi tas (acti vi ty cl nfi i ttg).
a. Bagan al i r si stem
(systettts
fl owcl nrt).
b. Bagan al i r program
Qtrograttt l ' l owcl tun)
yang dapat bcrupa:
-
bagan alir logika program
Qtrogant
logtc
flowchart);
-
bagan al i r program komputer te. i nci (detai l ed contputer pr()gt' attr
fl owt:l tan);
c. Bagan alir kertas kerja
Qtuperuork Jlowclrun)
atau disebut
juga
dcngan
bagan alir formulir (onrt
Jlowclnrt).
d. Bagan alir hubungan database (database relatiotrsltip
flowclnn).
e. Bagan alir proses
Qtrocess flowclwft).
f. Gantt chart.
2. Bagan untuk menggambarkan tataletak (loyout charting).
3. Bagan untuk menggambarkan hubungan personil
Qtersonal
relatiottsltip cltan-
irg).
a. Bagan distribusi kerja (Workiltg distibution chart).
b. Bagan organisasi (organizatiott clnn).
Tekni k yang {.ersedi a untuk pengembangan si stem bi asanya ti dak khusus
untuk suatu metodol ogi tertentu, tetapi dapat di gunakan di semua metodol ogi
yang ada. Tekni k-tekni k yang dapat di gunakan adal ah:
a. Teknik manajemen proyek, yaitu CPM (Citical Patlr Metlrcd) dan PERT
(Program Evaluatiort and Review Technique). Teknik ini digunakan untuk
penj adual an proyek (di bahas di modul A).
b. Tekni k menemukan fakta (act,fi ndi ng tecl uti ques), vai tu tekni k vang dapat
di gunakan untuk mengumpul kan data dan menemukan fakta-fakta dal anr
kegi atan mempel aj ari si stem yang ada. Tekni k-tekni k i ni di antaranya adal ah:
-
wawancara (i ttervi ew), di bahas di modul B;
-
observasi (obsenati ott), di bahas di modul C;
64 Analisis dan Desain
Sistem Informasi: Pendehatan Terstruktur
-
daftar pertanyaan
(questionaires),
dibahas di modul D;
-
pengumpulan
sampel (santpling),
dibahas di modul E.
c. Teknik
analisis biaya/manfaat
(cost-effectiveness
anoly.sis arau cost-benefir
atnlysis), dibahas di modul F.
d. Tekni k untuk menj al ankan rapat,
di bahas di modul G.
e. Teknik inspeksi/walkthrouglt,
dibahas di modul H.
2.7. ANALIS
SISTEM DAN PEMROGRAM
Analis
sistem (systents
anatyst) adalah orang yang menganalisis
sistem
(mempelajari
masalah-masalah
yang
timbul dan menentukan
kebutuhan-kebutu-
hul pemakai
sistem) untuk mengidentifikasikan
pcmecahan yang beralasan.
Sebutan lain untuk analis
sistem ini
adalah analis inform asi (itfuinatiott
analyst),
analis bisnis (bttsiness
analyst), perancang
sistem ($,ste,rn designer), konsultan
si stem (systents
consttl tant) dan ahl i tekni k si stem (systents
engi nei r).
pemrogram
(ltrograntnter)
adalah orang yang menulis kodc program
untuk suatu aplikasi
tertentu berdasarkan rancang
bangun yang tel ah di buat ol eh anal i s si sLem.
Pada
apl i kasi -apl i kasi
tertentu, mi sarnya
apl i kasi bi sni s, komputer
merupakan
al at bantu yang cukup dapat di andal kan.
Untuk mengandai kan
kemampuan
komputer i ni , maka perl u
di buat suatu si stem, yai tu
si stem i nforma-
si . Akan tetapi , cal on-cal on pemakai
si stem i ni umumnya kurang memahami
tontang kemampuan,
keterbatasan
serta tcknol ogi -teknol ogi
komputcr yang
ada
dan bel um mampu untuk mengembangkan
sendi ri si stem i nformasi i ni . Anal i s
si stem merupakan
orang yang te pat untuk mengembangkan
si stem i nformasi i ni
bcrdasarkan kebutuhan-kebutuhan
yang
di perl ukan ol cI pemakai
si stcm, scda' g
pemrogram
yang akan mcmbuat program
apl i kasi nya.
pemrogram
kcr-put"r,
sebal i knya di bandi ngkan
dengan pemakai
si stcm, l cbi h memahami
runtang
t eknol ogi komput er ,
t et api kur ang mcmahami
t ent ang aspck- aspek bi s' i s dan
tentang kebutuhan-kebutuhan
yang
di perl ukan
ol ch pemakai
si stem. ol ch
karena i tu
terdapat suatu
j urang
komuni kasi
antara pcmrogram
komputer
sebagai orang yang mengerti
teknol ogi dengan pemakai
si stem sebagai c,rang
yang membutuhkan
teknol ogi . Pada
saat i ni l ah fungsi
dari anal i s si stem tampak
terasa, yai tu
sebagai penengah
untuk membentangi j urang
keduanya.
ol eh
karena i tu, seorang
anal i s si stem harus memahami
bel uf kedui pengetahuan
yang
berbeda tersebut, yai tu pengetahuan
tentang teknol ogi komputernya
untuk dapaf
berkomuni kasi
dengan pemrogram
dan pengetahuan
tentang apl i l asi yung
okon
di kembangkan
supaya dapat berkomuni kasi
dengan p"-ot
ui si stem. Karcna
si stem anal i s bekerj a dcngan pemrogram
komputcr,
wal aupun
ti dak terl i bat
l angsung
dengan pembuatan
(penul i san)
kode-kode programnya,
tetapi anal i s
si stem perl u mempunyai
pengetahuan
tcntang tekni k-tekni k
pcmrogram
supaya
dapat berkomuni kasi
secara efekti p dengan pemrogram.
Anal i s
si stem berbeda
dengan pemrogram.
Akan tetapi ada
j uga
anal i s
sistem yang melakukan
tugas-tugas seperti pemrogram
dan sebalikn ya ada
juga
Tiniauan
(Jmum
Pensembenean Sistem
()5
pcmrogram yang mel akukan tugas-tugas yang di l akukan ol eh anal i s si stem.
Orang yang mel akukan tugas bai k sebagai anal i s si stcm maupun pemrogranl
discbut sebagai analis/pemrogram (anolyst/progranutter)
atau pcmrogram/analis
Qtrogrontnrcr/anolyst).
Tugas dan tanggungiawab analis sistem dan pcmrogram
sebenarnya adal ah berbeda dan perbedaan i ni dapat di l i hat pada tabel 2.1.
Tabcl 2.1. Tugas dan tanggungj awab pemrogram di bandi trgkan dcngan anal i s si s-
t em.
1. Tanggungj aHab pemrogram t erbat as pada pef i t xrat an
pr og. am k@put er .
2. Penget ahuan pemr ogr am cukup t er bat as pada t ek'
n o t o g i k d r p u t e r , s i s t e m k o f f p u t e r , u t i t i t i e s d a n
bahasa- bahasa pr ogr am yang di per l ukan.
3 - Pe k e r j a a n p e r n a o g r a m s i i a t n y a t e k n i s d a n h a r u s
t epat dat am pet r t uat an i nst r uksi
-
i nst . uksi pr o'
gr am.
4. Peker j aan pemr ogr am t i dak menyangkut hubungan
dengsn banyak orang. t erbat as pada sesanra pe-
nr ogr am dan anaI i s si st en yang r emper si apkan
r ancang bangun
( spesi f i kasi
)
pr ogr amya-
2.8. PENGETAHUAN
DAN KEAHLIAN YANG DIPERLUKAN
ANALIS SISTEM
Anal i s si st em har us mcnr punvai pcnuct ahuan
vang
l uas dan kcahl i ar r
vang
khusus. Bcber apa anal i s si st en. r sct uj u baht va pcngct ahuan- penget ahuan cl an
keahl i an ber i kut i ni sangat di per l ukan baqi scor ang anal i s si st cm yang bai k.
l . Pengct ahuan dan keahl i an l cnt ang t ekni k pcngol ahan dat a, t cknol ogi kumput -
cr dan pcmrograman komputcr.
a. Kcahl i an t ekni s yang har us di mi l i ki adal ah r er masuk kcahl i an dal am pcne-
gunaan
al at dan t okni k unt uk pcngcmbangan pcr angkat l unak apl i kasi scr t u
kcahl i an dal am nr cngi r unakan komput er .
b. Pengetahuan tckni s yang harus di mi l i ki mel i puti pcngetahuan
tcntang
perangkat koras komputer, teknol ogi komuni kasi data, bahasa-bahasa
komputer, si stcm ope rasi , tui l i ti es dan paket-paket perangkat l unak l ai nnva.
2. Pengotahuan tentang bi sni s sgcara umunt.
Apl i kasi bi sni s mer upakan apl i kasi yang sekar ang pal i ng banyak di t cr apkan,
maka anal i s si st em har us mcmpunvai pcngct ahuan t cnt ang i ni . Pcnget ahuan
I' crrr rogranr Anal i s si st cr n
1. Tanggungj ar ab anal i s sj st em t i dak hanya pada
pet rbuat an program kqrput er saj a, t et api pada
si st em secar a keset ur uhan.
2 . Pe n g e t a h u a n a n a l i s s i s t e m h a r u s t u a s , t i d a k
hanya pada t eknot ogi l or r put er , t e( apr
t uga
pada bi dang apI i kasi yang dt t angan] nya
J . Pe k e r J a a n a n a I l s s l s t e m d a ( a m p e mb u a t a n p r o '
gr am
t er bat as pada pemecahan masat ah sccar a
g a r t s o e s a f .
4 . Pe k e r j a a n a n a t i s s i s t e m me t i b a t k a n h u b u n g a n
banyak or 6ng, t i dak t eabat as pada sesar u ana'
t i s si st em, pemr ogr am, t et api
j uga pemakaj
s i s t e m d a n mn a j e r ,
66 Analisis dan Desein Sistem Informasi: Pendehatan Terstruktul
ini dibutuhkan
supaya analis sistem dapat berkomunikasi
dengan pemakai
sistem. Pengetahuan
tentang bisnis ini meliputi
akuntansi keuangan, akuntansi
biaya, akuntansi manajemen,
sistem pengendalian
manajemen, pemasaran,
produksi, manajemen personalia,
keuangan,
tingkah laku organisuri, k.biiuk-
sanaan perusahaan
dan aspek-aspek
bisnis lainnya.
3. Pengetahuan
tentang metode kuantitatip.
Dalam membangun model-model
aplikasi, analis sistem banyak menggunakan
metode-metode
kuantitatip,
seperti misalnya pemrograman linier (linier pro-
gramning), pemrograman
dinamik (dynamic prograntnting), regresi (regesion),
nehvork, pohon
keputusan (decision
tree), trend, simulasi dan lain sebagainya.
4. Keahlian pemecahan
masalah.
Analis sistem harus mempunyai kemampuan
untuk meletakkan permasalahan-
permasal ahan
kompl ek yang di hadapi ol eh bi sni s, memecah-mecah
masal ah
tersebut ke dal am bagi an-bagi annya,
menganal i si snya
dan kemudi an harus
dapat merangkai nya kcmbal i menj adi
suatu si stem
_yang
i l apar mcngar.asi
permsal ahan-permasal ahan
tersebut.
5. Keahl i an komuni kasi
antar
personi l .
Anal i s
si st em har us mempunyai
kcmampuan
unt uk mengadakan komuni kasi
bai k secara l i san maupun
sccara terturi s. Keahl i an i ni di perl ukan di dal am
wawancara, presentasi ,
rapat dan pembuatan
l aporan_l aporan.
6. Keahlian
membina hubungan
antar personil.
Manusi a merupakan faktor yang kri ti s di dal am si stem dan watak manusi a satu
dengan yang lainnya
berbeda. Analis sistem yang kaku
dalam membina hubun-
gan kerja dengan personil-personil
lainnya yang
terlibat, akan membuat pekcr-
j aannya
menj adi
ti dak efekti p. Apal a$ bi l a anal i s si stem ti dak dapat membi na
hubungan
yang bai k dengan pemakai
si stem, maka akan ti dak mendapat
dukungan dari pemakai
si stem atau manaj emen
dan kecenderungan pemakai
si stem akan mempersul i tnya.
2.g.TEAM
PENGEMBANGAN
SISTEM
Dal am proyek pengembangan
si stem yang keci l dan scderhana, kemung_
ki nan hanya
ada seorang anal i s si stem yang merangkap
sebagai pemrogram
(anal i s/pemrogram)
atau seorang pemrogram
yang merangkap
sebagai i nal i s
si stem (pemrogram/anal i s).
Akan tetapi untuk proyek pengembangan
si stem
yang
besar atau kompl ek, pekerj aan
i ni bi asanya di l akukan ol eh sej uml ah orang
dal am bentuk team. Anggota
dari team pengembangan
si stem i ni tergantung dari
besar-keci l nya ruang-l i ngkup
proyek yang
akan di tangani . Team i ni secara umum
dapat terdi ri dari personi l -personi l
sebagai beri kut i ni .
1. Manaj er
anal i si s si stem.
Manajer
analisis sistem (nnnagerof
systenr analysis) ini disebut
juga
sebagi
koordinator
proyek dan mempunyai
tugas dan tanggungjawab
.ebagal berikrit
Tiniauan Umum Pensembanean Sistem 67
i ni .
a. Sebagai ketua/koordinator team pengembangan sistem.
b. Mengarahkan, mengontrol dan mengatur anggota team pengembangan
sistem lainnya.
c. Membuat
jadual
pelaksanaan proyek pengembangan sistem yang akan
-t.
di l akukan.
d. Bertanggungj awab dal am mendefi ni si kan masal ah, studi kcl ayakan, di sai n
si stem dan penerapannya.
e. Memberi kan rekomendasi -rckomendasi perbai kan si stcm.
f. Mewaki l i team untuk berhubungan dengan pemakai si stcm dal am hal
perundi ngan-perundi ngan
dan pcmberi an-pemberi an nasehat kcpada
manaj emen dan pemakai si stem.
g. Membuat laporan-laporan kemajuan proyek
Qtrogress
report).
h. Mengkaj i ul ang dan memcri ksa kembal i hasi l kerj a dari team.
Ketua anal i s si stem.
Ketua analis sistem (lead systents analyst) biasanya menjabat sebagai wakil dari
manajer analisis sistem. Tugasnya adalah membantu tugas dari manajer anali-
sis sistem dan mewakilinya bila manajer analisis sistem berhalangan.
Anal i s si stem seni or.
Analis sistem senior (senior systen$ atnlyst) merupakan analis sistem yang
sudah berpengal aman.
4. Anal i s si stem.
Analis sistem (systetns atwlyst) merupakan analis sistem yang cukup berpenga-
l aman dan dapat bekerj a sendi ri tanpa bi mbi ngan dari anal i s si stem seni or.
5. Anal i s si stem
j uni or.
Analis sistem
junior
Qunior
systen$ analyst) merupakan analis sistem yang
belum berpengalaman dan masih membutuhkan bimbingan-bimbingan dari
anal i s si stem yang l ebi h seni or. Anal i s si stem
j uni or
i ni seri ng
j uga
di sebut
dengan analis sistcm yang masih dilatih (systerrrs analyst trainee).
6. Pemrogram apl i kasi seni or.
Pemrogram apl i kasi seni or (serri tr r appl i cati otts progratttnter) mcrupakan
pemrogram komputer yang sudah bcrpengal aman dengan tugas merancang
spesi fi kasi dari program apl i kasi dan mongkoordi nasi kerj a dari pemrograrn
yang l ai nnya. Pemrogram apl i kasi scni or i ni kadang-kadang
j uga
di scbut
dengan pemrogram/anal i s.
7. Pemr ogr am
apl i kasi .
Pemrogram aplikasi (applicatiotrs progrunnrcr) merupakan pemrogranl
komputer yang cukup berpengal aman dan dapat mel akukan tugasnya tanpa
harus dibimbing secara langsung lagi.
8. Pemrogram aplikasi
1'unior.
Pemrogram aplikasi yunior
Qunior
applications progrannrcr) merupakan
pemrogram komputer yang bel um berpengal aman dan masi h di bawah bi mbi n-
gan l angsung dari pemrogram yang l ebi h seni or. Pemrogram apl i kasi yuni or
bi asanya hanya di l i batkan pada pembuatan modul -modul program yang seder-
68 Analisis dan Desqin Sistem Informasi: Pendekatan Terstruktur
hana, seperti mi sal nya pcmbuatan
bentuk-bentuk l /o.
pemrogram
apl i kasi
yunior ini sering
juga
disebut dengan pemrogram
aplikasi yang masih dilatih
(a p p li c ati orts p rogra m nrc r trai ne e).
DAT'TAR BACAAN
UNTUK BAB 2:
A. Zi ya Aktas, Structured Anal vsi s & Desi qn of Informati on Svstems. (NJ: Prenti ce-Hal l ,
1987), chapter 21, 13-16.
Charl es L. Bi ggs, Evan G. Bi rks, Wi l l i am Atki ns, Manaqi ng the Sl stems Devel opment
process,
( NJ: Pr ent i ce- Hal l . 1980) , sect i on 1.
Chri s Gane dan Tri sh Sarson, Structured Svstems Anal vsi s: Tool s and Techni ques, (NJ:
prenti ce_
I I al l , 1979) , chapr er 1.
Donal d I I . Sander s. conr put er l odav. ( l r di si kcdua: Ncw
yor k:
Mccl r aw- Hi l l , l 9g5) . chapt er 12.
I r r eder i ck I I . Wu, Account i ng I n[ or nr at i on Svst enr s l heor r - ancl
pr acr i ce,
( I nt cr nar i onal
Sr ucl ent
Fdi t i on. ' I ' okyo: McGr aw- I I i l l I l ook Coni pany Japan. l 9t i 4) . chapr er 7.
g.
Geor ge I I . Bodnar , Account i ng l nf or nt at i on Svst ent s, ( E<j i si kecl ua. Newt on, Massachusct r s:
Al l yt and Bacon, 1980) . chapr er 15.
Geor ge M. scot t , Pr i nci Dl es of \ j anageur ei l r I nf or n' ] at l on svst ems. ( New
yor k:
McGr aw- Hi l l .
1986) , chapt er l - 1.
Gor don B. Davi s, Managet t l cnl l nl or nl at i on Svst ems: Concept ual l i oundat i ons. St r uct ur . e. al t d
Devel opt l l enl . ( l nt cr nat i onal
St udcnl Ldi r i on.
' l
okyo: McGr aw- l Ll l Kogakusha.
1974) , chapt cr 18.
Henr y C. Lucas, Jr . , l nf onl at i on Svst ent s Concept s f br Managent ent , ( l nt er nat i onal
St udent
Edi t i on,
- l - okyo:
McGr aw- I { r l l Kogakusha, 1982) , chapt er 12.
James B. Bower , Rober t E. Schl osscr . Maur i cc S, Newman, ComDut er - Or i ent ed Account i ng
I nf or mat i on Svst cnt s. ( Bt l r si pcr t anr a. Ci ncr nnat i . Ohi o: Sout h- West er n Publ l shl ns
Co. , 1985) , chapt er 5.
James O. Hi cks, Jr , Wayne t l . I - ei nr nger . Account i ng I nf or mat i on Svst ems, ( Mi nnesot a: Wesr
I ' ubl i shi ng Co. , 1981) , chapt cr 9.
Jeffry L. whi tten, l ,onni e D. Bcnrl ey, Thomas I.M. Ho, systenl s Anal vsi s & Desi gn Methods, (sr.
[.oui s: Ti mes Mi rror/Mosby Col l ege
publ i shi ng,
19g6), chapter 5.
John Burch, Gary Grudni tski , Iuformatron SvstemsTheoryand
practi ce.
(Edi si keempat; New
York: John Wi l ey & Sons, 1986), chapter 2.
John F. Nash, Marti n B. I{oberts, Accounti ng Informati on Svstems, (Edi si pertama; New
york:
Macmi l l an Publ i shi ng Compar r y, 1984) , chapt er 12.
John Page, Paul Hooper , Account i ng and I nf or nr at i on svsr enr s, ( Edi si kedua; New Jer sey:
pr en-
t i ce- I I al l I nt er nar i onal , 1982) , chapr er 9.
Mar t i n I - . Rubi n,
' I homas
I l ar cl l ( t echni cal edi r or ) , l nr r oduci ng t he Syst er n Lr l e Cvcl e, ( Vr ; l unr e
1; Pr i ncer on: Br adon/ Sysr em Pr ess, l 9i 0) , chapr er l .
R. G. Ander son, Busi ness Svst er r l s. ( l j l . I l S edi t i on: London: MacDonal d & Evans. 1983) . chaDr cr
1 1 .
Tiniauan Umum Peneembanean Sistem
69
Randal l W. Jensen, Charl es C. Toni es, Software Engi neeri ng, (NJ: Prenti ce-Hal l , 1919), chapter 3.
Robert D. Carl sen dan James A. l -ewi s,' I' he Svstems Anal vsi s Workbook. A Compl ete Gurde to
Pr oi ect I mpl ement at i on and Cont r ol , ( NJ: Pr ent i ce- Hal l , 1973) , chapt er 1.
Robert J. Verzel l o
/
John Reuter II,. Data Processi ng: Svstems and ConceDts, (' fokyo: McGraw-
Hi l l Kogakusha,1982), chapter 10.
I{obert M. Rrnder, A Practi cal Gui de to Smal l Computen for Busi ness and Professi onal Use.
( New Yor k: Monar ch Pr ess, 1981) , chapt er 9.
Wi l l i am S. Davi s, Svstems Anal vsi s and f)esi gn A Structured Approach, (Massachusetts: Addi -
son- Wesl ey, 1983) , chapt er i .

Anda mungkin juga menyukai