Akhlak Muda
Akhlak Muda
32)
Artinya : Dan janganlah kamu mendekati zina, sesungguhnya zina itu adalah suatu perbuatan
yang keji dan suatu jalan yang jelek (Q. S. Al Isra 32)
Apabila kita menelusuri lebih mendalam, maka kita dapat menemukan secara jelas persamaan
dan perbedaan etika dan akhlak. Persamaan diantara keduanya adalah terletak pada objek yang
akan dikaji, dimana kedua-duanya sama-sama membahas tentang baik buruknya tingkah laku
dan perbuatan manusia. Sedangkan perbedaannya sumber norma, dimana akhlak mempunyai
basis atau landasan kepada norma agama yang bersumber dari hadist dan al-Quran. Sedangakan
antara etika dan moral memang memiliki kesamaan. Namun, ada pula berbedaannya, yakni etika
lebih banyak bersifat teori, sedangkan moral lebih banyak bersifat praktis. Menurut pandangan
ahli filsafat, etika memandang tingkah laku perbuatan manusia secara universal (umum),
sedangkan moral secara lokal. Moral menyatakan ukuran, etika menjelaskan ukuran itu. Oleh
karena itu apabila kita bisa melihat lebih jauh antara etika, moral, susila dan akhlak tetap saling
berhubungan dan membutuhkan. Uraian tersebut di atas menunjukkan dengan jelas bahwa etika,
moral dan susila berasala dari produk rasio dan budaya masyarakat yang secara selektif diakui
sebagai yang bermanfaat dan baik bagi kelangsungan hidup manusia. Sementara akhlak berasal
dari wahyu, yakni ketentuan yang berdasarkan petunjuk Al-Quran dan Hadis. Dengan kata lain
jika etika, moral dan susila berasal dari manusia sedangkan akhlak berasal dari Tuhan.
3.1. Dampak dari arus budaya globalisasi terhadap kaum
remaja
Globalisasi adalah suatu proses di mana antar individu, antar kelompok, dan antar negara saling
berinteraksi, bergantung, terkait, dan memengaruhi satu sama lain yang melintasi batas
negara.Dalam banyak hal, globalisasi mempunyai banyak karakteristik yang sama dengan
internasionalisasi sehingga kedua istilah ini sering dipertukarkan. Sebagian pihak sering
menggunakan istilah globalisasi yang dikaitkan dengan berkurangnya peran negara atau batas-
batas negara. (http://id.wikipedia.org/wiki/Globalisasi)
Tapi tak selamanya dampak proses globalisasi menciptakan hal buruk, globalisasi dapat
memperngaruhi sikap masyarakat dalam bentuk positif maupun negatif. Penjelasannya adalah
sebagai berikut:
Sikap Positif
1) Penerimaan secara terbuka (open minded); lebih dinamis, tidak terbelenggu hal-hal lama
yang bersikap kolot
2) Mengembangkan sikap antisipatif dan selektif kepekaan (antisipatif) dalam menilai hal-hal
yang akan atau sedang terjadi.
Sikap Negatif
1) Tertutup dan was-was (apatis)
2) masyarakat yang telah merasa nyaman dengan kondisi kehidupan masyarakat yang ada
3) Acuh tah acuh
4) masyarakat awam yang kurang memahami arti strategis modernisasi dan globalisasi
5) Kurang selektif dalam menyikapi perubahan modernisasi
6) dengan menerima setiap bentuk hal-hal baru tanpa adanya seleksi/filter
3.2. Kondisi akhlak remaja saat ini dan dampak bagi
masyarakat
Berikut ini adalah beberapa fakta mengenai penurunan akhlak masyarakat yang diadapat dari
berbagai masyarakat.
15-20 persen dari remaja usia sekolah di Indonesia sudah melakukan hubungan seksual di luar
nikah
15 juta remaja perempuan usia 15-19 tahun melahirkan setiap tahunnya
hingga Juni 2009 telah tercatat 6332 kasus AIDS dan 4527 kasus HIV positif di Indonesia,
dengan 78,8 persen dari kasus-kasus baru yang terlaporkan berasal dari usia 15-29 tahun
Diperkirakan terdapat sekitar 270.000 pekerja seks perempuan yang ada di Indonesia, di mana
lebih dari 60 persen adalah berusia 24 tahun atau kurang, dan 30 persen berusia 15 tahun atau
kurang
Proporsi kasus AIDS tertinggi dilaporkan pada kelompok umur 30-39 tahun (33,62%), disusul
kelompok umur 20-29 tahun (33,05%) dan kelompok umur 40-49 tahun (17,09%), Maret 2011
Kemorosotan akhlak di atas disebabkan oleh beberapa faktor, antara lain:
Salah pergaulan, apabila kita salah memilih pergaulan kita juga bisa ikut-ikutan untuk
melakukan hal yang tidak baik.
Orang tua yang kurang perhatian, apabila orang tua kuran memperhatikan anaknya, bisa-bisa
anaknya merasa tidak nyaman berada di rumah dan selalu keluar rumah. Hal ini bisa
menyebabkan remaja terkena pergaulan bebas.
Ingin mengikuti trend, bsia saja awalmya para remaja merokok adalah ingin terlihat keren,
padahal hal itu sama sekali tidak benar. Lalu kalu sudah mencoba merokok dia juga akan
mencoba hal-hal yang lainnya seperti narkoba dan seks bebas.
Himpitan ekonomi yang membuat para remaja stress dan butuh tempat pelarian.
Kurangnya pendidikan Agama dan moral.
Faktor-faktor di atas sebagian besar dipengaruhi oleh perkembangan teknologi. Dengan
berkembang pesatnya teknologi pada zaman sekarang ini, arus informasi menjadi lebih
transparan. Kemampuan masyarakat yang tidak dapat menyaring informasi ini dapat
mengganggu akhlak. Pesatnya perkembangan teknologi dapat membuat masyarakat melupakan
tujuan utama manusia diciptakan, yaitu untuk beribadah.
3.3. Solusi tepat dalam menangani
Perkuat pemahaman Islam secara menyeleluruh, kalaupun perlu adakan mentoring setiap
minggu diantara teman teman sebaya
Pandai dalam memilih teman
Perluas wawasan keilmuan dan jaringan dalam berorganisasi
Tingkatkan peran keluarga secara lebih optimal
Sering seringlah mengingat kematian
BAB IV
KESIMPULAN
1. Perbedaaan antara akhlak, moral, dan etika adalah terletak pada sumber yang dijadikan
patokan untuk menentukan baik dan buruk. Pada etika, penilaian baik buruk berdasarkan
pendapat akal pikiran, dan pada moral berdasarkan kebiasaan yang berlaku umum di
masyarakat, maka pada akhlak ukuran yang digunakan untuk menentukan baik buruk itu
adalah al-Quran dan al-hadis.
2. Globalisasi adalah suatu proses di mana antar individu, antar kelompok, dan antar negara
saling berinteraksi, bergantung, terkait, dan memengaruhi satu sama lain yang melintasi
batas negara.Dalam banyak hal, globalisasi mempunyai banyak karakteristik yang sama
dengan internasionalisasi sehingga kedua istilah ini sering dipertukarkan. Sebagian pihak
sering menggunakan istilah globalisasi yang dikaitkan dengan berkurangnya peran negara
atau batas-batas negara. Sehingga proses globalisasi ini bisa memberikan dampak positif
dan dampak negatif, tapi ini tergantung dari masyarakat itu sendiri.
3. Berdasarkan fakta fakta dari data statistik yang ada, sangatlah jelas bahwa pada era
remormasi ini terjadi kemerosotan nilai nilai akhlak dari dalam diri remaja, oleh sebab itu
hal ini tak dapat dibiarkan saja, perlu adanya suatu langkah langkah yang efektif,
sistematis, dan tepat sasaran.
4. Pada akhirnya, semua harus diperlukan adanya suatu gerakan perubahan dari dalam diri
remaja baik secara internal maupun secara eksternal, namun pada dasarnya masih harus
sesuai dengan hukum hukum syariah dan muamalah yang terkandung dalam Al-Quran
dan Al-Hadits.