tidak memiliki perasaan sadar akan reproduksi sebagai suatu fungsi penting dalam kehidupan mereka.
Hewan juga tidak memiliki rasa
ketertarikan yang terus-menerus terhadap anggota hewan lain yang merupakan lawan jenisnya. PENDAHULUAN
Ada beberapa hewan melakukan kompetisi
antar individu yang sejenis dengan jenis kelamin yang sama (umumnya jantan) hampir secara keseluruhan dalam menentukan hewan mana dari jenis kelamin itu yang akan kawin dengan si betina yang diperebutkan.
Akan tetapi pada individu spesies yang lain
umumnya betina yang secara aktif memilih pasangan kawin yang potensial berdasarkan pada cirri spesifik jantan atau sumber daya yang ada di bawah pengawasannya.
Hewan dalam melestarikan atau
mempertahankan jenisnya mau tidak mau maka hewan tersebut harus melalui suatu proses yaitu perilaku kawin.
!alam dunia vertebrata beberapa peneliti
telah mempelajarinya mulai dari ikan sampai mamalia tetapi yang paling banyak diselidiki adalah aves dan mamalia.
Setiap hewan memiliki ciri perilaku kawin yang
berbeda-beda dengan jenis hewan lainnya baik dari cara percumbuannya maupun dari system perkawinannya.
"ada hewan tingkat rendah perilaku kawin
hampir seluruhnya dipengaruhi oleh rangsang- rangsang hormonal. #etapi tidak demikian halnya pada hewan-hewan yang tingkat tinggi. "engaruh luar seperti belajar dan pengalaman banyak ikut menentukan.
$anyak hewan yang fertile sepanjang tahun
tetapi banyak pula yang memiliki musim-musim kawin tertentu.
%ebersamaan atau sinkronisasi antara hewan
jantan dan betina sangat diperlukan untuk terjadinya perkawinan.
&usim kawin beberapa hewan yang tergolong
mamalia ternyata dipengaruhi oleh perubahan panjang jam siang setiap hari. Hal ini terjadi misalnya pada domba kambing kucing yang dapat berubah musim kawinnya dengan memanipulasi kondisi sinar.
&asalah berikut yang merupakan rantai kegiatan
perilaku kawin sesudah sinkronisasi adalah komunikasi. Sebelum kawin mereka harus bertemu. Alat komunikasi atau signal karenanya menjadi penting.
%omponen utama dalam system komunikasi
adalah pengirim penerima dan media untuk transmisi signal.
Signal kimia yang merupakan alat komunikasi
sesama angota jenis hewan yang samadikenal sebagai feromon. 'eromon saat ini telah disamakan fungsinya dengan hormon (se( feromon).
Se( feromon dapat mempertemukan hewan jantan dan
betina yang berada dalam jarak relative jauh. %adang- kadang sampai dua km dalam kondisi factor luar yang mengntungkan. Signal se( feremon ternyata bukan saja berfungsi sebagai alat komunikasi pada serangga tapi juga pada )rustacea "ieces Amphibi *eptil bahkan &amalia.
"ada umumnya semua hewan jantan memiliki sekuen
kawin yang sama. Hewan-hewan itu agresif mendekati hewan betina mengelus leher dengan kepala dan mulutnya mencium kepala daerah leher dan mulutnya kemudian menaikinya dan kopulasi terjadi. #etapi tingkah laku ini hilang sama sekali bila hewan-hewan itu dikebiri.
"ada hewan betina akan berlaku seperti itu
pada hewan-hewan lain bila hewan betina itu diberikan testosterone.
#ingkah laku menggandeng dan mengelilingi
betina dari burung merpati dan penguin jantan seluruhnya dipengaruhi oleh testosterone.
$ila hewan betina yang diam ketika dikelilingi
hewan jantan diberi testosterone maka hewan betina akan melakukan perilaku yang sama terhadap hewan lain seperti apa yang dilakukan hewan jantan.
Hubungan antara perilaku yang dapat diukur
dengan kelestarian hidup kemungkinan tidak sekuat aspek lain dalam ekologi perilaku seperti pencarian makan yang optimum. +. "ertumbuhan
Sering kali terdapat suatu kecenderungan kuat
bagi seekor hewan untuk memandang setiap organsime dari spesies yang sama sebagai suatu pesaing yang mengancam yang dienyahkan. Hubungan Perilaku Kawin dengan Kelestarian Hidup Hewan
$ahkan di dalam banyak spesies yang bersosialisasi
individu umumnya menghindari kontak satu sama lain.
"ada banyak spesies hewan pasangan potensial harus
melalui suatu interaksi percumbuan yang kompleks yang unik bagi spesies tersebut sebelum terjadi perkawinan.
"ada beberapa spesies percumbuan memainkan
peranan penting dalam memperbolehkan satu atau kedua jenis kelamin untuk memilih seekor pasangan kawin dari beberapa calon.
"ada sebagian spesies hewan betina sangat
cerewet memilih pejantan karena jika kualitas nya buruk hal ini bisa merupakan kesalahan yang sangat fatal.
Sebagai pembanding jantan dari sebagian
spesies hewan cenderung mengawinin betina sebanyak mungkin.
Hewan jantan umumnya berkompetisi dengan
penjantan lain untuk mendapatkan betina sebagai pasangan kawin kadang-kadang dengan cara mencoba membuat hewan betina terkesan.
!engan demikian hewan jantan pada
sebagian spesies melakukan percumbuan yang lebih sering dibandingkan hewan betina.
"ada individu spesies lain umumnya
betina secara aktif memilih pasangan kawin yang potensial berdasrkan cirri spesifik jantan atau sumber daya yang ada dibawah pengawasannya.
"roses ini disebut penilaian (Assessment).
,. Sistem "erkawinan
Hubungan perkawinan diantara
hewan jantan dan hewan betina sangat bervariasi pada spesies.
"ada banyak spesies perkawinan
adalah bersifat promiscuous (tidak ada ikatan pasangan yang kuat atau hubungan yang bertahan lama).
"ada spesies dimana pasangan kawin
masih tetap bersama-sama selama periode waktu yang lama hubungan itu bisa bersifat monogam atau poligami!
Hubungan poligami yang paling sering
melibatkan seekor jantan tunggal dengan banyak hewan betina disebut poligini.
"ada beberapa spesies hewan betina kawin
dengan beberapa jantan hubungan ini disebut poliandri!
$urung yang baru menetas tidak dapat menjaga
dan merawat dirinya sendiri dan memerlukan persediaan makan sangat banyak dan terus- menerus yang tidak dapat disediakan oleh satu induk saja.
!alam system seperti itu hewan jantan akhirnya
dapat menghasilkan lebih banyak keturunan yang lebih kuat dan sehat dengan membantu satu pasangan kawin saja dibandingkan dengan mencari lebih banyak pasangan kawin lagi.
"ada kasus mamalia betina yang sedang
menyusui sering kali merupakan satu- satunya sumber makanan bagi anaknya. Hewan jantan umumnya tidak memegang peranan atau jika mereka melindungi hewan betina dan anaknya mereka secara khusus menjaga betina dan anak dalam jumlah besar sekaligus dalam suatu harem (tempat kumpulan pasangan kawin).
'actor lain yang mempengaruhi system
perkawinan dan pengasuhan oleh orang tua adalah kepastian akan bapak (paternitas). Anak yang baru lahir atau yang baru menetas sudah pasti mengandung gen hewan betina induknya.
$ahkan dalam hubungan monogani yang
normal anak-anak tersebut kemungkinan menganggap ayah kepada seekor hewan jantan yang bukan pasangan kawin induk betinanya