Berani Berenergi: Melawan Asing, Melawan Pemerintah, dan Melawan Diri Sendiri
(Kritik atas Kebijakan Energi Tanpa Implementasi
Oleh: Ikhsanudin 1 Sudah menjadi hukum alam, bahwa manusia memerlukan energi dalam segala bentuknya. Apalagi setelah manusia menginjak pada abad teknologi. Dimana energi adalah ruh yang menghidupi jalinan mesin-mesin yang berputar dan rangkaian-rangkaian kabel elektronika hasil kreasi manusia. idak ada peradaban modern kuantum tanpa energi. ak ada negara maju tanpa energi, tak ada ati!itas ekonomi makro dan industri tanpa energi. "nergi adalah harga mati. #ebutuhan akan energi seperti daruratnya air, lahan, dan pangan. idak bisa ditawar. #etika $obert %altus mengemukakan pandangannya terkait perkembangan sumber daya dan perkembangan manusia, jadilah dunia menjadi rimba raya yang buas dalam segala jenisnya, tak terke&uali dalam perebutan sumber daya energi. #arena energi adalah masa depan negara. 'erburuan energi pun dimulai dengan perburuan sumber energi minyak bumi setelah sekitar tahun 1()* minyak bumi pertama dibor untuk tujuan komersial di 'olandia, tiga tahun setelah teknologi distilasi ditemukan. +ahan +akar %inyak ,++%- merupakan sumber energi yang booming pada abad ./, terutama setelah mesin bakar ,engine- berkembang dengan pesatnya. Apalagi ketika perang dunia pertama dan kedua terjadi, perburuan energi semakin tak terbendung. 0al ini membuat negara jajahan seperti Indonesia yang disinyalir mengandung banyak &adangan minyak, mau tidak mau menjadi objek yang diin&ar untuk pemenuhan kebutuhan energi dunia saat itu. er&atat bahkan saat Indonesia merdeka pun kedaulatan minyak, bahan baku ++%, belum di dapatkan. 'erusahaan %inyak seperti $oyal Duth Shell, 1alte2, dan Stan!a& masih menyedot minyak Indonesia berdasarkan atas konsesi yang diberikan +elanda lewat 3ndang-undang Indische Mijnwet, tahun 1(44. +eruntunglah Soekarno mendayagunakan seluruh potensinya untuk men&apai kedaulatan ++% sampai akhirnya keluar 33 5o 667'rp7148/ tentang 'ertambangan %inyak dan 9as +umi yang menjadi payung hukum nasionalisasi aset strategis bangsa itu yang telah di&emari asing. Saat Soeharto naik pada tahun 148:, maka dimulailah babak baru penggerusan minyak bumi yang dikandung ibu pertiwi. %un&ullah 33 5o ( tahun 14:1 yang memberi kesempatan besar bagi perusahaan asing untuk berin!estasi tetapi sekaligus dengan menggerogoti sumber daya yang seharusnya menjadi sumber kesejahteraan rakyat. ;ika pada saat awal kemerdekann minyak yang diambil hanya 1*/./// barrel perhari, maka dalam waktu 1/ tahun saja produksi minya menjadi 1 juta barrel perhari. +ahkan pada 1 Process Engineer di perusahaan Engineering Procurement Construction (EPC) Nasional milik PERTAMINA (Rekayasa Industri) !ulusan Teknik "imia #$M Pernah men%adi Presiden Partai &underan #$M 14(8 ter&atat 1,8 juta barrel per hari plus ( milyar kaki kubik gas tersedot oleh Multi National Companies 2 . 'restasi yang men&engangkan tetapi menjadi bumerang bagi anak &u&u. erjadi ketergantungan yang terlalu besar pada aspek %igas untuk perekonomian nasional, dan terjadilah penurunan laju minyak terproduksi karena tingginya eksploitasi, padahal laju konsumsi dalam negeri terus meningkat. K!ns"msi BBM Kian Men#ekik Indonesia diin&ar menjadi pasar pemasaran kendaraan bermotor bagi perusahaan motor dan mobil kelas dunia. +erbagai jenis motor dan mobil masuk dengan mudah, dan dapat dimiliki dengan syarat ringan. ahun ./11, he "&onomist men&atat di Indonesia laju pembelian mobil meningkat 11< dari tahun sebelumnya menjadi sekitar 4//./// unit baru, lebih tinggi dari 1ina * . Apalagi motor, angka produksinya men&apa 8,) juta unit pertahun 6 . idak ada kebijakan pembatasan produksi kendaraan bermotor dan tidak ada antisipasi dalam pertumbuhan penggunaan kendaraan bermotor. =ang pada akhirnya membuat konsumsi ++% semakin meningkat. Apalagi ketika kema&etan menggejala, terjadilah kerugian ++% akibat kema&etan. Sebagai &ontoh karena kema&etan setiap tahunnya kerugian ++% di jakarta men&apai 6) rilyun ) . 'embangkit listrik di Indonesia, hampir sebagian besar masih menggunakan +ahan +akar %inyak, walaupun sudah ada kebijakan untuk mengkon!ersi ke sumber energi lain selain ++%. Sekitar 6/< pembangkit listrik milik '>5 menggunakan ++% 8 Akhirnya jadilah ++% sebagai sumber energi yang membelit tanah air ter&inta. Dan selama belum ada langkah serius dan terobosan re!olusioner, ++% akan menjadi bom waktu yang menyandera negara. Indonesia telah terlelap dalam ilusi oil boom selama * dasawarsa sampai akhirnya dibangunkan pada era re?ormasi. Saat itu, di era kejayaan minyak Indonesia mampu memproduksi minyak sampai 1,( juta barrel per hari. 'roduksi minyak yang benar-benar tidak mempertimbangkan bahwa suatu saat minyak akan habis dan tidak mempertimbangkan jangka panjang bahwa generasi masa depan juga membutuhkan energi, bahkan jauh lebih tinggi kuntitasnya. Sejak masa pun&ak itu produksi minyak terus menurun sampai sekitar 4// ribu barrel perhari saja. amatlah Indonesia dari O'"1 pada .//(. Saat ini konsumsi ++% Indonesia men&apai 1.*//./// barrel per hari. Sedangkan produksi minyak di Indonesia sekitar 4*/./// barrel per hari saja. Itu pun tidak semuanya ' (uyitno Patmosukismo) MNC and the Development Process of the Oil and Gas Industry in Indonesia) Agustus 1**1 + ,i-a Ne.s) Ra/u) 1' (eptem/er '01' 1 $untur (lamet Rahar%o) 2E #PN ,eteran 3atim) '01' 4 Metro T,) '1 Maret '01' 5 6etik 2inance) "amis 17 8kto/er '01' dipakai di dalam negeri. 0anya sekitar )./ ribu barrel saja yang dimiliki negara, sedangkan sisanya dimiliki asing. Sehingga untuk memenuhi kebutuhan ++% dalam negeri, Indonesia harus mengimpor crude oil sekitar *//-6// barrel per hari : . Dari sisi penguasaan ladang produksi minyak bumi, 'ertamina selaku wakil pemerintah hanya menguasai sekitar 14) barrel per hari atau dua puluh persen dari produksi nasional. Sedangkan sisanya asing. 1he!ron misalnya menguasai 6/ < produksi nasional, yang tentu saja hanya ()< saja dari produksi mereka yang menjadi milik Indonesia. #etika peggunaan ++% terus meningkat maka suatu saat akan tamatlah A'+5 Indonesia. Dengan laju konsumsi ++% dalam negeri sejumlah 6/ juta kilo liter pada tahun ./11, subsidi yang dikeluarkan 'emerintah adalah sebesar $p ./., 6 . Diprediksikan pada ./1., konsumsi ++% akan naik menjadi $p .14 . ;umlah yang membebani A'+5, hampir sepertuju dari pendapatan negar, walaupun subsidi ini untuk orang banyak. ( 'ermasalahan ++% ini menjadi semakin menjadi sumber benang kusut karena e?ek-e?ek dibelakangnya bahkan dari murahnya harga. Dari data International Institute for Sustainable Development ,IIDS- >u&ky >ontoh, harga ++% di Indonesia adalah termasuk yang paling murah. Sekitar 1,(4 3S @ per galon. Dibandingkan %alaysia sekitar *,.* 3S @, Ailipina 6,6. 3S @, Singapura 8,/( 3S @, ;apan :,1) 3S @, dan India ),66 3S @. %urahnya ++% ini berakibat pada dua hal. 'ertama adalah bo&ornya ++% karena diselundupkan ke negara lain. ++% bersubsidi yang sejatinya untuk dipakai di dalam negeri marak diselundupkan ke negara tetangga, mengingat keuntungan yang berlipat ganda. Akhirnya jadilah subsidi A'+5 dinikmati &ukong-&ukong jahat, bo&or, dan banyak yang tidak tepat sasaran. %isalnya +'0 %igas baru-baru ini menemukan penyelundupan ++% sebesar 1:// #> dari #alimantan 4 . Disisi yang lain rakyat mengantre ++% berhari-hari, banyak nelayan yang tidak bisa melayar, banyak mobil angkutan yang tidak bisa beroperasi dikarenakan ++% yang menghilang. 'enimbun-penimbun ++% semakin banyak dan memainkan harga. Apa yang terjadi di #alimantan sudah menjadi gambaran yang sangat jelas betapa e?ek dari kelangkaan ++% yang menjadi e?ek tidak langsung dari permasalahan yang terjadi. Akibat kedua adalah kurang berkembangnya penggunaan sumber energi lain selain ++%, karena harga belum bisa men&apai sisi keekonomisan, apalagi untuk pengembangan energi terbarukan seperti biofuel. 'engusaha-pengusaha biofuel &enderung gulung tikar dan enggan membuat usaha energi alternati? karena pasar yang belum siap menerimanya dan tentu saja kalah saing harga dengan ++%. Ini menjadi lingkaran setan yang membuat energi yang tersedia kurang terman?aatkan. 9 .../isnis:kticom) Ra/u) +1 8kto/er '01' 7 ...;inancedetikcom) "amis) '0 (eptem/er '01' * ...;inancedetikcom) "amis) '0 (eptem/er '01' +eruntunglah saat itu ;# segera membuat kebijakan kon!ersi ++% ke 9as. Sehingga sedikit demi sedikit ++% bisa tergantikan. 5amun tetap saja yang bisa dikurangi adalah ++% yang dipakai di industri ke&il dan rumah tangga yaitu kerosin, sedangkan ++% untuk kendaraan bermotor belum bisa dikurangi. Ditambah lagi karena tidak adanya kebijakan pembatasan perkembangan kendaraan bermotor, kebutuhan akan bensin &enderung meningkat. Setidaknya peningkatan konsumsi ++% dari tahun ./11 ke ./1. yakni 1/ < ,dari 6/ #> menjadi 66 #>- bisa menjadi gambaran betapa pengaruh peningkatan jumlah kendaraan bermotor yang akan menjadi mesin penghisap ++% sekaligus menjadi mesin penghisap A'+5. Saat proses pengkon!ersian ++% ke 9as, berbagai ma&am ?enomena-?enomena terjadi, mulai dari mun&ulnya persepsi negati? masyarakat akan gas karena banyaknya gas yang meledak sehingga gas dianggap menjadi bom waktu yang siap meledak. Instalasi-instalasi yang tidak aman, suplai yang kadang tersendat, dan tingginya harga gas menjadi polemik tersendiri. +elum lagi proses kon!ersi masih belum menjangkau seluruh daerah. etapi terlepas dari masalah- masalah itu, kon!ersi ++% ke gas adalah langkah berani pemerintah yang perlu di dukung. Ind!nesia, S"rgan$a Energi Sebagai negara khatulistiwa Indonesia mempunyai potensi energi surya yang aduhai. Disinari mentari sepanjang tahun tanpa berhenti. 'otensinya sekitar 6,(/ kBh7m.7hari, baru terpasang sekitar (,// %B saja. Sebagai negara yang menjadi pertemuan sirkum mediterania dan sirkum pasi?ik, Indonesia memiliki 6/ < potensi panas bumi dunia yaitu sekitar .: 9B. 'eman?aatanya baru sekitar (// %B dengan penyerapan .)4*,) 9Bh. +enar-benar CwowD. +iomassa menyumbang 64,(1 9B dan baru terpasang */.,6/ %B. 'otensi uranium .611. ton setara * 9B untuk 11 tahun, namun belum terman?aatkan sama sekali. Itupun baru yang di #alan, #alimantan +arat. 3ntunglah energi ini tidak bisa dipindahkan. Seandainya bisa dipindahkan mungkin akan dikeruk habis-habisan. 'otensi tenaga airnya sebesar :) 9B, dimulai dari air darat ditambah dengan arus laut. 'otensi air untuk energi sekitar (6),// juta +O" dan baru terpasang 6.// %B dengan peman?aatan 8()1 9Bh. 3ntuk mikrohidro sumber dayanya sekitar 6)(,:) %B dan baru terpasang sekitar (6 %B. Angin di Indonesia juga menyumbangkan energi yang tiada habisnya, potensinya 4,.4 9B, dan baru terpasang /,) 9B. 3ntuk energi ?osil pun &adangannya masih &ukup banyak. %inyak bumi sumber dayanya (8,4 miliar barel, dengan &adangan ,proven+possible- 4 miliar barel, dengan produksi )// juta barrel per tahun, akan habis dalam waktu 1( tahun lagi. 9as sumber dayanya *(6,: S1A, dengan&adangan 1(. S1A, dengan produksi *,/ S1A, dimungkinkan akan habis dalam 81 tahun lagi. +elum lagi batu bara yang melimpah, bahkan sampai membuat Indonesia menjadi eksportir nomor satu dunia dengan potensi ): milion ton, &adangan 14,* miliar ton, dengan produksi 1*/ juta ton, akan habis dalam 16: 1/ . 10 &lue Print Pengelolaan Energi Nasional '004:'0'4 Dari data diatas energi Indonesia bukan hanya terbilang &ukup, tetapi terlimpah dan melimpah. Asal benar-benar diman?aatkan se&ara maksimal, dengan strategi yang baik dan benar, dan dilakukan oleh tangan-tangan yang benar, bersih, dan tidak ter&uri kepentingan asing kapitalis, dan kepentingan sekelompok golongan. Bl"e Print Energi Tanpa Esensi Dewan "nergi 5asional sebagai tangan kanan pemerintah telah menyusun suatu ran&angan kebijakan energi nasional yang salah satunya men&akup tentang peman?aatakan sumber energi yang melimpah namun belum tersentuh. $an&angan itu tersusun dalam bentuk +lue 'rint energi yang setiap tahunnya mengalami re!isi. Se&ara umum blue print ini sudah bagus karena memnag dibuat oleh mereka yang kompeten dalam bidang energi, terutama akademisi-akademisi kampus. Blue print energi memetakan segala ma&am tetek bengek masalah energi mulai dari permasalahan, potensi, tujuan, sasaran, hambatan, dan langkah strategis. arget pada tahun ./.), ratio pemakaian sumber energi, umtuk minyak bumi )6,6 < menjadi .8,. <, gas +umi dari .8,) < menjadi */,8 <, batu bara dari 16,1 < menjadi *.,:<, dan panas bumi 1,6< menjadi *,(<. 5amun sepertinya blue print itu hanyalah sebatas angka dan retorika tanpa aksi nyata dan diiringi usaha ekstra. argetan-targetan hanyalah menjadi target yang kosong. %isalnya dalam pengembangan '>' yang belum men&apai angka targetnya, pengkon!ersian dari ++% ke gas juga masih belum selesai. #omisi EII D'$ dari Araksi 'artai #eadilan Sejahtera ,A'#S- %ardani Ali Sera, pernah mengatakan terkait blue print. C#ita sebenarnya sudah punya blue print yang dibuat oleh Dewan "nergi 5asional ,D"5-. Itu konsepnya sangat bagus sekali. api sayangnya ternyata tidak jalan 11 D. +egitu pula pendapat ahli ekonomi dan perminyakan seperti 0endri Saparini, I&hsanudin 5oorsy, dan 'engamat 'erminyakan #urtubi. 0ampir semunya mengkritisi pemerintah yang gagal mengimplementasikan kebijakan yang telah dibuat sendiri. +egitulah realitas yang terjadi dalam implementasi kebijakan energi. S!l"si: Tiga Keberanian Melawan '$ penerus negeri ini masih banyak yang perlu segera dikerjakan untuk benar-benar menyelesaikan masalah energi apalagi jika tujuannya untuk men&apai kedaulatan energi. Satu syarat untuk penyelesaian itu adalah dengan keberanian. #eberanian melawan asing, keberanian melawan pemerintah, dan keberanian melawan diri sendiri. #eberanian melawan asing adalah keberanian untuk menolak segala bentuk penjajahan asing atas negeri ter&inta. %engembalikan kejayaan kekayaan alam yang menjadi sumber energi bangsa. %engutamakan kebutuhan dalam negeri dari pada kebutuhan luar negeri. 1ontoh yang miris saat pemerintahan %egawati, ketika '>5 membutuhkan bahan bakar gas, maka prioritaskan gas untuk '>5, bukan malah dijual ke 1ina dengan harga yang murah setelah diajak 11 ...economyoke<onecom) "amis) 1' 2e/ruari '01' dansa. 'adahal '>5 berani membeli dengan harga yang lebih tinggi dari harga beli 1ina. Atau merestui perpanjangan in!estasi British etrolium setelah penguasa diberi penghargaan ratu Inggris. Selama penguasa tidak bisa mengatakan tidak pada mereka han&urlah Indonesia. #alau pun sudah terlanjur kontrak ditandatangani, negosiasi ulang adalah hal yang wajar dan tidak menyalahi hukum, karena pada intinya perjanjian antar negara harus saling menguntungkan. #edua adalah keberanian melawan pemerintah, yaitu keberanian masyarakat terutama masyarakat akademis, dan praktisi energi untuk mengawal pemerintah dalam menjalankan blue print yang telah dibuat. idak ada gunanya blue print jika tidak dijalankan. #arena itu perlu keberanian untuk mengawal kinerja pemerintah agar benar-benar bekerja keras untuk men&apai target yang telah disusun. +ukankah kepemimpinan adalah amanahF Dan pemimpin harus menjadi yang pertama menderita sebelum rakyatnya menderita, dan yang terkahir kali menikmati kesenangan setelah rakyatnyaF 'rinsip itu pulalah yang harus dipegang oleh pemerintah. #ita sebagai masyarakat harus berani mengingatkan mereka ketika mereka tidak berusaha keras mengusahakan kedaulatan energi. Blue print sudah ada dan hasilnya sudah bagus dari segi isi, tinggal aksi dan aksi. #etiga adalah keberanian melawan diri yaitu keberanian untuk hemat energi. #eberanian untuk tidak boros ++%, tidak boros listrik, dan tidak boros air. +erani berhemat mulai dari diri sendiri, dari hal yang ke&il, dan dari sekarang. ;ika ketiganya tidak dilaksanakan bersiaplah untuk menjadi ayam yang kelaparan di lumbung padi dan orang asing di negeri sendiri.