Ketersediaan bahan baku yaitu molase di Indonesia cukup banyak. Hal ini berhubungan dengan areal perkebunan tebu di Indonesia yang semakin meningkat sehubungan dengan meningkatnya kebutuhan gula di masyarakat. Menurut Ditjenbun luas area total untuk perkebunan tebu di Indonesia tahun 2010 adalah 382.354 hektar dan meningkat di 2011 menjadi 418.260 hektar. Gula yang dihasilkan sebanyak 2.244.417 ton, dengan molase sebanyak 1,5 juta ton, 600 ribu dan 900 ribu ton untuk industri MSG dan bioethanol. (http://ditjenbun.deptan.go.id). Untuk bahan baku didapat di Jawa Tengah, tepatnya daerah Tegal. Molase didapatkan dari pabrik gula PTP Nusantara IX (kawasan Solo-Semarang) yang terdiri dari 8 pabrik gula (PG. Mojo, PG. Tasikmadu, PG. Pangka, PG. Sumberharjo, PG. Jatibarang, PG. Gondang Baru, PG. Sragi, PG. Rendeng). Untuk daerah Tegal dapat mengambil bahan baku dari PG. Pangka, PG. Jatibarang, PG. Sumberharjo dan PG. Sragi. Menurut laporan tahunan PTP Nusantara IX, produksi tetes tebu di Jawa Tengah tahun 2012 sebesar 101.482 ton (http://ptpnix.co.id) . Dan untuk cadangan pasokan dapat diperoleh dari pabrik gula yang ada di Pulau Jawa dan Sulawesi.
2. Lokasi Strategis dan Transport Lokasi tempat didirikannya pabrik yaitu Kabupaten Tegal memiliki lokasi yang strategis. Dilihat dari letak geografis, Kabupaten Tegal dilalui jalur utama pantura, dan Tegal juga merupakan persimpangan utama dari pantura menuju arah selatan Jawa Tengah, sepertiPurwokerto, Kebumen, dan Yogyakarta. Selain itu di Kota Tegal terdapat penghubung jalur perekonomian lintas nasional dan regional di wilayah Pantura yaitu dari barat ke timur (Jakarta-Tegal-Semarang-Surabaya) dengan wilayah tengah dan selatan Pulai Jawaa (Jakarta- Tegal-Purwokerto-Yogyakarta-Surabaya) dan sebaliknya. Kota tegal yang berjarak 16km dari Kabupaten tegal juga memiliki pelabuhan yaitu pelabuhan Kota Tegal. Pengiriman bahan baku dan distribusi produk dapat dilakukan melalui jalan darat dan laut.
3. Pasokan Listrik Untuk daerah Jawa Tengah daya yang disuplai oleh PLN mencapai 2.500 MegaWatt. Namun beban puncak terkadang mencapai 3.500 MegaWatt. Hal ini dapat diatasi dengan bantuan genset milik perusahaan sehingga dapat meminimalisir kerugian akibat terjadinya gangguan listrik PLN.
4. Ketersediaan AIr Sedangkan fasilitas air dapat dipenuhi dari air sungai, di daerah Tegal dan sekitarnya terdapat banyak sungai seperti Sungai Gung, Kupang, Pemali, Sambong, dan Citandui. Air sungai dapat diolah menjadi air proses.
5. Pemasaran Target pemasaran dari pabrik etanol ini ialah untuk wilayah Jawa dan Bali. Hal ini cukup menguntungkan, di Kabupaten Tegal ada jalur kereta api yang khusus mengangkut bahan bakar minyak milik Pertamina sehingga jika kerjasama dengan Pertamina terjalin memudahkan proses distribusi. Selain itu kompetitor untuk daerah Jawa Tengah sedikit sehingga persaingan di pasar tidak terlalu ketat dibandingkan wilayah Jawa lainnya.
6. Tenaga Kerja Sebagian dari masyarakat Kabupaten tegal bekerja sebagai buruh pabrik di luar Kabupaten Tegal. Sehingga jika pabrik ini didirikan di Kabupaten Tegal maka sangat memungkinkan untuk menarik minat masyarakat karena akan mengurangi biaya transportasi. Sedangkan untuk tenaga ahli dapat merekrut dari UGM, UNS, dan UNDIP.