Anda di halaman 1dari 6

ASPHYXIA (MATI LEMAS )

Merupakan istilah yang dipakai pada forensik untuk keadaan anoksia jaringan tubuh yang disebabkan oleh hal2
mekanis sifatnya.
Anoxia sendiri adalah keadaan gangguan/penurunan pemasukan O2 ke dalam darah disertai dengan penumpukan
CO2. Keadaan ini akan menyebabkan terjadinya kerusakan sel, terutama otak dan jantung dalam !aktu "# menit
terjadi anoksia jaringan tersebut rusak permanent$.
Anoxia sendiri dapat disebabkan oleh beberapa hal, yaitu %
Anoksia / &ypoksia
". Mekanik / Aspiksia %
a. 'antung.
b. (erat.
). *ekap.
d. +endak
e. ,raumatik.
2. *iologis / Klinis %
a. +irkulatorik +ho)k $.
b. Anemik Kera)unan CO$
). &istotoksik Kera)unan C- $
Mengenai tenggelam, ada perbedaan pendapat di kalangan para pakar, satu pihak memasukkan dalam asphyxia,
pihak lainnya tidak setuju, oleh karena mekanisme kematian pada tenggelam lebih kompleks dan agak berbeda.
'ejala Asphyxia %
". .enurunan kadar O2 darah, menyebabkan pernafasan menjadi )epat , jumlah lendir meningkat ditambah adanya
udara menyebabkan terbentuknya busa pada saluran pernafasan dan kemudian mengalami dispnoe atau sesak
nafas berat.
+ementara adanya peningkatan kadar CO2 darah merangsang +usunan +yaraf .usat sehingga terjadi kon/ulsi
2. .ada tahap ,erminasi perangsangan pusat pernafasan di otak menghilang dan tejadi apnoe /henti nafas.
,ergantung pada besar hambatan, gejala sudah dapat timbul dalam 201 menit.
+e)ara klinis gejala ini dibagi menjadi 2 stadium %
+tad 3 % pernafasan dalam dan )epat, dan nadi )epat.
+tad 33 % pernafasan mulai sulit, muka kongestitif, /ena2 leher
terbendung,
tekanan darah naik, ta)hy )ardi.
+tad 333 % hilang kesadaran, kejang2, pernafasan irregular, tekanan darah
turun, pernafasan berhenti.
.enegakan 4iagnosa %
*erdasarkan mekanisme pokok pada asphyxia yaitu perbendungan dan penurunan O2, peningkatan CO2. +elain
tentunya tanda2 yang ditimbulkan oleh penyebab asphyxia.
,anda0tanda yang dapat ditemukan tidak khas untuk asphyxia dapat timbul juga pada kejang2/epilepsi$ %
5enal terbendung, pada penyekatan misalnya muka menjadi sembab, pelebaran pembuluh selaput bola mata/kelopak
mata, lebar luas dan !arna gelap.
.eningkatan kadar CO2 dan penurunan kadar O2 tmenyebabkan terjadinya ,ardie/ spot dan sianosis.
,anda0tanda lain adalah kekerasan pada leher, mulut pada kasus2 gantung, jerat, sekap. *enda asing pada saluran
pernafasan serta tanda 0 tanda kekerasan pada dada pada traumatik asphyxia.
Cara Kematian %
4apat oleh karena bunuh diri gantung diri$, ke)elakaan anak bayi muka tertutup bantal, tersedak$ atau oleh karena
pembunuhan )ekik, penjeratan$. 6ntuk membedakannya perlu diketahui keadaan di ,K..
Mekanisme Kematian %
". Anoksia otak yaitu terhambatnya aliran darah ke otak.
2. 'angguan pernafasan /Aspiksia yaitu terjepit / tersumbat saluran nafas
2. 5agal 7eflek 8 akibat tekanan pada 'lomus Karoti)us .usat
pengaturan denyut jantung $ pada daerah leher.
1. .atahnya tulang leher antara ruas 2 dan 2 , terutama terjadi pada hukuman gantung (udi)ial &anging$
.emeriksaan *edah Mayat %
". .emeriksaan 9uar %
0 9ebam luas dan gelap. .ada muka dan ujung2 jari, kaki sianosis muka,
bibir dan ujung jari.
0 Mata menonjol, pete)hia pada kelopak dan bola mata disebabkan
.e)ahnya pembuluh darah kapiler $.
0 9idah dapat keluar/tidak, tergantung posisi tali. 4iatas ra!an lidah, lidah
tidak terjulur. *ila diba!ah ra!an lidah, lidah dapat terjulur.
0 +perma dapat keluar/tidak.
0 ,anda2 kekerasan sesuai dengan penyebab.
2. .emeriksaan 4alam %
0 4arah tampak )air dan gelap.
0 .erbendungan pada semua organ.
0 (antung kanan tampak terengang dan penuh darah yang )air sedangkan
bagian kiri kosong.
0 ,ra)hea dan laring penuh busa dan pelebaran pembuluh darah.
0 .aru2 sembab, bila diiris, spontan keluar darah )air dan busa.
0 ,ardie/ spot pada serosa, mata, epigiotis, paru2 dan jantung, ,ardie/ spot
bukan tanda yang pathognomik untuk asphyxia, dapat timbul
pada semua keadaan yang menimbulkan hypoksemia.
'ejala sangat tergantung lamanya proses kematian mulai asphyxia sampai mati$ makin )epat proses kematian ,
makin sedikit tanda yang ada.
,ergantung dari lama proses kematian pada asphyxia darah dapat )air, pada proses yang lama ada mekanisme
dimana terbentuk trombus akibatnya tubuh mengeluarkan fibrinolysin berlebihan, akibatnya darah )air bila
proses mati )epat, maka tidak terbentuk trombus, fibrinolysin sedikit sehingga darah tetap normal.
,ardie/ spot pada pengantungan dapat tidak timbul bila mekanisme mati /agal reflek bukan asphyxia, dan ini
terjadi pada tergantung model typikal.
MA,3 ,:7'A-,6-' %
.enyebab kematian disini ada 2 ma)am %
". .atahnya tulang leher dan kerusakan pada batang otak.
2. &ambatan jalan nafas dan pembuluh darah.
2. Cardia) Arrest /agal reflek$
Add " %
.atahnya tulang leher sering terjadi pada ;judi)ial hanging<. *iasanya ruas yang patah C202. &al ini disebabkan
pada ;judi)ial hanging< simpul terletak tepat di belakang kepala dan beban tubuh$ jatuh se)ara tegak lurus lurus.
'antung jenis ini dikenal % 'antung ,ypikal. Kematian )epat terjadi, namun kadang2 ditemui jantung masih
berdenyut sampai "#0"= menit. ,anda2 perbendungan sering tidak ditemukan saluran nafas dan A. )orotis
mengalami kerusakan.
Add 2 %
Kematian jenis ini sering ditemui pada mati gantung diri atau menyerupai gantung diri gantung atipikal$.
Mekanisme yang sering terjadi adalah )erebral iskemi, obstruksi jalan nafas, )ardia) arrest.
&ambatan saluran nafas dapat terjadi akibat patahnya tulang ra!an &yoid atau ,hyroid atau dapat juga oleh karena
lidah tertarik ke belakang.
Add 2 %
,erjadi akibat tekanan pada 'lomus Caroti)us, proses kematian pada mekanisme ini sangat )epat dan tejadi
pada tergantung model ,ypikal.
.emeriksaan mayat %
Kelainan pada mayat tergantung pada keadaan ikatan pada leher. *ila hanya jalan nafas dan /ena2 leher yang
tersumbat , sedangkan pembuluh arteri tidak tersumbat, maka akan terlihat tanda2 perbendungan pada daerah muka
pelebaran dan pete)hia, muka sembab$. +ebaliknya bila pemb arteri turut terjepit, muka menjadi pu)at.
(ejas jerat mula2 pu)at dan anemis, tapi akan berubah setelah korban mati menjadi kehitaman dan perabaan seperti
kertas permanen. *ila korban banyak menggerakkan leher sebelum
*6-6& 4373 43*6-6&
,K. % ,erkun)i dari dalam
,empat tersembunyi
,K. bersih/rapi
+ui)ide note >$
.osisi Korban ?@ tali %
(arak ke lantai pendek.
(arak simpul ke paru2 jauh
+impul hidup
(umlah lilitan )enderung . "
Korban %
,idak ada luka2
,anda intra /ital >$
4ari luar
4apat dimana saja
+ering a)ak0a)akan
+ui)ide note 0$

Cenderung tinggi
(arak )enderung pendek/dekat
4apat hidup/mati
4apat satu/lebih

,anda2 kekerasan
,anda intra /ital 0$
Adanya /esikel ini menunjukkan sekaligus bah!a korban masih hidup !aktu tergantung. (ejas jerat juga
memberikan gambaran benda penyebab.

.:-(:7A,A-
*erbeda dengan tergantung pada penjeratan tekanan pada leher bukan ditimbulkan oleh beban tubuh korban
melainkan tekanan/kekuatan dari luar pelaku/pembunuh$. .enjeratan lebih banyak merupakan kasus pembunuhan
dibandingkan dengan kasus bunuh diri.
Kekuatan tekanan biasanya besar sehingga tanda2 perbendungan pada daerah muka )ukup hebat. (ejas jerat letaknya
lebih rendah dari tergantung dan posisinya biasanya mendatar sering berada pada ra!an tyhroid atau diba!ahnya$.
.ada daerah leher sering ditemukan luka le)et bekas kuku korban se!aktu berusaha untuk melepaskan jeratan. .ada
penjeratan tulang tyhroid atau hyoid sering ditemukan patah terutama pada superior )ornu.
(erat sejalan mendatar juga dapat terjadi pada gantung diri, yaitu bila korban tergantung tidak penuh kaki tidak
tergantung/partial$.
Mekanisme utama mati tergantung adalah is)hemia otak oleh karena aliran darah tersumbat, mekanisme kedua baru
asphyxia.
,ekanan yang diperlukan untuk membuat sumbatan pada organ2 di leher %
+umbatan /ena % 2 kg
+umbatan A. )arotis % = kg
+umbatan ,ra)hea % "= kg
+umbatan A. /ertebralis % 2# kg
Komplikasi yang sering terjadi pada kasus gantung diri yang sempat tertolong adalah % .neumonia dan ;&ypoxia
*rain 4amage<.
.:-C:K3KA-
+eperti halnya penjeratan , pen)ekikan juga akibat pembunuhan karena sangat sulit seseorang bunuh diri
dengan men)ekik dirinya sendiri kalau mempelajari mengenai proses kematian pada aspiksia.
Mekanisme kematian pada pen)ekikan lebih banyak terjadi karena sumbatan jalan nafas oleh karena adanya
ke)endrungan penjepitan leher oleh tangan dan jari pelaku berada di ba!ah dagu, sehingga tulang epiglottis
tertekan. Ciri khas dari pen)ekekikan adalah patanya tulang epiglottis atau tulang pangkal lidah dan pita suara
membengkak oedema $.
TENGGELAM
,enggelam adalah asphyxia yang disebabkan oleh karena adanya )airan dalam saluran pernafasan yang masuk
melalui hidung/mulut, tenggelam dapat seluruh tubuh masuk dalam air atau hanya sebagian.
.erubahan2 yang terjadi pada !aktu tenggelam %
". Khas % )airan berbusa keluar dari mulut yang liat sukar untuk dihapus$, bedakan dengan busa pada
asphyxia biasa yang mudah dihapus. ;Aine Aroth< busa liat$ ini diakibatkan mekanisme pada saluran
pernafasan yang terangsang oleh air sehingga eksudat lendir$ pernafasan menjadi banyak yang ter)ampur
dengan udara paru.
.aru tampak kongesti, terdapat pete)hia pada pleura /is)eralis.
2. ,idak khas % ,anda2 perbendungan pada alat dalam, 4arah )air
!arna kebiruan, 4iludisi jantung, dll.
4iagnosa % penting pada kasus tenggelam untuk menentukan apakah seseorang masih hidup/sudah mati pada !aktu
tenggelam. .ada kasus mati karena tenggelam terdapat tanda2 sebagai berikut %
0 Aine froth, )utis anserine Otot akar ranbut menegang$, !asher !oman
&and Kerutan pada telapak tangan/kaki$.
0 .ete)hia dalam hal tenggelam disebut ber)ak .altauf$
0 .erbendungan pada paru dan alat dalam.
0 4itemukan aspirat pada saluran nafas dan paru berupa %
diatome, ganggang2, kristal2 sesuai dengan tempat tenggelam.
0 .erubahan kimia darah.
0 +elain itu dapat pula ditemukan %
9umpur/kotoran pada sal nafas dan,
9ambung, usus halus.
,anda ini tidak spesifik karena lumpur/kotoran dapat masuk se)ara pasif.
.:M:73K+AA- 43A,OM: %
4iatome adalah algae bersel satu, bentuk dapat ma)am2 yang paling sering berbentuk lonjong, bulat dengan )iri
dinding berlapis dan terdapat gambaran garis2 pada batang tubuhnya.
.emeriksaan dapat dengan )ara %
B +ediaan langsung dari getah paru.
B 4estruksi dengan asam kuat.
+ediaan histologi tanpa pe!arnaan dan menggunakan mikroskop 4ark Aield.
Masih terdapat pro dan kontra mengenai kesahihan dari diatome dalam paru, oleh karena katanya diatome dapat
pula ditemukan pada orang hidup melalui minuman atau makanan pada
!aktu menelan demikian pula kedalaman ? 2= m, diatome dapat masuk al/eoli se)ara pasif$. +angat bermakna
bila ditemukan diatome pada tulang.
Mekanisme kematian %
". 'angguan. :lektrolit.
a. ,engelam di Air ,a!ar %
Air ta!ar *erat jenis lebih ringan dibandingkan dengan )airan darah &ypotonis $, air yang ada di paru
Cparu teserap darah sehingga terjadi haemodilusi, kadar elektrolit akan berkurang terutama -A, Cl, Mg$
akibatnya K > dari sel akan diserap sehinga kadar K> dalam darah meningkat, terjadi gangguan
kesimbangan elektrolit dalam darah dan ini akan mengakibatkan fibrilasi /entrikel.
b. Air laut %
Air laut sebaliknya mempunyai berat jenis yang lebih besar dari darah hypertonis$, sehingga )airan darah
terserap ke paru0paru yang penuh dengan air laut, akibatnya paru 0 paru penuh dengan )airan dan
mengalami oedem, sementara di pembuluh darah terjadi haemokonsentrasi. ,erjadi gangguan .ernafasan
asphyxia$ ,sudah dapat terjadi @ "# menit, kematian pada tenggelam air ta!ar lebih )epat terjadi di
bandingkan pada air laut karena )epatnya terjadi fibrilasi /entrikel 2 D 2 menit $.
2. 9aryngospasme.
Akibat rangsang dingin dari air.
2. 5agal reflek
7angsang air yang masuk ke oesophagus atau saluran nafas dapat menimbulkan reflek /agus asehingga
terjadi henti jantung.
1. &ydro)aution
Adalah suatu keadaan kolaps sirkulasi dengan sebab tidak jelas.
=. &ypothermia
penurunan suhu yang mendadak, kematian dapat terjadi dalam !aktu
202 menit saja.
.enentuan diagnosis kematian %
". ,anda/gejala %
,idak khas% perbendungan, darah )air, kebiruan, dilatasi jantung, lumpur pada saluran
nafas dan saluran )erna.
Khas % pete)hia pada pleura /iseralis ber)ak paltauf$, )airan berbusa pada bron)hus, laryng, paru2 kongesti.
2. &istologi %
Menurut ,oreh, pada jaringan paru dengan menggunakan impregnasi perak terdapat gambaran al/eoli sebagai
berikut %
+tad " % dinding al/ berkerut sampai sebesar kapiler - 8 202E? lebar$.
+tad 2 % dinding al/ ? ke)il lagi, kapiler tertarik sehingga sering pe)ah.
+tad 2 % distensi septum ? hebat, kapiler tinggal setipis benang. ,erdapat
ruptur inika septum yang komplit.
+tad 1% batas peregangan septum sudah dilampaui terdapat ruptur yang
multipie dengan ujung2 septum yang putus menebal.
2. .emeriksaan diatome % bentuk simetri radial banyak di air laut$ dan simetri /ertal banyak diair ta!ar$
1. .emeriksaan kimia darah %
.enentuan ion Cl dari darah /entrikel kiri , pada air ta!ar kadar Cl lebih rendah dari /entrikel kanan dan
keadaan sebaliknya pada air laut
.enggunaan ion Cl hanya pada 21 jam pertama, sebab setelah itu kadar akan turun dengan sendirinya.
.emeriksaan dapat juga menggunakan ion -a, K dan CO..ada tengelam air ta!ar /entrikel kiri kadar
+pitF % perubahan aktifitas enFym2 peroksidase, aldolase, sitokrom oxidase$ dari homogenat jantung dan
paru2.
.embagian kasus tengelam %
". Get dro!ning tengelam penuh di air laut/ta!ar$.
2. 4ry dro!ning tengelam dengan mekanisme /agal reflek/laryngo spasme$
2. +e)ondary dro!ning sempat tertolong$.

Anda mungkin juga menyukai