Anda di halaman 1dari 9

TUGAS INDIVIDU

UNIT PEMBELAJARAN 1
BLOK 24
BLOK PILIHAN
Disusun Oleh :
Cik Sasmi Budi Pa!iasai
1"#$"""%"#KH#"&&1"
K'()m*)k 1
+AKULTAS KEDOKTERAN HE,AN
UNIVERSITAS GADJAH MADA
-OG-AKARTA
2"14
L'a.i./ )01'23i4'
1. Jelaskan tentang kolibasilosis pada unggas (etiologi-pencegahan)
2. Bagaimana cara isolasi dan identifikasi kolibasilosis
P'm0a5asa.
16 K)(i0asi()sis *ada u.//as
a6 E3i)()/i
!olibasilosis adalah pen"akit infeksius pada unggas "ang disebabkan oleh bakteri escherichia
coli patogen sebagai agen primer ataupun sekunder. #nfeksi e. $oli atau koliseptikemia ini
dapat ter%adi pada a"am pedaging dan petelur dari semua kelompok umur& serta unggas
lainn"a seperti kalkun dan itik ($harlton 't (l.& 2)))).
'. $oli tergolong bakteri gram negatif& berbentuk batang "ang tidak membentuk spora& tidak
tahan asam dan ukurann"a 2*+ , )&- .m (/ordon Dan Jordan& 1012). Berdasarkan pen"akit
"ang ditimbulkann"a& dapat digolongkan men%adi dua kelompok. 2ertama& e. $oli "ang
bersifat oportunistik& artin"a dapat men"ebabkan pen"akit dalam keadaan tertentu& misaln"a
kekurangan makanan atau mengikuti pen"akit lain. !edua& bersifat enteropatogenik3
enterotoksigenik& e. $oli "ang mempun"ai antigen perlekatan dan memproduksi enterotoksin
sehingga dapat menimbulkan pen"akit. (4a" Dan 5asto6o& 1002).
7aktor 8irulensi e. $oli dipengaruhi oleh ketahanann"a terhadap pagositosis&
kemampuan perlekatan terhadap epitel sel pernafasan dan ketahanann"a terhadap da"a bunuh
oleh serum. '. $oli "ang patogen ini mempun"ai struktur dinding sel "ang disebut 9pili:&
"ang tidak ditemukan pada serotipe "ang tidak patogen (;abbu& 2))))& dan 9pili: inilah "ang
berperan dalam kolonisasi (4a" Dan 5asto6o& 1002).
2en"akit kolibasilosis dapat dimanifestasikan dalam bentuk kelainan organ& seperti:
septikemia& enteritis& granuloma& omfalitis& sinusitis& airsacculitis& arthritis3 s"no8itis&
peritonitis& pericarditis& selulitis dan s6ollen head s"ndrome3shs (<anella et al.& 2))))&
oo8oritis& salpingitis& anopthalmitis dan bursitis sternalis (Barnes dan /ross& 100=> ;abbu&
2)))).
06 Pa3)/'.'sis
2enularan kolibasilosis biasan"a ter%adi secara oral melalui pakan& air minum atau
debu3kotoran "ang tercemar oleh e. $oli. Debu dalam kandang a"am dapat mengandung 1)?
@1)- e. $oli3gram dan bakteri ini dapat tahan lama& terutama dalam keadaan kering. (pabila
debu tersebut terhirup oleh a"am& maka dapat menginfeksi saluran pernafasann"a (;abbu&
2)))).
Dalam kondisi normal e. $oli terdapat di dalam saluran pencernaan a"am. Aekitar
1)*1? persen dari seluruh e. $oli "ang ditemukan di dalam usus a"am "ang sehat tergolong
serotipe patogen. Bagian usus "ang paling ban"ak mengandung kuman tersebut adalah
%e%unum& ileum dan sekum. Jenis e. $oli "ang terdapat di dalam usus tidak selalu sama
dengan %enis "ang ditemukan pada %aringan lain. Aebagai agen pen"akit sekunder& e. $oli
sering mengikuti pen"akit lain& misaln"a pada berbagai pen"akit pernafasan dan pencernaan
"ang men"erang a"am. !en"ataan di lapangan& timbuln"a kasus kolibasilosis& terutama
akibat pengaruh imunosupresif dari gumboro (a"am pedaging lebih dominan dibanding
petelur) dan sebagai pen"akit ikutan pada chronic respirator" disease (crd)& infectious cor"Ba
(snot)& s6ollen head s"ndrome (shs)& infectious lar"ngo tracheitis (ilt) dan koksidiosis (tabbu&
2)))).
!olibasilosis pada a"am& baik pedaging maupun petelur %arang men"erang secara
tunggal& umumn"a bersama-sama pen"akit lain. !olibasilosis bersama pen"akit ne6castle
disease (nd)& s6ollen head s"ndrome (shs)& chronic respirator" disease (crd)& salmonellosis&
malaria dan aspergillosis. Calaupun kolibasilosis han"a nimbrung& %ustru tingkat keparahan
"ang ditimbulkan %auh lebih tinggi dari pen"akit lain "ang menga6alin"a. Daka dari itu&
;abbu (2))))& men"ebut e. $oli sebagai 9opportunate pathogens:& karena pen"akit "ang
ditimbulkann"a biasan"a bersifat sekunder& mengikuti pen"akit lain.
Denurut $harlton et al. (2))))& e. $oli dapat men"ebabkan kematian pada a"am
pedaging& pullet dan petelur. Berdasarkan umurn"a& omfalitis ter%adi pada umur )*2 minggu&
koliseptikemia umur 2*1 minggu dan salpingitis3peritonitis ter%adi umur lebih 2) minggu.
5asil studi retrospektif selama delapan tahun (100)*100=)& terhadap infeksi e. $oli pada
peternakan a"am pedaging di trinidad "ang dilaporkan oleh lambie et al.& (2)))) bah6a&
ban"ak ditemukan kasus kolibasilosis. Dalam pemeriksaan post mortem& tern"ata -)+ dari
0)- (--&-E) kasus pen"akit adalah kolibasilosis. 2ada tahun 100) ditemukan seban"ak 1-
kasus infeksi e. $oli& kasusn"a terus meningkat setiap tahun dan mencapai puncakn"a pada
tahun 100-& "aitu& 20F kasus& dengan rata-rata minimal ?) kasus per tahun. !asus
kolibasilosis ini lebih ban"ak di%umpai pada musim penghu%an dibandingkan musim
kemarau. Ahane (1001) mengemukakan bah6a& galur e. $oli patogenik dapat men"ebabkan
selulitis pada %aringan di sekitar mata dan selulitis 9fascial: subkutan "ang karakteristik untuk
shs. !emudian /eorgiades et al. (2))1) melaporkan bah6a e. $oli sebagai infeksi sekunder&
dapat diisolasi dari kasus shs ini. ;u%uh dari delapan kasus shs (1=&?E) dapat diisolasi e. $oli
dari sinus infraorbitalis a"am sedang "ang satu dari delapan kasus (12&?E) ditemukan
staph"lococcus sp.
26 G'1a(a k(i.is
;anda klinis kolibasilosis tidak spesifik dan dipengaruhi oleh umur a"am& lama
infeksi& organ "ang terserang dan adan"a pen"akit lain bersaman"a. 2ada a"am pedaging
umur F*1 minggu dan a"am petelur umur G2) minggu dapat ter%adi septikemia akut dan
menimbulkan kematian& "ang didahului dengan hilangn"a nafsu makan& malas bergerak
3inaktif dan mengantuk (4ee Dan 4a6rence& 1001).
("am akan kurus& bulu kusam& nafsu makan menurun dan murung. 2ertumbuhann"a
terganggu& diare& bulu kotor atau lengket di sekitar pantatn"a. Denurut ;abbu (2))))&
kolibasilosis dapat ditemukan dalam berbagai bentuk& meliputi kematian embrio pada telur
tetas& infeksi "olk sac dan omfalitis& koliseptikemia& airsacculitis& enteritis& infeksi alat
reproduksi& koligranuloma& arthritis& panopthalmitis dan bursitis sternalis.
'6 Dia/.)sis
Diagnosis bedasarkan ge%ala klinis dan anamnesa. $olibacillosis pen"ebab patologi khas&
"ang dapat dilihat selama mortem pos "ang terpengaruh burung.isolasi "ang murni buda"a
e.coli dari %antung& hati atau dari luka mengkonfirmasikan diagnosis.
2erubahan pada "olk sac dan lesi pada umbilicus dapat di%adikan dasar untuk suatu
diagnosis sangkaan& terutama pada kondisi lapangan. Diagnosis pasti hendaklah dilakukan
dengan cara isolasi dan identifikasi kuman. 2en"akit "ang dapat menimbulkan perubahan
"ang mirip pada tolk sac adalah pen"akit pulorum (;abbu& 2)))).
'6 P'.2'/a5a. da. *'./)0a3a.
Berbagai %enis antibiotika dan obat-obatan telah digunakan untuk pengobatan kolibasilosis&
beberapa diantaran"a adalah: tetrasiklin& neomisin& obat-obat sulfa& fluoroHuinolone dan
sebagain"a ($harlton et al.& 2)))). Denurut ;abbu (2))))& pengobatan dengan
antibiotik3antibakteri "ang sesuai terhadap infeksi kolibasilosis "ang ringan& mungkin masih
bermanfaat. Iamun sebaikn"a& sebelum pengobatan perlu dilakukan u%i sensiti8itasn"a
terlebih dulu& tetapi pada infeksi "ang berat& terutama bila pen"akitn"a merupakan masalah
"ang dominan pada suatu flok& maka usaha pengobatan sangat %arang memberikan hasil "ang
memuaskan.
(koso (100+) mengemukakan bah6a& pengobatan kolibasilosis dimulai dari
perbaikan sanitasi lingkungan& pakan dan air. (pabila ter%adi septikemia& dapat digunakan
nitrofuran& dan neomisin bila ter%adi diare dan radang usus. (kan tetapi berdasarkan hasil
penelitian 2oernomo et al. (1002b)& e. $oli sudah resisten terhadap neomisin& eritromisin&
oksitetrasiklin& deksisiklin dan streptomisin. Oleh karena itu& apabila obat-obat tersebut
digunakan untuk pengobatan& mungkin tidak efektif lagi atau tingkat keberhasilann"a rendah.
4aporan <anella et al. (2)))) bah6a& e. $oli resisten terhadap tetrasiklin& linkomisin&
khlorampenikol& nadilic acid dan kanamisin. !etidakmampuan antibiotik tersebut mela6an e.
$oli ini& karena obat-obatan itu sering digunakan oleh peternak untuk pengobatan pen"akit
bakterial pada a"am. Aelain itu& %enis obat tersebut secara umum %uga digunakan sebagai obat
anti stres dan imbuhan pakan. Jadi resistensi e. $oli terhadap obat-obatan tersebut& sebagai
akibat dari e. $oli "ang sering kontak dengan obat "ang dimaksud (2oernomo et al.& 1002b).
Jntuk mengobati kolibasilosis dapat digunakan obat enroflo,acin (ba"tril)&
kanamisin& ampisilin& trimetoprim sulfametoksaBol& karena sebagian besar e. $oli masih
sensitif terhadap obat-obatan tersebut. 5asil penelitian u%i kepekaan obat terhadap e. $oli
"ang telah diketahui serotipen"a ini& tertera pada tabel +. 5al ini sedikit berbeda dengan
penelitian <anella et al. (2))))& "ang men"ebutkan bah6a& e. $oli resisten terhadap
khloramfenikol dan kanamisin. Iamun ada kesamaann"a& "aitu& e. $oli peka terhadap
enroflo,acin ampisilin dan resisten terhadap tetrasiklin
P'./'.da(ia.
Dalam pencegahan pen"akit di suatu peternakan unggas komersial& harus dilakukan
penerapan program biosekuritas& 8aksinasi dan kesehatan "ang terkoordinasi (Ahane& 1001).
Jntuk itu& strategi pencegahan infeksi "ang berbasis pengadaan bibit "ang bebas pen"akit
merupakan suatu hal penting "ang harus diperhatikan.
pengendalian kolibasilosis& hendakn"a ditu%ukan pada perbaikan mana%emen "ang
meliputi sanitasi3 desinfeksi "ang ketat& program pencegahan pen"akit dan 8aksinasi "ang
sesuai. Aelain itu& seleksi a"am "ang berkualitas baik harus dilakukan secara ketat se%ak a6al
pemeliharaan& mencegah pencemaran bakteri pada air minum dan pakan. Demikian pula
pencegahan pen"akit "ang bersifat imunosupresif dan pen"akit pernafasan& hendakn"a
mendapat prioritas utama.
pengobatan kolibasilosis dengan antibiotik han"a bermanfaat bila infeksin"a masih
ringan. Aebelum pengobatan& disarankan dilakukan u%i sensitifitas terlebih dahulu. Iamun&
apabila pen"akitn"a sudah komplek& pengobatan tidak dian%urkan& karena kurang bermanfaat
dan tidak ekonomis. Aeandain"a a"am bisa sembuh dengan pengobatan& produksin"a tidak
akan maksimal atau kembali seperti semula
26 Is)(asi da. id'.3i7ikasi k)(i0asi()sis
2oernomo et al. (1002a) melaporkan bah6a& e. $oli serotipe o1: k1& o2: k1 dan o=1: k1)
terdapat di indonesia dan pernah diisolasi dari a"am penderita koliseptikemia. #solat e. $oli
ini diperoleh dari sampel organ tubuh a"am pedaging dan petelur (hati& %antung& limpa&
kantong ha6a& usus buntu dan organ lain "ang mengalami kelainan) dan sampel lain ( pakan&
air dan litter).
;abbu (2)))) mengatakan bah6a& e. $oli akan bermultiplikasi secara cepat di dalam
usus doc "ang baru menetas. #nfeksin"a akan men"ebar secara cepat dari doc "ang satu ke
doc lainn"a di dalam indukan buatan (brooder)& terutama bila umbilicus belum tertutup
sempurna. !ematian mungkin sa%a tidak ter%adi& tetapi littern"a sudah tercemari oleh bakteri.
Bakteri e. $oli o=1& o1 dan o2 %uga dapat diisolasi dari a"am penderita selulitis. 2ada a"am
pedaging& bakteri pen"ebab selulitis ini& berasal dari litter "ang menginfeksi tubuh a"am
melalui luka3goresan pada kulit dada dan sekitarn"a. 2ada 6aktu masih hidup& a"am nampak
normal dan ke%adian selulitis ini baru diketahui pada saat inspeksi pemotongan a"am
(charlton et al.& 2))))
untuk membuktikan bah6a pen"akit "ang muncul disebabkan oleh bakteri "ang
diinokulasikan& dilakukan re-isolasi dan identifikasi e. $oli dari a"am terduga. Aampel darah
%antung dan lesi organ terutama perihepatitis diambil dan baktteri e.coli "ang patogen dapat
diisolasi kembali. !ultur bakteri pada media merah kongo mampu mengikat Bat 6arna kongo
"ang membuktikan bah6a bakteri bersifat patogenik. (har"adi dan 6ah"uni& 2))1)
identifikasi e. $oli didasarkan pada karakter pertumbuhann"a pada media mc. $onke"
"aitu tumbuh ber6arna merah& pada media kligger iron agar tumbuh membentuk gas dan
merubah 6arna media dari merah men%adi kuning dan hasil pengecatan gram menun%ukkan
gram negatif.
%enis hemolisin "ang diproduksi menentukan patogenesitas dan 8irulensi bakteri.
Denurut 2elcBar dan $han (1011) bakteri "ang mampu melisiskan sel darah merah lebih
8irulen dari pada "ang tidak mampu melisiskan. 5emolisin pada e. $oli merupakan faktor
8irulensi . 5emolisin berperan dalam menghambat fusi fagosom-lisosim. 7aktor 8irulensi e.
$oli berhubungan dengan toksin dan %enis hemolisin "ang diproduks. 5asil penelitian
menun%ukkan bah6a patogenesitas dan 8irulensi e. $oli asal tin%a a"am potong berdasar
karakter hemolisinn"a 0?&=E pada tingkat sedang (K-hemolisin) dan F&+E pada tingkat
sedang3tinggi (L3K-hemolisin). M-hemolisin bila terbentuk Bona terang di sekitar koloni "ang
berarti kemampuan melisiskan eritosit paling tinggi& dan berturut-turut diikuti K-hemolisin
(sedang) dan N-hemolisin (rendah). 5asil u%i hemaglutinasi menun%ukkan semua isolat e.coli
mampu menghemaglutinasi eritrosit dengan tingkat reaksi sedang (O). Denurut $hanter et al
(100+) hemaglutinin sebagai adesin untuk pelekatan bakteri pada sel epitel hospes. 5ubungan
antara sifat-sifat hemaglutinasi dengan kemampuan bakteri untuk melekat pada sel-sel hospes
telah diteliti pada berbagai spesies bakteri (Aalasia Dan 4Pmmler& 100?). Berdasar karakter
hemaglutinasi menun%ukkan bah6a semua e. $oli asal tin%a a"am potong hasil penelitian&
patogenesitasn"a sedang.
hasil u%i hidrofobisitas menun%ukkan semua isolate e. $oli bersifat hidrofil. Denurut 2elcBar
dan $han (1011) sifat hidrofobisitas ditentukan oleh keberadaan kapsul di permukaan bakteri.
!apsul permukaan bakteri tersusun dari karbohidrat sehingga bersifat hidrofil& sebalikn"a
bakteri "ang tidak berkapsul permukaan seln"a terdiri dari protein sehingga bersifat hidrofob.
Bakteri "ang berkapsul bersifat hidrofil dan patogen.
Da73a *us3aka
Barnes& 5.J. (nd C.B. /ross& 100=. B.C. $alnek& 5.J. Barnes& $.C. Beard& 4.Q. Dc
Dougald (nd R.D. Aaif. ('ds.). Collibacillosis. In: Diseases Of Poultry. 10th Ed
(mes& #.(.: #o6a Atate Jni8ersit" 2ress. 2p. 1+1*1F1
$harlton& B.Q.& (.J. BermudeB& D.(. 5al8orson& J.A. Jeffre"& 4.J. Ie6ton& J.'. Aander (nd
2.A. Cakernell. 2))). Avian Diseases Manual. Fifth Edition. (merican (ssociation Of
(8ian 2athologist. 2oultr" 2atholog" 4aborator" Jni8ersit" Of 2enns"l8ania. Ie6
Bolton $enter. JA(
/eorgiades& /.& 2. #ordanidis (nd !oumbati. 2))1. $ases Of A6ollen 5ead A"ndrome #n
Broiler $hickens #n /reece. Avian Disease: ! "#$: %!&%!0.
/ordon Q.7 (nd 7.;.C. Jordan. 1012. Poultry Diseases. 'econd Edition. ;he 'nglish
4anguage Book Aociet" (nd Bailliere ;indall. 4ondon. 2p. +1@+=
4a"& B.C Dan A. 5asto6o. 1002. Mi(robiolo)i. 'disi 2ertama. Qa%a6ali 2ers. Jakarta.
4ee& D.D. (nd 5.(. 4a6rence. 1001. $olibacillosis. #n ( 4aborator" Danual 7or ;he
#solation (n #dentification Of (8ian 2athogen. A*erican Association Of Avian
Patholo)ist. Fourth Ed. Pennsylvania: P+: 1,1-.
2elcBar& D.J. Dan '.$.A. $han& 1011. Dasar.Dasar Mi(robiolo)i /0 "1udul Asli: Ele*ent Of
Microbiolo)y$0 Ceta(an I. Diter2e*ah(an: 3adioeto*o0 4.'.0 I*as0 5.0 52itroso*o0 '.'.
Dan '.6. An)(a. #ndonesia Jni8ersit" 2ress& Jakarta.
2oernomo& A.& Autarma& Jaenuri Dan #skandar. 1002a. !olibasilosis 2ada Jnggas Di
#ndonesia: #. #solasi Dan 2enentuan Aerotipe '. $oli Dari Cila"ah 2eternakan Jnggas
Ja6a-Bali. Penya(it 3e7an. / "#a$: ##,#8.
2oernomo& A.& Autarma& Jaenuri Dan #skandar. 1002b. !olibasilosis 2ada Jnggas Di
#ndonesia: #i. J%i !epekaan '. $oli (sal 2eternakan ("am Di Beberapa Cila"ah Ja6a
Dan Bali ;erhadap Beberapa (ntibiotika. Penya(it 3e7an / "#a$: #9,#
Aalasia& A#O (nd $. 4Pmmler. 100?. Distribution Of Aerot"pe& Sirulence Darkers (nd
7urther $haracteristics Of Atreptococcus Auis #solates 7rom 2igs. J. :et. Med. ;/: %8.
8#.
Ahane& D.A. 1001. ;u(u Pedo*an Penya(it <n))as. (merican Ao"bean (ssociation.
;abbu& $.Q. 2))). Penya(it Aya* Dan Penan))ulan)annya. Sol. #. !anisius. Rog"akarta
Cibo6o& Dh Dan Cah"uni (et. 2))1. TAtudi 2atog6n6sis 'schericia $oli #solat Jnggas
2ada ("am 2edaging Jmur 1? 5ari. 1urnal :eteriner :ol 9 =o /: 8%.9#
<anella /.& (./. (lboralli& Bardotti& 2. $andotti& 2.7. /uadagnini& 2.(. Dartino (nd D.
Atonfer. 2))). Ae8ere '. $oli O111 Aeptichemia (nd 2ol"serositis #n 5ens (t ;he
Atart Of 4a". Avian Patholo)y. /9: #11,#1%

Anda mungkin juga menyukai