Anda di halaman 1dari 24

Protokol Routing EIGRP

(Enhanced Interior Gateway Routing Protocol)


1. Tujuan
1. Mahasiswa mampu memahami routing protocol EIGRP
2. Mahasiwa mampu mengkonfigurasi router dengan protocol EIGRP
2. Teori Dasar
The Enhanced Interior Gateway Routing Protocol (EIGRP) merupakan hasil
pengembangan dari routing ptotokol pendahulunya yaitu IGRP yang keduanya adalah
routing pengembangan dari Cisco. Pengembangan itu dihasilkan oleh perubahan dan
bermacam-macam tuntutan dalam skala jaringan yang besar. EIGRP menggabungkan
kemampuan dari Link-State Protokol dan Distance Vector Protokol, terlebih lagi EIGRP
memuat beberapa protocol penting yang secara baik meningkatkan efisiensi
penggunaannya ke routing protocol lain.
EIGRP (Enhanced Interior Gateway Routing Protocol) adalah routing protocol
yang hanya di adopsi oleh router Cisco atau sering disebut sebagai proprietary protocol
pada Cisco. Dimana EIGRP ini hanya bisa digunakan sesama router Cisco saja dan
routing ini tidak didukung dalam jenis router yang lain.
EIGRP sering disebut juga hybrid-distance-vector routing protocol, karena cara
kerjanya menggunakan dua tipe routing protocol, yaitu Distance vector protocol dan
Link-State protocol, Dalam pengertian bahwa routing EIGRP sebenarnya merupakan
distance vector protocol tetapi prinsip kerjanya menggunakan links-states protocol.
Sehingga EIGRP disebuat sebagai hybrid-distance-vector,mengapa dikatakan demikian
karena prinsip kerjanya sama dengan links-states protocol yaitu mengirimkan semacam
hello packet.
EIGRP menggunakan formula berbasis bandwidth dan delay untuk menghitung
metric yang sesuai dengan suatu rute. EIGRP melakukan konvergensi secara tepat ketika
menghindari loop. EIGRP tidak melakukan perhitungan-perhitungan rute seperti yang
dilakukan oleh protocol link state. Hal ini menjadikan EIGRP tidak membutuhkan desain
ekstra, sehingga hanya memerlukan lebih sedikit memori dan proses dibandingkan
protocol link state.

Konvergensi EIGRP lebih cepat dibandingkan dengan protocol distance vector.
Hal ini terutama disebabkan karena EIGRP tidak memerlukan fitur loop avoidance
yang pada kenyataannya menyebabkan konvergensi protocol distance vector melambat.
Hanya dengan mengirim sebagian dari routing update (setelah seluruh informasi
routing dipertukarkan). EIGRP mengurangi pembebanan di jaringan.
Salah satu kelemahan utama EIGRP adalah protocol Cisco-propritary, sehingga
jika diterapkan pada jaringan multivendor diperlukan suatu fungsi yang disebut route
redistribution. Fungsi ini akan menangani proses pertukaran rute router di antara dua
protocol link state (OSPF dan EIGRP).
Dalam perhitungan untuk menentukan jalur manakah yang terpendek, EIGRP
menggunakan algoritma DUAL (Diffusing Update Algorithm) dalam menentukannya.
Kelebihan utama yang membedakan EIGRP dari protokol routing lainnya
adalah EIGRP termasuk satu-satunya protokol routing yang menawarkan fitur backup
route, dimana jika terjadi perubahan pada network, EIGRP tidak harus melakukan
kalkulasi ulang untuk menentukan route terbaik karena bisa langsung menggunakan
backup route. Kalkulasi ulang route terbaik dilakukan jika backup route juga
mengalami kegagalan.
EIGRP mudah dikonfigurasi seperti pendahulunya (IGRP) dan dapat
diadaptasikan dengan variasi topologi network. Penambahan fitur-fitur protokol link-
state seperti neighbor discovery membuat EIGRP menjadi protokol distance vector
tingkat lanjut.
EIGRP memiliki fitur-fitur utama sebagai berikut :
Termasuk protokol routing distance vector tingkat lanjut (Advanced distance
vector).
Waktu convergence yang cepat.
Mendukung VLSM dan subnet-subnet yang discontiguous (tidak
bersebelahan/berurutan)
Partial updates, EIGRP tidak mengirimkan update secara periodik seperti yang
dilakukan oleh RIP, tetapi EIGRP mengirimkan update hanya jika terjadi perubahan
route/metric (triggered update). Update yang dikirimkan hanya berisi informasi
tentang route yang mengalami perubahan saja. Pengiriman pesan update ini juga

hanya ditujukan sebatas pada router-router yang membutuhkan informasi perubahan
tersebut saja. Hasilnya EIGRP menghabiskan bandwidth yang lebih sedikit daripada
IGRP. Hal ini juga membedakan EIGRP dengan protokol link-state yang
mengirimkan update kepada semua router dalam satu area.
Mendukung multiple network-layer protocol support: EIGRP mendukung protokol
IP, AppleTalk, dan Novell NetWare IPX dengan memanfaatkan module-module
yang tidak bergantung pada protokol tertentu.
Desain network yang flexible.
Multicast dan unicast, EIGRP saling berkomunikasi dengan tetangga (neighbor) nya
secara multicast (224.0.0.10) dan tidak membroadcastnya.
Manual summarization, EIGRP dapat melakukan summarization dimana saja.
Menjamin 100% topologi routing yang bebas looping.
Mudah dikonfigurasi untuk WAN dan LAN : Koneksi dengan semua jenis data link
dan topologi tanpa memerlukan konfigurasi lebih lanjut, protokol routing lain seperti
OSPF, menggunakan konfigurasi yang berbeda untuk protokol layer 2 (Data Link)
yang berbeda, misalnya Ethernet danFrame Relay. EIGRP beroperasi dengan efektif
pada lingkungan LAN dan WAN. Dukungan WAN untuk link point-to-point dan
topologi nonbroadcast multiaccess (NBMA) merupakan standar EIGRP.
Metric yang canggih: EIGRP menggunakan algoritma yang sama dengan IGRP
untuk menghitung metric tetapi menggambarkan nilai-nilai dalam format 32-bit.
EIGRP mendukung load balancing untuk metric yang tidak seimbang (unequal),
yang memungkinkan engineer untuk mendistribusikan traffik dalam network dengan
lebih baik.
Load balancing via jalur dengan cost equal dan unequal, yang berarti EIGRP dapat
menggunakan 2 link atau lebih ke suatu network destination dengan koneksi
bandwidth (cost metric) yang berbeda, dan melakukan load sharing pada link-link
tersebut dengan beban yang sesuai yang dimiliki oleh link masing-masing, dengan
begini pemakaian bandwidth pada setiap link menjadi lebih efektif, karena link
dengan bandwidth yang lebih kecil tetap digunakan dan dengan beban yang sepadan
juga
Pemilihan jalur terbaik melalui Diffusing update Algoritma (DUAL)


Untuk menyediakan proses routing yang handal EIGRP menggunakan 4
teknologi yang dikombinasikan dan membedakannya dengan routing protocol yang
lain.
a. Neighbor discovery/recovery
Mekanisme neighbor discovery/recovery mengijinkan router secara dinamis
mempelajari router lain yang secara langsung terhubung ke jaringan mereka. Routers
juga harus mengetahui ketika router tetangganya tidak dapat lagi dijangkau. Proses
ini dicapai dengan low-overhead yang secara periodik mengirimkan hello packet
yang kecil. Selama router menerima Hello packet dari router tetangga, router
tersebut menganggap bahwa router tetangga tersebut masih berfungsi. Dan keduanya
masih bisa melakukan pertukaran informasi.
b. Reliable Tansport Protocol (RTP)
Reliable Transport Protocol (RTP) bertanggung jawab untuk menjamin pengiriman
dan penerimaan packet EIGRP ke semua router. RTP juga mendukung perpaduan
pengiriman packet secara unicast ataupun multicast. Untuk efisiensi hanya beberapa
packet EIGRP yang dikirimkan. Pada jaringan multi access yang mempunyai
kemampuan untuk mengirimkan packet secara multicast seperti Ethernet, tidak perlu
mengirimkan Hello packet ke semua router tetangga secara individu. Untuk alasan
tersebut, EIGRP mengirimkan single multicast hello packet yang berisi sebuah
indicator yang menginformasikan si penerima bahwa packet tidak perlu dibalas.
Tipe packet yang lain seperti update packet mengindikasikan bahwa balasan
terhadap packet tersebut diperlukan. RTP memuat sebuah ketentuan untuk
mengirimkan packet multicast secara cepat ketika balasan terhadap packet sedang
ditunda, yang membantu memastikan sisa waktu untuk convergence rendah didalam
keberadaan bermacam-macam kecepatan links.
c. DUAL finite-state machine
DUAL finite-state machine menaruh keputusan proses untuk semua perhitungan
jalur dengan mengikuti semua jalur yang telah dinyatakan oleh semua router
tetangga. DUAL menggunakan informasi tentang jarak untuk memilih jalur yang
efisien, jalur loop-free dan memilih jalur untuk penempatan di dalam tabel routing
berdasarkan successors yang telah dibuat oleh DUAL, successor adalah router yang
berdekatan yang digunakan untuk meneruskan packet yang mempunyai nilai cost
paling sedikit dengan router tujuan dan dijamin tidak menjadi bagian dari routing

loop. ketika perubahan topologi terjadi, DUAL mencoba mencari successors. Jika
ditemukan, DUAL menggunakannya untuk menghindari penghitungan jalur yang
tidak diperlukan.,DUAL juga membuat route backup (jalur cadangan) yang disebut
fesible successor.
d. Potocol-dependent modules
Potocol-dependent modules bertanggung jawab pada layer network yang
memerlukan protocol khusus. EIGRP mendukung IP, AppleTalk, dan Novell
NetWare; setiap protokol tersebut telah disediakan module EIGRP nya masing-
masing dan satu sama lain beroperasi secara independent. Module IP-EIGRP
misalnya, bertanggung jawab untuk pengiriman dan penerimaan paket-paket EIGRP
yang telah di enkapsulasi dalam IP. IP-EIGRP juga bertanggung jawab untuk
menguraikan packet EIGRP dan memberitahukan pada DUAL tentang informasi
yang baru saja diterima.
3. Alat & Bahan
1. Komputer
2. Program Packet Tracert 5
4. Langkah Kerja
Buatlah topologi jaringan pada packet tracert yang menggunakan 5 router untuk
mengimplementasikan cara kerja dari protocol EIGRP

Aktifkan setiap interface sesuai table berikut:
Router Interface IP Address
Router0 Serial 1/0 192.168.20.1/24
Router0 Serial 1/1 192.168.100.1/24
Router0 Fastethernet 0/0 192.168.10.1/24
Router1 Serial 1/0 192.168.20.2/24
Router1 Serial 1/1 192.168.40.1/24
Router1 Fastethernet 0/0 192.168.30.1/24
Router2 Serial 1/0 192.168.40.2/24
Router2 Serial 1/1 192.168.60.1/24
Router2 Fastethernet 0/0 192.168.50.1/24
Router3 Serial 1/0 192.168.100.1/24
Router3 Serial 1/1 192.168.80.1/24
Router4 Serial 1/0 192.168.60.2/24
Router4 Serial 1/1 192.168.80.2/24
Router4 Fastethernet 0/0 192.168.70.1/24

1. Aktivkan proses EIGRP routing pada masing-masing router:
Router 0
Router>enable
Router#configure terminal
Enter configuration commands, one per line. End with CNTL/Z.
Router(config)#router eigrp 10
Router(config-router)#network 192.168.10.0
Router(config-router)#network 192.168.20.0
Router(config-router)#network 192.168.100.0

Router(config-router)#no auto-summary
Router(config-router)#exit
Router 1
Router>enable
Router#configure terminal
Enter configuration commands, one per line. End with CNTL/Z.
Router(config)#router eigrp 10
Router(config-router)#network 192.168.20.0
Router(config-router)#network 192.168.30.0
Router(config-router)#network 192.168.40.0
Router(config-router)#no auto-summary
Router(config-router)#exit
Router 2
Router>enable
Router#configure terminal
Enter configuration commands, one per line. End with CNTL/Z.
Router(config)#router eigrp 10
Router(config-router)#network 192.168.40.0
Router(config-router)#network 192.168.50.0
Router(config-router)#network 192.168.60.0

Router(config-router)#no auto-summary
Router(config-router)#exit
Router 3
Router>enable
Router#configure term
Enter configuration commands, one per line. End with CNTL/Z.
Router(config)#router eigrp 10
Router(config-router)#network 192.168.80.0
Router(config-router)#network 192.168.100.0
Router(config-router)#no auto-summary
Router(config-router)#exit
Router 4
Router>enable
Router#configure term
Enter configuration commands, one per line. End with CNTL/Z.
Router(config)#router eigrp 10
Router(config-router)#network 192.168.60.0
Router(config-router)#network 192.168.70.0
Router(config-router)#network 192.168.80.0
Router(config-router)#no auto-summary

Router(config-router)#exit
2. Lakukan verifikasi pada router dengan perintah

a. Show running-config
Router 0
Router#sh running-config
Building configuration...

Current configuration : 873 bytes
!
version 12.4
no service timestamps log datetime msec
no service timestamps debug datetime msec
no service password-encryption
!
hostname Router
!
!
!
!
!
!
!
!
!
!
!
!
!
!
spanning-tree mode pvst
!
!

!
!
interface FastEthernet0/0
ip address 192.168.10.1 255.255.255.0
duplex auto
speed auto
!
interface FastEthernet0/1
no ip address
duplex auto
speed auto
shutdown
!
interface Serial0/0/0
ip address 192.168.20.1 255.255.255.0
!
interface Serial0/0/1
ip address 192.168.100.1 255.255.255.0
clock rate 64000
!
interface Serial0/1/0
no ip address
clock rate 2000000
shutdown
!
interface Serial0/1/1
no ip address
clock rate 2000000
shutdown
!
interface Vlan1
no ip address
shutdown
!

router eigrp 10
network 192.168.10.0
network 192.168.20.0
network 192.168.100.0
no auto-summary
!
ip classless
!
!
!
!
!
!
!
line con 0
line vty 0 4
login
!
!
!
end
b. Show interfaces router 0
Router#sh interface fa0/0
FastEthernet0/0 is up, line protocol is up (connected)
Hardware is Lance, address is 0002.4a5e.e501 (bia 0002.4a5e.e501)
Internet address is 192.168.10.1/24
MTU 1500 bytes, BW 100000 Kbit, DLY 100 usec,
reliability 255/255, txload 1/255, rxload 1/255
Encapsulation ARPA, loopback not set
ARP type: ARPA, ARP Timeout 04:00:00,
Last input 00:00:08, output 00:00:05, output hang never
Last clearing of "show interface" counters never
Input queue: 0/75/0 (size/max/drops); Total output drops: 0
Queueing strategy: fifo

Output queue :0/40 (size/max)
5 minute input rate 0 bits/sec, 0 packets/sec
5 minute output rate 105 bits/sec, 0 packets/sec
0 packets input, 0 bytes, 0 no buffer
Received 0 broadcasts, 0 runts, 0 giants, 0 throttles
0 input errors, 0 CRC, 0 frame, 0 overrun, 0 ignored, 0 abort
0 input packets with dribble condition detected
307 packets output, 18420 bytes, 0 underruns
0 output errors, 0 collisions, 1 interface resets
0 babbles, 0 late collision, 0 deferred
0 lost carrier, 0 no carrier
0 output buffer failures, 0 output buffers swapped out
Amati bandwidth dan delay pada masing-masing interface dan hitung
masing-masing metric router menuju router terdekat

Router Interface Bandwidth Delay Metric
Router0 S1/0 BW 1544 Kbit DLY 20000
usec
2170031
S1/1 BW 1544 Kbit DLY 20000
usec
2170031
Fa0/1 BW 100000 Kbit DLY 100 usec 28160
Router1 S1/0 BW 1544 Kbit DLY 20000
usec
2170031
S1/1 BW 1544 Kbit DLY 20000
usec
2170031
Fa0/1 BW 100000 Kbit DLY 100 usec 28160
Router2 S1/0 BW 1544 Kbit DLY 20000
usec
2170031
S1/1 BW 1544 Kbit DLY 20000
usec
2170031
Fa0/1 BW 100000 Kbit DLY 100 usec 28160
Router3 S1/0 BW 1544 Kbit DLY 20000
usec
2170031
S1/1 BW 1544 Kbit DLY 20000
usec
2170031

Router4 S1/0 BW 1544 Kbit DLY 20000
usec
2170031
S1/1 BW 1544 Kbit DLY 20000
usec
2170031
Fa0/1 BW 100000 Kbit DLY 100 usec 28160

Rumus Metric:


c. Show ip eigrp neighbor
Router#sh ip eigrp neighbor
IP-EIGRP neighbors for process 10
H Address Interface Hold Uptime SRTT RTO Q Seq
(sec) (ms) Cnt Num
0 192.168.20.2 Se0/0/1 11 00:04:15 40 1000 0 19
1 192.168.100.2 Se0/0/0 11 00:04:14 40 1000 0 25
Show ip eigrp neighbor merupakan perintah yang digunakan untuk memastikan jika terjadi
masalah pada EIGRP. Seperti terlihat dari hasil output diatas dapat dijelaskan bahwa:
H(Handle) merupakan sebuah angka yang digunakan oleh IOS untuk melacak sebuah
neighbor.
Address merupakan alamat network-layer dari neighbor.
Interface merupakan interface router yang terhubung dengan neighbor.
Hold Time merupakan waktu maksimum dalam detik, jika router tidak mendapatkan
paket apapun dari neighbor dalam waktu tersebut maka neighbor akan dianggap tidak
available lagi. Pada mulanya, paket yang ditunggu oleh router adalah Hello Packet,
tetapi pada IOS software yang baru, setiap paket dari neighbor yang diterima setelah
Hello Packet pertama dapat me-reset timer ini.
Uptime merupakan Waktu dalam hitungan jam, menit, dan detik sejak router lokal
pertama kali dikenali dari neighbor ini.

SRTT (Smooth Round Trip Timer) merupakan jumlah rata-rata dalam milidetik yang
dibutuhkan agar sebuah paket dikirimkan pada neighbor dan agar router lokal
menerima acknowledgment dari paket tersebut. Timer ini digunakan sebagai interval
untuk melakukan transmisi ulang, juga disebut retransmission timeout(RTO).
RTO (Restransmit Time Out) merupakan jumlah waktu dalam milidetik dimana router
akan menunggu sebuah acknowledgment sebelum mengirim ulang paket kepada
neighbor.
Q Cnt(Queue Count) merupakan jumlah EIGRP packet (update, query,, dan replay)
yang menunggu dalam antrian, jika angka dari Q Cnt lebih besar dari 0 maka
kemungkinan akan terjadi congestion (kepadatan trafiic). Jika nilai 0 berarti tidak
ada paket EIGRP dalam antrian.
Seq Num (Sequence Number) merupakan nomor urut dari update terakhir, query, atau
paket replay yang diterima dari neighbor.
d. Show ip eigrp interfaces
Router 0
Router#sh ip eigrp interface
IP-EIGRP interfaces for process 10

Xmit Queue Mean Pacing Time Multicast Pending
Interface Peers Un/Reliable SRTT Un/Reliable Flow Timer Routes
Fa0/0 0 0/0 1236 0/10 0 0
Se0/0/0 1 0/0 1236 0/10 0 0
Se0/0/1 1 0/0 1236 0/10 0 0
Show ip eigrp interfaces merupakan perintah yang digunakan untuk menampilkan informasi
mengenai semua interface yang dikonfigurasi agar ikut berpartisipasi dalam proses EIGRP.
Seperti terlihat dari hasil Output diatas dapat dijelaskan bahwa:
Interface merupakan tempat interface yang terhubung ke neighbor dengan EIGRP.
Peers merupakan jumlah neighbor EIGRP yang terhubung langsung (jika 0 tidak
menggunakan EIGRP, jika 1 artinya menggunakan EIGRP.
Xmit Queue Un/Reliable merupakan jumlah paket yang tersisa dalam antrian
transmisi Unrealible dan Realible.
Mean SRTT merupakan Interval mean SRTT dalam milidetik.

Pacing Time Un/Realible digunakan untuk mengetahui kapan paket EIGRP harus
dikirimkan melalui interface.
Multicast Flow Timer merupakan nilai maksimum dalam detik dimana router akan
mengirimkan paket EIGRP secara multicast.
Pending Routers merupakan jumlah entri router dalam paket yang menunggu dalam
antrian untuk dikirim keluar.

e. Show ip eigrp topology
Router 0
Router#sh ip eigrp topology
IP-EIGRP Topology Table for AS 10
Codes: P - Passive, A - Active, U - Update, Q - Query, R - Reply,
r - Reply status
P 192.168.10.0/24, 1 successors, FD is 28160
via Connected, FastEthernet0/0
P 192.168.100.0/24, 1 successors, FD is 2169856
via Connected, Serial0/0/0
P 192.168.20.0/24, 1 successors, FD is 2169856
via Connected, Serial0/0/1
P 192.168.30.0/24, 1 successors, FD is 2172416
via 192.168.20.2 (2172416/28160), Serial0/0/1
P 192.168.40.0/24, 1 successors, FD is 2681856
via 192.168.20.2 (2681856/2169856), Serial0/0/1
P 192.168.50.0/24, 1 successors, FD is 2684416
via 192.168.20.2 (2684416/2172416), Serial0/0/1
P 192.168.80.0/24, 1 successors, FD is 2681856
via 192.168.100.2 (2681856/2169856), Serial0/0/0
P 192.168.70.0/24, 1 successors, FD is 2684416
via 192.168.100.2 (2684416/2172416), Serial0/0/0
P 192.168.60.0/24, 1 successors, FD is 3193856
via 192.168.20.2 (3193856/2681856), Serial0/0/1
via 192.168.100.2 (3449856/2937856), Serial0/0/0

Show ip eigrp topology merupakan perintah yang digunakan untuk memverifikasi operasi
EIGRP. EIGRP ID merupakan IP address terbesar dari interface yang aktif pada router, dan
berada pada AS 100. Seperti terlihat dari hasil output diatas dapat dijelskan bahwa:
Passive(P), menandakan bahwa network ini available, dan mungkin dapat dimasukkan
dalam tabel routing.
Active (A), menandakan bahwa network saat ini tidak dapat di akses, dan tidak dapat
ditaruh dalam tabel routing. Status avtive berarti terdapat request untuk jalur menuju
network ini.
Update (U), kode ini menandakan bahwa network ini sedang diupdate. Kode ini juga
menunjukkan bahwa router sedang menunggu acknowledgement dari paket update
yang dikirimkan.
Query (Q), kode ini menunjukkan bahwa terdapat paket-paket Query untuk network
ini selain dalam status active. Kode ini juga menunjukkan bahwa router menunggu
acknowledgement untuk paket query.
Replay (R), kode ini menunjukkan bahwa router sedang mengirimkan paket replay
untuk network ini dan sedang menunggu acknoledgement dari paket replay tersebut.
Stuck-in-active (SIA), kode ini menandakan terdapat masalah dalam proses
convergence EIGRP untuk network yang bersangkutan.
f. Show ip eigrp traffic
Router 0
Router#sh ip eigrp traffic
IP-EIGRP Traffic Statistics for process 10
Hellos sent/received: 368/244
Updates sent/received: 13/21
Queries sent/received: 0/0
Replies sent/received: 0/0
Acks sent/received: 21/13
Input queue high water mark 1, 0 drops
SIA-Queries sent/received: 0/0
SIA-Replies sent/received: 0/0
Show ip eigrp traffic merupakan perintah yang digunakan untuk menampilkan jumlah dari
beberapa paket EIGRP yang dikirim dan diterima. Seperti terlihat dari hasil output diatas

dapat dijelaskan bahwa router 0 telah mengirimkan Hello packet sebanyak 368 dan menerima
Hello Packet 244 packet.
g. Debug eigrp packet
Router 0
Router#debug eigrp packet
EIGRP Packets debugging is on
(UPDATE, REQUEST, QUERY, REPLY, HELLO, ACK )
Router#
EIGRP: Received HELLO on Serial0/0/0 nbr 192.168.100.1
AS 10, Flags 0x0, Seq 12/0 idbQ 0/0
EIGRP: recv packet with wrong subnet on Serial0/0/0
EIGRP: Sending HELLO on Serial0/0/1
AS 10, Flags 0x0, Seq 1/0 idbQ 0/0 iidbQ un/rely 0/0
EIGRP: Sending HELLO on FastEthernet0/0
AS 10, Flags 0x0, Seq 1/0 idbQ 0/0 iidbQ un/rely 0/0
EIGRP: Sending HELLO on Serial0/0/0
AS 10, Flags 0x0, Seq 1/0 idbQ 0/0 iidbQ un/rely 0/0
Router#debug eigrp packet
EIGRP: Received HELLO on Serial0/0/0 nbr 192.168.100.1
AS 10, Flags 0x0, Seq 12/0 idbQ 0/0
EIGRP: recv packet with wrong subnet on Serial0/0/0
Debug eigrp packet, Perintah ini menampilkan jenis EIGRP paket yang dikirim dan diterima
oleh router yang perintah ini dijalankan pada Jenis paket yang berbeda dapat dipilih untuk
tampilan individu atau kelompok.

5. Analisa dan Kesimpulan
a. Fungsi perintah no auto-summary.
Perintah no auto-summary digunakan untuk menonaktifkan fitur auto-summary dan
mengirim informasi routing subprefix melintasi kelas boundary atau batasan-batasan
network. EIGRP akan otomatis melakukan summarization pada batas major network
classful, namun terkadang summarization tidak diinginkan. Misalnya ketika kita
memiliki network-network yang discontiguous artinya tidak bersebelahan/berurutan,
maka kita harus men-disable fitur auto-summary. Perintahnya seperti,
Router(config-router)#no auto-summary.
b. Alamat untuk pertukaran informasi antar sesama router EIGRP.
BGP merupakan protocol routing inti dari internet yang digunakan untuk
melakukan pertukaran informasi routing antar jaringan. BGP bekerja dengan cara
memetakan sebuah IP network yang menunjuk ke jaringan yang dapat dicapai antar
Autonomous System (AS). Hal ini digambarkan sebagai sebuah protocol path vector.
BGP tidak menggunakan metric IGP (Interior Gateway Protocol) tradisional, tapi
membuat routing decision berdasarkan path, network policies, dan atau ruleset. BGP
diciptakan untuk menggantikan protocol routing EGP yang mengijinkan routing
secara tersebar sehingga tidaka harus mengacu pada satu jaringan backbone saja.
c. Perbedaan perintah 3.c dan 3.d.
Show ip eigrp neighbor digunakan untuk memverifikasi bahwa router telah mengenali
neighbor yang terhubung dengannya. Misalnya show ip eigrp neighbor pada router 1,
hasil perintahnya sebagai berikut :
IP-EIGRP neighbors for process 10
H Address Interface Hold Uptime SRTT RTO Q Seq
(sec) (ms) Cnt Num
0 192.3.20.2 Se0/0/0 10 00:17:10 40 1000 0 69
1 192.2.100.2 Se0/0/1 11 00:12:59 40 1000 0 78
Pada hasil output perintah tersebut terdapat :
1) H (Handle) merupakan sebuah angka yang digunakan oleh IOS untuk melacak
sebuah neighbor.
2) Address merupakan alamat network-layer dari neighbor.
3) Interface merupakan interface router yang terhubung dengan neighbor.

4) Hold Time merupakan waktu maksimum dalam detik, jika router tidak
mendapatkan paket apapun dari neighbor dalam waktu tersebut maka neighbor
akan dianggap tidak available lagi. Pada mulanya, paket yang ditunggu oleh router
adalah Hello Packet, tetapi pada IOS software yang baru, setiap paket dari
neighbor yang diterima setelah Hello Packet pertama dapat me-reset timer ini.
5) Uptime merupakan Waktu dalam hitungan jam, menit, dan detik sejak router lokal
pertama kali dikenali dari neighbor ini.
6) SRTT (Smooth Round Trip Timer) merupakan jumlah rata-rata dalam milidetik
yang dibutuhkan agar sebuah paket dikirimkan pada neighbor dan agar router
lokal menerima acknowledgment dari paket tersebut. Timer ini digunakan sebagai
interval untuk melakukan transmisi ulang, juga disebut retransmission
timeout(RTO).
7) RTO (Restransmit Time Out) merupakan jumlah waktu dalam milidetik dimana
router akan menunggu sebuah acknowledgment sebelum mengirim ulang paket
kepada neighbor.
8) Q Cnt(Queue Count) merupakan jumlah EIGRP packet (update, query,, dan
replay) yang menunggu dalam antrian, jika angka dari Q Cnt lebih besar dari 0
maka kemungkinan akan terjadi congestion (kepadatan trafiic). Jika nilai 0
berarti tidak ada paket EIGRP dalam antrian.
9) Seq Num (Sequence Number) merupakan nomor urut dari update terakhir, query,
atau paket replay yang diterima dari neighbor.
Show ip eigrp interface berfungsi untuk menampilkan informasi mengenai
semua interface yang dikonfigurasi agar ikut berpartisipasi dalam proses EIGRP.
Misalnya show ip eigrp interface pada router 1, hasil perinthanya seperti berikut :
IP-EIGRP interfaces for process 10
Xmit Queue Mean Pacing Time Multicast Pending
Interface Peers Un/Reliable SRTT Un/Reliable Flow Timer Routes
Fa0/0 0 0/0 1236 0/10 0 0
Se0/0/1 1 0/0 1236 0/10 0 0
Se0/0/0 1 0/0 1236 0/10 0 0
Pada hasil output perintah tersebut terdapat :
1) Interface merupakan tempat interface yang terhubung ke neighbor dengan EIGRP.

2) Peers merupakan jumlah neighbor EIGRP yang terhubung langsung (jika 0
tidak menggunakan EIGRP, jika 1 artinya menggunakan EIGRP.
3) Xmit Queue Un/Reliable merupakan jumlah paket yang tersisa dalam antrian
transmisi Unrealible dan Realible.
4) Mean SRTT merupakan Interval mean SRTT dalam milidetik.
5) Pacing Time Un/Realible digunakan untuk mengetahui kapan paket EIGRP harus
dikirimkan melalui interface.
6) Multicast Flow Timer merupakan nilai maksimum dalam detik dimana router akan
mengirimkan paket EIGRP secara multicast.
7) Pending Routers merupakan jumlah entri router dalam paket yang menunggu
dalam antrian untuk dikirim keluar.
d. Perbedaan masing-masing table yang disediakan EIGRP.
1) Tabel neighborship (biasanya disebut sebagai tabel tetangga atau neighbor table)
merekam informasi tentang router-router yang telah membentuk hubungan
bertetangga ( neighborship).
2) Tabel Topologi menyimpan pengumuman-pengumuman ( advertisements ) route
tentang semua route di inetnetwork yang diterima dari setiap tetangga.
3) Tabel route menyimpan route-route yang sekarang digunakan untuk membuat
keputusan routing. Akan ada copy-copy terpisah dari setiap tabel ini untuk
masing-masing protocol yang secara aktif didukung oleh EIGRP, apakah itu IP,
IPX atau AppleTalk.
e. Berdasarkan 3.c, jumlah network yang tercantum pada masing-masing router yaitu :
1) Router 1 :
Network 192.1.10.0
Network 192.3.20.0
Network 192.2.100.0
2) Router 2:
Network 192.3.20.0
Network 192.4.30.0
Network 192.5.40.0
3) Router 3:
Network 192.5.40.0
Network 192.6.50.0
Network 192.7.60.0

4) Router 4:
Network 192.7.60.0
Network 192.8.70.0
Network 192.9.80.0
5) Router 5 :
Network 192.2.100.0
Network 192.9.80.0
f. Tampilan rute aliran data jika host pada network 192.1.10.0 melakukan perintah
tracert ke salah satu host pada network 192.8.70.0. Serta alasannya.
Hasil perintah tracert :
PC>tracert 192.8.70.2
Tracing route to 192.8.70.2 over a maximum of 30 hops:
1 62 ms 47 ms 63 ms 192.1.10.1
2 78 ms 94 ms 78 ms 192.2.100.2
3 109 ms 109 ms 125 ms 192.9.80.1
4 * 172 ms 156 ms 192.8.70.2
Trace complete.

Tampilannya seperti berikut :

Tracert merupakan perintah yang digunakan untuk menunjukkan rute yang dilewati
paket untuk mencapai tujuan. Rute yang tampilkan adalah daftar interfaces router
yang paling dekat dengan host yang terdapat pada jalur antara host dan tujuan. Trace
ke host IP 192.8.70.2 dengan maksimum loncatan 10 ms . Hasil tracert diatas
menunjukkan bahwa koneksi yang digunakan cukup stabil, terlihat 3 Hops (loncatan).
Waktu dalam satuan ms (millisecond) sama seperti halnya Hops, semakin kecil waktu
perpindahan data, maka akan semakin baik /cepat anda mengakses situs yang anda

traceroute tadi. Pada nomor 1, paket data melewati IP 192.1.10.1, hop pertama
bernilai 62 ms hop kedua bernilai 47ms dan hop ketiga bernilai 63 ms , maka nilai
hop pertama hingga ketiga stabil (tidak berbeda terlalu jauh). Pada nomor 2, paket
data melewati IP 192.2.100.2, hop pertama bernilai 78 ms hop kedua bernilai 94 ms
dan hop ketiga bernilai 78 ms , maka nilai hop pertama hingga ketiga stabil (tidak
berbeda terlalu jauh). Pada nomor 3, paket data melewati IP 192.9.80.2, hop pertama
bernilai 109 ms hop kedua bernilai 109 ms dan hop ketiga bernilai 125 ms , maka
nilai hop pertama hingga ketiga stabil (tidak berbeda terlalu jauh).
h. Jika delay pada Router5 serial 0/0/1 dan Router 4 serial 0/0/0 (asumsi berada pada
satu network) diubah menjadi 4 ms. (Perintah: Router(conf-if)#delay 4000). Ulangi
4.f.
Hasil tracertnya seperti berikut :
PC>tracert 192.8.70.2
Tracing route to 192.8.70.2 over a maximum of 30 hops:
1 62 ms 46 ms 62 ms 192.1.10.1
2 94 ms 62 ms 94 ms 192.3.20.2
3 109 ms 93 ms 125 ms 192.7.60.2
4 96 ms 172 ms 125 ms 192.9.80.1
Tampilannya seperti berikut :

Rute yang tampilkan adalah daftar interfaces router yang paling dekat dengan host
yang terdapat pada jalur antara host dan tujuan. Trace ke host IP 192.8.70.2 dengan
maksimum loncatan 30 . Hasil tracert diatas menunjukkan bahwa koneksi yang
digunakan cukup stabil, terlihat 3 Hops (loncatan). Waktu dalam satuan ms

(millisecond) sama seperti halnya hops, semakin kecil waktu perpindahan data, maka
akan semakin baik /cepat anda mengakses situs yang anda traceroute tadi. Pada nomor
1, paket data melewati IP 192.1.10.1, hop pertama bernilai 62 ms hop kedua bernilai
46 ms dan hop ketiga bernilai 62 ms , maka nilai hop pertama hingga ketiga stabil
(tidak berbeda terlalu jauh). Pada nomor 2, paket data melewati IP 192.3.20.2, hop
pertama bernilai 94 ms hop kedua bernilai 62 ms dan hop ketiga bernilai 94 ms , maka
nilai hop pertama hingga ketiga stabil (tidak berbeda terlalu jauh). Pada nomor 3,
paket data melewati IP 192.7.60.2, hop pertama bernilai 109 ms hop kedua bernilai 93
ms dan hop ketiga bernilai 125 ms , maka nilai hop pertama hingga ketiga stabil (tidak
berbeda terlalu jauh).
EIGRP akan mengirimkan hello packet untuk mengetahui apakah router-router
tetangganya masih hidup ataukah mati. Pengiriman hello packet tersebut bersifat
simultant, dalam hello packet tersebut mempunyai hold time, bila dalam jangka
waktu hold time router tetangga tidak membalas, maka router tersebut akan dianggap
mati. Biasanya hold time itu 3x waktunya hello packet, hello packet defaultnya 15
second. Lalu dual akan meng-kalkulasi ulang untuk path-pathnya. Hello
packet dikirim secara multicast ke IP Address 224.0.0.10.
1) Memilih jalur/route untuk mencapai suatu network dengan ongkos paling rendah,
dan bebas looping.
2) AD (advertised distance), menggambarkan seberapa jauh sebuah network dari
neighbor, merupakan ongkos (metric) antara router next-hop dengan network
destination.
3) FD (feasible distance), menggambarkan seberapa jauh sebuah network dari router,
merupakan ongkos (metric) antara router dengan router next-hop ditambah dengan
AD dari router next-hop.
4) Ongkos paling rendah = FD paling rendah.
5) Successor, adalah jalur utama untuk mencapai suatu network (route terbaik),
merupakan router next-hop dengan Ongkos paling rendah dan jalur bebas looping.
6) Feasible Successor, adalah jalur backup dari successor (AD dari feasible successor
harus lebih kecil daripada FD dari successor)
EIGRP ( Enhanched Interior Gateway Routing Protocol ) adalah routing
protocol yang hanya diadopsi oleh router Cisco atau sering disebut

sebagai proprietary protocol pada Cisco, dimana EIGRP ini hanya bisa digunakan
sesama router Cisco.
EIGRP menggunakan formula berbasis bandwidth dan delay untuk
menghitung metric yang sesuai dengan suatu rute. EIGRP melakukan konvergensi
secara tepat ketika menghindari loop. EIGRP tidak melakukan perhitungan-
perhitungan rute seperti yang dilakukan oleh protocol link state. Hal ini menjadikan
EIGRP tidak membutuhkan desain ekstra, sehingga hanya memerlukan lebih sedikit
memori dan proses dibandingkan protocol link state. Konvergensi EIGRP lebih cepat
dibandingkan dengan protocol distance vector. Hal ini terutama disebabkan karena
EIGRP tidak memerlukan fitur loop avoidance yang pada kenyataannya
menyebabkan konvergensi protocol distance vector melambat. Hanya dengan
mengirim sebagian dari routing update (setelah seluruh informasi routing
dipertukarkan). EIGRP mengurangi pembebanan di jaringan. Salah satu kelemahan
utama EIGRP adalah protocol Cisco-propritary, sehingga jika diterapkan pada
jaringan multivendor diperlukan suatu fungsi yang disebut route redistribution. Fungsi
ini akan menangani proses pertukaran rute router di antara dua protocol link state
(OSPF dan EIGRP). EIGRP sering disebut juga hybriddistance- vector routing
protocol, karena EIGRP ini terdapat dua tipe routing protocol yang digunakan,
yaitu distance vector dan link state. Dalam perhitungan untuk menentukan jalur
manakah yang terpendek, EIGRP menggunakan algoritma DUAL ( Diffusing Update
Algorithm ) dalam menentukannya.

Anda mungkin juga menyukai