Anda di halaman 1dari 12

Klasifikasi Gunungapi Indonesia

Type AGunungapi yang pernah mengalami erupsi magmatik sekurang-kurangnya satu


kali sesudah tahun 1600.
Type BGunungapi yang sesudah tahun 1600 belum lagi mengadakan erupsi
magmatik, namun masih memperlihatkan gejala kegiatan seperti kegiatan solfatara.
Type CGunungapi yang erupsinya tidak diketahui dalam sejarah manusia, namun
masih terdapat tanda-tanda kegiatan masa lampau berupa lapangan solfatara/fumarola
pada tingkat lemah.
Jumlah Sebaran Gunungapi Indonesia
Daerah
Tipe-
A
Tipe-
B
Tipe-
C
Jumlah
Sumatera 13 12 6 21
Jawa 21 9 5 35
Bali 2 - - 2
Lombok 1 - - 1
Sumbawa 2 - - 2
Flores 16 3 5 24
Laut Banda 8 1 - 9
Sulawesi 6 2 5 13
Kep.Sangihe 5 - - 5
Halmahera 5 2 - 7

Volcanic Explosivity Index (VEI) dirumuskan oleh Chris Newhall (U.S. Geological
Survey) dan Steve Self di University of Hawaii thn 1982 untuk mengukur kekuatan dan
besaran relative letusan gunung.

Jumlah volume material, ketinggian asap erupsi, dan observasi kualitatif (dng
menggunakan istilah gentle sampai mega-colossal); digunakan untuk menentukan
tingkat/nilai exploitas letusan. Skala paling tinggi (magnitude 8 ) diberikan untuk
Letusan Terbesar dalam sejarah. Magnitude 0 diberikan untuk erupsi yg non-explosif
(<104 kubik meter material yg dikeluarkan), Magnitude '8' merepresentasikan Erupsi
Explosif (disertai ledakan) Mega-Kolosal yg mampu meyemburkan material 104 kubik
meter material dan mempunyai Kolom Asap setinggi lebih dari 25 kilometer. Setiap
interval (magnitude) dlm skala mereprentasikan KELIPATAN 10.Satu kelemahan VEI
adalah tdk menyertakan magnitude power output dari suatu erupsi/ledakan. Hal ini
memang sangatlah susah diukur berkenaan dng letusan/erupsi pra-sejarah atau yg tdk
teramati langsung

KLASIFIKASI
Berikut klasifikasi VEI, dng data berurutan sbg berikut:
Magnitude VEI, Klasifikasi-nya, Deskripsi, Plume (ketinggian Asap Letusan), Volume
Material yg disemburkan, sifat frekuensi erupsinya, dan Occurrence (jumlah kejadian
selama 10,000 tahun terakhir).

VEI: 0, Hawaiian, non-explosive, plume < 100 m, volume: <10,000 mkubic, daily /
tiap hari, terjadi banyak sekali dlm 10,000 thn terakhir, contoh: Mauna Loa di
Hawaii.

VEI: 1, Hawaiian/Strombolian, gentle, plume: 100 - 1000 m, volume: >10,000 mkubic,
daily / tiap hari, terjadi banyak sekali dlm 10,000 thn terakhir, contoh: Stromboli
di Italy.
VEI: 2, Strombolian/Volcanian, explosive, plume: 1 - 2 km, volume: >1,000,000
mkubic, weekly / mingguan, terjadi 3477 kali dlm 10,000 thn terakhir, contoh:
Galeras di Amerika Latin (1993).

VEI: 3, Volcanian/Pelean, severe (parah/menghancurkan), plume: 3 - 15 km, volume:
>10,000,000 mkubic, yearly / tahunan, terjadi 868 kali dlm 10,000 thn terakhir,
contoh: Nevada del Ruiz (1985).

VEI: 4, Pelean/Plinian, cataclysmic, plume: 10 - 25 km, volume: >0.1 kmkubic,
decade / 10 tahunan, terjadi 278 kali dlm 10,000 thn terakhir, contoh: Soufriere
Hills (1995).

VEI: 5, Plinian, paroxysmal, plume: > 25 km, volume: > 1 kmkubic, 50 tahunan,
terjadi 84 kali dlm 10,000 thn terakhir, contoh: St. Hellen (1980).

VEI: 6, Plinian/Ultra-Plinian, colossal, plume: > 25 km, volume: > 10 kmkubic, 100
tahunan, terjadi 39 kali dlm 10,000 thn terakhir, contoh: Pinatubo di Philipina
(1991).
VEI: 7, Plinian/Ultra-Plinian, super-colossal, plume: > 25 km, volume: > 100
kmkubic, 1000 tahunan, terjadi 4 kali dlm 10,000 thn terakhir, contoh: Gn. Tambora
di Sumbawa, Indonesia (1815).

VEI: 8, Plinian/Ultra-Plinian, super-colossal, plume: > 25 km, volume: > 1000
kmkubic, 10,000 tahunan, tdk terjadi dlm 10,000 thn terakhir, contoh: Toba di
Sumatera, Indonesia (sekitar 73,000 tahun lalu).

Daftar Erupsi Volcanic (diambil beberapa contoh)

VEI 0: Mauna Loa Hawaii (1984), Piton de la Fournaise (2004), Hoodoo Mountain
(7050 BC / Before Century / Sebelum Masehi).
VEI 1: Kilauea Hawaii (1983 - sekarang), Nyiragonggo (2004), Wells Gray-Clear
Water Volcanic Field (sekitar thn 1500)

VEI 2: Mount Hood (1865 - 1866), Mount Usu (2000 - 2001)

VEI 3: Nevada del Ruiz (1985), Mount Etna (2002-2003), Eldfell (1973)

VEI 4: Mount Pelee (1902), Paricutin (1943-1952), Galunggung (1982)
VEI 5: Mount Vesuvius - Pompeii Eruption (79), Gn. Agung (1963), Mount St. Helens
(1980), El Chichon (1982)

VEI 6: Santorini (1620 atau 1520 BC), Pinatubo (1991), Krakatau (1883)
VEI 7: Yellowstone (1,300,000 BP), Long Valley Caldera (760,000 BP), Kurile (6440
BC + 25 thn), Crater Lake Oregon (4860 BC), Taupo Hatepe Eruption (177, 181, atau
186; tdk terobservasi scr langsung), Gn. Tambora Indonesia (1815)
VEI 8: La Garita Caldera (27 juta thn yg lalu), Yellowstone (2,200,000 BP),
Yellowstone Lava Creek Eruption (640,000 BP), Toba Sumatera (73,000 BP), Taupo
(26,500 BP)
Skala VEI digunakan dalam bidang ilmu vulkanologi modern, sebagai salah satu upaya untuk
memperkirakan kemungkinan ukuran dari erupsi vulkanis berdasarkan sejarah erupsi.
Pertama kali digunakan pada tahun 1982, sebagai sebuah paper berjudul The Volcanic
Explosivity Index (VEI): An Estimate of Explosive Magnitude for Historical Volcanism,
ditulis oleh Christopher Newhall danSteve Self dan dipublikasikan di Journal of Geophysical
Research.
VEI tergantung kebanyakan pada volume material yang dikeluarkan ketika erupsi dan
ketinggian dari kolom abu atau plume. Skala VEI membagi skala erupsi menjadi sembilan
kelas, dari skala 0 9. Skala 0 adalah non-explosive dan skala 8 adalah erupsi mega-kolosal.
Tidak ada di dalam sejarah letusan gunung berapi yang melebihi skala 8.
VEI Deskripsi
Ketinggian
Plume
Volume Klasifikasi
Seberapa
Sering
Contoh
0
non-
explosive
< 100 m 1000s m3 Hawaiian Harian Kilauea
1 gentle 100-1000 m 10,000s m3 Haw/Strombolian Harian Stromboli
2 explosive 1-5 km
1,000,000s
m3
Strom/Vulcanian Mingguan Galeras, 1992
3 severe 3-15 km
10,000,000s
m3
Vulcanian Tahunan Ruiz, 1985
4 cataclysmic 10-25 km
100,000,000s
m3
Vulc/Plinian
Setiap 10
Tahun
Galunggung,
1982
5 paroxysmal >25 km 1 km3 Plinian
Setiap 100
Tahun
St. Helens,
1980
6 colossal >25 km 10s km3 Plin/Ultra-Plinian
Setiap 100
Tahun
Krakatau, 1883
7
super-
colossal
>25 km 100s km3 Ultra-Plinian
Setiap
1000
Tahun
Tambora, 1815
8
mega-
colossal
>25 km 1,000s km3 Ultra-Plinian
Setiap
10.000
Tahun
Yellowstone,
600.000 tahun
yang lalu

Sumber :
http://alexandra-matiella-novak.suite101.com dan http://volcano.oregonstate.edu

Inilah Level - Level Letusan Gunung Berapi
Inilah Level - Level Letusan Gunung Berapi yang sejauh ini letusannya terasa meluluh
lantakkan kehidupan di sekitarnya. Manakala letusan menderu hebat, seolah tidak ada
satupun mahluk hidup yang mampu bertahan. Letusan gunung berapi terbagi di dalam level -
level berdasar tingkat kedahsyatan letusan. Mulai dari level 0 hinggal level 8.

LEVEL 0 ( LEVEL HAWAI I AN )

Sebuah letusan Hawaiian adalah jenis letusan gunung berapi di mana lava dari lubang
dalam ledakan lembut relatif, tingkat rendah, disebut demikian karena itu adalah karakteristik
dari gunung berapi Hawaii. Biasanya mereka adalah letusan efusif, magma basaltik
dengan viskositas rendah, kandungan gas rendah, dan suhu tinggi pada lubang angin. Dengan
ejecta volume < 10,000 m dan plume < 100 m.

Contoh gunung yang pernah meletus dengan Level ini:


Erupsi gunung Kilauea ini berlangsung dari 3 januari 1983 hingga SEKARANG! membentuk
tanah baru di pasifik.

Erupsi Gunung Piton de la Fournaise di Reunion terakhir pada 9 desember 2010

LEVEL 1 ( LEVEL STROMBOLI AN )

Letusan strombolian relatif rendah tingkat letusan gunung berapi, dinamai setelah gunung
berapi Stromboli Italia, di mana letusan tersebut terdiri dari pengusiran cinder pijar, lapili
dan bom lava ke ketinggian puluhan hingga ratusan meter. Mereka kecil dan menengah
dalam volume, dengan kekerasan sporadis. Dengan ejecta volume > 10,000 m dan plume
100 1000 m.

Contoh gunung dengan letusan level ini:


Erupsi besar terakhir Gunung Stromboli di Italia terjadi pada april 2009

Erupsi besar terakhir Gunung Nyiragongo di Republik kongo terjadi pada 1977 dan 2002.

LEVEL 2 ( LEVEL VULCANI AN )

Istilah ini pertama kali digunakan oleh Giuseppe Mercalli, menyaksikan 1888 - 1890 letusan
di Pulau Vulcano. Deskripsi tentang gaya letusan sekarang digunakan di seluruh dunia untuk
letusan ditandai oleh awan tebal abu - sarat gas yang meledak dari kawah dan naik tinggi di
atas puncak.Ejecta volumenya > 1,000,000 m dan plume 1 - 5 km.

Contoh gunung dengan letusan level ini:

Erupsi terakhir Gunung Galeras di Colombia terjadi pada 25 agustus 2010.tahun 1993 yang
terparah dan dikenal dengan nama Galeras Tragedy.

Gunung Sinabung di Indonesia terakhir erupsi pada september 2010

LEVEL 3 ( LEVEL PELEAN )

Letusan Pelan adalah jenis letusan gunung berapi. Mereka dapat terjadi ketika magma
kental, biasanya tipe rhyolitic atau andesit, terlibat, dan berbagi beberapa kesamaan dengan
letusan Vulcanian. Karakteristik yang paling penting dari sebuah letusan Pelan adalah
adanya longsoran bersinar abu vulkanik panas, aliran piroklastik. Pembentukan kubah lava
adalah fitur lain yang khas. Arus pendek abu atau penciptaan kerucut batu apung dapat
diamati juga.dengan ejecta volume > 10,000,000 m dan plume 3 15 km.

Contoh gunung dengan letusan level ini:

Gunung Nevado del Ruiz di Kolombia erupsi terakhir terjadi pada 1991.

Gunung Soufrire Hills di Monsteratt kepulauan Karibia erupsi terakhir terjadi pada
februari 2010

LEVEL 4

Level ini mirip dengan level 3 dan letusan level 5. Ejecta volumenya > 0.1 km dan plume 10
- 25 Km. Contoh Gunung yang meletus pada level ini:

Gunung Pele di Martinique erupsi besar terjadi pada 1902.

Gunung Eyjafjallajkull di Islandia erupsi terakhir pada mei 2010.

LEVEL 5 ( LETUSAN PLI NI AN )

Letusan Plinian, juga dikenal sebagai 'letusan Vesuvian', letusan gunung berapi yang
ditandai oleh kesamaan mereka untuk letusan Gunung Vesuvius di AD 79 ( seperti yang
dijelaskan dalam surat yang ditulis oleh Plinius Muda, dan yang membunuh pamannya Pliny
the Elder ). Letusan Plinian yang ditandai dengan kolom gas dan abu vulkanik memperluas
tinggi ke stratosfer, lapisan atmosfer tinggi. Karakteristik kunci pengusiran sejumlah besar
batu apung dan sangat kuat letusan ledakan gas terus menerus. Ejecta volumenya > 1 km dan
plume 20 35 km. Contoh Gunung yang meletus pada level ini:

Mount Vesuvius di Italia erupsi terakhir terjadi pada 1944. erupsi besar terjadi pada 79 SM
yang menyebabkan perubahan bentuk gunung.

Mount St. Helens di Amerika Serikat erupsi terakhir pada 1980 menewaskan 81 orang.

LEVEL 6

Level ini berada seperti di antara Level 5 dan level 7. Dengan ejecta volume > 10 km dan
plume > 30 km. Contoh Gunung yang meletus pada level ini:

Gunung Krakatau di Indonesia pada tahun 1883 meletus dahsyat yang menyebabkan
tsunami.

Erupsi besar gunung Pinatubo di Filipina terjadi pada juni 1991 menewaskan 847 orang.

LEVEL 7 ( LEVEL ULTRA - PLI NI AN )

Menurut Volcanic Explosivity Index Smithsonian Institution, sebuah VEI 6 sampai 7
diklasifikasikan sebagai "Ultra Plinian." Mereka didefinisikan oleh bulu abu lebih dari 25
km ( 16 mil ) tinggi dan volume bahan meletus 10 km3 ( 2 mil kubik ) untuk 1.000 km3 ( 200
cu mil ) dalam ukuran. Contoh Gunung yang meletus pada level ini:

Gunung Tambora di Indonesia meletus dahsyat pada 1815.

Karena dahsyatnya letusannya, gunungnya tak berbekas. Yang terjadi sekitar 3600 tahun
yang lalu. Ini gambar sisa yang paling nyata dari Thera di yunani.

LEVEL 8 ( LEVEL SUPERVOLCANI C )

Dari namanya silahkan di artikan dan dibayangkan sendiri kedahsyatan letusan level ini.
Contoh gunung yang pernah meletus level ini:


Letusan skala penuh terakhir dari supervolcano Yellowstone, Creek Lava letusan yang
terjadi hampir 640.000 tahun yang lalu, memuntahkan sekitar 240 kilometer kubik ( 1.000
km3 ) dari batu dan debu ke langit. Dan gunung ini masih aktif!.


Letusan Toba ( peristiwa Toba ) terjadi pada atau yang sekarang Danau Toba sekitar
67.500 sampai 75.500 tahun yang lalu. Letusan Toba adalah yang terakhir dari serangkaian
setidaknya tiga letusan pembentukan kaldera yang terjadi di gunung berapi, dengan kaldera
yang terbentuk sebelumnya sekitar 700.000 dan 840.000 tahun yang lalu. letusan terakhir
memiliki Explosivity Index diperkirakan vulkanik 8 ( digambarkan sebagai "mega -
kolosal" ), sehingga kemungkinan letusan gunung berapi terbesar ledakan dalam 25 juta
tahun terakhir.

Anda mungkin juga menyukai