Anda di halaman 1dari 33

MENGAUDIT SIKLUS PENDAPATAN

BY:
MR. HALOHO
CAKUPAN MATERI
SIFAT SIKLUS PENDAPATAN
Cakupan transaksi
Tujuan audit
MENGGUNAKAN PEMAHAMAN ATAS BISNIS DAN INDUSTRI UNTUK
MENGEMBANGKAN STRATEGI AUDIT
Manfaat pemahaman
Materialitas
Risiko bawaan, risiko prosedur analitis
MEMPERTIMBANGKAN KOMPONEN PENGENDALIAN INTERNAL
PENILAIAN AWAL ATAS RISIKO PENGENDALIAN DAN STRATEGI AUDIT PENDAHULUAN
Memeroleh pemahaman dan menilai risiko pengendalian
PENGUJIAN SUBSTANTIF PIUTANG USAHA
Menetapkan risiko deteksi untuk pengujian terhadap rincian
Merancang pengujian substantif
Prosedur awal
Prosedur analitis
Pengujian rincian transaksi
Pengujian rincian saldo
Sifat Siklus Pendapatan
Siklus pendapatan suatu entitas terdiri dari
aktivitas yang terkait dengan pemberian barang
atau jasa kepada pelanggan dan penagihan kas
dari pendapatan itu.
Kelompok transaksi dalam siklus pendapatan:
Transaksi Penjualan kredit
Transaksi Penerimaan Kas
Penyesuaian Penjualan (diskun penjualan, retur dan
penyisihan penjualan, akun-akun pelanggan yang sulit
ditagih (penyisihan dan penghapusan))
Akun yang terpengaruh dalam
siklus pendapatan Penjualan Kredit D K
Piutang Usaha (Account Receivable) xxx
Penjualan (Sales) xxx
Kos dari barang terjual (Cost of Goods Sold) xxx
Sediaan (Inventory) xxx
Penerimaan Kas
Kas (Cash) xxx
Diskun Penjualan (Sales Discount) xxx
Piutang Usaha (Account Receivable) xxx
Retur dan Penyesuaian Penjualan
Retur dan penyesuaian penjualan
(Sales Return and Allowances) xxx
Piutang Usaha (Account Receivable) xxx
Penyisihan Piutang tak tertagih
Biaya Piutang tak tertagih
(Bad Debt Expense) xxx
Penyisihan untuk Piutang tak tertagih
(Allowance for doubtful Account) xxx
Penghapusan Piutang Usaha
Penyisihan untuk Piutang tak tertagih xxx
(Allowance for doubtful Account)
Piutang Usaha (Account Receivable) xxx
Tujuan Mengaudit Siklus
Pendapatan
Kategori Asesi Kelompok Transaksi
atau saldo akun
Transaksi 1
2
3
saldo Akun 4
Kelengkapan Transaksi 5
saldo Akun 6
Transaksi 7
Saldo Akun 8
Seluruh penjualan, penerimaan kas, dan penyesuaian
penjualan yang terjadi selama periode itu telah dicatat
Saldo Piutang usaha menunjukkan seluruh klaim kepada
pelanggan pada tanggal neraca
Hak dan
Kewajiban
Entitas memiliki hak terhadap piutang usaha dan kas yang
dihasilkan dari penjualan yang tercatat
Piutang Usaha pada tanggal neraca menunjukkan klaim
legal entitas kepada pelanggan
Tujuan Audit
Keberadaan
atau
Keteradian
Rekaman transaksi penjualan menunjukkan barang atau
jasa yang diberikan selama periode itu
Rekaman Transaksi penerimaan Kas menunjukkan kas yang
diterima selama periode itu
Rekaman Transaksi penyesuaian penjualan selama periode
itu menunjukkan diskun, retur dan penyesuaian penjualan,
dan piutang tak tertagih yang diotorisasi
Saldo Piutang Usaha menunjukkan saldo yang benar-benar
ada pada tanggal neraca
Transaksi 9
saldo Akun 10
11
Transaksi 12
Saldo 13
Saldo Piutang usaha bruto di neraca telah sesuai dengan
rinciannya di buku pembantu Piutang usaha
Penyisihan piutang tak tertagih telah diestimasi secara
wajar sesuai dengan nilai realisasi neto
Penyajian dan
Pengungkapan
Rincian penjualan, penerimaan kas, dan penyesuaian
penjualan mendukung penyajian di laporan keuangan
termasuk klasifikasinya dan pengungkapannya
Pengungkapan terhadap piutang yang dijual atau
digadaikan telah dibuat secara wajar
Penilaian atau
alokasi
Seluruh Penjualan, penerimaan kas, dan penyesuaian
penjualan yang terjadi selama periode itu telah dinilai
sesuai dengan PABU dan telah dijurnal, diiktisarkan, dan
diposting dengan tepat
Tujuan Mengaudit Siklus
Pendapatan
Tahap Audit
Memahami Bisnis dan Industri
Klien

Auditor mengembangkan strategi audit awal
didasarkan pada risiko salah saji material. Langkah
pertama dalam menetapkan risiko adalah
memeroleh pemahaman atas bisnis dan industri
klien. Pemahaman membantu auditor dalam:
Membuat harapan terhadap pendapatan total dengan
memahami kapasitas klien, lokasi pasar, dan pelanggan
Membuat harapan atas marjin bruto dengan memahami
pangsa pasar klien dan keunggulan kompetitif di pasar.
Membuat harapan tentang piutang usaha neto didasarkan
pada rata-rata periode penagihan klien dan industri
Tahap Audit
Menetapkan Materialitas
Pendapatan merupakan ukuran dari volume aktivitas setiap entitas.
Biasanya, pendapatan memiliki volume transaksi tinggi dan total
pendapatan sangat penting terhadap laporan keuangan. Pendapatan
biasanya digunakan sebagai ukuran materialitas pada setiap
penugasan.
Pendapatan biasanya memberi penambahan pada piutang usaha, kas
dan arus kas dari aktivitas operasi. Piutang usaha biasanya juga
merupakan bagian yang material dari neraca.
Transaksi dan saldo akun yang ada pada siklus pendapatan biasanya
memiliki pengaruh yang material terhadap laporan keuangan.
Untuk meningkatkan keefektifan dan efisiensi audit untuk mencapai
tujuan audit siklus pendapatan, maka kehati-hatian harus dilakukan
untuk mempertimbangkan risiko bawaan, risiko prosedur analitis,
dan risiko pengendalian ketika memilih strategi audit untuk setiap
tujuan audit.
Materialitas (salah saji yang dapat ditoleransi) untuk piutang usaha
relatif lebih tinggi daripada untuk akun aktiva lainnya untuk
mengurangi pengeeluaran untuk memeroleh bahan bukti audit.
Tahap Audit
Risiko Bawaan
Faktor-faktor yang umum memengaruhi salah saji asersi siklus
pendapatan:
1. Tekanan untuk melebihsajikan pendapatan agar realisasi pendapatan dan profitabilitas
mencapai target, padahal kenyataannya tidak demikian.
2. Tekanan untuk melebihsajikan kas dan piutang usaha bruto atau mengurangsajikan
penyisihan untuk piutang tak tertagih supaya meningkatkan modal kerja, yang
dibutuhkan dalam perjanjian hutang.
3. Volume transaksi yang tinggi cenderung meningkatkan jumlah kesalahan.
4. Pengakuan pendapatan, standar akuntansi yang membingungkan, dan membuat
estimasi, kompleksitas perhitungan, cenderung meningkatkan risiko salah saji
5. Aplikasi akuntansi untuk piutang usaha yang digadaikan dengan tanggung renteng,
apakah sebagai penjualan atau pinjaman.
6. Salah klasifikasi piutang usaha, apakah aktiva jangka pendek atau aktiva jangka
panjang, karena sulit menentukan ketertagihannya
7. Penerimaan kas cenderung akan disalahgunakan
8. Transaksi penyesuaian penjualan bisa saja digunakan untuk menutupi pencurian kas
dengan cara meningkatkan diskun, atau mencatat transaksi fiktif atas retur penjualan,
atau menghapus piutang pelanggan.
Karena besar potensi salah saji apabila pengendalian tidak efektif, maka
auditor harus selalu memberikan pertimbangan yang cermat atas risiko
inheren dalam siklus pendapatan.
Tahap Audit
Risiko Prosedur Analitis
Risiko prosedur analitis adalah elemen dari risiko deteksi, yaitu risiko prosdur
analitis gagal untuk mendeteksi salah saji.
Prosedur analitis sangat hemat dan didasarkan pada pengetahuan auditor
atas bisnis dan industri klien.
Langkah pertama dalam melakukan prosedur analitis adalah memeroleh
pemahaman atas total pendapatan yang diberikan:
Kapasitas klien yaitu volume penjualan maksimum yang bisa dihasilkan jika klien
menggunakan seluruh fasilias dan karyawannya untuk menghasilkan dan menghantar
produk atau jasa. Auditor harus sensitif terhadap volume penjualan yang dicatat klien
berdasarkan kapasitas yang dimanfaatkan. Lebih efektif untuk mengevaluasi
pendapatan total dibandingkan ukuran aktivitas bisnis daripada membandingkan
pendapatan saat ini dengan pendapatan periode sebelumnya.
Pangsa Pasar klien untuk setiap produknya.Yaitu pendapatan klien dibandingkan
dengan total pendapatan dalam industri untuk produk klien. Hal ini penting karena
perusahaan dengan pangsa pasar dominan biasanya memeroleh margin bruto
premium. Hal ini penting bagi auditor untuk mengevaluasi perputaran piutang klien,
atau periode penagihan rata-rata, dan bisa untuk membandingkan periode penagihan
klien dengan rata-rata industri.
Rasio Prosedur Analitis yang
umum digunakan
Rasio
Membantu menilai kelayakan pendapatan
Pangsa Pasar
Penjualan
terhadap kapasitas
Hari Perputaran
Piutang Usaha
Bermanfaat dalam membandingkan dengan rata-
rata industri. Lamanya periode penagihan dapat
mengindikasikan masalah penagihan. Pengalaman
sebelumnya dan volume penjualan periode
berjalan dapat bermanfaat dalam mengestimasi
piutang neto saat ini.
Rumus Signifikansi Audit
Membantu menilai kelayakan pendapatan total
dan marjin bruto. Pangsa pasar yang lebih besar
biasanya dikaitkan dengan marjin bruto yang lebih
besar
Penjualan
terhadap total
Rasio ini bermanfaat bagi perusahaan manufaktur
dan perusahaan lainnya yang berbasis aktiva .
Rasio ini menjelaskan hubungan antara aktiva dan
penjualan
Pertumbuhan
Piutang usaha
terhadap
Rasio yang lebih besar dari 1 menunjukkan bahwa
piutang tumbuh lebih cept dari penjualan. Besar
rasio dapat mengindikasikan kemungkinan
masalah penagihan
Keuangan Non Kapasitas Ukuran
neto Penualan
Industri Neto Penjualan
Klien Neto Penjualan
Aktiva Total rata Rata
Penjualan

1 ) ( ) 1 ) tan tan ((
1 1

n n n n
Penjualan Penjualan Usaha g Piu Usaha g Piu
365
tan
X
Penjualan
Usaha g Piu rata Rata
Rasio Prosedur Analitis yang
umum digunakan
Pendapatan
produk baru
Perusahaan dengan proporsi pendapatan yang
lebih tinggi dari produk baru dapat memeroleh
premi marjin bruto karena kemampuannya
melakukan inovasi
Biaya Piutang tak
tertagih terhadap
penjualan kredit
Bermanfaat dalam mengevaluasi kelayakan biaya
piutang tak tertagih. Rasio yang lebih kecil dapat
menunjukkan penyisihan yang tidak memadai
untuk piutang tak tertagih
Biaya Piutang tak
tertagih terhadap
penghapusan
Bermanfaat dalam mengevaluasi kelayakan biaya
piutang tak tertagih. Rasio yang lebih kecil dapat
menunjukkan penyisihan yang tidak memadai
untuk piutang tak tertagih
NETO PENJUALAN
TERTAGIH TAK PIUTANG BIAYA
USAHA PIUTANG N PENGHAPUSA
TERTAGIH TAK PIUTANG BIAYA
Pendapatan Total
berjalan tahun selama kan diperkenal yang baru produk dari Pendapatan
Pemahaman Atas SPI
Lingkungan Pengendalian:
Integritas dan nilai-nilai etika
Komitmen terhadap kompetensi
Partisipasi dean komisaris dan komite audit
Filosofi manajemen dan gaya operasi
Struktur organisasi
Penetapan otoritas dan tanggungjawab
Kebijakan dan praktik-praktik SDM
Penilaian Risiko apakah manajemen melakukan
indentifikasi dan mitigasi terhadap risiko-risiko
dalam siklus pendapatan.

Informasi dan komunikasiPemahaman tentang:
Bagaimana penjualan dimulai
Pemberian barang dan jasa
Pencatatan piutang usaha
Penerimaan Kas
Penyesuaian penjualan
Metode pemrosesan data dan dokumen serta catatan
yang digunakan
PemantauanUmpan balik tentang apakah
pengendalian internal yang berkaitan dengan siklus
pendapatan telah beroperasi sesuai rencana.
Misalnya: Apakah ada kesalahan penagihan, apakah
ada kesalahan dalam pengakuan pendapatan.
Unit organisasi dalam penjualan
Kredit
Prosedur Penjualan Kredit
Aktivitas Pengendalian Penjualan
Kredit
Sistem manual
Sistem Manual:
1. Hanya Bagian kredit yang bisa mengotorisasi kredit dan menambah file
pelanggan baru
2. Bagian pengiriman mengecek barang yang diterima dari gudang ke
Formulir Pesanan Penjualan sebelum membuat B/L
3. Faktur dikeluarkan setelah Formulir Pesanan Penjualan dan B/L
dikeluarkan (barang dikirim terlebih dahulu setelah itu faktur dibuat).
Faktur harus dilampiri oleh Pesanan Penjualan dan B/L
4. Mengirimkan laporan bulanan kepada pelanggan dan menindaklanjuti
komplain pelanggan
5. Otorisasi dilakukan oleh pihak-pihak yang berwenang dalam
mengeksekusi transaksi.
6. Secara periodik dilakukan pengecekan antara buku pembantu piutang
dan saldo piutang di buku besar.
7. Pemegang buku pembantu dan buku besar harus berbeda agar terjadi
pengecekan independen
8. Menggunakan sistem sediaan perpetual (masing-masing sediaan dibuat
kartu sediaan) dan secara periodik dicocokkan ke akun pengendali
sediaan di buku besar.
9. Seluruh dokumen harus bernomor urut tercetak dan
dipertanggungjawabkan penggunaannya.
Aktivitas Pengendalian Penerimaan
Kas
Sistem manual
1. Fungsi penerima kas dipisah dari fungsi pencatat kas
2. Kas disimpan ditempat yang terhidar dari bahaya kebakaran dan bencana alam.
3. Untuk penjualan tunai, sebaiknya digunakan mesin register kas
4. Prosedur penjualan tunai harus diawasi secara periodik
5. Dalam setiap faktur yang dikirimkan kepada pelanggan harus dicantumkan nomor
rekening perusahaan agar pada cek yang dibayarkan pelanggan dituliskan rekening
tujuan pembayaran.
6. Sekretariat menerima cek pembayaran dan membuat daftar penerimaan cek yang
diberikan kepada kasir (beserta cek), bagian piutang usaha, dan arsip di sekretariat.
7. Pada akhir setiap hari kerja dilakukan perhitungan kas oleh kasir dan didampingi bagian
yang independen terhadap kas (misalnya: bagian akuntansi dan internal audit)
8. Melakukan rekonsiliasi bank oleh fungsi internal audit atau fungsi akuntansi.
9. Setiap hari manajemen memonitor jumlah kas harian , kelayakan jumlah penerimaan
kas dan jumlah yang dikreditkan ke buku pembantu piutang usaha.
10. Manajemen secara aktif menindaklanjuti piutang yang jatuh tempo.
Aktivitas Pengendalian
Sistem komputer
1. Komputer melakukan pengecekan kesesuaian nama
pelanggan di order dengan di arsip induk
2. Pencocokan komputer terhadap kredit yang
diotorisasi untuk setiap pelanggan
3. Pencocokan komputer terhadap barang yang
dikurangi dari arsip induk sediaan dengan order yang
disetujui
4. Untuk setiap pengiriman komputer harus
mencocokkan dokumen pengiriman bernomorurut
dengan pesanan penjualan yang disetujui
5. Komputer akan mencetak seluruh pesanan penjualan
yang belum terpenuhi
6. Komputer mencetak laporan barang yang dikirim namun
belum ditagih
7. Komputer melakukan penomoran berurut untuk setiap
faktur penjualan
8. Komputer membandingkan total pengendalian untuk
seluruh dokumen pengirimandengan total faktur
penjualan.
9. Penjualan dicatat hanya berdasarkan faktur.
10. Komputer mencocokkan tanggal faktur dengan periode
akuntansi ketika barang dikirim.
11. Komputrer membandingkan harga jual dengan daftar
harga terotorisasi dan order penjualan.
12. Komputer selalu memeriksa saldo awal piutang ditambah
penjualan kredit dengan saldo akhir piutang
13. Komputer mencocokkan seluruh nomor pelanggan di
faktur penjualan ke nomor pelanggan di order penjualan
Penilaian awal risiko
pengendalian dan strategi awal
audit Bagi asersi siklus pendapatan dimana auditor tidak
merencanakan untuk menilai risiko pengendalian
pada tingkat yang rendah, auditor harus memunyai
pengetahuan yang diperlukan untuk
mengidentifikasi jenis potensi salah saji yang akan
terjadi.
Biasanya siklus pendapatan bersifat material dan
pendapatan berasal dari banyak pelanggan. Dalam
kasus ini, sangat efisien apabila risiko pengendalian
untuk setiap asersi dinilai pada tingkat yang rendah
dan mengembangkan strategi audit melakukan
pengujian pengendalia yang ekstensif.
Pengujian substantif atas
piutang usaha
Prosedur awal
Memeroleh pemahaman atas bisnis dan idustri
klien serta menentukan:
1. Signifikansi pendapatan dan piutang usaha bagi
perusahaan
2. Pemicu ekonomi utama yang memengaruhi
penjualan, marjin, dan penagihan perusahaan
3. Persyaratan perdagangan dalam industri,
termasuk penanggalan musiman, periode
penagihan,dll
4. Perluasan konsentrasi aktivitas dengan
pelanggan.
Melaksanakan prosedur awal atas saldo dan catatan
piutang usaha:
1. Menelusuri saldo awal piutang usaha ke kertas kerja
tahun-tahun sebelumnya
2. Meriviu aktivitas dalam akun piutang usaha dan
menginvestigasi ayat jurnal yang jumlah dan
sumbernya tampak tidak biasa.
3. Memeroleh rincian saldo piutang usaha dan
menentukan apakah telah sesuai dengan catatan
akuntansi dengan melakukan footing, dan mengecek
kebenaran saldo ke buku besar dan buku pembantu
piutang usaha.
Melakukan Prosedur analitis
Mengembangkan harapan atas piutang usaha berdasarkan
pengetahuan atas bisnis, pangsa pasar, persyaratan perdagangan,
riwayat hari perputaran piutang usaha
Menghitung rasio:
Membandingkan penjualan terhadap kapasitas perusahaan.
Membandingkan perytumbuhan penjualan dengan pertumbuhan piutang
usaha
Perputaran piutang usaha
Biaya piutang tak tertagih terhadap jumlah Penjualan kredit neto.
Biaya piutang usaha tak tertagih terhadap penghapusan piutang usaha
Menganalisa hasil rasio relatif terhadap harapan berdasarkan data
tahun sebelumnya, data industri, jumlah anggaran, atau data lainnya.
Pengujian terhadap rincian
transaksi
1. Memvouching sampel catatan transaksi penjualan
dan piutang usaha ke dokumentasi pendukung.
2. Melaksanakan pengujian pisah batas (Cut off test)
penjualan dan retur penjualan dengan cara:
Memilih sampel catatan transaksi penjualan beberapa
hari sebelum dan sesudah akhir tahun serta memeriksa
dokumen pendukungnya dan menentukan apakah telah
dilakukan pencatatan pada periode yang tepat.
Memilih sampel memo kredit beberapa hari sebelum dan
sesudah akhir tahun serta memeriksa keberadaan
dokumen pendukungnya dan menentukan apakah retur
penjualan telah dicatat dalam periode yang tepat.
Lanjut......
Pengujian terhadap rincian
transaksi
3. Melaksanakan pengujian pisah batas (Cut off
test) penerimaan kas, dengan cara:
Mengamati bahwa seluruh penerimaan kas dan bank
periode itu sudah dicatat pada periode neraca
periode yang sama dan tidak ada penerimaan
periode berikutnya yang dimasukkan pada saldo kas
periode itu.
Meriviu dokumentasi seperti iktisar kas harian,
duplikat slip setoran, serta laporan bank mencakup
beberapa hari sebelum dan sesudah tanggal neraca.
Pengujian atas saldo akun
Mengonfirmasi saldo piutang usaha:
Menentukan bentuk, waktu dan luas permintaan
konfirmasi
Melakukan sampel terhadap pelanggan yang akan
dikonfirmasi dan mengevaluasi pengembalian konfirmasi
terutama untuk jawaban pengecualian (tidak setuju).
Melakukan tindak lanjut untuk konfirmasi yang tidak
dibalas:
Mengirim ulang surat konfirmasi
Melakukan prosedur alternatif untuk pelanggan yang tidak
membalas surat konfirmasi. Prosedur alternatif misalnya:
Memeriksa bukti pendukung penerimaan kas pada awal
periode akuntansi berikutnya (Subsequent Receipt) yang
berasal dari saldo piutang usaha periode sebelumnya.
Memeriksa bukti pendukung piutang usaha.
Pengujian atas estimasi
akuntansi
Mengevaluasi kewajaran asumsi yang digunakan dalam akun
penyisihan piutang tank tertagih (allowance for doubtful account):
Memeriksa penjumlahan ke bawah (foot) dan penjumlahan ke samping
(crossfoot) saldo pelanggan dan meelusuri kesesuaian saldo ke buku besar
dan buku pembantu.
Pengujian penentuan umur piutang usaha di daftar analisa atas umur
piutang usaha dengan memeriksa sampel bukti pendukung.
Untuk akun yang sudah jatuh tempo, (1) memeriksa bukti pendukung
berupa korespondensi dengan pelanggan, agen penagihan, laporan kredit
atau laporan keuangan pelanggan (2) Membahas ketertagihan piutang
usaha dengan personil manajemen.
Mengevaluasi proses manajemen untuk mengestimasi penyisihan piutang
usaha yang sulit ditagih.
Mengevaluasi kecukupan informasi tentang kecenderungan industri,
kecenderungan penentuan umur, riwayat penagihan atas pelanggan
tertentu.
Prosedur untuk penyajian dan
pengungkapan
Membandingkan penyajian laporan dengan
PABU:
Menentukan bahwa piutang usaha telah diidentifikasi
dan diklasifikasikan secara tepat menurut jenis dan
periode realisasi yang diharapkan.
Menentukan apakah ada saldo kredit yang signifikan
dan harus direklasifikasi sebagai kewajiban (hutang)
Menetukan ketepatan pengungkapan dan akuntansi
untuk pihak-pihak yang memiliki hubungan istimewa,
piutang yang digadaikan, atau difaktorkan.
Konfirmasi Piutang Usaha
Konfirmasi piutang usaha merupakan komunikasi tertulis
secara langsung antara pelanggan dan auditor. Konfirmasi
piutang usaha harus dilakukan dalam audit atas saldo
piutang usaha, kecuali:
Saldo Piutang usaha tidak material dibandingkan seluruh aktiva
Penggunaan konfirmasi tidak efektif dilakukan
Penilaian gabungan atas risiko inheren dan risiko pengendalian
adalah rendah dan bukti yang disediakan prosedur analitis atau
pengujian rincian transaksi sudah cukup menurangi risiko audit ke
tingkat yang rendah.
Auditor yang tidak melakukan konfirmasi harus
mendokumentasi di kertas kerja alasan atau pertimbangan
tidak melakukan konfirmasi.
Formulir konfirmasi
Ada dua jenis formulir konfirmasi:
Konfirmasi positifmengharuskan debitur untuk menjawab apakah
saldo yang ditunjukkan dalam formulir konfirmasi sudah tepat
Konfirmasi negatifmeminta debitur untuk menjawab hanya apabila
jumlah yang ditunjukkan tidak benar.
Bentuk konfirmasi positif biasanya menghasilkan bahan bukti
audit yang lebih baik, karena dalam konfirmasi negatif, apabila
debitur lalai menjawab hanya akan menghasilkan anggapan
saldo pelanggan itu sudah tepat.
Bentuk konfirmasi negatif bisa digunakan apabila:
Tingkat risiko deteksi untuk setiap asersi sedang atau tinggi
Saldo pelanggan kebanyakan bernilai kecil
Auditor yakin bahwa debitur akan menjawab atau memberi
pertimbangan atas saldo piutang usaha.
Waktu dan luas permintaan
konfirmasi
Waktu pengiriman konfirmasi:
Akhir tahun apabila tingkat risiko deteksi rendah
Interim (satu atau dua bulan sebelum tanggal neraca)apabila
risiko deteksi tinggi. Apabila waktu ini dipilih maka auditor harus
memvouching setiap perubahan yang material antara tanggal
pengirman konfirmasi sampai tanggal laporan keuangan.
Luas permintaan konfirmasi atau ukuran sampel,
berhubungan terbalik dengan:
1. Tingkat risiko deteksi yang dapat diterima
2. Luas pengujian substantif lainnya
3. Salah saji piutang usaha yang dapat ditoleransi (materialitas
piutang usaha).
Konfirmasi negatif membutuhkan ukuran sampelyang
lebih besar.
Pengendalian atas permintaan
konfirmasi
1. Memastikan bahwa jumlah, nama, dan alamat
pada surat konfirmasi telah sesuai dengan data
yang terkait dengan pelanggan.
2. Menjaga penyimpanan surat konfirmasi sampai
dikirimkan.
3. Menggunakan amplop berlogo dan bernama
perusahaan untuk mengembalikan konfirmasi.
4. Menangani sendiri pemasukan surat konfirmasi
ke amplop dan pengirimannya.
5. Mewajibkan pengiriman jawaban konfirmasi
langsung kepada auditor.

Anda mungkin juga menyukai