Anda di halaman 1dari 6

TUGAS REKAYASA PERANGKAT LUNAK 2

ITIL (Information Technology Infrastructure Library)










Kelas 4IA16
Anggota Kelompok :
1. Deby Indah Lestari
2. Khaerunisa Nur Rizkia
3. Octia Nuraeni
4. Sutia Dwi Santika



Universitas Gunadarma
2014

ITIL (Information Technology Infrastructure Library)



Information Technology Infrastructure Library (ITIL) adalah seperangkat
konsep dan praktik untuk mengelola layanan TI, pengembangan dan operasi TI. ITIL
memberikan deskripsi rincin sejumlah praktik penting TI dan menyediakan daftar
komprehensif tugas dan prosedur yang didalamnya setiap organisasi dapat
menyesuaikan dengan kebutuhannya sendiri. ITIL diterbitkan dalam suatu seri buku,
masing-masing mencakup topik manajemen TI. Nama ITIL dan IT Infrastruktur Library
adalah merek dagang terdaftar atas milik United Kingdoms Office of Government
Commerce (OGC).

Sejarah ITIL
Menurut Addy (2007, pXXXVIII), Information Technology Infrastructure
Library (ITIL) pertama kali muncul pada akhir tahun 80an. Central Computer and
Telecommunication Agency (CCTA) yang merupakan bagian dari departemen
pemerintahan Inggris, dengan biaya IT sebesar 9 miliar pound, mendapatkan tekanan
besar untuk dapat mengurangi biaya tersebut secara signifikan. CCTA memutuskan
efisiensi besar merupakan salah satu cara potensial untuk mengurangi biaya tersebut.
Akhirnya mereka menciptakan sebuah linkungan yang berfokus pada proses dan
efisiensi untuk pengembangan sebuah kerangka kerja yang saat ini dikenal
sebagai Technology Infrastructure Library (ITIL).

Pada tahun 90an banyak perusahaan besar dan agen pemerintahan di Eropa
mulai mengadopsi kerangka kerja ITIL ini sebagai dasar dalam operasional IT. ITIL
mulai menyebar secara luas dan dengan cepat menjadi standar de facto untuk
manajemen layanan IT.

Pada awalnya, ITIL merupakan koleksi buku yang masing-masing meliputi
praktik tertentu dalam jasa TI. ITIL dibangun dengan menggunakan perspektif proses
pengendalian dan pengelolaan operasi. Perspektif ini dikenal dengan Siklus Plan-Do-
Check-Act (PDCA) karya W. Edwards Deming. Setelah publikasi awal tahun 1989,
jumlah buku ITIL V1 terbit lebih dari 30 jilid.

Pada tahun 2000/2001, untuk membuat ITIL lebih mudah diakses (dan terjangkau),
ITIL v2 mengkonsolidasi pubilikasinya menjadi 8 logis set yang dikelompokkan
kedalam pedoman proses terkait untuk mencocokkan berbagai aspek yang berbeda dari
manajemen TI, aplikasi, dan layanan. Namun fokus utama tetap pada Service
Management (Layanan Dukungan dan Layanan Pengiriman) yang sejauh ini paling
banyak digunakan dan beredar tentang publikasi ITIL v2.
1. Buku ITIL versi terdiri dari atas beberapa disiplin, yaitu:
1. IT Service Management (dukungan layanan dan layanan publik)
2. Bimbingan operasional (infrastruktur manajemen ICT, manajemen keamanan,
perspektif bisnis, manajemen aplikasi, dan software asset management)
3. Pedoman implementasi ITIL (planning to implement service management)
4. Pedoman bagi unit kecil TI (implementasi ITIL untuk skala kecil)

Berikut ini dijelaskan rincian masing-masing disiplin.
1. IT Service Management (dukungan layanan dan layanan publik)
Disiplin dukungan layanan berfokus pada pengguna layanan ICT dan terutama
yang berkaitan dengan memastikan bahwa pengguna memiliki akses ke layanan
yang tepat untuk mendukung fungsi bisnis. Dalam disiplin ini rantai proses
terdiri dari incident management, problem management, change management,
release mangement dan configuration management. Rantai proses ini
menggunakan Configuration Management Database (CMDB) yang mencatat
setiap proses dan menciptakan dokumen-dokumen output untuk ditelusuri
(qualtity management).

2. Bimbingan operasional
Disiplin layanan publik berfokus pada layanan proaktif ICT dalam memberi
dukungan yang memadai bagi pengguna bisnis. Disiplin ini berfokus pada bisnis
sebagai pelanggan dari layanan ICT, berbeda dengan disiplin dukungan layanan.
Disiplin layanan publik terdiri dari service level management, manajemen
kapasistas, manajemen kontinuitas layanan TI, manajemen sediaan dan
manajemen keuangan.

3. Pedoman implementasi ITIL
Disiplin pedoman implementasi ITIL berfokus pada kerangka kerja untuk
penyelarasan kebutuhan bisnis dan TI. Proses dan pendekatan yang digunakan
dalam disiplin ini menyarankan pengembangan Continuous Service
Improvement Program (CSIP) sebagai dasar untuk menerapkan disiplin ITIL
dalam proyek-proyek kerja yang terkendali. Disiplin ini terutama berfokus pada
proses manajemen layanan, tetapi juga berlaku untuk disiplin ITIL yang lain.
Komponen dari disiplin ini meliputi: penciptaan visi, analisis organisasi,
penetapan tujuan, dan pelaksanaan pengelolaan layanan TI.

4. Pedoman bagi unit kecil TI
Disiplin pedoman bagi unit kecil TI (implementasi ITIL untuk skala kecil)
menyediakan pendekatan kerangkan implementasi ITIL bagi unit kecil TI atau
departemen TI. Disiplin ini hampir sama dengan pedoman umum lain, seperti
Planning to Implement Service Management, Service Support, and Service
Delivery, tetapi menyediakan pedoman tambahan tentang kombinasi peran dan
tanggung jawab dan menghindari konflik antarprioritas ITIL.
Selain ITIL v2, terdapat pula publikasi ITIL v3 yang terdiri atas beberapa
disiplin, yaitu ITIL Service Strategy, ITIL Service Design, ITIL Service
Transition, ITIL Service Operation, dan ITIL Continual Service Improvement.

Konsep ITIL
ITIL (Information Technology Infrastructure Library) merupakan metodologi
yang memberikan panduan best practice bagi IT Service Management dalam membantu
menghubungkan IT dengan kebutuhan pelayanan bisnis dan juga sebaliknya. ITIL
memberikan pengaruh kepada manajemen termasuk di dalamnya manajemen orang dan
proses, efektifitas teknologi, serta efisiensi dan ekonomis dalam memberikan pelayanan
bisnis dengan service level yang telah disetujui bersama (antara IT dengan bisnis).


ITIL memiliki beberapa proses (OGC,2003), diantaranya :
1. The Business Perspective
Berfokus kepada pelurusan, pemahaman dan peningkatan IT yang berhubungan dengan
kebutuhan bisnis sekarang dan yang akan datang.
2. ICT Infrastructure Management
Manajemen infrastruktur ICT (Information and Communications Technology) berfokus
pada kuantitas, kualitas, dan ketersediaan dari informasi yang berhubungan dengan
infrastruktur. Meliputi manajemen pelayanan jaringan, manajemen operasi, manajemen
dari lokal prosesor, instalasi komputer, dan manajemen sistem.
3. Planning to Implement Service Management
Merupakan permintaan proses dan fungsi yang dibutuhkan untuk mengimplementasikan
atau meningkatkan ketentuan pelayanan IT. Meliputi ITmaturity, keuntungan dari
manajemen pelayanan, peningkatan yang terus menerus yang pasti
ngerokokdihubungkan untuk mengimplementasikan proses ITIL dan fungsi Service
Desk.
4. Application Management
Lifecycle dari aplikasi dan pengaruhnya terhadap implementasi, pengembangan,
dukungan dan pengiriman pelayanan ICT. Manajemen aplikasi meliputi perubahan
bisnis, definisi permintaan, dan implementasi dari solusi untuk menemukan kebutuhan
bisnis.
5. Security Management
Merupakan bagian dari manajemen IT.
6. IT Service Management
Merupakan kumpulan dari tanggung jawab yang saling berbagi, ditambah dengan
disiplin dan proses yang saling berhubungan yang memampukan perusahaan untuk
menjamin, mengawasi, dan mengatur infrastruktur IT untuk memberikan kualitas dan
efektifitas pelayanan agar dapat menghubungkan keperluan bisnis jangka pendek dan
jangka panjang.

Tujuan ITIL
Tujuan Information Technology Infrastructure Library (ITIL) adalah untuk
menyediakan petunjuk untuk praktek terbaik dalam manajemen layanan teknologi
informasi. Ini mencakup pilihan yang dapat diapdopsi dan diadaptasi oleh organisasi
berdasarkan kebutuhan bisnisnya, keadaan, dan kedewasaan dari penyedia layanan.
(Sumber: Anonim1)

Kritik terhadap ITIL
Selain keunggulan dan manfaat yang ditawarkan, ITIL juga mendapat kritik dari
berbagai pihak. Kritik tersebut antara lain sebagai berikut:
Buku-buku ITIL sulit terjangkau bagi pengguna non-komersial.
Tuduhan bahwa banyak pendukung ITIL berpikir ITIL bersifat holistik yang
mencakup semua kerangka kerja untuk tatakelola TI.
Tuduhan bahwa para pendukung metodologi ITIL mengindoktrinasi dengan
semangat berlebihan yang mengorbankan segi pragmatis.
Pelaksanaan pedoman dalam buku ini memerlukan pelatihan khusus.
Perdebatan atas ITIL berada dibawah ITSM atau kerangka kerjasama BSM.
Biaya pelatihan dan sertifikasi ITIL terlalu tinggi.

Berdasarkan penjelasan diatas dapat disimpulkan bahwa ITIL dapat menjadi pedoman
umum bagi organisasi dalam merancang dan menjalankan sistem tatakelola TI.
Tentunya ITIL memiliki seperangkat disiplin yang memiliki keunggulan dan
keterbatasan yang sebaiknya disesuaikan dengan kebutuhan organisasi yang ingin
mengadaptasinya.

Fokus dari ITIL sendiri ialah memberikan kontribusi dan keuntungan dalam
menjalankan teknik-teknik dan proses-proses pada organisasi.

Keuntungan ITIL
Menurut Cartlidge (2007, p8), beberapa keuntungan dari ITIL, antara lain :
Meningkatkan kepuasan pengguna dan pelanggan terhadap layanan IT
Memperbaiki ketersediaan layanan, yang berpengaruh secara langsung dalam
meningkatkan keuntungan dan pendapatan bisnis.
Menghemat keuangan, dari pengurangan kerja, kehilangan waktu
Memperbaiki manajemen sumber daya dan keguanaan
Memperbaiki pembuatan keputusan dan mengoptimalkan resiko
Memperbaiki waktu terhadap pasar untuk produk baru dan layanan
Meningkatnya roles dan responsibilities dari organisasi IT
Menghubungkan IT dengan bisnis dan bisnis dengan IT.


Referensi :
http://satryaadipratama.blogspot.com/2010/08/technology-infrastructure-library-itil.html

Anda mungkin juga menyukai