Sesuai dengan wewenang dan ruang lingkup pelayanan kebidanan, maka bidang
konseling kebidanan meliputi:
1. komunikasi pada bayi & balita. 2. komunikasi remaja. 3. komunikasi pada calon orang tua. 4. komunikasi pada ibu hamil. . komunikasi pada ibu bersalin. komunikasi pada ibu ni!as. Sesuai dengan wewenang dan ruang lingkup pelayanan kebidanan, maka bidang konseling kebidanan meliputi: 1. komunikasi pada bayi & balita. 2. komunikasi remaja. 3. komunikasi pada calon orang tua. 4. komunikasi pada ibu hamil. . komunikasi pada ibu bersalin. ". komunikasi pada ibu ni!as. #. komunikasi pada ibu menyusui. $. komunikasi pada akseptor %&. '. komunikasi pada masa klimakterium & menopause. 1(. komunikasi pada wanita dengan gangguan reproduksi. 11. 12. komunikasi pada ibu menyusui. 13. komunikasi pada akseptor %&. 14. komunikasi pada masa klimakterium & menopause. 1. komunikasi pada wanita dengan gangguan reproduksi. Komunikasi pada bayi & balita %omunikasi pada bayi dimulai sejak kelahiran sejak bayi mulai menangis sampai lancar berbicara. )ase pertumbuhan dan perkembangan komunikasi bayi meliputi : *1+ !ase prelinguistic, *2+ kata pertama, *3+ kalimat pertama, *4+ kemampuan bicara egosentris dan memasyarakat, *+ perkembangan semantik Fase Prelinguistic Suara pertama kali yang dikeluarkan bayi baru lahir adalah tangisan. -al tersebut sebagai reaksi perubahan tekanan udara dan suhu luar uterin. &ayi menangis dikarenakan lapar, tidak nyaman oleh karena basah, kesakitan atau minta perhatian. &unyi re!leksi *re!lek .ocal+ juga termasuk dalam !ase prelinguistic, yang meliputi : *a+ &abling *meraban+, !ase ini dimulai ketika bayi tahu suaranya, senang mendengar suaranya dan kemudian diulang seperti berbicara sendiri. *b+ /cholalia, mengulang gema suara dari suara yang diucapkan orang lain. %ata 0ertama &ayi merespon terhadap kata1kata !amilier. )ase ini dimulai usia 41 bulan. %alimat 0ertama 0eriode ini dikenal sebagai permulaan berbicara komplit. 2sia 2 tahun sudah mulai menyusun kata1kata. %emampuan &icara /gosentris dan 3emasyarakat %emampuan berbicara egosentris meliputi : *a+ 4epetiti! *pengulangan+, *b+ 3onolog *berbicara satu arah+, *c+ 3onolog kolekti!. 3enurut 5e. 6ygotsky, bicara egosentris merupakan petunjuk dan bantuan bagi anak dalam menyelesaikan masalahnya sendiri. 0erkembangan Semantik Semantik adalah pengetahuan yang mempelajari arti kata pada bahasa yang diajarkan. )ase ini mulai memahami arti konkrit dan jenis kata konkrit dan mulai mengetahui arti kata abstrak. )aktor yang 3empengaruhi 0erkembangan &ahasa )aktor yang mempengaruhi perkembangan bahasa adala : *1+ intelegensi *kecerdasan+, *2+ jenis kelamin, *3+ bilingual *dua bahasa+, *4+ status tunggal atau kembar, *+ rangsangan7 dorongan orang tua. 0roses komunikasi mengikuti perkembangan psikologis anak. 8alam hal ini, kontak kasih sayang orang tua dan anak, dapat memperkuat kepribadian anak. &idan dapat memberikan dorongan, bantuan kepada ibu serta pihak lain dalam memberi dukungan rangsangan akti! dalam bahasa dan emosi. 9dapun cara memberikan dukungan rangsangan akti! adalah : *1+ memperbaiki model orang tuanya, *2+ mendorong kemampuan komunikasi .erbal dan non .erbal, *3+ memberikan anak pengalaman untuk berbicara, *4+ mendorong anak untuk mendengar, *+ menggunakan kata yang pasti dan benar. 0rinsip komunikasi e!ekti! pada anak meliputi : *1+ kesabaran mendengar, *2+ role playing, bermain peran sebagai guru, ayah1ibu dan sebagainnya yang dapat mengekspresikan kemampuan anak dalam hal pikiran, emosi, perasaan dan keinginan mereka secara bebas. Komunikasi Remaja :ujuan komunikasi pada remaja adalah memberikan pemahaman dan upaya penyesuaian diri terhadap perubahan !isik dan emosi yang terjadi. &idan perlu menjalin hubungan komunikasi terbuka, mengungkapkan hal1hal yang belum diketahui oleh remaja. 0ermasalahan yang dapat diselesaikan dalam bentuk komunikasi terapeutik pada remaja misalnya, perubahan !isik7 biologis sesuai usia, perubahan emosi dan perilaku remaja, kehamilan pada remaja, narkotika, kenakalan remaja dan hambatan dalam belajar. 9dapun komunikasi yang e!ekti! pada remaja, seorang bidan harus memperhatikan : *1+ kenyamanan remaja dalam menerima in!ormasi, *2+ cara pandang remaja dalam mensikapi pesan yang disampaikan, *3+ mem!okuskan persoalan yang akan disampaikan, *4+ menggunakan bahasa yang mudah dimengerti, *+ menjalin sikap terbuka dan menumbuhkan kepercayaan, *"+ menjalin keakraban dengan remaja. Komunikasi Pada Calon Ibu %omunikasi terapeutik pada calon ibu perlu memperhatikan dan mempelajari kondisi psikologis wanita. &idan dapat melakukan komunikasi teraupetik pada calon ibu dengan menitikberatkan pada : *a+ memberikan penjelasan tentang !isiologis menstruasi, *b+ memberikan bimbingan tentang perawatan diri sehubungan dengan peristiwa menstruasi, *c+ memberi bimbingan pra perkawinan, *d+ pendidikan kesehatan calon ibu, *e+ memberikan pemahaman dan upaya penyesuaian diri terhadap perubahan !isik dan emosi serta peran yang terjadi. Komunikasi Pada Ibu Hamil %ehamilan memberikan perubahan baik secara !isiologis maupun psikologis bagi ibu hamil. 0erubahan1perubahan yang bersi!at !isiologis misalnya, pusing, mual, tidak na!su makan, && bertambah dan sebagainya. Sedangkan perubahan psikologis yang menyertai ibu hamil diantaranya, ibu menjadi mudah tersinggung, bangga dan bergairah dengan kehamilannya dan sebagainya. 9dapun pelaksanaan komunikasi bagi ibu hamil, bidan diharapkan : *a+ mampu melaksanakan asuhan dan tindakan pemeriksaan, pendidikan kesehatan dan segala bentuk pelayanan kebidanan ibu hamil, *b+ dengan adanya komunikasi terapeutik diharapkan dapat meredam permasalahan psikososial yang berdampak negati! bagi kehamilan, *c+ membantu ibu sejak pra konsepsi untuk mengorganisasikan perasaannya, pikirannya untuk menerima dan memelihara kehamilannya. Komunikasi Pada Ibu Bersalin 0roses persalinan merupakan hal yang !isiologis yang dialami oleh setiap wanita dan setiap indi.idu berbeda1beda. 0erubahan !isiologis pada ibu bersalin diantaranya: terjadi kontraksi uterus, otot1otot pangggul dan jalan lahir mengalami pemekaran, dsb. Sedangkan perubahan psikologis yang sering terjadi pada ibu bersalin adalah rasa cemas pada kondisi bayinya saat lahir, kesakitan saat kontraksi dan nyeri, ketakutan saat melihat darah, dsb. 0elaksaanaan komunikasi pada saat ini, tidak hanya ditujukan pada ibu yang akan melahirkan, tetapi juga pada pemdamping ibu. 8alam hal ini, dapat suami ataupun keluarga yang laiinya. %omunikasi ini ditujukan untuk memberikan dukungan7 moti.asi moral baik untuk ibu maupun keluarga. %omunikasi ibu bersalin di!okuskan pada teknik saat bersalin dengan menerapkan asuhan sayang ibu, penyampaian pesan diberikan secara jelas dan memberikan rasa nyaman. Komunikasi Pada Ibu Nifas ;bu setelah melahirkan akan mengalami !ase ini yaitu !ase ibu ni!as. ;bu ni!as juga mengalami perubahan1perubahan yang bersi!at !isiologis maupun psikologis. <leh karena itu, diperlukan juga komunikasi pada saat ni!as. 0erubahan !isiologis pada ibu ni!as meliputi: proses pengembalian !ungsi rahim, keluarnya lochea, dsb. Sedangkan perubahan psikologis meliputi: perasaan bangga setelah melewati proses persalinan, bahagia bayi telah lahir sesuai dengan harapan, kondisi1kondisi yang membuat ibu sedih saat ni!as *keadaan bayi tidak sesuai harapan, perceraian, dsb+. 0elaksanaan komunikasi yang dilakukan bidan pada ibu ni!as harus memperhatikan kestabilan emosi ibu, arah pembicaraan ter!okus pada penerimaan kelahiran bayi, penyampaian in!ormasi jelas dan mudah dimengerti oleh ibu dan keluarga, dsb. Komunikasi Pada Ibu Menyusui 0erubahan !isiologis yang dialami pada ibu menyusui diantaranya: pembesaran kelenjar susu oleh karena hormon, pengeluaran 9S;. 0erubahan psikologis ibu menyusui meliputi: kecemasan ibu dalam ketidaksanggupan dalam perawatan bayi, pemberian 9S; tidak maksimal, ketakutan dalam hal body image, cemas akan kondosi bayinya. %omunikasi bidan pada saat menyusui sangat diperlukan ibu untuk pemberian moti.asi dengan peranan ibu dalam kesuksesan pemberian dan perawatan bayinya. Komunikasi Pada Klien KB :idak semua akseptor %& mengalami kenyamanan dalam menggunakan alat kontrasepsi. 9da juga yang mengalami perubahan baik secara !isiologis maupun psikologis setelah penggunaan alat kontrasepsi. 0erubahan !isiologis yang sering terjadi adalah akibat dari e!ek samping penggunaan alat kontrasepsi tersebut. 3isalnya pusing, && bertambah, timbul !lek1!lek di wajah, gangguan menstruasi, keputihan, gangguan libido, dll. 9dapun perubahan psikologis yang dialami adalah kecemasan atau ketakutan akan keluhan1 keluhan yang terjadi, kegagalan dalam pemakaian alat kontrasepsi. 0elaksanaan komunikasi bagi akseptor %& yaitu ter!okus pada %;/ e!ek samping kontrasepsi dan cara mengatasinya, cara kerja dan penggunaan alat kontrasepsi. Komunikasi Pada Wanita Menopause dan Klimakterium 0ada !ase ini wanita juga mengalami perubahan !isiologis dan perubahan psikologis. 0erubahan !isiologis yang dapat terjadi misalnya hot !lash, keringat dingin, haid tidak teratur, dispareuni, jantung berdebar1debar, dll. 9dapun perubahan yang bersi!at psikologis adalah kecemasan terhadap keluhan1keluhan yang dialami. 0elaksanaan komunikasi pada wanita menopause dan klimakterium ini adalah *a+ pemberian penjelasan tentang pengertian, tanda menopause, *b+ deteksi dini terhadap gangguan yang terjadi pada masa ini, *c+ pemberian in!ormasi tentang pelayanan kesehatan yang dapat dikunjungi, *d+ membantu klien dalam pengambilan keputusan, *e+ pemakaian alat bantu dalam emberian %;/, *!+ melakukan komunikasi dengan pendekatan biologis, psikologis dan sosial budaya. 0rinsip komunikasi pada masa menopause adalah *1+ !ungsi kogniti! terdiri dari: kemampuan belajar *learning+, kemampuan pemahaman *comprehension+, kinerja *per!ormance+, pemecahan masalah *problem sol.ing+, daya ingat *memory+, moti.asi, pengambilan keputusan, kebijaksanaan. *2+ !ungsi a!ekti!, !enomena kejiwaan yang dihayati secara subyekti! sebagai sesuatu yang menimbulkan kesenangan atau kesedihan. *3+ !ungsi konati! *psikomotor+, !ungsi psikis yang melaksanakan tindakan dari apa yang diolah melalui proses berpikir dan perasaan ataupun keduanya. Komunikasi Pada Wanita dengan angguan !istem Reproduksi =anita dengan gangguan sistem reproduksi akan mengalami gangguan atau perubahan yang bersi!at !isiologis maupun psikologis. 0erubahan !isiologis yang terjadi seperti keputihan, gangguan haid, penyakit menular seksual, dll. Sedangkan perubahan yang bersi!at psikologis diantaranya ibu cemas, takut akan masalah1masalah yang terjadi dan ketidaksiapan dalam menerima kenyataan. 0elaksanaan komunikasi pada wanita dengan gangguan sistem reproduksi adalah penjelasan kemungkinan penyebab gangguan yang dialaminya, deteksi dini terhadap kelainan sehubungan dengan gangguan reproduksi, pemberian in!ormasi tentang layanan kesehatan, membantu dalam pengambilan keputusan dan pemberian support mental. Referensi Suparyanti, 4. 2(($. -andout %omunikasi 0ada &ayi dan 9nak. :yastuti, dkk., 2(($, %omunikasi & %onseling 8alam 0raktik %ebidanan, >ogyakarta: )itramaya. "ulisan !ejenis # 1. 0roses dan 0raktik %;07% dalam 0elayanan %ebidanan 2. 0enerapan 9suhan Sayang ;bu 8alam :ahapan 0ersalinan 3. 9suhan Sayang ;bu Sebagai %ebutuhan 8asar 0ersalinan 4. Strategi 3embantu 0engambilan %eputusan %lien . 8ukungan &idan 8alam 0emberian 9S; ". Sibling 4i.alry #. %omunikasi :erapeutik $. ?angguan dan 3asalah -aid dalam Sistem 4eproduksi '. 0engertian %omunikasi 1(. %;/ dalam 0elayanan %&
Dokumen Serupa dengan Sesuai Dengan Wewenang Dan Ruang Lingkup Pelayanan Kebidanan